Anda di halaman 1dari 35

KOLABORASI

MULTIPIHAK
DALAM
RESPONS
COVID-19
Laporan untuk minggu tgl. 19 – 23 October
2020
DAFTAR ISI:
• Dukungan penanganan COVID-19 [Respons Multi Sektor (MSRP)
Penanganan Covid-19 Tim Mitra Kemanusiaan (HCT) dan Tim Negara
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCT), HFI, dan Lembaga Usaha] – (hal. 3-
5)
• Capaian Rencana Respons Multi Sektor (MSRP) Penanganan Covid-19
Tim Mitra Kemanusiaan (HCT) dan Tim Negara Perserikatan Bangsa-
Bangsa (UNCT) Berdasarkan Indikatornya (hal. 6-13)
• Update progress, permasalahan dan usulan solusi dari Klaster Nasional
Penanggulangan Bencana, SEJAJAR (hal. 16-31)
• Daftar Koordinator Klaster Nasional dan focal point mitra pendukung
Klaster Nasional dan jejaring lainnya (hal. 32-34)
Dukungan Penanganan COVID-19 (MSRP, HFI, dan Lembaga Usaha) Update terbaru
Rencana Respons Multisektor (MSRP) Tim Humanitarian Forum Indonesia (15) Lembaga Usaha (140
Mitra Kemanusiaan (HCT) dan Tim Negara perusahaan termasuk
PBB (UNCT) - Badan PBB, LSM nasional dan BUMN)
internasional termasuk anggota HFI
Bidang Prioritas 1: Kesehatan 1. Kesehatan 1. Kesehatan
kegiatan 2: Komunikasi Risiko dan Pelibatan 2. Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan 2. Ketahanan Pangan
Masyarakat 3. Logistik (medis dan non medis) 3. Air, Sanitasi dan
3: Logistik 4. Pendidikan Kebersihan
4: Ketahanan Pangan 5. Ekonomi 4. Ekonomi
5: Mitigasi dampak sosial ekonomi dari krisis 6. Dukungan Psikososial, Spiritual dan 5. Pendidikan
6: Layanan multi-sektor penting Perlindungan Kelompok Rentan 6. Multiguna
7: Perlindungan Kelompok rentan 7. Koordinasi

Sumberday US$94,200,525 atau Rp.1.391.860.799.143 US$43,298,892 atau Rp.639,763,210,404 USD 185,112,736 atau
a yang 75.81% dari target $124,264,277 60,43% dari target $71,653,299 Rp.2.669.885.182.600
tersedia SDM: 112.064 orang (31.767 staf dan 80.297
relawan)

Jangkauan Semua provinsi (34) Semua provinsi; >250 kab/kota Semua provinsi
Penerima Manfaat: 142,750,634 jiwa

Durasi 6 bulan (Mei – Oktober 2020) 6 bulan Darurat + 6 bulan Pemulihan (April Maret – Oktober 2020
2020 – Maret 2021)
Dukungan Lembaga Usaha untuk Penanganan COVID-19 (termasuk BUMN)*

*https://bit.ly/PSContributions
Update terbaru
Update terbaru
Progress, permasalahan dan usulan solusi*

*Catatan – warna:
Coklat: permasalahan, usulan solusi dan target baru.
Hijau: permasalahan dan solusi yang disampaikan dalam laporan sebelumnya dengan
progress berwarna kuning.
Merah: permasalahan telah diselesaikan.
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 23 Oktober 2020)

Klaster Logistik
Progress Rincian
Koordinasi  Rapat koordinasi dilakukan secara berkala setiap bulan (sebelumnya setiap 2 mingguan) terbuka untuk anggota dan
atau semua pihak yang membutuhkan informasi terkait layanan Klaster Nasional Logistik.

