Anda di halaman 1dari 19

KOMPETISI INTERSPESIES DAN INTRASPESIES

LAPORAN

OLEH :
ALGHI FAHRY LESMANA
210301059
AGROTEKNOLOGI 1

LABORATORIUMEKOLOGITANAMAN
PROGRAMSTUDIAGROTEKNOLOGI
FAKULTASPERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
KOMPETISI INTERSPESIES DAN INTRASPESIES

LAPORAN

OLEH :
ALGHI FAHRY LESMANA
210301059
AGROTEKNOLOGI 1

Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di


Laboratorium Ekologi Tanaman Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara

Diperiksa Oleh,
Asisten korektor

(NURIL HASANAH NASUTION)


NIM : 190301057

LABORATORIUMEKOLOGITANAMAN
PROGRAMSTUDIAGROTEKNOLOGI
FAKULTASPERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atasberkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan jurnal ini
tepat pada waktunya.
Adapun judul dari jurnal ini adalah “KOMPETISI DAN
INTERSPESIES DAN INTRASPESIES” yang merupakan salah satu
syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Ekologi
Tanaman Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara.
Penulis berterima kasih kepada, Dr. Nini Rahmawati, SP,
Msi., Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum MS. Dr. Dra. Ir. Haryati MP.
Ir. Irsal MP,
Nursa’adah S.ST,M.Agr, Dr.Ir Razali MP, Dr. Ir. Yaya Hasanah
M.Si.,selaku dosen mata kuliah Ekologi Tanaman serta abang dan kakak
asisten laboratorium yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Olehkarena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan
sangat diharapkan demi perbaikan penulisan mendatang. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 3


DAFTAR ISI ................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................... 5
Latar Belakang ........................................................................................... 5
Tujuan Pratikum ......................................................................................... 6
Kegunaan Penulisan ................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 7
BAHAN DAN METODE ............................................................................. 9
Tempat dan Waktu Praktikum .................................................................... 9
Alat dan Bahan Praktikum ......................................................................... 9
Prosedur Praktikum .................................................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 10
Hasil ......................................................................................................... 10
Pembahasan .............................................................................................. 15
KESIMPULAN ........................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18
LAMPIRAN ................................................................................................ 19
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu ekologi mempelajari tentang ekosistem, makhluk hidup yang


ada dalam suatu ekosistem dapat mengalami adanya interaksi antar satu
spesies dengan spesies yang lainnya. Ekologi Tumbuhan adalah cabang
Ilmu Biologi termasuk lingkungannya yang mempelajari hubungan timbal
balik antara makhluk-makhluk hidup terutama masyarakat tumbuhan
dengan lingkungannya. Maka dapat dikatakan setiap tanaman menyesuaikan
diri dengan lingkungannya (Mukhromah, 2020).
Interaksi yang terjadi antar spesies anggota populasi akan
mempengaruhi terhadap kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan
individu mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ataupun kehidupan
populasi. Persaingan antar jenis dapat berakibat dalam penyesuaian
keseimbangan dua jenis, atau dapat berakibat dalam penggantian populasi
jenis satu dengan jenis yang lainnya atau memaksa salah satunya dari dua
jenis yang bersaing itu untuk menempati tempat lain tidak peduli apapun
yang menjadi dasar persaingan itu. Sering kali teramati bahwa organisme-
organisme yang dekat hubungannya mempunyai kebiasaan atau bentuk-
bentuk hidup yang serupa sering kali tidak terdapat didalam tempat-tempat
yang sama. Maka lingkungan menjadi faktor dalam persaingan
(Odum, 2013).
Pada bidang Biologi, interaksi antar makhluk merupakan sesuatu
yang penting untuk diamati, karena melalui interaksi antar makhluk hidup,
para ilmuwan Biologi dapat mempelajari banyak hal, seperti melihat
dinamika suatu populasi tunggal, mengetahui carrying capacity dari suatu
spesies, melihat dinamika spesies-spesies yang memiliki hubungan mangsa-
pemangsa dari suatu ekosistem, atau melihat bentuk persaingan lain antar
dan dalam spesies pada sebuah ekosistem. Salah satu bentuk interaksi yang
sering diamati adalah interaksi kompetitif, yaitu interaksi di mana makhluk-
makhluk hidup yang terlibat bersaing terhadap sesuatu demi kelangsungan
hidupnya. Terdapat dua kompetisi yang umum, yaitu kompetisiintraspesifik
(intraspecific competition) dan kompetisi interspesifik (interspecific
competition). Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi antar individu yang
sama, sedangkan kompetisi interspesifik adalah kompetisi antar spesies
yang berbeda (Cahyani, 2016).
Kompetisi diartikan sebagai perjuangan dua organism atau lebih
untuk memperebutkan objek yang sama. Setiap tanaman mempunyai
keperluan dasar yang sama untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
normal, yaitu unsure hara, cahaya, bahan ruang tumbuh, dan CO2,
persaingan terjadi bila unsure-unsur penunjang pertumbuhan tersebut tidak
tersedia dalam jumlah yang cukup bagi keduanya (Nurmiati, 2016).
Tingkat kompetisi antar jenis tanaman juga dipengaruhi oleh
karakter varietas tanaman. Pemilihan varietas juga menjadi faktor yang
penting karena potensi genetik akan menentukan hasil yang cukup tinggi.
Pengelolaan kondisi di lingkungan dengan faktor genetik dapat
mempengaruhi produksi. Potensi hasil yang tinggi dari varietas tidak akan
tercapai, bila pengelolaan lingkungannya tidak dilakukan dengan baik
(Sinaga et al., 2017).

