Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENYEHATAN TANAH

“UNSUR HARA PADA TANAH”

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Aminah Chandradewi
Faiz Syaibatul Hamdi
Feni Sabputri
Muhammad Arfan Fadli

Kelas I1 D3 A

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA
II
Jalan Hang Jebat III/F3. KebayoranBaru
Jakarta Selatan
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua tanaman memerlukan makanan yang diaantaranya  berupa unsur
hara mineral yang sama dan berbagai unsur untuk menghasilkan tujuan akhir
yang sama. Tumbuhan membutuhkan berbagai macam unsur karena
digunakan untuk bahan pembangun tubuhnya, sekitar 15-20% tumbuhan tak
berkayu terdiri dari berbagai unsur itu dan sisanya adalah air.
Tanaman merupakan suatu tumbuhan yang di kelola manusia yang
berguna untuk mengambil hasil atau sering juga disebut budidaya pertanian.
Dalam kegiatan budidaya tanaman, sangat rentang sekali terhadap beberapa
faktor-faktor yang sangat sensitif di antaranya adalah adalah unsur hara, iklim,
tanaman dll. Di antara aspek-aspek yang di sebutkan yang perlu di perhatikan
adalah ketersedian unsur hara di dalam media tanam.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh
dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor
lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan
produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di
dalam tanah.
Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber
kehidupan tanaman yaitu air, udara dan unsur hara. Tembaga (Cu), seng (Zn),
besi (Fe) dan mangan (Mn) merupakan beberapa contoh unsur hara mikro
yang esensial bagi tanaman karena walaupun diperlukan dalam jumlah relatif
sedikit tetapi sangat besar peranannya dalam metabolisme di dalam tanaman.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Unsur Hara Tanah?
2. Apa saja jenis unsur hara dan fungsinya?
3. Apa saja manfaat unsur hara?
4. Bagaimana pengelolaan unsur hara?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari unsur hara tanah
2. Untuk mengetahui jenis-jenis unsur hara tanah dan fungsinya
3. Untuk mengetahui manfaat dari unsur hara tanah
4. Untuk mengatahui pengelolaan unsur hara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Unsur Hara Tanah
Tanah sebagai media tempat tumbuh dan berkembang tanaman berfungsi
menjadi tempat menyediakan mineral, unsur hara penting, air, dan udara. Dari
pandangan kimia (Tabel 8.1), komposisi kimia mineral tanah hasil pelapukan
batuan di Sumatera dan Jawa terdiri dari silika oksida (SiO,), aluminum oksida
(Al,O,), dan besi oksida (Fe,O.) bandingkan dengan komposisi kimia mineral
tanah di lapisan olah tanah di USA yang di dominasi oleh silika oksida (SiO,)
(Mohr dkk., 1972; Jones, 1982).
Unsur hara adalah sumber nutrisi atau makanan yang dibutuhkan tanaman,
baik itu unsur hara yang tersedia di alam (organik) maupun yang sengaja
ditambahkan. Seperti halnya makhluk hidup lainnya, tanaman memerlukan nutrisi
lengkap dalam kelangsungan pertumbuhannya. Pertumbuhan tanaman lebih
dipengaruhi oleh mineral yang telah mengalami pelapukanbila dibandingkan
dengan mineral batuan, karena tanah yang digunakan untuk pertanaman terdapat
pada batuan yang telah mengalami pelapukan yang disebut tanah. Keberagaman
komposisi kimia tanah tersebut yang dapat mendopang pertumbuhan dan
perkembangan sedemikian rupa sehingga ada tanah yang disebut tanah subur dan
sebaliknya tanah kurang subur.
Kesuburan tanah dapat diartikan sebagai kemampuan tanah untuk
menyediakan unsur hara dalam bentuk, jumlah, dan keseimbangan (proporsi)
yang dibutuhkan untuk produksi tanaman tertentu. Kesuburan tanah
menggambarkan keterukuran jumlah dan bentuk unsur hara dalam tanah pada
waktu tertentu. Produktivitas tanah menggambarkan kombinasi pengelolaan
tanah, yaitu kapasitas tanah untuk menjamin pertumbuhan/produksi tanaman
secara berkelanjutan. produktivitas tanah dapat diukur dengan hasil tanaman
tertentu yang merefleksikan pengaruh kombinasi semua faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan termasuk benih, iklim, organisme, air, lereng,
sifat kimia, dan fisik tanah termasuk kesuburan tanah.
kesuburan tanah sangat ditentukan oleh faktor pembentukan tanah seperti
bahan induk, iklim, kemiringan, vegetasi, dan waktu. bahan induk telah
mengalami pelapukan lebih lanjut akibat pengaruh iklim yang berbeda seperti di
daerah tropika basah dimana bahan induk tanah telah mengalami pelapukan yang
lebih intensif, kapasitas menyediakan unsur hara untuk tanaman akan lebih
terbatas bila dibandingkan dengan tanah-tanah yang lain.

