ANATOMI HEWAN
AVES
Disusun Oleh:
NIM : K4317008
Kelas :B
SURAKARTA
2018
Laporan Resmi Praktikum
Anatomi Hewan
I. Judul : Aves
II. Tujuan : 1. Mengetahui topografi organ-organ pada aves.
2. Mengetahui fungsi organ-organ pada aves.
3. Mengetahui organ dan sistem organ pada aves
III. Alat dan Bahan :
Alat : Bahan :
3 4
6
8
10 11
9
12
Cairinia moscata
3
4
11
7
10
8 12
9 13
Coturnix-coturnix japonica
3
4
6 1
1 1
9
Gambar Referensi
Gallus sp
https://hobiternak.com/mengenal-ayam-kate-serama-dan-
mengetahui-perbedaannya/
Columba livia
http://4.bp.blogspot.com/-
MWtbosm2gMg/U6eg1I1TRoI/AAAAAAAAALM/JB5w
6vFiAXY/s1600/sepang-burung-merpati-dara-penangkarjawa-
sumatera-kalimantan.jpg
Cairina moschata
http://juragan-unggas.blogspot.com/2017/07/cara-budidaya-
entok-cepat-besar.html
Coturnix-coturnix japonica
http://mainharga.com/burung-puyuh-untuk-ternak.html
Deskripsi
a. Caput
1. Rostrum (paruh)
Terdiri dari 2 bagian yaitu maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.berfungsi
sebagai pengganti mulut, disesuaikan dengan jenis makanan dan cara makannya. Paruhnya
pendek dan kuat. Warna paruh dari maxilla berwarna hitam pekat hingga bagian operculum
dan pada bagian mandibula berwarna coklat tua.
Terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares
eksterna pada sebelah luar.
3. Cera (jengger)
Merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
Organon visus pada Coturnix-coturnix japonica dikelilingi oleh kulit yang berbulu. Iris
berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan. Pupil jika dibandingkan mata relatif besar.
Terdapat membran nictitans pada sudut medial mata. Di belakang dan di bawah tiap mata
terdapat lubang telinga yang tersembunyi. Bulu di atas mata pada bahagian alis mata ke
belakang terdapat bulu putih berbentuk garis melengkung yang tebal.
2. Collum (cervix)
Terkadang disebut leher dan biasanya mempunyai leher yang sedikit panjang.
3. Badan (truncus)
Bulu pada burung puyuh di bagian punggung berwarna keabu-abuan. Sayapnya berwarna
campuran dengan belang kehitaman. Bulu pada dadanya merah sawo matang tanpa corak
kehitam-hitaman. Bagian tubuh Coturnix-coturnix japonica ditumbuhi dengan banyak bulu
yang berguna sebagai pelindung tubuh dan menjaga suhu tubuhnya.
1. Plumae
o Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di
dalamnya tidak berongga.
o Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri
sebagai sulcus pada rachis.
o Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap
barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae.
2. Plumulae
Biasanya terdapat pada burung puyuh yang masih muda, atau yang sedang mengerami
telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi,
serta barbae yang panjang dan fleksibel.
3. Filoplumae
Berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan
jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya
terdapat beberapa barbae.
4. Remiges
Remiges merupakan bagian bulu yang menutupi bagian sayap, mempunyai bagian pangkal
bulu yang panjang.
5. Tectrices
Tectrices merupakan bagian badan dan hampir ada di seluruh bagian tubuh
6. Parapterium
Bulu yang menutupi daerah bahu, bulu ini cenderung kecil dibandingkan dengan bulu tectrices
dan terletak di seputaran daerah bahu.
7. Alu Spuria
Berupa bulu-bulu kecil dan terkadang ada pada Coturnix-coturnix japonica yang baru
menetas.
4. Ekor (cauda)
1. Rectrices
Bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
2. Glandulauropygialis
Semacam tonjolan kecil di bagian bawah badan burung puyuh yang mengeluarkan suatu
kelenjar minyak.
