LAPORAN
OLEH :
ABEDNEGO SINAGA
210301094
AGROTEKNOLOGI-2
LAPORAN
OLEH :
ABEDNEGO SINAGA
210301094
AGROTEKNOLOGI-2
Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen Penilaian
di Laboratorium Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor
Puji dan syukur penulis ucapkan atas Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Sistem Tumpang Sari” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti
Dr. Ir. Yaya Hasanah M.Si ; dan Dr. Ir. Jonatan Ginting, MS., selaku dosen mata
kuliah Tanaman Pangan I, serta Abang dan Kakak Asisten laboratorium yang
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih semoga laporan ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gandum dan padi. Jagung merupakan salah satu serealia yang
karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras
Jagung (Zea mays L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi
kehidupan manusia dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat
kasar yang cukup memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Selain
sebagai makanan pokok, jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak.
didasarkan pada makin meningkatnya tingkat konsumsi perkapita per tahun dan
kebutuhan pangan nasional dan internasional setelah beras dan gandum. Jagung
salah satu upaya yang terus dikaji dandisebarluaskan ke petani. Jagung sampai
saat ini masih merupakan komoditi strategiskedua setelah padi karena di beberapa
(Rangkuti et al ., 2015).
banyak diusahakan di lahan kering pada musim hujan. Budidaya tanaman jagung
2
adalah mudah tumbuh pada berbagai jenis tanah dan memiliki kemampuan
beradaptasi dengan baik sehingga tanaman berkeping satu ini dapat dibudidayakan
besar besaran di Amerika Serikat dan Meksiko. Produksi jagung manis digunakan
bahan pembuatan sirup, karena mengandung zat gula yang sangat tinggi.
Sedangkan di Indonesia jagung manis baru mulai ditanam kurang lebih sekitar
tahun 2000 dan dalam beberapa tahun terakhir ini jagung manis menjadi mata
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
kasar dan tingginya berkisar 0,6-3 m. Klasifikasi tanaman jagung adalah sebagai
2021).
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang
dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar kait atau
penyangga. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio.
tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti pada fase V3 (Hidayah et al .,
2020).
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
4
Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu
tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada
daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun (Anggraini, 2019).
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol (Suparno et al ., 2019).
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada
menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas
prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih
jagung menghendaki tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi
optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan
tanah kurang dari 8%. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %,
5
baik. Hal ini dikarenakan tanaman jagung membutuhkan unsur hara terutama
nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang banyak. Oleh karena
pada umumnya tanah di Indonesia miskin hara dan rendah bahan organiknya,
Curah hujan yang dikehendaki adalah antara 1000 - 2500 mm/tahun, atau
membutuhkan air sekitar 100-140 mm/bulan. Oleh karena itu waktu penanaman
curah hujan sudah mencapai 100 mm/bulan. Untuk mengetahui ini perlu
belakang agar waktu tanam dapat ditentukan dengan baik dan tepat (Herlina dan
Prasetyorini, 2020).
6
Senin, 27 Februari 2023 sampai pada hari Jumat 12 Mei 2023 pada pukul 08.00
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini cangkul sebagai alat
untuk menggemburkan tanah dan membersihkan gulma, caping sebagai alat untuk
penghalang sinar matahari pada kepala, gembor sebagai alat untuk menyiram
tanaman, meteran sebagai alat untuk mengukur luas lahan pada setiap kelas, tali
plastic sebagai pembatas antar kelas, pacak digunakan sebagai pematok lebar
lahan antar kelas, jangka sorong untuk mengukur diameter batang, alat tulis untuk
mencatat hasil pengamatan, plang yang digunakan sebagai penanda jenis tanaman
yang ditanam pada setiap plot tanaman dalam satu kelas yang berisikan nama
tanaman yang ditanam dan buku sebagai tempat untuk menulis hasil pengamatan.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu benih jagung
yang akan digunakan sebagai campuran tanah topsoil, stik es krim yang
digunakan sebagai penanda jarak tanaman kedelai yang ditanam, top soil sebagai
media tanam dan campuran pupuk kandang, air mineral dibawa sebagai air minum
yang diminum, pupuk Urea, SP-36, dan KCl sebagai bahan untuk menambah
7
unsur hara pada tanaman agar tumbuh dan berkembang dengan baik, dan air
kekeringan.
Prosedur Praktikum
benih jagung.
ditanam.
4. Ditanam benih jagung pada lahan yang telah disiapkan dan bersih
5. Disiram tanaman dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
bunga jantan dan betina (HST), serta bobot basah akar (g), bobot
basah tajuk (g), bobot basah tongkol berkelobot (g), dan bobot basah
semua tanaman dengan dosis urea 82,5 gram, SP-36 55 gram, dan
KCL 41,25gram.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, R. 2019. Identifikasi gulma pada lahan budidaya jagung (Zea mays L.)
varietas pertiwi. Agrofood, 1(2), 12-19.
Dianti, R. 2015. Pengaruh penambahan kapur dolomit dan EM4 pada media
tanah gambut terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis (zea mays
var. Saccharata sturt) (Doctoral dissertation, IAIN Palangka Raya).
Herlina, N., & Prasetyorini, A. 2020. Pengaruh perubahan iklim pada musim
tanam dan produktivitas jagung (Zea mays L.) di Kabupaten Malang.
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 118-128.
Hidayah, N., Istiani, A. N., & Septiani, A. 2020. Pemanfaatan jagung (Zea mays)
sebagai bahan dasar pembuatan keripik jagung untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat di desa panca tunggal. Al-Mu'awanah: Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 37-43.
Megasari, R., & Nuriyadi, M. 2019. The inventory of pests and diseases of corn
plants (Zea mays L.) and its control Inventarisasi Hama Dan Penyakit
Tanaman Jagung (Zea mays L.) dan. Musamus Journal of Agrotechnology
Research, 2(1), 1-12.
Nurlaeli, N., Auliyah, M. R., & Jamal, A. 2022. Pengaruh Pemberian Poc Ekstrak
Daun Lamtoro Dan Pupuk Kandang Kuda Terhadap Pertumuhan Dan
Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L.). Jurnal Agroterpadu, 1(1),
7-12.
9
Rangkuti, K., Siregar, S., Thamrin, M., & Andriano, R. 2015. Pengaruh faktor
sosial ekonomi terhadap pendapatan petani jagung. Agrium: Jurnal Ilmu
Pertanian, 19(1).
Suparno, S., Arwizet, K., & Rahim, B. 2019. Meningkatkan Efisiensi Kinerja
Petani Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pada Alat Pengupas
Kulit Jagung. Jurnal Vokasi Mekanika, 1(3), 18-21.