 Koordinasi secara khusus bertujuan untuk mengkoordinasikan isu-isu tertentu adalah:


1. Logistik medis terkait APD dan Alkes (Kemenko PMK, Kemenkes, Kemenperin, BNPB, ASPAKI, ALI)
2. Mekanisme penerimaan bantuan Luar Negeri (BNPB, ALFI, Bea Cukai) 
3. Kendala rantai pasok komoditas pangan bersama Kemenko Kesra, ALI, ALFI, dan Kemenko Ekonomi (ad-hoc)
4. Rapat untuk membahas antisipasi penyimpanan vaksin COVID-19, dengan Kementerian Kesehatan, BNPB,
Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, WHO, dan berbagai pihak swasta (akan dilaksanakan dalam waktu dekat,
masih dilakukan follow up dengan badan pemerintah terkait)
5. Keterlibatan dalam mendukung kinerja Klaster Kesehatan
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 23 Oktober 2020)

Klaster Logistik
Progress Rincian
Manajemen informasi  Portal IM khusus Indonesia dikelola oleh Klaster Logistik Global, memuat berbagai dokumen: Konsep Operasi, SOP,
Notulen Rapat, Aturan terkait, dll. (https://logcluster.org/countries/IDN);
 Share point (lokal) menyimpan berbagai dokumen, daftar penyedia layanan logistik, daftar kontak, dll. Untuk
internal anggota (https://wfp.sharepoint.com/sites/KlasterNasionalLogistik); 
 Peta Konsep Operasi yang selalu diperbaharui (per 2 bulan):  https://bit.ly/2BX8o0d 
 Menjembatani informasi (prosedur, panduan, kebijakan dan aturan) antara Pemerintah (Kemenkes) terkait APD
kepada produsen/supplier APD di Indonesia (300-an perusahaan/UMKM)
 Pengembangan SOP terkait penerimaan bantuan Internasional (BNPB, ALFI & DJBC)
 Daftar peraturan yang dikeluarkan pemerintah selama masa pandemi di Indonesia
 Mendukung Klaster Logistik Nasional dalam memulai proses pembuatan materi audiovisual yang dapat berguna
dalam mendokumentasikan pengalaman dan kiprah klaster selama ini
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 23 Oktober 2020)
Klaster Logistik
Progress Rincian
Layanan operasi ALFI (Asosiasi Logistik & Freight forwarding Indonesia):
logistik melalui dunia 1. Layanan kepabeanan di entry points untuk semua pihak (a) Bandara Soekarno-Hatta, (b) Bandara Halim Perdana Kusuma,(c)
Pelabuhan Tanjung Priok; (d) Surabaya; (e) Semarang; (f) Medan; (g) Makassar; (h) Denpasar
usaha 2. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dari titik masuk ke berbagai Provinsi (user: BNPB)

PT Pos Indonesia:
3. Penyediaan ruangan penyimpanan di kantor-kantor Pos seluruh Indonesia;
4. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dan bansos ke daerah (users: Kemenkes, Kemensos, BNPB);

ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia):
5. Fokus pada pengiriman logistik medis via udara ke berbagai Provinsi
6. Penyediaan layanan transportasi darat untuk logistik medis dan non medis;

ARPI (Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia):


7. Penyediaan penyimpanan dan transportasi pendingin yang dapat menyimpan vaksin di 9 provinsi;
8. Dapat pula menyediakan dukungan reefer container pendingin 2-5 derajat (20” dan 40”) yang bisa diletakkan di daerah-
daerah di 26 provinsi; dan dapat dipindahkan juga ke tempat lain (mobile).

Telah dilakukan Pemetaan Kapasitas Logistik mencakup layanan: Storage, Cold Storage, Handling, and Transport. Laporan
akan disampaikan segera setelah mendapat konfirmasi final dari dunia usaha. Provinsi: Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatra Barat, Sumatra Utara, DIY, Papua, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi
Tengah, DKI Jakarta dan Bali.

