LAPORAN
OLEH:
JHON CHRISTOFFEL SIANTURI
210301068
AGROTEKNOLOGI 2
1
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG(Zea mays L.)DENGAN SISTEM TUMPANG SARI
LAPORAN
OLEH:
JHON CHRISTOFFEL SIANTURI
210301068
AGROTEKNOLOGI 2
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
Di Laboratorium Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Adapun judul dari laporan ini adalah “Budidaya Tanaman Jagung Dengan Sistem Tumpang
Sari” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium
Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis Berterimakasih Kepada Dr. Ir. Jonatan Ginting , MS ;Dr.Ir, Nini Rahmawati ,M.Si;
Dan Dr.Ir. Yaya Hasanah ,M.Si .,Selaku Dosen Mata Kuliah Tanaman Pangan I ,Serta Abang dan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan demi perbaikan penulisan mendatang.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Lahan pertanian merupakan lahan yang ditujukan untuk dijadikan lahan usaha tani
atau bercocok tanam, untuk memproduksi tanaman pertanian maupun hewan ternak. Lahan pertanian
juga menjadi salah satu sumber daya utama pada usaha pertanian. Lahan pertanian yang paling
pokok saat ini adalah pertanian tanaman pangan dengan jenis tanaman yang mengandung karbohidrat
dan protein, tanaman pangan dapat dikatakan sebagai tanaman utama yang dikonsumsi manusia
sebagai makanan untuk memberikan asupan energi bagi tubuh (Sitanggang et al., 2020).
Kaitan dengan lahan pertanian tersebut, dibutuhkan pengetahuan lahan dari berbagai
segi, baik dari segi luas lahan, lokasi, potensi yang ada, dan ekosistem yang berkembang. Kebutuhan
akan pengetahuan lahan pertanian ini bermanfaat bagi petani yang akan melakukan cocok tanam
diwilayahnya. hal yang harus diperhatikan tentang tanah sebagai syarat yang baik untuk pertanaman
jagung dan singkong adalah pH tanah optimal yaitu pH 5,5 - 6,5.Jagung dan singkong dapat tumbuh
baik pada daerah dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian antara 800-1800 meter di
atas permukaan laut. Karakteristik lahan yang mempengaruhi kelas “sangat sesuai”, kelas “cukup
sesuai” serta kelas “sesuai marginal” diantaranya temperatur, curah hujan, drainase, tekstur, pH,
kedalaman efektif, C- organik, KTK Liat, kemiringan, ketinggian dan erosi. Temperatur yang
optimal berkisar antara 26 °C sangat diperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman
jagung, distribusi curah hujan yang merata sepanjang tahun yaitu antara 807-1200 mm (Darwis,
2016).
Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan
di dunia , termasuk juga di Indonesia. produksi jagung di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 19,37
juta ton. Meskipun demikian, saat ini Indonesia masih melakukan impor jagung sebesar 3,2
juta ton dari luar negeri. Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya produksi jagung adalah
karena masalah gulma yang mengganggu tanaman jagung. Karena permasalahan gulma ini tanaman
tidak dapat mencapai potensi produksi yang dimiliki. Pengendalian gulma merupakan salah
satu cara agar tanaman jagung dapat mencapai potensi produksinya. Tanaman jagung tidak
harus bersaing dalam perebutan sarana tumbuh dengan gulma, terutama pada fase kritis tanaman,
atau sejak awaltanam hingga sekita21 -28 hari(BPS,2013).
Produktivitas hasil tanaman dipengaruhi oleh cekaman kekeringan. Demikian pula
yang terjadi pada tanaman jagung. Kekeringan yang terjadi pada setiap fase pertumbuhan akan
menurunkan produktivitas. Fase pertumbuhan awal dan fase pembungaan merupakan fase yang
paling peka terhadap cekaman kekeringan. Bila kekeringan terjadi pada fase pertumbuhan awal dapat
menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu (mati). Sedangkan bila kekeringan terjadi pada fase
pembungaan menyebabkan munculnya bunga betina menjadi lebih lambat dibanding bunga jantan,
sehingga memperkecil peluang keberhasilan penyerbukan dan menyebabkan pembentukan biji
terganggu akibatnya produktivitas menurun(Subagio et al,2013).
Peningkatan produktivitas jagung di lahan kering bisa diatasi dengan menanam
varietas jagung tahan kering dan varietas jagung umur genjah. Produksi jagung varietas umur genjah
pada umumnya lebih rendah dibanding varietas umur dalam (panjang), namun lebih toleran terhadap
tingkat populasi yang tinggi.Varietas umur genjah mampu tumbuh pada tingkat populasi 105.000
tanaman/ ha, melebihi populasi yang dianjurkan sekitar 70.000 tanaman/ha. Penanaman jagung
varietas tahan kekeringan dan umur genjah merupakan upaya untuk peningkatan produksi
jagung(Yusuf et al,2013).
5
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui cara Budidaya tanaman jagung
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium
Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan
6
TINJAUAN PUSTAKA
Jagung telah dibudidayakan di Amerika Tengah (Meksiko Bagian Selatan) sekitar 8.000
sampai 10.000 tahun yang lalu. Dari penggalian ditemukan fosil tongkol Jagung dengan ukuran
kecil, yang diperkirakan usianya mencapai sekitar 7.000 tahun. Menurut pendapat beberapa
ahli botani, teosinte (Zea mays sp.Parviglumis) sebagai nenek moyang tanaman jagung, merupakan
tumbuhan liar yang berasal dari lembah Sungai Balsas, lembah di Meksiko Selatan. Bukti
genetik, antropologi, dan arkeologi menunjukkan bahwa daerah asal jagung adalah Amerika
Tengah dan dari daerah ini jagung tersebar dan ditanam di seluruh dunia(Syafruddin et al,2013).
Jagung merupakan tanaman semusim determinat, satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk
pertumbuhan generatif. Sebagai salah satu bahan pangan, ketersediaan jagung di tengah-tengah
kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan. Karena jagung merupakan sumber karbohidrat yang
mempunyai banyak manfaat. Tanaman jagung merupakan tanaman tingkat tinggi dengan klasifikasi
sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas :
Monocotyledonae Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus :Zea
Spesies : Zea mays L. (Paeru et al., 2017).
Menurut data Badan Pusat Statistik, produksi jagung di Indonesia pada tahun 2014 sebesar
19.008.426 ton, sedangkan produksi jagung di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 19.612.435 ton
pipilan kering (PK) dengan luas panen 3.750.350 ha serta produktivitas 5,23 ton/ha (BPS, 2017).
Peningkatan produksi jagung nasional dapat dilakukan melalui penambahan luas panen dan
peningkatan produksi(BPS,2017).
Jagung termasuk ke dalam tanaman serealia yang penting karena merupakan komoditas utama
penghasil karbohidrat setelah beras di Indonesia. Jagung mengandung karbohidrat sebesar 73-75%,
protein sekitar 10%, kalori sebesar 361 kal per 100 g dan kalsium sebesar 9 mg per 100 g. Sedangkan
kandungan karbohidrat dalam beras yakni sebesar 76,2%, protein sebesar 7,5%, kalori sebesar 360 kal
per 100 g dan kalsium sebesar 6 mg per 100 g. Selisih nilai nutrisi yang tidak terlalu jauh antara jagung
dan beras tersebut menjadikan jagung berpotensi sebagai makanan pokok alternatif bila terjadi rawan
pangan beras. Potensinya tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan pokok alternatif, namun juga
sebagai sumber bahan baku pembuatan bioenergi terbaruk, pakan ternak, farmasi, dextrin, perekat,
tekstil, minyak goreng, pupuk hijau atau kompos (Sukarni, 2013)
Usaha peningkatan produksi jagung di Indonesia telah digalakkan melalui dua program utama,
salah satunya yakni intensifikasi. Intensifikasi pertanian merupakan usaha untuk meningkatkan hasil
pertanian melalui pengoptimalan lahan pertanian yang sudah ada salah satunya dengan cara
pemupukan. Salah satu jenis pupuk yang dapat meningkatkan produksi jagung yakni pupuk N namun
ketidaktepatan dalam pemberian dosis pupuk N sangat merugikan bagi tanaman jagung. Pemberian
pupuk N yang berlebihan pada tanaman jagung dapat meningkatkan kerusakan akibat serangan hama
dan penyakit, memperpanjang umur, tanaman lebih mudah rebah, memperbesar biaya produksi serta
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia akibat tercemar oleh bahan–
bahan sintetis tersebut. Sedangkan kekurangan N menyebabkan daun tanaman menguning sehingga
proses fotosintesis pada tanaman tidak maksimal, hal ini karena N merupakan unsur hara utama
penyusun klorofil. Selain itu, kekurangan N akan menghambat pertumbuhan tanaman dan jika
kekurangan N terus berlanjut maka seluruh bagian tanaman akan menguning, layu dan
mati (Nariratih et al., 2013).
7
IKLIM
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara
0o -50o LU hingga 0o -40o LS. Jagung tidak beradaptasi dengan baik pada kondisi tropika basah.
Maka, apabila ditanam di daerah beriklim tropis dengan perawatan yang baik, jagung akan
menghasilkan produksi yang maksimal. Pertumbuhan jagung paling baik pada musim panas. Kondisi
pH tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan jagung yaitu berkisar
antara 6,0-6,5 (Syukur et al, 2014).
Tanaman jagung menghendaki daerah yang beriklim sedang hingga subtropik atau tropis yang
basah dan di daerah yang terletak antara 0o -500o LU hingga 0o -400o LS. Tanaman jagung juga
menghendaki penyinaran matahari yang penuh. Suhu optimum yang dikehendaki adalah 21o -34oC.
Curah hujan yang ideal untuk tanaman jagung adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi
pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat
membentuk buah(Tim Karya Tani Mandiri,2013).
