Anda di halaman 1dari 79

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat,
atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi, dalam pengertian klasik, pertama kali muncul pada abad ke-5 SM tepatnya di
Yunani. ada saat itu pelaksanaan demokrasi dilakukan secara langsung, dalam artian rakyat
berkumpul pada suatu tempat tertentu dalam rangka membahas pelbagai permasalahan
kenegaraan.
!amun sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk sederhana
dari demokrasi telah ditemukan se"ak #$$$ SM di Mesopotamia. Ketika itu, bangsa Sumeria
memiliki beberapa negara kota yang independen. Di setiap negara kota tersebut para rakyat
seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil
berdasarkan konsensus atau mu%akat.
&arulah pada 5$' SM, penduduk (thena di Yunani membentuk sistem pemerintahan
yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern. Yunani kala itu terdiri dari ),5$$ negara
kota *poleis+ yang kecil dan independen. !egara kota tersebut memiliki sistem pemerintahan
yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani dan "uga demokrasi. Diantaranya terdapat
(thena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru masa itu yaitu
demokrasi langsung.
)
Sudah la,im diceritakan, istilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno, democratia. lato
yang memiliki nama asli (ristocles *#-.-/#. SM+ sering disebut sebagai orang pertama yang
memperkenalkan istilah democratia itu. Demos berarti rakyat, kratos berarti pemerintahan.
Demokrasi menurut lato kala itu adalah adanya sistem pemerintahan yang dikelola oleh para
%iloso%. 0anya para %iloso%lah yang mampu melahirkan gagasan dan mengetahui bagaimana
memilih antara yang baik dan yang buruk untuk masyarakat. &elakangan diketahui sebetulnya
yang diinginkan oleh lato adalah sebenarnya (ristokrasi.
Selain lato dan (ristoteles, salah satu nama lain yang dianggap memberikan kontribusi
adalah 1hleisthenes. Dialah tokoh yang telah mengadakan berbagai pembaruan (thena dalam
sebuah sistem pemerintahan kota *0ornblo2er dalam Dunn, )33-+. ada 5$' SM, 1hleisthenes
membagi peran 2arga (thenda ke dalam )$ kelompok, di mana masing-masing terdiri dari
beberapa demes yang mengirimkan 2akilnya ke Ma"elis yang terdiri dari 5$$ orang 2akil.
Selain 1hleisthenes, "uga dikenal nama lain seperti Solon *4/'-55' SM yang dikenal
sebagai tokoh pembuat hukum, ericles *#3$-#-3 SM yang dikenal sebagai "enderal yang
negara2an, Demosthenes */'5-/-- SM+ yang dikenal sebagai orator *5ho%ur, -$$-+.
Sering dikisahkan bah2a di Yunani dan 6oma2i pada 5$$ SM itulah pertama kali dilahirkan
suatu sistem pemerintahan yang memberi partisipasi rakyat melalui se"umlah besar 2arga
negara. Sistem pemerintahan yang demikian merupakan perkembangan dari model sebelumnya
yang didominasi oleh sistem kera"aan, kediktatoran, aristokrasi atau oligarki.
7etapi harus dipahami bersama, Yunani Kuno bukanlah sebuah negara dalam pengertian
kita yang modern saat ini, yaitu suatu tempat di mana semua orang Yunani hidup dalam sebuah
negara dengan satu pemerintahan *Dahl, -$$)+. Yunani Kuno masa itu adalah sebuah tempat di
mana berkumpul ratusan kota yang merdeka, yang masing-masing dikelilingi oleh daerah
-
pedalaman. Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa 6oma2i pada 5)$ SM hingga -. SM.
Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi per2akilan dimana terdapat beberapa
per2akilan dari bangsa2an di Senat dan per2akilan dari rakyat biasa di Ma"elis.
Di 8ndonesia sendiri, demokrasi dipelopori oleh organisasi-organisasi modern pada masa
pergerakan nasional, seperti &udi 9tomo *&9+, Sarekat 8slam, erserikatan !asional 8ndonesia,
dll. eriode pergerakan nasional yang ditandai oleh munculnya organisasi-organisasi modern ini
kemudian dilan"utkan oleh periode re:olusi nasional. ada masa ini, demokrasi dinamakan
sebagai Demokrasi Kerakyatan, dan mencapai puncaknya men"elang kemerdekaan 8ndonesia
pada tahun )3#5.
ada masa a2al kemerdekaannya, 8ndonesia dihadapi oleh permasalahan dalam
menentukan masa depannya sendiri. Selain menghadapi 2arisan kolonialisme berupa tradisi
otoriter, kemiskinan, dan rendahnya tingkat pendidikan, 8ndonesia "uga dihadapkan pada
benturan antara kaum nasionalis perkotaan yang muncul pada tahun )35$-an, dengan partai-
partai islam yang berada didalam pemerintahan. Sebenarnya, terdapat kesepakatan umum bah2a
kedua golongan inilah yang menetapkan dasar terhadap pelaksanaan demokrasi di 8ndonesia.
!amun benturan antar keduanya sering menyebabkan pergantian kabinet sehingga pemerintahan
saat itu men"adi tidak lancar.
ada umumnya kabinet dalam masa pra pemilu tahun )355 tidak dapat bertahan lebih
lama dari rata-rata delapan bulan dan hal ini menghambat perkembangan ekonomi dan politik
oleh karena pemerintah tidak mendapat kesempatan dalam untuk melaksanakan programnya.
emilu tahun )355 tidak memba2a stabilitas yang diharapkan, malah perpecahan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah tidak dapat dihindarkan. ;aktor-%aktor tersebut
mendorong presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit residen 5 <uli )353 yang menentukan
/
berlakunya kembali 99D )3#5. Dengan demikian masa demokrasi berdasarkan sistem
parlementer berakhir.
Di tengah-tengah krisis tahun )35. dan pengalaman "atuh bangunnya pemerintahan,
mengakibatkan diambilnya langkah-langkah menu"u suatu pemerintahan yang oleh Soekarno
dinamakan Demokrasi 7erpimpin. 8ni merupakan suatu sistem yang didominasi oleh kepribadian
Soekarno yang prakarsa untuk pelaksanaan demokrasi terpimpin diambil bersama-sama dengan
pimpinan (&68 *0atta, )344 = .+. ada masa ini terdapat beberapa penyimpangan terhadap
ketentuan 99D )3#5, misalnya partai-partai politik dikebiri dan pemilu ditiadakan. Kekuatan-
kekuatan politik yang ada berusaha berpaling kepada pribadi Soekarno untuk mendapatkan
legitimasi, bimbingan atau perlindungan. ada tahun )34$, presiden Soekarno membubarkan
D6 hasil pemilu )355 dan menggantikanya dengan D656, padahal dalam pen"elasan 99D
)3#5 secara eksplisit ditentukan bah2a presiden tidak ber2enang membubarkan D6.
Melalui demokrasi terpimpin Soekarno berusaha men"aga keseimbangn politik yang merupakan
kompromi antara kepentingan-kepentingan yang tidak dapat diru"ukan kembali dan memuaskan
semua pihak. Meskipun Soekarno memiliki pandangan tentang masa depan bangsanya, tetapi ia
tidak mampu merumuskannya sehingga bisa diterima oleh pimpinan nasional lainnya
ada tahun )344 pemerintahan Soeharto yang lebih dikenal dengan pemerintahan >rde
&aru bangkit sebagai reaksi atas pemerintahan Soekarno. ada a2al pemerintahan orde hampir
seluruh kekuatan demokrasi mendukungnya karena >rde &aru diharapkan melenyapkan re,im
lama. Soeharto kemudian melakukan eksperimen dengan menerapkan demokrasi ancasila. 8nti
demokrasi pancasila adalah menegakkan kembali a,as negara hukum dirasakan oleh segenap
2arga negara, hak a,asi manusia baik dalam aspek kolekti% maupun aspek perseorangan di"amin
#
dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan secara institusional. Dalam rangka mencapai
hal tersebut, lembaga-lembaga dan tata ker"a orde baru dilepaskan dari ikatan-ikatan pribadi
Sekitar / sampai # tahun setelah berdirinya >rde &aru menun"ukkan ge"ala-ge"ala yang
menyimpang dari cita-citanya semula. Kekuatan ? kekuatan sosial-politik yang bebas dan benar-
benar memper"uangkan demokrasi disingkirkan. Kekuatan politik di"inakkan sehingga men"adi
kekuatan yang tidak lagi mempunyai komitmen sebagai kontrol sosial. Kekuatan sosial politik
yang diikutsertakan dalam pemilu dibatasi. Mereka tidak lebih dari suatu perhiasan dan
mempunyai arti seremonial untuk dipertontonkan kepada dunia internasional bah2a indonesia
telah benar-benar berdemokrasi, padahal yang sebenarnya adalah kekuasaan yang otoriter.
artai-partai politik dilarang berperan sebagai oposisi maupun kontrol sosial. &ahakan secara
resmi oposisi ditiadakan dengan adanya suatu konsensus nasional. emerintahan Soeharto "uga
tidak memberikan check and balances sebagai prasyarat dari sebuah negara demokrasi *sarbini
Suna2inata, )33' @'+.
ada masa orde baru budaya %eodalistik dan paternalistik tumbuh sangat subur. Kedua
sikap ini menganggap pemimpin paling tahu dan paling benar sedangkan rakyat hanya patuh
dengan sang pemimpin. Mental paternalistik mengakibatkan soeharto tidak boleh dikritik. ara
menteri selalu minta petun"uk dan pengarahan dari presiden. Sikap mental seperti ini telah
melahirkan strati%ikasi sosial, pelapisan sosial dan pelapisan budaya yang pada akhirnya
memberikan berbagai %asilitas khusus, sedangkan rakyat lapisan ba2ah tidak mempunyai
peranan sama sekali. &erbagai tekanan yang diterima rakyat dan cita-cita me2u"udkan
masyarakat adil dan makmur yang tidak pernah tercapai, mengakibatkan pemerintahan >rde
&aru mengalami krisis kepercayaan dan akhirnya mengalami keruntuhan setelah mahasis2a
beserta berbagai elemen masyarakat melakukan demonstrasi besar-besaran pada bulan Mei )33'.
5
Ara pasca >rde &aru, atau lebih dikenal sebagai era 6e%ormasi, mendorong tumbuhnya
demokrasi. emerintahan soeharto digantikan oleh pemerintahan transisi presiden 0abibie yang
didukung sepenuhnya oleh 7!8. 6e%ormasi menuntut rakyat indonesia untuk mengoreksi
pelaksanaan demokrasi. Karena selama soeharto berkuasa "enis demokrasi yang dipraktekkan
adalah demokrasi semu. >rde &aru "uga meninggalkan 2arisan berupa krisis nasional yang
meliputi krisis ekonomi, sosial dan politik.
