Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTIKUM

ILMU GULMA

ANALISIS VEGETASI GULMA

OLEH :

M. GIRHALDY ZAIN HARAHAP

NPM : 71190713076

GELOMBANG : 1 ( SATU )

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI B

LABORATORIUM ILMU GULMA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
JURNAL PRAKTIKUM

ILMU GULMA

ANALISIS VEGETASI GULMA

OLEH :

M. GIRHALDY ZAIN HARAHAP


NPM : 71190713076
GELOMBANG : 1 ( SATU )
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI B

Jurnal ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Ilmu Gulma di Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan

Asisten Nilai

1. Melinda Sari, S.Agt ( )

2. Cholidi Wira Bayu

3. Filzah Sri Utami

4. Dea Safira Silitonga

5. M. Zuljuhdi Bakri

KOORDINATOR

( Ir. S. Edy Sumantri, MP )

LABORATORIUM ILMU GULMA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
ANALISIS VEGETASI GULMA

M. GIRHALDY ZAIN HARAHAP (71190713076) FP. UISU (2021-2022)

ABSTRAK

jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Analisis vegetasi

digunakan untuk mengetahui gulma - gulma yang memiliki kemampuan tinggi dalam

penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Dalam hal ini, penguasaan sarana tumbuh

pada umumnya menentukan gulma tersebut penting atau tidak. Namun dalam hal ini jenis

tanaman memiliki peran penting, karena tanaman tertentu tidak akan terlalu terpengaruh

oleh adanya gulma tertentu, meski dalam jumlah yang banya . Pada pengendalian gulma,

analisis vegetasi ditujukan untuk menentukan suatu metode tindakan maupun mengevaluasi

hasil suatu tindakan. Sesuai dengan keadaan vegetasi di suatu lahan, maka pemilihan metode

pemilihan analisis yang tepat dapat memberikan hasil yang lebih mendekati dari kenyataan

yang sesungguhnya di lapangan.

Kata Kunci : gulma, vegetsi, analisis vegerasi, pengendalian gulma


PENDAHULUAN
Latar Belakang

Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan komposisi vegetasi secara

struktur vegetasi tumbuh-tumbuhan. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data

jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas

hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur

dan komposisi suatu komunitas tumbuhan (Greig-Smith, 1983). Komunitas akan ditentukan

oleh keadaan individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara

keseluruhan. di samping itu analisis vegetasi merupakan studi untuk mengetahui komposisi

dan struktur tumbuhan.

Analisis vegetasi merupakan sebuah cara untuk mempelajari komposisi jenis dan

struktur vegetasiatau kelompok tumbuh-tumbuhan. Konsepsi dari metode analisa vegetasi

sesungguhnya sangat bervariasi, tergantung keadaan vegetasi itu sendiri dan tujuannnya

misalnya untuk mengevaluasi hasil pengendalian gulma. Metode yang digunakan untuk

analisa vegetasi harus disesuaikan dengan struktur dan komposisi. Ada empat metode yang

lazim dalam analisa vegetasi yaitu metode estimasi visual, metode kuadrat, metode garis dan

metode titik.

Dalam komunitas vegetasi, tumbuhan yang mempunyai hubungan di antara mereka,

mungkin pohon, semak, rumput, lumut kerak dan Thallophyta, tumbuh-tumbuhan ini lebih

kurang menempati strata atau lapisan dari atas ke bawah secara horizontal, ini disebut

stratifikasi. Individu yang menempati lapisan yang berlainan menunjukkan perbedaan-

perbedaan bentuk pertumbuhan, setiap lapisan komunitas kadang-kadang meliputi klas-klas

morfologi individu yang berbeda seperti, strata yang paling tinggi merupakan kanopi pohon-

pohon atau liana. Untuk tujuan ini, tumbuh-tumbuhan mempunyai klas morfologi yang
berbeda yang terbentuk dalam “sinusie” misalnya pohon dalam sinusie pohon, epifit dalam

sinusie epifit dan sebagainya.

Kegunaan Praktikum

1. Untuk Mengetahui Vegetasi Gulma

2. Untuk Mengetahui Analisis Vegetasi Gulma

3.Untuk Mengidentifikasi Metode Analisi Vegetasi Gulma


TINJUAN PUSTAKA

gulma pada lahan pertanian menjadi sebuah gangguan dan menjadi masalah bagi

petani. Kompetisi yang dilakukan oleh gulma memberi dampak negatif bagi tanaman utama.