5. Extremitas
Extremitas anterior
Berupa sayap, namun burung puyuh memiliki sayap yang memungkinkan mereka untuk
terbang cepat tetapi bukan untuk jarak yang jauh. Hal ini dikarenakan berat tubuh yang tidak
sebanding dengan sayapnya. Oleh karena itu, burung puyuh terbang mengikuti angin dan jarak
yang tidak terlalu jauh. Sayap ini skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang
pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves
tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme
menempel pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa
metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya.
Extremitas posterior
Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang
merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus
dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku
untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke
belakang.berguna sebagai pencengkram pada dahan atau ranting pohon.
1. Rostrum (paruh)
Terdiri dari 2 bagian yaitu maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.berfungsi
sebagai pengganti mulut, disesuaikan dengan jenis makanan dan cara makannya. Paruhnya
pendek, sempit, dan mendatar berwarna kekuningan. Memiliki kepala besar pada kepala
sebelah kiri dan kanan terdapat gumpalan kulit atau kutil berwarna merah terang.
Terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares
eksterna pada sebelah luar.
3. Cera (jengger)
Merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
Organon visus pada Cairina moschata dikelilingi oleh kulit yang berbulu. Iris berwarna
kuning atau jingga kemerah-merahan. Pupil jika dibandingkan mata relatif besar. Terdapat
membran nictitans pada sudut medial mata. Di belakang dan di bawah tiap mata terdapat
lubang telinga yang tersembunyi.
b. Collum (cervix)
Terkadang disebut leher dan biasanya mempunyai leher yang pendek dan besar.
c. Badan (truncus)
Bulu pada Cairina moschata berwarna kuning. Sayapnya panjang dan kuat. Dadanya lebar dan
besar. Bagian tubuh Cairina moschata ditumbuhi dengan banyak bulu yang berguna sebagai
pelindung tubuh dan menjaga suhu tubuhnya.
1. Plumae
o Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di
dalamnya tidak berongga.
o Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri
sebagai sulcus pada rachis.
o Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap
barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae.
2. Plumulae
Biasanya terdapat pada burung puyuh yang masih muda, atau yang sedang mengerami
telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi,
serta barbae yang panjang dan fleksibel.
3. Filoplumae
Berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan
jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya
terdapat beberapa barbae.
4. Remiges
Remiges merupakan bagian bulu yang menutupi bagian sayap, mempunyai bagian pangkal
bulu yang panjang.
5. Tectrices
Tectrices merupakan bagian badan dan hampir ada di seluruh bagian tubuh
6. Parapterium
Bulu yang menutupi daerah bahu, bulu ini cenderung kecil dibandingkan dengan bulu tectrices
dan terletak di seputaran daerah bahu.
7. Alu Spuria
Berupa bulu-bulu kecil dan terkadang ada pada Cairina moschata yang baru menetas.
d. Ekor (cauda)
Mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium. Ekor Cairina moschata lebar dan
pendek.
1. Rectrices
Bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
2. Glandulauropygialis
Semacam tonjolan kecil di bagian bawah badan burung puyuh yang mengeluarkan suatu
kelenjar minyak.
e. Extremitas
Extremitas anterior
Berupa sayap, sayapnya panjang dan kuat. Di alam liar, Cairina moschata mampu terbang
jauh. Sayap ini skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna
(tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu
os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna.
Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang
telapak tangan) sebagai tempat melekatnya.
Extremitas posterior
Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang
merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus
dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku
untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke
belakang.berguna sebagai pencengkram pada dahan atau ranting pohon. Memiliki kuku yang
panjang dan tajam.
a. Caput
1. Rostrum (paruh)
Terdiri dari 2 bagian yaitu maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.berfungsi
sebagai pengganti mulut, disesuaikan dengan jenis makanan dan cara makannya. Paruhnya
pendek dan kuat. Bertipe seed cracker berwarna hitam, ujung paruh runcing. Tepi paruh tidak
bergerigi.
Terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada sebelah dalam dan nares
eksterna pada sebelah luar.
3. Cera (jengger)
Merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas.
Organon visus pada Coturnix-coturnix japonica dikelilingi oleh kulit yang berbulu. Iris
berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan. Pupil jika dibandingkan mata relatif besar.
Terdapat membran nictitans pada sudut medial mata. Di belakang dan di bawah tiap mata
terdapat lubang telinga yang tersembunyi. Bulu di atas mata pada bahagian alis mata ke
belakang terdapat bulu putih berbentuk garis melengkung yang tebal.
2. Collum (cervix)
3. Badan (truncus)
Bulu pada burung dara berwarna hitam keabu-abuan dengan corak warna putih dan coklat di
sebagian sayap dan tubuhnya. Badannya sedang dan lebar pada bagian pectoralis.
1. Plumae
o Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di
dalamnya tidak berongga.
o Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri
sebagai sulcus pada rachis.
o Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap
barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae.
2. Plumulae
Biasanya terdapat pada burung puyuh yang masih muda, atau yang sedang mengerami
telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi,
serta barbae yang panjang dan fleksibel.
3. Filoplumae
Berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek halus, tumbuh dengan
jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya
terdapat beberapa barbae.
4. Remiges
Remiges merupakan bagian bulu yang menutupi bagian sayap, mempunyai bagian pangkal
bulu yang panjang.
5. Tectrices
Tectrices merupakan bagian badan dan hampir ada di seluruh bagian tubuh
6. Parapterium
Bulu yang menutupi daerah bahu, bulu ini cenderung kecil dibandingkan dengan bulu tectrices
dan terletak di seputaran daerah bahu.
7. Alu Spuria
Berupa bulu-bulu kecil dan terkadang ada pada Coturnix-coturnix japonica yang baru
menetas.
4. Ekor (cauda)
1. Rectrices
Bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
2. Glandulauropygialis
Semacam tonjolan kecil di bagian bawah badan burung puyuh yang mengeluarkan suatu
kelenjar minyak.
5. Extremitas
Extremitas anterior
Berupa sayap yang panjang dan kuat. Hal ini dikarenakan sayap pada Cairina moschata
digunakan untuk terbang. Sayap ini skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius
(tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada
aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme
menempel pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa
metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya.
Extremitas posterior
Berselaput dengan lapisan kulit berwarna merah. Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri
fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia.
Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari).
Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke
muka dan 1 yang mengarah ke belakang.berguna sebagai pencengkram pada dahan atau
ranting pohon.
4. Morfologi Gallus sp
Kepala (Caput)
Badan (Truncus)
Ekor (cauda)
Ekor aves memiliki bulu-bulu yang berperan sebagai kemudi. Pengertian ekor adalah bulu-
bulu ekor (Rectriches).
Ekstremitas
1. Ekstremitas kranialis atau membrum superior merupakan sayap yang ditutupi bulu. Ciri-ciri
sayap burung antara lain:
Panjang: bila ukuran dari bengkokan kedua sampai ke ujung, lebih panjang dari pada badan.
Bulat: bila primarius bagian tengah merupakan yang paling bulu-bulu panjang, sisinya
berangsur-angsur memendek berpangkal dan ke ujung sayap.
2. Ekstremitas kaudalis atau membrum inferior sebagai kaki, bagian atas tertutup bulu dan
bawah tertutup sisik. berikut adalah ciri-ciri kaki aves:
Rata (datar): hallux (jari pertama) melekat pada ujung tarsus seperti jari jari yang lain.
Terangkat: hallux (jari pertama) melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perlekatan jari-
jari yang lain.
Tipe bertengger, dibedakan atas beberapa macam, misalnya: (a) passerine: hallux melekat
datar dengan jari-jari lain. (b) zygodactyla: 2 jari-jari kedepan, 2 yang lain ke belakang 2.
