IV. DasarTeori
Amphibia adalah kelompok hewan yang hidup di dua alam, meliputi katak,
salamander, dan caecilian. Amphibia dikatakan hewan dua alam karena fase
hidupnya berlangsung pada dua tempat yang berbeda, yaitu di air (fase berudu)
dan di darat (dewasa). Amphibia dapat hidup di darat, di air tawar, di pohon,
namun tidak dapat hidup di air laut. Amphibia termasuk ke dalam hewan berdarah
dingin (poikiloterm) karena suhu tubuhnya dapat berubah-berubah sesuai
lingkungannya.1
Kelas amphibia memiliki ciri-ciri kulit tubuhnya licin, tipis (katak hijau) ada
yang berbintil-bintik (katak kebun, Bufo sp.), ada katak jantan dan betina. Jantung
beruang 3 (i bilik, 2 serambi) ada pembuluh nadi dan vena. Alat respirasi yang
berudu dengan insang, yang dewasa dengan kulit dan paru-paru. Anggotanya
meliputi 3 ordo : yang pertama ada apoda (tidak berkaki) contoh cacing,
____________
1
Annisa Rahmah, Biologi, (Jakarta : Media kawan pustaka, 2017), h.98.
salamander. Urodela (berekor dan berkaki) contoh salamander ranodon. Anura
(tidak berekor) contohnya Rana sp. dan Bufo sp.2
Amfibi adalah hewan vertebrata yang memiliki 2 fase kehidupan pada
lingkungan yang berbeda. Ketika menetas hidup di air dan bernafas dengan
insang, kemudian saat dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru.
Sebagian besar orang mengenali katak dengan kodok sebagai amfibi, namun
sebenarnya amfibi terbagi dalam 2 ordo yaitu caudata (salamander), anura (katak
dan kodok) dan gymnopliona (amfibi tak berkaki).3
Habitat umum amfibi adalah hutan primer, hutan sekunder, hutan rawa,
sungai besar, sungai sedang, anak sungai, kolam dan danau. Umumnya amfibi
dijumpai pada malam hari atau pada musim penghujan. Iskandar menyatakan
bahwa amfibi selalu hidup bersosialisasi dengan air sesuai namanya yaitu hidup
pada dua alam (di air dan di darat).4
____________
2
Bambang Hermanto, Big Bank Biologi, (Jakarta : Wahyu media, 2014), h.245.
3
Ds Yudha, dkk, “Keanekaragaman Spesies Amfibi dan Reptil”, Jurnal Mipa, Vol.3, No.1,
(2015), h.9.
4
Yudi Safrizal Ariza, “Keanekaragaman Jenis Amfibi (ordo anura) pada beberapa Tipe habitat
di Youth Camp Desa Hurun kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran”, Jurnal Syiva
Lestari, Vol.2, No.1, (2014), h. 22.
V. AlatdanBahan
a. Alat
1. Mikroskop stereo
2. Pisau bedah
3. Pinset
4. Cawan petri
5. Nampan bedah
b. Bahan
1. Spesimen Rana sp. dan Bufo sp.
2. Skeleton Rana sp. dan Bufo sp.
IX. Kesimpulan
1. Amfibia dikelompokkan kedalam 3 ordo berdasarkan kriteria morfologi
berupa tungkai dan post anal vertebrata yang membentuk ekor.
2. Amfibi fase hidupnya di dua tempat. Ketika menjadi berudu dia hidup
di air dan bernafas dengan insang. Ketika dewasa ia hidup di darat dan
bernafas menggunakan paru-paru.
3. Kodok memiliki kulit yang kasar dan berbintil-bintil sedangkan kulit
katak licin.
4. Katak memiliki tubuhyang ramping dan cenderung atletis, sedangkan
tubuh kodok lebih berisi dan pendek.
5. Katak dan kodok memiliki membran natatorial yang berfungsi sebagai
selaput renang.