Anda di halaman 1dari 40

MIKROORGANISME

TANAH
OLEH :
SUTIKARINI, SP, M. Sc

MIKROORGANISME
TANAH
1.Bakteri
2.Jamur
3.Aktinomicetes
4.Ganggang

BAKTERI TANAH
Bacteria adalah organisme kecil, bersel satu umumnya ukuran
lebarnya 4/100,000 inch (1 m) dan agak memanjang. Bakteri ini
ukurannjya sangat kecil, jumlahnya snagat banyak. Satu sendok teh
tanah-produktif biasanya menmgandung bakteri sebanyak 100
million hingga 1 billion.
Bacteria dapat dikelompokkan menjadi empak kelompok fungsional.
1.Most are DECOMPOSERS That consume simple carbon compounds, such as
root exudates and fresh plant litter. By this process, bacteria convert energy
in soil organic matter into forms useful to the rest of the organisms in the
soil food web. A number of decomposers can break down pesticides and
pollutants in soil. Decomposers are especially important in immobilizing, or
retaining, nutrients in their cells, thus preventing the loss of nutrients, such
as nitrogen, from the rooting zone.
2.A second group of bacteria are the MUTUALISTS that form partnerships
with plants. The most well-known of these are the nitrogen-fixing bacteria.
3.The third group of bacteria is the PATHOGENS. Bacterial pathogens
include Xymomonas and Erwinia species, and species of Agrobacterium that
cause gall formation in plants.
4.Kelompok ke empat disebut lithotrophs atau chemoautotrophs,
mendapatkan energinya dari senyawa nitrogen, sulfur, iron atau hydrogen
sebagai pengganti senyawa karbon. Beberapa dari spesies ini penting dalam
siklus nitrogen dan degradasi polutan.

BAKTERI TANAH
Empak kelompok Bacteria menghasilkan jasa-jasa penting
yg berhubungan dnegan dinamika air, siklus hara, dan
kontrol penyakit.
Beberapa bakteri mempengaruhi pergerakan air tanah
dengan jalan menghasilkan substansi yang menjedi
perekat partikel tanah membentuk agregat-agregat yg
berukuran kecil (diameter nya 1/10,000-1/100 inch atau
2 200 m).
Agregat yg stabil memperbaiki infiltrasi air dan
kemampuan tanah menyimpan air.
In a diverse bacterial community, many organisms will
compete with disease-causing organisms in roots and on
aboveground surfaces of plants.

Struktur Sel dan Ciri


Penting Sel
Sel Bakteri terdiri dari :
1.Sitoplasma
2.Membran Sitoplasma
3.Kapsul
4.Dinding Sel
5.Ribosom
6.Pili
7.Flagela
8.Nukleoid

Sitoplasma

Ribosom

Berisi ribosom,
plasmid, DNA,
cairan dan Butiran
P, S dan Fe atau
merupakan
penyimpanan
karbohidrat.
Merupakan tempat
berlangsungnya
aktivitas biokimia

Partikel kecil yang


tersusun dari
protein granular
dan RNA ribosom
(rRNA) yang
berperan dalam
sintesis protein.

KAPSUL
Salah satu faktor
virulensi sel bakteri
adalah kapsul nya.
Kapsul terbuat dari
lapisan tebal dari bahan
polisakarida.
Tujuan dari kapsul
adalah untuk
melindunginya dari
kekeringan, dan
memberikan
perlindungan terhadap
fagositosis dari sel-sel
kekebalan.

DINDING SEL
Bakteri memiliki dinding
sel yang terbuat dari
lapisan peptidoglikan
yang membuat sel kaku
dan memberikan bentuk.
Hal ini juga berfungsi
sebagai jangkar untuk
pili dan flagella.
Ini membantu
mengandung organel
dan menjaga sel dari
meledak di bawah
perubahan besar karema
tekanan osmotik.