Salah satu perubahan signi%ikan pada emerintahan habibie ialah dengan membuka keran
kebebasan pers *%reedom o% press+ dan kebebasan berbicara *%reedom o% speech+. Keduanya
dapat ber%ungsi sebagai check and balances serta memberikan kritik supaya kekuasaan yang
di"alankan tidak menyele2eng terlalu "auh. Dalam perkembangannya, Demokrasi di indonesia
setelah re,im 0abibie diteruskan oleh residen (bdurahman 2ahid sampai dengan residen
Susilo &ambang Yudhoyono sangat signi%ikan sekali dampaknya, dimana aspirasi-aspirasi rakyat
dapat bebas diutarakan dan disampaikan ke pemerintahan pusat. (da satu hal yang membuat
indonesia dianggap negara demokrasi oleh dunia 8nternasional 2alaupun negara ini masih "auh
dikatakan lebih baik dari negara ma"u lainnya, yaitu dengan adanya emilihan residen maupun
Kepala Daerah yang dilakukan secara langsung.
ada prinsipnya, tatanan demokrasi di 8ndonesia sudah menu"u kearah yang lebih baik.
!amun dalam pelaksanaannya, masih sering ter"adi ketidak-sesuaian dengan cita-cita dasar dari
demokrasi itu sendiri. 8ni adalah hal yang lumrah, sebab bangsa 8ndonesia sudah sekian tahun
berada diba2ah re,im yang gagal dalam menerapkan demokrasi itu sendiri. Salah satu cara untuk
mendorong perkembangan demokrasi adalah dengan mengikuti atau menyelenggarakan %orum
internasional mengenai demokrasi, seperti halnya Bali Democracy Forum. Keberadaan Bali
Democracy Forum sebagai %orum internasional untuk mendorong perkembangan demokrasi
4
dapat diman%aatkan oleh 8ndonesia dan negara-negara (SA(! sebagai 2adah untuk bersama-
sama mencari tahu cara-cara terbaik untuk mengembangkan demokrasi. entingnya demokrasi
dan demokratisasi sebagai syarat terlaksananya pemerintahan yang mampu men"amin
kese"ahteraan, kemakmuran, sekaligus kebebasan dan partisipasi masyarakat dalam menga2asi
proses pemerintahan membuat penulis mengangkat skripsi dengan "udul eranan Bali
Democracy Forum 7erhadap enerapan !ilai-!ilai Demokrasi di !egara-!egara (SA(! *Studi
Kasus= 8ndonesia dan Myanmar+
B. Batasan Masalah Dan Rumusan Masalah.
Demokrasi adalah sebuah %enomena yang memiliki berbagai pengertian, tergantung dari
perspekti% atau sudut pandang yang menelaah %enomena tersebut. !amun, demokrasi dan proses
demokratisasi itu sendiri saat ini dianggap sebagai syarat mutlak bagi terselenggaranya
pemerintahan yang ideal. enerapan nilai-nilai demokrasi itu sendiri memiliki hasil dan dampak
yang berbeda-beda pada tiap negara. roses demokratisasi pada negara-negara berkembang
maupun miskin, tampaknya mengalami hambatan, "ika dibandingkan dengan proses
demokratisasi pada negara-negara ma"uB industri. !amun kemiskinan ataupun kekurangan dari
segi ekonomi bukanlah merupakan penghalang utama bagi pembangunan sistem demokrasi.
Di 8ndonesia sendiri, proses demokratisasi ini akan sedikit banyak dipengaruhi oleh
kultur budaya dan kondisi sosio ekonomi masyarakatnya. !egara 8ndonesia yang terdiri atas
berbagai suku dan kebudayaan yang ma"emuk, memerlukan pendekatan yang berbeda dalam
menerapkan nilai-nilai demokrasi. 8ndonesia perlu meman%aatkan %orum &ali Democracy ;orum
sebagai 2adah untuk mempromosikan nilai-nilai demokrasi pada negara-negara tetangga, sebab
8ndonesia saat ini dipandang sebagai negara yang cukup ma"u dalam menerapkan nilai-nilai
.
demokrasi dalam pelaksaan pemerintahannya, dan sekaligus sebagai sarana untuk bela"ar
mengenai penerapan proses demokratisasi pada negara lain untuk semakin mengetahui cara-cara
terbaik dalam menerapkan proses demokratisasi tersebut. >leh karena itu, penulis akan
memberikan batasan terhadap masalah dengan melihat pada proses demokratisasi di 8ndonesia
dan peranan Bali Democracy Forum terhadap penerapan nilai-nilai demokrasi di 8ndonesia
dalam penelitian ini.
1. &agaimana peranan &ali Democracy ;orum terhadap pelaksanaan nilai-nilai
demokrasi di 8ndonesia dan MyanmarC
2. &agaimana peluang &ali Democracy ;orum terhadap pelaksanaan nilai-nilai
demokrasi di 8ndonesia dan Myanmar C
3. (pa sa"a tantangan yang dihadapi oleh &ali Democracy ;orum dalam mendorong
pelaksanaan nilai-nilai demokrasi di 8ndonesia dan MyanmarC
C. Tujuan dan Kegunaan Peneltan
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui peranan &ali Democracy ;orum terhadap pelaksanaan nilai-
nilai demokrasi di 8ndonesia dan Myanmar
b. Mengetahui peranan &ali Democracy ;orum terhadap pelaksanaan nilai-
nilai demokrasi di 8ndonesia dan Myanmar
c. Mengidenti%ikasi tantangan yang dihadapi oleh &ali Democracy ;orum
dalam upaya pelaksanaan nilai-nilai demokrasi di 8ndonesia dan Myanmar
'
2. Kegunaan Penelitian
a. enelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan studi
0ubungan 8nternasional di masa mendatang.
b. enelitian ini diharapkan dapat memberikan in%ormasi dan men"adi bahan ka"ian
para penstudi 0ubungan 8nternasional serta pemerhati masalah-masalah
internasional.
c. enelitian ini diharapkan pula dapat men"adi masukan bagi berbagai pihak dan
para pengambil kebi"akan.
D. Kerangka K!nse"tual
engertian sempit demokrasi dirumuskan oleh <oseph Schumpeter. &aginya
demokrasi secara sederhana merupakan sebuah metode politik, sebuah mekanisme untuk
memilih pemimpin politik. Darga negara diberikan kesempatan untuk memilih salah satu di
antara pemimpin-pemimpin politik yang bersaing meraih suara. Di antara pemilihan, keputusan
dibuat oleh politisi. ada pemilihan berikutnya, 2arga negara dapat mengganti 2akil yang
mereka pilih sebelumnya. Kemampuan untuk memilih diantara pemimpin-pemimpin politik pada
masa pemilihan inilah yang disebut dengan demokrasi. Dalam kalimat Schumpeter, metode
demokrasi adalah penataan kelembagaan untuk sampai pada keputusan politik dimana indi:idu
meraih kekuasaan untuk mengambil keputusan melalui per"uangan kompetiti% untuk meraih
suara
)
)
<oseph Schumpeter, Capitalism,Socialism and Democracy *)3#-@ reprint, Eondon=(llen and 9n2in, )3.4+, hal.
-4$
3
<e%% 0ayness *-$$$+ membagi pemberlakuan demokrasi ke dalam tiga model
berdasarkan penerapannya. Ketiganya yaitu demokrasi %ormal, demokrasi permukaan *%aFade+
dan demokrasi substanti%. Ketiga model ini menggambarkan praktik demokrasi sesungguhnya
yang berlangsung di negara manapun yang mempraktikkan demokrasi di atas bumi ini.
). Demokrasi %ormal ditandai dengan adanya kesempatan untuk memilih
pemerintahannya dengan inter:al yang teratur dan ada aturan yang mengatur pemilu. eran
pemerintah adalah mengatur pemilu dengan memperhatikan proses hukumnya.
-. Demokrasi permukaan *%aFade+ merupakan ge"ala yang umum di Dunia Ketiga.
7ampak luarnya memang demokrasi, tetapi sama sekali tidak memiliki substansi demokrasi.
emilu diadakan sekadar para os inglesses :er, artinya Gsupaya dilihat oleh orang 8nggrisG.
0asilnya adalah demokrasi dengan intensitas rendah yang dalam banyak hal tidak "auh dari
sekadar polesan pernis demokrasi yang melapisi struktur politik.
/. Demokrasi substanti% menempati rangking paling tinggi dalam penerapan
demokrasi. Demokrasi substanti% memberi tempat kepada rakyat "elata, kaum miskin,
perempuan, kaum muda, golongan minoritas keagamaan dan etnik, untuk dapat benar-benar
menempatkan kepentingannya dalam agenda politik di suatu negara. Dengan kata lain,
demokrasi substanti% men"alankan dengan sungguh-sungguh agenda kerakyatan, bukan sekadar
agenda demokrasi atau agenda politik partai semata.
-
#dne$ H!!k
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting. Secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat de2asa.
Phll""e C. #%hmtter
-
http=BB222.scribd.comBdocB)4$.5..'BDemokrasi, diakses pada tanggal )- no:ember -$))
)$
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai
pertanggung"a2aban atas tindakan-tindakannya di 2ilayah publik oleh 2arga negara yang
bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan ker"asama dengan para 2akil mereka
yang terpilih.
A&an 'a&ar
Demokrasi secara normati% adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan
oleh negara. Demokrasi secara empirik adalah demokrasi yang di2u"udkan dalam dunia politik
praktis.
/
Da:id 0eld mengusulkan sebuah pengertian demokrasi yang komprehensi%. 0eld
menggabungkan pemahaman pandangan liberal dan tradisi MarHis untuk sampai pada arti
demokrasi yang mendukung suatu prinsip dasar otonomi=
>rang seharusnya bebas dan setara dalam menentukan kondisi kehidupannya@ yaitu, mereka
harus memperoleh hak yang sama *dan, karena itu, ke2a"iban yang sama+ dalam suatu kerangka pikir
yang menghasilkan dan membatasi peluang yang tersedia untuk mereka, asalkan menyebarkan
kerangka pikir ini untuk meniadakan hak-hak orang lain.
#
embuatan prinsip tersebut, yang oleh 0eld disebut sebagai otonomi demokrasi
*democratic autonomy+, membutuhkan baik akuntabilitas negara dalam dera"at yang tinggi dan
suatu pemesanan kembali masyarakat sipil.
Sumbangan pemikiran dari Dahl berguna untuk mende%inisikan demokrasi sebagai
sebuah sistem politik. Dahl menekankan responsi%itas pemerintah terhadap pre%erensi 2arga
negaranya, yang setara secara politis, sebagai si%at dasar demokrasi. 6esponsi%itas semacam itu
mensyaratkan 2arga negaranya yang memiliki kesempatan untuk@ *)+ merumuskan
pre%erensinya, *-+ menun"ukkan pre%erensinya kepada 2arga-2arga lain dan pemerintah melalui
/
http=BBphicumbrit,.blogspot.comB-$)$B$4Bpengertian-demokrasi-menurut-para-ahli.html, diakses pada tanggal )-
no:ember -$))
#
Helds, Model of Democracy, hal. -.)