Persaingan unsur hara, cahaya matahari, ruang tumbuh, serta air tentunya akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman utama bahkan mampu menurunkan

kualitas dan kuantitas hasil pertanian (Kerrusih and Unger, 2010)

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan biasanya terdiri dari beberapa jenis

yang hidup bersamaan pada suatu ekosistem. dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut

terdapat interaksi yang erat, baik diantara individu penyusun vegatasi itu sendiri maupun

dengan organisme lainnya sehingga yang hidup bersama-sama pada suatu tempat.

Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara

sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga

merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis (Sagala, 2012).

Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk

(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Analisis vegetasi digunakan untuk

mengetahui gulma-gulma yang memiliki kemampuan tinggi dalam penguasaan sarana

tumbuh dan ruang hidup. Dalam hal ini, penguasaan sarana tumbuh pada umumnya

menentukan gulma tersebut penting atau tidak. Namun dalam hal ini jenis tanaman memiliki

peran penting, karena tanaman tertentu tidak akanterlalu terpengaruh oleh adanya gulma

tertentu, meski dalam jumlah yang banyak (Adi,2013).

Konsepsi dari metode analisa vegetasi sesungguhnya sangat bervariasi, tergantung

keadaan vegetasi itu sendiri dan tujuannnya misalnya untuk mengevaluasi hasil pengendalian

gulma. Metode yang digunakan untuk analisa vegetasi harus disesuaikan dengan struktur dan
komposisi. Ada empat metode yang lazim dalam analisa vegetasi yaitu metode estimasi

visual, metode kuadrat, metode garis dan metode titik (Surasana,2015).

Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis vegetasi adalah penarikan unit contoh atau

sampel. Dalam pengukuruan dikenal dua jenis pengukuran untuk mendapatkan informasi atau

data yang diinginkan. Kedua jenis pengukuran tersebut adalah pengukuran yang bersifat

merusak (destructive measures) dan pengukuran yang bersifat tidak merusak (non-destructive

measures). Untuk keperluan penelitian agar hasil datanya dapat dianggap sah (valid) secara

statistika, penggunaan kedua jenis pengukuran tersebut mutlak harus menggunakan satuan

contoh (sampling unit), Untuk kepentingan deskripsi vegetasi ada tiga macam parameter

kuantitatif vegetasi yang sangat penting yang umumnya diukur dari suatu tipe komunitas

tumbuhan yaitu kerapatan (density), frekuensi, dan cover (kelindungan) (Irwanto, 2010).

Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan

komposisi suatu komunitas tumbuhan. Berdasarkan tujuan pendugaan kuantitatif komunitas

vegetasi dikelompokkan vegetasi, iklim dan tanah berhubungan erat dan pada tiap-tiap

tempat mempunyai keseimbangan yang spesifik. Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan

berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam

mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi

sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan

lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada (Tjitrosoedirdjo, 2012).
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Islam

Sumatera Utara, jalan Karya Wisata, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor,

Kota Madya Provinsi Sumatera Utara pada ketinggian tempat ± 25 mdpl dengan topografi

datar. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa 07 Desember 2021 pukul 10:00 Wib

sampai dengan selesai.

Bahan dan Alat


Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Gulma

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Handphone, alat tulis

Metode Praktikum

1. Amati gulma yang ada di sekitar Fakultas Pertanian atau di Lahan Percobaan Fakultas

Pertanian

2. Catat nama gulma, siklus hidup tanaman, morfologi, habitat, serta deskripsi lainnya.

3. Melihat ciri-ciri gulma terseburt

4. Melakukan analisi vegetasi gulma tersebut

5. Analisi vegetasi filakukan dengan kualitatif dan kuantitatif


HASIL

Hasil dari analisis vegetasi dengan metode kuadrat adalah sebagai berikut.

Jenis Gulma Dominasi Kerapatan KM KN DM DN FM FN NP SDR


Ulangan Ulangan
1 2 3 1 2 3
Cyperus 65 - - 53 - - 53 0,32 65 0,28 1 0,1 0,7 0,23
brevivollus
Asystasia 3 67 52 3 32 41 76 0,45 122 0,52 3 0,3 1,27 0,42
Axonopus 15 - 20 15 - 13 28 0,17 35 0,15 2 0,2 0,52 0,17
compressus
Synedrella - 2 1 - 2 1 3 0,02 3 0,01 2 0,2 0,23 0,08
nodiflora
Oxalis - 1 - - 1 - 1 0,01 1 0 1 0,1 0,11 0,04
barrelieri
Imperata - - 7 - - 7 7 0,04 7 0,03 1 0,1 0,17 0,06
cylindrica
Total 168 1,01 233 0,99 10 1 3 1
PEMBAHASAN

gulma termasuk kedalam organisme pengganggu yang keberadaanya tidak boleh melebih

ambang batas ekonomi pada lahan pertanian. Keberadan gulma di lahan pertanian menjadi

perhatian dikarenakan adanya persaingan atau kompetisi dari gulma dengan tanaman utama

pertanian. Kompetisi yang diperebutkan baik berupa nutrisi dari unsur hara, air, cahaya

matahai, hingga ruang tumbuh tanaman, oleh karena itu bila pertumbuhan dan perkembangan

gulma lebih sehat akan memunculkan kerugian karena menurunnya tingkat produksi bagi

tanaman utama pertanian.

analisis vegetasi merupakan suatu bentuk pengamatan bertujuan untuk mengetahui serta

mempelajari keadaan dari populasi vegetasi yang ada pada suatu lahan yang mana

pertumbuhannya selalu dinamis. Hasil dari analisis vegetasi ini berupa jumlah atau persentase

tingkat dominasi dari sebuah gulma pada suatu wilayah dan dengan diketahuinya tingat

dominasi dapat ditentukan pula bagaimana pengambilan keputusan yang tepat untuk

pengelolaan gulma terpadu berfokus pada cara alami.

Konsepsi dari metode analisa vegetasi sesungguhnya sangat bervariasi, tergantung

keadaan vegetasi itu sendiri dan tujuannnya misalnya untuk mengevaluasi hasil pengendalian

gulma. Metode yang digunakan untuk analisa vegetasi harus disesuaikan dengan struktur dan

komposisi. Ada empat metode yang lazim dalam analisa vegetasi yaitu metode estimasi

visual, metode kuadrat, metode garis dan metode titik

Metode kuadrat merupakan bentuk percontoh atau sampel dapat berupa segi empat atau

lingkaran yang menggambarkan luas area tertentu. Luasnya bisa bervariasi sesuai dengan

bentuk vegetasi atau ditentukan dahulu luas minimumnya. Untuk analisis yang menggunakan

metode ini dilakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan

frekuensi
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan biasanya terdiri dari beberapa jenis

yang hidup bersamaan pada suatu ekosistem

2. Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen jenis) dan bentuk

(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan

3. Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui gulma-gulma yang memiliki

kemampuan tinggi dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup

4. Ada empat metode yang lazim dalam analisa vegetasi yaitu metode estimasi visual,

metode kuadrat, metode garis dan metode titik

5. Metode kuadrat merupakan bentuk percontoh atau sampel dapat berupa segi empat atau

lingkaran yang menggambarkan luas area tertentu.

Saran

1. Diharapkan asisten memberi tahu materi lebih jelas dan lengkap

2. Peraturan praktikum harus lebih jelas lagi agar tidak membingungkan praktikan
DAFTAR PUSTAKA

Adi.2013. Vegetasi Gulma .Serial Online (www.acedemia.edu ) Diakses Pada Tanggal 11

Desember 2021. Pukul 17.00 WIB. Medan

Irwanto. 2010. Analisis Vegetasi Parameter Kuantitatif. Serial Online (www.acedemia.edu )

Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2021. Pukul 17.00 WIB .Medan

Kerruish, R. M., and Unger P.W. 2010. Plant Protection 1 : Pests, Diseases, and Weeds.

Serial Online (www.acedemia.edu ) Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2021. Pukul

17.00 WIB .Medan

Sagala, E.H.P. 2012. Analisa Vegetasi Hutan Sibayak II pada Taman Hutan

Rakyat Bukit Barisan Sumatera Utara. Serial Online (www.acedemia.edu )

Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2021. Pukul 17.00 WIB. Medan

Surasana. 2015. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Serial Online (www.acedemia.edu ) Diakses

Pada Tanggal 11 Desember 2021. Pukul 17.00 WIB. Medan

Tjitrosoedirdjo, S, H., 2012. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. Serial Online

(www.acedemia.edu ) Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2021. Pukul 17.00 WIB.

Medan

Anda mungkin juga menyukai