LAPORAN
OLEH:
LABORATORIUM FISIOLOGI
TUMBUHAN PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
GEOTROPISME
LAPORAN
OLEH :
Menggetahui
Dosen Penaggung
Jawab
(Ir.Meiriani.MP)
NIP:19650518199203200
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
karunia dan rahmat yang limpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik
penyusunan laporan dengan judul “Geotropisme” ini meskipun dengan cara yang
sangat sederhana.
Harapan penulis untuk laporan ini semoga bisa menjadi bahan informasi yang
bermanfaat atau bisa menjadi salah satu bahan rujukan maupun panduan bagi para
pengalaman yang baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ir. Meiriani, MP selaku dosen mata kuliah fisiologi tumbuhan serta abang dan
kakak asisten fisiologi tumbuhan yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh sebab
itu, dengan penuh kerendahan hati, saya berharap kepada para pembaca bisa
memberikan saran dan masukan yang membina demi memperbaiki makalah ini lebih
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
Latar Belakang..................................................................................................................1
Tujuan Percobaan.............................................................................................................2
Kegunaan Penulisan.........................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
Botani Tanaman Jagung (Zea mays L.)............................................................................3
Syarat Tumbuh..................................................................................................................5
Iklm................................................................................................................................................5
Tanah..............................................................................................................................................6
Geotropisme......................................................................................................................7
BAHAN DAN METODE.........................................................................................................9
Tempat dan Waktu Percobaan..........................................................................................9
Bahan dan Alat.................................................................................................................9
Prosedur Percobaan...........................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................11
Hasil................................................................................................................................11
Pembahasan.....................................................................................................................12
KESIMPULAN.......................................................................................................................15
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Radikula tumbuh keluar dari biji pada proses perkecambahan. Sistem perakaran
yang dimiliki oleh jagung adalah akar serabut yang memiliki tiga macam akar,
diantaranya adalah akar seminal, akar penyangga, dan akar adventif. Metode pipa tunggal
merupakan salah satu metode budidaya vertikultura atau pembudidayaan tanaman secara
vertikal. Penggunaan media selain tanah sebagai tempat tumbuh tanaman terbukti efektif
mampu bereaksi terhadap rangsang. Sifat ini dikenal dengan irritabilita. Iritabilitas pada
tumbuham disebabkan karena adanya bagian dinding sel yang tidak mengalami
penebalan. Pada bagian ini terdapat suatu celah yang disebut noktah yang
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan
tumbuhan dibedakan menjadi :Gerak endonom adalahgerak yang tidak dipengaruhi oleh
faktor luar. Contohnya adalah gerak sitoplasma pada sel. Gerak etionom adalah gerak
yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, contoh rangsangan dari luar
adalah cahaya, suhu, gravitasi bumi, dll. Gerak higrokopis adalahgerak yang disebabkan
oleh berkurangnya kadar air secara terus-menerus, sehingga biji, buah, atau sporagium
Pada tropisme, respon ini tergantung pada arah sumber stimulus serta sifat dari
tersebut akan tumbuh menuju arah stimulus dan apabila dianggap berbahaya maka akan
Pertumbuhan ini dapat terjadi ketika sel-sel pada sebagian area organ tum-buhan,
contohnya akar, tumbuh cenderung lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel pada area
sifatnya yang mengarahkan pertumbuhan akar ke arah tarikan gravitasi maupun kea rah
berlawanan dari gravitasi maupun ke arah berlawanan dari gravitasi. Hidrotropisme ialah
suatu sifat pertumbuhan terarah dari tumbuhan akan stimulus air. Jenis tropisme ini
bersifat penting pada tumbuhan karna fungsinya yaitu sebagai perlindungan dari kondisi
kekeringan melalui sifat hidrotropisme positif dan kelebihan air melalui sifat
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pratikum ini adalah untuk pengaruh ransangan gravitasi bumi
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat dapat mengikuti
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai salah satu bahan informasi bagi
TINJAUAN PUSTAKA
Jagung merupakan tanamann rumput kuat, sedikit berumpun dengan batang kasar dan
tingginya sekitar 0.6-3 m. tanaman jagung termasuk jenis tumbuhan semusim dengan umur ±
3 bulan. Kedudukan taksonomi jagung adalah sebagai berikut, yaitu: Kingdom: Plantae,
Famili: Graminaceae, Genus: Zea, dan Spesies: Zea mays L. (Paeru dan Dewi, 2017).
