USULAN PENELITIAN
OLEH
USULAN PENELITIAN
OLEH
USULAN PENELITIAN
OLEH
Mengetahui/Menyetujui :
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha
Esa atas Berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal
besarnya Kepada Dr. Arvita Sihaloho SP., MP selaku Ketua Komisi Pembimbing,
selaku Anggota Komisi Pembimbing dan Ir. Jonner Purba, MP dan Dekan Fakultas
Agroteknologi.
mencurahkan kasih iaying, doa, perhatian serta dukungan baik dari segi moril,
materi demi keberhasilan penelitian dan terlaksananya Proposal ini. Seluruh pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu juga telah membantu dan
Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3
1.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3
ii
I. PENDAHULUAN
hortikultura yang biasa digunakan sebagai penyedap masakan, bahan baku industri
makanan, obat-obatan dan disukai karena aroma dan rasanya yang khas. Selain itu
(Priyantono dkk., 2013). Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan dan
Statistik Indonesia, produksi bawang merah di Indonesia mencapai 2 juta ton pada
2021. Jumlah itu meningkat 10,42% dari tahun 2020 yang sebesar 1,82 juta ton.
Peningkatan produksi bawang merah terlihat tiap tahunnya sejak 2017, di mana saat
Produksi bawang merah provinsi Sumatera Utara pada tahun 2021 menurut
Dinas Pertanian yang dikutip dari BPS (2022) adalah 53.962 ton, sedangkan
kebutuhan bawang merah mencapai 66.420 ton. Dari data tersebut, produksi
bawang merah Sumatera Utara masih jauh di bawah kebutuhan. Untuk memenuhi
kebutuhan bawang merah, maka dilakukanlah impor dari luar negeri. Rendahnya
produksi tersebut salah satunya dikarenakan belum optimalnya sistem kultur teknis
dalam budidayanya.
pertumbuhannya. Unsur hara ini dapat berasal dari sumber organik atau anorganik.
Adapun diantaranya ialah Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisat
1
tanaman ,hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,
baik yang berbentuk cair, maupun padat. Manfaat utama pupuk organik adalah
untuk memperbaiki kesuburan kimia, fisik, dan biologi tanah, selain sebagai
sumber unsur hara bagi tanaman. Pupuk organik atau bahan organik merupakan
sumber nitrogen tanah yang utama, dan di dalam tanah pupuk organik akan
dirombak oleh mikroorganisme menjadi humus, atau bahan organik tanah (Susanti,
meningkatkan kandungan polisakarida pada dinding sel sehingga sel menjadi lebih
kuat dan tidak mudah mengalami kerusakan akibat cekaman kekeringan, aplikasi
stomata yang tetap membuka lebih lebar. Berbagai penelitian membuktikan bahwa
pupuk silika dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil berbagai macam tanaman.
pembungaan pada kacang babi (Vicia faba L). Pemupukan silika juga berpengaruh
nodul, bobot basah nodul dan bobot kering nodul) pada tanaman kacang tunggak
(Mali dan Naresh, 2008). Menurut Malhotra et al., (2016) menyatakan bahwa pada
tomat yang diberi pupuk silika pada kondisi cekaman kekeringan menunjukkan
2
pengaruh nyata dalam meningkatkan jumlah cabang, tinggi tanaman dan jumlah
1.4.1 Penelitian ini sebagai bahan dasar penyusunan skripsi yang merupakan salah
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
batang pendek dan berakar serbut, yang tidak panjang. Bentuk daun bawang merah
berbentuk pipa, yakni berbentuk memanjang antara 50-70 cm, berlubang. Bagian
ujungnya meruncing, berwarna hijau mudah sampai hijau tua dan letak daun pada
tangkai yang ukurannya relative pendek. Pangkal daunya dapat berubah fungsi
menjadi umbi lapis (Hapson dan Yaya Hasanah, 2011).Dalam dunia tumbuhan,
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Liliales
Family : Liliceae
Genus : Allium
4
2.2 Morfologi Tanaman Bawang Merah
2.2.1 Akar
Akar tanaman bawang merah tumbuh dari bagian yang dinamakan cakram
dengan perakaran berupa akar serabut yang mempunyai rambut-rambut halus dan
lunak pendek. Sehingga akar tersebut tidak terlalu dalam tertanam dalam tanah.