Perubahan iklim yang terjadi dapat berpengaruh pada produktivitas tanaman jagung. Salah satu
upaya adaptasi yang paling jitu dalam menghadapi dampak perubahan iklim, seperti kondisi iklim yang
tidak menentu dan pergeseran musim, adalah melakukan penetapan pola tanam dan kalender tanam
dengan mempertimbangkan kondisi iklim. Selain itu, dampak yang diakibatkan oleh perubahan iklim
adalah kenaikan dan penurunan suhu, ketidakstabilan hujan yang turun, dan kejadian pasang surut air
laut yang tidak menentu. Perubahan tersebut berpengaruh pada kualitas dan kuantitas hasil komoditas
jagung yang ditanam oleh petani. Perubahan iklim diduga juga terjadi di Kabupaten Malang, seperti
di daerah-daerah lainnya di Jawa Timur, misalnya Kabupaten Gresik. di Kabupaten Gresik telah terjadi
perubahan iklim berupa pergeseran awal musim hujan (AMH) dan awal musim kemarau (AMK), akan
tetapi perubahan iklim tersebut tidak memengaruhi produktivitas padi (Cahyaningtyas et al .,2018),
Perubahan iklim menyebabkan pergeseran AMH dan AMK yang dapat memengaruhi
produktivitas tanaman jagung di Kabupaten Malang. dampak yang terjadi akibat perubahan iklim salah
satunya adalah pergeseran AMH dan AMK yang dapat dilihat dari sebaran curah hujan. Berdasarkan
uraian tersebut maka perlu dilakukan evaluasi tentang perubahan iklim dan pengaruhnya pada
produktivitas jagung di Kabupaten Malang. Evaluasi yang dilakukan berupa analisis hubungan
variabel bebas (independen) berupa unsur-unsur iklim, yaitu curah hujan, hari hujan, dan suhu udara
pada periode tahun 19982017 dengan variable terikat (dependen) berupa produktivitas jagung pada
periode tahun 19982017(Herlina et al,2017).
8
TANAH
Bentuk pengolahan tanah yang dapat diterapkan pada proses budidaya tanaman jagung ialah
pengolahan tanah minimum. Cara pengolahan tanah minimum adalah tanah harus di bajak atau
dicangkul kemudian di gemburkan. Tanah yang digemburkan harus mencapai kedalaman 15-25 cm
atau sedalam mata cangkul hingga tanah menjadi gembur. Agar bibit yang sudah tumbuh dapat tumbuh
dan berkembag dengan baik. Cara ini pun mempunyai keuntungan, antara lain dapat menekan biaya
pengolahan tanah dan mempercepat waktu penanaman, terutama menjelang musim kemarau
tiba (Tim Karya Tani Mandiri, 2013).
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik, aerase dan drainasenya baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai
jenis tanah asalkan mendapatkan pengolahan yang baik. Tanah dengan tekstur lempung berdebu adalah
yang terbaik untuk pertumbuhannya. Tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung
dengan hasil yang baik bila pengelolaan tanah dikerjakan secara optimal, sehingga aerase dan
ketersediaan air di dalam tanah berada dalam kondisi baik. Kemasaman tanah (pH) yang baik untuk
pertumbuhan tanaman jagung berkisar antara 5,6 – 7,5 (Supriyatno, 2017).
Jagung merupakan tanaman semusim determinat, satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk
pertumbuhan generatif. Sebagai salah satu bahan pangan, ketersediaan jagung di tengah-tengah
kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan. Karena jagung merupakan sumber karbohidrat yang
mempunyai banyak manfaat.
9
BAHAN DAN METODE
Adapun praktikum ini dilaksanakan dilahan dan Laboratorium Budidaya Tanaman Pangan
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Pada Hari Jumat, 24
Februari, pukul 16.00 wib sampai selesai dengan ketinggian tempat ± 25 mdpl.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul untuk mencangkul tanah dan
meratakan tanah, pacak digunakan sebagai pembatas komoditi, tali plastic yang digunakan untuk
membuat pembatas plot, meteran yang digunakan untuk mengukur lahan, gembor untuk menyiram
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah benih jagung varietas Bonanza F1,
Prosedur Praktikum
1. Disiapkan media tanam di plot lahan yang sudah diukur dengan ukuran panjang lahan untuk system
tanam tumpang sari 2x2 m, luas parit 30 cm dalam parit 30 cm dan luas jalan 60 cm
∙ Persiapan Benih
2. Ditanam masing-masing benih kedalam tanah dengan plot yang sudah disiapkan lalu disiram air
10
∙ Perlakuan Pemupukan
∙ Parameter Amatan
Tinggi Tanaman
Diameter Batang
Jumlah Daun
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data Tinggi Tanaman (cm)
Tanaman MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 22 40 50 79,5 114 143 158 192
2 21 33 46 76,5 107 135 150 184
3 25 39 54 83,2 110 137 148 167
4 21 31 42 69 93 133 123 155
5 25 38 49 64 84 122,5 173 176
Jumlah 114 181 241 366 508 670,5 752 874
Rataan 22,8 36,2 48,2 73,2 101,6 134,1 150,4 174,8
- MST
Tanaman 2 3 4 5 6 7 8 9
1 3 6 5 8 10 11 13 15
2 2 4 5 8 9 11 14 16
3 2 5 5 7 10 11 14 16
4 3 4 4 7 8 11 14 16
5 2 4 4 6 8 9 `13 15
Jumlah 12 23 26 36 45 53 68 78
Rataan 2,4 4,6 5,2 7,2 9 10,6 13,6 15,6
Tanaman MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 0,1 0,45 0,45 1,1 1,35 2,4 3,4 3,4
2 0,1 0,35 0,45 1,1 1,4 2,3 3,3 3,3
3 0,1 0,45 0,7 1,1 1,4 2,4 3,3 3,3
4 0,1 0,4 0,4 1,05 1,2 4 3 3
5 0,1 0,45 0,5 1 1,12 2,7 3 3
Jumlah 0,5 2,1 2,5 5,35 6,5 13,6 16 16
Rataan 0,1 0,42 0,5 1,07 1,3 2,72 3,2 3,2
12
Data Panen
Umur Berbunga
13
Pembahasan
Bukti genetik, antropologi, dan arkeologi menunjukkan bahwa daerah asal jagung
adalah Amerika Tengah dan dari daerah ini jagung tersebar dan ditanam di seluruh dunia.Hal
Ini Sesuai Dengan Literatur Syafruddin et al(2013)Yang Menyatakan Bahwa Jagung telah
dibudidayakan di Amerika Tengah (Meksiko Bagian Selatan) sekitar 8.000 sampai 10.000
tahun yang lalu. Dari penggalian ditemukan fosil tongkol Jagung dengan ukuran kecil, yang
diperkirakan usianya mencapai sekitar 7.000 tahun. Menurut pendapat beberapa ahli
botani, teosinte (Zea mays sp.Parviglumis) sebagai nenek moyang tanaman jagung, merupakan
tumbuhan liar yang berasal dari lembah Sungai Balsas, lembah di Meksiko Selatan.
Jagung merupakan sumber karbohidrat yang mempunyai banyak manfaat. Tanaman jagung
merupakan tanaman tingkat tinggi dengan klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio :
Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Poales Famili :
Poaceae Genus :Zea Spesies : Zea mays L.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Paeru et al(2017)Yang
Menyatakan Bahwa Jagung merupakan tanaman semusim determinat, satu siklus hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif
dan paruh kedua untuk pertumbuhan generatif. Sebagai salah satu bahan pangan, ketersediaan jagung
di tengah-tengah kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan. Karena jagung merupakan sumber
karbohidrat yang mempunyai banyak manfaat.
Dari hasil praktikum didapatkan tinggi tanaman tertinggi yaitu pada tanaman 1 yaitu 192 cm pada
MST 9 hal ini tampak pada tinggi rata-rata tinggi tanaman yang mencapai 174,9 cm pada 9 MST. Adapun
tanaman yang pertumbuhannya lambat yaitu pada tanaman 4 yaitu dengan tinggi 155 cm. Perbedaan rata-
rata tinggi tanaman jagung disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain tanaman jagung bersaing
dengan kacang kedelai dalam pemanfaatan unsur hara, air dan oksigen sehingga pertumbuhan jagung tidak
optimal.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Sukarni(2013)Yang Menyatakan Bahwa Jagung termasuk ke dalam
tanaman serealia yang penting karena merupakan komoditas utama penghasil karbohidrat setelah
beras di Indonesia. Jagung mengandung karbohidrat sebesar 73-75%, protein sekitar 10%, kalori
sebesar 361 kal per 100 g dan kalsium sebesar 9 mg per 100 g. Sedangkan kandungan karbohidrat
dalam beras yakni sebesar 76,2%, protein sebesar 7,5%, kalori sebesar 360 kal per 100 g dan kalsium
sebesar 6 mg per 100 g.
Pada data panen diperoleh bobot tajuk tanaman jagung terberat terdapat pada tanaman 1 sebesar
175 gram, dengan bobot tongkol berkelobot sebesar 175 gram dan bobot tongkol tanpa kelobot sebesar
175 gram. Sedangkan bobot tajuk teringan terdapat pada tanaman 3 dengan berat tajuk sebesar 142 gram,
tongkol berkelobot sebesar 80 gram dan bobot tongkol tanpa kelobot sebesar 50 gram,Dikarenakan
Memiliki Tanah Yang Subur dan gembur.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Supriyatno (2017)Yang Menyatakan
Bahwa Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik, aerase dan drainasenya baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai
jenis tanah asalkan mendapatkan pengolahan yang baik. Tanah dengan tekstur lempung berdebu
adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya. Tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami
jagung dengan hasil yang baik bila pengelolaan tanah dikerjakan secara optimal, sehingga aerase dan
ketersediaan air di dalam tanah berada dalam kondisi baik. Kemasaman tanah (pH) yang baik untuk
pertumbuhan tanaman jagung berkisar antara 5,6 – 7,5.