2.2 Jenis Unsur Hara dan Fungsinya


Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup. Kriteria esensialitas unsur hara menurut Arnon ( 1939) dan Stout
(1950) adalah :
1. Tanpa unsur tersebut tanaman tidak bisa
menyelesaikan daur hidup (life cycle), tumbuh berkembang dan sebagainya.
2. Fungsi unsur harus spesifik, tidak daspat diganti
oleh unsur lain, misalnya fungsi P pada ATP tidak bisa diganti unsur lain.
3. Unsur hara harus berperan langsung (direct) dalam
pertumbuhan dan metabolisme tanaman.
Unsur Hara Tanaman:

Dari banyak unsur yang terdapat di alam baik yang berada secara alami
maupun yang buatan manusia, paling tidak ada enam belas (16) unsur-unsur
esensial (hara penting untuk tanaman) yang telah diketahui sangat dibutuhkan
untuk pertumbuhan optimal tumbuhan atau tanaman (tumbuhan-plant-adalah
pembagian besar dari makhluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan-animal,
sedangkan tanaman-crop-adalah tumbuhan yang sudah dibudidayakan; sehingga
uraian dalam Bab ini istilah tumbuhan dan tanaman dapat saling tertukar). Unsur-
unsur esensial dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pertama sembilan (9)
unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif banyak merupakan
unsur utama yaitu karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P),
kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Unsur hara makro ini
ditemukan dalam relatif tinggi dalam tumbuhan lebih besar dari 1,00 %.
Kelompok kedua adalah unsur hara mikro yang dibutuhkan dalam jumlah yang
relatif sedikit; termasuk di dalamnya 7 (tujuh) unsur sebagai unsur hara Boron
(B), klor (Cl), tembaga (Cu), besi (Fe), mangan (Mn), molibdenum (Mo), dan
seng (Zn), yang ditemukan dalam konsentrasi yang relatif kecil (< 0,1%) di dalam
tanaman.
Satu unsur hara disebut unsur penting (essential) apabila memliki peran
atau fungsi fisiologis yang jelas dalam proses pertumbuhan tanaman dan
ketidakberadaannya dalam tumbuhan akan mencegah atau menghambat tumbuhan
menyelesaikan siklus hidup (vegetatif sampai generatif). Jika tanaman diberi
unsur-unsur esensial, serta energi dari sinar matahari, tanaman dapat mensintesis
semua senyawa yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya, unsur hara mineral esensial diklasifikasikan sebagai unsur
makro dan mikro, sesuai dengan konsentrasi relatif unsur-unsur tersebut dalam
jaringan tanaman. Dalam beberapa kasus, perbedaan dalam kandungan relatif hara
makro dan mikro dalam tanaman tidak begitu besar seperti yang ditunjukkan
dalam tabel berikut.
Banyak unsur hara berada dalam konsentrasi yang lebih besar dalam
tumbuhan dari persyaratan minimum tanaman. Kekurangan mineral esensial
mengganggu atau menghambat metabolisme dan fungsi tanaman. Pasokan yang
tidak memadai dari unsur esensial menghasilkan gangguan gizi yang ditandai oleh
gejala defisiensi. Dalam pertanaman hidroponik, ketidakberadaan unsu penting
dapat berkolerasi dengan beberapa gejala kekurangan akut.
Mengel dan Kirby (1987) mengusulkan bahwa unsur-unsur penting
diklasifikasikan sesuai dengan peran biokimia dan fungsi fisiologis. Berikut tabel
klasifikasi unsur hara yang diserap dari dalam tanah berdasarkan fungsi biokimia
dalam tumbuhan.
Unsur Hara Fungsi
Kelompok 1 Unsur hara yang bersenyawa dengan karbon