Jagung adalah tanaman serealia yang berasal dari benua Amerika, tepatnya dari
negara Meksiko. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman rumputrumputan dengan
tipe biji monokotil. Di Indonesia, jagung digunakan untuk pakan ternak, serta bahan dasar
industri makanan dan minuman, tepung, minyak, dan lain-lain. Tanaman jagung mulai
digencarkan untuk ditanam dalam rangka swasembada pangan di Indonesia (Wulandari dan
Lalu. 2019).
Tanaman jagung merupakan tanaman pokok peringkat ke dua setelah padi. Biji
jagung kaya akan karbohidrat. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh
bahan kering biji. jagung merupakan tanaman tegak dan muda terlihat sebagaimana sorgum
dan tebu namun tidak seperti padi dan gandum. batang beruas-ruas Ruas terbungkus pelepah
daun yang muncul dari buku batang. Jagung terdiri dari akar, batang, daun, bunga Tanaman
jagung memiliki akar serabut yang dapat mencapi kedalaman 8 m meskipun sebagian besar
berada pada kisaran 2m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari
buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangg tegaknya tanaman. Akar
merupakan organ yang bertanggungjawab agar tanaman dapat berdiri tegak pada tanah dan
sebagai penyerapan unsur hara dan air ke batang. Tanaman Jagung memilik tiga tipe akar,
yaitu akar seminal yang tumbuh dari embrio dan radikula, akar advenfit yang tumbuh dari
Jagung semi (baby corn) adalah tongkol jagung yang dipetik ketika masih sangat
muda dan sebelum biji terbentuk. Pada prinsipnya baby corn dapat dihasilkan dari setiap
jenis jagung. Namun untuk mendapatkan hasil baby corn yang tinggi diperlukan jenis
jagung yang khusus. Baby corn dipanen pada umur yang relatif muda, 9 yaitu sebelum
tongkol mengalami pembuahan dan masih lunak. Baby corn memiliki umur produksi yang
lebih singkat sehingga dalam pengusahaannya lebih menguntungkan petani daripada jagung
biasa. Baby corn digolongkan ke dalam sayursayuran yang dikonsumsi dalam keadaan segar
dengan kelobot atau tanpa kelobot atau berupa produk olahan yang disajikan dalam kemasan
Batang jagung tidak berlubang, tidak seperti batang padi, melainkan padat dan terisi
jagung beruas dan pada bagian pangkal batangnya beruas pendek, jumlah ruas batang
berkisar 8–21 ruas, tergantung dari varietasnya, sedangkan varietas berumur genjah, tinggi
batang mencapai lebih dari 90 cmTinggi tanaman jagung bervariasi sesuai dengan kondisi
lingkungan. Curah hujan yang rendah berakibat terhadap kurangnya ketersediaan air tanah
pertumbuhan tinggi tanaman jagung terhambat. Selain curah hujan, kepadatan populasi juga
dapat berpengaruh terhadap tinggi tanaman jagung dengan jumlah 90.000 tanaman/ha 2-
Daun jagung memanjang, mempunyai ciri bangun pita (ligulatus), ujung daun
runcing (acutus), tepi daun rata (integer). Diantara pelepah dan helai daun terdapat ligula.
Fungsi ligula adalah mencegah air masuk ke dalam kelopak daun dan batang. Daun jagung
memanjang dan keluar dari buku-buku batang. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak
Tanaman jagung disebut sebagai tanaman berumah satu karena bunga jantan dan
betina terdapat dalam satu tanaman tetapi letaknya terpisah. Bunga jantan (tassel) tersimpan
dalam bentuk malai di pucuk tanaman, sedangkan bunga betina tersimpan pada tongkol
yang terletak kira-kira pada pertengahan tinggi batang jagung. (Riwandi et al., 2014).
Tanaman jagung bersifat protandrus yaitu tepung sari terlepas dari malai sebelum
periode rambut-rambut putik pada tongkol siap untuk diserbuk. Hal ini yang sering menjadi
kendala dalam melakukan kegiatan penyerbukan buatan pada tanaman jagung, terutama
untuk mendapatkan serbuk sari yang masih viabel pada saat penyerbukan. Umumnya jagung
yang tumbuh pada lingkungan optimal selang waktu keluarnya serbuk sari dan terbentuknya
rambut adalah 2- 4 hari dan pada kondisi yang demikian hasil yang dicapai sangat maksimal.
