PAPER
OLEH :
SABAT CRISTIAN MORA PANGGAEBAN
210301181
AGROTEKNOLOGI 2
PAPER
OLEH :
SABAT CRISTIAN MORA PANGGAEBAN
210301181
AGROTEKNOLOGI 2
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian di
Laboratorium Dasar Pemuliaan Tanaman Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Diketahui oleh :
Asisten Koordinator
(Bobby Michael
Waruwu) NIM :
18031191
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari paper ini adalah “Pemanfaatan Radiasi Gamma Co-
Metode Mutagen Fisik” yang merupakan salah satu syarat untuk melengkapi
Dr. Diana Sofiah Hanafiah, SP., MP; Dolly Soujangan Siregar SP., MP;
Hafnes Wahyuni SP., Mp; Dr. Khairunnisa Lubis SP., MP selaku dosen mata
kuliah Dasar Pemuliaan Tanaman. Serta abang dan kakak asisten Laboratorium
Dasar Pemuliaan Tanaman yang telah membantu dalam menyelesaikan paper ini.
Penulis menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan
paper ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih semoga paper ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan Penulisan..........................................................................................3
Kegunaan Penulisan.....................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum L.)...............................4
Syarat Tumbuh.............................................................................................6
Tanah................................................................................................6
Iklim..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
sayuran yang strategis dan memiliki nilai ekonomi penting bagi Indonesia.
permintaan terhadap tomat itu sendiri sehingga peluang pasarnya terbuka secara
luas, baik peluang pasar di dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.
Beragamnya manfaat tomat ini tentu saja memberikan peluang kepada petani
kegunaan tomat adalah untuk bahan masakan. Hampir seluruh jenis masakan di
Indonesia menggunakan tomat sebagai bahan dasar pembuatannya. Selain itu nilai
gizi yang terkandung dalam tomat juga cukup tinggi, karena terdapat sejumlah
produktivitas tomat di Indonesia masih relatif rendah yaitu 16,61 ton/ha pada
tomat harus segera ditingkatkan. Salah satu peningkatan dari segi kualitas dapat
dilakukan dengan cara induksi mutasi radiasi gamma Co-60. Induksi mutasi
2
adalah perubahan genetik yang disebabkan oleh usaha manusia salah satu caranya
berbagai jenis spesies setiap tanaman), sedangkan pemuliaan secara mutasi dapat
diinduksi dengan mutagen fisik atau mutagen kimia. Mutagen fisik adalah mutasi
berupa bahan fisika, yang mana sumbernya berupa sinar alfa, beta dan gamma.
Pada umumnya mutagen fisik dapat menyebabkan mutasi pada tahap kromosom,
sedangkan mutagen kimia umumnya menyebabkan mutasi pada tahapan gen atau
sayuran atau buah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan strategis bagi
masih terbuka lebar, baik untuk kebutuhan dalam dan diluar negeri untuk tujuan
menggunakan tomat. Selain itu, kandungan gizi dan vitamin buah tomat sangat
tinggi, karena memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin yang merupakan
ditingkatkan. Peningkatan dari segi kualitas salah satu caranya dapat dilakukan
3
sifat tanaman, baik secara kuantitatif maupun kualitatif disebut dengan pemuliaan
dan agronomi serta tujuan ekonomis yang diharapkan. Dalam pemuliaan tanaman
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan dari paper ini adalah sebagai salah satu syarat
Sumatera Utara, Medan dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
tanaman sayuran yang sangat dikenal oleh masyarakat sejak abad terakhir. Kata
tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian yaitu xitomate atau
sekaligus akar serabut (akar samping) yang bisa tumbuh menyebar ke segala arah.
cm. Sesuai sifat perakarannya, tanaman tomat bisa tumbuh dengan baik di tanah
Batang tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi
cukup kuat, berbulu atau berbulu halus dan diantara bulu-bulu itu terdapat rambut
kelenjar. Batang tanaman tomat berwarna hijau, pada ruas-ruas batang mengalami
penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu,
batang tanaman tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan
hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5-7. Ukuran daun
berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna
hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga
tomat adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat. Mahkota
bunga tomat berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran
sekitar 1 cm. Bunga tomat merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau
tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang
sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama
dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang
buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan
bulat persegi. Ukuran buah tomat juga bervariasi, yang paling kecil memiliki berat
8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat
Iklim
Tanaman tomat tumbuh optimal pada iklim kering dengan suhu udara nya
berkisar diantara 18 sampai dengan 27 derajat celcius pada siang hari dan 15
sampai dengan 20 derajat celcius padda malam hari, pembentukan buah tomat
terhambat pada suhu lebih dari 30 derajat celcius atau dibawah 10 derajat celcius.