Daftar produsen lokal terkait APD dan Alkes dari Kementerian Perindustrian: sudah disampaikan kepada anggota Klaster
pada pertemuan rapat koordinasi rutin Klaster Logistik 18 September 2020.
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 23 Oktober 2020)
Klaster Logistik
Progress Rincian
Dukungan kepada  Koordinasi Umum dengan Provinsi dilakukan secara ad-hoc, termasuk pemetaan Kapasitas logistik. Aktivasi Klaster
Pemda Logistik ditingkat Provinsi sedang diinisiasi. Dukungan aktivasi koordinasi ditingkat daerah akan diinisiasi dengan
provinsi Sulawesi Selatan & Kalimantan Selatan.
1. Sulawesi Selatan (regional hub):
• Pertemuan dengan peserta perwakilan stakeholders di 6 provinsi di Sulawesi (pertemuan pertama: 49
orang, pertemuan kedua 41 orang); dihadiri BNPB, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, PMI,
BUMN, dsb. Agenda: identifikasi kesenjangan logistik berdasarkan hasil pengkajian kapasitas logistik,
pengembangan Konsep Operasi logistik untuk penanganan COVID19, dan Identifikasi Aktor/Pelaku
operasi logistik darurat COVID19 (3W), serta distribusi kuesioner pemetaan kapasitas 6 provinsi. 
• Mengadakan pertemuan tindak lanjut dengan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi. Agenda: Sosialisasi
& Pengembangan Strategi Logistik Untuk Hub Regional Sulawesi Dalam Menghadapi Pandemi COVID-
19; khususnya pengembangan konsep operasi dan pemetaan kapasitas logistik. Minggu ini dilakukan
diskusi terfokus (FGD) untuk membahas proses bisnis hub terpadu dan lessons learned yang bisa
diambil dari kunjungan ke gudang UNHCR akhir tahun lalu.
2. Kalimantan Selatan: aktif dalam diskusi pembentukan SK klaster provinsi Kalimantan Selatan dengan BPBD
Kalsel, BNPB, PMI, dan berbagai stakeholders lokal.

