-------------good luck-----------------
Ahmad Rozy A/19102210006
1. Tanaman selada
2. Pengaruh pemberian dan interval waktu aplikasi pupuk cair Herbafarm terhadap pertumbuhan dan
hasil produksi tanaman selada (Lactuva sativa) dengan sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film
Technique)
3. Variabel pengamatan organ vegetatif dilakukan dengan cara mengukur Panjang tanaman, jumlah
daun, diameter batang dan luas daun. Panjang tanaman diukur mulai bagian bawah tanaman yang
berada di atas rockwool hingga ujung daun tertinggi, jumlah daun dihitung dengan kriteria daun
telah membuka sempurna dan bukan daun tua/layu kering, diameter batang diukur menggunakan
jangka sorong pada bagian batang, serta luas daun dihutung pada saat panen dengan metode Leaf
Area Meter
4. Pada budidaya selada tidak dilakukan pengukuran pada organ generatif dikarenakan tanaman
selada merupakan komoditas tanaman sayuran yang dimanfaatkan daun serta batangnya.
5. A. Metode kertas milimeter
Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun.
Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relative sederhana dan
teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah
dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti. Luas daun
ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup
sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini
tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak.
B. Metode Gravimetri
Metode ini menggunakan timbangan dan alat pengering daun (oven). Pada prinsipnya luas daun
ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan
menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika
(tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah
diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan
berat total kertas.
C. Metode panjang kali lebar
Metode panjang kali lebar ini dalam pengukuran luas daun di Indonesia juga cukup terkenal
digunakan. Menerjemahkan penggunaan metode panjang kali lebar ini, Sitompul dan Guritno
(1995) menindaklanjuti dan menjelaskan bahwa formula luas daun ini adalah LD = P x L x k yang
mana P adalah panjang daun, L adalah lebar daun, dan k adalah nilai konstanta sehingga
penggunaan metode panjang kali lebar dalam menghitung luas daun ini pasti memerlukan nilai
konstanta atau juga disebut koefisien dalam penghitungannya.