N Unsur yang berperan membentuk asam amino, amida, asam
nukleat, nukleotida, koenzym, heksoamin.
S Komponen dari cystein, metionin, protein. Pembentuk asam
lipoida, ko-enzim A, pirofosfat tiamin, glutation, biotin,
adenosin-5-fosfosulfat, dan 3-fosfoadenosin.
Kelompok 2 Unsur hara yang dibutuhkan unntuk proses penimbunan
energi
P Antara lain untuk pembenttukan fosfat gula, asam nukleat,
nukleotida, ko-enzim, fisfolipida, asam fitik. Fungsi utama P
dalam reaksi yang berhubungan dengan ATP
Si Tertumpuk dalam bentuk silika amort dalam dinding sel dan
berkontribusi terhadap sifat mekanik dinding sel termasuk
kekerasan/kekakuan dan elastisitas.
B Pembentukan kompleks mannitol, mannan, asam
polimannuronik, dan yang berhubungan dengan pertumbuhan
sel dan metabolisme asam nukleat.
Kelompok 3 Unsur hara berbentuk ionik dalam tumbuhan
K Dibutuhkan sebagai ko-faktor untuk 40 enzim dan kation
utama untuk mempertahankan turgor dan elektronetralitas
dalam sel.
Ca Unsur yang dibutuhkan untuk pembentukan lamella dinding
sel. Dibutuhkan sebagai ko-faktor enzim-enzim yang terlibat
dalam hidrolisis dari ATP dan fosfolipida serta bertindak
sebagai kurir dalam pengaturan metabolisme.
Mg Dibutuhkan oleh banyak enzim yang terlibat dalam transfer
dan pembentukan molekul khlorofil.
Cl Dibutuhkan untuk beberapa dehidrogenase, dekarboksilase,
kinase, oksidase, dan peroksidase. Terlibat dalam pengaktifan
kation dalam enzim dan evolusi fotosintesis O2.
Na Terlibat dalam regenerasi fosfoenolpyrufat pada tanaman C4
dan CAM. Dapat menjadi pengganti K untuk beberapa
tumbuhan.
Kelompok 4 Unsur hara yang terlibat dalam reaksi reduksi dan
oksidasi
Fe Konstituen dari sitokrom dan terlibat dalam fotosintesa,
fiksasi N2, dan respirasi.
Zn Konstituen dari dehidrogenase alkohol, dehidrogenase
glutamat, anhidrase karbonik.
Cu Komponen dari oksidase asam askorbat, tyrosinase, oksodase
monoamin, oksodase cytokhrom, fenolase, lakkase, dan
plastocyanin.
Ni Konstituen urease dalam bakteri N-fikser dan konstituen
hidrogenase.
Mo Konstituen nitrogenase, reduktase nitrat, dan dehidrogenase
xanthine.
Sumber: Epstein, 1972.

2.3 Manfaat Unsur Hara


Berikut manfaat dan gejala defisiensi tanaman terhadap beberapa unsur hara:
Jenis Unsur Gejala Tanaman yang
No Manfaat
Hara kekurangan Unsur Ini
1. Nitrogen (N) Memacu pertumbuhan tanaman Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-
secara umum, terutama pada mula daun menguning dan mongering,
fase vegetative. Berperan dalam lalu rontok. Daun menguning diawali
pembentukan klorofil, asam Dario daun bagian bawah, lalu disusul
amino, lemak, enzim dan daun bagian atas.
persenyawaan lain.

Membantu pembentukan prptein Daun bawah berubah warna menjadi


dan mineral yang sangat bagi tua atau tampak mengkilap merah
tanaman. Bertugas mengedarkan keunguan. Kemudian menjadi kuning
energy keseluruh bagian keabuan, dan rontok. Tepi daun,
tanaman. Merangsangsang cabang dan batang berwarnah merah
2. Fosfor (P) pertumbuhan dan perkembangan ungu, kemudian menjadi kuning.
akar. Mempercepat pembungaan Batang kerdil dan tidak menghasilkan
dan pembuahan tanaman, serta bunga dan buah. Jika sudah terlanjur
mempercepat pemasakan biji berbuah, ukurannya kecil, jelek, dan
dan buah. lekas matang.