))
tindakan pribadi dan kolekti%, dan */+ memberikan bobot yang sama pada pre%erensinya, yang
dilakukan oleh 2arga negara. Ketiga kesempatan ini, pada gilirannya, tergantung pada se"umlah
"aminan kelembagaan sebagai berikut=
). Kebebasan untuk membentuk dan men"adi anggota organisasi
-. Kebebasan mengeluarkan pendapat
/. 0ak memilih
#. Kesempatan men"adi pe"abat pemerintahan
5. 0ak bagi pemimpin politik untuk bersaing dalam mencari dukungan
4. 0ak bagi pemimpin politik untuk bersaing dalam meraih suara
.. Sumbar-sumber in%ormasi alternati%
'. emilihan umum yang bebas dan adil
3. Eembaga yang membuat kebi"akan pemerintah tergantung pada perolehan suara
dan pengungkapan pre%erensi lainnya.
5
ada prinsipnya, kedelapan kondisi tersebut yang dipaparkan oleh Dahl akan membentuk
de%inisi mengenai demokrasi politik. !amun untuk keperluan prkatis, akan berguna "ika
menggunakan de%inisi yang lebih ringkas yang merangkum elemen-elemen dasar demokrasi
politik, yaitu kompetisi, partisipasi, dan kebebasan politik dan sipil.
4
Dengan menggunakan latar belakang ini, demokrasi politik dapat dilihat sebagai sebuah
sistem pemerintahan yang memenuhi kondisi-kondisi berikut=
Kompetisi yang luas dan bermakna diantara indi:idu dan kelompok organisasi
*khususnya partai-partai politik+ pada seluruh posisi kekuasaan pemerintah yang
e%ekti%, dalam "angka 2aktu yang teratur dan meniadakan penggunaan kekerasan.
5
6obert ( Dahl, olyarc!y" articipation and #pposition *!e2 0a:en= Yale 9ni:ersity ress, )3.)+, hal. /
4
0ans-<orgen !ielsen mengelompokkan kedelapan kondisi ini dalam hal yang serupa dalam Den C!ilenske
$ransitionproces *7he 1hilean process o% 7ransition+ *(arhus= 9ni:ersity o% (arthus, 8nstitute o% olitical Science,
)33)+ hal.5
)-
7ingkat partisipasi politik yang inklusi% dalam pemilihan pemimpin dan kebi"akan,
paling tidak melalui pemilihan bebas secara teratur, dan tidak ada kelompok social
*de2asa+ yang disingkirkan.
7ingkat kebebasan politik dan sipil-kebebasan berpendapat, kebebasan pers,
kebebasan mendirikan dan men"adi anggota organisasi-cukup untuk memastikan
integrasi partisipasi dan kompetisi publik.
.
Keinginan 8ndonesia untuk ikut mempromosikan dan mendorong berkembangnya
demokrasi, baik didalam negeri, maupun pada negara-negara tetangga, dapat dilakukan melalui
ker"asama pada %orum atau organisasi internasional.
Menurut T. Ma$ Rud$ de%inisi organisasi 8nternasional adalah =
ola ker"asama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari struktur organisasi yang
"elas dan lengkap serta diharapkan atau diproyeksikan untuk berlangsung serta
melaksanakan %ungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan
tercapainya tu"uan-tu"uan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antara pemerintah
dengan pemerintah maupun antara sesama kelompok non- pemerintah pada negara yang
berbeda.
'

Sedangkan Danel #. Chee(er dan H. )eld Ha(land *r. mende%enisikan >rganisasi
8nternasional sebagai berikut =
engaturan bentuk ker"asama internasional yang melembaga antara negara-negara,
umumnya berlandaskan suatu persetu"uan dasar, untuk melaksanakan %ungsi-%ungsi yang
memberi man%aat timbal balik yang die"a2antahkan melalui pertemuan-pertemuan serta
kegiatan-kegiatan sta% secara berkala
3
.
Keberadaan organisasi internasional tumbuh karena adanya kebutuhan dan kepentingan
masyarakat antar bangsa untuk adanya 2adah serta alat untuk melaksanakan ker"asama
.
Earry Diamond, <uan <. Ein,, dan Seymour Martin Eipset *eds+, Democracy in De%elopin& Countries, Iol.-=
'frica *&oulder. Eynne 6ienner, )33'+, hal. H:i
'
7euku May 6udy, -$$-, Hukum (nternasional 2, 6e%ika (ditama, &andung,hal. 3/
3
Daniel S. 1hee:er dan 0. ;ield 0a:iland <r., )34., #r&ani)in& For eace " (nternational #r&ani)ation in
*orld 'ffair, 0oughton Mi%%in, !e2 York, hal. 4
)/
internasional. >rganisasi 8nternasional merupakan sarana untuk mengkoordinasikan ker"asama
antar negara dan antar bangsa ke arah pencapaian tu"uan yang sama serta perlu diusahakan secara
bersama-sama. >rganisasi internasional memiliki %ungsi dalam men"alankan akti:itasnya, yang
bertu"uan mencapai tu"uan yang diinginkan, yang berhubungan dengan pemberian bantuan dalam
mengatasi masalah yang timbul terhadap pihak yang terkait
)$
.
7ampak "elas bah2a >rganisasi 8nternasional mempunyai peran yang penting dengan
%ungsi utamanya adalah =
). Menyelenggarakan ker"asama antar negara atau bangsa
-. Saluran komunikasi dari berbagai masalah suatu bangsa
/. 9ntuk melakukan perubahan kondisi
*kon%likJKkompromistis+
Dengan men"alankan %ungsi-%ungsi tersebut diatas organisasi internasional mempunyai
peran yang penting dalam menangani masalah yang ter"adi sebagai re%leksi dari kompleksitas
dan meluasnya hubungan internasional, termasuk sebagai alat atau sarana melaksanakan upaya-
upaya menanggulangi kon%lik *conflict mana&ement+.
))
E. Met!de Peneltan
). 7ipe enelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode preskripti% yang merupakan
gabungan antara eksplanati% dan predikti%. Metode eksplanati% bertu"uan untuk men"elaskan
tentang peranan &ali Democracy ;orum terhadap pelaksanaan demokrasi di 8ndonesia.
Sedangkan metode predikti% bertu"uan untuk memberikan prediksi tentang peluang dan tantangan
)$
(nak (gung &anyu er2ita dan Yanyan Mochamad Yani, -$$5, en&antar (lmu Hu+un&an (nternasional,
6ema"a 6osdakarya, &andung, hal. 3.
))
7. May 6udy, -$$-, Studi Strate&is Dalam $ransformasi Sistem (nternasional asca eran& Din&in, 6e%ika
(ditama, &andung, hal. .4
)#
yang akan dihadapi oleh &ali Democracy ;orum terhadap upaya penerapan nilai-nilai demokrasi
di 8ndonesia.
-. 7eknik engumpulan Data
7eknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah telaah
pustaka *li+rary researc!, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari literatur yang
berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas, dan kemudian menganalisanya. Eiteratur
ini berupa buku-buku, dokumen, "urnal-"urnal, ma"alah, surat kabar, dan situs-situs internet
ataupun laporan-laporan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis teliti.
/. <enis Data
<enis data yang penulis gunakan adalah data sekunder, yang diperoleh dari berbagai
literature dan hasil olahan yang diperoleh dari berbagai sumber.
#. 7eknik (nalisis Data
7eknik analisis data yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah teknik analisis data
kualitati%, dimana permasalahan digambarkan berdasarkan %akta-%akta yang ada kemudian
dihubungkan antara %akta yang satu dengan %akta yang lainnya, kemudian ditarik sebuah
kesimpulan.
5. Metode enulisan
Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode dedukti%, dimana penulis terlebih
dahulu akan menggambarkan permasalahan secara umum, lalu kemudian menarik kesimpulan
yang bersi%at khusus.
)5
BAB II
A. K!nse" Dem!kras
Demokrasi (tena sudah lama diambil sebagai sumber inspirasi %undamental bagi
pemikiran politik barat modern, terkait dengan cita-cita politik atena, yaitu persamaan diantara
)4
2arga negara, kebebasan, penghormatan terhadap hukum dan keadilan. !egara-kota (tena, yang
diperintah sedemikian rupa oleh pemerintah-pemerintah 2arganegara, tidak membedakan antara
negara dan masyarakat. Di (tena kuno, 2arganegara itu sekaligus dan dalam 2aktu yang
bersamaan merupakan pelaku-pelaku kekuasaan politik serta pembuat undang-undang dan
peraturan-peraturan publik. 6akyat *demos+ terlibat dalam %ungsi-%ungsi legislati% dan
pengadilan, sebab konsep ke2arganegaraan (tena menuntut keikutsertaan mereka dalam %ungsi-
%ungsi ini, dengan berpartisipasi langsung dalam masalah-masalah negara.
)-
ada perkembangannya kemudian, suatu model demokrasi baru diartikulasikan secara
lengkap, yaitu demokrasi per2akilan liberal *atau demokrasi per2akilan+. Menurut para tokoh
demokrat liberal, demokrasi per2akilan merupakan pembaruan terhadap kelembagaan pokok
untuk mengatasi problem keseimbangan antara kekuasaan memaksa dan kebebasan. Kebebasan
dalam hal penalaran, pemerintahan hukum, dan kebebasan memilih hanya bisa ditegakkan secara
layak dengan mengakui kesamaan politik semua orang de2asa. Kesamaan semacam itu akan
men"amin, bukan hanya lingkungan sosial yang aman dimana rakyat akan bebas menge"ar
kegiatan-kegiatan dan kepentingan-kepentingan pribadi mereka, melainkan "uga negara yang
berada diba2ah saksi mata 2akil-2akil politik yang bertanggung "a2ab kepada orang-orang
yang berhak memilih dalam pemilihan akan melaksanakan apa yang terbaik bagi kepentingan
umum atau publik.
Dua pernyataan klasik mengenai posisi baru tersebut bisa ditemukan dalam %ilsa%at <ames
Madison dan dalam karya salah seorang tokoh kunci liberalism inggris abad ke )3, <eremy
&entham. Menurut Madison, demokrasi murni *yang ia maksud adalah masyarakat yang
terdiri dari se"umlah kecil 2arganegara, yang berkumpul dan mengatur pemerintahan sendiri+
)-
Ketika menun"uk pada istilah polis Yunani, beberapa sar"an lebih suka menggunakan istilah republik-kota, atas
dasar bah2a konsep negara merupakan suatu rumusan modern a2al.