PILI

FLAGELA

Pili adalah bagian dari


faktor virulensi bakteri ini.
Mereka melampirkan ke
host jaringan dan sel
memberi mereka
kemampuan untuk
menyebabkan infeksi.
Selain itu, pili khusus
digunakan oleh bakteri
untuk konjugasi, sebuah
proses di mana satu
bakteri mengirimkan gen
seperti resistensi
antibiotik pada sel-sel
bakteri tetangga.

Flagela ini seperti rambut,


struktur yang mirip dengan
pili, tetapi flagela digunakan
untuk bergerak oleh sel
bakteri.
Mereka berada di salah satu
ujung bakteri, di kedua
ujungnya, atau kadangkadang mereka mengelilingi
seluruh sel.
Flagela membantu bakteri
menjauh dari bahan kimia
beracun atau bergerak ke
arah nutrisi.
Mereka bekerja dalam
gerakan baling-jenis, berputar
untuk memindahkan bakteri
ke lokasi.

Nukleoid
Nukleoid adalah daerah
dalam sel prokariotik yang
berisi materi DNA utama.
Nukleoid memiliki bentuk
yang tidak teratur
dibandingkan dengan inti sel
eukariotik, yang melingkar.
DNA dalam nukleoid adalah
melingkar, dan mungkin
memiliki beberapa salinan
pada suatu waktu tertentu.
Selain itu, DNA di nukleoid
mungkin superkoil, yang
berarti memiliki liku dalam
bentuk yang melingkar yang
membuatnya lebih kompak.

Seperti sel-sel tumbuh,


DNA dalam nukleoid
dapat memperpanjang ke
dalam sitosol (cairan sel).
Wilayah Nukleoid juga
mengandung protein,
enzim (katalis biologis),
dan RNA.
Protein ini diperlukan
untuk beberapa proses
yang terjadi di wilayah ini.
Sebagai contoh, adalah
protein histon yang
membantu dengan
melingkarkan dan
pengemasan DNA.

BAKTERI TANAH
BEBERAPA BAKTERI PENTING
Bakteri fiksasi Nitrogen membentruk asosiasi simbiotik dengtan alar
tanaman legume, jenis pohon dan bukan pohon. Bintil akar dibentuk di
tempat dimana bakteri menginfeksi bulu akar yg sedang tumbuh. Tumbuhan
mensuplai senyawa organik karbon sederhana kepada bakteri, dan bakteri
mengubah nitrogen (N2) dari udara menjadi bentuk senyawa yg dapat
digunakan oleh tumbuhan. Kalau daun atau akar tumbuhan host
terdekomposisi , N-tanah meningkat.
Bakteri nitrifikasi mengubah ammonium (NH4+) menjadi nitrite (NO2-)
kemudian menjadi nitrate (NO3-) bentuk nitrogen nyang disenangi oleh
banyak jenis tanaman. Nitrat mudah tercuci ke luar tanah, sehingga
beberapa petani menggunakan penghambat nitrifikasi untuk mengurangi
aktivitas bakteri nitrifikasi. Bakteri Nitrifikasi terhambat aktivitasnya dalam
tanah hutan, sehingga nitrogen tanah berbentuk ammonium.
Denitrifying bacteria convert nitrate to nitrogen (N2) or nitrous oxide (N2O)
gas. Denitrifiers are anaerobic, meaning they are active where oxygen is
absent, such as in saturated soils or inside soil aggregates.
Actinomycetes are a large group of bacteria that grow as hyphae like fungi
(see photo below). They are responsible for the characteristically earthy
smell of freshly turned, healthy soil. Actinomycetes decompose a wide array
of substrates, but are especially important in degrading recalcitrant (hard-todecompose) compounds, such as chitin and cellulose, and are active at high
pH levels. Fungi are more important in degrading these compounds at low

