Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN
AVES

Disusun Oleh:

Nama : Amalia Firdaus Yanti

NIM : K4317008

Kelas :B

Kelompok/Asisten : 10/ Isna Nuri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
Laporan Resmi Praktikum

Anatomi Hewan

I. Judul : Aves
II. Tujuan : 1. Mengetahui topografi organ-organ pada aves.
2. Mengetahui fungsi organ-organ pada aves.
3. Mengetahui organ dan sistem organ pada aves
III. Alat dan Bahan :

Alat : Bahan :

 Pinset Coturnix-coturnix japonica


 Lup Columba livia
 Cutter Gallus sp
 Gunting Cairina moschata
 Papan parafin
 Jarum pentul

IV. Langkah Kerja :


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyembelih spesies dengan menggunakan pisau.
3. Meletakkan spesies pada papan parafin.
4. Mengamati bentuk morfologi dan anatomi aves.
5. Menyayat spesies mulai dari kloaka sampai pangkal leher.
6. Mengamati bagian ventral, dorsal, mulai dari anal hingga mandibula.
7. Mengamati organ-organ yang termasuk sistem respirasi, digesti, urogenital,
cardiovascular, saraf.
8. Mencatat dan mengamati serta menggambar dari setiap sistem organ.
9. Membuat laporan sementara.
I. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Morfologi

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


1. Jengger
Gallus sp 2. Cera
3. Rostrum (maxilla /
1
4 rahang atas dan
2 mandibulla / rahang
6 bawah)
3 4. Organon visus
5 10 5. Porus acusticus
externus
7 6. Cervix
11 7. Truncus
8. Tibio tarsus
8 9. Digiti
10. Tetrices
12 11. Remiges
9 12. Retrices
13. Selaput renang
Columba livia

3 4
6

8
10 11
9
12
Cairinia moscata

3
4

11

7
10

8 12

9 13

Coturnix-coturnix japonica

3
4
6 1

1 1

9
Gambar Referensi
Gallus sp

https://hobiternak.com/mengenal-ayam-kate-serama-dan-
mengetahui-perbedaannya/

Columba livia

http://4.bp.blogspot.com/-
MWtbosm2gMg/U6eg1I1TRoI/AAAAAAAAALM/JB5w
6vFiAXY/s1600/sepang-burung-merpati-dara-penangkarjawa-
sumatera-kalimantan.jpg

Cairina moschata

http://juragan-unggas.blogspot.com/2017/07/cara-budidaya-
entok-cepat-besar.html

Coturnix-coturnix japonica

http://mainharga.com/burung-puyuh-untuk-ternak.html
Deskripsi

1. Morfologi Coturnix-coturnix japonica

a. Caput

1. Rostrum (paruh)

Terdiri dari 2 bagian yaitu maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.berfungsi
sebagai pengganti mulut, disesuaikan dengan jenis makanan dan cara makannya. Paruhnya
pendek dan kuat. Warna paruh dari maxilla berwarna hitam pekat hingga bagian operculum
dan pada bagian mandibula berwarna coklat tua.

2. Nares (lubang hidung)

Terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares
eksterna pada sebelah luar.

3. Cera (jengger)

Merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.

4. Organon Visus (mata)

Organon visus pada Coturnix-coturnix japonica dikelilingi oleh kulit yang berbulu. Iris
berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan. Pupil jika dibandingkan mata relatif besar.
Terdapat membran nictitans pada sudut medial mata. Di belakang dan di bawah tiap mata
terdapat lubang telinga yang tersembunyi. Bulu di atas mata pada bahagian alis mata ke
belakang terdapat bulu putih berbentuk garis melengkung yang tebal.

5. Porus acustic externus

Terletak di sebelah dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat


disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.

2. Collum (cervix)

Terkadang disebut leher dan biasanya mempunyai leher yang sedikit panjang.

3. Badan (truncus)

Bulu pada burung puyuh di bagian punggung berwarna keabu-abuan. Sayapnya berwarna
campuran dengan belang kehitaman. Bulu pada dadanya merah sawo matang tanpa corak
kehitam-hitaman. Bagian tubuh Coturnix-coturnix japonica ditumbuhi dengan banyak bulu
yang berguna sebagai pelindung tubuh dan menjaga suhu tubuhnya.

1. Plumae

Terdiri atas bagian-bagian :

o Calamus (quill) adalah tangkai bulu.

o Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di
dalamnya tidak berongga.

o Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.

o Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri
sebagai sulcus pada rachis.

o Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap
barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae.

2. Plumulae

Biasanya terdapat pada burung puyuh yang masih muda, atau yang sedang mengerami
telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi,
serta barbae yang panjang dan fleksibel.

3. Filoplumae

Berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan
jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya
terdapat beberapa barbae.

4. Remiges

Remiges merupakan bagian bulu yang menutupi bagian sayap, mempunyai bagian pangkal
bulu yang panjang.

5. Tectrices

Tectrices merupakan bagian badan dan hampir ada di seluruh bagian tubuh

6. Parapterium

Bulu yang menutupi daerah bahu, bulu ini cenderung kecil dibandingkan dengan bulu tectrices
dan terletak di seputaran daerah bahu.

7. Alu Spuria

Berupa bulu-bulu kecil dan terkadang ada pada Coturnix-coturnix japonica yang baru
menetas.

4. Ekor (cauda)

Mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.

1. Rectrices

Bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.

2. Glandulauropygialis

Semacam tonjolan kecil di bagian bawah badan burung puyuh yang mengeluarkan suatu
kelenjar minyak.

5. Extremitas

Extremitas anterior

Berupa sayap, namun burung puyuh memiliki sayap yang memungkinkan mereka untuk
terbang cepat tetapi bukan untuk jarak yang jauh. Hal ini dikarenakan berat tubuh yang tidak
sebanding dengan sayapnya. Oleh karena itu, burung puyuh terbang mengikuti angin dan jarak
yang tidak terlalu jauh. Sayap ini skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang
pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves
tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme
menempel pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa
metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya.

Extremitas posterior

Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang
merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus
dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku
untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke
belakang.berguna sebagai pencengkram pada dahan atau ranting pohon.

2. Morfologi Cairina moschata


a. Kepala (caput)

1. Rostrum (paruh)

Terdiri dari 2 bagian yaitu maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.berfungsi
sebagai pengganti mulut, disesuaikan dengan jenis makanan dan cara makannya. Paruhnya
pendek, sempit, dan mendatar berwarna kekuningan. Memiliki kepala besar pada kepala
sebelah kiri dan kanan terdapat gumpalan kulit atau kutil berwarna merah terang.

2. Nares (lubang hidung)

Terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares
eksterna pada sebelah luar.

3. Cera (jengger)

Merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.