).
selalu tidak toleran, tidak adil, dan tidak stabil
)/
. Madison yakin terhadap negara per2akilan
sebagai mekanisme pokok untuk menyatukan indi:idu-indi:idu dan untuk melindungi hak-hak
mereka. Dalam sebuah negara seperti itu, dia meyakini bah2a keamanan diri dan harta akan
ter"amin, dan politik bisa disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan negara-negara yang besar,
dengan pola perdagangan, perniagaan, dan hubungan-hubungan internasionalnya yang kompleks
*lihat Krouse, )3'/+
)#
Se"alan dengan pandangan tersebut, &entham menyatakan bah2a demokrasi per2akilan
memiliki tu"uan dan pengaruhnya yang khasL melindungi anggota-anggotanya dari penekanan
dan penghinaan di tangan para %ungsionaris yang mempergunakan praktek-praktek tersebut
untuk mempertahankan dirinya
)5
. emerintahan demokratis diperlukan untuk melindungi para
2arganegara dari penggunaan kekuasaan politis yang despotis, apakah itu oleh monarki,
aristokrasi, ataupun kelompok-kelompok yang lain. !egara per2akilan dengan demikian
men"adi penengah atau 2asit se2aktu-2aktu indi:idu-indi:idu menge"ar, sesuai dengan undang-
undang persaingan ekonomi dan pertukaran bebas, kepentingan-kepentingan mereka sendiri
dalam masyarakat sipil.
Yang menarik untuk men"adi tambahan adalah pandangan Karl MarH dan ;riedrich
Angels. Mereka melihat bah2a per"uangan liberalisme mela2an tirani, dan per"uangan kaum
demokrat demi persamaan politik, mencerminkan suatu langkah ma"u yang penting dalam
se"arah emansipasi manusia. 7etapi menurut mereka, masyarakat demokratis liberal gagal "ika
dinilai dari "an"i-"an"inya. Yang pertama, partisipasi politik atau keterlibatan umum yang
diperantarai oleh 2akil-2akil dalam keputusan-keputusan yang mempengaruhi seluruh
komunitas= kedua, pemerintahan yang bertanggung "a2ab@ dan ketiga kemerdekaan untuk
)/
<ames Madison dalam M. Meyers, $!e Mind of $!e Founder" Sources of $!e olitical $!ou&!t of -ames
Madison, 8ndianapolis= &obbs-Merrill, )3./, hal. -$
)#
6. D. Krouse, Democratic 7heory and ractice, 1ambridge= 1ambridge 9ni:ersity ress, )3'/, hal.5' -./
)5
<eremy &entham, 7he Dorks o% <eremy&entham, :ol )), Adinburgh= D. 7ait, )'#/.
)'
melakukan protes dan re%ormasi
)4
. 7etapi demokrasi liberal gagal untuk memberikan yang mana
pun dari "an"i-"an"i
).
. Karena demokrasi liberal ini dibeda-bedakan oleh adanya penduduk yang
sebagian besar pasi% *se"umlah besar 2arganegara yang memenuhi syarat tidak memberikan
suara dalam pemilihan, umpamanya+@ pelengseran dan penggantian institusi-institusi parlemen
oleh pusat-pusat kekuasaan yang tidak dipilih *yang dilambangkan oleh perluasan kekuasaan
birokratis dan perluasan peranan 2akil-2akil %ungsional+@ dan tekanan-tekanan struktural yang
substansial atas tindakan negara dan, khususnya, ada kemungkinan melakukan re%ormasi sedikit
demi sedikit terhadap kapitalisme *pengaliran modal luar negeri, misalnya, merupakan suatu
ancaman yang terus-menerus terhadap pemerintahan-pemerintahan terpilih dengan program-
program re%ormasi sosial yang kuat+.
MarH sendiri mempertimbangkan penggantian negara demokrasi liberal dengan struktur
persekutuan *commune structure+@ komunitas-komunitas yang paling kecil, yang mengatur
urusan mereka sendiri, yang akan memilih 2akil-2akil untuk unit-unit administrati% yang besar
*distrik-distrik, kota-kota+@ unit-unit administrati% yang lebih besar ini selan"utnya akan memilih
calon-calon untuk daerah-daerah administrati:e yang lebih besar lagi *delegasi nasional+
)'
.
Susunan ini dikenal sebagai struktur piramida dari demokrasi delegati%. Semua delegasi bisa
ditarik kembali, diikat oleh perintah-perintah dari distrik pemilihan mereka dan diorganisasikan
kedalam suatu piramida komite-komite yang dipilih langsung. Dalam uraian kaum MarHis-
Eeninis, sistem demokrasi delegati% harus dilengkapi, pada prinsipnya, dengan suatu sistem yang
terpisah tetapi sama pada tingkat artai Komunis.
Dari ,aman kuno klasik sampai dengan abad ke )., demokrasi "ika diperhatikan dengan
seksama, bagian besar dihubungkan dengan kumpulan 2arganegara dalam berbagai
)4
!. &obbio, *!ic! Socialism., 1ambridge= olity ress, )3'., hal. #--##.
).
(. 1allinicos, 7he /e%en&e of History" Mar0ism and t!e 1ast 1uropean /e%olutions, 1ambridge= olity ress,
)33), hal. )$'-)$3
)'
Karl MarH, $!e Ci%il *ar in France, eking= ;oreign Eanguages ress, )3.$, hal. 4.-.$
)3
perkumpulan dan tempat pertemuan publik. Sebaliknya, pada a2al abad ke )3, demokrasi mulai
dipandang sebagai hak para 2arganegara untuk berpartisipasi dalam menentukan keinginan
kolekti% melalui saluran 2akil-2akil terpilih
)3
. Kecenderungan umum mengenai teori atau
konsep demokrasi se"ak tahun )3.$-an adalah ter"adinya kemerosotan pengaruh pemikiran
tentang demokrasi yang substanti%. Dapat dikatakan bah2a de%inisi demokrasi yg sebelumnya
bersi%at rasional, utopian, dan ideal, kehilangan banyak pengaruhnya. 7eorisasi masa kini lebih
menekankan pada persoalan prosedur, yaitu persoalan penciptaan mekanisme atau prosedur.
Yang men"adi dasar bagi hal ini adalah gagasan yang dilontarkan oleh <oseph Schumpeter, yang
menyatakan demokrasi sebagai metode politik.
<oseph Schumpeter menyatakan bah2a yang disebut oleh teoritisi klasik sebagai
kehendak rakyat sebenarnya adalah hasil dari proses politik, bukan motor penggeraknya
*dikutip dalam ,e2orski, )33)=).+
-$
Schumpeter menyatakan demokrasi atau proses demokratik
sebagai pengaturan kelembagaan untuk mencapai keputusan-keputusan politik didalam mana
indi:idu indi:idu, melalui per"uangan memperebutkan suara pemilih, memperoleh kekuasaan
untuk membuat keputusan *dikutip dalam 0untington, )33)=4+
-)
De%inisi Schumpetarian yg bersi%at empirik, deskripti%, institusional, dan prosedural inilah
yang mendominasi teorisasi mengenai demokrsi se"ak )3.$-an. 8a mengeluarkan gagasan tentang
konsep demokrasi sebagai suatu sistem untuk memproses kon%lik dimana partai yang kalah
dalam pemilihan umum tidak berusaha merusak re,im demi mencapai tu"uannya, tetapi bersedia
untuk menerima kenyataan dan menunggu putaran pertarungan dalam pemilihan umum
berikutnya *r,e2orski, )33)= )$ -)-+
--
.
)3
!. &obbio, Democracy and Dictators!ip, 1ambride= olity ress, )3'., hal. )##
-$
(dam ,e2orski, Democracy and t!e Market" olitical and 1conomic /eforms in 1astern 1urope and 2atin
'merica, 1ambridge= 1ambridge 9ni:ersity ress, )33), hal. ).
-)
Samuel . 0untington, $!e $!ird *a%e" Democrati)ation in t!e 2ate $3entiet! Century, !orman= 9ni:ersity o%
>klahoma ress, )33), hal. 4
--
>p cit, hal. )$-)-
-$
Yang selaras dengan konsep dari Schumpeter ialah karya dari 6obert Dahl *)3./+
-/
, yang
merumuskan tatanan politik yang ia sebut poliarki, sebuah istilah yang ia gunakan untuk
menggambarkan konsep demokrasi. Dahl menyatakan bah2a ciri khas demokrasi adalah sikap
tanggap pemerintah secara terus-menerus terhadap pre%erensi atau keinginan 2arga-negaranya.
7atanan politik ini ia gambarkan dengan memakai dua dimensi teoritik, yaitu *)+ seberapa tinggi
tingkat kontestansi, kompetisi, atau oposisi yang dimungkinkan= dan *-+ seberapa banyak 2arga
!egara yang memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam kompetisi politik itu
&erdasarkan dua dimensi itu, Dahl kemudian membuat tipologi empat system politik=
hegemoni tertutup, oligarki kompetiti%, hegemoni inklusi%, dan poliarki. Dahl kemudian
menun"ukkan kemungkinan perubahan dari system hegemoni tertutup, yaitu kondisi dimana
tingkat kontestansi publik dan partisipasi sama-sama rendah, ke tipe sistem lain. Diilhami oleh
pemikiran Dahl tersebut, maka Diamon, Ein,, dan Eipset mende%inisikan demokrasi sebagai
suatu sistem pemerintahan yang memenuhi tiga syarat pokok= kompetisi yang sungguh-sungguh
dan meluas di antara indi:idu-indi:idu dan kelompok-kelompok organisasi *terutama partai
politik+ untuk memperebutkan "abatan-"abatan pemerintahan yang memiliki kekuasaan e%ekti%,
pada "angka 2aktu yang regular dan tidak melibatkan penggunaan daya paksa@ partisipasi politik
yang melibatkan sebanyak mungkin 2arga !egara dalam pemilihan pemimpin atau kebi"akan,
paling tidak melalui pemilihan umum yang diselenggarakan secara regular dan adil, sedemikian
rupa sehingga tidak satupun kelompok social *2arga negara de2asa+ yang dikecualikan, dan
suatu tigkat kebebasan sipil dan politik, yaitu kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan
untuk membentuk dan bergabung dalam organisasi, yang cukup untuk men"amin integritas
kompetisi dan partisipasi politik *Diamond, et.al., )33$=4-.+
-#
-/
6obert Dahl, olyacr!y" articipation and #pposition, !e2 0a:en=Yale, )3./
-#
Earry Diamond, <uan <. Ein,, dan Seymour Martin Eipset *ed+, olitics in De%elopin& Countries" Comparin&
10periences in Democracy, &oulder 1>= Eynne 6ienner, )33$, hal. 4-.