Membantu pembentukan Dauan mengerut atau menguning,


protein, karbohidrat, dan gula. timbul bercak-bercak merah coklat,
Membantu pengangkutan gula lalu kering dan mati. Perkembangan
dari daun ke buah, memperkuat akar lambat. Buah tumbuh tidak
3. Kalium (K) jaringan tanaman, serta sempurna, kecil, kualitas jelek dan
meningkatkan daya tahan tidak tahan lama.
terhadap penyakit.

Mengaktifkan pembentukan Tepi daun muda mengalami klorisis,


bulu-bulu akar dan biji serta lalu menjalar ke tulang daun. Kuncup
menguatkan batang. Membantu tanaman muda tidak berkembang dan
keberhasilan penyerbukan, mati. Terdapat bintik hitam pada serat
membantu pemecahan sel, daun. Akar pendek, buah pecah dan
4. Kalsium (Ca) membantu aktivitas beberapa bermutu rendah.
enzim pertumbuhan, serta
menetralisir senyawa dan
kondisi tanah yang merugikan.

Membantu pembentukan Daun tua mangalami klorosis,


klorofil, asam amino, vitamin, menguning dan bercak cokelat, hingga
Magnesium lemak dan gula. Berperan dalam akhirnya rontok. Pada tanaman
5. transportasi fosfat pada menghasilkan biji akan menghasilkan
(Mg)
tanaman. biji yang lemah.

Membantu pembentukan asam Daun muda berwarna hijau muda,


amino, protein dan vitamin. mengkilap, atap agak pucat keputihan,
Membantu pembentukan bintil lalu berubah menjadi kuning hijau.
6. Sulfur (S) akar dan pertumbuhan tunas Tanaman tumbuh terlambat, kerdil,
baru. batang pendek dan kurus.

Berperan pada proses-proses Daun mudah berwarna putih pucat,


biologis tanaman, seperti proses lalu kekuning dan akhirnya rontok.
10 Besi (Fe) pernapasan, pembentukan Tanaman perlahan-lahan mati, dimulai
klorofil, dan fotosintesis dari pucuk.

11 Mangan (Mn) Membantu proses fotosintesis Pertumbuhan tanaman kerdil, daun


dan berperan dalam berwarna kekuning atau merah dan
pembentukan enzim-enzim sering rontok, pembentukan biji tidak
tanaman. sempurna.

Membantu pembentukan Daun muda berwarna kuning, layu dan


klorofil dan sebagai komponem tidak berkembang. Pertumbuhan dan
12 Cuprun (Cu) dalam pembentukan enzim kesuburan tanaman terhambat secara
tanaman keseluruhan.

Membantu dalam pembentukan Daun berwarna kuning pucat atau


auksin, klorofil dan karbohidrat. kemerahan, muncul bercakbercak
putih di permukaan daun hingga
akhirnya mongering, berlubang dan
13 Zink (Zn) mati. Perkembangan akar tidak
sempurna, sehingga pendek dan tidak
subur.

Fungsi sama dengan Cu, Daun berubah warna, keriput dan


berperan sebagai pengikat melengkung seperti mangkuk. Muncul
nitrogen bebas di udara untuk bintik-bintik kuning disetiap lembaran
pembentukan protein, dan daun dan akhirnya mati. Pertumbuhan
Molybdenum menjadi komponem tanaman terhenti.
14
(Mo) pembentukan enzim pada
bakteri bintil akar tanaman
leguminose.

Membawa karbohidrat Tunas pucuk mati dan berwarna hitam,


keseluruh jaringan tanaman. lalu muncul tunas samping, tetapi
Mempercepat penyerapan tidak lama kemudian akan mati. Daun
unsure kalium. Merangsang mengalami klorosis dimulai dari
tanaman berbunga dan bagian bawah daun, lalu mongering.
15 Boron (Bo) membantu proses penyerbukan. Daun yang baru muncul kerdil dan
Meningkatkan kualitas produksi akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk
sayuran dan buah. kecil, tebal dan rapuh. Pertu,buhan
batang lambat, dengan ruas-ruas
cabang pendek.

