PENGGUNAAN PESTISIDA UNTUK PENGENDALIAN HAMA Kelompok 6 TANPA AMBANG
Penggunaan pestisida secara terjadwal didasarkan
pada umur atau tingkat tumbuh tanaman terutama pada fase tumbuh yang dianggap peka terhadap serangan hama tertentu.
Tindakan Lebih Bersifat Preventif
ALASAN - ALASAN
• Kerusakan tanaman tidak dapat disembuhkan begitu
populasi hama terdeteksi.
• AE sangat rendah misal untuk hama yang menjadi
vektor virus tanaman, hama dengan pertumbuhan populasi sangat cepat, nilai kehilangan hasil sangat tinggi. • Pengamatan dan monitoring hama tidak dapat dilaksanakan secara ekonomik • Aras keseimbangan umum populasi hama selalu lebih tinggi daripada ALE. • Cara praktis untuk menurunkan populasi hama secara cepat belum tersedia. AMBANG NOMINAL Ambang Pengendalian telah digunakan sebagai aras penentuan keputusan penggunaan pestlsida tetapi penetapan AP berdasarkan pengalaman petani, peneliti, atau petugas Dinas Pertanian atau Perkebunan. Berdasarkan data empirik dapat diperoleh informasi tentang aras populasi atau intensitas kerusakan hama mulai merugikan secara ekonomik. Aras populasi yang mulai mengakibatkan kehilangan hasil yang merugikan kemudian digunakan sebagai Ambang Pengendalian. AMBANG SEDERHANA Ambang Pengendalian / Ambang Ekonomik diperoleh melalui penelitian khusus, dengan empat input utama untuk penghitungan ALE : harga produk, biaya pengendalian, besar kehilangan hasil per hama, dan berat hasil. Ambang Pengendalian selalu berubah dengan berubahnya berbagai faktor ekonomik dan biologik. Untuk memudahkan revisi ALE disusun program komputer dengan memasukkan perubahan nilai input dan data dinamika ekosistem sehingga diperoleh nilai ALE yang sesuai dengan perkembangan di lapangan. Kelemahannya : AP belum mempertimbangkan interaksi antara beberapa spesies hama dan beberapa komponen ekosistem lainnya seperti musuh alami. AMBANG KOMPREHENSIF Merupakan ambang pengendalian yang telah memperhitungkan seluruh aspek dinamika dan interaksi antar komponen ekosistem termasuk faktor cuaca. Proses fisiologi pertumbuhan tanaman sejak fase vegetatif sampai fase generatif terus diikuti dan diperhitungkan dalam penentuan nilai ALE. Seluruh proses dalam sistem produksi secara komprehensif diperhitungkan dalam setiap penetapan keputusan pengendalian. Untuk memperoleh ambang komprehensif tersebut diperlukan kegiatan penelitian komprehensif yang dilaksanakan secara lintas disiplin mengikutsertakan banyak ahli dari berbagai bidang ilmu serta menggunakan pendekatan dan analisis model ekosistem. TERIMA KASIH