Tipe berjalan: hallux terangkat, sehingga kedudukannya lebih tinggi dari pada yang lain 3.
Tipe berenang: dibedakan atas beberapa macam misalnya (a) palmata: 3 jari depan
dihubungkan oleh selaput jari ke-1 bebas. (b) totipalmata: keempat jari dihubungkan oleh
selaput yang halus.
Tubuh Aves hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu. Bulu pada kelas aves dibedakan
atas dua macam:
Bulu lengkap (plumae), bulu ini tersusun atas: batang bulu dan lembaran bulu. Susunan batang
bulu terdiri atas: calamus dan rachis. Lembaran bulu, tersusun atas deretanbarbae, diantara
barbae terdapat barbulae berkait.
Bulu tak lengkap dibedakan atas (a). Plumulae, dengan bagian-bagian: calamus
(pendek),barbae (tidak membentuk lembaran bulu), barbulae (tak berkait). (b) Filoplumae,
dengan bagian-bagian: calamus dan rachis (batas tak jelas), berbae (pada bagian ujung). Pada
bulu ini tidak dijumpai adanya barbulae.
2 5
7a
11
12
13
14
15
8
Cairinina moscata
3
2
4
16
5
6
7
Coturnix-coturnix japonica
1
3
4
5 2
16
6
11
7 7a
8
Gambar Referensi
Gallus sp
http://manusia-kamil.blogspot.co.id/2008/07/ayam-
sepertipada-manusia-anatomi.html
Columba livia, Coturnix-coturnix japonica
http://www.ilmuternak.com/2014/11/sistem-
respirasipencernaan-dan.html
Cairina muscata
https://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_aves
Deskripsi
Topografi Coturnix-coturnix japonica, Cairina mochata, Columba livia, dan Gallus sp.
1. Ingluvies atau disebut dengan tembolok, pelebaran dari oesophagus.
2. Trakhea, lanjutan dari larynx, letaknya di ventral dari collum
3. Cor, berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium, bentuk kerucut
terletak di linea mediana, beruang 4, terdiri 2 lobus
4. Pulmo, terdiri dari 2 lobus, dibungkus selaput pleura
5. Hepar, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinister sebagai penawar racun dan
perombakan eritrosit yang sudah tua
6. Vesica fellea, kantung empedu
7. Ventrikulus, lambung sebenarnya yang memiliki oto dinding yang tebal
8. Proventrikulus, lambung kelenjar, lanjutan dari tembolok
9. Intestinum, terdiri dari intestinum tenue dan intestinum crassum
10. Cacacum, bagian atas dari intestinum crassum dan tenue seperti usus butnu yang
terdiri dari 2 cabang
11. Ren, terdapat sepasang pada kanan dan kiri
12. Cloaca, ruangan tunggal yang menjadi muara saluran kencing, saluran kelamin, dan
makanan
TABEL PERBEDAAN TOPOGRAFI
Sistem Respirasi
Columba livia
2
Cairina moschata
Cortunix cortunix
1
Gambar Referensi
Gallus sp, Cairina muscata
2
www.duniaburung.com
https://consisteria.blogspot.co.id/
Deskripsi
Sistem respirasi Coturnix-coturnix japonica, Cairina moschata, Columba livia, dan Gallus
sp.
Aves bernapas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantung udara (saccus
pneumaticus), kantung udara terdapat pada
5. Nares (lubang hidung), terletak disebelah luar dan agak lateral dari paruh
7. Larynk, dihubungkan dengan rongga mulut dengan perantara celah yang disebut rima glotis
8. Trachea, saluran panjang yang melewati leher dan mempunyai cincin tulang yang disebut
annulus trachealis
9. Syrink (alat suara), terdapat pada bifurcation trachea, tersusun dari beberapa annulus
trachealis yang paling belakang dan annulus bronchialis yang paling depan.
11. Pulmo, dibungkus oleh lapisan pleura, sebagai tempat pertukaran CO2 dan O2
Proses Inspirasi
1. Pengambilan udara yakni dimulai dari adanya gerakan tulang rusuk ke arah depan
bawah.
4. Menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru lewat saluran pernapasan salah satunya
lewat lubang hidung luar, lubang hidung dalam, celah tekak, trakea, siring, serta paling akhir
udara masuk ke paru-paru.
6. Di dalam parabronkus terjadi pertukaran O2 dan CO2 semua udara yang masuk
beberapa udara masuk ke dalam paru-paru dan beberapa udara yang lain masuk ke kantong
udara.
2. Otot-otot dada bekerja dengan mengecilkan rongga dada, sedangkan tekanan rongga
dada jadi besar.
3. Ruangan dari paru-paru jadi tertekan sampai jadi sempit sedangkan tekanan dalam
ruang paru-paru jadi besar.
7. Pada saat terbang pernapasan burung tidak menggunakan paru-paru, namun kantong
udara antartulang korakoid, prosesnya sebagai berikut ini:
10. Terjadi proses masuknya udara (inspirasi) yang ditandai dengan terjadinya difusi O2
dan CO2 dalam paru-paru.
11. Pada saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan kantong udara yang ada di
bawah ketiak terjepit sampai menyebabkan kantorng udara antar tulang korakoid
mengembang.
13. Sampai terjadi ekspresi yang juga ditandai terjadinya difusi O2 dan CO2.
Pernapasan pada saat terbang pernapasan
Burung tidak menggunakan paru- paru, melainkan kantong udara antartulang korakoid,
prosesnya sebagai berikut.
1. Pada saat burung terbang mengangkat sayapnya, maka mengakibatkan kantong udara
antartulang korakoid terjepit tetapi kantong udara yang terletak di bawah ketika mengembang.
3. Terjadi proses masuknya udara (inspirasi) yang ditandai dengan terjadinya difusi O dan
CO dalam paru-paru.
4. Pada saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan kantong udara yang berada di
bawah ketiak terjepit sehingga menyebabkan kantorng udara antartulang korakoid
mengembang.
3
5
6
Columba livia
7
4
3
Cairinia moscata
1
7
2
4 3
5 6
Coturnix-coturnix japonica
7
2
4
3
5
6
Gambar Referensi
Gallus sp, Cairina moschata, Columba livia, Cortunix
cortunix
http://sellaroro.blogspot.co.id/2013/05/sistem-
pencernaanaves.
html
Deskripsi
Sistem Digestoria pada Coturnix-coturnix japonica, Cairina moschata, Columba livia, dan
Gallus sp.
Organ Pencernaan
1. Rostrum (paruh), modifikasi dari gigi karena aves tidak memiliki struktur gigi.
2. Lingua, lidah kaku bentuknys runcing dan kecil
3. Glandula salivarius, membantu pencernaan dimulut, 99% air dan sisanya dari lendir,
protein, enzim ptialin
4. Faring, berupa saluran pendek
5. Esophagus, mengalami pelebaran menjadi ingluvies.
- Ingluvies palsu
- Ingluvies sejati
6. Ventrikulus, urat daging tebal. Bentuknya U nampak kurang jelas
7. Intestinum, intestinum tenue (usus panjang berkilst caecanya pendek), intestinum crassum
(usus akhir yang pendek dan berkloaka)
8. Kloaka, muara akhir
Kelenjar Pencernaan
1. Hepar, terdiri dari lobus dexter dan sinister, organ penghasil empedu
2. Pankreas, panjang dan memiliki 3 lobus, 2 lobus eksokrin mengeluarkan sekret untuk
pencernaan, 1 lobus endokrin mempunyai inkrit insulin
3. Vesica felea, kantung empedu
Catatan : terdapat derivat peritonium (alat penggantung), terdiri dari :
1. Mesogastrium : penggantung ventriculus
2. Mesentrium : penggantung usus
3. Mesorectum : Penggantung rectum
Sistem pencernaan burung dibedakan menjadi :
1. Sistem Pencernaan secara mekanik
Sistem pencernaan mekanik pada burung berlangsung di dalam rongga mulut dengan bantuan
lidah yang mendorong makanan menuju kerongkongan. Dari kerongkongan menuju tembolok
yang kemudian menuju empedal. Di dalam empedal makanan mengalami pengecilan partikel
sehingga lebih mudah diserap.
2. Sistem Pencernaan secara enzimatis
Sistem pencernaan enzimatis pada burung terjadi di dalam mulut dengan bantuan enzim
ptialin, di dalam lambung dengan bantuan asam klorida (HCL), di dalam usus dengan bantuan
enzim yang dihasilkan oleh pankreas.
3. Sistem Pencernaan secara Biologis
Sistem pencernaan biologis pada burung dilakukan dengan bantuan bakteri sehingga disebut
pencernaan mikrobiologi. Proses pencenaan mikrobiolgi terjadi di dalam usus besar.
Urutan proses pencernaan pada burung :
1. Rongga mulut
Di dalam rongga mulut makanan akan bercampur dengan saliva atau ludah. Air ludah pada
burung berguna sebagai bahan lubrikasi air.
2. Tembolok
Tembolok merupakan saluran yang menghubungkan lambung dengan rongga mulut.
Tembolok terletak pada tenggorokan bagian akhir. Pada tembolok makanan hanya numpang
lewat saja dan tidak mengalami proses pencernaan. Tembolok juga menjadi tempat untuk
menampung dan menimbun makanan. Di sini makanan akan disimpan untuk sementara waktu
dan mengalami proses peredaman olah cairan yang disekresikan oleh dinding tembolok.
3. Lambung
Di dalam lambung makanan mengalami pencernaansecara enzimatis dengan bantuan getah
lambung. Lambung menghasilkan enzim pepsin, renin dan asam klorida (HCL)
4. Ampela (Gizzart)
Di dalam gizzart terjadi proses pelumatan makanan dengan bantuan grift. Grift membantu
pelumatan makanan menjadi partikel yang lebih kecil dengan permukaan yang luas sehingga
mudah ubtuk penetrasi enzim.
5. Usus halus
Usus halus pada burung tersusun atas duodenum, jejunum dan ileum. Di dalam duodenum
terjadi proses penyerapan makanan. Pencernaan makanan di dalam usus halus dibantu oleh
cairan empedu,enzim pankreas dan enzim usus. Empedu berfungsi untuk mengelmulsikan
lemak, mengaktifkan lipasedan menghidrolisis lemak.
6. Usus besar
Didalam usus masih terjadi proses pencernaan makanan yang belum dicerna oleh usus halus.
Di dalam usus besar terjadi pencernaan selulosa dan hemiselulosa yang belum terhidrolisis
oleh enzim. Di dalam kolon terjadi pencernaan mikrobiologi dengan bantuan bakteri untuk
mencerna protein.
7. Kloaka
Sisa sari-sari makanan yang tidak diserap oleh tubuh di dorong oleh usus besar menuju rektum
selanjutnya dikeluarakan melalui kloaka.
TABEL PERBEDAAN SISTEM DIGESTORIA
Coturnix-coturnix Cairina moschata Columba livia Gallus sp
japonica
Hepar berwarna Hepar berwarna merah Hepar berwarna Hepar berwarna
merah merah tua merah
Sumber
Sari, W., & Kamal, S. (2013). PADA TIGA JENIS UNGGAS. Prosiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung, 471–478.
Sukiya. (2003). Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Jurusan Biologi FMPA UNY
Ville. (1988). Zoologi Umum Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sistem Peredaran Darah
Columba livia
Cairina muscata
Coturnix-coturnix japonica
1
Gambar Referensi
Gallus sp, Columba luvia, Caitrina moscata, Coturnix-
coturnix japonica
https://gurungeblog.com/
Deskripsi
Fungsi :
a) Mengangkut oksigen dan karbondioksida antara alat pernapasan dan jaringan.
b) Mengangkut sari-sari makanan dari tempat penyerapan dan tractus digestivus ke
jaringan atau dari tempat-tempat yang membutuhkan.
c) Mengangkut sisa-sisa pembakaran ke alat-alat pembuangan.
d) Mengangkut hormon-hormon dari tempat pembuatannya (glandula endocrin) ke
seluruh tubuh (Djuhanda, 1984).