-)
Dahl kemudian menyatakan, bah2a untuk men"amin agar pemerintah senantiasa tanggap
terhadap kehendak rakyat, maka rakyat harus diberi kesempatan untuk= pertama, merumuskan
pre%erensi atau kepentingannya sendiri= kedua, memberitahukan perihal pre%erensinya itu kepada
sesama 2arga negara dan kepada pemerintah melalui tindakan indi:idual ataupun kolekti%@ dan
ketiga, mengusahakan agar kepentingannya itu dipertimbangkan secara setara dalam proses
pembuatan keputusan pemerintah, artinya tidak didiskriminasikan berdasar isi atau asal-usulnya
Selan"utnya, kesempatan itu hanya mungkin tersedia kalau lembaga-lembaga dalam
masyarakat bias men"amin adanya delapan kondisi, yaitu
Kebebasan untuk membentuk dan bergabung dalam organisasi
Kebebasan untuk mengungkapkan pendapat
0ak untuk memilih dalam pemilihan umum
0ak untuk menduduki "abatan publik
0ak para pemimpin untuk bersaing memperoleh dukungan dan suara
7ersedianya sumber-sumber in%ormasi alternati:e
7erselenggaranya pemilihan umum yang bebas dan "u"ur, dan=
(danya lembaga-lembaga yang men"amin agar kebi"aksanaan publik tergantung pada
suara dalam pemilihan umum dan pada cara-cara penyampaian pre%erensi yang lain
-5
Kedelapan "aminan kelembagaan ini merupakan cerminan dari ukuran demokrasi yang
disebutkan diatas, yaitu tingkat liberalisasi dan inklusi:itas. Yaitu demokrasi adalah tatanan
politik yang memiliki liberalisasi dan partisipasi yang tinggi.
<ika Dahl menekankan demokrasi pada terselenggaranya pemilihan umum yang bebas
dan adil, maka <e%% 0aynes menyatakan bah2a itu hanyalah suatu permulaan yang telah dilalui
-5
>p cit, hal. --/
--
oleh banyak negara. (ntara )3.- dan )33#, apa yang ia sebut sebagai ,aman gelombang ketiga
demokrasi, "umlah negara dengan sistem demokrasi politik meningkat dari ## men"adi )$..
Dengan kata lain, perbandingan negara demokrasi berkembang dari yang semula kurang dari
seperempat men"adi hampir 4$ persen di antara )'5 negara yang ada dalam 2aktu dua dasa2arsa
*shin, )33#=)/4+
-4
8a menekankan bah2a hanya ada - "enis demokrasi yang berkembang di negara dunia
ketiga, yaitu demokrasi %ormal dan demokrasi permukaan *%aFade+, dan tidak ada re,im yang
berkembang men"adi demokrasi substanti%
-.
.
Demokrasi %ormal ditandai dengan pemilihan umum yang teratur, Mbebas dan adilN,
kompetiti%. &iasanya ditandai dengan tidak digunakannya paksaan secara berlebihan oleh negara
terhadap masyarakat, secara teoritis le2at pertanggung "a2aban pemerintah terhadap yang
diperintah *2arga negara+ melalui kotak suara, dan dilekatkannya Mrule o% la2N. (da kebebasan
sipil dan politik yang cukup untuk men"amin kompetisi dalam pemilihan umum.
8nti demokrasi %ormal adalah bah2a ada aturan dan ketentuan yang bermakna untuk
menentukan perilaku dan kandungan dari pemilihan umum, sementara pemerintah harus
mengaturnya dengan memperhatikan proses hukumnya. Dengan demikian, terutama sekali
demokrasi %ormal meliputi ide tentang pilihan@ sehingga pemerintah yang tidak popular dapat
tersingkir karena keputusan masyarakat dalam pemilihan umum yang teratur. !amun terdapat
banyak negara yang men"alankan sistem yang memenuhi kriteria demokrasi %ormal dan pada saat
yang bersamaan pemerintah mereka belum pernah terkalahkan dalam pemilihan umum.
<esudason mengambil contoh negara Malaysia, dan mengatakan bah2a karena re,im
yang berkuasa disana itu tidak pernah dikalahkan dalam pemilihan umum selama # dasa2arsa,
-4
D. 1. Shin, >n 7he 7hird 2a:e o% Democrati,ation= a Synthesis and e:aluation o% the recent theory and research,
*orld olitics, #., hal. )/5-.$
-.
<e%% 0aynes, Demokrasi dan Masyarakat Sipil di Dunia Ketiga= 5erakan olitik &aru Kaum 7erpinggir, Yayasan
>bor 8ndonesia, <akarta, -$$$, hal )/.- )#.
-/
maka Malaysia itu tidak lebih dari suatu Mdemokrasi kenegaraanN, yaitu peranan kunci negara M di
dalam menyusun kehidupan sosial dan politikN yang memastikan bah2a bagi kebanyakan orang,
re,im yang sedang berkuasa itu merupakan satu-satunya kemungkinan yang ada *)335@ //4+
-'
&entuk yang kedua, yaitu demokrasi permukaan atau %aFade merupakan hal yang umum
di Dunia Ketiga. 7ampak luarnya memang demokrasi tetapi sama sekali tidak memiliki substansi
demokrasi. Dahulu demokrasi ini la,im terdapat di (merika Eatin, akibat dari pemilihan umum
yang dikatakan Msupaya dilihat oleh orang 8nggrisN *dari bahasa ortugis= Mpara os inglesses :erN+
*Dhitehead )33/=/)4+
-3
. Demokrasi permukaan "uga umum dahulu di 7imur 7engah. Misalnya,
residen Saddam 0ussein *8rak+, 0a%e, al-(ssad *Siria+, 0osni Mubarak *Mesir+ dan Muammar
Khadda%i *Eibia+ memperoleh kursi kepresidenannya pada tahun )335 dengan paling sedikit 3#
persen dari suara pemilih. 7idak perlu dikatakan, di masing-masing kasus ini re,m penguasa
tidak memiliki keinginan demokrasi yang sebenarnya.
Yang ketiga adalah demokrasi substanti%. Demokrasi bentuk ini memperluas ide
demokrasi diluar mekanisme %ormal. 8a mengintensi%kan konsep dengan memasukkan penekanan
pada kebebasan dan di2akilkannya kepentingan melalui %orum publik yang dipilih dan
partisipasi kelompok. 8a merupakan pendalaman demokrasi dimana semua 2arga negara
memiliki akses yang mudah pada proses pemerintahan dan suara di dalam pengambilan
keputusan secara kolekti%. 7erdapat saluran yang e%ekti% atas pertanggung- "a2aban para pe"abat
negara. Demokrasi substanti:e menaruh perhatian pada berkembangnya kesetaraan dan keadilan,
kebebasan sipil dan hak asasi manusia= pendeknya, Mpartisipasi murni dalam pemerintahan oleh
mayoritas 2arga negaraN
/$
. 7iga perkembangan memberikan ciri pergeseran dari demokrasi
-'
< <esudason, Statist Democracy and the Eimits to 1i:il Society in Malaysia, -ournal of Common3ealt! and
Comparati%e olitics, )335, hal. //5-54
-3
E. Dhitehead dalam D 0eld *ed+, 7he (lternati:es o% Eiberal Democracy= a Eatin erspecti:e, rospects for
Democracy, 1ambridge= olity, )33/, hal. /)---3
/$
D otter dalam D. 0eld *ed+, Democrati,ation in (sia, rospect for Democracy, 1ambridge= olity, )33/, hal. /-
)-
-#
%ormal ke demokrasi substanti%= penekanan yang tegas dan terus-menerus penga2asan sipil
terhadap angkatan bersen"ata@ perluasan sederetan hak-hak manusia dan hak sipil bagi sebagian
besar 2arga negara@ dan saluran yang e%ekti% dari partisipasi massa sehingga mereka yang tidak
berdaya ? kaum miskin, kelompok minoritas etnis dan agama, perempuan, kaum muda ?
memiliki suara nyata dalam penentuan arah bangsa
/)
.
Kurang adanya contoh demokrasi substanti% di Dunia Ketiga ? atau mengenai masalah
tersebut, demikian dinyatakan oleh se"umlah orang, hampir di tiap negara ? turut men"elaskan
mengapa kelompok yang tidak mempunyai kekuasaan politik membentuk kelompok aksi untuk
mengusahakan tu"uan yang dikaitkan dengan pemberdayaan yang semakin meningkat
/-
.
Dalam menilai prospek demokrasi di negara- negara Dunia Ketiga, seperti dilihat oleh
1lapman dan Diseman, adalah penting untuk memandang secara Mtidak romantis dan pragmatis
mengenai "enis sistem apa yang dikonsolidasikanN= ide bah2a semua negara Dunia Ketiga akan
Mmenciptakan negara demokrasi yang ber%ungsi dengan sempurna yang akan terus hidup tanpa
batas adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin untuk dipakai sebagai pertimbangan yang
seriusN
//
. apa yang tidak perlu diperdebatkan adalah bah2a di banyak negara di Dunia Ketiga
kini telah ada setidak-tidaknya suatu ukuran demokratisasi. Dalam pemilihan umum beberapa
tahun terakhir, se"umlah re,im nondemokratis disingkirkan melalui kotak suara, dan sekitar #$
persen dari re,im-re,im d negara Dunia Ketiga, sekitar 5$ negara, terpusat di 7imur 7engah dan
(%rika, dalam masa terakhir ini tidak mengantongi mandat demokrasi.
K+N#EP KER*A#AMA INTERNA#I+NAL
/)
M. 5arreton dalam <. Manor *ed+, olitical Democrati,ation in Eatin (merica and 7he 1risis in aradigms,
/et!inkin& $!ird *orld olitics, 0arlo2= Eongman, )33), hal. )$$-).
/-
< Migdal, Strong Societies and Deak States= State-Society 6elation and State 1apabilities in the 7hird Dorld,
rinceton= rinceton 9ni:ersity ress, )33', hal. )#
//
1. 1lapham dan <. Diseman *ed+, 1onclusion= assessing the prospects %or the consolidation o% democracy in
(%rica, Democracy and olitical C!an&e in 'frica, Eondon= 6outledge, )335, hal. --$
-5
0ubungan internasional yang ter"adi atau dilakukan oleh setiap negara di dunia
merupakan konsek2ensi yang logis bagi setiap negara, "ika ingin meningkatkan tara% hidup
bangsanya. &agi setiap negara, hubungan internasional merupakan suatu keharusan yang
diakibatkan oleh adanya hubungan interdependensi dan semakin kompleksnya kehidupan
manusia dalam masyarakat internasional yang ditu"ukan untuk mencapai tingkat kemakmuran
yang lebih tinggi bagi umat manusia itu sendiri.
Sebagian besar transaksi dan interaksi di antara negara-negara dalam sistem internasional
de2asa ini adalah bersi%at rutin dan hampir bebas kon%lik. 7imbul berbagai masalah nasional,
regional atau global yang memerlukan perhatian dari banyak negara. Dalam kebanyakan kasus,
se"umlah pemerintah saling mendekati dengan penyelesaian yang diusulkan, merundingkan atau
membahas masalah, mengemukakan bukti teknis untuk menyetu"ui suatu penyelesaian atau
lainnya, dan mengakhiri perundingan dengan per"an"ian atau pengertian tertentu yang
memuaskan kedua belah pihak. roses ini disebut kolaborasi atau ker"asama *0olsti, )3'' = -$3+.
Dengan adanya ker"asama maka kebutuhan yang tak terpenuhi oleh persediaan dalam negeri
dapat terpenuhi dengan beker"asama dengan negara lain.
