Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PELAYANAN PEMBUATAN KTP DAN AKTE KELAHIRAN DI CATATAN


SIPIL”

Disusun Oleh:

Nama : Nila Herlina Mansyur

Stambuk: C18010008

Kelas : A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami

kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas sehingga kami dapat


menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat-Nya

baik itu berupa sehat fisik maupun pikiran, sehingga kami mampu

menyelesaikan makalah dengan judul “PELAYANAN PEMBUATAN KTP DAN AKTE


KELAHIRAN DI CATATAN SIPIL”

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena

sempurna hanya milik Allah SWT. Sehingga masih banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan didalamnya untuk itu, kami mengharapkan kritik

dan saran untuk makalah ini agar makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.

Apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalammualaikum wr. Wb

Tolitoli, 20 september 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... 2

DAFTAR ISI......................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 4

1.1 Latar belakang.................................................................................. 4

1.2 Rumusan masalah............................................................................. 4

1.3 Tujuan penulisan.............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 5

2.1 Apa itu pengertian pelayanan?......................................................... 5

2.2 Apa itu pengertian kependudukan?.................................................. 6

2.3 Apa itu pengertian akta kelahiran?................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN.................................................................... 7

3.1 Kualitas pelayanan public................................................................ 7

3.2 Standar pelayanan public................................................................. 8

3.3 Faktor factor yang mempengaruhi pelayanan public........................ 9

BAB IV PENUTUP.............................................................................. 10

4.1 Kesimpulan...................................................................................... 10

4.2 Saran................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini masyarakat semakin sadar akan apa yang menjadi hak dan kewajibanya
sebagai warga Negara. Masyarakat semakin berani untuk untuk mengajukan tuntutan,
keinginan dan aspirasinya kepada pemerintah. Dalam kondisi masyarakat seperti ini
pelayanan publik harus dapat memberikan suatu pelayanan yang efektif. Pelayanan harus
dapat diselesaikan dalam waktu yang telah di tentukan oleh unit penyelengara pelayanan
dan informasi yang jelas dalam hal persyaratan untuk dapat mendapatkan pelayanan
tersebut dengan prosedur pelayanan yang mudah dipahami tidak berbelit serta perlu
adanya kepastian biaya pelayanan. Pelayanan publik harus sesuai dengan apa yang di
butuhkan masyarakat yaitu pemerintah harus mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan
pelayanan dengan menyediakan pelayanan yang tepat. Berdasarkan keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 62 tahun 2003, tentang pedoman umum
penyelengaraan Pelayanan Publik

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Faktor – faktor yang mempengarui kualitas pelayanan pembuatan akta kelahiran di


Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ponorogo?

2. Apa saja permasalahan yang dialami Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Ponorogo dalam pelayanan pembuatan Akta Kelahiran ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengarui kualitas pelayanan pembuatan


akta kelahiran oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ponorogo.

2. Untuk mengetahui apa saja permasalahan - permasalahan yang dialami Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ponorogo dalam pelayanan pembuatan
Akta Kelahiran.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PELAYANAN

Pelayanan merupakan suatu proses keseluruhan dari pembentukan citra


perusahaan, baik melalui media berita, membentuk budaya perusahaan secara internal,
maupun melakukan komunikasi tentang pandangan perusahaan kepada para pemimpin
pemerintahan serta publik lainnya yang berkepentingan.

Menurut Moenir dalam bukunya Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia,


mengatakan bahwa : ” Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melelui aktivitas
orang lain secara langsung.” (Moenir, 1992 : 16)

Penekanan terhadap definisi pelayanan diatas adalah pelayanan yang diberikan


menyangkut segala usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mencapai tujuan
guna untuk mendapatkan kepuasan dalan hal pemenuhan kebutuhan.