Pembelajaran &  Sejalan dengan mendukung kegiatan operasi logistik, Klaster Nasional Logistik bersama BNPB membentuk tim
Pemantauan  yang bertujuan memonitor, menganalisa dan mengevaluasi peran dan tanggungjawab sesuai dengan kesepakatan
dalam Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (UTTJ). 
 Menyelesaikan draf panduan FGD untuk pembelajaran dan pemantauan kegiatan operasi klaster nasional logistik,
dan berkoordinasi dengan BNPB untuk rapat pembahasan hal terkait.
Progres Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 23 Oktober 2020)
Klaster Logistik
Progress Rincian
Knowledge  Webinar ‘Strategi Rantai Pasok Kemanusiaan dalam masa Covid-19 di Indonesia’ tanggal 28 Juli 2020 dihadiri oleh
Sharing/multi actors total 169 peserta (P:48/L:121);
discussion  Diskusi peningkatan kesadaran bersama ditingkat LSM/masyarakat tentang pentingnya manajemen logistik yang
baik, tanggal 16-18 Juni, dengan total peserta 477 orang (P:347/L:130);
 Pelatihan bimbingan teknis COVID-19 untuk anggota TAGANA:
 Batch 1: Kalimantan Selatan dan Jawa Timur tanggal 25-26 Juni ; Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan 20-24
Juli; Jawa Barat dan NTT; 14 – 21 Agustus. Total peserta 680 orang.
 Batch 2: Banten, September-Oktober 2020, total peserta 273 orang; Lampung, dimulai tanggal 26 Oktober.
 Sedang didiskusikan untuk dilakukan pelatihan serupa bagi TAGANA di beberapa provinsi lainnya.
 Evaluasi Pelatihan TAGANA tahap 1 dan pembahasan rencana tahap 2 sesuai dengan hasil evaluasi.
 Rantai pasok komersial, bekerja sama dengan Kemenko PMK;
 Tahap 1: penetapan Definisi, Daftar dan Prioritas Barang Penting Komersial di masa Pandemi COVID-19 di
Indonesia, total peserta 62 orang (L:37/P:25). Barang penting yg di sepakati bersama KemenKo PMK untuk
prioritas pemetaan rantai pasok adalah: Buah jeruk, telur, dan hand-sanitizer.
 Tahap 2: rangkaian FGD untuk pemetaan rantai pasok komersial mulai dilakukan di tanggal 27 Agustus 2020,
dengan beberapa perusahaan dan stakeholders terkait. Total dilakukan 11 FGD dan 1 interview dengan
melibatkan lebih dari 100 perwakilan organisasi dan badan pemerintah.
 Melaksanakan webinar penyampaian hasil pemetaan rantai pasok untuk tiga komoditas barang penting:
jeruk, telur ras, dan hand sanitizer berdasarkan FGD yang dilakukan di tahap kedua. Webinar ini dilaksanakan
tanggal 23 dan 25 September 2020; dengan dihadiri lebih dari 500+ perwakilan dari badan-badan
pemerintah pusat, dinas setempat, serta dunia usaha di 50 provinsi di Indonesia.
 Tahap 3: mulai 16 Oktober, sudah dilakukan rangkaian FGD penyusunan rekomendasi strategi rantai pasok
tiga komoditi penting yang akan disampaikan ke pemerintah sebagai antisipasi masa bencana.
Permasalahan dan Usulan Solusi Klaster Logistik terkait Penanganan Covid-19
1 (dihimpun dari hasil diskusi sampai 23 Oktober 2020)
No Permasalahan Solusi Target/progress
1 Kebutuhan akan sumber daya dan kapasitas Klaster Logistik telah selesai melakukan pemetaan kapasitas logistik dunia Oktober 2020
logistik semakin meningkat seiring usaha di 14 Provinsi: Jawa Timur, Sulawesi Selatan,Kalimantan Selatan, Jawa
meningkatnya kasus COVID-19 di beberapa Barat, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sumatera
daerah.  Barat, Papua, Banten, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Laporan sudah
disampaikan secara terbatas ke beberapa rekan, sembari menunggu proses
konsultasi eksternal dengan dunia usaha terkait.
2 Kebutuhan penyimpanan pendingin yang Akan dilakukan koordinasi untuk membahas antisipasi penyimpanan vaksin Ongoing
cukup dan memadai harus segera tersedia COVID-19, dengan Kemenkes, BNPB, Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia
untuk antisipasi vaksin COVID-19. (ARPI), WHO, dan berbagai pihak swasta; serta pemetaan kapasitas
penyimpanan dengan kontrol suhu yang dimiliki oleh anggota ARPI. Tim
juga melakukan koordinasi internal untuk perencanaan kerja terkait rantai
pendingin ke depan, untuk dilanjutkan bersama dengan tim Klaster
Nasional Logistik. Saat ini, ARPI dan tim Klaster Nasional Logistik juga telah
melakukan pemetaan kapasitas rantai pendingin komersil milik ARPI di
Indonesia. Laporan tersedia dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.
3 Dukungan kepada Pemda Dukungan kepada Pemda, khususnya 6 provinsi di pulau Sulawesi, dalam Ongoing
memastikan kapasitas logistik yang tersedia didaerah dimanfaatkan secara
maksimal dan terbangun koordinasi antara semua pihak termasuk pihak
swasta.
4 Peningkatan kapasitas medis di tingkat Kerjasama dengan PKK Kemenkes dan WHO dalam mengidentifikasi dan Dalam diskusi
daerah mengimplementasikan kegiatan pelatihan logistik medis yang dibutuhkan
oleh daerah. Dengan ARPI, tim juga akan dilakukan peningkatan kapasitas
untuk penanganan barang-barang yang membutuhkan fasilitas pendingin
dalam penanganan dan penyediaannya.
3 Progress Sub-Klaster Air Minum dan Penyehatan Lingkungan terkait Penanganan Covid-19
(dihimpun dari hasil diskusi sampai 23 Oktober 2020)
Klaster Pengungsian dan Perlindungan: Sub-Klaster Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)
Progres • Sub-Klaster AMPL
• Empat Pelatihan Webinar Pembukaan Kembali Sekolah kepada NGO telah dilakukan sebagai upaya membantu pemerintah dalam upaya percepatan
pembukaan kembali sekolah di zona kuning dan hijau telah (22 Sep, 29 Sep, 13 Oct, 20 Oct 2020). Diharapkan NGO-NGO dapat melakuan advokasi yang
seragam terkait AMPL kepada Pemda di daerah dampingannya masing-masing.
• Pelaksanaan survey 3M telah dilakukan oleh 400 relawan Satgas dan rencana akan ditambah dukungan surveyor dari anggota Sub-Klaster AMPL. Dari hasil
sementara didapatkan bahwa masih sangat lemah perilaku cuci tangan pakai sabun di masyarakat (dibawah 40%)
• Rencana Kesiapsiagaan Sub-Klaster AMPL telah sampai pada tahap draft final yang telah didiskusikan dengan seluruh anggota Sub-Klaster. Direncanakan
webinar bulan November dengan melibatkan pemerintah.
• Merencanakan pemutakhiran Panduan Klasnas PP bersama seluruh Sub-Klaster di bawahnya.
• Membantu koordinasi dan bantuan teknis penanganan pengungsi Rohingya untuk sektor AMPL untuk memastikan tidak terjadinya klaster COVID-19 di lokasi
pengungsian tersebut.
• Pedoman & Protokol
• Buku Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun – untuk berbagai setting (Kemenkes)
• Buku Panduan Opsi Sarana CTPS di Sekolah (Kemendikbud)
• Buku Panduan Penanganan Limbah Infeksius Rumah Tangga (Kemenkes)
• Buku Tata Cara Pemicuan 5 Pilar STBM pada Situasi Pencegahan & Pengendalian COVID-19 (Kemenkes)
• Manajemen Informasi
• Update Form 4W sektor AMPL and Pemetaan Intervensi AMPL (link)
• Inisiasi 4W khusus untuk intervensi AMPL di sekolah. Data sementara: intervensi ada di 12 Provinsi dan 46 Kabupaten/Kota oleh 13 organisasi ( link)
• Googlesite Sub-Klaster AMPL (link) – notulensi AMPL Cluster meeting, panduan, protocol, dsb.
3 Permasalahan dan Usulan Solusi Sub-Klaster Air Minum dan Penyehatan Lingkungan terkait
Penanganan Covid-19
(dihimpun dari hasil diskusi sampai 23 Oktober 2020)