4. Organon Visus (mata)

Organon visus pada Cairina moschata dikelilingi oleh kulit yang berbulu. Iris berwarna
kuning atau jingga kemerah-merahan. Pupil jika dibandingkan mata relatif besar. Terdapat
membran nictitans pada sudut medial mata. Di belakang dan di bawah tiap mata terdapat
lubang telinga yang tersembunyi.

5. Porus acustic externus

Terletak di sebelah dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat


disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.

b. Collum (cervix)

Terkadang disebut leher dan biasanya mempunyai leher yang pendek dan besar.

c. Badan (truncus)

Bulu pada Cairina moschata berwarna kuning. Sayapnya panjang dan kuat. Dadanya lebar dan
besar. Bagian tubuh Cairina moschata ditumbuhi dengan banyak bulu yang berguna sebagai
pelindung tubuh dan menjaga suhu tubuhnya.

1. Plumae

Terdiri atas bagian-bagian :


o Calamus (quill) adalah tangkai bulu.

o Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di
dalamnya tidak berongga.

o Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.

o Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri
sebagai sulcus pada rachis.

o Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap
barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae.

2. Plumulae

Biasanya terdapat pada burung puyuh yang masih muda, atau yang sedang mengerami
telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi,
serta barbae yang panjang dan fleksibel.

3. Filoplumae

Berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan
jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya
terdapat beberapa barbae.

4. Remiges

Remiges merupakan bagian bulu yang menutupi bagian sayap, mempunyai bagian pangkal
bulu yang panjang.

5. Tectrices

Tectrices merupakan bagian badan dan hampir ada di seluruh bagian tubuh

6. Parapterium

Bulu yang menutupi daerah bahu, bulu ini cenderung kecil dibandingkan dengan bulu tectrices
dan terletak di seputaran daerah bahu.

7. Alu Spuria

Berupa bulu-bulu kecil dan terkadang ada pada Cairina moschata yang baru menetas.

d. Ekor (cauda)
Mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium. Ekor Cairina moschata lebar dan
pendek.

1. Rectrices

Bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.

2. Glandulauropygialis

Semacam tonjolan kecil di bagian bawah badan burung puyuh yang mengeluarkan suatu
kelenjar minyak.

e. Extremitas

Extremitas anterior

Berupa sayap, sayapnya panjang dan kuat. Di alam liar, Cairina moschata mampu terbang
jauh. Sayap ini skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna
(tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu
os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna.
Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang
telapak tangan) sebagai tempat melekatnya.

Extremitas posterior

Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang
merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus
dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku
untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke
belakang.berguna sebagai pencengkram pada dahan atau ranting pohon. Memiliki kuku yang
panjang dan tajam.

3. Morfologi Columba livia

a. Caput

1. Rostrum (paruh)

Terdiri dari 2 bagian yaitu maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.berfungsi
sebagai pengganti mulut, disesuaikan dengan jenis makanan dan cara makannya. Paruhnya
pendek dan kuat. Bertipe seed cracker berwarna hitam, ujung paruh runcing. Tepi paruh tidak
bergerigi.

2. Nares (lubang hidung)

Terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares
eksterna pada sebelah luar.

3. Cera (jengger)

Merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.

4. Organon Visus (mata)

Organon visus pada Coturnix-coturnix japonica dikelilingi oleh kulit yang berbulu. Iris
berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan. Pupil jika dibandingkan mata relatif besar.
Terdapat membran nictitans pada sudut medial mata. Di belakang dan di bawah tiap mata
terdapat lubang telinga yang tersembunyi. Bulu di atas mata pada bahagian alis mata ke
belakang terdapat bulu putih berbentuk garis melengkung yang tebal.

5. Porus acustic externus

Terletak di sebelah dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat


disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.

2. Collum (cervix)

Terkadang disebut leher dan biasanya mempunyai leher pendek.

3. Badan (truncus)

Bulu pada burung dara berwarna hitam keabu-abuan dengan corak warna putih dan coklat di
sebagian sayap dan tubuhnya. Badannya sedang dan lebar pada bagian pectoralis.

1. Plumae

Terdiri atas bagian-bagian :

o Calamus (quill) adalah tangkai bulu.

o Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di
dalamnya tidak berongga.

o Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.

o Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri
sebagai sulcus pada rachis.

o Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap
barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae.

2. Plumulae

Biasanya terdapat pada burung puyuh yang masih muda, atau yang sedang mengerami
telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi,
serta barbae yang panjang dan fleksibel.

3. Filoplumae

Berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan
jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya
terdapat beberapa barbae.

4. Remiges

Remiges merupakan bagian bulu yang menutupi bagian sayap, mempunyai bagian pangkal
bulu yang panjang.

5. Tectrices

Tectrices merupakan bagian badan dan hampir ada di seluruh bagian tubuh

6. Parapterium

Bulu yang menutupi daerah bahu, bulu ini cenderung kecil dibandingkan dengan bulu tectrices
dan terletak di seputaran daerah bahu.

7. Alu Spuria

Berupa bulu-bulu kecil dan terkadang ada pada Coturnix-coturnix japonica yang baru
menetas.

4. Ekor (cauda)

Mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.

1. Rectrices

Bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
2. Glandulauropygialis

Semacam tonjolan kecil di bagian bawah badan burung puyuh yang mengeluarkan suatu
kelenjar minyak.

5. Extremitas

Extremitas anterior

Berupa sayap yang panjang dan kuat. Hal ini dikarenakan sayap pada Cairina moschata
digunakan untuk terbang. Sayap ini skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius
(tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada
aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme
menempel pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa
metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya.

Extremitas posterior

Berselaput dengan lapisan kulit berwarna merah. Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri
fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia.
Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari).
Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke
muka dan 1 yang mengarah ke belakang.berguna sebagai pencengkram pada dahan atau
ranting pohon.

4. Morfologi Gallus sp

Kepala (Caput)

Kepala aves terdapat beberapa organ, yaitu:

 Lubang hidung atau nares, terletak di paruh bagian atas


 Sera (cere) adalah pangkal paruh atas yang tidak berbulu, tempat terdapatnya lubang
hidung yang berupa tonjolan kulit
 Mata yang dikelilingi oleh kulit berbulu halus.
 Membrana niktitans di sudut mata yang dapat ditarik hingga menutupi mata
 Lubang telinga atau porus akustikus eksternus, tidak ada daun telinga terletak
dorsokaudal mata dan di dalam ada membrana timpani
 Paruh (rostrum), terdiri atas bagian bawah dan atas, bahan pembentuknya berupa
tanduk.

Badan (Truncus)

Badan berbentuk lonjong ditutupi bulu-bulu yang bermacam-macam. Morfologi bulu


dijelaskan di bawah.