Oleh karena itu semua jenis tanaman bawang merah tidak tahan kekeringan
2.2.2 Umbi
yang tidak sempurna (rudimenter). Dari bagian bawah cakram tumbuh akar-akar
serabut. Di bagian atas cakram terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi
tanaman baru. Tunas ini dinamakan tunal lateral, yang akan membentuk cakram
baru dan kemudian dapat membentuk umbi lapis kembali (Estu et al., 2007).
2.2.3 Batang
Batang bawang merah memiliki batang sejati disebut diskus, yang memiliki
bentuk hampir menyerupai cakram, tipis dan juga pendek sebagai tempat
melekatnya akar dan juga mata tunas. Sedangkan bagian atas pada diskus ini
terdapat batang semu yang tersusun atas pelepah-pelepah daun dan batang semu
yang berada didalam tanah dan juga berguna untuk menjadi umbi lapis. (Laia, 2017)
5
2.2.4 Daun
Daun berbentuk silindris pipa. Bagian dasar daun bawang merah melebar
merah merupakan umbi lapis. Daun berwarna hijau muda sampai hijau tua. Panjang
dan bervariasi, tergantung jenis dan varietas, kesuburan tanah, dan kondisi
merah, ada juga daun yang membentuk setengah lingkara pada penampang
melintang daun, warna daun hijau muda. Kelopak-kelopak daun sebelah luar
2.2.5 Bunga
Bunga bawang merah ini memiliki panjang antara 30-90 cm, dan juga
memiliki pangkal ujung kuntum bunga yang hampir menyerupai payung. Selain itu,
bunga tanaman ini terdiri dari 5-6 helai daun bunga yang bewarna putih, 6 benang
sari berwarna hijau hingga kekuning-kuningan, serta memiliki 1 putik dan bakal
buah yang memiliki bentuk segitiga. Bunga bawang merah ini juga merupakan
salah satu bunga sempurna dan juga dapat melakukan penyerbukan sendiri. (Laia,
2017).
2.2.6 Biji
Biji bawang merah berwarna putih pada saat masih mudah dan akan berubah
warna menjadi hitam pada saat tua (matang). Biji bawang merah merupakan alat
6
Sedangkan untuk skala produksi petani lebih senang menggunakan umbi sebagai
2.2.7 Buah
membungkus biji berjumlah 2–3 butir. Bentuk biji pipih sewaktu masih muda
berwarna bening putih, tetapi setelah tua menjadi merah (Wibowo, 2001).
2.3.1 Iklim
yang pendek. Sementara itu kebutuhan air terutama selama pertumbuhan dan
pembentukan umbi cukup banyak. Sebaiknya bawang merah di tanam pada musim
kemarau atau akhir musim hujan. Dengan demikian, bawang merah selama masa
hidupnya pada musim kemarau, ini akan lebih baik apabila disertai dengan
adalah tempat terkait dengan temperatur udara, curah hujan, kelembaban, dan
radiasi matahari. Perbedaan yang mencolok dari unsur iklim tersebut antara dataran
rendah dan dataran tinggi adalah keadaan suhu udara (temperature), curah hujan
dan cahaya matahari (Rukmana dan Yudirahman, 2017). Spesifik faktor iklim yang
tempat bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik didataran sampai
ketinggan 800 meter diatas permukaan laut (mdpl). Pertumbuhan optimal biasanya
7
dijunpai didaerah dengan ketinggian 100 - 250 m dpl. Didaerah rendah merupakan
umbi bawang merah. Pertumbuhan dari produksi bawang merah yang optimal 24ºC.