No Permasalahan Solusi Target Penyelesaian


1.  Survey 3M akan memerlukan banyak relawan agar  Melibatkan anggota Sub-Klaster AMPL untuk turut November 2020
dapat mencakup provinsi prioritas. melakukan survey 3M
2.  Bagaimana organisasi Sub-Klaster AMPL dapat  Pos Pendidikan diusulkan menjadi titik koordinasi Berlanjut
berkoordinasi di tingkat lokal untuk membantu awal sehingga perlu dipastikan bahwa seluruh Pos
penyiapan pembukaan kembali sekolah. Pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota telah
diaktifkan.

3.  Dalam Panduan Klasnas PP, sistem koordinasi di  Dilakukan pemutakhiran Panduan Klasnas PP, tidak Desember 2020
tingkat Provinsi/Kab/Kota tidak terdeskripsikan hanya untuk Sub-Klaster AMPL , namun untuk semua
sehingga terjadi missing link koordinasi antara pusat Sub-Klaster.
dan daerah dan koordinasi Sub-Klaster AMPL di
daerah menjadi sangat lemah.

4.  Penguatan Sub-Klaster AMPL  Secara bertahap mulai dilakukan penyusunan November 2020
dokumen penguatan Sub-Klaster. Berikutnya akan
dilakukan penyusunan WASH assessment tools dan
standard AMPL dalam kebencanaan

23
Laporan Kemajuan Klaster Kesehatan pada respons COVID-19
13 (Periode 19 – 23 Okt 2020)
Klaster Kesehatan- WHO
Laporan • Pemerintah Indonesia memperkuat kerja sama multilateral dengan mitra internasional, termasuk Gavi, Vaccine
baru: Alliance, dan WHO, untuk memenuhi persyaratan vaksin COVID-19. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri
Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan kunjungan
resmi ke Inggris dan Swiss untuk menjajaki potensi kerjasama pengadaan dan pasokan vaksin COVID-19. Dalam
pertemuan dengan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Swiss, delegasi Indonesia menekankan
pentingnya dukungan kolektif dari semua negara untuk memungkinkan masyarakat internasional menangani
pandemi COVID-19. Delegasi Indonesia juga menyampaikan rencana mereka untuk mendapatkan pasokan vaksin
COVID-19 yang potensial secara bilateral dari China, Uni Emirat Arab, Republik Korea, dan Inggris, sementara
Indonesia berupaya mengembangkan vaksinnya sendiri bernama 'Merah Putih'. Mereka menginformasikan
tentang rencana vaksinasi Indonesia dan komitmen untuk menjaga koordinasi dan komunikasi dengan WHO di
semua tahapan vaksinasi.