14
Pada data panen tanaman jagung diameter tongkol paling besar terdapat pada tanaman 1 dengan
besar diameter 40 mm dan panjang tongkol sebesar 19 cm. Sedangkan diameter tongkol terkecil
terdapat pada tanaman 4 dengan besar diameter 30 cm dan panjang tongkol sebesar 15 cm. Hal ini
berkaitan dengan ketersediaan cahaya dan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.Hal Ini Sesuai
Dengan Literatur Tim Karya Mandiri Tani (2013)Yang Menyatakan Bahwa Tanaman jagung menghendaki
daerah yang beriklim sedang hingga subtropik atau tropis yang basah dan di daerah yang terletak
antara 0o -500o LU hingga 0o -400o LS. Tanaman jagung juga menghendaki penyinaran matahari
yang penuh. Suhu optimum yang dikehendaki adalah 21o -34oC. Curah hujan yang ideal untuk
tanaman jagung adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pertumbuhan tanaman jagung sangat
membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi pertumbuhannya akan terhambat dan
memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
15
KESIMPULAN
1. Jagung telah dibudidayakan di Amerika Tengah (Meksiko Bagian Selatan) sekitar 8.000
sampai 10.000 tahun yang lalu. Dari penggalian ditemukan fosil tongkol Jagung dengan
ukuran kecil, yang diperkirakan usianya mencapai sekitar 7.000 tahun. Menurut
pendapat beberapa ahli botani, teosinte (Zea mays sp.Parviglumis) sebagai nenek moyang
tanaman jagung, merupakan tumbuhan liar yang berasal dari lembah Sungai Balsas,
2. Jagung merupakan sumber karbohidrat yang mempunyai banyak manfaat. Tanaman jagung
merupakan tanaman tingkat tinggi dengan klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae
3. Dari hasil praktikum didapatkan tinggi tanaman tertinggi yaitu pada tanaman 1 yaitu 192 cm pada MST
9 hal ini tampak pada tinggi rata-rata tinggi tanaman yang mencapai 174,9 cm pada 9 MST. Adapun
tanaman yang pertumbuhannya lambat yaitu pada tanaman 4 yaitu dengan tinggi 155 cm. Perbedaan
rata-rata tinggi tanaman jagung disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain tanaman jagung
bersaing dengan kacang kedelai dalam pemanfaatan unsur hara, air dan oksigen sehingga
4. Pada data panen diperoleh bobot tajuk tanaman jagung terberat terdapat pada tanaman 1 sebesar
175 gram, dengan bobot tongkol berkelobot sebesar 175 gram dan bobot tongkol tanpa kelobot
sebesar 175 gram. Sedangkan bobot tajuk teringan terdapat pada tanaman 3 dengan berat tajuk
sebesar 142 gram, tongkol berkelobot sebesar 80 gram dan bobot tongkol tanpa kelobot sebesar
5. Pada data panen tanaman jagung diameter tongkol paling besar terdapat pada tanaman 1 dengan
besar diameter 40 mm dan panjang tongkol sebesar 19 cm. Sedangkan diameter tongkol terkecil
terdapat pada tanaman 4 dengan besar diameter 30 cm dan panjang tongkol sebesar 15 cm. Hal ini
berkaitan dengan ketersediaan cahaya dan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.
16
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Data Produksi Padi, Jagung dan Kedelai tahun 2013.
Herlina, N., Fitriani, W. 2017. Pengaruh Persentase Pemangkasan Daun dan Bunga Jantan
Nariratih I ,Damanik M.M.B ,Sitanggang ,2013. Ketersedian Nitrogen Pada Tiga Jenis Tanah
Paeru, R.H., dan T.Q. Dewi. 2017. Panduan Praktis Budidaya Jagung Penebar Swadaya.Jakarta.
Sitanggang, A., Island., Saputra, S. I. 2020. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan
17
Syafruddin, Faesal dan M. Aqil. 2017. Pengelolaan Hara Pada Tanaman Jagung. Balai Penelitian
Syukur, M dan A. Rifianto. 2013. Jagung Manis. Penebar Swadaya : Jakarta. 130 hal.
Tim Karya Tani Mandiri. 2013. Pedoman Bertanam Jagung. CV. Nuansa Aulia. Bandung. 2011
18
LAMPIRAN
19
Gambar 5: Dilakukan Penyiraman Tanaman
20
Gambar 9: Dilakukan Penimbangan Hasil panen
21
BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI(Glycine max L.)DENGAN SISTEM TUMPANG SARI
LAPORAN
OLEH:
JHON CHRISTOFFEL SIANTURI
210301068
AGROTEKNOLOGI 2
1
BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI(Glycine max L.)DENGAN SISTEM TUMPANG SARI
LAPORAN
OLEH:
JHON CHRISTOFFEL SIANTURI
210301068
AGROTEKNOLOGI 2
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian di Laboratorium
Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Adapun judul dari laporan ini adalah “Budidaya Tanaman Kedelai Dengan Sistem
Tumpang Sari” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di
Sumatera Utara.
Penulis berterimakasih kepada Dr. Nini Rahmawati, SP, M.Si ; Dr. Ir. Yaya Hasanah M.Si ;
dan Dr. Ir. Jonatan Ginting, MS., selaku dosen mata kuliah Tanaman Pangan I, serta Abang dan Kakak
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan demi perbaikan penulisan mendatang.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kedelai merupakan tanaman kacang kacangan dengan tingkat konsumsi paling tinggi pertama
dan menghasilkan protein serta serat yang dapat memenuhi nutrisi tubuh manusia. Kedelai adalah salah
satu komuditas palaija yang memiliki peranan penting dalam pangan nasional. Tingginya tingkat
perkembangan industri pangan yang berbahan baku kedelai misalnya kedelai hitam menyebabkan
tanaman ini lebih banyak ditanam dan dibudidayakan. Kacang kedelai hitam (Glycine max L.), salah
satu tanaman multiguna semisal pangan,pakan maupun bahan baku industri. Kedelai merupakan
anaman jenis polong polongan yang menjadi bahan dasar makanan seperti kecap, tahu, dan tempe.
Ditinjau dari segi harga, kedelai sumber protein nabati yang murah. Kedelai merupakan sumber gizi
yang baik bagi manusia. Kedelai utuh mengandung 35-38% protein yang lebih tinggi dari jenis
tanaman kacang lainnya (Tobing, 2021).
Kurangnya lahan pertanian menjadi salah satu penyebab kurangnya produktivitas kedelai.
Sehingga, untuk meningkat produktivitas kedelai dilakukan dengan cara pembudidayaan yang baru
menggunakan sistem tanam vertikultur. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat setiap
tahunnya menyebabkan luas lahan pertanian yang tersedia semakin terbatas. Hal ini menjadi peluang
pengembangan vertikultur. Sistem tanamanvertikultur merupakan salah satu bentuk cara pengolahan
yang terbatas dan sempit menjadi areal pertanian yang dapat dimanfaatkan oleh petani (Ramadani et
al., 2021).
Bagi kebutuhan manusia Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditi pangan
utama yang dibutuhkan, banyak bahan olahan makanan yang menggunakan kedelai sebagai bahan
bakunya, inilah yang menyebabkan komoditi ini sangat dibutuhkan oleh manusia, disamping itu
kandungan protein yang terdapat pada kedelai tidak kalah dengan kandungan protein yang terdapat
pada hewani, sehingga menjadikan kedelai menjadi alternatif lain dari protein yang bersumber dari
hewani. Keadaan tersebut menyebabkan tingginya permintaan kedelai dari waktu ke waktu, namun
terkadang tingginya permintaan tersebut tidak dapat diikuti oleh tingkat produksi kedelai, sering sekali
pasar mengalami kekurangan pasokan kedelai karena produksi kedelai yang rendah(Agustiawan et al.,
2020). Kedelai memiliki dua sisi ujung daun yang lancip, daun berbentuk lonjong bulat telur, tanaman
kedelai tidak terlalu besar dengan tinggi 80 cm (Dewi et al., 2017).
Menurut kementrian pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi vertikultur merupakan
salah satu teknologi budidaya tanaman saat ini yang mudah diterapkan. Dengan adanya sistem tanama
vertikultur, penggunaan media tanam dapat dipindahkan atau diganti ganti setelah selesai masa panen
sehingga para petani tidak perlu mengolah tanah yang lebih berat lagi. Sistem tanam vertikultur juga
dapat digunakan oleh petani milenial sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas kedelai
(Febriani et al., 2021).
Proses budidaya tanaman selalu diawali dengan penyemaian benih, fase ini dimulai dari
penanaman biji hingga menculnya tanaman ke permukaan tanah, sebelum penyemaian dilakukan hal
penting yang perlu diperhatikan adalah media tanam, persiapan lahan yang baik akan mendukung
pertumbuhan tanaman .Upaya meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai di Gampong
Cibrek Baroh Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utaraperlu dilakukan, Peningkatan
produksi tersebut salah satunya dapat dicapai dengan pengelolaan gulma yang tepat(Fikriyah et al.,
2022).
5
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui budidaya tanaman kedelai
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi komponen penilaian di
Sumatera Utara dan juga sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
6
TINJAUAN PUSTAKA
Kedelai (Glycine max L ) merupakan jenis tanaman yang termasuk kedalam kategori sayuran
(green soybean vegetable), edamame di negara asalnya (Jepang) disebut “Gojiru” sebagai sayuran serta
camilan kesehatan. Edamame memiliki rata-rata produksi 3,5 ton/ha lebih tinggi dari produksi kedelai
biasa yang memiliki produksi 1,7 – 3,2 ton/ha. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman
kedelai edamame yaitu dengan memanfaatkan lahan kering salin(Nurulaini et al., 2019).
Kedelai hitam merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia.
Pemanfaatan utama kedelai hitam adalah bahan baku pembuatan kecap meskipun sekarang kedelai
hitam mulai dipertimbangkan sebagai bahan baku olahan kedelai seperti tempe dan tahu karena
kandungannya yang baik untuk penderita Diabetes Melitus. kedelai hitam mengandung antosianin,
isoflavon, dan saponin. Pemanfaatan kedelai hitam yang semakin luas dan ditambah oleh peningkatan
jumlah penduduk Indonesia secara pasti akan menambah besar jumlah kebutuhan kedelai hitam
Salah satu perlakuan yang diberikan untuk budidaya tanaman kedelai ini adalah pemupukan.
Pemupukan yang tidak tepat dan berimbang dapat menyebabkan penurunan kemampuan tanaman
untuk menyerap kandungan pupuk sehingga dampaknya dapat menurunkan hasil tanaman.
Penambahan bahan organik seperti pupuk kandang sapi, ayam dan kambing merupakan langkah
penting dalam memperbaiki kesuburan tanah, setiap pupuk kandang yang berbeda memiliki
kandungan unsur hara yang berbeda. Unsur hara yang paling dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
banyak dan berimbang adalah unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur hara nitrogen berperan
merangsang pertumbuhan daun, cabang dan pembentukan klorofil. Fosfor dan kalium berperan dalam
merangsang perkembangan akar, mempercepat pembungaan dan pemasakan biji (Latuamury, 2015).