TABEL PERBEDAAN SISTEM CARDIOVASKULER
Sumber
Djuhanda, Tatang. (1984). Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Bandung: Armico.
Ghobashy, M. A., & Taeleb, A. A. (2015). ( Cestoda : Cyclophyllidea : Davaineidae )
Infecting Domestic and Wild Birds ( Columba livia And Columba livia domestica ).
World Journal of Zoology, 10(2), 136–141.
https://doi.org/10.5829/idosi.wjz.2015.10.2.94166
Ismawati. (2008). Biologi. Solo: Bumi Aksara
Sistem Urogenitalia
Cortunix-cortunix japonica
4
3
Cairina muschata
Gambar Referensi
Gallus sp, Columba luvia, Caitrina moscata, Coturnix-
coturnix japonica
Deskripsi
Sistem urogenital pada Coturnix-coturnix japonica, Cairina moschata, Columba livia, dan
Gallus sp.
a. Sistem uropecticum
2. Saluran ureter, saluran keluar yang mengarah ke posterior, sepasang, bermuara pada vesica
urinaria
3. Cloaca, lumbung tunggal terdiri dari 3 saluran kelamin, kencing, makanan. Cloaca terdiri
atas 3 bagian yaitu urodeum, coprodeum, dan proktoadeum.
1. Testis
Testis berjumlah sepasang terletak pada bagian atas di abdominal kearah punggung pada
bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna kuning terang. Pada unggas testis tidak seperti
hewan lainnya yang terletak di dalam skrotum.Fungsi testis menghasilkan hormon kelamin
jantan disebut androgen dan sel gamet jantan disebut sperma.
2. Epididimis
Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis. Berfungsi
sebagai jalannya cairan sperma ke arah kaudal menuju ductus deferens.
3. Ureter
Ureter erjumlah sepasang, menuju ke caudal dan bermuara langsung dalam kloaka
4. Vas deferens
Jumlahnya sepasang, pada jantan muda kelihatan lurus dan pada jantan tua tampak berkelok-
kelok. Letak ke arah kaudal, menyilang ureter dan bermuara pada kloaka sebelah lateral
urodeum.
Ovarium
Ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan
serta pemasakan kuning telur (folikel).
Ialah sel telur yang umurnya masih muda atau belum berkembang berjumlah bisa mencapai
puluhan dalam satu induk.
3. Stigma
Stigma merupakan pembuluh darah yang terdapat pada kuning telur dan berwarna merah.
Oviduct
Tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur.
Pada unggas umumnya dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan
berfungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami rudimenter.
1. Ostium
Lapisan berbentuk seperti mulut yang berlubang berfungsi sebagai penangkap kuning telur
yang telah matang.terletak berdekatan dengan infundibulum.
2. Infundibulum
Panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan
mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di
bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan
sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.
3. Magnum
Bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang
sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun
dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di
magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.
4. Isthmus
Mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur
berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan
dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak
pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.
5. Uterus
Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua
fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang
(cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di
bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
6. Vagina
Bagian ini hampir tidak ada sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali pembentukan
kutikula. Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar tiga menit, kemudian dikeluarkan
(/oviposition/) dan 30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi ovulasi.
7. Cloaca
Merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu
untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa tidak
mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi betina bersifat
tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang
Sumber
Djuhanda, Tatang. (1984). Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Bandung: Armico.
Ghobashy, M. A., & Taeleb, A. A. (2015). ( Cestoda : Cyclophyllidea : Davaineidae )
Infecting Domestic and Wild Birds ( Columba livia And Columba livia domestica ).