Curah hujan juga penting diperhatikan, curah hujan yang baik bagi pertumbuhan
tanaman tomat yaitu berada pada 750 sampai 1250 mm/tahun dengan kelembapan
18°- 25° C pada siang hari dan 10°- 20°C pada malam hari. Perbedaan suhu yang
besar antara siang dan malam hari berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman. Kabut yang dingin dapat menghambat pertumbuhan tanaman, suhu
diatas 25°C pada siang hari yang diikuti dengan kelembaban udara yang tinggi
dapat mereduksi hasil. Selain itu, suhu malam hari yang tinggi atau diatas 20°C
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman tomat adalah 750-1250 mm/tahun,
keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air tanah, terutama di daerah
yang tidak terdapat teknik irigasi. Curah hujan yang tinggi juga dapat
sampai 4 bulan. Tanaman tomat dapat ditanam sepanjang tahun. Namun, waktu
7
yang paling baik untuk menanam tomat adalah musim kemarau yang dibantu
Tanah
Tomat akan tumbuh dengan optimal pada tanah yang subur, gembur,
porus, dengan kemasaman tanah (pH) 5 sampai 7 dengan sistem drainase yang
well drained. Pertumbuhan yang baik dan optimal terjadi pada ketinggian tanah
sekitar 100 sampai 2000 mdpl. Apabila pH tanah tidak sesuai maka dapat
diberikan pupuk berupa urea, TSP, KCl, atau NPK (Notohadiprawiro, 2012).
Kualitas 4 lahan adalah ciri lahan yang mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan persyaratan suatu tipe penggunaan tertentu disebut sebagai kualitas
lahan misalnya regim suhu, ketersediaan air, media perakaran, retensi hara, hara
karakteristik lahan adalah setiap atribut lahan yang dapat di ukur atau di duga,
Tanaman ini tidak tahan hujan dan sinar matahari terik sehingga cocok ditanam di
Indonesia yang beriklim tropis. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan
ketersediaan air tanah bagi 8 tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat
irigasi teknis. Curah hujan yang tinggi (banyak hujan) juga dapat menghambat
Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah seperti andosol, regosol,
latosol, ultisol dan grumosol. Namun demikian, tanah yang paling ideal dari jenis
lempung berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang
tinggi, serta mudah mengikat air (porosus). Untuk pertumbuhan yang baik pH
yang sesuai adalah 5,0 dengan pengairan yang cukup dan teratur mulai tanam
Sifat fisika tanah yang baik untuk penanaman tomat adalah yang
berstektur lempung atau lempung berdebu. Keadaan fisis tanah yang baik akan
gelombang elektromagnetik yang berasal dari proses perubahan atom atau inti
atom yang tidak stabil. Ketidakstabilan atom atau inti atom tersebut terjadi secara
alami atau juga dapat terjadi akibat buatan manusia. Radiasi mencakup partikel
membawa energi. Jenis radiasi yang dibahas di bawah ini disebut radiasi pengion
karena ia dapat menghasilkan partikel (atau ion) bermuatan dalam materi. Sinar-
X, sinar gamma, partikel alfa, partikel beta, dan neutron adalah contoh radiasi
Radiasi sinar gamma (γ) berasal dari inti atom yang radioaktif. Inti atom
yang radioaktif ini pada umumnya adalah pemancar zarah radiasi Beta (β). Akan
tetapi banyak juga yang merupakan pemancar zarah radiasi Alpha (α). Jika dilihat
dari struktur atomnya, inti yang memancarkan zarah radiasi Beta (β) atau zarah
akan tetapi jika inti atomnya masih kelebihan energi yaitu lebih besardari energi
terendah untuk memancarkan zarah radiasi Beta (β) maupun zarah radiasi Alpha
(α), maka kelebihan energi pada inti atom ini yang dipakai untuk memancarkan
Sinar gamma yang banyak digunakan untuk radiasi yaitu hasil peluruhan
karakteristik hampir sama dengan besi/nikel. Co-60 dalam keadaan tidak stabil,
10
meluruh memancarkan dua sinar Gamma dengan energi masing-masing 1,17 MeV
dan 1,33 MeV yang mempunyai waktu paruh 5,27 tahun. Peluruhan gamma
didahului oleh peluruhan Beta. Co-60 menjadi dalam keadaan ground state apabila
Dalam bidang pertanian sendiri, sinar gamma banyak digunakan untuk Pemuliaan
yang sesuai dengan sistem budidaya yang ada dan tujuan ekonomi yang
Energi sinar gamma pada tanaman dengan perlakuan dosis radiasi yang
tepat akan diperoleh tanaman yang mempunyai sifat-sifat yang diinginkan seperti:
produksi tinggi, umur genjah, tahan terhadap penyakit, penampilan tanaman yang
menggunakan sinar Gamma adalah dosis yang digunakan lebih akurat dan
tomat harus segera ditingkatkan. Salah satu peningkatan dari segi kualitas dapat
dilakukan dengan cara induksi mutasi radiasi gamma Co-60. Induksi mutasi
11
adalah perubahan genetik yang disebabkan oleh usaha manusia salah satu caranya
berbagai jenis spesies setiap tanaman), sedangkan pemuliaan secara mutasi dapat
diinduksi dengan mutagen fisik atau mutagen kimia. Mutagen fisik adalah mutasi
berupa bahan fisika, yang mana sumbernya berupa sinar alfa, beta dan gamma.