Sebaliknya pada kondisi lingkungan yang tidak optimal dijumpai periode yang lebih panjang
antara terbentuknya serbuksari dan keluarnya rambut. Praktis kondisi demikian akan
Syarat
Tumbuh Iklm
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim sub0tropis/topis yang basah. Jagung dapat tumbuh di
daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak
beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan
dan harus merata Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu
mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang
musim kemarau. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Sinar
matahari yang baik mencapai l00 % (tempat terbuka). Tanaman jagung yang ternaungi,
perturnbuhannya akan terhambat/ merana, dan memberikan hasil biji yang kurang
Jagung manis harus mendapatkan sinar matahari yang cukup agar hasil bijinya manis
sempurna. Jagung manis memerlukan suhu antara 21-30 derajat celcius. Pertumbuhan ideal
jagung manis memerlukan suhu optimum antara 23- 27 derajat celcius. Suhu 30 derajat
Curah hujan yang ideal untuk tanaman jagung pada umumnya antar200 sampai
dengan 300 mm per bulan atau yang memiliki curah hujan tahunan antara 800 sampai dengan
1200 mm. Saat tanam jagung tidak tergantung pada musim, namun tergantung pada
ketersediaan air yang cukup. Kalau pengairannya cukup, penanaman jagung pada musim
kemarau akan memberikan pertumbuhan jagung yang lebih baik. (Riwandi et al., 2014).
Tanah
Tanaman jagung dapat tumbuh di segala kondisi tanah, mulai dari marjinal hingga
subur. Namun, untuk hasil produksi yang lebih baik, tanaman jagung akan optimal jika
dibudidayakan di tanah yang subur, kaya humus, gembur, dan mengandung kapur. Tanaman
jagung membutuhkan air yang harus selalu tersedia namun tidak terlalu menggenang. Air ini
dosisnya bisa lebih banyak apabila jagung dalam kondisi perkecambahan dan pembentukan
Tanaman jagung dapat tumbuh hampir disemua jenis tanah, Jagung akan lebih baik
pada tanah yang subur, gembur dan kaya akan humus serta aerasi dan drainase yang baik.
Pada tanah yang memiliki kandungan debu yang banyak mengandung hara dan humus
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol, latosol, dan Grumosol.
Namun yang terbaik untuk pertumbuhan jagung adalah Latosol. Keasaman tanah antara 5.6-
7.5 dengan aerasi dan ketersediaan air yang cukup serta kemiringan optimum untuk tanaman
jagung maksimum 8%. pH tanah antara 5,6- 7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan
tanah kurang dari 8 %. Dan ketinggian antara 1000- 1800 m dpl dengan ketinggian optimum
7
Geotropisme
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Gerak nasti terdiri dari fotonasti, seismonasti, dan niktinasti. Gerak
triopisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi arah datang nya rangsangan.
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah.
Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negative, misalnyta gerak tumbuh
Tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah dengan pengendapan statolit.
Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi
rendah, misalnya pada bagian tudung akar. Adanya penumpukan statolit pada akar dapat
memicu distribusi kalsium dan auksin. Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun
masih dapat mengalami gravitropisme yang disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi
sebagai indera dan menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel
perlakuan tersebut adalah untuk mengetahui pergerakan bagian tumbuhan pada akar. Pada
perlakuan 96 jam gerak bagian tumbuhan juga berubah. Meskipun sebagian dari kecambah
ada yang mati. Selaindaun dan akar yang tidak tumbuh disini juga melihat bahwa sebagian
dari kecambah tersebut ada yang memendek, proses pemendekan batang tersebut adalah
hidrotropisme pada jagung (Zea mays) adalah terdapatnya kandungan air pada medium basah
kering yang berpengaruh positif terhadap panjang radikula, namun belum mampu untuk
perlakuan pemberian air pada sampel hanya menunjukan hasil perbedaan terhadap
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada 17 Mei 2023,
Adapun bahan yang digunakan untuk pratikum ini Adapun bahan yang digunakan
pada percobaan ini adalah biji jagung yang sudah dikecambahkan selama 3 hari sebanyak 50
biji untuk bahan pratikum, kertas tissue sebagai lapisan lempeng kaca.
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah lempeng kaca sebagai media
tempat di letakkannya bahan pratikum, gunting kecil untuk memotong, dan kamar gelap
Prosedur Percobaan
1. Diambil 2 buah lempeng kaca, lapisi dengan kertas tissue lalu basahisampai
lembab.