Ekor (cauda)

Ekor aves memiliki bulu-bulu yang berperan sebagai kemudi. Pengertian ekor adalah bulu-
bulu ekor (Rectriches).

Ekstremitas

Ektremitas atau anggota gerak pada kelas aves terdiri dari:

1. Ekstremitas kranialis atau membrum superior merupakan sayap yang ditutupi bulu. Ciri-ciri
sayap burung antara lain:

Panjang: bila ukuran dari bengkokan kedua sampai ke ujung, lebih panjang dari pada badan.

Pendek: bila bagian itu lebih pendek dari pada badan.

Bulat: bila primarius bagian tengah merupakan yang paling bulu-bulu panjang, sisinya
berangsur-angsur memendek berpangkal dan ke ujung sayap.

Runcing: bila primarius paling ujung merupakan bulu-bulu yang panjang

2. Ekstremitas kaudalis atau membrum inferior sebagai kaki, bagian atas tertutup bulu dan
bawah tertutup sisik. berikut adalah ciri-ciri kaki aves:

Ciri-ciri sisik kaki aves yakni:

Scutellata adalah apabila sisik tersusun saling menutup.

Reticullata adalah bila sisik tidak teratur.

Serrata apabila bila sisik pada tepi posterior tersusun berigi.rigi.

Boated adalah bila tarsusus tidak bersisik.

Ciri-ciri jari aves yakni:

Rata (datar): hallux (jari pertama) melekat pada ujung tarsus seperti jari jari yang lain.

Terangkat: hallux (jari pertama) melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perlekatan jari-
jari yang lain.

Ciri-ciri cakar aves yakni:

Runcing: cakar melengkung dan runcing

Obtuse: cakar agak melengkung, ujung tumpul

Tipe-tipe kaki pada aves:

Tipe bertengger, dibedakan atas beberapa macam, misalnya: (a) passerine: hallux melekat
datar dengan jari-jari lain. (b) zygodactyla: 2 jari-jari kedepan, 2 yang lain ke belakang 2.

Tipe berjalan: hallux terangkat, sehingga kedudukannya lebih tinggi dari pada yang lain 3.

Tipe berenang: dibedakan atas beberapa macam misalnya (a) palmata: 3 jari depan
dihubungkan oleh selaput jari ke-1 bebas. (b) totipalmata: keempat jari dihubungkan oleh
selaput yang halus.

Morfologi Bulu Aves

Tubuh Aves hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu. Bulu pada kelas aves dibedakan
atas dua macam:

Bulu lengkap (plumae), bulu ini tersusun atas: batang bulu dan lembaran bulu. Susunan batang
bulu terdiri atas: calamus dan rachis. Lembaran bulu, tersusun atas deretanbarbae, diantara
barbae terdapat barbulae berkait.

Bulu tak lengkap dibedakan atas (a). Plumulae, dengan bagian-bagian: calamus
(pendek),barbae (tidak membentuk lembaran bulu), barbulae (tak berkait). (b) Filoplumae,
dengan bagian-bagian: calamus dan rachis (batas tak jelas), berbae (pada bagian ujung). Pada
bulu ini tidak dijumpai adanya barbulae.

TABEL PERBEDAAN MORFOLOGI

Perbedaan Coturnix-coturnix Cairina Columba livia Gallus sp


japonica moschata
Paruh Paruhnya pendek Paruhnya Paruh tipis serta Paruh besar,
dan kuat. pendek, sempit, panjang dan kuat, beralur
dan mendatar ujungnya dari lubang
melengkung hidung ke
kebawah. arah muka
Warna paruh Warna paruh dari Berwarna Warna paruh Putih
maxilla berwarna kekuningan. sama dengan kekuningan
hitam pekat hingga Memiliki kepala warna kuku
bagian operculum besar pada
dan pada bagian kepala sebelah
mandibula berwarna kiri dan kanan
coklat tua. terdapat
gumpalan kulit
atau kutil
berwarna merah
terang.

Bulu Bulu pada burung Bulu pada Bulu pada Bulu


puyuh di bagian Cairina burung dara berwarna
punggung berwarna moschata berwarna hitam kuning
keabu-abuan. Bulu berwarna keabu-abuan kehitaman.
pada dadanya merah kuning. dengan corak Pada bagian
sawo matang tanpa Sayapnya warna putih dan caput
corak kehitam- panjang dan coklat di berwarna abu
hitaman. kuat. Dadanya sebagian sayap kehitaman.
lebar dan besar. dan tubuhnya.
Ukuran badan Pendek dan gemuk. Besar dengan Sedang dan lebar Sedang dan
dada yang lebar. pada bagian ramping pada
pectoralis bagian
abdomen.
Sayap Pendek dan tidak Panjang dan Sayap panjang Panjang dan
kuat. kuat. dan kuat. kuat.
Memiliki ekor
menjuntai ke
atas dan
terbang.
Fungsi sayap Tidak terlalu sering Untuk terbang Terbang Tidak dapat
digunakan untuk namun lebih terbang
terbang karena sering
badan yang besar menggunakan
daripada sayap kaki untuk
berjalan
Cerviks Sedikit panjang Pendek dan Lebih pendek Panjang dan
besar. ramping.
Massa otot Berwarna Berwarna Berwarna merah Berwarna
kecoklatan kuning hitam
Warna tubuh Keabuan dengan ada Kuning secara Keabu-abuan Putih
belang hitam pada menyeluruh. terdapat corak kehitaman.
bagian dada. berwarna coklat
pada sayap dan
corak putih
truncus bagian
dorsal
(Ghobashy,2015)
Kaki Berselaput dengan Berselaput Berselaput Berselaput
lapisan kulit dengan lapisan dengan lapisan dengan
berwarna putih kulit berwarna kulit berwarna lapisan kulit
kecoklatan kuning. merah berwarna
(Bratowidjoyo,1994) (Djuhanda, kuning.
1984)
Sumber
Bratowidjoyo, Mukayat Djarubito. (1994). Zoologi Dasar. Jakarta : Penerbit Erlangga
Djuhanda, Tatang. (1984). Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Bandung: Armico.
Ghobashy, M. A., & Taeleb, A. A. (2015). ( Cestoda : Cyclophyllidea : Davaineidae )
Infecting Domestic and Wild Birds ( Columba livia And Columba livia domestica ).
World Journal of Zoology, 10(2), 136–141.
https://doi.org/10.5829/idosi.wjz.2015.10.2.94166
Topografi

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Gallus sp 1. Trakea
2. Pulmo (berwarna ke
merah mudaan)
3. Ingluives
4. Cor
1
2 5. Hepar
6. Proventrikulus
3 7. Intestinum crassum
7a. Intestinum
4 tenue
8. Cloaka
5 9. Sternum
10. Enchephalon
6 7 11. Pankreas
12. Metanephros
8 13. Vesica urinaria
14. Ductus deferens
Columba livia 15. Testis
16. Ventrikulus
9
10