BAKTERI TANAH
Various species of bacteria thrive on different food sources and in
different microenvironments. In general, bacteria are more
competitive when labile (easy-to-metabolize) substrates are
present. This includes fresh, young plant residue and the
compounds found near living roots. Bacteria are especially
concentrated in the rhizosphere, the narrow region next to and in
the root. There is evidence that plants produce certain types of root
exudates to encourage the growth of protective bacteria.
Bacteria mampu mengubah kondisi lingkungan tanah sehingga
sangat sesuai bagi komunitas tumbuhan tetrtentu dibandingkan
dnegan lainnya. Sebelum tumbuhan berkembang pada bahan
sedimen segar, komunitas bakteri harus berkembang lebih dfahulu,
mulai dengan bakteri yang mampu berfotosintesis.
These fix atmospheric nitrogen and carbon, produce organic matter,
and immobilize enough nitrogen and other nutrients to initiate
nitrogen cycling processes in the young soil. Then, early
successional plant species can grow. As the plant community is
established, different types of organic matter enter the soil and
change the type of food available to bacteria. In turn, the altered
Diunduh dari: http://soils.usda.gov/sqi/concepts/soil_biology/bacteria.html .
bacterial
community changes soil structure and the environment for

JAMUR / FUNGSI

Sistem 6 Kingdom (Carl Woese) termasuk


dalam Kingdom Fungi

JAMUR / FUNGI
Jamur / Fungi termasuk mikroba eukariot,
heterotrof dan pendekomposisi utama sisa-sisa
bahan organik atau organisme eukariotik yang
bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki
klorofil.
Jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof
(memperoleh makanan dari organisme lainnya),
dalam hal ini jamur hidup dengan jalan
menguraikan bahan-bahan organik yang ada di
lingkungannya.
Beberapa species diketahui sebagai patogen
tanaman (Fusarium, Sclerotium, Phytophthora, ,
Rhizoctonia) dan beberapa juga dikenal sebagai
antagonis patogen (Trichoderma, Gliocladium),
beberapa mampu menghasilkan antibiotik
(Penicillium, Trichoderma)

Ciri Ciri Umum

Eukariotik (memiliki membran inti)


Tidak memiliki klorofil (heterotrof)
Uniseluler dan multiseluler
Beberapa memiliki zat warna
Mendapatkan nutrisi dengan absorpsi
Bentuknya bermacam-macam
Dinding sel tersusun dari zat kitinnext
next

Uniseluler, misalnya Saccharomyces

Multiseluler, misalnya Lepiota

Berbentuk Payung

Berbentuk bulat

Berbentuk kuping

Struktur dan Fungsi Tubuh

Hifa/hifae benang-benang halus


Septum/septa sekat / dinding
Hifa senositik hifa yg tdk berseptum
Miselium/miselia hifa yg bercabang
membentuk anyaman
Miselium vegetatif menyerap makanan
Miselium generatif menghasilkan spora
Houstorium/houstoria ujung hifanext
next

Cara Hidup
Heterotrof
Saprofit = memperoleh zat organik dr
sisa2 organisme mati, misal daun2,
kertas.

Saprofit, misalnya Gymnophilus

Cara Hidup
Parasit = memperoleh zat organik dr
orgnisme hidup yg lain (inang)

Parasit, misalnya Ustilago

Cara Hidup
Simbiosis = memperoleh zat organik dr
orgnisme hidup yg lain (inang) namun
bersifat menguntungkan bagi inangnya
misal membantu di dalam proses
pengambilan mineral dr tanah

Mutual, misalnya mikoriza

Habitat
Di darat dan di laut
Di tempat yang lembap
Mengandung zat organik
Lingkungan yang asam, manis

Reproduksi

Germinasi =
Perkecambahan

Manfaat dan Pengaruh


Jamur dalam Kehidupan
Manusia
1. Zygomycota
Rhizopus oryzae = tempe
Rhizopus nigricans = asam fumarat
makanan dan polyester
Rhizopus stolonifer = membusukkan
roti
Mucor mucedo = saprofit pada kotoran
hewan dan makanan yang beracun

2. Ascomycota

Saccharomyces cereviceae = ragi roti


Saccharomyces tuac = nira tuak
Penicillium notatum & P. chrysogenum =
menghasilkan antibiotik
P. camemberti dan P. requeforti = mengharumkan keju
Aspergillus wentii = kecap
A. oryzae = sake
A. niger = menjernihkan sari buah
A. flavus = racun aflatoksin mematikan
A. fumigatus = penyakit paru-paru burung &
manusia
Neurospora crassa & N. sitophilia = membuat tape
Trichoderma = sumber protein tinggi (SPT)
Xyloria tabacina = parasit petai cina

