Disusun Oleh:
Nama : Rahmadina
Stambuk: C18010053
Kelas : B
2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
baik itu berupa sehat fisik maupun pikiran, sehingga kami mampu
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena
dan saran untuk makalah ini agar makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.
Wassalammualaikum wr. Wb
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 4
1.3 Tujuan.............................................................................................. 4
BAB IV PENUTUP.............................................................................. 12
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 12
4.2 Saran................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut UU RI No.20 tahun 2003 bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Pasal ini
setidaknya memberikan dua jaminan bahwa penyelenggaraan pendidikan harus
diadakan dan mutu layanan pendidikan sudah seharusnya terus ditingkatkan guna
meraih tujuan dari pendidikan itu sendiri.
1.3 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ciri – ciri pelayanan yang baik yang harus segera dapat dipenuhi oleh bank
sehingga keinginan nasabah dapat diberikan secara maksimal (Kasmir,
2012:257) antar lain.
Nasabah ingin dilayani secara prima. Untuk melayani nasabah satu hal yang paling
penting diperhatikan adalah sarana dan prasarana yang dimiliki bank. Meja dan kursi
harus nyaman untuk diduduki. Udara dalam ruangan juga harus tenang dan tidak
berisikdan sejuk. Kelengakapan dan kenyamanan sarana dan prasarana ini akan
mengakibatkan nasabah betah untuk berurusan dengan bank.
Kenyamanan nasabah juga sangat tergantung dari petugas bank, petugas bank harus
ramah, sopan, dan menarik. Selain itu, petugas bank harus cepat tanggap, pandai
bicara, menyenangkan serta pintar.
Dalam menjalankan kegiatan pelayanan petugas bank harus mampu melayani dari
awal sampai tuntas atau selesai. Jika terjadi sesuatu maka segera petugas bank yang
dari semula mengerjakannya mengambil alih tanggung jawabnya.
https://www.google.com/search?
q=PENGERTIAN+PENDIDIKAN+DI+INDONESIA&oq=PENGERTIAN+PENDIDIKAN+DI+INDONESIA&aqs=chrome..69i57j0l5.15
944j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
5
https://silabus.org/pengertian-pendidikan/
6
BAB III
PEMBAHASAN
Selain itu, Zeithmal dkk (1990) mengemukakan sepuluh indikator kualitas pelayanan
diantaranya :
6. Credibility : yaitu sikap jujur dalam setiap upaya untuk menarik kepercayaan
masyarakat.
7. Security : jasa pelayanan yang diberikan harus bebas dari bahaya atau resiko.
Secara garis besar Moenir memberikan bentuk pelayanan publik yang diharapkan oleh
2. Memperoleh pelayanan secara wajar dalam artian proses yang cepat dan tidak
memakan biaya atau sesuai dengan pelayanan yang didapatkan.
Dengan demikian pelayanan publik yang diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat serta tepat, cepat, akses yang mudah, biaya yang murah dan kualitas
pelayanan yang bermutu karena masyarakat mendapatkan kepuasan dari pemberian
pelayanan. Sehingga kualitas pelayanan publik menjadi indikator dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya.
9
Kinerja pelayanan publik merupakan suatu hal yang penting dalam melihat
keberhasilan, pelayanan publik. Seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh
birokrasi dalam kinerja pelayanan publik, untuk memuaskan para pengguna. Untuk
pencapaian tujuan tersebut menurut Osbone dan Plastrik (1997) mendefinisikan
kinerja atau performance sebagai suatu faktor untuk menilai dalam menilai atau
mengukur aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Dwiyanto, 2002). Pencapaian suatu kinerja baik bagi birokrasi pelayanan publik
sesuai dengan tujuan dan sasaran maka kinerja menjadi suatu tolak ukur bagi
terlaksananya pelayanan publik yang berorientasi kepada masyarakat.
Selain itu Hatry (1990) penilaian atau pengukuran yang digunakan oleh pemerintah
sebagai instrumen sebagai berikut :
1. Menekankan para aparat birokrasi akan akuntabilitas kinerja dan kuantitas, kualitas,
dan efisiensi pelayanan.
Sulitnya penilaian kinerja disebabkan oleh fungsi aparat birokrasi sebagai abdi
masyarakat sebagai pengguna jasa, tidak ditanggapi secara cepat oleh aparat birokrasi
pelayanan publik. Sehingga, perbaikan kinerja pelayanan publik tidak akan terjadi
apabila kualitas pelayanan tidak berdasarkan kepuasan pengguna jasa. Oleh karena itu,
keberhasilan kinerja pelayanan publik harus sesuai dengan fungsinya serta tepat, cepat
dan mengutamakan kepuasan/kepentingan masyarakat.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4. Agar kualitas pelayanan public yang ad didinas pendidikan kota Bitung berdampak
positif bagi seluruh masyarakat dan guru-guru yang ada dikota Bitung
4.2 SARAN
Kiranya kualitas pelayan public yang ada dinas pendidikan kota Bitung tetap berjalan
pada satu arah sama seperti saat ini,bila perlu bisa lebih ditingkatkan agar supaya
keseluruhan yang termasuk di instansi tersebut bisa memberikan dampak positif bagi
instansi-instansi lain yang ada dikota Bitung.
12
DAFTAR PUSTAKA
Dwiyanto, Agus dkk, 2002,. Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Yogyakarta :
Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM. Kotler, Philp, 2000, Manajemen
Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Moeleong, Lexy J., 1999,. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosada.
Osebone, David dan Peter Plastrik, 1997,. Banishing Beureaucracy The Five
Strategies For