3. Ikat kecambah jagung pada tiap titik pertemuan karet gelang dengan arah
4. Dimasukkan kedua lempeng kaca ke kamar gelap selama 48 jam, setelah itu
5. Dipotong semua akar kecambah jagung pada salah satu lempeng sepanjang 3mm.
10
6. Diputar kedua lempeng kaca sebesar 90o searah jarum jam sehingga
Hasil
Gelap Gelap
Terang Terang
12
Pembahasan
Tumbuhan memiliki berbagai mcam gerakan yang dapat dilakukan sebagi respons
nastisme, gerakan kemotropisme, dan gerakan nutasi. Hal ini sesuai dengan literatur dari
Prihato (2013) yang menyatakan bahwa gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti terdiri dari fotonasti, seismonasti,
dan niktinasti. Gerak triopisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi arah datang
nya rangsangan. Gerak tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu hidrotropisme,
fototrospisme, geotropisme.
tumbuhan akan merespon gaya gravitasi dengan cara tertentu. Misalnya akar tumbuhan akan
tumbuh menuju kebawah, sedangkan batang tumbuhan akan menuju keatas. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Restuati (2021) yang menyatakan bahwa geotropisme adalah gerak
bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang
disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya
menjauhi rangsang disebut geotropisme negative, misalnyta gerak tumbuh batang menjauhi
tanah.
Dalam pratikum geotropisme, statolith digunakan sebagai indicator pergerakan gravitasi pada
tumbuhan. Dengan mempelajari perubahan posisi dan distribusi butiran amilum dan sel
statolith, dapat diamati bagaimana tumbuhan merespon gravitasi dan menghasilkan gerakan
geotropism. Hal ini sesuai dengan literatur dari Wiraatmaja (2017) yang menyatakan bahwa
tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah dengan pengendapan statolit. Statolit
adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi rendah,
misalnya pada bagian tudung akar. Adanya penumpukan statolit pada akar dapat memicu
distribusi kalsium dan auksin. Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat
mengalami
13
gravitropisme yang disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan
menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke sisi
bawah akar
Memutar lempeng kaca setelah 2 hari di kamar gelap bertujuaan untuk mengubah
orientasi pengaruh gravitasi pada tumbuhan sedang diamati. Hal ini dilakukan untuk menguji
akah tumbuhan merespon arah gravitasi baru dan melihat apakah tumbuhan memilki
kemampuan adaptasi yang fleksibel terhadap pengaruh gravitasi yang berubah. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Zebua (2016) yang menyatakan bahwa pada perlakuan 48 jam, akar
kecambah dipotongdan diputar 90o, tujuan dilakukan perlakuan tersebut adalah untuk
mengetahui pergerakan bagian tumbuhan pada akar. Pada perlakuan 96 jam gerak bagian
tumbuhan juga berubah. Meskipun sebagian dari kecambah ada yang mati. Selain daun dan
akar yang tidak tumbuh disini juga melihat bahwa sebagian dari kecambah tersebut ada yang
Geotropisme dan hidrotropisme adalah dua jenis gerakan tropisme pada tumbuhan
yang saling terkait. Geotropisme mengatur orientasi pertumbuhan akar dan batang tumbuhan
terhadap gravitasi, sedangkan hidrotropisme memandu pertumbuhan akar ke arah sumber air.
Keduanya berperan penting dalam membantu tumbuhan mendapatkan air dan nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup mereka. Hal ini sesuai dengan
literatur dari Marisa (2022) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan
sifat geotropisme mengalahkan sifat hidrotropisme pada jagung (Zea mays) adalah
terdapatnya kandungan air pada medium basah kering yang berpengaruh positif terhadap
panjang radikula, namun belum mampu untuk mempengaruhi arah tumbuh melawan
gravitasi atau geotropisme negatif. Perbedaan perlakuan pemberian air pada sampel hanya
menunjukan hasil perbedaan terhadap panjang radikula, tidak dengan arah tumbuhnya.
14
Hormon yang dipakai pada geotropisme adalah hormon auksin karena hormon
tersebut terkumpul dibagian bawah tumbuhan lebih banyak dibandingkan diatas. Dapat
diketahui bahwa hormon auksin berfungsi sebagai pertumbuhan akar. Hal ini sesuai dengan
literatur dari Purwanti (2014) yang menyatakan hormon auksin berperan dalam proses
pemanjangan sel, terdapat pada titik tumbuh pucuk tumbuhan yaitu pada ujung akar dan
hormon buatan (zat pengatur tumbuh) untuk mendukung pertumbuhan tanaman tersebut.