Ker"asama dapat ter"adi dalam konteks yang berbeda. Kebanyakan transaksi dan interaksi
ker"asama ter"adi secara langsung di antara dua negara yang menghadapi masalah atau hal
tertentu yang mengandung kepentingan bersama. 9saha-usaha ker"asama lain di"alankan dalam
berbagai organisasi dan lembaga internasional. &eberapa organisasi internasional, seperti
erserikatan &angsa-&angsa *&&+, didasarkan atas kedaulatan setiap anggota@ mereka tidak
dapat bertindak tanpa i,in pihak-pihak yang terlibat dalam suatu isu, dan per"an"ian untuk
beker"asama biasanya hanya dibuat sesuai dengan keinginan anggota yang paling sedikit
beker"asama. Dalam organisasi lain, seperti Masyarakat Aropa, ker"asama mempunyai
-4
karakteristik yang sering tidak terdapat pada erserikatan &angsa-&angsa atau rekan regionalnya,
dan perilaku negara anggota dalam menciptakan usaha ker"asama dalam beberapa hal sangat
berbeda.
Meski terdapat perbedaan antara organisasi internasional dan organisasi supranasional,
ker"asama dalam keduanya mempunyai unsur yang sama yaitu perumusan kebi"akan umum atau
koordinasi kebi"akan nasional yang terpisah dilakukan atas dasar multilateral, dan sering
mencakup rencana dan usul-usul yang tidak dikonsepkan oleh pemerintah nasional tetapi oleh
pe"abat sipil internasional. Selain itu, organisasi ini mena2arkan %asilitas untuk perundingan dan
per"an"ian yang berlan"ut. *0olsti, )3'' = -)$+
7erbentuknya ker"asama itu sendiri bisa didesak oleh keinginan membentuk hubungan
yang sebelumnya tidak ada dan bisa "uga untuk memperbaiki hubungan yang sudah ada sehingga
"elas man%aat dari ker"asama tersebut.
Sebagaimana di"elaskan oleh &udiono =
4er5asama internasional senantiasa mem+a3a konsek3ensi tertentu. 6amun demikian
suatu ker5asama senantiasa diusa!akan 5ustru karena manfaat yan& diperole! secara
proporsional atau masi! +esar konsek3ensi yan& !arus ditan&&un&.* Kusumohamid"o"o, )3'. =
3'+
9ntuk melaksanakan ker"asama internasional tersebut dan karena adanya kebutuhan dan
kepentingan masyarakat antarbangsa, maka organisasi-organisasi internasional hadir sebagai
sarana untuk mengkoordinasikan ker"asama antarnegara dan antarbangsa ke arah pencapaian
tu"uan yang sama dan yang perlu diusahakan secara bersama-sama.
-.
BAB III
'AMBARAN UMUM BALI DEM+CRAC, )+RUM
&ali Democracy ;orum adalah sebuah %orum tahunan yang dimulai semen"ak tahun -$$',
yang bertu"uan untuk mempromosikan demokrasi dan mema"ukan proses demokrasi di ka2asan
(sia asi%ik pada khususnya, dan dunia pada umumnya
/#
. ;orum ini digagas oleh pemerintah
8ndonesia, dan pada a2alnya dilaksanakan pada tanggal )$-)) Desember -$$', bertempat di &ali
dengan (ustralia sebagai pelaksana bersama. 7ema daripada &D; 8 adalah Membangun dan
Menkonsolidasikan Demokrasi= sebuah (genda Strategis bagi (sia. ;orum tersebut dihadiri
oleh # Kepala !egara, yaitu Sultan &runei Darussalam, erdana Menteri (ustralia, erdana
Menteri 7imor Eeste, dan residen 6epublik 8ndonesia. Selain itu "uga turut hadir partisipan dari
/- negara dan "uga ' pengamat.
/#
http=BB222.embassyo%indonesia.orgBe:entsBbaliOdemocracyO%orumO888.htm diakses pada tanggal -4 <uli -$)-
pukul --.$$ Dita
-'
&ali Democracy ;orum yang pertama menghasilkan ernyataan, yang menegaskan
bah2a=
Demokrasi adalah proses yang senantiasa berkelan"utan, dan selayaknya
dilaksanakan untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat
1ara terbaik untuk menkonsolidasikan demokrasi adalah dengan memperkuat
institusinya dan dengan memperkuat supremasi hukum yang memba2ahi
keseluruhan masyarakat
Demokrasi adalah elemen kunci dalam mema"ukan perdamaian dan stabilitas
pada ka2asan tersebut
7erdapat kebutuhan bagi negara-negara di (sia untuk semakin memperbesar
ker"asama politik
7erdapat kebutuhan untuk mencari bentuk politik dan ekonomi dan sesuai dengan
kondisi sosial ekonomi bagi negara- yang berbeda-beda di ka2asan tersebut
&ali Democracy ;orum 8 menyetu"ui bah2a %orum ini harus berdasar pada hasil dan
tu"uan bersama, prinsip dan strategi seperti halnya area prioritas untuk ker"asama, seperti berikut=
7u"uan =
9ntuk meletakkan demokrasi sebagai agenda strategis dalam diskursus ka2asan
di (sia
9ntuk menempa pengertian dan ker"asama yang lebih erat diantara negara
partisipan &D; lainnya
9ntuk meletakkan dasar bagi %orum ker"asama regional yang mempromosikan
perkembangan politik, melalui dialog dan berbagi pengalaman, dan bertu"uan
untuk memperkuat institusi demokrasi dan kapasitas nasional
-3
9ntuk menginisiasi dan membangun landasan bagi dukungan bersama dan
ker"asama dalam bidang demokrasi dan perkembangan politik
9ntuk ber%ungsi sebagai landasan sumber daya dan pusat in%romasi untuk
penelitian dan pembela"aran serta berbagai bidang lainnya yang terkait dengan
demokrasi
rinsip =
Sebuah %orum antar pemerintah dan bukan merupakan sebuah organisasi
Sebuah %orum antar pemerintah yang inklusi%@ terbuka bagi semua negara di
ka2asan (sia asi%ik, dan mereka yang berbagi kehendak untuk men"adi lebih
demokratis
Sebuah inisiati% dari negara 8ndonesia untuk memperbesar keinginan bersama
diantara negara partisipan= berdasarkan pada persamaan, menghormati antar
sesama, toleransi, pengertian bersama, dan keuntungan bersama
Strategi =
Menyelenggarakan %orum pertemuan tingkat tinggi antara para menteri luar negeri
atau dengan tokoh terkemuka lainnya
Menekankan peran penting daripada 8nstitut untuk erdamaian dan Demokrasi
sebagai organ pelaksana &D; untuk menyelenggarakan seminarB 2orkshop
teknik, penelitian, pembela"aran, latihan, dan misi bersama untuk pe"abat tinggi
pemerintahan dan tokoh-tokoh ahli untuk berbagi ide dan pengalaman
/$
Memperoleh dukungan dari pemerintah dan rekan lain diluar ka2asan tersebut
Memulai "e"aring dengan ka2asan dan organisasi internasional yang rele:an,
termasuk M!1 dan media massa
(rea rioritas =
Memperkuat dan mengembangkan proses elektoral
Meningkatkan peranan partai politik
Men"un"ung tinggi peran hukum dan memperkuat integritas dan kapasitas yudisial
Mengembangkan dan memelihara check-and-balanceB penga2asan diantara
badan-badan penyelenggara pemerintahan
Mempromosikan 5ood 5o:ernance *transparansi dan akuntabilitas+
Mempromosikan demokrasi dan perkembangan sosial ekonomi, termasuk
didalamnya ketahanan ekonomi nasional dan ka2asan
Memastikan akses kepada basis in%ormasi publik
Memastikan akses untuk kebutuhan publik
Menyuburkan peranan 2anita dan persamaan gender
Menumbuhkan kultur demokrasi, perdamaian, dan harmoni
Menyuburkan partisipasi kelompok sipil dan pemuda
Mempromosikan peranan media massa dalam komunitas demokrasi
Mema"ukan penggunaan 87 untuk mempromosikan komunikasi politik
Dalam rangka &ali Democracy ;orum 8, residen 68 turut meresmikan the 8nstitute %or
eace and Democracy yang merupakan >rganisasi nirlaba independen yang akan mendukung
/)
;orum dengan mengorganisasi penyelenggaraan lokakarya, melaksanakan studi dan penelitian,
net2orking dengan lembaga dan organisasi serta menerbitkan papers dan periodicals.
Eembaga independen ini berkedudukan di Kampus <imbaran 9ni:ersitas 9dayana, &ali, yang
akan didukung penuh Departemen Euar !egeri.
&ali Democracy ;orum 88
/5
lalu dilaksanakan pada tanggal )$-)) Desember -$$3
bertempat di !usa Dua, &ali, dengan <epang sebagai penyelenggara bersama. ;orum tersebut
dihadiri oleh # kepala negaraBpemerintahan, yaitu presiden 68, perdana menteri <epang, Sultan
&runei Darussalam, dan perdana menteri 7imor Eeste. <uga turut hadir delegasi dari /5 negara
dari ka2asan (sia asi%ik dan )/ negara pengamat dari ka2asan (merika dan Aropa. 7ema
9mum dari &D; 88 adalah Mempromoikan Sinergi antara Demokrasi dan erkembangan di
(sia= rospek untuk Ker"asama Ka2asan. &D; 88 ini "uga memperkenalkan - sesi interakti%
antara para menteri. 7ema dari sesi ini adalah Demokrasi dan eranan 0ukum serta
Demokrasi dan erkembangan di Ara in%ormasi.
ernyataan &ersama &D; 88 ini mengandung hasil sebagai berikut=
Meskipun demokrasi dan perkembangan pembangunan adalah dua konsep yang
berbeda namun terkait, proses keduanya dapat memperkuat antara satu dan
lainnya
;orum sepakat bah2a untuk mengembangkan bidang-bidang prioritas untuk
ker"asama dalam demokrasi sebagai agenda strategis dan untuk mempromosikan
sinergi antara demokrasi dan perkembangan pembangunan di (sia dan dalam
bentuk ker"asama regional lainnya
/5
http=BB222.kemlu.go.idBagesB8n%ormationSheet.aspHC8DJ#.PlJid diakses pada tanggal -4 "uli -$)-, pukul
--.$$ Dita
/-
;orum menggaris ba2ahi adanya kebutuhan bagi usaha bersama untuk
meningkatkan pembangunan kapasitas dibidang demokrasi dan peranan integral
kaum 2anita dalam demokrasi
&ali Democracy ;orum 888 diadakan pada tanggal 3-)$ Desember -$)$ di &ali,
8ndonesia. residen 68, Susilo &ambang Yudhoyono memba2akan pidato pembukaan yang
menandai dibukanya &D; 888 secara resmi. residen 6epublik Korea Eee Myung-&ak men"adi
co-chair. &D; 888 dihadiri oleh delegasi dari ## negara di (sia dan asi%ik, yaitu (%ghanistan,
(ustralia, (,erbai"an, &angladesh, &runei Darussalam, 1hina, ;i"i, 8ndia, 8ndonesia, 8ran, 8raQ,
<apan, <ordan, Ka,akhstan, 6epublic o% Korea, Ku2ait, Kyrgy,stan, Eaos, Eebanon, Malaysia,
Maldi:es, Mongolia, Myanmar, !epal, !e2 Realand, >man, akistan, alestine, apua !e2
5uinea, the hilippines, Satar, 6ussia, Singapore, Solomon 8slands, Sri Eanka, Syria, 7hailand,
7imor-Eeste, 7urkey, 9nited (rab Amirates, 9,bekistan, Ianuatu, Iietnam dan Yemen. Sebagai
tambahan, per2akilan dari -# negara dari ka2asan lain, yaitu (ustria, &elgium, &ra,il, 1anada,
1hile, Denmark, ;inland, ;rance, 5ermany, 8taly, Eibya, Eithuania, &elanda, !igeria, !or2ay,
oland, Serbia, South (%rica, Spain, S2eden, S2it,erland, 7unisia, 8nggris dan (merika Serikat,
dan "uga pengamat dari 9ni Aropa, 9nited !ations De:elopment rogramme *9!D+ dan &nak
Dunia.