Pada umumnya mutagen fisik dapat menyebabkan mutasi pada tahap kromosom,
sedangkan mutagen kimia umumnya menyebabkan mutasi pada tahapan gen atau
Induksi mutasi adalah salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan
keragaman tanaman. Mutasi Gen terjadi sebagai akibat perubahan dalam gen. Gen
yang berubah karena mutasi disebut mutan. Mutasi memiliki arti penting bagi
tanpa mengubah karakter yang lainnya. (2) Tanaman yang secara umum
yang terjadi pada individu) yang dapat menimbulkan keragaman yang tinggi
setelah dilakukannya paparan radiasi. (3) Radiasi merupakan salah satu cara yang
(terbentuknya individu baru yang berasal dari biji yang tidak mengalami
fertilisasi). Mutasi fisik juga dapat menghasilkan karagaman yang lebih cepat
memiliki beberapa kelemahan, dimana sifat yang diperoleh tidak dapat diprediksi
induksi mutasi radiasi Gamma Co-60 pada pertumbuhan fisiologi tanaman tomat
tanaman, menurunnya daya tumbuh dari tanaman dan morfologi tanaman. Tetapi
dosis radiasi yang terlalu rendah tidak cukup untuk memutasi tanaman karena
frekuensi mutasi yang terlalu rendah hanya menghasilkan sedikit sektor yang
akibat radiasi sinar gamma disebabkan oleh adanya efek deterministik. Efek
deterministik adalah efek kematian sel yang disebabkan oleh paparan radiasi. Ini
muncul karena dosis paparan radiasi yang diberikan di atas dosis ambang yang
seharusnya diterima. Semakin tinggi dosis radiasi maka semakin tinggi efek
oleh banyak gen. Karakter tinggi tanaman atau penurunan tinggi tanaman
merupakan indikator yang paling umum yang digunakan untuk melihat efek
dosis yang tinggi akibatnya adanya gangguan fisiologis atau kerusakan kromosom
yang diakibatkan oleh mutagen (radiasi sinar gamma) yang diberikan. Sinar
gamma termasuk ke dalam radiasi pegion dan berinteraksi dengan atom atau
molekul untuk memproduksi radikal bebas (kehilangan satu buah elektron dari
pasangan elektron bebasnya) dalam sel. Radikal tersebut dapat merusak atau
tanaman tergantung dari level radiasinya. Hal ini menunjukkan bahwa pemuliaan
terdapat banyak variasi genetik. Variasi genetik dapat diperoleh dengan salah satu
cara, yaitu induksi mutasi. Tanaman yang telah mengalami perubahan akibat
terjadinya mutasi disebut mutagen. Radiasi terhadap materi genetik tanaman tidak
sehingga semua hasil pemuliaan tanaman dengan radiasi aman untuk dikonsumsi
manusia pada umumnya mutagen fisik dapat menyebabkan mutasi pada tahap
14
antara lain ialah menurunnya kualitas tanah, lingkungan yang tidak mendukung,
rendahnya pengetahuan petani tentang budidaya tomat, akibat serangan hama dan
penyakit tanaman, varietas daya hasil tinggi yang kurang terjangkau oleh petani
atau lain sebagainya. Untuk mengatasi beberapa kemungkinan diatas yang dapat
tanaman. Pada umumnya perbaikan sifat genetik tersebut dicapai melalui tiga
cara, salah satunya ialah seleksi terhadap sifatsifat baik yang tersedia dalam
sifat-sifat keturunan yang lebih baik. Varietas baru ini dipilih dan dikembangkan
dari hasil seleksi terhadap suatu populasi tertentu. Seleksi individual keturunan
tanaman menyerbuk sendiri ini sering disebut dengan seleksi galur murni. Pada
cara ini sudah dilakukan penilaian dan pengujian terhadap keturunan tanaman
terpilih. Dengan demikian, metode ini merupakan seleksi tanaman yang sudah
pemuliaan tanaman. Saat ini telah banyak beredar varietas tomat unggul, tetapi
organik. Selama ini seleksi genotip untuk mendapatkan varietas unggul dilakukan
melalui teknologi konvensional dengan input bahan kimia (pupuk, pestisida) yang
tinggi, sehingga varietas unggul baru tersebut jika dibudidayakan secara organik
Seleksi genotip untuk mendapatkan varietas baru yang khusus untuk budidaya
yang telah dilakukan dapat dilakukan dengan cara molekuler ataupun dengan cara
dilakukan penyisipan gen tertentu yang diharapkan. Cara selanjutnya yang dapat
dilakukan untuk perkitan varietas unggul baru adalah dengan cara persilangan.
Dalam persilangan antara tetua jantan dan tetua betina dapat dijumpai tiga
rata-rata dari penampilan kedua tetuanya maka bersifat aditif. Kedua jika
jika penampilan F1 lebih tegar dibanding tetuanya maka bersifat hybrid vigor.
Salah satu varietas unggul baru dapat didapatkan melalui varietas hibrida. Varietas
cara molekuler melalui rekayasa genetik membutuhkan teknik dan biaya yang
tinggi sehingga perakitan dengan cara persilangan lebih dapat menekan biaya
Mutagen Fisik
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun
RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf
kromosom. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya variasi-variasi baru
pada spesies. Mutasi dibedakan menjadi mutasi kecil (mutasi gen) dan mutasi
besar (mutasi kromosom). Mutasi kecil adalah perubahan yang terjadi pada
susunan molekul gen (DNA). Sedangkan mutasi besar adalah perubahan yang
terjadi pada struktur dan susunan kromosom. Mutasi gen disebut juga mutasi titik.
Mutasi ini terjadi karena perubahan urutan basa pada DNA atau dapat dikatakan
molekul yang terdiri dari satu molekul DNA yang menghubungkan gen.
Kromosom memiliki dua lengan, yang panjangnya kadang sama dan kadang tidak
khususnya radiasi, yang paling banyak terjadi pada kromosom tanaman adalah
Mutasi dapat terjadi secara alami dan induksi. Mutasi alami terjadi karena
pengaruh alam dan memiliki peluang kejadian yang sangat langka. Contoh mutasi
alami yaitu petir. Mutasi induksi menggunakan mutagen kimia atau mutagen fisik.
17
Mutagen fisik berupa radiasi yaitu sinar-X dan sinar gamma. Mutagen fisik
radikal bebas. Radikal bebas adalah atom, molekul, atau senyawa yang kehilangan
satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbital terluar sehingga bersifat
tidak stabil. Elektron yang tidak berpasangan selalu berusaha menarik pasangan
baru sehingga mudah bereaksi dengan zat lain seperti protein, lemak maupun
DNA dalam tubuh. Proses ini menyebabkan DNA menjadi rusak yang disebut
terjadi pada saat ini disebabkan oleh mutasi. Perubahan genetik tunggal maupun
terjadi pada bagian yang sedang aktif mengadakan pembelahan sel seperti tunas,
biji, stek batang, serbuk sari, akar rhizome (rimpang), kultur jaringan dan
sebagainya, namun mutasi juga dapat terjadi pada bagian dan pertumbuhan
Mutasi gen bisa terjadi dalam bentuk dua arah, yakni dari dominan (sifat
yang sering muncul) ke resesif (sifat yang tidak tampak karena ditutupi oleh sifat
dominan) atau sebaliknya. Mutasi yang sering terjadi adalah mutasi gen,
oleh proses nuklir atau subatom dikenal dengan radioaktivitas. Dengan transisi
energi akibat percepatan elektron dapat menghasilkan sinar gamma, begitu juga
nuklir. Untuk dapat menghasilkan tanaman mutan dengan keragaman yang tinggi
ditentukan dosis radiasi yang menginduksi pada tanaman tersebut. Kisaran dosis
yang efektif jika radiasi dilakukan pada benih dibandingkan dengan dilakukan
pada bagian tanaman lainnya. Sehingga kisaran dosis yang tepat diperkirakan
genetik dapat diakibatkan oleh induksi mutasi dengan bahan radioaktif sebagai
salah satu usaha manusia. Pesawat IRPASENA dengan sumber radiasi gamma
Co-60 dipaparkan dengan perlakuan dosis 50 Gy, 100 Gy, 150 Gy, 200 Gy dan
tinggi tanaman, lebar daun, jumlah buah dan berat buah tomat dilakukan mulai
minggu pertama hingga panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis radiasi
19
dipaparkan radiasi adalah lebih kecil dari 1,00 Bq/kg. Jumlah kadar vitamin yang
terkandung dalam buah tomat yang unggul pasca radiasi yaitu khususnya pada
vitamin C 130,000 mg/kg, sedangkan pada buah tomat dosis 0 Gy yaitu 70,000
mg/kg, begitu juga vitamin B1 menunjukkan nilai lebih besar, 0,63 mg/kg
Dosis 100 Gy tinggi tanaman dan lebar daun pada minggu ke-12
tanaman tomat paling efektif (tinggi) daripada tanaman tomat lainnya. Pada dosis
hampir sama. Mutasi tidak akan terjadi pada dosis yang rendah karena frekuensi
daya tumbuh tanaman (Hammed, 2008). Sedangkan pada dosis 200 Gy dan 250
Gy memiliki pertumbuhan tanaman tomat yang paling lambat (Putra et al., 2017).