Sedangkan Brata mengeluarkan definisi yang berbeda dalam karyanya yang berjudul
Dasar-Dasar Pelayanan Prima, mengatakan bahwa : ”Suatu pelayanan akan terbentuk
karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada
pihak yang dilayanai.” (Brata, 2003 : 9)

Selain itu Brata juga menambahkan bahwa suatu layanan dapat terjadi antara seseorang
dengan seseorang, seseorang dengan kelompok, ataupun kelompok dengan seseorang
seperti halnya orang-orang yang berada dalam sebuah organisasi.Yang memberikan
layanan kepada orang-orang yang berada disekitarnya yang membutuhkan informasi
organisasi tersebut.

Dan jika dikaitkan dengan masalah penelitian ini, maka hal ini dapat dilihat dari peran
dan fungsi Humas itu sendiri dalam menjalankan setiap program-program kegiatannya,
dengan kata lain pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Humas Carrefour dapat
terlihat dari bagaimana Humas itu memanfaatkan salah satu media informasi eksternal
sebagai alat perantara dalam menunjang kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan
Publik eksternalnya, yakni para pelanggan pada khususnya.
2.2 PENGERTIAN KEPENDUDUKAN

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal
di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran,
mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.

Pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk


mengarahkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga untuk
mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada
seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang
berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan
dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang
meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial,
ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan
kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya,
berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak.

2.3 PENGERTIAN AKTA KELAHIRAN

Akta kelahiran atau bisa disebut dengan akta lahir adalah tanda bukti berisi pernyataan
yang teramat sangat penting dan diperlukan guna mengatur dan menyimpan bahan
keterangan tentang kelahiran seorang bayi dalam bentuk selembar kertas yang sudah
dicetak.[1] Setiap kalinya, istilah seperti ini dapat mengacu kepada setiap catatan resmi
berlandaskan undang-undang yang resmi menetapkan hal-hal mengenai kelahiran seorang
anak dan juga berlaku pada salinan lembaran pencatatan akta lahir yang dapat
dipertanggungjawabkan keasliannya.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

Pada hakekatnya perbaikan sistem dan prosedur pelayanan publik yang menuju
pelayanan publik yang prima yang diberikan oleh aparatur/birokrat kepada masyarakat
sebaiknya dilakukan dengan penuh perhatian sehingga diharapkan akan menimbulkan
pandangan positif baik dari kalangan pelanggan, maupun aparatur yang memeberikan
pelayanan. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pelayanan publik harus di laksanakan dan
berjalan berdasarkan prinsip-prinsip pelayanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Prinsip pelayanan publik merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pelayanan publik
dalam penyelenggaraan

pelayanan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Berdasarkan


Ratminto dan Minarsih (2005;21) dalam keputusan KEPMENPAN Nomer 63 Tahun
2003 tentang pedoman umum penyelengaraan pelayanan publik, yaitu berbagai prinsip
pelayanan publik.

1. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit belit mudah dipahami dan
mudah dilaksanakan.

2. Kejelasan

a. Persyaratan teknis dan adminiftratif pelayanan publik.

b. Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertangung jawab dalam memberikan
pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam melaksanakan pelayanan
publik.

c. Rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran.

3. Kepastian Waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan.

4. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.

5. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
3.2 STANDAR PELAYANAN PUBLIK

Penyelengara peayanan harus memenuhi prinsip-prinsip tata pemerintah yang baik.


Banyak Kabupaten / Kota yang berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya dengan
mengembangkan unit pelayanan terpadu atau mendelegasikan pada kecamatan sehingga
proses perijinan lebih cepat dan mudah. Berkurangnya besaran alokasi anggaran
ketidakpastian pelayanan baik dalam hal biaya waktu dan prosedur pelayanan sehingga
masih banyak dijumpai praktik pungutan liar dan diskriminasi pelayanan. (Dwiyanto,
dkk., 2006). Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan
dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar
pelayanan merupakan ukuran yang dibaakukan dalam penyelenggaraan pelayanan public
yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan.

Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 standar pelayanan sekurang-


kurangnya meliputi :

1. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain,
sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus
ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu pelayanan.

