Disusun Oleh:
Stambuk: C18010008
Kelas : A
2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
baik itu berupa sehat fisik maupun pikiran, sehingga kami mampu
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena
dan saran untuk makalah ini agar makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.
Wassalammualaikum wr. Wb
KATA PENGANTAR.......................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 4
BAB IV PENUTUP.............................................................................. 10
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 10
4.2 Saran................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada saat ini masyarakat semakin sadar akan apa yang menjadi hak dan kewajibanya
sebagai warga Negara. Masyarakat semakin berani untuk untuk mengajukan tuntutan,
keinginan dan aspirasinya kepada pemerintah. Dalam kondisi masyarakat seperti ini
pelayanan publik harus dapat memberikan suatu pelayanan yang efektif. Pelayanan harus
dapat diselesaikan dalam waktu yang telah di tentukan oleh unit penyelengara pelayanan
dan informasi yang jelas dalam hal persyaratan untuk dapat mendapatkan pelayanan
tersebut dengan prosedur pelayanan yang mudah dipahami tidak berbelit serta perlu
adanya kepastian biaya pelayanan. Pelayanan publik harus sesuai dengan apa yang di
butuhkan masyarakat yaitu pemerintah harus mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan
pelayanan dengan menyediakan pelayanan yang tepat. Berdasarkan keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 62 tahun 2003, tentang pedoman umum
penyelengaraan Pelayanan Publik
2. Apa saja permasalahan yang dialami Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Ponorogo dalam pelayanan pembuatan Akta Kelahiran ?
1.3 TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Sedangkan Brata mengeluarkan definisi yang berbeda dalam karyanya yang berjudul
Dasar-Dasar Pelayanan Prima, mengatakan bahwa : ”Suatu pelayanan akan terbentuk
karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada
pihak yang dilayanai.” (Brata, 2003 : 9)
Selain itu Brata juga menambahkan bahwa suatu layanan dapat terjadi antara seseorang
dengan seseorang, seseorang dengan kelompok, ataupun kelompok dengan seseorang
seperti halnya orang-orang yang berada dalam sebuah organisasi.Yang memberikan
layanan kepada orang-orang yang berada disekitarnya yang membutuhkan informasi
organisasi tersebut.
Dan jika dikaitkan dengan masalah penelitian ini, maka hal ini dapat dilihat dari peran
dan fungsi Humas itu sendiri dalam menjalankan setiap program-program kegiatannya,
dengan kata lain pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Humas Carrefour dapat
terlihat dari bagaimana Humas itu memanfaatkan salah satu media informasi eksternal
sebagai alat perantara dalam menunjang kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan
Publik eksternalnya, yakni para pelanggan pada khususnya.
2.2 PENGERTIAN KEPENDUDUKAN
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal
di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran,
mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang
meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial,
ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan
kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya,
berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.
Akta kelahiran atau bisa disebut dengan akta lahir adalah tanda bukti berisi pernyataan
yang teramat sangat penting dan diperlukan guna mengatur dan menyimpan bahan
keterangan tentang kelahiran seorang bayi dalam bentuk selembar kertas yang sudah
dicetak.[1] Setiap kalinya, istilah seperti ini dapat mengacu kepada setiap catatan resmi
berlandaskan undang-undang yang resmi menetapkan hal-hal mengenai kelahiran seorang
anak dan juga berlaku pada salinan lembaran pencatatan akta lahir yang dapat
dipertanggungjawabkan keasliannya.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada hakekatnya perbaikan sistem dan prosedur pelayanan publik yang menuju
pelayanan publik yang prima yang diberikan oleh aparatur/birokrat kepada masyarakat
sebaiknya dilakukan dengan penuh perhatian sehingga diharapkan akan menimbulkan
pandangan positif baik dari kalangan pelanggan, maupun aparatur yang memeberikan
pelayanan. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pelayanan publik harus di laksanakan dan
berjalan berdasarkan prinsip-prinsip pelayanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Prinsip pelayanan publik merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pelayanan publik
dalam penyelenggaraan
1. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit belit mudah dipahami dan
mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan
b. Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertangung jawab dalam memberikan
pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam melaksanakan pelayanan
publik.
3. Kepastian Waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan.
4. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
5. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
3.2 STANDAR PELAYANAN PUBLIK
1. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain,
sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus
ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu pelayanan.
2. Waktu Penyelesaian
3. Biaya pelayanan
4. Produk pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan
publik.
3.3 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN PUBLIK
1. Faktor kesadaran merupakan kesaradan para pegawai pada segala tindakan terhadap
segala tugas yang menjadi tangung jawabnya dapat membawa dampak yang sangat
positif terhadap organisasi. Ini akan menjadi kesungguhan dan disiplin dalam
melaksanakan tugas sehinga hasilnya dapat di harapkan memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
2. Faktor aturan dalam arti ketaatan dan pengunaan kewenangan bagi pelaksanaan hak,
kewajiban, dan tangung jawab. Adanaya pengetahuan dan pengalaman yang memadai
serta kemampuan berbahasa yang baik dengan pemahaman pelaksanaan tugas yang
cukup. Adanya kedisiplinan (disiplin waktu dan disiplin kerja).
5. Faktor keterampilan tugas dalam arti kemampuan dan keterampilan petugas dalam
melaksanakan pekerjaan.
6. Faktor sarana yang di perlukan dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan layanan.
Sarana ini meliputi peralatan, perlengkapan, alat bantu dan fasilitas yang melengkapi
seperti fasilitas komunikasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari uraian yang telah disebutkan pada pembahasan di atas maka dapat ditarik
suatukesimpulan bahwa:
Dalam peraturan daerah nomor 04 tahun 2006 tentang pembuatan dan retribusi
biayacetak kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil yang diberlakukan oleh
pemerintah belum berjalan sesuai dengan keinginan pemerintah.
Pemberian pelayanan kartu tanda penduduk tidak akan maksimal dan terjumlah
kepadasemua penduduk jika proses pembuatan pelayanannya tidak disederhanakan.
Masalah pelayanan pemberian kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil sudah
menjadimasalah yang harus mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintah hanya mampu membuat dan mengesahkan peraturan daerah, tapi belum
bisamendalami tentang efektif tidaknya pelaksanaan Perda yang dibuat tersebut
terhadapmasyarakat.
4.1 SARAN
Pemerintah kabupaten/kota harus segera meninjau Perda yang telah dibuat dan
merubahnyaagar pelaksanaan pelayanan kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil
pelayanandiperpendek dengan pusat pelayanan pembuatan dilaksanakan ditempat
kecamatan.
Pemerintah kabupaten dalam menetapkan Perda tentang kartu tanda penduduk dan
aktacatatan sipil perlu adanya sangsi yang tegas dan jelas jika seseorang tidak memiliki
kartutanda penduduk dan akta catatan sipil.4.
DAFTAR PUSTAKA