&D; 888 menambahkan sesi berupa Eeader session dan Diskusi umum, yang
menghasilkan hal- sebagai berikut.
). residen 6epublik Korea menerima %akta bah2a &D; telah memantapkan diri
sebagai sebuah %orum yang signi%ikan untuk berbagi pengalaman tentang
perkembangan demokrasi dan untuk mengekplorasi berbagai cara untuk
//
meningkatkan ker"asama dalam bidang ini. 8a "uga menandaskan bah2a pertumbuhan
bersama melalui ker"asama pembangunan akan menyumbangkan hasil yang
signi%ikan untuk memperluas demokrasi. ada kesempatan tersebut, ia "uga
mengatakan bah2a 6epublik Korea akan memperluas program >D( dan akan
mempertimbangkan untuk menyediakan asistensi yang bertu"uan untuk berkontribusi
pada perkembangan pemerintahan yang demokratis.
-. Sultan &runei Darussalam menegaskan bah2a &runei Darussalam
percaya pada usaha untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas melalui
langkah- yang terencana dengan seksama. Keberhasilan dalam hal tersebut akan
termani%estasikan dalam - hal, yang pertama akan meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk mencapai tu"uan hidup mereka dan yang kedua, memungkinkan
mereka untuk bertanggung "a2ab untuk keputusan dan pilihan personal mereka. 8a
"uga menggaris ba2ahi bah2a penduduk &runei Darussalam menerapkan demokrasi
sesuai dengan nilai, kebiasaan, dan kepercayaan mereka.
/. erdana Menteri 7imor Eeste menekankan bah2a ;orum ini memberikan
suara di ka2asan untuk mempromosikan demokrasi. 8a mengatakan bah2a demokrasi
membutuhkan kemakmuran ekonomi dan pelayanan sosial yang akan memastikan
kestabilan politik. 8a mempersilahkan untuk adanya cara baru untuk mempromosikan
perekonomian global dan keadilan sosial dan menekankan bah2a untuk
mempromosikan demokrasi memerlukan adanya perubahan dalam kerangka berpikir
orang-orang.
#. ara pemimpin, menteri, dan ketua delegasi membagi pengalaman mereka
dalam hal-hal yang berkaitan dengan resolusi kon%lik internal, diantara mereka,
/#
per"uangan politik dan sengketa diantara berbagai %aksi di negara- tertentu. Mereka
menekankan pentingnya dialog politik untuk transisi demokrasi yang damai. 9ntuk
itu, perdamaian yang demokratis harus senantiasa dipromosikan secara teguh di
daerah kon%lik
5. Mereka menggarisba2ahi bah2a demokrasi melihat permasalahan
kemiskinan, kemunduran dan mar"inalisasi ekonomi, sebagai sebuah ancaman untuk
kestabilan dalam sebuah negara seperti halnya di ka2asan dan untuk perdamaian
global dan kemakmuran.
4. Mereka mencatat bah2a pertumbuhan demokrasi didalam sebuah
ka2asan, diambil dari pengetahuan lokal dan tradisional, nilai-nilai dan prakteknya
sehingga menghasilkan sistem demokrasi yang bersi%at dari dalam dan bukannya
dipaksakan dari luar. Demokrasi harus ditumbuhkan didalam masyarakat melalui
proses yang gradual dan diinstitusikan sehingga meningkatkan sistem politik. ada
saat yang bersamaan, mereka menekankan bah2a proses demokrasi di (sia harus
ber"alan seiring dengan nilai-nilai uni:ersal demokrasi.
.. Mereka melihat bah2a penghargaan terhadap perbedaan dan eksistensi
bersama antara norma-, kepercayaan, dan budaya yang berbeda-beda men"adi
kekuatan dari demokrasi.
'. Mereka menun"ukkan kekuatan dan keuntungan daripada demokrasi dan
good go:ernance sebagai alat yang mana untuk menaklukkan tantangan dan
mengatasi permasalahan yang ada dimasa mendatang. Didalam demokrasi,
pemerintahan harus menyediakan kebutuhan masyarakat, memastikan ketersediaan
/5
sarana bagi masyarakat untuk mengekspresikan pandangan mereka terhadap kiner"a
pemerintah dan menggantinya "ika mereka menginginkannya.
3. Mereka turut menyertakan bah2a, dari sudut pandang se"arah, diperlukan
2aktu yang lama bagi tiap negara untuk menemukan "alan kearah perkembangan
menu"u demokrasi yang sesuai dengan situasi yang unik di tiap-tiap negara. Sistem
politik di tiap-tiap negara mengambil bentuk dari se"arah, kondisi sosial, dan sistem
kepercayaannya.
)$. Mereka menandaskan bah2a (sia harus menyalurkan energi diarah yang
benar agar senantiasa ber%ungsi sebagai katalis bagi pembangunan ekonomi.
embentukan kerangka an-(sia untuk mendiskusikan tantangan terhadap ka2asan
(sia turut dia"ukan. 0anya dengan menggerakkan dan menyelaraskan usaha, barulah
mungkin bagi negara (sia untuk membentuk dunia yang damai dan se"ahtera
berdasarkan demokrasi.
)). Mereka mengamati bah2a (sia telah menikmati kestabilan dan
kemakmuran sebagai hasil dari pertumubhan ekonomi dan bah2a negara (sia
bertrans%ormasi menu"u demokrasi melalui cara yang unik sesuai dengan situasi
mereka.
)-. Mereka mencatat bah2a dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara
telah men"alani pengalaman dalam memperdalam demokrasi mereka melalui,
diantaranya, perubahan bentuk pemerintahan melalui pemilihan umum yang
demokratis. !amun, perlu ditekankan bah2a pemilihan umum bukanlah satu-satunya
%actor untuk men"amin pencapaian demokrasi. ;aktor penting lainnya termasuk good
go:ernance, penghargaan terhadap 0(M dan supremasi hukum.
/4
)/. Mereka menggaris ba2ahi bah2a kemerdekaan dari rasa takut dan hak
untuk berdikari adalah aspek kesuksesan dari per"uangan mela2an kemiskinan. >leh
karenanya, usaha-usaha untuk mempromosikan perdamaian dan kestabilan harus
dikaitkan dengan strategi demokratisasi yang menyuburkan perkembangan dan
pencapaian MD5
)#. Mereka menekankan bah2a demokrasi bukanlah sesuatu yg tidak dapat
mengalami kemunduran, oleh karenanya memerlukan usaha re:italisasi yang
berkelan"utan
)5. Mereka menyadari bah2a %orum &D; menyediakan kesempatan penting
untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan usaha- terbaik dalam mema"ukan dan
mempromosikan nilai-nilai demokrasi. ;orum ini "uga mena2arkan sebuah ruang
untuk mempresentasikan pandangan dan untuk pencarian mekanisme untuk
memecahkan permasalahan sekarang dan yang akan muncul kemudian.
)4. Mereka menekankan bah2a &D; telah men"adi agenda penting dalam
kalender demokrasi di (sia dan di dunia. Mereka menyetu"ui bah2a terdapat
kebutuhan untuk menegaskan kembali peranan &D; sebagai kerangka regional untuk
ker"asama dalam mempromosikan demokrasi.
).. Mereka menyetu"ui bah2a demokrasi bukanlah tu"uan akhir, melainkan
sebuah cara untuk mencapai perkembangan, stabilitas, dan perdamaian.
)'. Mereka mempersilahkan komitmen dari negara-negara untuk mendukung
upaya, entah melalui upaya %inansial atau yang lainnya, dalam mempromosikan
demokrasi di ka2asan ini.
/.
9paya Kedepannya =
). ;orum &D; mempersilahkan proposal membangun yang dibuat oleh para
partisipan dalam mempromosikan agenda &D; dalam bidang-bidang prioritas,
termasuk 2orkshop, seminar, kun"ungan pemilu, program pelatihan pemilu,
penelitian berorientasi kebi"akan dan studi menyangkut tema saat itu, Democracy
and the romotion o% eace and Stability, baik di tingkatan nasional maupun
regional.
-. Men"elang pertemuan diantara delegasi 1o-1hair dari ketiga %orum &D;
disela-sela %orum, disetu"ui bah2a ;orum ini telah melakukan kema"uan yang
signi%ikan se"ak dibukanya pada tahun -$$' dan secara kokoh telah memberikan
kepercayaan diantara para partisipan. 7o menangkap momentum positi% ini, mereka
mendiskusikan kemungkinan untuk melaksanakan pertemuan &D; pada tahun -$)-.
Se"alan dengan ide ini, maka sudah saatnya bagi %orum untuk mengembangkan lebih
"auh sunstansi daripada &D; dalam bentuk program yang konkrit dan mema"ukan
peranan 8D
/. ;orum mempertukarkan pandangan terhadap program yang di"alankan
oleh 8D pada tahun -$)), yang berpusat pada ker"asama untuk pengembangan
demokrasi dan promosi perdamaian dan kestabilan ka2asan.
#. roposal yang konkrit dan membangun yang diserahkan kepada %orum
diantaranya adalah sebagai berikut=
Malaysia mengedepankan ide untuk mendirikan 5lobal Mo:ement o%
the Moderates pada sesi pertemuan de2an umum && ke 45. Malaysia
mempercayai bah2a tidak ada kon%lik antara muslim dan non-muslim,
/'
tetapi lebih pada kon%lik antara kaum moderat dan ekstremis pada
semua agama. Malaysia menyerukan kepada komunitas global untuk
memilih moderasi daripada ekstemisme, dan ker"asama diatas
kon%rontasi dalam mempromosikan perdamaian, pragmatism, dan
stabilitas untuk semua negara.
<epang akan men"adi tuan rumah sebuah seminar untuk tingkat peker"a
pada bulan april -$)), ketika pemilihan gubernur 7okyo berlangsung
dan mengundang seluruh peserta untuk menghadiri e:ent ini. <epang
mengusulkan rogram elatihan emilihan 9mum, yang
berlangsung setahun sekali di &ali, dan memba2a seluruh peserta dari
rogram enin"auan emilu *Alection Iisits rogram+ untuk
mempela"ari permasalahan praktek yang berkaitan dengan sistem dan
prosedur pemilihan. <epang turut mengundang seluruh negara yang
berpartisipasi dalam &D; 888 untuk turut mengambil bagian.