2 5

7a
11

12

13

14
15
8

Cairinina moscata

3
2
4
16
5
6
7

Coturnix-coturnix japonica
1

3
4

5 2

16
6
11
7 7a
8
Gambar Referensi
Gallus sp

http://manusia-kamil.blogspot.co.id/2008/07/ayam-
sepertipada-manusia-anatomi.html
Columba livia, Coturnix-coturnix japonica

http://www.ilmuternak.com/2014/11/sistem-
respirasipencernaan-dan.html

Cairina muscata

https://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_aves

Deskripsi
Topografi Coturnix-coturnix japonica, Cairina mochata, Columba livia, dan Gallus sp.
1. Ingluvies atau disebut dengan tembolok, pelebaran dari oesophagus.
2. Trakhea, lanjutan dari larynx, letaknya di ventral dari collum
3. Cor, berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium, bentuk kerucut
terletak di linea mediana, beruang 4, terdiri 2 lobus
4. Pulmo, terdiri dari 2 lobus, dibungkus selaput pleura
5. Hepar, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinister sebagai penawar racun dan
perombakan eritrosit yang sudah tua
6. Vesica fellea, kantung empedu
7. Ventrikulus, lambung sebenarnya yang memiliki oto dinding yang tebal
8. Proventrikulus, lambung kelenjar, lanjutan dari tembolok
9. Intestinum, terdiri dari intestinum tenue dan intestinum crassum
10. Cacacum, bagian atas dari intestinum crassum dan tenue seperti usus butnu yang
terdiri dari 2 cabang
11. Ren, terdapat sepasang pada kanan dan kiri
12. Cloaca, ruangan tunggal yang menjadi muara saluran kencing, saluran kelamin, dan
makanan
TABEL PERBEDAAN TOPOGRAFI

Pembeda Coturnix- Cairina Columba livia Gallus sp


coturnix moschata
japonica
Pundi-pundi Memiliki pundi- Pundi udara Pundi udara Pundi udara
udara pundi udara tidak berkembang tidak
kurang berkembang dengan baik berkembang
berkembang
Proventrikulus Pendek dan Panjang dan Pendek dan Pendek dan
kecil besar besar besar
Cor Berukuran kecil Berukuran kecil Berukuran besar Berukuran
sedang
Hati (hepar) Berwarna putih Merah Merah tua Merah
kecoklatan dan kecoklatan terang kecoklatan
kecil (Ismawati,
2008)
Usus Putih Putih kecoklatan Putih agak Berwarna putih
(intestinum) kecoklatan dan dan besar kemerahan dan pucat dan kecil.
kecil (Rousdy, besar (Sari,
2018) 2013)
Sumber
Ismawati. (2008). Biologi. Solo: Bumi Aksara
Rousdy, D. W., Linda, R., Biologi, P. S., & Tanjungpura, U. (2018). HEMATOLOGI
PERBANDINGAN HEWAN VERTEBRATA: LELE ( Clarias batracus ), KATAK
( Rana sp.), KADAL ( Eutropis multifasciata ), MERPATI ( Columba livia ) DAN
MENCIT ( Mus musculus ). Jurnal Bioma, 7, 1–13.
Sari, W., & Kamal, S. (2013). PADA TIGA JENIS UNGGAS. Prosiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung, 471–478.

Sistem Respirasi

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Gallus sp 1. Trakea
2. Pulmo
3. Bronkus

Columba livia

2
Cairina moschata

Cortunix cortunix

1
Gambar Referensi
Gallus sp, Cairina muscata
2

www.duniaburung.com

Columba livia, Cortunix cortunix

https://consisteria.blogspot.co.id/
Deskripsi

Sistem respirasi Coturnix-coturnix japonica, Cairina moschata, Columba livia, dan Gallus
sp.

Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantung udara (saccus
pneumaticus), kantung udara terdapat pada

1. Saccus cervicalis, pangkal leher

2. Saccus interclavicularis, antara coracoids

3. Saccus thoracalis anterior, rongga dada depan

4. Saccus abdominalism, dikelilingi oleh lingkaran intestinum

5. Nares (lubang hidung), terletak disebelah luar dan agak lateral dari paruh

6. Nares posterior, disebut lubang palatum

7. Larynk, dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantara celah yang disebut rima glotis

8. Trachea, saluran panjang yang melewati leher dan mempunyai cincin tulang yang disebut
annulus trachealis

9. Syrink (alat suara), terdapat pada bifurcation trachea, tersusun dari beberapa annulus
trachealis yang paling belakang dan annulus bronchialis yang paling depan.

10. Bronchus, percabangan dari trachea

11. Pulmo, dibungkus oleh lapisan pleura, sebagai tempat pertukaran CO2 dan O2

Mekanisme pernafasan Aves saat istirahat

Proses Inspirasi

1. Pengambilan udara yakni dimulai dari adanya gerakan tulang rusuk ke arah depan
bawah.

2. Rongga dada jadi membesar tetapi tekanan udara mengecil.

3. Diikuti mengembangnya paru-paru dan mengecilnya tekanan dalam rongga paru-paru.

4. Menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru lewat saluran pernapasan salah satunya
lewat lubang hidung luar, lubang hidung dalam, celah tekak, trakea, siring, serta paling akhir
udara masuk ke paru-paru.

5. Setelah udara masuk ke paru-paru, udara akan masuk ke dalam parabronkus.

6. Di dalam parabronkus terjadi pertukaran O2 dan CO2 semua udara yang masuk
beberapa udara masuk ke dalam paru-paru dan beberapa udara yang lain masuk ke kantong
udara.

Proses Ekspirasi Saat Istirahat

1. Tulang rusuk kembali ke posisi semula

2. Otot-otot dada bekerja dengan mengecilkan rongga dada, sedangkan tekanan rongga
dada jadi besar.

3. Ruangan dari paru-paru jadi tertekan sampai jadi sempit sedangkan tekanan dalam
ruang paru-paru jadi besar.

4. Udara ke luar dari kantong udara dan paru-paru.

5. Saat udara lewat paru-paru terjadi difusi O2 dan CO2 lagi.

6. Pernapasan Saat Terbang

7. Pada saat terbang pernapasan burung tidak menggunakan paru-paru, namun kantong
udara antartulang korakoid, prosesnya sebagai berikut ini:

8. Pada saat burung terbang mengangkat sayapnya, mengakibatkan kantong udara


antartulang korakoid terjepit tetapi kantong udara yang ada di bawah ketika mengembang.