Upaya meningkatkan produktivitas tanaman kedelai, yakni dengan menggunakan pupuk sebagai
sumber hara. Hal ini disebabkan pemupukan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman kedelai. Salah satu ketersediaan unsur hara dalam tanah dan pada tanaman dapat dilakukan
dengan cara pemberian bahan organik .kedelai yang dipupuk dengan pupuk urea dosis 25 kg ha-1
meningkatkan akumulasi N pada jaringan tanaman yang berdampak pada peningkatan laju fotosintesis
7
dan hasil biji kedelai serta peningkatan kandungan protein biji. Pengaturan dosis pupuk urea pada
tanaman kedelai merupakan upaya untuk mengoptimalkan hasil kedelai. Pemakaian pupuk urea yang
berlebihan dalam jangka waktu yang panjang dapat meninggalkan efek residu bagi lingkungan dan
Pupuk cair batuan silikat adalah pupuk cair yang terbuat dari bahan alami, yaitu batuan yang
diperoleh tanpa menggunakan bahan kimia . Unsur hara silikat (Si) merupakan unsur hara mikro yang
cukup banyak dibutuhkan oleh tanaman (Widiastuti dan Zulhaedar, 2020). Unsur hara yang terdapat
dalam pupuk cair batuan silikat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Pupuk cair
batuan silikat mengandung hampir semua unsur hara yang cukup dan berimbang yang dibutuhkan
tanaman antara lain C, P, K, Mg, Ca, S, B, Cu, Zn, Fe, Mn, Mo, Cl, Na, dan Si sehingga pengaplikasian
pupuk cair batuan silikat dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman yang optimal. kekurangan air,
IKLIM
Tanaman kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu tanah yang optimal
dalam proses perkecambahan yaitu 30 0C, 11 kelembapan udara rata-rata 65 %. Penyinaran matahari
minimum 10 jam/hari dengan curah hujan optimum antara 100 – 200 mm/bulan (Astuti, 2013).
Iklim yang paling cocok untuk tumbuh dan berproduksi kedelai dengan baik adalah daerah -
daerah yang mempunyai suhu antara 25 – 27oC, kelembaban udara (RH) rata-rata 65%, dan curah
hujan antara 100 – 200 mm/bulan. Tanaman kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak
lebih dari 500 m dpl, tergantung varietasnya. Varietas berbiji kecil sangat cocok ditanam pada lahan
dengan ketinggian 0,5 – 300 m dpl, sedangkan varietas kedelai berbiji besar cocok ditanam pada lahan
8
TANAH
Tanaman kedelai mempunyai daya adaptasi yang luas terhadap berbagai jenis tanah. Hal yang
penting diperlihatkan dalam pemilihan lahan penanaman tanaman kedelai adalah tata air (irigasi dan
drainase) dan tata udara (aerasi), tanah bebas dari kandungan nematoda, serta tingkat keasaman tanah
(pH) 5,0-7,0 dengan lahan yang memiliki kedalaman lapisan olah tanah sedang sampai dalam lebih
dari 30 cm. Tekstur tanah liat berpasir atau tanah gembur yang mengandung cukup bahan
organik(Rajiman ,2014).
Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau tanah persawahan. Jika
areal penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan kering atau tegalan, sebaiknya dilakukan
pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 15 cm – 20 cm. Di sekeliling
lahan dibuat parit selebar 40 cm dengan kedalaman 30 cm. Selanjutnya, dibuat petakan-petakan dengan
panjang antara 10 cm – 15 cm, lebar antara 3 cm – 10 cm, dan tinggi 20 cm – 30 cm. Antara petakan
yang satu dengan yang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan sedalam 25 cm. Antara petakan
satu dengan petakan di belakangnya dibuat parit selebar 30 cm dengan kedalaman 25 cm. Selanjutnya,
9
BAHAN DAN METODE
Adapun praktikum ini dilaksanakan di Lahan Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengaketinggilan ±25 mdpl pada hari Jumat, 24
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Benih kedelai anjasmoro (16/kelompok)
sebagai bahan tanam, Top Soil 30 kg/kelompok daPupuk kandang 20 kg/kelompok sebagai media
tanam, Polybag ukuran 10 (8/kelompok) sebagai tempat media tanam dan benih, Stik eskrim sebagai
penandtinggi tanaman, Plang bertuliskan nama kelompok dan nama lab sebagai penandalahan dan
komoditi tanaman.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Cangkol untuk menggali dan menata
tanah pada lahan, Caping untuk menghindari terik matahari dan menahan air hujan, Gembor untuk
meyiram tanaman, Meteran, pacak dan tali plastik untuk mengukur batas lahan antar kelas, dan Air
Prosedur Praktikum
Persiapan benih
- Ditanam masing-masing benih kedalam polybag berisi top soil yang telah
10
Persiapan Media tanam
- Disiapkan media tanam berupa top soil dan pupuk kandang dengan
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tanaman MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 11 14 17 22 37 41 59 67
5 11 16 20 30 50 63 69 74
6 12 17,5 19 31 54 64,2 76,5 81
Total 34 47,5 56 83 141 168,2 204,5 222
Rataan 3 15,8 18,6 27,6 47 56,06 68 74
Tanaman MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 3 4 5 8 11 15 19 19
5 4 4 5 6 10 17 20 20
6 4 4 6 9 15 21 26 26
Total 11 12 16 23 36 53 65 65
Rataan 3,6 4 5,3 7,6 12 17,6 21,6 21,6
12
Bobot Kering Biji (gram)
Umur Berbunga
13
Pembahasan
Kedelai hitam mengandung antosianin, isoflavon, dan saponin. Pemanfaatan kedelai hitam
yang semakin luas dan ditambah oleh peningkatan jumlah penduduk Indonesia secara pasti akan
menambah besar jumlah kebutuhan kedelai hitam nasional.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Irwanto et
al(2016)Yang Menyatakan Bahwa Kedelai hitam merupakan salah satu komoditas pertanian yang
sangat dibutuhkan di Indonesia. Pemanfaatan utama kedelai hitam adalah bahan baku pembuatan
kecap meskipun sekarang kedelai hitam mulai dipertimbangkan sebagai bahan baku olahan kedelai
seperti tempe dan tahu karena kandungannya yang baik untuk penderita Diabetes Melitus.
Suhu tanah Pada Tanaman Kedelai yang optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30 0C, 11
kelembapan udara rata-rata 65 %. Penyinaran matahari minimum 10 jam/hari dengan curah hujan
optimum antara 100 – 200 mm/bulan.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Astuti(2013)Yang Menyatakan
Bahwa Tanaman kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu tanah yang optimal
dalam proses perkecambahan yaitu 30 0C, 11 kelembapan udara rata-rata 65 %. Penyinaran matahari
minimum 10 jam/hari dengan curah hujan optimum antara 100 – 200 mm/bulan.
Dari hasil praktikum didapatkan tinggi tanaman tertinggi yaitu pada tanaman 6 yaitu 81 cm
pada MST 9 hal ini tampak pada tinggi rata-rata tinggi tanaman yang mencapai 74 cm pada 9 MST.
Adapun tanaman yang pertumbuhannya lambat yaitu pada tanaman 1 yaitu dengan tinggi 67 cm.
Perbedaan rata-rata tinggi tanaman kacang kedelai disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain
tanaman kacang kedelai bersaing dengan jagung dalam pemanfaatan unsur hara, air dan oksigen
sehingga pertumbuhan kacang kedelai tidak optimal. Selain itu tanaman kacang kedelai kurang
mendapatkan cahaya matahari secara langsung karena penyinaran terhalanga oleh tanaman jagung
yang pertumbuhannya lebih tinggi.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Triyono et al(2013)Yang
Menyatakan Bahwa Iklim yang paling cocok untuk tumbuh dan berproduksi kedelai dengan baik
adalah daerah - daerah yang mempunyai suhu antara 25 – 27oC, kelembaban udara (RH) rata-rata
65%, dan curah hujan antara 100 – 200 mm/bulan. Tanaman kedelai biasanya akan tumbuh baik pada
ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl, tergantung varietasnya. Varietas berbiji kecil sangat cocok
ditanam pada lahan dengan ketinggian 0,5 – 300 m dpl, sedangkan varietas kedelai berbiji besar cocok
ditanam pada lahan dengan ketinggian 300 – 500 m dpl.
Dari hasil praktikum didapatkan tinggi tanaman tertinggi yaitu pada tanaman 6 yaitu 81 cm
pada MST 9 hal ini tampak pada tinggi rata-rata tinggi tanaman yang mencapai 74 cm pada 9 MST.
Adapun tanaman yang pertumbuhannya lambat yaitu pada tanaman 1 yaitu dengan tinggi 67 cm.
Perbedaan rata-rata tinggi tanaman kacang kedelai disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain
tanaman kacang kedelai bersaing dengan jagung dalam pemanfaatan unsur hara, air dan oksigen
sehingga pertumbuhan kacang kedelai tidak optimal. Selain itu tanaman kacang kedelai kurang
mendapatkan cahaya matahari secara langsung karena penyinaran terhalanga oleh tanaman jagung
yangpertumbuhannya lebih tinggi.
Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Zahrotun et al (2019)Yang Menyatakan Bahwa Upaya meningkatkan
produktivitas tanaman kedelai, yakni dengan menggunakan pupuk sebagai sumber hara. Hal ini
disebabkan pemupukan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.
Salah satu ketersediaan unsur hara dalam tanah dan pada tanaman dapat dilakukan dengan cara
pemberian bahan organik .kedelai yang dipupuk dengan pupuk urea dosis 25 kg ha-1 meningkatkan
akumulasi N pada jaringan tanaman yang berdampak pada peningkatan laju fotosintesis dan hasil biji
kedelai serta peningkatan kandungan protein biji. Pengaturan dosis pupuk urea pada tanaman kedelai
merupakan upaya untuk mengoptimalkan hasil kedelai. Pemakaian pupuk urea yang berlebihan dalam
jangka waktu yang panjang dapat meninggalkan efek residu bagi lingkungan dan tanaman. Hal tersebut
dapat menyebabkan menurunnya kualitas tanah
14
Dari ke-3 tanaman tampak bahwa pada tanaman ke 5 tanaman kedelai menghasilkan jumlah
polong yang paling banyak, yaitu 49 buah. Adapun pada sampel ke-1 menunjukkan pertumbuhan
polong yang sedikit, yaitu 43 buah polong. Hal tersebut terjadi karena kandungan unsur hara dan
cahaya matahari yangdiserapnya tidak sama antara satu tanaman dengan tanaman yang lainnya.Hal
Ini Sesuai Dengan Literatur Latuamury(2015)Yang Menyatakan Bahwa Salah satu perlakuan yang
diberikan untuk budidaya tanaman kedelai ini adalah pemupukan. Pemupukan yang tidak tepat dan
berimbang dapat menyebabkan penurunan kemampuan tanaman untuk menyerap kandungan pupuk
sehingga dampaknya dapat menurunkan hasil tanaman. Penambahan bahan organik seperti pupuk
kandang sapi, ayam dan kambing merupakan langkah penting dalam memperbaiki kesuburan tanah,
setiap pupuk kandang yang berbeda memiliki kandungan unsur hara yang berbeda. Unsur hara yang
paling dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak dan berimbang adalah unsur nitrogen, fosfor,
dan kalium. Unsur hara nitrogen berperan merangsang pertumbuhan daun, cabang dan pembentukan
klorofil. Fosfor dan kalium berperan dalam merangsang perkembangan akar, mempercepat
pembungaan dan pemasakan biji.