• Pada tanggal 15 Oktober, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives, Food and Agriculture
Organization, Indonesia One Health University Network, MoH, proyek United States Agency for International
Development (USAID) LINKAGES, US Centers for Disease Prevention and Control (US CDC), dan WHO mengadakan
pertemuan untuk mengevaluasi pelatihan pelacakan kontak yang sdh berlangsung pada 01 Oktober lalu. Isi dan
metode dibahas, dan disepakati bahwa latar belakang pandemi dan teknik pelacakan kontak dalam skenario yang
berbeda perlu dimasukkan dalam sesi pelatihan di masa mendatang.
Laporan Kemajuan Klaster Kesehatan pada respons COVID-19
13 (Periode 19 – 23 Okt 2020)
Klaster Kesehatan - WHO
Laporan • Pada 14 dan 16 Oktober, WHO berpartisipasi dalam pertemuan dengan Kemenkes untuk membahas
baru: perkembangan penggunaan uji diagnostik cepat deteksi antigen (Ag-RDT) dan integrasinya ke dalam revisi
keenam pedoman nasional tentang pencegahan dan pengendalian COVID-19. Draf hingga saat ini terdiri dari
latar belakang Ag-RDT, kelompok sasaran, pengumpulan dan pemrosesan sampel, skema pencatatan dan
pelaporan, dan protokol pengelolaan limbah. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional
(NIHRD), Pusat Data dan Informasi Kesehatan (Pusdatin), Subdirektorat Penyakit Menular Infeksi Emerging,
dan Subdirektorat Penyakit Pernafasan dan Direktorat Kesehatan Lingkungan hadir dalam pertemuan tersebut.

• Pada 15 Oktober, WHO dan NIHRD bertemu untuk membahas lebih lanjut Penilaian Kualitas Eksternal (EQA)
untuk jaringan laboratorium COVID-19. Topik pembahasan utama adalah alat-alat yang akan digunakan di
lapangan untuk menilai kinerja laboratorium. NIHRD berencana untuk melakukan penilaian untuk laboratorium
yang mendapat skor EQA di bawah 90% mulai minggu depan hingga akhir tahun. Tim penilai berharap dapat
mengidentifikasi hambatan yang mengarah ke kinerja yang kurang optimal dan memberikan rekomendasi untuk
perbaikan.

• Selama paruh pertama Oktober, Kemenkes, dengan dukungan dari WHO, menyelesaikan orientasi protokol
tentang kesehatan mental dan dukungan psikososial (MHPSS) untuk anak dan remaja selama pandemi COVID-
19 di 34 provinsi. Protokol tersebut mencakup panduan tentang perencanaan, koordinasi, implementasi, dan
evaluasi intervensi kesehatan mental yang sesuai untuk tingkat subnasional. Empat gelombang webinar telah
dilakukan. Hadir dalam pertemuan tersebut 411 staf dari sektor kesehatan, agama, sosial, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak di tingkat provinsi dan kabupaten.
Laporan Kemajuan Klaster Kesehatan pada respons COVID-19
13 (Periode 19 – 23 Okt 2020)
Klaster Kesehatan - WHO
Laporan • WHO secara aktif berpartisipasi dalam diskusi dengan Kemenkes, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,
baru: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Asian Development Bank (ADB), Kementerian Informasi
dan Komunikasi dan mitra terkait lainnya tentang persiapan terkait pengenalan vaksin COVID-19 ke Indonesia.

• WHO, Clinton Health Access Initiative (CHAI), Kelompok Penasihat Teknis Indonesia untuk Imunisasi (ITAGI), United
Nations Children's Fund (UNICEF), CDC AS dan mitra lainnya mendukung Kemenkes untuk mengembangkan NVDP,
bimbingan teknis dan modul pelatihan serta materi informasi, edukasi dan komunikasi (KIE) untuk vaksinasi COVID-19.
Kemenkes berencana melakukan simulasi kegiatan imunisasi COVID-19 di dua lokasi: Kota Bogor dan Kabupaten
Bandung. WHO membantu persiapan latihan untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan sesuai dengan prosedur
operasi standar (SOP) imunisasi selama pandemi COVID-19.

• WHO mendukung Komite Nasional KIPI untuk mengembangkan pedoman tambahan tentang potensi kejadian merugikan
kepentingan khusus (AESI) untuk vaksin COVID-19 dan akan memberikan peningkatan kapasitas kepada komite nasional,
komite provinsi dan gugus tugas KIPI di 34 provinsi.
Laporan Kemajuan Klaster Kesehatan pada respons COVID-19
13 (Periode 19 – 23 Okt 2020)
Klster Kesehatan - WHO
Laporan • Pada 16 Oktober, UN Women, WHO dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meluncurkan
baru: Kompetisi Komik dan Ilustrasi melalui rilis media bersama untuk menyoroti pengalaman pandemi COVID-19 dari perspektif
perempuan dan anak perempuan di Indonesia. Kompetisi ini akan memberikan platform unik untuk menangkap
bagaimana kehidupan wanita telah terpengaruh selama pandemi, dengan memanfaatkan seni sebagai alat yang ampuh
untuk menyalurkan ekspresi, meningkatkan kesadaran, dan merangsang diskusi di masyarakat.