Didaerah yang besuhu 22ºC, tanaman bawang merah dapat membentuk umbi, tetapi
hasil umbinya tidak sebaik didaerah yang bersuhu udara antara 25-32ºC. Bawang
merah termasuk tanaman hari panjang (long day plant). Tanaman ini menyukai
tempat yang terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari (±70%), terutama bila
lamanya penyinaran lama dari 112 jam pada tempat yang terlindung dari teduh atau
2.3.2 Tanah
dengan curah hujan 300 – 2500 mm/ tahun. Curah hujan yang cukup sepanjang
tahun dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman karena ketersediaan air yang
mencukupi (Rahayu dan Berlian, 2007). Waktu tanam bawang merah yang baik
adalah pada musim kemarau dengan ketersediaan air pengairan yang cukup, yaitu
pada bulan April/Mei setelah panen padi dan pada bulan Juli/Agustus. Penanaman
bawang merah di musim kemarau biasanya dilaksanakan pada lahan bekas padi
sawah atau tebu, sedangkan penanaman di musim hujan dilakukan pada lahan
8
2.4 Pupuk Silika Cair (Porsil)
Silika merupakan salah satu unsur hara yang keberadaanya sebesar 27,7%
di kerak bumi. Porsi terbesar Silika tanah dijumpai dalam bentuk kuarsa atau kristal
silikon. Silika merupakan unsur yang inert (sangat tidak larut) sehingga selama ini
silika dianggap tidak memiliki arti penting bagi prosesproses biokimia tumbuhan
Saat ini pupuk silika hanya dianggap sebagai beneficial element atau unsur
hara yang hanya dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
graminae saja padahal silika merupakan unsur yang dimiliki oleh semua tanaman ,
dikotil mempunyai kadar silika yang rendah kecuali pada beberapa famili tertentu.
Menurut mcginnity (2015) menyatakan bahwa famili yang mempunyai kadar silika
tinggi antara lain dalam tanaman monokotil seperti famili graminae dan cyperaceae
sedangkan tanaman dikotil yang mempunyai kadar silika yang tinggi ada di famili
Pupuk silika yang kita kenal saat ini ada yang berbentuk granule dan ada
yang berbentuk cair, Kedua bentuk pupuk ini sama-sama efektif digunakan sesuai
penggunaan masing-masing, Pupuk yang berbentuk cair lebih efektif karena mudah
dilarutkan dalam air. Dalam pemberian pupuk Silika, konsentrasi juga harus
sel yang lebih kuat, namun penggunaan konsentasi yang berlebihan akan membuat
bahwa pada stress berat kekeringan yang dilakukan pada tanaman adas, semakin
9
tinggi konsentrasi pupuk silika akan meningkatkan Indeks Luas Daun, namun akan
turut adalah 0 Mm, 2,5 mM, 7,5 mM meningkatkan indeks luas daun 0,66; 0,75 dan
Konsentrasi pupuk silika pada setiap tanaman pun tentunya berbeda-beda. Oleh
karena itu, diperlukan konsentrasi yang tepat agar konsentrasi yang diberikan pun
tidak berlebihan.
10
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Dusun Simpang Tiga Desa Bahal Gajah, Kec.
3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit bawang merah
3.2.2 Alat
parang/babat, hand sprayer, garuk, meteran, tali, alat tulis, tugal dan gembor.