Tujuan Pratikum
Tujuan dari pratikum kompetisi tanaman ini adalah untuk
mengetahuijumlah daun, diameter batang, tinggi tanaman bobot segar tajuk
tanaman, bobot segar akar tanaman dan morfologi tanaman kedelai (Glycine
max) dan kacang hijau (Vigna radiata).

Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi
komponen penilaian di Laboratorium Ekologi Tanaman Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai
bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA

Persaingan dapat terjadi antar tanaman sejenis (intraspesifik) dan


antar tanaman berbeda jenis (interspesifik). kedelai dan kacang hijau
merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda. Akan tetapi, jika
keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin akan terjadi suatu
interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana keduanya
tidak hanya memperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling
memperebutkan unsur hara, air dan cahaya matahari untuk berfotosintesis
(Kusumawati, 2018).
Tanaman kacang hijau merupakan jenis tanaman yang termasuk
dalam suku polong-polongan (Fabaceae) yang menghasilkan biji yang
mengandung banyak karbohidrat dan protein. Kacang hijau merupakan
salah satu tanaman semusim yang berumur pendek kurang lebih 60 hari.
Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram.
Tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh hampir di seluruh
tempat di Indonesia , baik di dataran rendah hingga daerah dengan
ketinggian 500 meter dari permukaan laut (Bimasri, 2014).
Tanaman kedelai termasuk tanaman legume dengan pertumbuhan
tanamantumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan tanaman semusim.
Morfologi tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya, yaitu akar,
daun, batang, polong, dan biji sehingga pertumbuhannya bisa optimal. Salah
satu ciri khas dari perakaran kedelai adalah adanya simbiosis antara bakteri
nodul akar (Rhizobium japonicum) dengan akar tanaman kedelai yang
menyebabkan terbentuknya nodul akar (Adisarwanto, 2018).
Kompetisi interspesifik adalah segala interaksi antara dua atau
lebih populasi spesies yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
kehidupan populasi. Kecenderungan untuk bersaing menyebabkan
timbulnya pemisahan secara ekologis dari jenis yang berdekatan atau
spesies yang serupa, dan ini dikenal sebagai asas pengeluaran kompetisi
(competitive eclusion principle) (Maknun, 2017).
Untuk mengurangi persaingan dapat dilakukan dengan melakukan
jarak tanam. Jarak tanam yang terlalu rapat akan mengakibatkan terjadinya
persaingan antar tanaman dalam mendapatkan unsur hara, sinar matahari,
dan air sehingga dapat memacu tanaman untuk tumbuh dan memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi maksimal. Tingkat
kerapatan tanaman berhubungan dengan populasi tanaman dan sangat
menentukan produksi (Utomo et al., 2017).
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum


Adapun praktikum ini dilaksanakan di Jl. Sei Padang No. 02
kel.Padang Bulan Selayang,Medan Selayang,Sumatera dengan ketinggian
20 mdpl pada hariJumat, 22 September 2022 pukul 14.20 WIB sampai
dengan selesai.

Alat dan Bahan Praktikum


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah polybag 5
kg sebanyak 3 buah sebagai tempat media tanam.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah top soil
dan kompos sebagai media tanam, benih kedelai dan benih kacang hijau
sebagai bahanutama pada pratikum kompetisi tanaman.