9. Udara masuk ke kantong udara yang ada di bawah ketiak.

10. Terjadi proses masuknya udara (inspirasi) yang ditandai dengan terjadinya difusi O2
dan CO2 dalam paru-paru.

11. Pada saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan kantong udara yang ada di
bawah ketiak terjepit sampai menyebabkan kantorng udara antar tulang korakoid
mengembang.

12. Lalu udara masuk ke dalam kantong udara antartulang korakoid.

13. Sampai terjadi ekspresi yang juga ditandai terjadinya difusi O2 dan CO2.
Pernapasan pada saat terbang pernapasan

Burung tidak menggunakan paru- paru, melainkan kantong udara antartulang korakoid,
prosesnya sebagai berikut.

1. Pada saat burung terbang mengangkat sayapnya, maka mengakibatkan kantong udara
antartulang korakoid terjepit tetapi kantong udara yang terletak di bawah ketika mengembang.

2. Udara masuk ke kantong udara yang berada di bawah ketiak.

3. Terjadi proses masuknya udara (inspirasi) yang ditandai dengan terjadinya difusi O dan
CO dalam paru-paru.

4. Pada saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan kantong udara yang berada di
bawah ketiak terjepit sehingga menyebabkan kantorng udara antartulang korakoid
mengembang.

5. Kemudian udara masuk ke dalam kantong udara antartulang korakoid.

6. Sehingga terjadilah ekspresi yang juga ditandai terjadinya difusi O dan CO .

TABEL PERBEDAAN SISTEM RESPIRATORI

Coturnix- Cairina moschata Columba livia Gallus sp


coturnix
japonica
Saccus Saccus pneumaticus tidak Saccus pneumaticus - Saccus
pneumaticus terlalu berkembang berkembang pneumaticus
tidak terlalu dengan baik dengan baik berkembang
berkembang dengan baik
dengan baik
- Tidak - Tidak menyimpan - Sternum kuat, - Tidak
menyimpa udara sebanyak mampu menyimpan menyimpan
n udara aves pada banyak udara udara
sebanyak umumnya. sebanyak
aves pada aves pada
umumnya. umumnya.

Jarang Jarang mengalami fase Mengalami fase Tidak mengalami


mengalami fase pernapasan saat terbang pernapasan saat fase pernapasan
pernapasan saat (Sukiya, 2003) terbang saat terbang
terbang (Ville, 1988)
Tidak terdapat Tidak terdapat Terdapat operculum Tidak terdapat
operculum operculum (Sari, 2013) operculum
Sumber
Sari, W., & Kamal, S. (2013). PADA TIGA JENIS UNGGAS. Prosiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung, 471–478.
Sukiya. (2003). Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Jurusan Biologi FMPA UNY
Ville. (1988). Zoologi Umum Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sistem Pencernaan

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Gallus sp 1. Oesophagus
2. Ventrikulus
3. Proventrikulus
4. Intestinum tenue
1
5. Intestinum crassum
6. Cloaca
7. Hepar (glandula
2 digestoria)
7

3
5

6
Columba livia

7
4
3

Cairinia moscata
1
7
2

4 3

5 6

Coturnix-coturnix japonica

7
2

4
3

5
6

Gambar Referensi
Gallus sp, Cairina moschata, Columba livia, Cortunix
cortunix
http://sellaroro.blogspot.co.id/2013/05/sistem-
pencernaanaves.
html

Deskripsi
Sistem Digestoria pada Coturnix-coturnix japonica, Cairina moschata, Columba livia, dan
Gallus sp.

Organ Pencernaan
1. Rostrum (paruh), modifikasi dari gigi karena aves tidak memiliki struktur gigi.
2. Lingua, lidah kaku bentuknys runcing dan kecil
3. Glandula salivarius, membantu pencernaan dimulut, 99% air dan sisanya dari lendir,
protein, enzim ptialin
4. Faring, berupa saluran pendek
5. Esophagus, mengalami pelebaran menjadi ingluvies.
- Ingluvies palsu
- Ingluvies sejati
6. Ventrikulus, urat daging tebal. Bentuknya U nampak kurang jelas
7. Intestinum, intestinum tenue (usus panjang berkilst caecanya pendek), intestinum crassum
(usus akhir yang pendek dan berkloaka)
8. Kloaka, muara akhir
Kelenjar Pencernaan
1. Hepar, terdiri dari lobus dexter dan sinister, organ penghasil empedu
2. Pankreas, panjang dan memiliki 3 lobus, 2 lobus eksokrin mengeluarkan sekret untuk
pencernaan, 1 lobus endokrin mempunyai inkrit insulin
3. Vesica felea, kantung empedu
Catatan : terdapat derivat peritonium (alat penggantung), terdiri dari :
1. Mesogastrium : penggantung ventriculus
2. Mesentrium : penggantung usus
3. Mesorectum : Penggantung rectum
Sistem pencernaan burung dibedakan menjadi :
1. Sistem Pencernaan secara mekanik
Sistem pencernaan mekanik pada burung berlangsung di dalam rongga mulut dengan bantuan
lidah yang mendorong makanan menuju kerongkongan. Dari kerongkongan menuju tembolok
yang kemudian menuju empedal. Di dalam empedal makanan mengalami pengecilan partikel
sehingga lebih mudah diserap.
2. Sistem Pencernaan secara enzimatis
Sistem pencernaan enzimatis pada burung terjadi di dalam mulut dengan bantuan enzim
ptialin, di dalam lambung dengan bantuan asam klorida (HCL), di dalam usus dengan bantuan
enzim yang dihasilkan oleh pankreas.
3. Sistem Pencernaan secara Biologis
Sistem pencernaan biologis pada burung dilakukan dengan bantuan bakteri sehingga disebut
pencernaan mikrobiologi. Proses pencenaan mikrobiolgi terjadi di dalam usus besar.
Urutan proses pencernaan pada burung :
1. Rongga mulut
Di dalam rongga mulut makanan akan bercampur dengan saliva atau ludah. Air ludah pada
burung berguna sebagai bahan lubrikasi air.
2. Tembolok
Tembolok merupakan saluran yang menghubungkan lambung dengan rongga mulut.
Tembolok terletak pada tenggorokan bagian akhir. Pada tembolok makanan hanya numpang
lewat saja dan tidak mengalami proses pencernaan. Tembolok juga menjadi tempat untuk
menampung dan menimbun makanan. Di sini makanan akan disimpan untuk sementara waktu
dan mengalami proses peredaman olah cairan yang disekresikan oleh dinding tembolok.
3. Lambung
Di dalam lambung makanan mengalami pencernaansecara enzimatis dengan bantuan getah
lambung. Lambung menghasilkan enzim pepsin, renin dan asam klorida (HCL)
4. Ampela (Gizzart)
Di dalam gizzart terjadi proses pelumatan makanan dengan bantuan grift. Grift membantu
pelumatan makanan menjadi partikel yang lebih kecil dengan permukaan yang luas sehingga
mudah ubtuk penetrasi enzim.
5. Usus halus
Usus halus pada burung tersusun atas duodenum, jejunum dan ileum. Di dalam duodenum
terjadi proses penyerapan makanan. Pencernaan makanan di dalam usus halus dibantu oleh
cairan empedu,enzim pankreas dan enzim usus. Empedu berfungsi untuk mengelmulsikan
lemak, mengaktifkan lipasedan menghidrolisis lemak.
6. Usus besar
Didalam usus masih terjadi proses pencernaan makanan yang belum dicerna oleh usus halus.
Di dalam usus besar terjadi pencernaan selulosa dan hemiselulosa yang belum terhidrolisis
oleh enzim. Di dalam kolon terjadi pencernaan mikrobiologi dengan bantuan bakteri untuk
mencerna protein.
7. Kloaka
Sisa sari-sari makanan yang tidak diserap oleh tubuh di dorong oleh usus besar menuju rektum
selanjutnya dikeluarakan melalui kloaka.
TABEL PERBEDAAN SISTEM DIGESTORIA
Coturnix-coturnix Cairina moschata Columba livia Gallus sp
japonica
Hepar berwarna Hepar berwarna merah Hepar berwarna Hepar berwarna
merah merah tua merah