11
Maka dengan demikian jumlah ulangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
5 (r-1) ≥ 15
5r-1 ≥ 15
5r-5 ≥ 15
5r ≥ 15 + 5
r ≥ 20/5
r≥4
Dimana :
t : jumlah perlakuan
r : jumlah ulangan
Jarak Tanam = 20 x 20 cm
Yijk = µ + αi + βj + εij
Dimana :
12
Yijk = Hasil pengamatan yang mendapat perlakuan Silika Cair pada taraf ke-j pada
kelompok ke-i
diamati perhitungan dengan model matematis dan analisis sidik ragam. Apabila dari
analisis sidik ragam terdapat pengaruh nyata (*), maka dilanjutkan ke uji Beda
Areal lahan yang telah diukur dibersihkan dari gulma-gulma ataupun sisa-
sisa tanaman yang ada. Dimana pengolahan lahan dilakukan dua kali, Pengolahan
3.4.2 Penanaman
Bibit bawang merah yang digunakan adalah bibit yang di beli dari toko
pertanian varietas batu hijo. Jarak tanam yang digunakan 20 cm x 20 cm. Sebelum
13
dilakukan penanaman tanah yang telah dibentuk bedengan dengan plot-plot tersebut
lain tidak ada didalam tanah,karena penggarpuan dapat membuka pori-pori tanah
lebih baik dan tanah lebih halus. Penamanan dilakukan dengan cara menggaris
sesuai ukuran jarak 20 cm x 20 cm, kemudian setelah itu bibit bawang di letakkan
pada titik tanam dan agak di tekan sedikit agar tanaman tidak mudah keluar dari
3.4.3 Pemupukan
tiga kali. Pemberian pupuk silika cair dilakukan pada pagi hari, pemberian pupuk
silika cair yang pertama pada saat tanaman berumur 15 HST, pemberian pupuk
silika cair yang kedua pada umur 30 HST dan pemberian pupuk silika yang ketiga
3.4.4 Pemeliharaan
a) Penyiraman
jikalau dalam keaadaan kemarau penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi
14
b) Penyulaman
c) Pembumbunan
kanan dan kiri ke arah tanaman supaya batang tanaman menjadi kokoh.
dilakukan 2 cc/liter air, lalu disemprotkan secara berkala saat tanaman terserang
e) Pemanenan
Bawang merah dapat dipanen pada umur 70 HST dan telah memenuhi
kriteria panen. Tanda tanaman siap untuk dipanen adalah jika leher daun lemas,
daun menguning, umbi padat tersembul Sebagian ke atas permukaan tanah dan
tanaman mulai dari atas permukaan tanah hingga pucuk daun tanaman. Pengukuran
15
3.5.2 Berat Umbi Kering Per Sampel
Berat umbi kering per sampel ditimbang setelah umbi bersih dan dikeringkan
selama 1 minggu.
Berat umbi kering per rumpun ditimbang setelah siung bersih. Dan
dikeringkan 1 minggu.
16
DAFTAR PUSTAKA
Puspita, Nadya. Pengaruh POC Eceng Gondok Dan KNO3 Terhadap Pertumbuhan
Serta Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Diss. Universitas
Islam Riau, 2021.Adrian, Muniarti. 2007. Pemanfaatan urine sapi pada setek
batang tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L). Jurnal Sains dan Teknologi 6
(2) : 1-8.
BPS. 2022. Statistik Lahan Pertanian 2020 – 2021. Pusat Data dan Sistem Informasi
PertanianSekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian. Jakarta.216 halaman
Adhitya, Fazriyan Wardan, Djoni Hartono, and Agni Alam Awirya. "Determinan
produktivitas lahan pertanian subsektor tanaman pangan di Indonesia." (2013).
Wasaraka, Siti Hawa, Diana S. Susanti, and Mariana L. Resubun. "Respon
Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascaloniacum L.)
Terhadap Pemberian Pupuk Anorganik Dan Pupuk Organik." Musamus
Journal of Agrotechnology Research 3.1 (2020): 40-47.
Aisyah, Siti, Novianti Sunarlim, and Bakhendri Solfan. "Pengaruh urine sapi
terfermentasi dengan dosis dan interval pemberian yang berbeda terhadap
pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.)." Jurnal Agroteknologi 2.1
(2011): 1-5.
Nopriyanto, Anang. Pengaruh Komposisi Limbah Pabrik Teh Dengan Urin Sapi
Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair Dan Aplikasi Pada Tanaman Bawang
Merah (Allium ascalonicum L.). Diss. University of Muhammadiyah Malang,
2017.
Jano, Marsianus, Pauliz Budi Hastuti, and Candra Ginting. "Pengaruh Macam Dan
Volume Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pare
(Momordica charantia L.)." JURNAL AGROMAST 2.2 (2019).
Rukmana, R. 1994. Bawang Merah Budidaya Dan Pengolahan Pasca Panen.
Kanisius, Yogyakarta. Hal 15, 18, 30-31.
17
BAGAN PENELITIAN
I II III IV
S0 S2 S4 S1
S4 S0 S2 S3
S1 S3 S0 S2
S3 S1 S3 S0
S2 S4 S1 S4
18