0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis mikroba yang berperan penting dalam lingkungan, seperti mikroba pelarut fosfat, pelarut kalium, penambat nitrogen, penghasil zat pengatur tumbuh, pembentuk metan, perombak bahan organik, dan penghancur plastik serta senyawa hidrokarbon.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis mikroba yang berperan penting dalam lingkungan, seperti mikroba pelarut fosfat, pelarut kalium, penambat nitrogen, penghasil zat pengatur tumbuh, pembentuk metan, perombak bahan organik, dan penghancur plastik serta senyawa hidrokarbon.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis mikroba yang berperan penting dalam lingkungan, seperti mikroba pelarut fosfat, pelarut kalium, penambat nitrogen, penghasil zat pengatur tumbuh, pembentuk metan, perombak bahan organik, dan penghancur plastik serta senyawa hidrokarbon.
Mikroorganisme yang termasuk dalam kelompok bakteri pelarut fosfat antara lain Pseudomonas striata, P. diminuta, P. fluorescens, P. cerevisia, P. aeruginosa, P. putida, P. denitrificans, P. rathonis, Bacillus polymyxa, B. laevolacticus, B. megatherium, Thiobacillus sp., Mycobacterium, Micrococcus, Flavobacterium, Escherichia freundii, Cunninghamella, Brevibacterium spp., Serratia spp., Alcaligenes spp., Achromobacter spp., dan Thiobacillus sp. Kelompok bakteri pelarut fosfat yang banyak terdapat pada lahan pertanian di Indonesia berasal dari genus Enterobacter dan Mycobacterium. Sedangkan fungi yang dapat melarutkan fosfat umumnya berasal dari kelompok Deutromycetes antara lain Aspergillus niger, A. awamori, P. digitatum, P. bilaji, Fusarium, Sclerotium, Aspergillus niger, dan lain-lain. Fungi pelarut fosfat yang dominan di tanah adalah Penicillium dan Aspergillus. Fungi pelarut fosfat yang dominan ditemukan di tanah masam Indonesia ialah Aspergillus niger dan Penicillium.
2. MIKROBA PELARUT KALIUM
Beberapa bakteri dilaporkan mampu melarutkan kalium, seperti bakteri Pseudomonas, Burkholderia, Acidothiobacillus ferrooxidans, Bacillus mucilaginosus, Bacillus edaphicus, Bacillus circulans dan Paenibacillus sp Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui bahwa pengujian isolat mikroba pelarut kalium pada tanaman sorgum dapat meningkatkan tinggi tanaman, bobot kering, tajuk dan bobot kering akar. Dua diantara isolat mikroba pelarut kaliumyang diidentifikasi adalah Achromobacter xylosoxidans dan Burkolderia cepacia.
3. MIKROBA PENAMBAT NITROGEN
Berbagai jenis bakteri penambat N2 yang hidup-bebas (non- simbiotik) pada tanah sawah Bakteri Bakteri fotosintetik Rhodospirillaceae Rhodospirillum, Rhodopseudomonas, Rhodomicrobium Chromatiaceae Chromatium, Ectothiorhodospira, Triospirillum Chlorobiaceae Chlorobium, Chloropseudomonas Bakteri aerobik gram-negatif Azotobacteriaceae Azotobacter, Azotomonas, Beijerinckia, Derxia Pseudomonadeceae Pseudomonas (P. azotogensis) Bakteri anaerobik fakultatif gram-negatif Enterobacteriaceae Klebsiella (K. pneumoniae), Enterobacter (E. cloecae), Escherichia (E. intermedia), Flavobacterium sp. Bakteri anaerobik gram-negatif Desulfovibrio (D. vulgaris, D.desulfuricans) Bakteri pembentuk metan Methanobacteriaceae Methanobacterium, Methanobacillus Bakteri pembentuk spora Bacillaceae Bacillus (B. polymycxa, B. macerans, B. circulans), Clostridium (C. pasteurianum, C. butyricum), Desulfotomaculum sp. Bakteri analog Actinomycetes Mycobacteriaceae Mycobacterium (M. flavum) Ganggang hijau biru Alga hijau- biru pembentuk heterosista Nostocaceae Anabaena, Anabaenopsis, Aphnizomenon, Aulosira, Chlorogloepsis, Cylindrospermum, Nostoc Stigonemataceae Hapalosiphon, Mustigocladus, Stigonema Scytonemataceae Microchaete, Scytonema, Tolypotrix Rivulariaceae Calothrix Alga hijau-biru yang tidak membentuk heterosista Chloococcaceae Anacystis, Aphanothece, Gloecapsa, Gloeothece, Microcystis Eentophysalidaceae Chlorogloea Oscillatoriaceae Lyngbya, Oscillatoria, Phormidium, Trichodesmium ScytonemataceAe Plectonema
4. MIKROBA PENGHASIL ZPT (Zat Pengatur Tumbuh)
Beberapa strain bakteri dari genus Azospirillum memiliki kemampuan phytostimulatori (merangsang pertumbuhan tanaman). Beberapa mikroorganisme tanah yang menghasilkan IAA seperti Azospirillum sp., Enterobacter sp., Azotobacter sp., Klebsiella sp., Alcaligenes faecalis, Azoarcus sp., Serratia sp., Cyanobacteria dan bakteri sulfur dapat mendorong pertumbuhan tanaman. Azotobacter chroococcum, A. vinelandii dan A. paspali mampu menghasilkan auksin.
5. MIKROBA PENGHASIL GAS METAN
Metanogenesis ialah proses pembentukan gas metan dengan bantuan bakteri pembentuk metan seperti Mathanobacterium, Mathanobacillus, Methanosacaria, dan Methanococcus. Tahap ini mengubah asam-asam lemak rantai pendek menjadi H2, CO2, dan asetat. Asetat akan mengalami dekarboksilasi dan reduksi CO2, kemudian bersama-sama dengan H2dan CO2menghasilkan produk akhir, yaitu metan (CH4) dan karbondioksida (CO2). 6. MIKROBA PEROMBAK BAHAN ORGANIK Bakteri dan Fungi Pseudomonas spp. Alternaria spp. Achromobacter spp. Cladosporium spp. Bacillus spp. Aspergillus spp. Flavobacterium spp. Mucor spp. Clostridium spp. Humicola spp. Streptomyces spp. Penicillium spp. Bacillus spp. Aspergillus dpp. Streptomyces spp. Mucor pusillus Thermoactinomyces spp. Chaetomium thermophile Thermus spp. Humicola lanuginosa Thermonospora spp. Absidia ramosa Microplyspora spp. Sprotricbum thermofphile Torula thermophile (yeast) Thermoascus aureanticus
BONUS
7. MIKROBA PENGAHNCUR PLASTIK
Sekarang sebuah tim di Universitas Kyoto, dengan mencari-cari tumpukan sampah, menemukan mikroba pengunyah plastik . Setelah lima tahun mencari melalui 250 sampel, mereka mengisolasi bakteri yang bisa hidup dengan poli (etilen tereftalat) (PET) , plastik umum yang digunakan dalam botol dan pakaian. Mereka menamai spesies baru bakteri Ideonella sakaiensis
8. MIKROBA PENGHANCUR SENYAWA HIDROKARBON SIKLIK
Biodegradasi alkil aromatik yang luas dalam sedimen laut yang terjadi sebelum biodegradasi profil n-alkane minyak mentah dan mikroorganisme yang terdeteksi, yaitu, Arthrobacter, Burkholderia, Mycobacterium, Pseudomonas, Sphingomonas, dan Rhodococcusditemukan terlibat dalam degradasi alkylaromatic Acinetobacter sp. ditemukan mampu memanfaatkan n-alkana panjang rantai C 10 – C 40 sebagai satu-satunya sumber karbon. Genera bakteri, yaitu, Gordonia , Brevibacterium , Aeromicrobium, Dietzia, Burkholderia, dan Mycobacterium yang diisolasi dari tanah yang terkontaminasi minyak bumi terbukti menjadi organisme potensial untuk degradasi hidrokarbon. Degradasi hidrokarbon poli-aromatik oleh Sphingomonas dilaporkan oleh Daugulis dan McCracken Genera jamur, yaitu, Amorphoteca , Neosartorya , Talaromyces, dan Graphium dan genus ragi, yaitu, Candida, Yarrowia, dan Pichia diisolasi dari tanah yang terkontaminasi minyak bumi dan terbukti menjadi organisme potensial untuk degradasi hidrokarbon sekelompok jamur terestrial, yaitu, Aspergillus , Cephalosporium, dan Pencillium yang juga ditemukan sebagai potensi degradasi hidrokarbon minyak mentah. Spesies ragi, yaitu, Candida lipolytica, Rhodotorula mucilaginosa, Geotrichum sp, dan Trichosporon mucoides yang diisolasi dari air yang terkontaminasi dicatat untuk mendegradasi senyawa minyak bumi.