Proventriculus Proventrikulus panjang Proventrikulus Proventrikulus


pendek dan kecil dan besar (Ville, 1988) pendek dan besar pendek dan besar.

Intestinum tenue Intestinum tenue Intestinum tenue Intestinum tenue


berwarna putih berwarna putih berwarna putih berwarna putih pucat
kecoklatan dan kecoklatan dan besar kecoklatan dan dan kecil.
kecil besar
Tidak terlihat Kelenjar mukosa Kelenjar mukosa Kelenjar mukosa
kelenjar mukosa tembolok berbentuk tidak dijumpai tembolok berbentuk
tembolok bulat (Sukiya, 2003) bulat (Sari, 2013)

Sumber
Sari, W., & Kamal, S. (2013). PADA TIGA JENIS UNGGAS. Prosiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung, 471–478.
Sukiya. (2003). Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Jurusan Biologi FMPA UNY
Ville. (1988). Zoologi Umum Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sistem Peredaran Darah

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Gallus sp 1. Cor

Columba livia

Cairina muscata

Coturnix-coturnix japonica

1
Gambar Referensi
Gallus sp, Columba luvia, Caitrina moscata, Coturnix-
coturnix japonica

https://gurungeblog.com/

Deskripsi

- Vena hepatik, menguras hati


- Vena femoralis, mengeringkan kaki
- Vena statik, mengeringkan daerah pinggul atau paha
- Pembuluh darah ginjal portal dan ginjal, menguras ginjal
Mekanisme
Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan
pembuluh-pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan
berinti.
Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari
dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri
dan tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang memberi
darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan, dan sebuah aorta merupakan sisa dari
arkus aortikus yang menuju ke Kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi).
Pembuluh nadi ini kemudian meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor
menjadi dorsalis (pembuluh nadi puggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya
satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian bercabang menuju
paru-paru kiri dan kanan.
 Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:
 Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior).
 Vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis
menuju jantung.
 Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior): membawa darah dari bagian
bawah tubuh ke jantung
 Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Fungsi :
a) Mengangkut oksigen dan karbondioksida antara alat pernapasan dan jaringan.
b) Mengangkut sari-sari makanan dari tempat penyerapan dan tractus digestivus ke
jaringan atau dari tempat-tempat yang membutuhkan.
c) Mengangkut sisa-sisa pembakaran ke alat-alat pembuangan.
d) Mengangkut hormon-hormon dari tempat pembuatannya (glandula endocrin) ke
seluruh tubuh (Djuhanda, 1984).
TABEL PERBEDAAN SISTEM CARDIOVASKULER

Coturnix- Cairina moschata Columba livia Gallus sp


coturnix
japonica
Darah cepat Darah lambat Darah lebih cepat - Darah lambat
menggumpal menggumpal menggumpal menggumpal
(Ghosbashy, 2015)
- Ukuran - Ukuran jantung - Ukuran jantung - Ukuran
jantung kecil (Ismawati, besar jantung
kecil 2008) besar.

Sumber
Djuhanda, Tatang. (1984). Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Bandung: Armico.
Ghobashy, M. A., & Taeleb, A. A. (2015). ( Cestoda : Cyclophyllidea : Davaineidae )
Infecting Domestic and Wild Birds ( Columba livia And Columba livia domestica ).
World Journal of Zoology, 10(2), 136–141.
https://doi.org/10.5829/idosi.wjz.2015.10.2.94166
Ismawati. (2008). Biologi. Solo: Bumi Aksara

Sistem Urogenitalia

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Gallus sp 1. Ren
2. Ureter
6 3. Kloaka
4. Testes
5. Ductus deferens
(saluran yang
1
berkelok-kelok)
6. Ovarium
2

Cortunix-cortunix japonica
4

3
Cairina muschata

Gambar Referensi
Gallus sp, Columba luvia, Caitrina moscata, Coturnix-
coturnix japonica

Deskripsi
Sistem urogenital pada Coturnix-coturnix japonica, Cairina moschata, Columba livia, dan
Gallus sp.

a. Sistem uropecticum

1. Ren, jumlah sepasang masing-masing terdiri dari 3 lobus bertipe metanephros

2. Saluran ureter, saluran keluar yang mengarah ke posterior, sepasang, bermuara pada vesica
urinaria
3. Cloaca, lumbung tunggal terdiri dari 3 saluran kelamin, kencing, makanan. Cloaca terdiri
atas 3 bagian yaitu urodeum, coprodeum, dan proktoadeum.

4. Vesica urinaria, kantung urin sebagai tempat penampungan urin sementara

5. Bursa fabricii, terletak didinding kloaka sebelah dorsal tunggal

b. Sistem genitalia jantan

1. Testis

Testis berjumlah sepasang terletak pada bagian atas di abdominal kearah punggung pada
bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna kuning terang. Pada unggas testis tidak seperti
hewan lainnya yang terletak di dalam skrotum.Fungsi testis menghasilkan hormon kelamin
jantan disebut androgen dan sel gamet jantan disebut sperma.

2. Epididimis

Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis. Berfungsi
sebagai jalannya cairan sperma ke arah kaudal menuju ductus deferens.

3. Ureter

Ureter erjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka

4. Vas deferens

Jumlahnya sepasang, pada jantan muda kelihatan lurus dan pada jantan tua tampak berkelok-
kelok. Letak ke arah kaudal, menyilang ureter dan bermuara pada kloaka sebelah lateral
urodeum.

c. Sistem urogenitalia femina

Ovarium

Ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan
serta pemasakan kuning telur (folikel).