15
KESIMPULAN
1. Kedelai hitam merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di
Indonesia. Pemanfaatan utama kedelai hitam adalah bahan baku pembuatan kecap
meskipun sekarang kedelai hitam mulai dipertimbangkan sebagai bahan baku olahan
kedelai seperti tempe dan tahu karena kandungannya yang baik untuk penderita Diabetes
Melitus.
2. Suhu tanah Pada Tanaman Kedelai yang optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30 0C,
11 kelembapan udara rata-rata 65 %. Penyinaran matahari minimum 10 jam/hari dengan
curah hujan optimum antara 100 – 200 mm/bulan.
3. Dari hasil praktikum didapatkan tinggi tanaman tertinggi yaitu pada tanaman 6 yaitu 81 cm
pada MST 9 hal ini tampak pada tinggi rata-rata tinggi tanaman yang mencapai 74 cm pada
9 MST. Adapun tanaman yang pertumbuhannya lambat yaitu pada tanaman 1 yaitu dengan
tinggi 67 cm. Perbedaan rata-rata tinggi tanaman kacang kedelai disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu antara lain tanaman kacang kedelai bersaing dengan jagung dalam
pemanfaatan unsur hara, air dan oksigen sehingga pertumbuhan kacang kedelai tidak
optimal. Selain itu tanaman kacang kedelai kurang mendapatkan cahaya matahari secara
langsung karena penyinaran terhalanga oleh tanaman jagung yang pertumbuhannya lebih
tinggi.
4. Dari hasil praktikum didapatkan tinggi tanaman tertinggi yaitu pada tanaman 6 yaitu 81 cm
pada MST 9 hal ini tampak pada tinggi rata-rata tinggi tanaman yang mencapai 74 cm pada
9 MST. Adapun tanaman yang pertumbuhannya lambat yaitu pada tanaman 1 yaitu dengan
tinggi 67 cm. Perbedaan rata-rata tinggi tanaman kacang kedelai disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu antara lain tanaman kacang kedelai bersaing dengan jagung dalam
pemanfaatan unsur hara, air dan oksigen sehingga pertumbuhan kacang kedelai tidak
optimal.
5. Salah satu perlakuan yang diberikan untuk budidaya tanaman kedelai ini adalah
pemupukan. Pemupukan yang tidak tepat dan berimbang dapat menyebabkan penurunan
kemampuan tanaman untuk menyerap kandungan pupuk sehingga dampaknya dapat
menurunkan hasil tanaman. Penambahan bahan organik seperti pupuk kandang sapi, ayam
dan kambing merupakan langkah penting dalam memperbaiki kesuburan tanah, setiap
pupuk kandang yang berbeda memiliki kandungan unsur hara yang berbeda. Unsur hara
yang paling dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak dan berimbang adalah unsur
nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur hara nitrogen berperan merangsang pertumbuhan daun,
cabang dan pembentukan klorofil. Fosfor dan kalium berperan dalam merangsang
perkembangan akar, mempercepat pembungaan dan pemasakan biji.
16
DAFTAR PUSTAKA
Apliza, D., Ma’shum, M., Suwardji, S., & Wargadalam, V. J. 2020.Pemberian Pupuk Silikat
Dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan, Kadar Brix, dan Hasil Tanaman Sorgum
(Sorghum bicolor (L.) Moench). Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 6(1), 16-24.
Dewi ,SA., Chozin, MA., Guntoro, D. “Uji Pengaruh Ekstrak Teki (Cyperus Rotundus L.)
Febriani, L., Gunawan, G., & Gafur, A. (2021). Review: Pengaruh Jenis Media Tanam Terhadap
Fikriyah, I. Amirul, AS., Fernandi, LY., Afifah RA., Sartika., Sunaryo. Peningkatan
Pendapatan PKK Melalui Pemanfaatan Lahan Untuk Pembuatan Taman Toga dan Olerikultura
Di Desa Wonosari Kabupaten Wonosobo. " Jurnal Nauli, vol. 1, no. 3, 2022, p. 72.
Irwanto, R., D.R. Adawiyah, F.R. Zakaria. 2016. Peran fisiologis sari kedelai hitam diperkaya
Latuamury, N., 2015. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan
17
Nurulaini, S., Santi, R., & Zulkipli, Z.2019.Pengaruh Amelioran Pada Lahan Pasca Tambang Timah
Rajiman ,2014. . Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai ( Glycine max L. Merril)
Berdasarkan Variasi Jarak Tanam dan Pemberian Pupuk Organik Kompos. Jatt, 7(3), 289–297.
Ramadani, AT., Nafi’ah, HH., Maesyaroh, SS. “Analisis Vegetasi Gulma Pada Lahan Pertanaman
Kacang Kedelai (Glycine Max L.Merill).” JAGROS : Jurnal Agroteknologi Dan Sains
18
LAMPIRAN
19
Gambar 6: Dilakukan Penyiangan
Tanaman
20
Gambar 9: Dilakukan penimbangan Hasil Panen
21
BUDIDAYA TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa)
DENGAN PERLAKUAN DOSIS PEMUPUKAN
LAPORAN
OLEH:
JHON CHRISTOFFEL SIANTURI
210301068
AGROTEKNOLOGI-2
1
BUDIDAYA TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa)
DENGAN PERLAKUAN DOSIS PEMUPUKAN
LAPORAN
OLEH:
JHON CHRISTOFFEL SIANTURI
210301068
AGROTEKNOLOGI-2
Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor
NIM: 190301032
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada tuhan yang maha esa karena
atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari laporan ini adalah “Budidaya Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa)
Dengan Perlakuan Dosis Pemupukan” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
komponen penilaian pada Laboratorium Budidaya Tanaman Pangan Program Studi Agroteknologi
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Nini
Rahmawati, M.Si.; Dr. Ir Yaya Hasanah M.Si.; dan Dr. Ir Jonatan Ginting MS., selaku dosen mata
kuliah Budidaya Tanaman Pangan serta abang dan kakak asisten Laboratorium Budidaya Tanaman
Penulis menyadari bahwa laporan masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun akan sangat dibutuhkan demi kebaikan penulis mendatang. Akhir kata penulis
Penulis
3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Iklim ............................................................................................................... 8
Tanah ................................................................................................................ 9
Prosedur Praktikum.......................................................................................... 11
Hasil ................................................................................................................ 12
Pembahasan .................................................................................................... 13
KESIMPULAN............................................................................................................ 15
LAMPIRAN ................................................................................................................ 18
4
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Padi (Oryza sativa) sebagai makanan pokok, merupakan tanaman pangan yang sangat penting
nagi masyarakat Indonesia. Plasma nutfah merupakan keanekaragaman hayati yang sangat penting dan
modal dasaryang dibutuhkan dalam pembangunan industri pertanian termasuk penemuan varietas baru
dalam rangka peningkatan produksi guna mendukung ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan
Pengembangan padi gogo merupakan usaha dalam meningkatkan produksi beras nasional guna
meningkatkan ketahanan pangan. Pada lahan kering, padi gogo dapat beradaptasi dengan baik dan
memiliki toleransi terhadap tanah masam yang mengandung aluminium. Dibandingkan padi sawah
yang biaya produksinya cukup tinggi, padi gogo bisa menjadi alternatif sebagai pemasok kebutuhan
beras nasional, namun demikian potensi lahan kering tersebut tidak sesuai dengan produktivitas padi
Kedudukan padi gogo ke depan akan semakin krusial. Namun demikian karena kondisi fisik
lahan kering memiliki keterbatasan dibandingkan lahan sawah., maka ketika muncul kebijakan
peningkatan produksi beras dilahan kering, perlu dipelajari secara mendalam terkait dengan prospek
pengembangan produksi padi gogo ini kedapan. Dengan kemampuannya tumbuh dilahan kering, maka
pengusahaan padi gogo dapat dijadikan alternatif memenuhi ketahanan pangan (Sutawi, 2013).
Pengembangan dan peningkatan produksi padi gogo di lahan tadah hujan merupakan salah satu
alternatif pengadaanpangan nasional di masa depan. Hal ini menjaditantangan dengan harapan dapat
sebagaipelengkap dimana ditanam sebagai tanamansela diantara tanaman budidaya lain ataupada
perkebunan dan hutan tanam industri.Hal tersebut menyebabkan tingkat produksinya masih rendah
(Suryana, 2013).
5
Faktor yang sangat penting dalam usaha peningkatan produksi pertanian melalui panca usaha
tani adalah pemupukan dan pengairan. Pemupukan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan
dan menambah unsur hara dalam tanah agar tanaman dapat berproduksi dengan baik. Salah satu jenis
pupuk yang sering digunakan oleh petani adalah pupuk NPK. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk
yang memiliki kandungan nitrogen sebesar 16%, fosfor sebesar 16%, dan kalium
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis pemupukan
terhadap budidaya padi gogo (Oryza sativa) dan untuk memenuhi komponen penilaian di
Kegunaan Penulisan
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak
yang membutuhkan.
6
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang tergolong dalam Famili Gramineae. Secara
lengkap, taksonomi tanaman padi adalah Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Sub divisi:
Angiospermae, Famili: Gramineae, Genus: Oryza, Spesies: Oryza sativa. Padi merupakan tanaman
yang termasuk meliputi kurang lebih 25 spesies, tersebar di daerah tropis dan daerah subtropics, seperti
Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Padi yang ada sekarang merupakan persilangan antara Oryza
Tanaman padi digolongkan kedalam dua bagian besar, yaitu bagian vegetatif yang meliputi
akar, batang dan daun serta bagian generatif yang meliputi malai yang terdiri dari bulir-bulir, bunga
dan buah. Secara morfologi tanaman padi mempunyai tiga fase perkembangan yaitu fase vegetatif
(perkecambahan sampai inisiasi malai), fase reproduktif (inisiasi malai sampai pembungaan), dan fase
Akar tanaman padi terdiri dari empat bagian yang dapat dibedakan menjadi radikula (akar
primer), akar serabut, akar rambut, dan akar tajuk. Akar radikula merupakan akar yang tumbuh ketika
benih berkecambah dan pada benih yang berkecambah tersebut tumbuh bakal akar dan batang. Akar
serabut adalah akar yang tumbuh setelah 5-6 hari pembentukan akar tunggang. Selanjutnya dalam
penyerapan air ataupun unsur hara merupakan fungsi akar rambut. Sedangkan akar tajuk tumbuh dari
Tanaman padi memiliki batang cylendris, agak pipih atau bersegi, berlubang atau massif, pada
buku selalu massif dan sering membesar, berbentuk herba. Batang dan pelepah daun tidak berambut.