Berperan dalam pembentukan Tanaman gampang layu. Daun pucat,


hormone tanaman. keriput dan sebagaian mongering.
16 Clorin (Cl) Meningkatkan atau Produktivitas tanaman rendah dan
memperbaiki kualitas dan pemasakan buah lambat.
kuantitas produksi tanaman.
Sumber: http://bpp-rappang.blogspot.com/2011/11/manfaat-unsur-hara-bagi-
tanaman.html

2.4 Pengelolaan Unsur Hara


Tujuan pengelolaan hara yang terkini antara lain adalah mengelola unsur hara
tanaman sedemikian rupa sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan usaha tani
tanaman dan meminimalkan resiko kerusakan lingkungan sehingga menjamin
kehidupan berkesinambungan secara ekologis. Dengan demikian, tujuan dari
rencana pengelolaan unsur hara adalah untuk menjamin ketersediaan unsur hara
dalam tanah yang memadai untuk produksi tanaman dengan meminimalisasi
kehilangan unsur hara melalui erosi dan pelindihan (leaching) ke lapisan tanah
bawah.
a. Hukum Minimum
Hukum minimum merupakan konsep dasar dalam strategi pengelolaan
hara. Hukum minimum menyatakan bahwa hasil panen akan dibatasi oleh
komponen atau faktor penting dari pertumbuhan tanaman yang berada
dalam keadaan minimum. Karena unsur hara tanaman penting untuk
pertumbuhan tanaman, setiap kekurangan salah satu unsur hara yang
tersedia untuk tanaman dapat membatasi hasil panen. Misalnya, jika
nitrogen (N) cukup tersedia, sedangkan fospor (P) kurang tersedia,
kekurangan fospor akan menyebabkan hasil panen berkurang
dibandingkan jika ketersediaan keduanya (NP) cukup.

Gambar tersebut merupakan mekanisme pergerakan unsur hara ke


permukaan akar yang menunjukkan intersepsi akar (akar memanjang
mencapai unsur hara), aliran masa (unsur hara yang mobil dalam tanah
terikut dalam larutan ke tanah dalam akar tanaman), terjadi pergerakan
difusi (akibat penyerapan unsur hara dari daerah penyerapan – deplesi),
terjadi pergerakan – difusi dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah deplesi
atau konsentrasi rendah.
b. Gejala Kekahatan dan Kecukupan Unsur Hara
Selain tanaman membutuhkan karbon, hidrogen, dan oksigen yang
diserap melalui stomata daun, ada 12 unsur hara penting lainnya yang
diserap tanaman daridalam tanah yang dapat dikelola oleh petani.
Kekahatan unsur hara ditandai oleh:
1. Jika tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya tanpa unsur
hara tersebut
2. Jika unsur tersebut secara langsung atau idak langsung terlibat dalam
proses metabolisme tanaman (misalnya fotosintesis atau respirasi)
3. Kekurangan unsur hara penting akan menghasilkan gejala visual yang
khas
Kekuragan atau kekahatan unsur hara terjadi pada tanaman ketika
unsur esensial tidak diambil atau diserap oleh tanaman dalam jumlah
cukup. Akibatnya produksi akan dibatasi oleh unsur hara yang
kekurangan. Sementara unsur tertentu tidak selalu mengakibatkan gejala
defisiensi visual, gejala visual yang berbeda muncul setelah keadaan yang
parah. Dibawah kisaran kritis, penambahan unsur tersebut akan memicu
kenaikan hasil. Di atas kisaran kritis, tingkat nutrisi esensial yang
dianggap cukup. Kecukupan dalam rentang berkecukupan, penambahan
unsur esensial tidak akan menghasilkan penambahan produksi. Namun,
penyerapan unsur tertentu dapat berlangsung lama. Dengan demikian,
konsentrasi yang unsur hara tersebut dalam jaringan tanaman juga akan
meningkat. Penyerapan unsur hara tersebut di atas kisaran kecukupan
tanpa menaikkan hasil disebut konsumsi mewah.
Keracunan atau toksisitas terjadi bila unsur esensial (ataupun yang
tidak esensial) diambil tanaman dalam jumlah cukup besar sehingga sangat
mengurangi pertumbuhan tanaman. Akibatnya, keracunan sangat dapat
membatasi produksi tanaman.