Prosedur Praktikum
Adapun prosedur dari pratikum ini, yaitu dipersiapkan media tanam
berupabenih kedelai; benih kacang hijau; polybag 5 kg, tanah 15 kg. Lalu
diisi tanah ke dalam polybag. Dilakukan penanaman benih kedelai dan
kacang hijau dengan caramembuat 6 bolongan di polybag dan dimasukkan
benih ke dalam bolongan tersebut. Satu polybag untuk 6 kedelai, satu
polybag untuk 6 kacang hijau, dan satu polybaglagi untuk 3 kedelai dan 3
kacang hijau. Dilakukan pengamatan selama 1 mst terhadap diameter
batang, tinggi tanaman, jumlah daun tanaman kedelai dan juga tanaman
kacang hijau. Pada MST 4 dilakukan pengamatan terhadap bobot segar tajuk
tanaman dan bobot segar akar tanaman.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
1. Jumlah Daun
- Polybag 1

Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4


Kedelai 1 2 3 4 6
Kedelai 2 1 2 4 5
Kedelai 3 2 3 4 5
Kedelai 4 1 3 5 6
Kedelai 5 2 3 6 7
Kedelai 6 1 3 4 6

- Polybag 2
Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4
K. hijau 1 2 7 9 10
K. hijau 2 2 5 8 12
K. hijau 3 2 5 8 10
K. hijau 4 2 8 8 10
K. hijau 5 2 4 8 11
K. hijau 6 2 2 3 5

- Polybag 3
Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4
K. hijau 1 2 3 7 10
K. hijau 2 2 4 8 11
K. hijau 3 2 4 6 9
Kedelai 4 1 2 4 7
Kedelai 5 2 4 5 6
Kedelai 6 2 3 6 7
2. Diameter batang (mm)
- Polybag 1

Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4


Kedelai 1 0,2 0,3 0,4 0,4
Kedelai 2 0,2 0,3 0,4 0,4
Kedelai 3 0,1 0,2 0,3 0,4
Kedelai 4 0,2 0,3 0,4 0,4
Kedelai 5 0,1 O,2 0,3 0,4
Kedelai 6 0,2 0,3 0,4 0,4

- Polybag 2
Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4
K. hijau 1 0,5 1,2 1,5 2
K. hijau 2 1 1 1,8 2,1
K. hijau 3 0,5 1,2 1,6 2,6
K. hijau 4 1 2 2,3 2,6
K. hijau 5 0,5 1 1,1 2,4
K. hijau 6 0,5 2 2,1 2,5

- Polybag 3
Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4
K. hijau 1 0,3 1 1,3 1,4
K. hijau 2 0,5 2 2 2,5
k. hijau 3 0,5 1 2 2,5
Kedelai 4 0,1 0,2 0,3 0,4
Kedelai 5 0,2 0,3 0,3 0,4
Kedelai 6 - 0,2 0,4 0,4
3. Tinggi tanaman (cm)
- Polybag 1

Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4


Kedelai 1 7,5 40 62 78
Kedelai 2 7,3 38 54 60
Kedelai 3 8 37 55 63
Kedelai 4 8,5 38 57 60
Kedelai 5 8 55 59 63
Kedelai 6 8 45 53 53

- Polybag 2
Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4
K. hijau 1 6 22 30 35
K. hijau 2 7 25 33 39
K. hijau 3 7,5 20 25 29
K. hijau 4 7 21 32 37
K. hijau 5 6,5 19 32 38
K. hijau 6 7 10 12 14

- Polybag 3
Tanaman MST 1 MST 2 MST 3 MST 4
K. hijau 1 11 25 32 35
K. hijau 2 12 32 42 46
k. hijau 3 11 30 45 47
Kedelai 4 12 51 67 68
Kedelai 5 10 13 16 30
Kedelai 6 7 48 42 64
4. Berat segar tajuk tanaman MST 4 (g)
- Polybag 1
Tanaman Berat segar tajuk tanaman MST 4
Kedelai 1 15
Kedelai 2 13
Kedelai 3 10
Kedelai 4 14
Kedelai 5 12
Kedelai 6 9

- Polybag 2
Tanaman Berat segar tajuk tanaman MST 4
K. hijau 1 15
K. hijau 2 15
K. hijau 3 16
K. hijau 4 10
K. hijau 5 10
K. hijau 6 8

- Polybag 3
Tanaman Berat segar tajuk tanaman MST 4
K. hijau 1 9
K. hijau 2 5
k. hijau 3 6
Kedelai 4 10
Kedelai 5 7
Kedelai 6 8
5. Berat segar akar tanaman MST 4 (g)
- Polybag 1
Tanaman Berat segar akar tanaman MST 4
Kedelai 1 7
Kedelai 2 5
Kedelai 3 6
Kedelai 4 5
Kedelai 5 8
Kedelai 6 4

- Polybag 2
Tanaman Berat segar akar tanaman MST 4
K. hijau 1 2
K. hijau 2 4
K. hijau 3 3
K. hijau 1 4
K. hijau 2 5
K. hijau 3 5

- Polybag 3
Tanaman Berat segar akar tanaman MST 4
K. hijau 1 4
K. hijau 2 3
k. hijau 3 4
Kedelai 4 7