Tinggi tanaman padi liar dapat mencapai ukuran melebihi orang dewasa, yaitu sekitar 200 cm, tetapi
varietas padi yang dibudidayakan secara intensif sudah jauh lebih rendah, yaitu sekitar 100 cm. batang
padi umumnya berwarna hijau tua dan ketika memasuki fase generatif warna batang berubah menjadi
7
Bunga padi berkelamin dua dan memiliki 6 buah benang sari dengan tangkai sari pendek dan
dua kantung serbuk di kepala sari. Bunga padi juga mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah
kepala putik yang berwarna putih atau ungu. Sekam mahkotanya ada dua dan yang bawah disebut
lemma, sedangkan yang atas disebut palea. Pada dasar bunga terdapat dua daun mahkota yang berubah
bentuk dan disebut lodicula. Bagian ini sangat berperan dalampembukaan palea. Lodicula mudah
Buah padi terdiri dari bagian luar yang disebut sekam dan bagian dalam yang disebut karyopsi.
Biji yang sering disebut beras pecah kulit adalah karyopsi yang terdiri dari lembaga (embrio) dan
endosperm. Endosperm diselumuti oleh lapisan aleuron, tegmen, dan perikarp yang disebut beras
sebenarnya adalah putih lembaga (endosperm) dari sebutir buah, yang erat terbalut oleh kulit ari,
lembaga yang kecil itu menjadi tidak ada artinya. Kulit ari itu sebenarnya terdiri atas kulit biji dan
Syarat Tumbuh
Iklim
Ketersediaan air untuk padi gogo tidak bisa ditentukan layaknya padi sawah irigasi. Hal
tersebut dikarenakan terdapat ketergantungan antara padi gogo pada air hujan maupun distribusinya
menjadi sangat penting. Rendahnya air hujan saat fase pertumbuhan akan menurunkan hasil produksi
dari padi gogo. Pertumbuhan akan optimal jika curah hujan tahunan sebesar 2000 mm, di beberapa
Negara yang mempunyai curah hujan 876 sampai 1000 mm per 3,5-4 bulan cukup untuk
Indonesia mempunyai curah dan periode hujan yang berbeda, tidak hanya antar daerah bahkan
juga daerah itu sendiri. Ada saat dimana intensitas hujan dalam kurun waktu sehari menjadi hal yang
lebih penting dari pada curah hujan dalam waktu bulanan bahkan tahunan. (Suriansyah et al., 2013).
8
Tanaman padi jenis gogo akan menghasilkan produksi yang tinggi jika tanaman tersebut hidup
pada kondisi musim yang berawan dengan suhu 24-26oC. berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
bahwa semakin tinggi radiasi matahari yang diterima saat tanaman berada pada fase generative akhir
atau pemasakan gabah maka berbanding lurus dengan hasil padi yang didapatkan. Radiasi matahari
yang baik atau dapat mencapai 16,5 kcal/cM3 pada fase pengisian sampai pada fase pemasakan gabah,
Tanah
Lahan pada area pertanaman padi gogo memiliki karakter yang bermacam-macam sesuai
dengan kondisi iklim. Tanah yang baik untuk pertanaman padi gogo memiliki tekstur yang bervariasi
mulai dari pasir sampai liat, tingkat keasaman tanah (pH) bervariasi mulai 3-10, kandungan bahan
organic mulai 1- 50%, kandungan garam mulai 0-1%, dan ketersediaan nutrisi mulai tanah yang
Kelembaban tanah sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah melebihi sifatsifat yang lain,
terkecuali topografi. Tekstur tanah merupakan hal yang sangat esensial bagi pertumbuhan dan
perkembangan padi gogo, sebab areal pengembangan padi gogo tidak mempunyai pengikat untuk
menahan kelembaban. Profil dari tekstur tanah tidak saja dilapisan atas, tetapi juga di lapisan bawah.
Hal tersebut dikarenakan jika pada bagian bawah tanah mempunyai cukup liat, maka fungsi tekstur
Sifat-sifat tanah harus diketahui sebelum adanya pembudidayaan padi gogo agar pada saat
proses budidaya, dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produksi yang sesuai dengan yang
dikehendaki. Tanah grumosol dan andosol dapat dikatagorikan kedalam jenis tanah yang sangat peka
terhadap erosi, sementara tanah mediteran merah, kuning dan regosol peka terhadap erosi. Litosol
mempunyai solum dangkal dan biasanya berasosiasi dengan regosol, mediteran, dan grumosol dapat
9
BAHAN DAN METODE
Adapun praktikum ini dilaksanakan dilahan dan Laboratorium Budidaya Tanaman Pangan
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Pada Hari Jumat, 24
Februari pukul 16.00 wib sampai selesai dengan ketinggian tempat ± 25 mdpl.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini cangkul sebagai alat untuk
menggemburkan tanah dan membersihkan gulma, caping sebagai alat untuk penghalang sinar matahari
pada kepala, gembor sebagai alat untuk menyiram tanaman, meteran sebagai alat untuk mengukur luas
lahan pada setiap kelas, tali plastic sebagai pembatas antar kelas, pacak digunakan sebagai pematok
lebar lahan antar kelas, jangka sorong untuk mengukur diameter batang, alat tulis untuk mencatat hasil
pengamatan, plang yang digunakan sebagai penanda jenis tanaman yang ditanam pada setiap plot
tanaman dalam satu kelas yang berisikan nama tanaman yang ditanam dan buku sebagai tempat untuk
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu benih padi varietas gogo sebanyak
16/kelompok sebagai bahan tanam, pupuk kandang yang akan digunakan sebagai campuran tanah
topsoil, stik es krim yang digunakan sebagai penanda jarak tanaman kedelai yang ditanam, top soil
sebagai media tanam dan campuran pupuk kandang, air mineral dibawa sebagai air minum yang
diminum, pupuk Urea, SP-36, dan KCl sebagai bahan untuk menambah unsur hara pada tanaman agar
tumbuh dan berkembang dengan baik, dan air sebagai penambah mineral dalam tanah agar tanaman
Prosedur Praktikum
1. Direndam benih jagung selama ± 12 jam lalu dikering anginkan sekitar 6-12 jam sebelum
ditanam.
2. Disiapkan media tanam berupa topsoil dan pupuk kendang dan dicampur menjadi satu, dan
10
3. Ditanam benih padi polybag dengan diberi lubang terlebih dahulu sedalam 5 cm dan
kemudian ditutup lubang dengan tanah yang ada pada polybag dan disiram dengan air
4. Dilakukan penjarangan pada tanaman dengan memilih tanaman yang lebih baik,
5. Disiram tanaman dua kali sehari pada pagi dan sore hari,
6. Dilakukan pengamatan padi dengan parameter amatan tinggi tanaman (cm), jumlah daun
(helai), jumlah anakan total (anakan) serta penimbangan bobot basah akar pada akhir
pengamatan.
7. Dilakukan pemupukan pertama pada hari selasa, 14 Maret 2023 pada semua tanaman
dengan dosis urea 0,75 gram, SP-36 0,68 gram, dan KCL 0,3 gram.
8. Dilakukan pemupukan kedua pada tanggal 01 April 2023 pada semua tanaman dengan
9. Dilakukan penyiangan tanaman untuk membersihkan tanaman dari gulma yang dapat
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Data Tinggi Tanaman Padi (cm)
Anakan Total
Polybag MST
3 4 5 6 7 8 9
1 3 3 3 3 3 4 5
2 0 2 2 3 3 4 5
3 1 2 2 3 3 4 5
4 2 2 2 3 3 4 5
5 3 2 3 3 3 4 5
6 1 2 3 3 3 4 5
Total 10 13 15 18 3 24 5
Rataan 2 2,1 3 3 3 4 5
12
Pembahasan
. Padi merupakan tanaman yang termasuk meliputi kurang lebih 25 spesies, tersebar di daerah
tropis dan daerah subtropics, seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Padi yang ada sekarang
merupakan persilangan antara Oryza officianalis dan Oryza sativa.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur
Mubaroq (2013)Yang Menyatakan Bahwa Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang tergolong
dalam Famili Gramineae. Secara lengkap, taksonomi tanaman padi adalah Kingdom: Plantae, Divisi:
Spermatophyta, Sub divisi: Angiospermae, Famili: Gramineae, Genus: Oryza, Spesies: Oryza sativa.
Pada parameter jumlah daun tanaman padi gogo di dapat rataan tertinggi yaitu pada tanaman 6
sebesar jumlah daun 23 helai dan terendah pada tanaman 3 dengan jumlah daun 19.Hal Ini Sesuai
Dengan Literatur Sitorus (2014)Yang Menyatakan Bahwa Secara morfologi tanaman padi mempunyai
tiga fase perkembangan yaitu fase vegetatif (perkecambahan sampai inisiasi malai), fase reproduktif
(inisiasi malai sampai pembungaan), dan fase pemasakan (pembungaan sampai pemasakan)
Pada parameter bobot basah tajuk tanaman padi gogo didapatkan data tertinggi yaitu pada
tanaman 6 yang memiliki berat 205 gram dan data yang terendah terdapat pada tanaman 5 yang
memiliki berat 82 gram.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur BB Padi (2017)Yang Menyatakan Bahwa
Tanah yang baik untuk pertanaman padi gogo memiliki tekstur yang bervariasi mulai dari pasir sampai
liat, tingkat keasaman tanah (pH) bervariasi mulai 3-10, kandungan bahan organic mulai 1- 50%,
kandungan garam mulai 0-1%, dan ketersediaan nutrisi mulai tanah yang defisiensi akut sampai nutrisi
berlimpah.
Pada panjang malai tanaman padi gogo didapat data tertinggi terdapat pada tanaman 2 dengan
panjang 24,3 dan data terendah yaitu pada tanaman 5 yaitu dengan panjang 19 cm.Hal Ini Sesuai
dipengaruhi oleh tekstur tanah melebihi sifatsifat yang lain, terkecuali topografi. Tekstur tanah
merupakan hal yang sangat esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan padi gogo, sebab areal
pengembangan padi gogo tidak mempunyai pengikat untuk menahan kelembaban. Profil dari tekstur
13
Hasil dari praktikum yang telah dilakukan pupuk yang digunakan yaitu pupuk khususnya
pemberian pupuk makro yaitu Urea, SP-36 dan Kcl menunjukkan bahwa pemupukan berpengaruh
sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi pada umur 6, 7, dan 8 MST. Sehingga bisa kita lihat pada
data diatas bmenunjukkan bahwa terjadi pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi pada umur 6
MST setelah diberikan pupuk.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Krisna (2021) Yang Menyatakan Bahwa
Sifat-sifat tanah harus diketahui sebelum adanya pembudidayaan padi gogo agar pada saat proses
budidaya, dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produksi yang sesuai dengan yang
dikehendaki. Tanah grumosol dan andosol dapat dikatagorikan kedalam jenis tanah yang sangat peka
terhadap erosi, sementara tanah mediteran merah, kuning dan regosol peka terhadap erosi.
14
KESIMPULAN
1. Padi merupakan tanaman yang termasuk meliputi kurang lebih 25 spesies, tersebar di daerah
tropis dan daerah subtropics, seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Padi yang ada
2. Pada parameter jumlah daun tanaman padi gogo di dapat rataan tertinggi yaitu pada tanaman
6 sebesar jumlah daun 23 helai dan terendah pada tanaman 3 dengan jumlah daun 19.
3. Pada parameter bobot basah tajuk tanaman padi gogo didapatkan data tertinggi yaitu pada
tanaman 6 yang memiliki berat 205 gram dan data yang terendah terdapat pada tanaman 5
4. Pada parameter bobot basah tajuk tanaman padi gogo didapatkan data tertinggi yaitu pada
tanaman 6 yang memiliki berat 205 gram dan data yang terendah terdapat pada tanaman 5
5. Pada panjang malai tanaman padi gogo didapat data tertinggi terdapat pada tanaman 2 dengan
panjang 24,3 dan data terendah yaitu pada tanaman 5 yaitu dengan panjang 19 cm.
6. Hasil dari praktikum yang telah dilakukan pupuk yang digunakan yaitu pupuk khususnya
pemberian pupuk makro yaitu Urea, SP-36 dan Kcl menunjukkan bahwa pemupukan
berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman padi pada umur 6, 7, dan 8 MST. Sehingga
bisa kita lihat pada data diatas bmenunjukkan bahwa terjadi pengaruh nyata terhadap tinggi
15
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. 2014. Berita Resmi Statistik. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2017. Deskripsi Vrietas Unggul Baru Padi.
Budi, R.S. 2018. Eksplorasi dan Mutasi Induksi dalam Upaya Perbaikan Genetik Padi Gogo Beras
Merah Lokal Sumatera Utara. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang.
Fiolita, V., Muin, A., & Fahrizal. 2017. Penggunaan Pupuk NPK Mutiara untuk Peningkatan
Pertumbuhan Tanaman Gaharu Aquilaria spp pada Lahan Terbuka di Tanah Ultisol. Jurnal
Hutan Lestari, 5(3), 850–857.
Jufri, A dan M. Rosjidi. 2014. Pengaruh Zeolit dalam Pupuk terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi
Sawah di Kabupaten Badung Provinsi Bali. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 14(3): 161-
166.
Krisna, A. 2021. Pindah Silang dan Pemetaan Kromosom. UGM Press. Yogyakarta Balai Besar
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Teknologi Budidaya Padi. Bandar
Lampung. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.
Mubaroq, I. A. 2013. Kajian Bionutrien Caf dengan Penambahan Ion Logam Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Tanaman Padi. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Norsalis, E. 2013. Padi Gogo dan Padi Sawah. Penebar Swadaya. Yogyakarta.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013. Model Optimum Budidaya Padi Intensif Pada
Lahan Sawah Irigasi Teknis Yang Berkelanjutan.
Sitorus, H. L. 2014. Respon Beberapa Kultivar Padi Gogo pada Ultisol terhadap Pemberian
Alumunium dengan Konsentrasi Berbeda. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Bengkulu.
16
Suriansyah, et al. 2013. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Gogo.Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kalimantan Tengah.
Suryana. 2013. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : PT.
Salemba Empat.
Suryanugraha, W. G., Supriyant., dan Kristamtini. 2017. Keragaan Sepuluh Kultivar Padi Lokal
(Oryza sativa L.) Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Vegetalika. 6(4), 55-70.
Utama, M.Z. Harja. 2015. Budidaya Padi Pada Lahan Marjinal Kiat Meningkatkan Produksi Padi.
Andi offset. Yogyakarta.
Yusuf, A., Yarda., A. Karim dan Darusman. 1999. Karakteristik Lahan Gambut Teunom dan Krueng
Sabe Aceh Barat. Jurnal Agrista. (3): 35-41.
17
LAMPIRAN
18
Gambar 5: Dilakukan Penanaman Batang ubi kayu pada polybag
19
Gambar 9:
Dilakukan Pengamatan
Tanaman
20
Gambar 12: Dilakukan Pembersihan Lahan dari Polybag dan
Tanaman
21
BUDIDAYA TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta) DENGAN PERBEDAAN
MEDIA TANAM
LAPORAN
OLEH:
JHON CHRISTOFFEL SIANTURI
210301068
AGROTEKNOLOGI 2
LAPORAN
OLEH:
JHON CHRISTOFFEL SIANTURI
210301068
AGROTEKNOLOGI 2
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian di Laboratorium
Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diperiksa Oleh:
Asisten Korektor
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Adapun judul dari laporan ini adalah “BUDIDAYA TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta) DENGAN
Perbedaan Media Tanam yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di
Laboratorium Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara.
Penulis Berterimakasih Kepada Dr. Ir. Jonatan Ginting , MS ;Dr.Ir, Nini Rahmawati ,M.Si;
Dan Dr.Ir. Yaya Hasanah ,M.Si .,Selaku Dosen Mata Kuliah Tanaman Pangan I ,Serta Abang dan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan demi perbaikan penulisan mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
Indonesia. Hal ini dikarenakan ubi kayu dapat tumbuh dilahan yang kering dan mampu bertahan di
iklim tropis. Ubi kayu mengandung karbohidrat tinggi dengan kadar amilosa yang rendah dan kadar
amilopektin tinggi sehingga dapat dijadikan sumber pangan pengganti beras. Di Indonesia jenis olahan
ubi kayu yang masih sedikit antara lain gaplek, tiwul, keripik, dan tepung. Sedangkan olahan ubi kayu
berbasis industri yang ada saat ini antara lain tapioka. Untuk meningkatkan manfaat dan nilai ekonomis
tersebut dapat dibuat produk setengah jadi sebagai alternatif pengganti terigu untuk produk
Singkong ( Manihot utilisima atau Manihot esculenta ) merupakan salah satu tanaman
yang tersebar luas di Indonesia yang sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara di dunia.
Varietas-varietas ketela pohon unggul yang biasa ditanam, antara lain: Valenca, Mangi, Betawi, SPP,
Tanaman ubi kayu banyak diusahakan di lahan kering dengan berbagai jenis tanah
terutama Ultisol, Alfisol, dan Inceptisol. Provinsi Lampung merupakan sentral produksi ubi kayu
utama di Indonesia. Di Provinsi Lampung ubi kayu sebagian besar ditanam di lahan Ultisol bersifat
masam, Al-dd tinggi dan kandungan hara relatif miskin. Ubi kayu dapat tumbuh dengan baik pada
tanahultisol dengan pH 6,1. Klon yang umum ditanam petani adalah klon
penyerapan hara. Akar akan membesar dan membentuk umbi. Umbi pada singkong merupakan akar
pohon yang membesar Umbi singkong berbeda dengan umbi tanaman umbi-umbian lain. Umbi secara
anatomis sama dengan akar, tidak mempunyai mata tunas sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat
perbanyakan vegetatif. Bagian umbi atau daging merupakan bagian terbesar, dan ditengahnya terdapat
sumbu dimana sumbu ini berfungsi sebagai penyalur makanan hasil fotosintesis dari daun
Ubi kayu (Manihot utillisima) merupakan makanan pokok ketiga setelah padi dan
jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan
memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi berbagai tanah. Tanaman ini memiliki kandungan
gizi yang cukup lengkap. Kandungan kimia dan zat gizi pada singkong adalah karbohidrat, lemak,
protein, serat makanan, vitamin (B1, C), mineral (Fe, F, Ca), dan zat non gizi, air. Selain itu, umbi
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui budidaya tanaman Ubi kayu
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi
komponen penilaian pada praktikum Laboratorium Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan terkait dengan budidaya tanaman Ubi kayu (Manihot esculanta) dengan perbedaan
media tanam.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Pangan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang sangat strategis dalam
mewujudkan ketahanan pangan nasional, selain itu berperan juga dalam mewujudkan pembangunan
wilayah, pengentasan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, penyedia bahan baku industri,
penghematan dan penerimaan devisa negara serta menjadi penarik bagi industri hulu dan pendorong
Upaya peningkatan ketahanan pangan nasional telah dilakukan dengan berbagai cara antara
berkelanjutan. Pola konsumsi pangan yang hanya bergantung pada beberapa jenis pangan
menyebabkan rawan terhadap perubahan lingkungan global yang sering terjadi, oleh sebab itu salah
pangan(Tambunan ,2013).
Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu komoditas pertanian di
Indonesia, dapat tumbuh sepanjang tahun di daerah tropis dan memiliki daya adaptasi yang tinggi. Di
Indonesia, produksi ubi kayu sangat melimpah, yaitu sekitar 19.341.233 ton. Perkembangan luas
panen ubi kayu di Indonesia selama periode 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018 mengalami fluktuasi.
Pada tahun 2014, luas panen ubi kayu di Indonesia sebesar 1.003.494 hektar dan pada tahun 2018
turun menjadi 792.952 hektar. Dalam periode 2014 - 2018, pertumbuhan luas panen ubi kayu
mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sebesar 2,8 %(Badan Pusat Statistika,2018).
Ubi kayu memiliki prospek untuk dikembangkan, karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan
makanan dan diolah menjadi berbagai produk seperti tepung tapioka, tape dan keripik. Ubi kayu juga
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri terutama industri pelet atau pakan ternak dan industri
pengolahan tepung, serta dijadikan bahan baku pembuatan bioetanol (Nugraha et al, 2015).