• Hingga 15 November 2020, warga negara Indonesia dapat mengirimkan komik atau ilustrasi original yang bertemakan
perempuan dan COVID-19. Kompetisi akan dibagi menjadi dua kategori: Kategori I untuk usia 15 hingga 24 tahun dan
Kategori II untuk usia 25 ke atas. Pemenang akan dipilih oleh panel juri, dengan 10 finalis dari masing-masing kategori juga
bersaing untuk Penghargaan Favorit Rakyat, dipilih melalui pemungutan suara publik di media sosial. Pemenang akan
diumumkan pada bulan Desember dalam upacara penghargaan virtual.

• WHO secara teratur menerjemahkan dan berbagi pesan kesehatan penting di situs web dan platform media sosial - Twitter
dan Instagram - dan baru-baru ini menerbitkan:
o Dokumen teknis efek samping vaksin COVID-19 untuk kepentingan khusus (AESI)
o Video tentang: Imunisasi rutin
o Panduan pencegahan COVID-19 di sektor pangan, bekerja sama dengan Indonesia Global Compact Network (IGCN),
International Labour Organization (ILO) dan United Nations Development Program (UNDP)
13 Isu dan Rekomendasi dari Klaster Kesehatan – respons COVID-19
(Periode 19 – 23 Okt 2020)
No Issues Solutions Target
1 Komando dan koordinasi penanggulangan Covid-19 • Rencana respons sektor kesehatan yang direvisi tersedia • Jangka pendek
belum optimal karena ego sektoral, perubahan
struktur komando, dll .; Belum ada jadwal sistematis • Rapat koordinasi berkala untuk memantau indikator
rapat koordinasi rutin antara multi sektor di tingkat response plan di tingkat pusat (koordinasi multi sektoral)
pusat dan antara pemerintah pusat dan daerah untuk dan antara pemerintah pusat dan daerah serta
memantau indikator rencana respons COVID-19. peningkatan penggunaan platform mitra untuk
memantau indikator respon COVID-19.
2 Kendala dalam penyusunan rencana strategis dan
rencana operasional karena tumpang tindih tugas • Aktivasi klaster kesehatan di tingkat pusat dan daerah
operasional dan strategis bagi staf yang bertugas; untuk merespon COVID-19
kualitas data yang kurang optimal (keterlambatan
data / ketidaksesuaian data di lapangan) dan • 10 - 11 September, WHO mengikuti pertemuan dengan
kurangnya data membuat kesulitan dalam Center for Health Crisis Management, Subdirektorat
menggunakan data untuk pengambilan keputusan dan Emerging Infectious Disease dan pemangku kepentingan
perencanaan strategis. utama untuk membahas revisi rencana respons
operasional COVID-19. Rekomendasi Kajian Intra-Aksi
untuk setiap pilar dipresentasikan dan dibahas tentang
3 Klaster kesehatan belum dimanfaatkan secara optimal bagaimana menerjemahkan rekomendasi ke dalam
untuk penanggulangan COVID-19 karena belum ada kegiatan prioritas dalam revisi rencana respons nasional
aktivasi klaster kesehatan dan pertemuan klaster dan provinsi.
kesehatan rutin untuk penanggulangan COVID-19 tidak
berlangsung.

4 Edarkan ke provinsi untuk menyiapkan / meninjau


rencana respons COVID-19 dan memantau indikator
respons COVID-19 diperlukan.
13 Isu dan Rekomendasi dari Klaster Kesehatan – respons COVID-19
(Periode 19 – 23 Okt 2020)
No Issues Solutions Target
• Tingkat provinsi terus menyelesaikan rencananya, • Ini merupakan target jangka pendek dan
dan Yogyakarta mempresentasikan drafnya pada 15 menengah untuk meningkatkan kesiapan dan
September. penanganan pandemi.
• Dari tanggal 15 hingga 24 September, WHO dan
Kemenkes menyelenggarakan pelatihan tim
tanggap cepat (RRT) di 34 provinsi. Pelatihan
meliputi surveilans, indikator kesehatan
masyarakat, investigasi lapangan, pelacakan
kontak, surveilans sentinel ILI / SARI, diagnostik
laboratorium, pencegahan dan pengendalian
infeksi, pelaporan dan pencatatan. Provinsi berbagi
pembelajaran, praktik terbaik, kesenjangan dan
tantangan yang dihadapi selama investigasi
lapangan.