Kedelai 5 2

Kedelai 6 6
Pembahasan

Kompetisi atau persaingan tanaman dapat didefenisikan sebagai


salah satu bentuk interaksi antar tanaman yang saling memperebutkan
sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu.Hal ini
sesuai dengan literatur Kusumawati (2018) yang menyatakan bahwa
persaingan dapat terjadi antar tanaman sejenis (intraspesifik) dan antar
tanaman berbeda jenis (interspesifik).
Kacang hijau adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan
pangan berprotein nabati tinggi, hal ini sesuai dengan literature yang
dinyatakan Bimasri (2014) bahwa Tanaman kacang hijau merupakan jenis
tanaman yang termasuk dalam suku polong-polongan (Fabaceae) yang
menghasilkan biji yang mengandung banyak karbohidrat dan protein.
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek kurang lebih 60 hari.
Kedelai termasuk dalam jenis kacang-kacangan. Merupakan
tanaman semusim, berupa semak rendah, tumbuh tegak, berdaun lembut,
dengan beragam morfologi. Hal ini sesuai dengan literatur Adisarwanto
(2018) yang menyatakan bahwa tanaman kedelai termasuk tanaman legume
dengan pertumbuhan tanaman tumbuh tegak, berbentuk semak, dan
merupakan tanaman semusim. Morfologi tanaman kedelai didukung oleh
komponen utamanya, yaitu akar, daun, batang, polong, dan biji sehingga
pertumbuhannya bisa optimal. Salah satu ciri khas dari perakaran kedelai
adalah adanya simbiosis antara bakteri nodul akar (Rhizobium japonicum)
dengan akar tanaman kedelai yang menyebabkan terbentuknya nodul akar.
Kompetisi interspesifik adalah persaingan antarindividu dengan
spesies beda. Contohnya tanaman jagung dan rumput yang sama-sama
tumbuh di ladang. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Maknun (2017) di
dalam literaturnya bahwa Kompetisi interspesifik adalah segala interaksi
antara dua atau lebih populasi spesies yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan kehidupan populasi.
Jarak tanam merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi
ataupun rendahnya hasil suatu tanaman.Hal ini sesuai dengan literatur
Utomo et al (2017) yang menyatakan bahwa Untuk mengurangi persaingan
dapat dilakukan dengan melakukan jarak tanam. Jarak tanam yang terlalu
rapat akan mengakibatkan terjadinya persaingan antar tanaman dalam
mendapatkan unsur hara, sinar matahari, dan air.
KESIMPULAN

1. Persaingan dapat terjadi antar tanaman sejenis (intraspesifik) dan antar


tanaman berbeda jenis (interspesifik).
2. Tanaman kacang hijau merupakan jenis tanaman yang termasuk dalam
suku polong-polongan (Fabaceae).
3. Tanaman kedelai termasuk tanaman legume dengan pertumbuhan tanaman
tumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan tanaman semusim.
4. Kompetisi interspesifik adalah segala interaksi antara dua atau lebih
populasi spesies yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kehidupan
populasi.
5. Jarak tanam yang terlalu rapat akan mengakibatkan terjadinya persaingan
antar tanaman dalam mendapatkan unsur hara, sinar matahari, dan air.
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto.2018.Budidaya kedelai tropika. penebar swadaya.Jakarta.

Bimasri, J. 2014. Peningkatan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vigna


radiata L) di Tanah Gambut Melalui Pemberian Pupuk N dan P.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 613-620.
Cahyani, G. S. (2016). Prediksi Skenario Kompetisi dalam Kompetisi
Interspesifik Dua Spesies Menggunakan Metode Euler. Metode
Numerik, 1(2), 1–6.
Kusumawati, D. E. (2018). Pengaruh kompetisi intraspesifik dan
interspesifikterhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays) dan
kacang hijau (Vignaradiata). Agroradix, 1(2), 28–33.
Maknun, D. 2017. Ekologi. Nurjati Press. Cirebon
Mukharomah, E. (2020). Ekologi Tanaman. Jakarta:Bening Media
Publishing.
Nurmiati. 2016. Pengaruh Perbedaan Jenis Gulma yang Hidup Secara
Terkontrol Terhadap Pertumbuhan Jagung (Zea mays L. ). Jurnal
Pendidikan Biologi dan Sains Vol. 1 No. 2.
Odum, E. P. 2013. Dasar-Dasar Ekologi : Edisi Ke Tiga. Gajah Mada
University Press. 694 hlm. Yogyakarta.
Sinaga, A.S., Guritno, B. & Sudiarso, S. 2017. Pengaruh dosis kompos
sampah rumah tangga terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas
buncis tipe tegak(Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Produksi Tanaman,
5(6), 949-950.
Utomo, W., Astiningrum, M., & Susilowati, Y. E. (2017). Pengaruh
mikoriza dan jarak tanam terhadap hasil tanaman jagung manis (Zea
mays var. saccharata sturt). Jurnal Ilmu Pertanian Tropika Dan
Subtropika, 2(1), 28–33.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai