Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Jenis Mulsa Organik dan POC Krokot Terhadap Pertumbuhan dan Pro
duksi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum )

Oleh:

Delti Tamben

219311072

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2023

i
PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Jenis Mulsa Organik dan POC Krokot Terhadap Pertumbuhan dan Pro
duksi Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum)

Oleh :

Delti Tamben

219311072

Diterima dan disetujui

Tanggal……………

Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Driyunitha, M,P. Ir.AdewidarMaranoPata’dungan ,


S.P.,M.P.

NIDN.0922067001 NIDN.0905128805

Fakultas Pertanian

Universitas Kristen Indonesia Toraja

ii
Ketua Program Studi,

Ir.AdewidarMaranoPata’dungan ,S.P.,M.P

NIDN.0905128805

DAFTAR ISI

Sampul...................................................................................................................................
................................................................................................................................................

Lembar Persetujuan...............................................................................................................
................................................................................................................................................

Daftar Isi................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................

BAB II Tinjauan Pustaka....................................................................................................

2.1 Klasifikasi Tomat.................................................................................................

2.2 Morfologi Tanaman Tomat..................................................................................


................................................................................................................................................

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Tomat.........................................................................

2.4 Mulsa Organik.....................................................................................................

2.5 POC Krokot.........................................................................................................

iii
2.6 Kerangka Berfikir................................................................................................

2.7 Hipotesis..............................................................................................................

BAB III Metode Penelitian..................................................................................................

3.1 Waktu dan Tempat...............................................................................................

3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................................

3.3 Metode Penelitian................................................................................................

3.4 Prosedur Penelitian..............................................................................................


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................

3.5 Variabel Pengamatan…………………………………………………………..

Daftar Pustaka............................................................................................................

LAMPIRAN...............................................................................................................

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman
hortikultura yang buahnya banyak digemari dan dikembangkan di Indonesia. Selain
sebagai sayuran, buah tomat juga digunakan sebagai bahan baku obat obatan, kosmetik,
serta bahan baku pengolahan makanan seperti saus, sari buah, dll. Perkembangan sektor
pertanian, sektor hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif, dan
kebutuhan pasar domestik akan hasil tanaman hortikultura sangat tinggi. Salah satu
tanaman hortikultura di Indonesia adalah tanaman tomat (lycopersicum esculentum
Mill.) tumbuhan dari keluarga solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan,
dari Meksiko, sampai Peru. Buah tomat mengandung vitamin C, vitamin A, protein,
kalsium, natrium, kalium,fosfor,tiamin,riboflavin, niasin, askorbik. Oleh sebab itu buah
tomat merupakan salah satu sayuran yang multiguna sehingga memiliki nilai ekonomi
yang tinggi.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman tomat yaitu dengan
memperbaiki teknologi pemupukan untuk menambah ketersediaan unsur hara dalam
tanah sebagai bahan yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menjamin produktivitasnya.
Aplikasi pemupukan pada tanaman tomat bisa menggunakan 2 pupuk organik dan pupuk
anorganik. Kedua jenis pupuk tersebut bisa memenuhi kebutuhan tanaman tomat akan
unsur hara makro dan mikro.
Pupuk anorganik dapat berasal dari pupuk tunggal atau pupuk majemuk. Pupuk
majemuk NPK memiliki beberapa kelebihan, selain mengandung unsur N, P, dan K yan
g dibutuhkan oleh tanaman, pupuk ini dapat diberikan dalam jumlah dan perbandingan y
ang sesuai dengan kebutuhan tanaman, unsur hara yang terkandung mudah tersedia, sert
a pemakaian, pengangkutan, dan penyimpanannya lebih mudah. Tanaman tomat akan da

1
pat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil produksi yang optimal apabila ditanam p
ada media tanah yang memiliki sifat, fisik, kimia maupun biologi yang baik (Widyanto,
2007).
Pupuk orgnik adalah bahan yang mengandung unsur hara yang seimbang (unsusr
hara makro atau mikro) yng berasal dari bahan alami yang bisa dimanfaatkan oleh
tanaman. Selain bermanfaat terhadap perbaikan sifat fisik tanah, pupuk organik juga
dapat meningkatkan kualitas sifat kimia dan biologi tanah seperti meningkatnya
ketersediaan kandungan unsur hara dan aktivitas mikroorganisme tanah. Jenis bahan
organik yang digunakan untuk menambah unsur hara pada penelitian ini adalah mulsa
organik. Mulsa organik lebih banyak digunakan pada sistem pertanian organik.
Pemberian mulsa organik akan memberikan suatu lingkungan pertumbuhan yang baik
bagi tanaman karena dapat mengurangi evaporasi, mencega peyinaran langsung sinar
matahari yang berlebihan terhadap tanah serta kelembaban tanah dapat terjaga, sehigga
tanaman dapat menyerap air dan unsur hara dengan baik
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengar
uh mulsa organik dan POC Krokot terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat
(Lycopersicum esculentum Mill.) untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai


berikut:

1. Mengetahui pengaruh mulsa organik dan POC Krokot terhadap dan produksi
tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.).

2. Apakah terdapat interaksi antara perlakuan mulsa ganik dan POC Krokot terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.).

2
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh mulsa organik dan POC Krokot terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.).

2. Mengetahui interaksi antara perlakuan pemberian mulsa organik dan POC Krokot
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.).

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Sebagai sumber informasi bagi para petani maupun instansi terkait serta seluruh
mahasiswa pertanian khususnya jurusan agroteknologi tentang penggunaan mulsa
organik dan POC Krokot terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat
(Lycopersicum esculentum Mill.).

2. Sebagai bahan pengambil kebijakan oleh pemerintah khususnya dinas pertanian dalam
program budidaya tanaman tomat dengan penggunaan Mulsa organik dan POC Krokot.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tomat

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Class : Monocotyledonae

Ordo : Solanales/Tubiflorae

Family : Solanaceae

Genus : Lycopersicum

Species : Lycopersicum esculentum Mill.

2.2 morfologi Tanaman Tomat

Tanaman tomat diduga berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pengemb
angan budidayanya semakin meluas di berbagai negara di dunia, termasuk kawasan Asia.

4
Di Filipina, tanaman tomat diperkenalkan pada tahun 1571, kemudian ditanam di negar
a lainnya di Asia. Masuknya tanaman tomat ke Indonesia diduga pada tahun 1811.4 Tom
at memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-putiha
n yang menyebar ke semua arah hingga kedalaman 30-40 cm. Batang berbentuk bulat, b
ercabang mulai dari ketiak daun yang berada dekat dengan tanah. Kulit batang berwarna
hijau dan berbulu. Daun tomat berwarna hijau dan berbulu, mempunyai panjang sekitar
20-30 cm dan lebar 15-20 cm. Daun tomat tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Ta
ngkai daun berbentuk bulat memanjang. Bunga tomat merupakan bunga majemuk, terlet
ak dalam rangkaian bunga yang terdiri atas 4-14 kuntum bunga yang menggantung pada
rangkaian bunga. Buah berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih atau oval. Buah yang
masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua. Buah yang sudah tua berwarna mera
h cerah atau merah kekuningan. Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan diselimuti dagin
g. Batang tomat walaupun tidak sekeras tanaman tahunan, tetapi cukup kuat. Warna bata
ng hijau dan berbentuk persegi empat sampai bulat. Pada permukaan batangnya banyak
ditumbuhi rambut halus terutama dibagian berwarna hijau. Diantara rambut-rambut terse
but terdapat rambut kelenjar. Pada bagian buku-bukunya terjadi penebalan dan kadang-k
adang pada buku bagian bawah terdapat akar-akar pendek. Jika dibiarkan (tidak dipangk
as) tanaman tomat akan mempunyai banyak cabang yang menyebar rata. Sebagaimana ta
naman dikotil lainnya, tanaman tomat berakar samping yang menjalar ke tanah. Daunny
a mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi,
dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya merupakan Dibagian bawah terdapat 5 b
uah kelopak bunga yang berwarna hijau. Buah tomat yang masih muda biasanya terasa g
etir dan berbau tidak enak karena mengandung lycopersicin yang berupa lendir dan dikel
uarkan 2-9 kantong lendir. Ketika buahnya semakin matang, lycopersicin lambat laun hil
ang sendiri sehingga baunya hilang dan rasanyapun jadi enak, asam-asam manis ( Trisna
waty dan Setiawan, 2005)

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

5
a. Iklim

Tanaman tomat dapat tumbuh di daerah tropis maupun sub-tropis. Curah hujan
yang dikehendaki dalam pelaksanaan budidaya tomat ini ialah sekitar 750-1.250
mm/tahun. Keadaan tersebut berhubung erat dengan ketersediaan air tanah bagi
tanaman, terutama di daerah yang ttidak terdapat irigani teknis. Curah hujan yang tinggi
juga dapat menghambat persairan. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan
tanaman tomat mudah terserang penyakit, baik parasit maupun non-parasit. Sinar
matahari berintensitas tinggi akan menghasilkan vitamin C dan koraten (provitamin A)
yang lebih tinggi. Penyerapan unsur hara maksimal oleh tanaman tomat akan di capai
apabila pencahayaan selama 12-14 jam/hari, sedangkan intensitas cahaya yang
dikehendaki adalah 0,25 mj/m2 per jam (Didit, 2010).

b. Suhu

Anomsari,S.D dan B. Prayudi (2012) menyatakan bahwa kisaran terperatur yang baik
untuk pertumbuhan tomat ialah antara 20-27℃. Jika terperatur berada lebih dari 30℃
atau kurag dari 10℃, maka akan mengakibatkan terhambatnya pembentukan buah tomt.

c. Media Tanam

Secara umum, tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai dari tanah pasir
sampai tanah lempung berpasir yang subur, gembur, berporus, banyak
mengandungbahan organik dan unsur hara, serta mudah merembeskan air. Tingkat
kemasaman tanah (pH) yang sesuai untuk budidaya tomat ialah berkisar 5,0-7,0. Akar
tanaman tomat rentan terhadap kekurangan oksigen. Oleh karena itu, tanaman tomat
tidak boleh terbenangi oleh air. Dalam pembudidayaan tanaman tomat, sebaiknya dipilih
lokasi yang topografitanahnya datar sehingga tidak perlu dibuat teras-tera dan tanggul.

2.4 Mulsa Organik

6
Jerami padi merupakan salah satu bahan organik yang dapat digunakan sebagai
mulsa pada tanaman. Penggunaan jerami padi untuk mulsa dapat meningkatkan nilai
tambah jerami sebagai limbah hasil pertanian. Penggunaan mulsa berasal dari bahan
organik dapat sekaligus untuk menambah bahan organik ke tanah.

2.5 POC Krokot

Tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) termasuk limbah pertanian yang kurang
dimanfaat, khususnya dalam bidang pertanian. Tanaman krokot mengandung
karbohidrat,protein, lemak,air, dan vitamin diantaranya A,B1,B2,B3,B6,B9,C, serta
mineral, kalsium,magnesium,fosfor,kaliumdan seng. Kandungan yang ada didalam
tanaman krokot apat menjadi sumber nutrisi dan media hidup bagi organisme.

2.6 Kerangka Berfikir

ttttTanaman Tomat

Teknik Genetik
Lingkungan
Budidaya

Pemupukan Mulsa Organik POC Pemeliharaan

Jerami Padi Krokot

7
Rekomendasi Mulsa Organik Jerami
Padi dan POC Krokot

2.7 Hipotesis

Pengaplikasian Mulsa Organik Jerami Padi kosentrasi yang berbeda dengan


pemberian POC Krokot pada tanaman tomat.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan di laksanakan mulai bulan April sampai bulan Juli 2023.Temp
at penelitian yaitu di Keluruhan Tikala,Kecamatan Tikala,Kabupaten Toraja Utara.Temp
at penelitian berada di ketinggian 600 mdpl dengan tipe iklim B ( Scmid dan Fergusson
).

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Traktor
2. Jangkul
3. Linggis
4. Parang

8
5. Jaring
6. Alat tulis
7. Mulsa plastik

3.2.2 Bahan

1. Benih tomat (Servo F1)


2. Pupuk POC Krokot
3. Mulsa orgnik jerami padi

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan faktorial percobaan faktorial yang disusun dalam


Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 taraf perlakuan pada faktor pertama dan 3
taraf perlakuan pada faktor kedua sehingga terdapat 9 kombinasi yang diulang sebanyak
3 lagi sehingga terdapat 27 unit percobaan.

Berdasarkan uraian distas maka setiap bedengan terdiri dari 5 tanaman, yang terdiri
dari 3 tanaman pokok dan 2 tanaman deskruktif sehigga total populasi 135 tanaman.

3.4 Prosedur Penelitian

a. Persiapan Bibit Tanaman Tomat

Penelitian ini dipilih dari biji buah tomat sehat atau tidak cacat yang akan di
jadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menuah di pohon. Setelah cuku
tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah
itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi
terhadap biji tomat, pilih bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). Setelah itu
keringkan dengan dijemur dan disimpan dalam wadah yang kering dan steril.

9
b. Pengumpulan Mulsa Organik Jerami Padi

Pada penelitian ini mulsa organik dikumpulkan dengan cara mengambil jerami padi
sawah

c. Penyemaian

Dapat menggunakan polybag atau bedeng. Lamanya peyemaian sampai tanaman


siap dipindahkan sekitar 35-40 hari.

d. Pengolahan Tanah

Tanah dengan pH rendah (kurang dari 6) perlu ditambahkan dolomit atau kapur
untuk menaikkan pH-nya. Kemudian tanah dicampur dengan pupuk organik (pupuk
kandang atau kompos) untuk dibentuk menjadi bedeng , diamkan selama seminggu.
Selanjutnya gunakan mulsa untuk menutupi bedeng dan diamkan kembali selama
seminggu sebelum siap ditanami.

e. Pembuatan Lubang Tanam

Buat lubang tanam dengan melubangi mulsa dengan jarak teratur. Dalam satu
bedeng terdapat dua lajur tanam. Selanjutnya pindahkan bibit tomat ke dalam lubang
tanam.

f. Pemeliharaan Tanaman Tomat

Tanaman tomat sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat
rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah. Setelah
pemanen, resiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20-50%. beberapa hal yang
harus diakukan dalam perawatan tanaman tomat, yaitu :

10
1. Penyulaman, dilakukan untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh.
2. Penyiangan, biasanya dilakukan 3-4 kali selama musim tanam. Pada areal tanam
yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk
mengangkat gulma yang ada di areal tanam.
3. Pemangkasan, dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tuumbuh pada
ketika daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemotongan ujung
tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah
4. Pemupukan tambahan, dengan menyemprotkan pupuk organik cair yang
mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan
berbunga(fase generatif). penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu.
5. Pemasangan lenjeran atau ajir, bertujuan untuk mengikat tanaman agar tidak roboh

g. Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara
lain; ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu,
bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida kimia
atau hayati tergantung kebutuhan.

h. Pemanen buah

Budidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam, tergantung dari
varietasnya. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari
hijau menjadi kekuningan-kuningan, bagian teopi daun menguning dan bagian batang
mengering. Pemetikan hendaknya di lakukan di pagi atau sore hari karena pada siang
hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian penguapan sedang
tinggi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanen bisa
dilakukan setiap 2-3 hari sekali.

11
3.5 Variabel Pengamatan

a. Parameter pengamatan yang di ukur

1. Tinggi tanaman (cm) diukur dimulai dari permukaan tanah sampai ujung tanaman

tertinggi pada umur 2 mst sampai umur 7 mst dengan interval waktu 2 minggu hin

gga 4 kali pengukuran

2. Jumlah cabang terbentuk dihitung pada saat panen pertama

3. Diameter batang diukur 2 mm diatas permukaam tanah Jumlah cabang produktif y

aitu jumlah cabang yang menghasilkan buah yang dapat dipanen dihitung pada saa

t panen terakhir.

4. Pada umur 2 mst sampai umur 7 mst dengan interval waktu 2 minggu hingga 4 kal

i pengukuran dengan menggunakan zigma

5. Bobot kering tanaman umur 42 hst dan 60 hst, diukur menggunakan metode oven

6. Luas daun (cm) dihitung pada umur 30 hst dan 60 hst dengan menggunakan kertas

milimeter

7. Jumlah buah pertanaman dihitung setiap kali panen hingga 4 kali panen dengan int

erval waktu 1 minggu

8. Jumlah buah perplot dihitung setiap kali panen hingga 4 kali panen dengan interval

waktu 1 minggu

9. Panjang buah (cm) diukur setiap kali panen dengan menggunakan mistar

10. Diameter buah (mm) di ukur setiap kali panen dengan menggunakan zigma

11. Bobot buah per buah (g) ditimbang pada setiap kali panen

12
12. Bobot buah pertanaman (g) ditimbang pada setiap kali panen

13. Bobot buah perplot (g) ditimbang pada setiap kali panen

b. Analisis Pertumbuhan Tanaman

(W 2−W 1) (¿ A 1−¿ A 2)
Laju Asimilasi Bersih (LAB)= X (gram/ cm2/ minggu)
( A 2− A 1) (t 2−t 1)

1. Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT) = ILD x LAB (gram / cm² / minggu)

DAFTAR PUSTAKA

13
Ayu, Kiki Mustika (2012) Pengaruh Jenis Mulsa Dan Pupuk Cair Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Diploma

thesis, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

https://muliasmartdetox.co.id/2018/10/05/cara-budidaya-tomat-dengan-tepat/

https://repository.um-surabaya.ac.id/990/3/BAB_2.pdf

https://eprints.umm.ac.I/45652/3/BAB%20ll.pdf

https://dpkp.brebeskab.go.id/477/budidaya-tomat/?amp

https://eprints.upnyk.ac.id/28284/1/SKRIPSI_RIZKIE%20DEWANTORO

%20PUTRO_134160144.pdf

14
LAMPIRAN

Gambar 1 Dena Penelitian

ULANGAN I ULANGAN II

K2T1 K0T3 K1T1

ULANGAN III

K0T1 K1T2 K3T2

K2T0 K3T1 K0T3

K1T2 K3T3 K0T0

K2T2 K3T1 K2T1

K1T3 K0T2 K1T3

K1T2 K1T1 K3T0

K0T0 K3T0 K0T1

K3T2 K3T3 K2T0

K1T0 K2T3 K1T1

15
Gambar 2 Jadwal Kegiatan

N Bulan
o. April Mei Juni Juli Agustus September
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan Ala
t dan Bahan
2. Pengolahan L
ahan
3. Pembibitan
4. Penanaman
5. Pemupukan
6. Pengamatan
Pertumbuhan
7. Pengamatan
Produksi
8. Analisis Data

9. Penyusunan
Skripsi

16
17

Anda mungkin juga menyukai