c. Kation Dapat Ditukar


Dalam pengelolaan unsur hara, ada beberapa istilah yang
berhubungan dengan kation tanah penting bagi pertumbuhan tanaman
meliputi amonium (NH4+), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), dan kalium
(K+). Ada tiga kation tanah yang biasa diukur konsentrasinya tetapi tidak
termasuk unsur hara esensial tanaman tetapi keberadaannya memegaruhi
pH dan salinitas tanah yaitu natrium, aluminium, dan hidrogen.

Karakteristik yang membedakan kation adalah muatan positifnya. Sama


seperti magnit, muatan positif sangat tertarik pada muatan negatif dan sebaliknya.
Ketika koloid tanah memiliki muatan negatif, koloid tersebut menarik dan
mempertahankan kation. Tanah ini dikatakan memiliki kapasitas tukar kation
(KTK). Meskipun sebagian besar tanah yang bermuatan negatif dan menarik
kation, beberapa tanah di daerah tropika basah, koloidnya dapat didominasi
muatan positif seperti oksidal atau hidroksida aluminum dan besi. Kation dapat
dipertukarkan dibagi lagi menjadi dua kelompok; kelompok pertama yaitu
kalsium, magnesium, kalium, dan natrium yang dikenal sebagai basa-basa (kation)
dapat ditukar, sementara aluminium dan hidrogen yang dikenal sebagai kation
asam. Sementara ammonium dapat diabaikan pada penetapan basa-basa
dipertukarkan pada contoh tanah yang sudah dikering udarakan. Berbeda dengan
kation basa-basa lainnya, natrium bukan merupakan unsur hara esensial untuk
semua tanaman. Tanah yang mengandung natrium tinggi dapat menimbulkan
masalah salinitas dan kadar garam.
Kation asam mengacu pada kation yang berpengaruh terhadap pH tanah.
Seperti yang mungkin diduga, tanah yang mengandung kation asam seperti
aluminium dan besi yang yang dapat dipertukarkan oleh partikel tanah akan
menyebabkan pH rendah. Sebaliknya, tanah yang sangat alkali mayoritas terdiri
dari kation basa-basa dapat ditukar seperti kalsium, magnesium dan natrium.
Kation dalam tanah bersaing satu sama lain untuk menempati permukaan
pertukaran kation pada koloid tanah. Namun, beberapa kation terabsorpsi dapat
terikat lebih kuat dari kation lain, bandingkan keterikatan kalium pada tanah
bervermikulit. Dalam hal kekuatan terikat pada kolid tanah, urutan dari kation
terkuat dengan mana kation berikut (urutan liotropik): aluminium, besi, hidrogen,
kalsium magnesium, kalium amonium.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari pembahasan diatas adalah:
1. Unsur hara makro memiliki pengaruh secara langsung terhadap
pertumbuhan tanaman dan tidak dapat digantikan dengan unsur-unsur
yang lain
2. Unsur hara mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah
sedikit, walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil, tetapi amat penting
untuk menunjang keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan
3. Tanaman yang kekurangan unsur hara akan menunjang gejala-gejala
defisiensi seperti daun menguning (necrorisis), ekeringan dan akhirnya
mati, muncul bercak-bercak dan garis belang-belang pada daun dan
tanaman terlihat kecil serta tumbuh tidak normal.
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, Ir. Muhajir, dkk. 2015. Ilmu Tanah. Bandar Lampung: Prenadamedia
Group.

http://bpp-rappang.blogspot.com/2011/11/manfaat-unsur-hara-bagi-
tanaman.html

Ghofur, Hanif Ahmad Abdul. 2017. Makalah Defisiensi Unsur Hara Terhadap
Pertumbuhan Tanaman.

https://www.academia.edu/31824318/Makalah_-_Defisisensi_Unsur_Hara

Anda mungkin juga menyukai