Konsumsi ubi kayu per kapita mengalami penurunan, namun permintaan ubi kayu meningkat
akibat meningkatnya kebutuhan ubi kayu untuk industri. Pada periode 2000-2016, setiap tahun
Indonesia mengimpor ubi kayu olahan sebesar 271.681 ton dengan nilai US$ 100,63 juta. Pada periode
yang sama, jumlah ekspor ubi kayu relatif kecil dibandingkan dengan jumlah impor. Ekspor ubi kayu
nilai US$ 13,1 juta (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2016).
IKLIM
Iklim merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha budidaya tanaman.
Interkasi antara iklim sebagai factor lingkungan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas
pertumbuhan tanaman. Terjadinya iklim ekstrim berdampak besar terhadap tanaman semusim,
terutama tanaman pangan. Unsur iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman diantaranya
curah hujan, suhu, kelembaban dan intensitas cahaya. Curah hujan merupakan unsur iklim yang
fluktuasinya tinggi. Jumlah curah hujan secara keseluruhan sangat penting dalam menentukan hasil.
Saat tanaman berumur 1-3 bulan, singkong membutuhkan 150-200 mm, ketika tanaman berumur 4-7
bulan memerlukan curah hujan 250-300 mm, dan saat menjelang panen singkong memerlukan curah
Ubi kayu dapat tumbuh, berkembang dan menghasilkan umbi dengan baik, ubi kayu
menghendaki kondisi lingkungan tertentu, baik kondisi lingkungan diatas permukaan tanah (iklim)
maupun dibawah permukaan tanah. Tanaman ubi kayu menghendaki suhu antara 18-35 derajat. Pada
suhu dibawah 10 derajat pertumbuhan tanaman ubi kayu akan terhambat. Suhu udara minimal bagi
tumbuhnya ubi kayu sekitar 10 derajat, suhunya di bawah 10 derajat menyebabkan pertumbuhan
tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu antara 60-65 %. Sinar matahari yang dibutuhkan
bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya
(Waluyo, 2020).
Permasalahan umum pada pertanaman ubi kayu adalah produktivitas dan pendapatan yang rendah.
Produktivitas suatu tanaman bergantung pada interaksi yang terjadi antara faktor lingkungan dan genetik.
Salah satu faktor lngkungan yang berpengaruh terhadap produktivitas ubi kayu adalah iklim/cuaca. Interaksi
antara iklim/cuaca sebagai faktor lingkungan dengan faktor genetik tanaman akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan kualitas tanaman. Faktor genetik berkaitan dengan karakteristik yang biasanya bersifat khas
pada tanaman, seperti kondisi batang, bentuk bunga, bentuk daun dan sebagainya. (Thamrin et al 2013).
TANAH
Tanaman ubi kayu banyak diusahakan di lahan kering dengan berbagai jenis tanah terutama
Ultisol, Alfisol, dan Inceptisol. Provinsi Lampung merupakan sentral produksi ubi kayu utama di
Indonesia. Di Provinsi Lampung ubi kayu sebagian besar ditanam di lahan Ultisol bersifat masam, Al-
dd tinggi dan kandungan hara relatif miskin. Ubi kayu dapat tumbuh dengan baik pada tanah ultisol
Tanah yang paling sesuai untuk singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu
liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara
yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman ubi kayu yang
lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun mikronya. Jenis tanah yang
sesuai untuk tanaman singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan
Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ubi kayu berkisar antara 4,5-8,0 dengan pH
ideal 5,8. Pada umumnya tanah di Indonesia ber-pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga seringkali
dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ubi kayu. Ubi kayu dapat tumbuh dengan baik pada tanah
Tanaman ubi kayu banyak diusahakan di lahan kering dengan berbagai jenis tanah terutama Ultisol,
Alfisol, dan Inceptisol. Provinsi Lampung merupakan sentral produksi ubi kayu utama di Indonesia. Di Provinsi
Lampung ubi kayu sebagian besar ditanam di lahan Ultisol bersifat masam, Al-dd tinggi dan kandungan hara
relatif miskin. Ubi kayu dapat tumbuh dengan baik pada tanah ultisol dengan pH 6,1 (Lengreid, 2013).
BAHAN DAN METODE
Adapun praktikum ini dilaksanakan di Lahan Tanaman Pangan I Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengaketinggilan ±25 mdpl pada hari Jumat, 24
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Cangkol untuk menggali dan menata
tanah pada lahan, Caping untuk menghindari terik matahari dan menahan air hujan, Gembor untuk
meyiram tanaman, Meteran, pacak dan tali plastik untuk mengukur batas lahan antar kelas,
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah batang ubi kayu sepanjang 30 cm
sebanyak (16/kelompok) sebagai bahan tanam, Top Soil 30 kg/kelompok dan Pupuk kandang 20
kg/kelompok sebagai media tanam, Polybag ukuran 10 (8/kelompok) sebagai tempat media tanam dan
benih, Stik eskrim sebagai penandtinggi tanaman, Plang bertuliskan nama kelompok dan nama lab
sebagai penandalahan dan komoditi tanaman.serta Air minum agar tidak kehausan.
Prosedur Praktikum
Persiapan benih
- Ditanam masing-masing batang ubi kayu kedalam polybag berisi top soil yang telah disiapkan, lalu
- Disiapkan media tanam berupa top soil dan pupuk kandang dengan
Hasil
Perlakuan (2:1)
Polybag MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 7,5 15 22 33 38 40 52
Total 4 7,5 15 22 33 38 40 52
Rataan 4 7,5 15 22 33 38 40 52
Perlakuan (3:1)
Polybag MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 45 9 12,5 17,5 21 25,5 35 41
Total 4 9 12,5 17,5 21 25,5 35 41
Rataan 4 9 12,5 17,5 21 25,5 35 41
Perlakuan (2:1)
Polybag MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 4 5 5 6 6 8 11
Total 4 4 5 5 6 6 8 11
Rataan 4 4 5 5 6 6 8 11
Perlakuan (3:1)
Polybag MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 3 4 4 5 6 9 12 13
Total 3 4 4 5 6 9 12 13
Rataan 3 4 4 5 6 9 12 13
Data Jumlah Daun
Perlakuan (2:1)
Polybag MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 7 15 24 335 43 49 53
Total 1 7 15 24 35 43 49 53
Rataan 1 7 15 24 35 43 39 53
Perlakuan (3:1)
Polybag MST
2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 5 12 16 21 30 38 43
Total 1 5 12 16 21 30 38 43
Rataan 1 5 12 16 21 30 38 43
Pembahasan
Penghematan dan penerimaan devisa negara serta menjadi penarik bagi industri hulu dan
pendorong pertumbuhan bagi industri hilir.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur Nurhayati (2019)Yang
Menyatakan Bahwa Tanaman Pangan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang sangat
strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, selain itu berperan juga dalam mewujudkan
pembangunan wilayah, pengentasan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, penyedia bahan baku
industri,
Upaya Peningkatan Tanaman Pangan Dilakukan Dengan Cara Peningkatan Produksi Pangan
Dan Dilakukan Peanekaragaan Pangan .Hal Ini Sesuai Dengan LIteratur Tambunan (2013)Yang
Menyatakan Bahwa Upaya peningkatan ketahanan pangan nasional telah dilakukan dengan berbagai
cara antara lain dengan meningkatkan produksi pangan dan menambah penganekaragaman pangan
berkelanjutan. Pola konsumsi pangan yang hanya bergantung pada beberapa jenis pangan
menyebabkan rawan terhadap perubahan lingkungan global yang sering terjadi, oleh sebab itu salah
Berdasarkan Praktikum didapatkan hasil parameter panjang tunas tanaman ubi kayu pada polibag 1
dengan perlakuan (2:1) didapatkan rerataan tertinggi yaitu 52 cm pada umur 9 MST dan terendah pada
polibag 1 dan 2 dengan perlakuan (2:1) dan (3:1) yaitu 4 cm pada umur 2 MST.Hal Ini Sesuai Dengan Literatur
Balai Penelitian Balai Penelitian Kacang dan Ubi.(2013)yang menyatakan bahwa Tanaman ubi kayu
banyak diusahakan di lahan kering dengan berbagai jenis tanah terutama Ultisol, Alfisol, dan
Inceptisol. Provinsi Lampung merupakan sentral produksi ubi kayu utama di Indonesia. Di Provinsi
Lampung ubi kayu sebagian besar ditanam di lahan Ultisol bersifat masam, Al-dd tinggi dan
kandungan hara relatif miskin. Ubi kayu dapat tumbuh dengan baik pada tanah ultisol dengan pH
6,1. Klon yang umum ditanam petani adalah klon unggul UJ-5.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Hariana, 2015, 262 tumbuhan obat dan khasiatnya, cet 2 (edisi revisi) Penebar
Swadaya,Jakarta.
Balai Penelitian Kacang dan Ubi. 2013. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan
Dan Umbi-Umbian.Balitkabi.Malang.
Badan Pusat Statistika ,2018. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Hal. 216-218.
Gardjito, Murdijati, dkk. 2013. Pangan Nusantara Karakteristik dan Prospek untuk Percepatan
Diversifikasi Pangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Krisna, A. 2021. Pindah Silang dan Pemetaan Kromosom. UGM Press. Yogyakarta Balai Besar
Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Teknologi
Budidaya Ubi Kayu. Bandar Lampung.
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.
Lengreid, A. 2021. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Frekuensi Pemberian Pupuk Urea Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Ubi Kayu di Lahan Kering. Makalah
Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian Institut
Bogor.
Nugraha, H. D., A. Suryanto. dan A. Nugroho. (2015). Kajian Potensi Produktivitas Ubikayu Di Kabupaten
Pati. Jurnal Produksi Tanaman, 8 (3), Nomor 8, hlm. 673-682
Nurhayati, R. M. 2019. Struktur dan Distribusi Pendapatan Serta Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga
Petani Ubi Kayu di Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi. Bandar Lampung.
Fakultas Pertanian. Universitas Lampung.
Roja, L.2018.Pengaruh Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Stek Empat Klon
UbiKayu(ManihotesculentaCrantz).JurnalAgroteknologi.Lampung
Tambunan, A.S. 2013.Efisiensi Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Ubi Kayu
Thamrin, M. 2013. Analisis Usaha tani Ubi Kayu (Manihot Utilissima). Jurnal Agrium, 18(01), 58.
Zakariah, M. A. 2022. Pengaruh Dosis Pemupukan Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Serta
Kecernaan Hijauan Ubi Kayu. Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.
LAMPIRAN