Berdasarkan dari tabel perlakuan 96 jam dapat dilihat pertumbuhan akar menjadi
bengkok dikarenakan akarnya sedang melakukan proses tumbuh kembali. Hal ini sesuai
dengan literatur dari Devlin (2013) yang menyatakan bahwa saat tudung akar beregenerasi,
geotropisme pada akar dipuihkan. Jika setengah dari ujung akar tanaman jagung dipotong,
akar (paada posisi horizontal maupun vertical akan berkembang membengkong pada tudung
KESIMPULAN
1. Tumbuhan memiliki berbagai macam gerakan yang dapat dilakukan sebagai respons terhadap
2. Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi, yang
plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi rendah,
4. Memutar lempeng kaca setelah 2 hari di kamar gelap bertujuaan untuk mengubah orientasi
pengaruh gravitasi pada tumbuhan sedang diamati. Perlakuan 48 jam, akar kecambah
dipotong dan diputar 90o, tujuan dilakukan perlakuan tersebut adalah untuk mengetahui
5. Geotropisme mengatur orientasi pertumbuhan akar dan batang tumbuhan terhadap gravitasi,
6. Hormon yang dipakai pada pratikum geotropism adalah hormon auksin. Hormon auksin
terkumpul dibagian bawah tumbuhan lebih banyak dibandingkan diatas dan berfungsi sebagai
pertumbuhan akar.
7. Alasan akar membengkok karean setelah dipotong, akar akan tumbuh kembali membuat akar
menjadi bengkok.
16
DAFTAR PUSTAKA
Desi Iskandar, 2018 “ Artikel Budidaya Jagung Manis” Universitas Lancang Kuning Pekan
baru.
Desy Fajar Faricea, 2020 “Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Tapioka Dan
Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Jagung Sebagai Sumber Belajar” Universitas
Negeri Semarang.
Dewi Oktaviani, 2018 “ II Tinjauan Pustak Botani Tanaman Jagung” Universitas
Muhammadiyah Malang.
Elia Retno Fitriani, Rusia Wirosoedarmo, J Bambang Rahardy, Ary Mustofa, 2013
“Pengaruh Aplikasi Dari Biodisgeter Berbahan Kotoran Sapi Dilahan Kering
Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung (Zea mays L)” Universitas
Brawijaya.
Faisal Prihartoro, Riska Maziyah, Laellatul Badriyah, 2013 “Pengaruh Fototropisme
Terhadap Perkecambahan Biji Kacang Hijau (Phaeseolus radiatus) dan Jagung (Zea
mays L)” Institut Teknologi Sepuluh November.
Feber Mediani Zebua, 2016 “Jurnal Geotropisme” Univeritas Sumatra Utara
Hanifa Mrista, Salni, Shila Gustifa, 2022 “Studi Geotropisma Versus Hidrotropisma pada
Radikula Jagung (Zea mays L Var. Saccharata) Dengan Metode Slang Tunggal”
Universitas Sriwijaya.
Ifan Prasya, 2022 “4 Syarat Tumbuh Jagung Agar Tumbuh Optimal” Universitas Sebelas
Maret.
Ir. Wayan Wiraatmaja, MP, 2017 “Pengertian dan Macam-macam Gerak Tumbuh”
Univeritas Udayana
Maintang dan Maryam Nuddin, 2013 “ Pengaruh Wajtu Penyerbukan Terhadap
Keberhasilan Pembuahan Jagung Pada Populasi SATP-2 (S2) C6”
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian SulawesiSelatan. Malang.
Ninuk Herlina dan Amelia Prasetyorini, 2020 “ Pengaruh Perubahan Iklim Pada Musim
Tanam Dan Produktivitas Jagung (Zea mays L )” Institut Pertanian Bogor.
Nurhidayat, 2020 “ Pengaruh pupuk Organik (POC) Kulit Jengkol Dan Pupuk Urea
Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L) Varietas Bisi-2”
Universitas Islam Riau.
Maju Lubis, 2013 “Laporan Pratikum Biologi Metabolisme” Universutas Bengkulu. Prof .
Oslan Jumadi, S.Si., M. PhiI., Ph. D., Dr. Ir. Muhammad. Jundq, M. Si.,Dr. Ir.
Muhammad. Wiharto Caronge. M. Si., Dr. A. Mu'nisa. S. Si., M. Si Dr. R. Neny Iriany M., S.
17
LAMPIRAN