pengembangan model matematika untuk digunakan dalam penelitian ini antara lain
memprediksi jumlah atau individu luas daun pisau, gunting, meteran, kamera, alat tulis,
terbukti sangat berguna dalam mempelajari komputer dengan aplikasi SPSS, dan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman timbangan analitik. Bahan yang digunakan
(Uzun and Celik, 1999). dalam penelitian ini adalah kertas koran,
Perhitungan regresi pengukuran luas tanaman Pisang Raja dan Kepok.
daun telah banyak dikembangkan dengan Penelitian ini merupakan pengamatan
berbagai metode. Peksen (2007) meneliti langsung di lahan dengan metode paralel
tentang estimasi luas daun kacang babi. pada fase pertumbuhan berbeda, yaitu: fase
Sedangkan Kandiannan et al. (2009) 1 dengan ketinggian 1.5-2.5 m, fase 2
melakukan estimasi luas daun jahe. dengan ketinggian lebih dari 2,5 m, dan fase
Penelitian Spann et al. (2010) mevalidasi 3 dengan tanaman pisang sudah memasuki
pada penelitian sebelumnya tentang fase pembungaan. Sampel yang digunakan
estimasi luas dari tanaman yang sama sebanyak 21 tanaman pisang pada setiap
(Carya illinoinensis ‘Wichita’) namun pada kultivar (Kepok dan Raja) dengan Jumlah
musim yang berbeda. sampel per desa adalah 3 tanaman setiap
Pada tanaman pisang sendiri pernah kultivar pada fase yang berbeda. Parameter
dilakukan penelitian regresi luas daun oleh yang diamati adalah keliling tangkai daun
Potdar dan Pawar (1991) pendugaan luas yang diukur dari ujung daun, keliling batang
daun pisang menggunakan regresi antara pisang yang diukur 30 cm dari pangkal
luas daun dengan panjang dan lebar daun. batang, dan luas daun yang dihitung
Metode lain oleh Ardiarini et al. (2002) dengan metode gravimetri.
menggunakan regresi antara diameter Data yang didapatkan kemudian
batang pisang dengan panjang dan lebar dianalisis dengan perhitugan regresi. Model
daun. Panjang dan lebar yang diduga regresi secara umum yaitu:
dilanjutkan dengan dikalikan dengan faktor
Y = a+bX
koreksi untuk mendapatkan luas daun.
Penelitian ini bertujuan untuk Di mana :
membandingkan ketepatan antara dua Y = variabel akibat (dependen)
metode yang tersebut yaitu dengan regresi X = variabel faktor penyebab (independen)
luas daun Antara menggunakan karakter a = konstanta
daun dan karakter batang tanaman pisang b = koefisien regresi (kemiringan)
dengan cara yang lebih efisien. Pada Sedangkan konstanta a dan
metode Ardiarini et al. (2002) yang koefisien regresi b didapatkan dari:
dilakukan regresi antara lingkar batang a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy)
dengan panjang dan lebar diganti dengan n(Σx²) – (Σx)²
menggunakan regresi antara keliling batang b = n (Σxy) – (Σx)(Σy)
dengan rata-rata luas daun, sehingga tidak n(Σx2) – (Σx)2
memerlukan faktor koreksi tambahan untuk
mencari luas daun. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jurnal Produksi Tanaman, Volume 6 Nomor 2, Februari 2018, hlm. 260 – 263
Apabila model linier tidak bisa digunakan, menduga luas daun lebih baik dibanding
maka menggunakani model lain dengan keliling tangkai.
pertimbangan model dan koefisien yang Persamaan regresi keliling batang
signifikan (Keramatlou et al., 2015). pada pisang kepok dapat diperoleh apabila
Hasil pengambilan data menunjukkan data yang didapatkan normal. Salah satu
bahwa terdapat data yang tidak normal yaitu cara agar data normal dengan dilakukan
pada keliling tangkai kedua kultivar pisang penambahan jumlah data. Untuk itu
dan data pada keliling batang Pisang Raja. penelitian lanjutan diperlukan untuk
Pengurangan data dilakukan pada keliling mengetahui secara pasti persamaan regresi
tangkai agar data menjadi normal yaitu luas daun melalui keliling batang pada
dengan tidak menggunakan data fase 1 Pisang Kepok.
yang memiliki jarak nilai yang berbeda jauh
jika dibanding data fase lain. Menurut KESIMPULAN
Guimaraes et al. (2013), metode estimasi
pada tanaman pisang dipengaruhi oleh Metode regresi keliling batang jauh
umur. Pisang Grand Naine dapat diestimasi lebih efektif dan efisien jika dibandingkan
dengan baik pada umur lebih dari 6 bulan. dengan keliling tangkai. Selain memiliki
Sedangkan data pada Pisang Raja tidak koefisien determinasi (R2) lebih besar,
dapat dinormalkan sehingga perhitungan metode ini batang juga dapat diterapkan
lanjutan korelasi dan regresi tidak pada semua fase tanaman pisang.
dimungkinkan.
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil DAFTAR PUSTAKA
yang didapatkan dari Pisang Kepok pada
normalitas batang tidak signifikan sehingga Ardiarini, N.R., Kendarini N., dan
tidak dapat dilakukan perhitungan lanjutan. Kuswanto. 2002. Model Pendugaan
Hasil pada Pisang Raja menunjukkan Luas Daun Pisang Berdasarkan
koefisien determinasi (R2) keliling batang Karakteristik Tanaman. Laporan
yaitu 0.82 lebih besar dari (R2) keliling Akhir. Fakultas Pertanian Universitas
tangkai yang hanya 0.73. Hal ini berarti Brawijaya Malang.
persamaan regresi keliling batang tanaman Guimaraes, M.J.M., Filho, M.A.C.,
Pisang Raja lebih akurat dibandingkan Peixoto, C.P., Junior, F.A.G., and
keliling tangkai sebagai penduga luas daun. Oliviera, V.V.M. 2013. Estimation of
Persamaan regresi keliling batang leaf area index of banana orchards
juga lebih efisien karena hanya mengukur using the method LAI-LUX. Water
keliling batang saja pada jarak 30 cm dari Resources and Irrigation
pangkal batang. Walaupun jarak tangkai Management. 2 (2) : 71-76.
dari daun lebih dekat dibanding batang, Kandiannan, K., Parthasaranthy, U.,
morfologi tangkai yang berbentuk cekungan Krishnamurthy, K.S., Thankamani
sehingga terdapat ruang kosong di dalam C.K., and Srinivasan, V., 2009.
keliling yang telah diukur. Sementara pada Modeling Individual Leaf Area of
bagian batang pisang berlapis dan rapat, Ginger (Zingiber officinale Roscoe)
sehingga keliling batang pisang dapat Using Leaf Length and Width.
263