• Pengembangan modul pelatihan berjenjang untuk • Jangka Menengah dan Panjang


kesiapsiagaan dan respons pandemi berdasarkan
pembelajaran dari pandemi COVID-19
• Menerapkan After Action Review (AAR) untuk
COVID-19
• Penyusunan Dasbor database untuk pengambilan
keputusan perintah dan koordinasi respons
pandemi.
Progres Sekretariat Jaringan-Antar-Jaringan OMS-LSM (SEJAJAR)
per tanggal 19-23 Oktober 2020
Progres: Kerjasama dan dukungan eksternal
• Kerja sama dengan Network for Empowered Aid Response (NEAR) dan International Council of Voluntary Agencies (ICVA)
dalam menyelenggarakan Diskusi Regional tentang Pelokalan Bantuan Kemanusiaan.

Aktivitas sekretariat dan organisasi warga di lingkup nasional dan provinsi


• Sekretariat nasional melakukan pertemuan rutin pamong SEJAJAR dengan pembahasan jejaring regional dan evaluasi
SEJAJAR; SEJAJAR menerima hasil evaluasi dimana focal point provinsi dan organisasi nasional anggota SEJAJAR memberikan
penilaian pada proses evaluasi.
• Diseminasi informasi kepada seluruh focal point dan sekretariat SEJAJAR provinsi.
• Diskusi bersama focal point SEJAJAR Provinsi mengenai mekanisme pemanfaatan Swakelola Tipe III bagi OMS-LSM pada
Senin, 19 Oktober 2020.
• Menyiapkan Diskusi Regional dengan tema Pelokalan Bantuan Kemanusiaan.

• Semidaring ke-32 (20 Oktober 2020) dengan tema “Membangun Peta Jalan Kemitraan OMS-LSM dan Pemda
Mendayagunakan Swakelola Tipe III untuk Merespons COVID-19” dengan total peserta 200 orang dari unsur OMS-LSM,
pemerintah, dan akademisi. Narasumber berasal dari unsur pemerintah (Kemendagri; Bappeda Kab. TTS, NTT) dan unsur
OMS/LSM (FITRA, Yayasan Besi Pae, Yayasan Nusantara Sejati).
• Hasil Semidaring: akan dilaksanaka FGD untuk menindaklanjuti penyusunan Peta Jalan (Roadmap) kemitraan OMS-LSM
dengan pemerintah dalam mendayagunakan Swakelola Tipe III.
Permasalahan dan Usulan Solusi (per tanggal 19-23 Oktober 2020)

Permasalahan Solusi Target


• Omnibus Law memunculkan berbagai • Menggelar diskusi bagi OMS-LSM sebagai langkah ● Melakukan seri Seminar Daring
isu dari setiap aspek kehidupan yang awal proses advokasi. khusus pembahasan dampak
menjadi perhatian banyak pihak. Omnibus Law:
1) Lingkungan;
2) Tenaga kerja;
3) Masyarakat Adat;
4) Penyiaran;
5) Pertambangan

Sedang berjalan

• OMS-LSM membutuhkan mekanisme • Menggelar diskusi dengan OMS-LSM dan Pemda • Semidaring terlaksana
tentang Kemitraan antara Pemda untuk membangun peta jalan kemitraan dalam • FGD penyusunan peta jalan
dengan OMS/LSM dalam rangka pemanfaatan Swakelola Tipe III, melalui Semidaring. (roadmap), dilaksanakan akhir
percepatan Penanganan COVID-19 di • Menyusun Peta Jalan (roadmap) kemitraan OMS-LSM Oktober.
daerah (sebagaimana tercantum di dengan pemerintah dalam mendayagunakan
dalam SE Kemendagri No. Swakelola Tipe III dalam rangka percepatan
440/5538/SJ tertanggal 6 Oktober Penanganan COVID-19 di daerah.
2020)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai