Anda di halaman 1dari 24

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT TERPADU

KULIAH MINGGU KE-3

Kelas : AGT
Dosen : Prof. Dr. Ir. Mohammad Yunus, MP. dkk.
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
2020
EKOSISTEM PERTANIAN

Ekologi
• Mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme dengan lingkungannya.
• Unsur dasar: individu organisme.
• Analisis perubahan populasi  studi terhadap
individu dan populasi.
• Studi kualitas dan kuantitas populasi.
• Adaptasi populasi terhadap perubahan kondisi
biotik dan abiotic.
• Ukuran populasi tergantung pada keberhasilan
populasi dalam beradaptasi terhadap perubahan.
 Perlindungan terhadap kualitas lingkungan
(tanah, air, udara, organisme hewan and
tumbuhan) adalah salah satu unsur yang penting
dalam PHT.
 Dengan melakukan pemeliharaan terhadap
kualitas lingkungan akan melindungi
keberadaaan musuh alami.
 Musuh alami berperan dalam menurunkan
populasi OPT shg. pengurangan kerusakan
lingkungan akan memberikan kelestarian musuh
alami dan kotribusi terhadap stabilitas suatu
sistem pertanian.
PANGAN SANDANG PAPAN

BUDIDAYA TANAMAN

INTENSIFIKASI EKSTENSIFIKASI

PANCA USAHA PERTANIAN MEMBUKA :


Bibit Unggul Lahan Pasang Surut, Lahan
Pupuk Berimbang kering, tanah gambut, dst.
Irigasi Teratur
Teknik Bercocok Tanam
Pengendalian OPT dengan PHT

KENDALA
BIOTIK (OPT) ABIOTIK (ALAMI) :
BINATANG > HAMA BENCANA GUNUNG BERAPI
MIKRO-ORGANISME > PENYAKIT BANJIR
TUMBUHAN LIAR > GULMA KEKERINGAN
DLL.
SERANGAN HAMA
MENGAKIBATKAN

KERUSAKAN
KERUSAKAN PERUBAHAN
PERUBAHAN VEKTOR
MEKANIK FISIOLOGI VEKTOR
MEKANIK FISIOLOGI PATOGEN
PATOGEN
Daunberlobang-
berlobang- TANAMAN
TANAMAN Virus
Daun
Pucuk, Virusmosaik
mosaik
lobang
lobang Pucuk,daun
daun Jamur
JamurFusarium
Fusarium
Batangberlobang
Batang berlobang menguning
menguning Bakteri
Daun Bakteri
Buahbusuk
Buah busuk Daunmengerupuk
mengerupuk Pseudomonas
Pseudomonas
Buah/bijiberlobang
berlobang Puru
Puru akar,batang,
akar, batang, CVPD
Buah/biji
Tanamanmuda
muda daun CVPDpada
padajeruk
jeruk
Tanaman daun
roboh
roboh Pucuk
Pucukmengering
mengering
Daunmenggulung
Daun menggulung karena
karenatoksin
toksin
Bercakbuah,
Bercak buah,daun
daun
Akarputus
Akar putus
PERLINDUNGAN TANAMAN

PREVENTIF
• KARANTINA KURATIF
• UNDANG2
• KERODONG
• KULTUR TEKNIS
• TIRAI • BIOLOGIS
• TANAMAN TAHAN
• MEKANIS
• FISIS
• FEROMON
• ATRAKTAN
• REPELEN
• GENETIK
• PESTISIDA
Tujuan Pengelolaan hama

Mengelola ekosistem sedemikian


rupa sehingga keberadaan hama di
pertanaman tidak memberikan
dampak yang merugikan.
Hama -------- fenomena ekologis.
Eksistensi dan pemunculan hama -- dinamika
ekosistem  lokal, nasional, regional dan global.
Tinjauan ekologis, hama adalah:
• kumpulan organisme yang menghuni ruang
hidup
• memakan tanaman
• melaksanakan fungsi biologis lainnya
• tidak dikehendaki manusia karena berbagai
alasan.
Hama hidup dan berinteraksi dengan organisme
lain dalam ekosistem.
Jenis organisme dalam ekosistem:
• hama
• tanaman inang utama
• tanaman inang pengganti
• predator
• parasitoid
• pathogen
• manusia
POPULASI HAMA MENINGKAT

Kontinuitas dan kemelimpahan ketersediaan


makanan
Indeks keanekaragaman hayati semakin
tinggi dalam suatu agroekosistem
merupakan indikator terjadinya kestabilan

Ekosistem
stabil
PENDUGAAN POPULASI

Definisi Populasi

Adalah individu-individu atau organisme


suatu spesies tertentu hidup bersama-sama
pada suatu tempat dalam jangka waktu
tertentu
Pengelompokan Hama

Mengumpulkan semua jenis serangga dan


memilah “serangga hama” dan “serangga
bukan hama”.