2. Waktu Penyelesaian

Waktu penyelesaian pelayanan merupakan jangka waktu penyelesaian suatu pelayanan


public mulai dari dilengkapinya/dipenuhinya persyaratan teknis dan/atau persyaratan
administratif sampai dengan selesainya suatu proses pelayanan.

3. Biaya pelayanan

Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian


pelayanan yang mana besaran dan tata cara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.

4. Produk pelayanan

Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

5. Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan
publik.
3.3 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN PUBLIK

Secara konseptual menurut Moenir (2002:82) mengidentifikasikan adanya faktor yang


dianggap mempunyai pengaruh relatif yang sangat besar untuk mendukung pelayanan
sebagai berikut :

1. Faktor kesadaran merupakan kesaradan para pegawai pada segala tindakan terhadap
segala tugas yang menjadi tangung jawabnya dapat membawa dampak yang sangat
positif terhadap organisasi. Ini akan menjadi kesungguhan dan disiplin dalam
melaksanakan tugas sehinga hasilnya dapat di harapkan memenuhi standar yang telah
ditetapkan.

2. Faktor aturan dalam arti ketaatan dan pengunaan kewenangan bagi pelaksanaan hak,
kewajiban, dan tangung jawab. Adanaya pengetahuan dan pengalaman yang memadai
serta kemampuan berbahasa yang baik dengan pemahaman pelaksanaan tugas yang
cukup. Adanya kedisiplinan (disiplin waktu dan disiplin kerja).

3. Faktor organisasi merupakan alat atau sistem yang memungkinkan berjalanya


mekanisme kegiatan pelayanan dalam usaha pencapaian tujuan.

4. Faktor pendapatan yaitu pendapatan pegawai berfungsi sebagai pendukung pelayanan,


pendapatan yang cukup akan memotivasi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan
dengan baik.

5. Faktor keterampilan tugas dalam arti kemampuan dan keterampilan petugas dalam
melaksanakan pekerjaan.

6. Faktor sarana yang di perlukan dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan layanan.
Sarana ini meliputi peralatan, perlengkapan, alat bantu dan fasilitas yang melengkapi
seperti fasilitas komunikasi.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari uraian yang telah disebutkan pada pembahasan di atas maka dapat ditarik
suatukesimpulan bahwa:

Dalam peraturan daerah nomor 04 tahun 2006 tentang pembuatan dan retribusi
biayacetak kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil yang diberlakukan oleh
pemerintah belum berjalan sesuai dengan keinginan pemerintah.

Pemberian pelayanan kartu tanda penduduk tidak akan maksimal dan terjumlah
kepadasemua penduduk jika proses pembuatan pelayanannya tidak disederhanakan.

Masalah pelayanan pemberian kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil sudah
menjadimasalah yang harus mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten/kota.

Pemerintah hanya mampu membuat dan mengesahkan peraturan daerah, tapi belum
bisamendalami tentang efektif tidaknya pelaksanaan Perda yang dibuat tersebut
terhadapmasyarakat.

4.1 SARAN

Pemerintah kabupaten/kota harus segera meninjau Perda yang telah dibuat dan
merubahnyaagar pelaksanaan pelayanan kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil
pelayanandiperpendek dengan pusat pelayanan pembuatan dilaksanakan ditempat
kecamatan.

Pemerintah Kabupaten/kota perlu memikirkan tentang pengurangan biaya/retribusi


kartutanda penduduk dan akta catatan sipil dan jika perlu, pelayanan dan retribusi
ditiadakan,atau digratiskan terutama kepada warga yang kurang mampu.3.

Pemerintah kabupaten dalam menetapkan Perda tentang kartu tanda penduduk dan
aktacatatan sipil perlu adanya sangsi yang tegas dan jelas jika seseorang tidak memiliki
kartutanda penduduk dan akta catatan sipil.4.
DAFTAR PUSTAKA

UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi KependudukanPP No. 37 Tahun 2007


tentang Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2006 tentang
AdministrasiKependudukanhttp://www.kependudukancapil.go.id/http://www.adminduk.d
epdagri.go.id

Anda mungkin juga menyukai