Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

MATAKULIAH ENTOMOLOGI DAN FITOPATOLOGI

REZA ANUGRAH
E 281 18 046
PROTEKSI–4

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
MODUL 1
PENGENALAN ARTHROPODA SECARA UMUM

1.1 Hasil

Hasil pengamatan pengenalan pada masing-masing kelas crustacea, kelas myriapoda, ( subkelas diplopoda dan subkelas

chilopoda), kelas arachnida,dan kelas insekta.

Tabel 1. Jumlah Bagian Tubuh Arthropoda


No Ciri-ciri
Nama specimen Jumlah bagian Jumlah tungkai Jumlah antena Jumlah sayap
tubuh
Udang
1 Kelas Crustacea (Litopinaeus 2 10 2 0
vannamei)
Lipan (Spirobolus sp.) 2 40 2 0
2 Kelas Myriapoda Kaki seribu 2 50-100 2 0
(Spirobolus sp.)
Laba-laba 2 8 0 0
3 Kelas Arachnida
(Aranius deadematus)
Belalang kayu 3 6 2 6
4 Kelas Insekta
( Valanga ningricornis)

1
Tabel 2. Morfologi Arthropoda
Morfologi specimen Bagian-bagian specimen
1. Antena
2. Ruas abdomen
3. Rustrun
4. Kaki berenang
5. Kaki berjalan
6. Telson
7. Uropods

Udang ( Caridea )
1. Segmen anal
2. Ruas segmen punggung
3. Mata oceli
4. Antena
5. Bagian mulut
6. Kaki

2
Kaki seribu ( Anadenobulus )

1. Antenna
2. Gonopoda
3. mata tunggal ( oceli)
4. Tungkai
5. Segmen abdomen
6. Rahang beracun

Lipan ( Lithobius forficatus)

3
1. Sefalotorax
2. Abdomen
3. Pedipalps
4. Mata
5. Tungkai

Laba-laba ( Araneae )
1. mata majemuk
2. mata oceli
3. antenna
4. frons
5. clypeus
6. labrum
7. mandibula
8. maksila
9. labium
10. femur
11. trochanter
12. tympanum
13. tarsus
Belalang kayu ( Valanga nigricornis )
14. spiracle
15. ovipositor

4
16. sayap

1.2 Pembahasan

Hasil pengamatan morfologi crustacea yaitu udang mempunyai bagian tubuh sebanyak 2 yaitu sefalotorax dan abdomen, 10

tungkai dan 2 antenna, Seluruh tubuh tertutup oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton, yang terbuat dari zat chitin. Bagian

kepala ditutupi oleh cangkang kepala yang ujungnya meruncing disebut rostrum udang termasuk kedalam kelas crustacea, karena

dari pengamatan jumlah tubuhnya serta habitatnya hidup diair, baik itu air tawar maupun air laut.

Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Crustacea memiliki tubuh yang bersegmen

(beruas) dan terdiri dari cephalothorax (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh

besar dan lebih lebar, sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit. Di bagian kepala Crustacea terdapat beberapa alat

5
mulut yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit mangsanya), pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak

Crustacea berupa kaki (kaki satu pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan menempel di

dasar perairan. Mempunyai dua pasang antenna dan memiliki kepala yang menyatu dengan dada (cephalothorax). Crustacea memiliki

tubuh yang terdiri dari cephalothorax dan abdomen, mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk atau kitin, tetapi tidak mempunyai

pembuluh darah kapiler. Dapat mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya, pertukaran udara terjadi secara difusi, dan sebagian dari

pernapasan menggunakan insang ( Yuwono, 2015 )

Hasil pengamatan morfologi kaki seribu, mempunyai 2 segmen tubuh ( sefalotorax dan abdomen), memiliki jumlah tungkai

sebanyak 50-100 tungkai, 2 pasang antenna dan tidak mempunyai sayap, memiliki rahang yang digunakan untuk mengunyah dan

menggiling bahan organik, seperti daun atau kayu hingga terurai. Ketika terganggu, kaki seribu akan meringkuk ke dalam kumparan

ketat untuk perlindungan. Habitatnya di tempat yang lembab seperti di bawah kayu, batu, atau rumput ilalang. Serta persebarannya

cukup luas selama kelembapan air di udara cukup. Tidak menimbulkan bahaya serius seperti pada Scolopendra yang mengandung

racun tetapi pada beberapa species dapat mengeluarkan bau.

6
Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Hewan ini banyak dijumpai di daerah

tropis dengan habitat di darat. Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-

batuan.Umumnya kaki seribu memakan sisa tumbuhan yang membusuk. Namun ada beberapa spesies yang tergolong karnivora.

Mereka menelan bahan makanan yang ditemui, mengekstrak nutrisinya, lalu mengeluarkan kembali sisa-sisa yang tidak bisa dicerna.

Cara makan ini tidak berlaku untuk beberapa spesies yang memiliki tipe mulut penghisap (Reny, 2012).

Hasil pengamatan morfologi lipan, mempunyai 2 jumlah bagian tubuh yaitu sefalotorax dan abdomen, dengan 30 jumlah tungkai,

dan 2 pasang antenna serta tidak mempunyai sayap. Memiliki simetri tubuh bilateral, Modifikasi kaki-kaki pada segmen pertama

lipan adalah terdapatnya cakar racun yang khas, berisi kelenjar racun yang besar, mengelilingi bagian proksimal dan median, dan

terbuka pada bagian dalam tarsungulum.