1. Hama utama atau hama kunci


2. Hama minor atau hama kadangkala
3. Hama potensial
4. Hama migran
Dinamika Populasi Hama
Populasi setiap organisme pada ekosistem tidak
pernah tetap sama dari waktu ke waktu, tetapi naik
turun yang berkisar sekitar suatu garis asimtot yang
dinamakan kedudukan keseimbangan populasi
Pertumbuhan populasi organisme terbagi menjadi 5
tingkat (I sampai V) yang rinciannya adalah sebagai
berikut :

1. Tingkat I merupakan periode peningkatan populasi


yg tumbuh secara sigmoid. Tingkat ini terdiri atas 3
tahap yaitu pembentukan populasi (A),
pertumbuhan cepat secara eksponensial (B), serta
pertumbuhan menuju ke keseimbangan (C).
2. Tingkat II merupakan periode pencapaian aras atau
letak keseimbangan populasi yang merupakan garis
asimot kurva sigmoid. Pada tahap ini populasi telah
mencapai stabilitas numerik
Pertumbuhan populasi organisme Lanjutan...

3. Tingkat III merupakan tahap oskilasi dan fluktuasi populasi.


Oskilasi populasi adalah penyimpangan populasi sekitar aras
keseimbangan secara simetris, sedangkan fluktuasi populasi
merupakan penyimpangan populasi sekitar aras
keseimbangan yang tidak simetris, tingkat III berjalan dalam
waktu lama tergantung pada berfungsinya mekanisme umpan
balik negatif yang bekerja.
4. Apabila mekanisme umpan balik oleh sebab-sebab
tertentumenjadi tidak berfungsi, terjadilah tingkat IV yang
merupakan periode penurunan populasi atau pertumbuhan
negatif.
5. Apabila periode IV terus berlanjut akan terjadi tingkat
terakhir pertumbuhan populasi yaitu tingkat V yang
merupakan periode akhir populasi.

Mata Kuliah : Pengelolaan hama dan penyakit terpadu


Untuk menghitung pertumbuhan populasi pada suatu
periode waktu dan tempat tertentu dapat digunakan
rumus :

P2 = P1 + N – M + I – E
P2 : Populasi akhir
P1 : Populasi permulaan
N : Natalitas atau jumlah kelahiran
M : Mortalitas atau jumlah kematian
I : Jumlah individu yang masuk (imigrasi)
E : Jumlah individu yang keluar (emigrasi)
I – E : D atau dispersal merupakan ukuran penyebaran individu
TABEL KEHIDUPAN
Untuk memperoleh pengertian tentang
dinamika populasi hama adalah dengan
membuat tabel kehidupan

Penyusunan tabel kehidupan untuk


menunjukkan gambaran menyeluruh tentang
faktor-faktor mortalitas yang berpengaruh
sepanjang daur hidup suatu spesies organisme
Contoh tabel kehidupan hama choristeunora
fumiferana yang menyerang pohon pinus di kanada
x Ix dx dxF 100qx
Telur 200,00 10.0 Pestisida
Lain-lain 15
Larva permulaan 170,00 136,0 Pencemaran 80
Larva akhir 34,0 13,0 Parasitoid
6,8 Penyakit
10,2 Lain-lain 90
Pupa 3,4 0,3 Parasitoid
0,5 Lain-lain 25
Imago 2,5 0,5 Macam-macam 20
Sumber : Moris dan Miller, 1954

Keterangan
X : Interval umur (telur, larva, pupa, imago)
Ix : Jumlah individu yang hidup pada permulaan interval umur x
Dx : Jumlah individu yang mati selama interval umur x
dxF : Faktor mortalitas yang menyebabkan dx
100qx : Persen (%) mortalitas pada interval umur x
Mekanisme Keseimbangan Alami

Dalam keadaan normal populasi suatu organisme


selalu bergerak di sepanjang garis atau aras
keseimbangan, demikian juga populasi serangga.
Kemampuan serangga mempertahankan
kedudukan keseimbangan karena bekerjanya
mekanisme umpan balik negatif di ekosistem

1. Mekanisme Umpan Balik Negatif


2. Mekanisme Pengendalian Populasi dalam
Ekosistem
Faktor Tergantung Kepadatan
dan Faktor Bebas Kepadatan

Dilihat dari proses pengendalian dan pengaturan


populasi organisme, maka berbagai faktor
hambatan lingkungan dapat dikelompokkan
menjadi Faktor tergantung Kepadatan Populasi
(FTK) “Density Factors” dan Faktor bebas
kepadatan populasi (FBK) “Density Independent
Factor”
1. Faktor Bebas kepadatan (Density dependent factor) dan
Tergantung Kepadatan (dependent factor)
PENGENDALIAN ALAMI

FAKTOR BEBAS KEPADATAN FAKTOR TERGANTUNG KEPADATAN

FISIK BIOLOGI TIDAK TIMBAL BALIK TIMBAL BALIK


- Tanah - Ketersediaan - Makanan - Parasitoid
Inang
- Suhu - Ruang teritorial - Predator
- Kualitas
- Kebashan makanan
- Patogen
- Pergerakan air - Herbivora

Gambar Bagan Komponen Pengendalian Alami yang Tergantung


Kepadatan dan yang Bebas Kepadatan
Persediaan makanan Jumlah predator
predator meningkat meningkat

Jumlah inang Jumlah inang


meningkat meningkat

Jumlah inang termakan Titik imbang Jumlah inang termakan


berkurang Predator-inang meningkat

Jumlah inang Jumlah inang


berkurang berkurang

Jumlah predator Persediaan makanan


berkurang predator berkurang

Mekanisme umpan balik pada pengaturan populasi spesies


A oleh predator

Anda mungkin juga menyukai