Anda di halaman 1dari 8

PERCOBAAN : III

I. Judul Prakrikum : Kelas Amphibia


II. Tanggal Praktikum :18 April 2018
III. Tujuan Praktikum : 1. Untuk mampu mengidentifikasi ciri-cri kelas
amphibia pada specimen amatan Rana sp. dan Bufo
sp.
2. Untuk mampu mendeskripsikan ciri-ciri kelas
amphibia pada specimen amatan Rana sp. dan Bufo
sp.
3.Untuk mampu mengklasifikasikan specimen
amatan Rana sp. dan Bufo sp. sampai tingkat famili
4. Untuk mampu membedakan berbagai perbedaan
antara Rana sp. dan Bufo sp.

IV. DasarTeori
Amphibia adalah kelompok hewan yang hidup di dua alam, meliputi katak,
salamander, dan caecilian. Amphibia dikatakan hewan dua alam karena fase
hidupnya berlangsung pada dua tempat yang berbeda, yaitu di air (fase berudu)
dan di darat (dewasa). Amphibia dapat hidup di darat, di air tawar, di pohon,
namun tidak dapat hidup di air laut. Amphibia termasuk ke dalam hewan berdarah
dingin (poikiloterm) karena suhu tubuhnya dapat berubah-berubah sesuai
lingkungannya.1
Kelas amphibia memiliki ciri-ciri kulit tubuhnya licin, tipis (katak hijau) ada
yang berbintil-bintik (katak kebun, Bufo sp.), ada katak jantan dan betina. Jantung
beruang 3 (i bilik, 2 serambi) ada pembuluh nadi dan vena. Alat respirasi yang
berudu dengan insang, yang dewasa dengan kulit dan paru-paru. Anggotanya
meliputi 3 ordo : yang pertama ada apoda (tidak berkaki) contoh cacing,

____________
1
Annisa Rahmah, Biologi, (Jakarta : Media kawan pustaka, 2017), h.98.
salamander. Urodela (berekor dan berkaki) contoh salamander ranodon. Anura
(tidak berekor) contohnya Rana sp. dan Bufo sp.2
Amfibi adalah hewan vertebrata yang memiliki 2 fase kehidupan pada
lingkungan yang berbeda. Ketika menetas hidup di air dan bernafas dengan
insang, kemudian saat dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru.
Sebagian besar orang mengenali katak dengan kodok sebagai amfibi, namun
sebenarnya amfibi terbagi dalam 2 ordo yaitu caudata (salamander), anura (katak
dan kodok) dan gymnopliona (amfibi tak berkaki).3
Habitat umum amfibi adalah hutan primer, hutan sekunder, hutan rawa,
sungai besar, sungai sedang, anak sungai, kolam dan danau. Umumnya amfibi
dijumpai pada malam hari atau pada musim penghujan. Iskandar menyatakan
bahwa amfibi selalu hidup bersosialisasi dengan air sesuai namanya yaitu hidup
pada dua alam (di air dan di darat).4

____________
2
Bambang Hermanto, Big Bank Biologi, (Jakarta : Wahyu media, 2014), h.245.
3
Ds Yudha, dkk, “Keanekaragaman Spesies Amfibi dan Reptil”, Jurnal Mipa, Vol.3, No.1,
(2015), h.9.
4
Yudi Safrizal Ariza, “Keanekaragaman Jenis Amfibi (ordo anura) pada beberapa Tipe habitat
di Youth Camp Desa Hurun kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran”, Jurnal Syiva
Lestari, Vol.2, No.1, (2014), h. 22.
V. AlatdanBahan
a. Alat
1. Mikroskop stereo
2. Pisau bedah
3. Pinset
4. Cawan petri
5. Nampan bedah
b. Bahan
1. Spesimen Rana sp. dan Bufo sp.
2. Skeleton Rana sp. dan Bufo sp.

VI. Cara Kerja


1. Diidentifikasi ciri-ciri spesimen amatan yang terdiri dari katak dan
kodok.
2. Diperhatikan bentuk kepala- gigi- membran nictitans- membran
tympani bentuk badan (bulat/langsing) – ada tidaknya tonjolan pada
punggung- kulit (tekstur, warna, motif) – kloaka anggota gerak/ tungkai
(ukuran, bagian-bagian dari tungkai depan dan belakang).
3. Dideskripsikan ciri-ciri spesimen amatan katak dan kodok berdasarkan
identifikasi yang dilakukan.
4. Digambar morfologi dari spesimen amatan Rana sp. dan Bufo sp.
disertai dengan keterangan gambar.
5. Ditentukan tingkatan taksonomi (klasifikasi) spesimen amatan Rana sp.
dan Bufo sp. samapi tingkat famili menggunakan kunci identifikasi.
VII. HasilPengamatan :