Pada siang hari lipan pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah dan gelap. Jika cuaca terlalu basah atau terlalu kering,

mereka mencari tempat lain untuk datang berlindung di dalam rumah. Spesies yang hidup di zona beriklim panas biasanya lebih kecil

(hingga 10 cm) dari mereka menghuni daerah khatulistiwa yang lembab, yang dapat melebihi 30 cm ( Rusyana, 2011 )

Hasil pengamatan morfologi, Laba-laba memliki dua segmen tubuh, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan

abdomen pada bagian posterior. Mempunyai empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah.

7
Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus. Pada kaki laba-laba mempunyai

rambut-rambut kecil. Laba-laba memperoleh makanannya melalui sarang yang dibuatnya yang berupa jarring-jaring untuk menjerat

mangsanya.

Kata Arachnida berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba yang disebut dengan kelompok laba-laba.

Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua caplak. Umumnya Arachnida bersifat parasit yang merugikan manusia,

hewan dan tumbuhan. Tubuh bersegmen yang terdiri dari chepalothorax dan abdomen (tidak beruas). Mempunyai enam pasang

anggota gerak. Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit. Memiliki jumlah mata yang beragam. Di bagian kepala-dada tidak

terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus ( Herlinda, 2015 )

Hasil pengamatan morfologi belalang Tubuh Belalang dibagi atas 3 bagian yaitu kepala, dada dan abdomen. Belalang memiliki

thorax, Thorax pada belalang terdiri dari 3 segmen. Tiga segmen yang meliputi toraks terdiri dari anterior, prothorax, mempunyai

dorsal lebar (pronotum). Pada segment yang tengah, mesothorax dan posterior, beerukuran kecil. Pada mesothorax dan metathorax

masing-maasing terdapt sayap. Belalang memiliki dua antena, mempunya Abdomen, dan mempunya kaki yang panjang pada bagian

belakang, kaki belakang ini funsinya untuk melompat dan pada kaki belakang ini mempunyai duri untuk perlindungan diri.

8
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta adalah satu-satunya kelompok invertebrata

yang dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan

hingga puncak gunung dari khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia sekitar

750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga adalah

Entomologi. Tubuh yang tersusun dari kepala, dada, dan perut. Memiliki mulut yang bertipe pengigit, penghisap, dan penelan.

Mempunyai 3 pasang kaki, dan sebagian dari besar hidup di darat. Tubuh insecta beruas-ruas yang terdiri dari segmen kepala

(cephalo) yang ada di sepasang mata faset (majemuk), dada (thorax) terdapat di sepasang kaki yang beruasruas, dan perut (abdomen)

terdiri dari 11 ruas ( Adisoemarto, 2010 ).

9
1.3 Kesimpulan

1. Pada crustacea yaitu udang mempunyai bagian tubuh sebanyak 2 yaitu sefalotorax dan abdomen, 10 tungkai dan 2

antenna, Seluruh tubuh tertutup oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton, yang terbuat dari zat chitin. Bagian kepala

ditutupi oleh cangkang kepala yang ujungnya meruncing disebut rostrum udang termasuk kedalam kelas crustacea,

karena dari pengamatan jumlah tubuhnya serta habitatnya hidup diair, baik itu air tawar maupun air laut.

2. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Hewan ini banyak dijumpai

di daerah tropis dengan habitat di darat. Terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di

bawah batu-batuan.Umumnya kaki seribu memakan sisa tumbuhan yang membusuk. Namun ada beberapa spesies yang

tergolong karnivora. Mereka menelan bahan makanan yang ditemui, mengekstrak nutrisinya, lalu mengeluarkan kembali

10
sisa-sisa yang tidak bisa dicerna. Cara makan ini tidak berlaku untuk beberapa spesies yang memiliki tipe mulut penghisap

dan pada siang hari lipan pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah dan gelap. Jika cuaca terlalu basah atau terlalu

kering, mereka mencari tempat lain untuk datang berlindung di dalam rumah. Spesies yang hidup di zona beriklim panas

biasanya lebih kecil (hingga 10 cm) dari mereka menghuni daerah khatulistiwa yang lembab, yang dapat melebihi 30 cm

3. Hasil pengamatan morfologi, Laba-laba memliki dua segmen tubuh, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior

dan abdomen pada bagian posterior. Mempunyai empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah.

Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus. Pada kaki laba-laba

mempunyai rambut-rambut kecil. Laba-laba memperoleh makanannya melalui sarang yang dibuatnya yang berupa jarring-

jaring untuk menjerat mangsanya.

4. Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta adalah satu-satunya kelompok

invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang

lain dari perairan hingga puncak gunung dari khatulistiwa hingga ke kutub.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adisoemarto, S. 2010. Kemungkinan Penggunaan Serangga Sebagai Indikator Pengelolaan Keanekaragaman Hayati.
Biota. Vol. III. (1) : 25 – 33.

Herlinda S, Rauf A, Sosromarsono S, Kartosuwondo U, Siswadi, Hidayat P. 2015. Artropoda musuh alami penghuni ekosistem
persawahan di daerah Cianjur, Jawa Barat. J, Entomol, Ind, 5(13) :9-15.

Reny, Rahmawati. 2012. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Rusyana, Adun. 2011. Zoology Invertebrata. Bandung: Alfabeta.

Yuwono, E. 2015. Jurnal Pembangunan Pedesaan. Kebutuhan Nutrisi Crustacea Dan Potensi Cacing Lur (Nereis, Polychaeta) Untuk
Pakan Udang Nutrition Requirement Of Crustacean And The Potential Of Ragworm (Nereis, Polychaeta) For Feed Of Shrimp.
Vol. V No. 1: 42-49.

12
13

Anda mungkin juga menyukai