1. Sel telur kecil

Ialah sel telur yang umurnya masih muda atau belum berkembang berjumlah bisa mencapai
puluhan dalam satu induk.

2. Sel telur Matang


Sel telur yang telah matang dan siap melalui tahap selanjutnya yaitu pembentukan putih telur
dan cangkang.proses pembentukan telur lebih kurang selama 25 jam.

3. Stigma

Stigma merupakan pembuluh darah yang terdapat pada kuning telur dan berwarna merah.

Oviduct

Tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur.
Pada unggas umumnya dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan
berfungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami rudimenter.

1. Ostium

Lapisan berbentuk seperti mulut yang berlubang berfungsi sebagai penangkap kuning telur
yang telah matang.terletak berdekatan dengan infundibulum.

2. Infundibulum

Panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan
mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di
bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan
sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.

3. Magnum

Bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang
sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun
dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di
magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.

4. Isthmus

Mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur
berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan
dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak
pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.

5. Uterus

Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua
fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang
(cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di
bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.

6. Vagina

Bagian ini hampir tidak ada sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali pembentukan
kutikula. Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar tiga menit, kemudian dikeluarkan
(/oviposition/) dan 30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi ovulasi.

7. Cloaca

Merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu
untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa tidak
mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi betina bersifat
tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang

TABEL PERBEDAAN SISTEM UROGENITALIA

Coturnix-coturnix Cairina moschata Columba livia Gallus sp


japonica
Ukuran testis kecil Ukuran testis kecil Ukuran testis besar Ukuran ovarium
besar (Ismawati,
2008).
Vas deferens Vas deferens berbentuk Vas deferens Tidak memiliki vas
berbentuk lurus lurus berbentuk kelok- deferens
kelok (Ghobashy,
2015)
Jarang berkopulasi Sering berkopulasi Jarang berkopulasi Sering berkopulasi
(Djuhanda, 1984)

Sumber
Djuhanda, Tatang. (1984). Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Bandung: Armico.
Ghobashy, M. A., & Taeleb, A. A. (2015). ( Cestoda : Cyclophyllidea : Davaineidae )
Infecting Domestic and Wild Birds ( Columba livia And Columba livia domestica ).
World Journal of Zoology, 10(2), 136–141.
https://doi.org/10.5829/idosi.wjz.2015.10.2.94166
Ismawati. (2008). Biologi. Solo: Bumi Aksara
Sistem Saraf

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


Gallus sp 1. Enchepalon

Columba livia

Cairina moschata

Coturnix-coturnix japonica

1
Gambar Referensi

Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcTMML
3HajuWJWXJ2POfVAdVwisF3O5brFETJiIcmZ
1hngBm5AaAGw

Deskripsi
Sistem saraf pada Coturnix-coturnix japonica, Cairina moschata, Columba livia, dan
Gallus sp.

Sistem saraf dibagi menjadi :

I. Sistem Syaraf Pusat

Enchepalon, tersimpan dan dilindungi oleh tempurung kepala (cranium), dibungkus oleh
selaput otak :

• Endorachis : menempel langsung pada cranium.

• Durameter : dipisahkan dengan endorachis oleh ruangan spatium epirudale.

• Piameter : dipisahkan dari durameter oleh ruangan spatium subdurale. Menempel


langsung pada jaringan otak
1. Prosencephalon, hemiesphaerium cerebri meluas ke belakang sampai cerebellum,
bulbus oflaktorius berada di ujung muka, sepsang dan kecil.

2. Mesencephalon (lobus opticus) : tertekan ke sebuah lateral, bentuknya agak bundar,


padanya nampak sesuatu bangunan kecil yang disebu epiphyse

3. Cerebellum : termasuk rhombencephalon berukuran besar

II. Sistem Syaraf Peripher (Tepi)

1. Sistem saraf sadar, tersusun oleh saraf cranial (otak) yang keluar dari otak.

Terdapat 11 pasang :

1) N. Olfactorius : menuju alat-alat pembau

2) N. Opticus : menuju alat-alat penglihatan, mulai dari dasar diencephalon , mengadakan


persilangan yang disebut Chiasma nervi optic

3) N. Oculomorius : menuju otot-otot mata yang menggerakan bola mata

4) N. Trochealis : menuju otot-otot mata

5) N. Trigeminus : menuju kulit di sekitar lubang hidung , mucosa dalam cavum nasi

6) N. Abduscens : menuju ke otot-otot mata

7) N. Facialis : menuju ke otot-otot muka dan lidah

8) N. Octavus : menuju ke alat pendengaran dan keseimbangan

9) N. Glassopharyxngeus : menuju ke lidah bagian belakang

10) N. Vagus : menuju ke otot-otot tengkuk (Sari, 2013).

11) N. Hypoglossus : menuju ke otot-otot lidah (Rousdy, 2018)

2. Sistem saraf tak sadar

Tersusun dari saraf yang berasal dari otak maupun dari sum-sum tulang balakang. Terbagi
menjadi saraf simpatik (letaknya di sepanjang tulang belakang menempel pada sum-sum
tulang belakang sehingga memiliki urat pra ganglion pendek) dan saraf parasimpatik (memiliki
urat pra ganglion yang panjang karena melekat pada organ yang dibantu). Fungsinya selalu
antagonis (Ismawati, 2008).
TABEL PERBEDAAN SISTEM SARAF

Coturnix- Cairina moschata Columba livia Gallus sp


coturnix
japonica
Ukuran otak Ukuran otak sedang Ukuran otak sedang Ukuran otak besar
lebih kecil