World Journal of Zoology, 10(2), 136–141.
https://doi.org/10.5829/idosi.wjz.2015.10.2.94166
Ismawati. (2008). Biologi. Solo: Bumi Aksara
Sistem Saraf
Columba livia
Cairina moschata
Coturnix-coturnix japonica
1
Gambar Referensi
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcTMML
3HajuWJWXJ2POfVAdVwisF3O5brFETJiIcmZ
1hngBm5AaAGw
Deskripsi
Sistem saraf pada Coturnix-coturnix japonica, Cairina moschata, Columba livia, dan
Gallus sp.
Enchepalon, tersimpan dan dilindungi oleh tempurung kepala (cranium), dibungkus oleh
selaput otak :
1. Sistem saraf sadar, tersusun oleh saraf cranial (otak) yang keluar dari otak.
Terdapat 11 pasang :
5) N. Trigeminus : menuju kulit di sekitar lubang hidung , mucosa dalam cavum nasi
Tersusun dari saraf yang berasal dari otak maupun dari sum-sum tulang balakang. Terbagi
menjadi saraf simpatik (letaknya di sepanjang tulang belakang menempel pada sum-sum
tulang belakang sehingga memiliki urat pra ganglion pendek) dan saraf parasimpatik (memiliki
urat pra ganglion yang panjang karena melekat pada organ yang dibantu). Fungsinya selalu
antagonis (Ismawati, 2008).
TABEL PERBEDAAN SISTEM SARAF
Sumber
Ismawati. (2008). Biologi. Solo: Bumi Aksara
Rousdy, D. W., Linda, R., Biologi, P. S., & Tanjungpura, U. (2018). HEMATOLOGI
PERBANDINGAN HEWAN VERTEBRATA: LELE ( Clarias batracus ), KATAK
( Rana sp.), KADAL ( Eutropis multifasciata ), MERPATI ( Columba livia ) DAN
MENCIT ( Mus musculus ). Jurnal Bioma, 7, 1–13.
Sari, W., & Kamal, S. (2013). PADA TIGA JENIS UNGGAS. Prosiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung, 471–478.
II. Kesimpulan
Morfologi
Perbedaan Coturnix- Cairina Columba livia Gallus sp
coturnix moschata
japonica
Paruh Paruhnya Paruhnya Paruh tipis serta Paruh besar,
pendek dan pendek, sempit, panjang dan kuat, beralur
kuat. dan mendatar ujungnya dari lubang
melengkung hidung ke arah
kebawah. muka
Warna paruh Warna paruh Berwarna Warna paruh Putih
dari maxilla kekuningan. sama dengan kekuningan
berwarna hitam Memiliki kepala warna kuku
pekat hingga besar pada
bagian kepala sebelah
operculum dan kiri dan kanan
pada bagian terdapat
mandibula gumpalan kulit
berwarna coklat atau kutil
tua. berwarna merah
terang.
Bulu Bulu pada Bulu pada Bulu pada Bulu berwarna
burung puyuh di Cairina burung dara kuning
bagian moschata berwarna hitam kehitaman. Pada
punggung berwarna keabu-abuan bagian caput
berwarna keabu- kuning. dengan corak berwarna abu
abuan. Bulu Sayapnya warna putih dan kehitaman.
pada dadanya panjang dan coklat di
merah sawo kuat. Dadanya sebagian sayap
matang tanpa lebar dan besar. dan tubuhnya.
corak kehitam-
hitaman.
Ukuran badan Pendek dan Besar dengan Sedang dan Sedang dan
gemuk. dada yang lebar. lebar pada ramping pada
bagian bagian
pectoralis abdomen.
Sayap Pendek dan Panjang dan Sayap panjang Panjang dan
tidak kuat. kuat. dan kuat. kuat. Memiliki
ekor menjuntai
ke atas dan
terbang.
TABEL PERBEDAAN TOPOGRAFI
IV. Lampiran
2 Lembar foto praktikum
V. Lembar Pengesahan
Cotunix coturnix-japonica
Cairinia moschata
Columba livia
Gallus sp