3. Basidiomyotca
Volvariella volvacea = dapat dimakan
Auricularia auricula & A. polytricha =
dapat dimakan
Agaritus campetris = dapat dimakan
Pleurotes = dapat dikonsumsi
Ganoderma aplanatum dan Polyporus
gingaetum = bahan obat-obatan
Ustilago maydis = parasit jagung dan
tebu
Corticium salmonella = menyerang
batang karet, jeruk, dan melinjo

4. Deuteromycota
Microsporum audodini, Trychophyton, dan
Epiderophyton = penyebab kurap dan
ketombe (kurap di kepala), ringworm
Epidermophyton floccosum = penyebab
penyakit kaki atlet
Sclothium rolfsii = penyebab penyakit
busuk pada tanaman
Helmintrosporium oryzae = perusak
kecambah dan buah
Malassezia furfur = panu
Fusarium = menyerang tanaman kentang,
tomat, pisang, dan tembakau

Simbiosis Mutualisme Jamur


Lumut Kerak (Lichenes)
Lichenes (liken) adalah contoh simbiosis mutualisme antara jamur dengan
ganggang.
Umumnya, yang bersimbiosis adalah Basidiomycota atau Ascomycota, dengan
Cyanophyta (Ganggang hijau biru) atau Chlorophyta (Ganggang hijau).
Lichenes dapat ditemukan menempel pada batuan. Lichenes mengeluarkan
enzim untuk menghancurkan batuan
Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi dan alat yang disebut soredia.
Cara kerjanya adalah dengan jamur mendapatkan bahan organik dari ganggang
yang dapat berfotosintesis. Sementara, ganggang itu mendapat air dan mineral
yang didapat jamur dan perlindungan dari kekeringan.
Manfaat Lichenes dalam kehidupan manusia = sebagai vegetasi perintis
penghijauan dan sebagai indikator pencemaran udara.
Karena ketahanan jamur, maka lichenes dapat hidup pada daerah yang
kering sekalipun yang akan memberi jalan bagi tumbuhan lain untuk
berkembang biak. Sifat lichenes yang peka terhadap polusi juga dimanfaatkan.
Apabila dalam suatu kejadian terjadi kematian lichenes dalam jumlah besar,
maka tingkat pencemaran udara telah amat tinggi

Contoh Lumut Kerak (Lichenes)


1. Parmelia acetabulum = berbentuk lembaran
hijau abu-abu di pohon
2. Graphis = berbentuk coretan pada pohon
3. Usnea (lumut janggut) = menggantung seperti
rambut dari kulit pohon. Bahan obat TBC.
4. Cladonia rangifera = hidup di salju. Makanan
rusa kutub
5. Roselia tinctoria = indikator asam basa. Bahan
kertas lakmus
6. Centraria islandica = bahan obat-obatan

Mikoriza
Simbiosis jamur dengan akar tumbuhan tingka tinggi.
Jenis jamur yang dapat bersimbiosis adalah
zygomycota, ascomycota, dan basidiomycota.
Mikoriza berbentuk seperti serabut tambahan akar,
dengan hifa yang masuk ke dalam akar.
Terdapat dua jenis mikoriza, yaitu ektomikoriza dan
endomikoriza
Pada ektomikoriza, hifa menembus sampai kulit luar
(epidermis) saja. Dapat dilihat pada pinus.
Pada endomikoriza, hifa menembus sampai ke korteks.
Contohnya ada di tanaman anggrek, kol, dan polong-polongan.