Sumber
Ismawati. (2008). Biologi. Solo: Bumi Aksara

Rousdy, D. W., Linda, R., Biologi, P. S., & Tanjungpura, U. (2018). HEMATOLOGI
PERBANDINGAN HEWAN VERTEBRATA: LELE ( Clarias batracus ), KATAK
( Rana sp.), KADAL ( Eutropis multifasciata ), MERPATI ( Columba livia ) DAN
MENCIT ( Mus musculus ). Jurnal Bioma, 7, 1–13.
Sari, W., & Kamal, S. (2013). PADA TIGA JENIS UNGGAS. Prosiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung, 471–478.
II. Kesimpulan
Morfologi
Perbedaan Coturnix- Cairina Columba livia Gallus sp
coturnix moschata
japonica
Paruh Paruhnya Paruhnya Paruh tipis serta Paruh besar,
pendek dan pendek, sempit, panjang dan kuat, beralur
kuat. dan mendatar ujungnya dari lubang
melengkung hidung ke arah
kebawah. muka
Warna paruh Warna paruh Berwarna Warna paruh Putih
dari maxilla kekuningan. sama dengan kekuningan
berwarna hitam Memiliki kepala warna kuku
pekat hingga besar pada
bagian kepala sebelah
operculum dan kiri dan kanan
pada bagian terdapat
mandibula gumpalan kulit
berwarna coklat atau kutil
tua. berwarna merah
terang.
Bulu Bulu pada Bulu pada Bulu pada Bulu berwarna
burung puyuh di Cairina burung dara kuning
bagian moschata berwarna hitam kehitaman. Pada
punggung berwarna keabu-abuan bagian caput
berwarna keabu- kuning. dengan corak berwarna abu
abuan. Bulu Sayapnya warna putih dan kehitaman.
pada dadanya panjang dan coklat di
merah sawo kuat. Dadanya sebagian sayap
matang tanpa lebar dan besar. dan tubuhnya.
corak kehitam-
hitaman.
Ukuran badan Pendek dan Besar dengan Sedang dan Sedang dan
gemuk. dada yang lebar. lebar pada ramping pada
bagian bagian
pectoralis abdomen.
Sayap Pendek dan Panjang dan Sayap panjang Panjang dan
tidak kuat. kuat. dan kuat. kuat. Memiliki
ekor menjuntai
ke atas dan
terbang.
TABEL PERBEDAAN TOPOGRAFI

Pembeda Coturnix- Cairina Columba livia Gallus sp


coturnix moschata
japonica
Pundi-pundi Memiliki pundi- Pundi udara Pundi udara Pundi udara
udara pundi udara tidak berkembang tidak
kurang berkembang dengan baik berkembang
berkembang
Proventrikulus Pendek dan Panjang dan Pendek dan Pendek dan
kecil besar besar besar
Cor Berukuran kecil Berukuran kecil Berukuran besar Berukuran
sedang
Hati (hepar) Berwarna putih Merah Merah tua Merah
kecoklatan dan kecoklatan terang kecoklatan
kecil
Usus Putih Putih kecoklatan Putih agak Berwarna putih
(intestinum) kecoklatan dan dan besar kemerahan dan pucat dan kecil.
kecil besar
TABEL PERBEDAAN SISTEM RESPIRATORI

Coturnix- Cairina moschata Columba livia Gallus sp


coturnix
japonica
Saccus Saccus pneumaticus tidak Saccus pneumaticus - Saccus
pneumaticus terlalu berkembang berkembang pneumaticus
tidak terlalu dengan baik dengan baik berkembang
berkembang dengan baik
dengan baik
- Tidak - Tidak menyimpan - Sternum kuat, - Tidak
menyimpa udara sebanyak mampu menyimpan menyimpan
n udara aves pada banyak udara udara
sebanyak umumnya. sebanyak
aves pada aves pada
umumnya. umumnya.

Jarang Jarang mengalami fase Mengalami fase Tidak mengalami


mengalami fase pernapasan saat terbang pernapasan saat fase pernapasan
pernapasan saat terbang saat terbang
terbang
Tidak terdapat Tidak terdapat Terdapat operculum Tidak terdapat
operculum operculum operculum

TABEL PERBEDAAN SISTEM DIGESTORIA


Coturnix-coturnix Cairina moschata Columba livia Gallus sp
japonica
Hepar berwarna Hepar berwarna merah Hepar berwarna Hepar berwarna
merah merah tua merah

Proventriculus Proventrikulus panjang Proventrikulus Proventrikulus


pendek dan kecil dan besar pendek dan besar pendek dan besar.

Intestinum tenue Intestinum tenue Intestinum tenue Intestinum tenue


berwarna putih berwarna putih berwarna putih berwarna putih pucat
kecoklatan dan kecoklatan dan besar kecoklatan dan dan kecil.
kecil besar
Tidak terlihat Kelenjar mukosa Kelenjar mukosa Kelenjar mukosa
kelenjar mukosa tembolok berbentuk tidak dijumpai tembolok berbentuk
tembolok bulat bulat
TABEL PERBEDAAN SISTEM CARDIOVASKULER

Coturnix- Cairina moschata Columba livia Gallus sp


coturnix
japonica
Darah cepat Darah lambat Darah lebih cepat - Darah lambat
menggumpal menggumpal menggumpal menggumpal

- Ukuran - Ukuran jantung - Ukuran jantung - Ukuran


jantung kecil besar jantung
kecil besar.

TABEL PERBEDAAN SISTEM UROGENITALIA

Coturnix-coturnix Cairina moschata Columba livia Gallus sp


japonica
Ukuran testis kecil Ukuran testis kecil Ukuran testis besar Ukuran ovarium
besar
Vas deferens Vas deferens berbentuk Vas deferens Tidak memiliki vas
berbentuk lurus lurus berbentuk kelok- deferens
kelok
Jarang berkopulasi Sering berkopulasi Jarang berkopulasi Sering berkopulasi

TABEL PERBEDAAN SISTEM SARAF

Coturnix- Cairina moschata Columba livia Gallus sp


coturnix
japonica
Ukuran otak Ukuran otak sedang Ukuran otak sedang Ukuran otak besar
lebih kecil
III. Daftar Pustaka
Bratowidjoyo, Mukayat Djarubito. (1994). Zoologi Dasar. Jakarta : Penerbit
Erlangga
Djuhanda, Tatang. (1984). Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Bandung: Armico.
Ghobashy, M. A., & Taeleb, A. A. (2015). ( Cestoda : Cyclophyllidea :
Davaineidae ) Infecting Domestic and Wild Birds ( Columba livia And
Columba livia domestica ). World Journal of Zoology, 10(2), 136–141.
https://doi.org/10.5829/idosi.wjz.2015.10.2.94166
Ismawati. (2008). Biologi. Solo: Bumi Aksara
Rousdy, D. W., Linda, R., Biologi, P. S., & Tanjungpura, U. (2018).
HEMATOLOGI PERBANDINGAN HEWAN VERTEBRATA: LELE
( Clarias batracus ), KATAK ( Rana sp.), KADAL ( Eutropis
multifasciata ), MERPATI ( Columba livia ) DAN MENCIT ( Mus
musculus ). Jurnal Bioma, 7, 1–13.
Sari, W., & Kamal, S. (2013). PADA TIGA JENIS UNGGAS. Prosiding
Semirata FMIPA Universitas Lampung, 471–478.
Sukiya. (2003). Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Jurusan Biologi FMPA UNY
Ville. (1988). Zoologi Umum Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

IV. Lampiran
2 Lembar foto praktikum
V. Lembar Pengesahan

Surakarta, 29 November 2018

Asisten Praktikum Praktikan

(Isna Nuri) (Amalia Firdaus Yanti)


NIM. K43160 NIM. K4317008
Lampiran

Cotunix coturnix-japonica

Cairinia moschata
Columba livia

Gallus sp

Anda mungkin juga menyukai