Dosis radiasi yang tepat untuk pemuliaan tanaman tomat adalah pada dosis
100 Gy dan konsentrasi keradioaktifan buah tomat yang dihasilkan adalah lebih
kecil dari 1,00 Bq/kg. Jumlah kadar vitamin yang terkandung dalam buah tomat
tersebut adalah vitamin C 130,000 mg/kg, sedangkan pada buah tomat kontrol
20
diperoleh 70,000 mg/kg. Vitamin B1-nya menunjukkan nilai yang besar, 0,63
mg/kg dibandingkan dengan buah tomat kontrol 0,496 mg/kg (Putra et al., 2017).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Radiasi Gamma Co-60 pada tanaman dengan perlakuan dosis radiasi yang
sebagainya.
3. Mutagen fisik berupa radiasi yaitu sinar-X dan sinar gamma. Mutagen
baik.
5. Dosis Radiasi Gamma Co-60 yang baik dan tepat dalam pemuliaan
Saran
fisik. Selain itu diharapkan penulis juga dapat mengembangkan ide-ide penulisan
Affandy, I .M. 2018. Aplikasi Pupuk Majemuk NPK dan Pengaruh Pemangkasan
terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill). Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian.
Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara. Medan.
Ainur, Avin. 2012. Modul Kuliah Fisika Radiasi. Malang: Jurusan Fisika UIN
Maulana Malik Ibrahim.
Aisyah, S. I. 2016. Mutasi induksi, hal. 159 - 178. Dalam S. Sastrosumarjo (Ed.).
Badan Pusat Statistik (BPS). 2017. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan
Semusim Indonesia. Badan Pusat Statistik Jenderal Hortikultura. 2088-
8392.
Cahyono, B., 2016. Teknik Budidaya Tomat Unggul Secara Organik dan
Anorganik. Pustaka Mina, Jakarta.
Putra, I Gusti, N.A.K., I Gusti, Ngurah, S., dan I Gde, Antha, K. 2017.
Pemanfaatan Radiasi Gamma Co-60 Dalam Pemuliaan Tanaman Tomat
(Lycopersicon esculentum L.) Dengan Metode Mutagen Fisik. Buletin
Fisika Vol 18 No.1 Februari 2017 : 12 – 19. Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana. Bali.
Ritongga, A., Wulansari, A. 2018. Pengaruh Induksi Mutasi Radiasi Gamma pada
Beberapa Tanaman, FAPERTA, IPB, Bogor.
Sutapa, Ngurah. 2012. Efek Induksi Radiasi Gamma Co-60 Terhadap Pemuliaan
Tanaman, Tingkat Radiosensitivitas dan LD50 dari Tanaman (Paper),
Jurusan Fisika Universitas Udayana, Jimbaran, halaman 1.
Syakur, A. 2012. Pendekatan Satuan Panas (Heat Unit) untuk Penentuan Fase
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tomat di Dalam Rumah
Tanaman. Jurnal Agroland, 19(2) : 96-101.
Utami, Moh. Shofi Nur. 2016. Aplikasi Teknologi Radiasi Gamma (Radioisotop
Co-60) Untuk Proses Pengawetan Buah. Skripsi. Semarang: Jurusan Fisika
Universitas Negeri Semarang.