CEKAMAN ALUMUNIUM
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Proposal Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian
Di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi
Oleh
ARIE ICHSAN FAHRIZAL
2011911055
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan
judul “Respon Pertumbuhan Tanaman Cabai Terhadap Cekaman
Alumunium” dapat di selesaikan sebaik-baiknya. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan Juli 2023 - Oktober 2023 di Kebun Penelitian dan
Percobaan (KP2), Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka
Belitung. Proposal Penelitian ini merupakan persyaratan untuk melaksanakan
penelitian Skripsi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu membimbing, menguatkan dan merahmati penulis
hingga dapat menyelesaikan penulisan proposal penelitian ini.
2. Kedua orangtua tercinta dan keluarga yang telah memberikan doa, dukungan,
dan semangat yang tiada hentinya kepada penulis.
3. Dosen pembimbing utama Ibu Kartika, S.P., M.Si. dan Dosen pendamping Ibu
Dr. Tri Lestari, S.P., M.Si. yang telah memberikan banyak arahan dan masukan
dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini.
4. Teman-teman Agroteknologi Angkatan 2019 dan orang terdekat yang telah
membantu, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
penulisan proposal penelitian ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap semoga proposal
penelitian ini dapat memberikan informasi dan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................4
2.1 Tanaman Cabai..............................................................................................4
2.2 Morfologi Tanaman Cabai............................................................................4
v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
I. PENDAHULUAN
2011). Menurut Utama dkk. (2004), walaupun keberadaan Al yang tinggi dapat
menimbulkan cekaman bagi tanaman tetapi sampai ambang tertentu pengaruh Al
dapat ditoleransi oleh tanaman yang toleran. Cekaman aluminium terutama dalam
bentuk Al3+ yang sangat beracun bagi tanaman dapat menimbulkan toksisitas
bagi tanaman dan menghambat pertumbuhannya (Kartika dkk., 2012).
Kemasaman tanah erat hubungannya dengan konsentrasi ion aluminium
(Al) terlarut dalam tanah. Semakin tinggi konsentrasi ion Al dalam tanah maka
semakin rendah pH tanah (Salam, 2012), Pada pH tanah rendah sekitar 4,3 bentuk
Al yang melimpah adalah aluminium trivalent (Al3+) dan sangat berdampak
negatif terhadap pertumbuhan tanaman (Bojorquez-Quintal et al., 2017). Beberapa
peneliti melaporkan media atau tanah yang mengandung Al tinggi menyebabkan
terhambatnya perkecambahan pada tanaman cabai (Purnomo et al., 2007), padi
(Utama, 2010), sorghum (Agustina et al., 2010) dan jagung (de Souza et al.,
2016).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini dapat dilaksanakan
sebagai langkah untuk mengetahui tentang respon pertumbuhan tanaman cabai
terhadap cekaman Alumunium, kaitan erat antara mekanisme fisiologis tanaman
terhadap cekaman Al. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui mekanisme
tanaman cabai sensitif maupun toleran cekaman Al, karakterisasi tanaman toleran
Al, dan upaya pengelolaan lahan pada cekaman Al yang tinggi. Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada pembaca tentang tanaman
cabai yang toleran atau sensitif cekaman Al, dan juga memberikan informasi bagi
peneliti yang lain untuk melakukan penelitian yang sejenis dan sebagai acuan
untuk melakukan penelitian selanjutnya.
1.3 Tujuan
II.2.1 Akar
Tanaman cabai mempunyai akar tunggang yang terdiri atas
akar utama (primer) dan akar lateral (sekunder). Akar lateral
mengeluarkan serabut-serabut akar yang disebut akar tersier.
Akar tersier menembus kedalaman tanah sampai 50 cm dan
melebar sampai 45 cm. Rata-rata panjang akar primer antara 35
cm sampai 50 cm dan akar lateral sekitar 35 sampai 45 cm
(Pratama et al., 2017).
II.2.2 Batang
Batang cabai umumnya berwarna hijau tua, berkayu, bercabang
lebar dengan jumlah cabang yang banyak. Panjang batang
berkisar antara 30 cm sampai 37,5 cm dengan diameter 1,5 cm
sampai 3 cm. Jumlah cabangnya berkisar antara 7 sampai 15
per tanaman. Panjang cabang sekitar 5 cm sampai 7 cm dengan
diameter 0,5 cm sampai 1 cm. Pada daerah percabangan
terdapat tangkai daun. Ukuran tangkai daun ini sangat pendek
yakni hanya 2 cm sampai 5 cm (Pratama et al., 2017).
II.2.3 Daun
Daun cabai merupakan daun tunggal berwarna hijau sampai
hijau tua dengan helai daun yang bervariasi bentuknya antara
lain deltoid, ovate atau lanceolate (IPGRI, 1995). Daun muncul
di tunas-tunas samping yang berurutan di batang utama yang
tersusun sepiral (Pratama et al., 2017).
II.2.4 Bunga
Bunga cabai merupakan bunga tunggal dan muncul di bagian
ujung ruas tunas, mahkota bunga berwarna putih, kuning muda,
kuning, ungu dengan dasar putih, putih dengan dasar ungu, atau
ungu tergantung dari varietas. Bunga cabai berbentuk seperti
bintang dengan kelopak seperti lonceng. Alat kelamin jantan
dan betina terletak di satu bunga sehingga tergolong bunga
sempurna. Posisi bunga cabai ada yang menggantung,
horizontal, dan tegak (Pratama et al., 2017).
6
II.2.5 Buah
Buah cabai memiliki plasenta sebagai tempat melekatnya biji.
Plasenta ini terdapat pada bagian dalam buah. Pada umumnya
daging buah cabai renyah dan ada pula yang lunak. Ukuran
buah cabai beragam, mulai dari pendek sampai panjang dengan
ujung tumpul atau runcing (Pratama et al., 2017).