Mikoriza bermanfaat untuk membantu proses


penyerapan air dan mineral oleh akar, melindungi
akar dari kekeringan, melindungi akar dari infeksi
jamur lain, dan merangsang pertumbuhan tanaman
melalui hormon yang dihasilkan oleh hifa jamur

Aktinomicetes
Aktinomisetes menduduki
posisi antara bakteri dan
fungi dari pandangan
morfologi. Organisme ini
sering dibicarakan
sebagai fungi berkas
atau bakteri benang.
Aktinomisetes
menyerupai bakteri
dalam hal struktur sel
yang sama dan jika dilihat
dalam sayatan yang
melintang, diperkirakan
juga memilki ukuran sel
yang sama.

Organisme ini
menyerupai fungi
filamen dalam hal
membentuk
jaringan filamen
bercabang. Banyak
dari organisme ini
yang berkembang
biak dengan spora,
dan spora-spora ini
kelihatannya
sangat menyerupai
sel-sel bakteri.

LANJUTAN
Organisme ini
terdapat sangat
melimpah dalam
tanah, menyusun
sampai sebanyak 50
persen koloni yang
berkembang dalam
pengujian pada cawan
yang mengandung
medium buatan yang
diinokulasi dengan
ekstrak tanah.

Jumlah aktinomisetes
berkisar antara 0,1
juta sampai 36 juta
per gram tanah.
Dalam bobot
substansi hidup per
acre, aktinomisetes
mungkin melebihi
bakteri, namun
biasanya tidak
mampu menyaingi
jaringan fungi.

Gambar Aktinomicetes

Ciri-ciri Ganggang
Unisel atau multiseluler, dan umumnya
berlendir.
Sel bersifat eukariotik, berklorofil sehingga
bersifat autotrof.
Tidak memiliki akar, batang, dan daun
sejati sehingga termasuk tumbuhan talus
(Thallophyta).

Habitat

Reproduksi

- Memiliki
pigmen
yang beraneka
ragam sesuai
jenisnya.
- Hidup di tempat
basah, di perairan
air tawar, dan di laut
yang masih
ditembus cahaya
matahari.

secara vegetatif
pembelahan sel ( alga
uniseluler)
pembentukan spora
kembara atau
zoospora.
Fragmentasi (benang
atau alga uniseluler
yang berkoloni).

REPRODUKSI GANGGANG
VEGETATIF

GENERATIF

pembelahan sel
( alga uniseluler)
pembentukan spora
kembara atau
zoospora.
Fragmentasi (benang
atau alga uniseluler
yang berkoloni).

Konjugasi (isogami): antara


sel kelamin jantandan sel
kelamin betina yang
mempunyai bentuk dan
ukuran sama. Ex:
perkembangbiakan pada
Chlamydomonas dan
Spirogyra.
Anisogami: organisme yang
telah dapat dibedakan jenis
kelaminnya yang berbeda
ukurannya. Sel kelamin
jantan ukurannya lebih kecil
dari pada sel kelamin betina.
Oogami:organisme yang
berbeda jenis kelaminnya
dan masing-masing jenis
telah mempunyai alat
kelamin (gametangium).

KLASIFIKASI GANGGANG

Berdasarkan pigmen yang


dikandungnya, ganggang dibedakan
menjadi 6 divisi, yaitu:
Euglenophyta (ganggang berflagel)
Chrysophyta (ganggang keemasan)
Pyrrhophyta (ganggang api)
Chlorophyta (ganggang hijau)
Phaeophyta (ganggang cokelat)
Rhodophyta (ganggang merah)

Manfaat Ganggang bagi


Manusia
Sumber makanan yang bergizi (Chorella)
Sumber makanan berupa sayur (Ulva, Caulerpa,
Enteromorpha)
Sebagai bahan pembuatan agar-agar (Eucheuma,
Gelidium)
Sebagai bahan peledak, campuran semen, bahan
penggosok, bahan isolasi, pembuatan saringan (Diatome)
Sebagai pupuk pertanian dan makanan ternak di pesisir
pantai karena mengandung K (Laminaria lavaniea)
Sebagai obat penyakit gondok (Laminaria digitalis)
Sebagai bahan pengental pada es krim atau bahan
pelekat pada plastik, kosmetik dan tekstil (Macrocystis
dan Laminaria)

Anda mungkin juga menyukai