Gambar: Morfologi katak (Rana sp.) Keterangan


1. Caput
2. Truncus
3. Ekstermitas anterior
4. Ekstermitas posterior
5. Organum visus
6. Membran niktitan
7. Membran timpani
8. Humerus
9. Ulna
10. Radius
11. Karpal
12. Metakarpal
13. Femur
14. Patella
15. Tibia
16. Tarsal
17. Metatarsal

Kunci pengenalan amfibi : 1b2b3b5a6a (Ranidae)

Gambar: Morfologi kodok (Bufo sp.) Keterangan


1. Caput
2. Truncus
3. Oris
4. Nares
5. Organum visus
6. Membran niktitan
7. Membran timpani
8. Humerus
9. Radius
10. Ulna
11. Femur
12. Digiti

Kunci pengenalan amfibi : 1b2b3a4a (Megophyrydae)


VIII. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa ; Amphibia
dikelompokkan kedalam 3 ordo berdasarkan kriteria morfologi berupa tungkai
dan post anal vertebrata yang membentuk ekor. Ketiga ordo tersebut yaitu
gymnophiona (apoda) dengan anggota-anggota tidak bertungkai, urodela
(caudata) dengan anggota yang berekor, anura (salienta) dengan anggota-anggota
yang tidak berekor. Amfibi fase hidupnya didua tempat, yaitu di air dan di darat.
Ketika menjadi berudu dia hidup di air dan bernafas menggunakan insang. Ketika
dewasa ia hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru.
Preparat yang diamati yaitu dari ordo anura (salienta) dengan anggota-
anggota yang tidak berekor contohnya Rana sp. dan Bufo sp. Tubuh katak terdiri
dari caput, truncus, extrimitas anterior, dan extrimitas posterior. Katak memiliki
caput yang terdiri dari oris, nares, organum visus, dan telinga. Mata katak
berpasangan dan bentuknya menonjol keluar yang terletak disebalah postero
dorsal dari nares. Memiliki membran nictitan untuk menutupi orbital matanya,
sehingga air tidak masuk kedalam matanya. Memiliki membran tympani atau
selaput gendang pendengaran. Memiliki 4 digiti pada tungkai depan, ada humerus,
radius, ulna, metakarpal, karpal dan memliki 5 digiti pada tungkai belakang.
Tubuh kodok terdiri atas caput, truncus sama seperti katak. Kodok
mempunyai lidah namun tidak mempunyai gigi seperti katak. Anggota extrimitas
depan yaitu tangan daripada kaki. Kodok bertubuh gempal, pendek atau kurus
berpunggung agak bungkuk. Kodok memiliki kulit yang kasar dan berbintil-bintil
sedangkan katak berkulit licin. Kaki belakang kodok lebih pendek dari katak
sehingga kebanyakan bangsa kodok kurang pandai melompat jauh. Katak dan
kodok dapat menghasilkan glandula mucos, kodok memiliki racun (glandula
faxiton) katak juga memiliki glandula faxiton tapi tidak semua jenis. Katak dan
kodok juga memiliki membran natatorial yang berfungsi sebagai selaput renang.
Sacrum bersabung dengan tungkai, tidak memiliki socralis.
Perbedaan katak dan kodok yaitu dari segi kulit katak memiliki kulit yang
halus dan cenderung lembap. Selain itu, kulit katak berlendir. Warna kulit katak
lebih bervariasi. Sedangkan kulit kodok pada umumnya kasar, berbintil-bintil dan
kering. Kulit kodok biasanya berwarna coklat. Dari segi bentuk telur, telur katak
berbentuk seperti ranti. Katak memiliki tubuh yang ramping dan cenderung
terlihat atletis, tubuh kodok lebih berisi dan pendek. Tungkai katak lebih panjang
dari tungkai kodok.

IX. Kesimpulan
1. Amfibia dikelompokkan kedalam 3 ordo berdasarkan kriteria morfologi
berupa tungkai dan post anal vertebrata yang membentuk ekor.
2. Amfibi fase hidupnya di dua tempat. Ketika menjadi berudu dia hidup
di air dan bernafas dengan insang. Ketika dewasa ia hidup di darat dan
bernafas menggunakan paru-paru.
3. Kodok memiliki kulit yang kasar dan berbintil-bintil sedangkan kulit
katak licin.
4. Katak memiliki tubuhyang ramping dan cenderung atletis, sedangkan
tubuh kodok lebih berisi dan pendek.
5. Katak dan kodok memiliki membran natatorial yang berfungsi sebagai
selaput renang.

Anda mungkin juga menyukai