PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
ILHAM KHOERI
Nim : 2013-41-046
SKRIPSI
Oleh :
ILHAM KHOERI
2013-41-046
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
ILHAM KHOERI
NIM. 2013-41-046
Proposal penelitian tersebut telah diterima sebagai syarat yang harus dipenuhi
guna menempuh Skripsi
Pemimbing Pendamping
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas Rahmat dan
Hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian dengan judul
“Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam dan Konsentrasi MOL Bonggol Pisang
(Musa paradisiaca) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pak Coy (Brassica
rapa L.)”.
1. Ir. Zed Nahdi, M.Sc selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muria
Kudus.
2. Ir. Untung Sudjianto, MS selaku Komisi Sarjana Fakultas Pertanian
Universitas Muria Kudus.
3. Ir. Shodiq Eko Ariyanto, MP selaku Dosen Pembimbing Utama.
4. Ir. Veronica Krestiani, MP,. selaku Dosen Pembimbing Pendamping.
5. Kedua orang tua tercinta H. Bambang Suwadi dan Hj. Marfu’ah beserta
Istri Nurul Istifaiyah yang selalu mendukung penyelesaian penyusunan
skripsi.
Ilham Khoeri
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 4
C. Tujuan .............................................................................................................. 4
D.Hipotesis .......................................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.Tanaman Sawi Pak coy (Brassica rapa L.) ..................................................... 5
B. Pupuk Kandang Ayam ..................................................................................... 6
C. Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang ............................................. 7
III. METODOLOGI PENELITIAN
A.Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................... 9
B. Bahan dan Alat ................................................................................................ 9
C. Metode Penelitian ............................................................................................ 9
D.Tahapan Pelaksanaan penelitian .................................................................... 11
E. Parameter Pengamatan .................................................................................. 13
IV. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14
LAMPIRAN .......................................................................................................... 17
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
secara umum terdapat dua jenis unsur hara berdasarkan sumbernya, yaitu
pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk anorganik adalah pupuk buatan
yang diproduksi oleh pabrik dengan skala besar, pupuk anorganik dapat
meningkatkan kuantitas produksi tanaman secara cepat dan praktis, namun
penggunaan yang berkala justru akan merusak sifat fisik, kimia, dan
biologis tanah, selain itu kualitas tanaman dan nilai gizi yang terkandung
akan semakin menurun. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa
hewan dan tumbuhan yang telah mengalami penguraian. Menurut Lingga,
P. dan Marsono (2005) penggunaan pupuk organik secara berkala akan
meningkatkan kesuburan kimia, fisik, dan biologis tanah, serta mengandung
zat pengatur tumbuh yang dibutuhkan oleh tanaman.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Hipotesis
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Devisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica rapa L.
Kelompok : Chinensis
5
6
tanaman sayuran daun. Kandungan hara pada tiap ton pupuk kandang ayam
terdapat 65,8 kg N, 13,7 kg P dan 12,8 kg K (Wijaya, 2008). Menurut
Widowati et al., (2005) pupuk kandang ayam mengandung unsur hara N, P,
K, dan Ca, selain itu proses terdekomposisi oleh tanah lebih cepat
dibandingkan beberapa pukan lain seperti pukan sapi dan kambing. Pupuk
kandang ayam yang memiliki kualitas terbaik adalah pukan ayam broiler
(ayam petelur), hal ini dipengaruhi oleh pakan yang diberikan. Umumnya,
pakan ayam broiler berupa ransum yang mana mengandung banyak protein
dan mineral (Agromedia, 2002). Menurut Setyamidjaja (1986), hewan yang
diberi pakan ransum menghasilkan kotoran dan urin yang mengandung
lebih banyak nitrogen dan mineral lainnya yang baik untuk tanah dan
pertumbuhan tanaman.
Hampir dari seluruh bagian pohon pisang dapat diolah lebih lanjut,
salah satu bagian yang jamak dimanfaatkan petani sebagai pupuk alternatif
adalah bagian umbi pisang atau biasa disebut bonggol pisang. Para petani
mengolah bonggol pisang sebagai pupuk organik cair atau mikroorganisme
lokal (MOL). Menurut Sutanto (2002) bonggol pisang adalah salah satu
bahan organik yang baik untuk difermentasikan mejadi MOL karena
8
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain : benih sawi
pakcoy, media tanam tanah, pupuk kandang ayam, dan bonggol pisang
sebagai bahan dasar pembuatan MOL, serta bahan pendukung lainnya
sebagaimana terlampir pada hal. 17-18.
2. Alat
Alat yang digunakan antara lain : wadah media tanam (keranjang
buah), plastik, cangkul, ember, gayung, selang, gelas ukur, meteran,
timbangan analitik digital, alat tulis, dan papan nama serta alat pendukung
lainnya sebagaimana terlampir pada hal. 17-18.
C. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan pola dasar rancangan acak kelompok
lengkap (RAKL), terdiri dari 2 faktor perlakuan dan di ulang sebanyak 3
kali. Faktor pertama perlakuan 3 dosis pupuk kandang ayam pada media
tanam, dan faktor kedua pemberian 3 konsentrasi MOL bonggol pisang
pada tanaman. Rincian kedua faktor perlakuan sebagai berikut :
9
10
7. Pemanenan
Pemanenan dilakukan pagi hari pada pada umur 35 HST, dengan
cara mencabut tanaman beserta akarnya menggunakan tangan. Hasil panen
diletakkan ditempat teduh untuk menghindari transpirasi yang
mengakibatkan cepat layu (Muzayyanah, 2009).
13
E. Parameter Pengamatan
14
15
Haryanto, E., T. Suhartini dan E. Rahayu. 2007. Sawi dan Selada. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Irwan, dkk. 2005. Pengaruh Dosis Kascing dan Bioaktivator Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassicajuncea L.) yang
dibudidayakan secara organik. Program Studi Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran. Bandung.
Lingga, P. dan Marsono, 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta. 250 Hal.
Purwasasmita M, Kunia K. 2009. Mikroorganisme lokal sebagai pemicu siklus
kehidupan dalam bioreaktor tanaman. Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia- SNTKI 2009. Bandung.
Roeswitawati, Dyah., I.S, Surya Fitri., dan S. Henik. 2018. Respon Varietas Sawi
(Brassica sinensis) Terhadap Bahan Mikroorganisme Lokal (MOL):
Bonggol Pisang, Limbah Buah dan Limbah Sayur. Seminar Nasional Dalam
Rangka Dies Natalis UNS Ke 42 Tahun 2018 dalam “Peran
Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Indonesia Sebagai Lumbung
Pangan Dunia”. Universitas Sebelas Maret, Solo.
Rubatzky, V.E., dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi,
dan Gizi. ITB Press. Bandung.
Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya Kubis Bunga dan Brokoli. Kanisius.
Yogyakarta.
Sari, D, Ni, S Kurniasih, R. Dan T, Rostikawati, 2012. Pengaruh Pemberian
Mikroorganisme Lokal (Mol) Bonggol Pisang Nangka Terhadap Produksi
Rosella (Hibiscus Sabdariffa L). Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan.
Setianingsih. 2009. Pemanfaatan Limbah Pisang Untuk Pembuatan Kompos.
Prosiding Seminar Nasional Teknoin Bidang Teknik Kimia dan Tekstil.
Yogyakarta.
Setyamidjaja, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. CV. Simplex. Jakarta. 122 Hal.
Sutanto, R. 2002. Penerapan pertanian organik pemasyarakatan dan
pengembangan. Kanisius. Yogyakarta.
Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan
Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta.
Sutirman, 2011. Budidaya Tanaman Sayuran Sawi di Dataran Rendah Kabupaten
Serang Provinsi Banten.
Syekhfani, 2000. Sifat dan Fungsi Pupuk Kandang. Malang. Hal 89-93.
16
Lampiran 1.
• Langkah Pembuatan
Gula merah dilarutkan dalam air yang telah disiapkan kemudian
dicampur EM4 dan diaduk merata. Setelah itu pupuk kandang ditaruh diatas
terpal kemudian dicampur larutan gula merah yang sebelumnya sudah
dibuat, semua campuran tesebut diaduk hingga merata. Kemudian terpal
disungkup rapat dan dimasukkan kedalam lubang dalam tanah untuk
mempercepat dekomposisi.
17
18
Lampiran 2.
• Langkah Pembuatan
Bonggol pisang dicacah dan ditumbuk sampai hancur kemudian
dimasukkan kedalam wadah ember/ jerigen. Setelah itu campurkan air
kelapa, air leri (air cucian beras), dan molase kemudian diaduk merata.
Setelah benar-benar tercampur, selanjutnya wadah ditutup rapat dan
diberi keterangan serta tanggal pembuatan untuk mempermudah
pengecekan.
Dalam 2 hari sekali tutup wadah dibuka dan mol diaduk kembali
untuk mengurangi resiko meledak. Setelah ±15 hari mol difermentasi, mol
siap untuk diaplikasikan.
19
Lampiran 3.
Rumus :
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 (𝑚2 )
× 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑜𝑛 (𝑘𝑔)
𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎 (𝑚2 )
Keterangan :
▪ Efektifitas luas lahan budidaya hortikultura per ha (m2) = 80% dari 1 hektar
80
= 100 × 10.000 𝑚2 = 8000 𝑚2
▪ 1 ton = 1000 kg
20
Lampiran 4.
Lampiran 5.
23,6cm
17cm
11,8cm
8,5cm
Keterangan :