8ndia berkomitmen untuk turut membantu dalam mengembangkan
demokrasi dan mengatasi kesulitan dalam menerapkan institusi
demokrasi, dikarenakan pentingnya bagi negara-negara demokratis
untuk membagi pengalaman mereka dan beker"asama untuk kebaikan
bersama dengan memperkuat proses dan institusi demokrasi melalui
usaha bersama, termasuk melalui "e"aring.
6usia bermaksud untuk mengambil peran akti% dalam akti%itas &D;.
Mereka siap untuk berbagi pengalaman dan ide, dan pada saat yang
bersamaan untuk bela"ar dari negara lain, untuk mengambil bagian
/3
dalam usaha bersama yang bertu"uan untuk memperkuat institusi
demokrasi, menumbuh kembangkan iklim demokrasi, melindungi
kemanusiaan, 0(M, dan kemerdekaan.
!e2 Realand berdiskusi dengan 8D mengenai kemungkinan untuk
melakukan kun"ungan serupa ke institute tersebut. Mereka mengulangi
ta2aran sebelumnya untuk berbagi pengalaman dalam demokrasi, baik
dalam maupun luar negeri, dengan anggota %orum yang tertarik. !e2
Realand "uga mempersilahkan kun"ungan dari negara-negara yang
menghadiri %orum untuk mempela"ari pendekatan mereka terhadap
demokrasi.
Mongolia mengin%ormasikan para negara partisipan bah2a mereka
akan mengambil peran sebagai ketua pada 1ommunity od
Democracies pada tahun -$)). Mereka mengan"urkan bah2a 1oD dan
&D; selayaknya beker"a bersama untuk saling berbagi mengenai
praktek dan pengalaman tentang pengembangan demokrasi diantara
negara-negara di ka2asan (sia-asi%ik.
5. ara artisipan meminta agar 8D sebagai badan penyelenggara daripada
&D;, untuk berkonsultasi dengan 1o-1hair &D; 888, atron, dan De2an
enasehat daripada 8D, untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut
diatas.
#$
&ali Democracy ;orum 8I
/4
diadakan pada tanggal '-3 Desember -$)) di &ali,
8ndonesia, dengan M &angladesh 0.A. Sheikh 0asina bertindak selaku 1o-1hair dan Sultan
0a"i 0assanal &olkiah dari &runei Darussalam@ Mahinda 6a"apaksa selaku residen 6epublik
Sosialis Sri Eanka, Sheikh 0amad &in <assim &in <abr (l-7hani selaku M Satar@. Tanana
5usmao selaku M 7imor-Eeste@ Sukhbaatar &atbold selaku M Mongolia@ <e"omar &inay
selaku Dakil residen ;ilipina@ dan &ulent (rinc selaku 2akil M 7urki, yang memberikan
pernyataan.
&D; 8I dihadiri oleh per2akilan dari #$ negara yaitu@ (%ghanistan, (ustralia,
(,erbai"an, &ahrain, &angladesh, &runei Darussalam, 6epublik 6akyat 1ina, ;i"i, 5eorgia,
8ndia, 8ndonesia, 8ran, 8raQ, <apan, <ordania, Korea, Ku2ait, Eao D6, Eebanon, Malaysia,
Mongolia, Myanmar, !e2 Realand, alau, alestine, apua !e2 5uinea, ;ilipina, Satar, 6ussia,
Saudi (rabia, Singapura, Kepulauan Solomon, Sri Eanka, 7hailand, 7imor-Eeste, 7urki, 9ni
Amirat (rab, 9,bekistan, Iietnam dan Yaman.
Sebagai tambahan, per2akilan dari #- negara ka2asan lain "uga turut hadir, seperti=
(ustria, (l"a,air, &elgia, &osnia and 0er,ego:ina, &rasil, &ulgaria, Kanada, Kolombia, Kroasia,
Siprus, 6epublik 1eko, Denmark, AK9(D>6, Mesir, Athiopia, ;inland, rancis, <erman,
Yunani, 0ungaria, 8talia, Kenya, Eibya, Meksiko, Morocco, !amibia, &elanda, !igeria,
!or2egia, oland, ortugal, 6omania, Slo:akia, Somalia, Spanyol, S2edia, S2iss, 7unisia,
8nggris, (merika Serikat, 9kraina dan Iene,uela, sebagaimana pula per2akilan dari Sekretariat
(SA(!, delegasi 9ni Aropa di <akarta, 8161, 9!D (sia-aci%ic, 9!D 8ndonesia dan Dorld
&ank 8ndonesia
.Sesi impinan dan Diskusi 9mum
/4
http=BB222.mo%a.go."pBregionBasia-paciBindonesiaBbd%Bstate)))-.html diakses pada tanggal -' <uli -$)- pukul
--.$$ Dita
#)
Dalam pernyataannya, Sultan &runei Darussalam menegaskan bah2a se"ak (SA(!
didirikan pada tahun )34., hal tersebut telah memberikan penekanan terhadap parisipasi
demokratis. 8a mengatakan bah2a dihadapan tantangan tentang ketahanan pangan, ketahanan
energi, perubahan iklim, epidemic seperti halnya ancaman keamanan ka2asan, (SA(! perlu
untuk mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan tersebut.
Sultan lebih "auh menitik beratkan kebutuhan untuk mener"emahkan pandangan komunitas
ka2asan kedalam realita yang melindungi dan memenuhi harapan dan impian para penduduknya.
residen 6epublik Sosialis Sri Eanka, Mahinda 6a"apaksa, menggaris ba2ahi kebutuhan
untuk adanya usaha berkelan"utan untuk memastikan bah2a praktek-praktek demokrasi tersebut
bertanggung "a2ab terhadap prioritas dan aspirasi dari masyarakat, sehingga dapat men"aga
kepercayaan mereka terhadap demokrasi. >leh karenanya, penting kiranya bah2a mekanisme
pemerintahan berlangsung di le:el akar rumput sehingga ia dapat mengidenti%ikasi permaslahan
yang memiliki dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat. 8a "uga menitik beratkan
bah2a demokrasi harus bersumber darinilai-nilai dan budaya masyarakat dan bah2a pendidikan
adalah kunci untuk perkembangan sosial.
Sheikh 0amad &in <assim &in <abr (l-7hani, M Satar, secara keseluruhan
memberikan pernyataan mengenai perkembangan demokrasi di ka2asan (rab. 8a mengatakan
bah2a perkembangan ini mere%leksikan kebutuhan untuk mempromosikan partisipasi
demokratis, yang akan memerlukan re%ormasi politik yang menyeluruh. 8a lebih "auh
menekankan pada kebutuhan untuk mengembangkan pengetahuan manusia pada cara untuk
meningkatkan partisipasi politik masyarakat. 8a mengakui bah2a untuk mencapai kehidupan
berdampingan yang berhasil diantara berbagai suku etnis (rab, agama, sekte, dan kelompok,
#-
ka2asannya perlu untuk bela"ar dari pengalaman demokratisasi dan re%ormasi negara-negara
(sia.
M 7imor Eeste, Kay 6ala Tanana 5usmao mengatakan bah2a meskipun nilai-nilai
demokrasi bersi%at uni:ersal, namun perkembangan nilai-nilai tersbeut harus diinisiasi dai dalam
kelompok masyarakat, dan bukannya dipaksakan dari luar. Ker"asama strategi oleh karenanya
diperlukan untuk mendukung perkembangan positi%. 8a "uga mengutip tantangan di negara-
negara berkembang, yang termasuk adanya kebutuhan untuk meningkatkan pengertian publik
tentang hak dan ke2a"iban 2arga negara seperti halnya proses pembangunan negara. 8a menitik
beratkan bah2a per"uangan mela2an kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan ketidak-pedulian
adalah sebuah cara untuk mempromosikan demokrasi. 8a "uga mengin%ormasikan ;orum
mengenai upaya negaranya dalam memimpin 5.U yang mempromosikan eace &uilding dan
State &uilding.
Sukhbaatar &atbold, M Mongolia, men"elaskan tentang upaya Mongolia sebagai Ketua
1ommunity o% Democracies, yang ber%okus pada pendidikan nilai-nilai demokrasi, ker"asama
regional, pengembangan komunitas sipil, dan pertukaran pengalaman. 8a mengekspresikan
pandangan bah2a keinginan masyarakat untuk memperoleh keadilan harus bertemu dengan
pengertian dan keinginan untuk berdialog. 8a mengakui bah2a &D; adalah sebuah agenda
penting yang mempertemukan negara-negara yang menghargai dan menerapkan nilai-nilai
demokrasi dan 0(M. 8a mengaitkan pengalaman Mongolia dalam mempromosikan nilai-nilai
demorasi, yang mencakup didalamnya penguatan komunitas sipil sebagai partner penting bagi
pemerintah dalam proses pembuatan kebi"akan dan regulasi yang menguatkan akses publik
terhadap in%ormasi dan dokumen-dokumen kebi"akan. M "uga mengekspresikan komitmen
#/
tinggi untuk mema"ukan kebi"akan yang bertu"uan untuk memperkuat iklim keterbukaan dan
trans%ormasi demokrasi.
Dakil residen ;ilipina, <e"omar &inay, menekankan bah2a demokrasi mena2arkan
kemungkinan yang tidak terbatas dan mena2arkan ruang untuk mengidenti%ikasi permasalahan
global yang tampaknya semakin mengembang. 8a uga mengekspresikan pandangan bah2a
struktur demokrasi terkuat mena2arkan kepada masyarakat di tingkatan akar rumput,
kesempatan yang tidak terbatas ntuk menentukan nasib mereka sendiri. 8a menggaris ba2ahi
kebutuhan untuk meningkatkan dan memelihara in:estasi dibidang pendidikan sehingga dapat
melontarkan ide-ide dan nilai-nilai demokrasi keseluruh dunia.
Didalam pernyataannya, Dakil M 7urki, &ulent (rinc menandaskan bah2a demokrasi
seharusnya tidak dipandang sebatas pada praktek pemilihan umum semata. 8a menekankan
bah2a demokrasi adalah seperangkat institusi yang meliputi spectrum yang luas, dari pendidikan
ke 0(M, dari supremasi hukum ke kebebasan berekspresi dan media massa. 8a mengekspresikan
pandangan bah2a usaha untuk membangun sistem hidup yang demokratis hanya dapat
dimungkinkan "ika si%atnya inklusi%. Eebih "auh lagi, ia menitik beratkan bah2a demokrasi
adalah sebuah proses berkelan"utan yang harus senantiasa dia2asi. >leh karenanya, di era
globalisasi ini, dimana perubahan ter"adi secara cepat, negara-negara harus bertindak atas dasar
pandangan dan prinsip-prinsip yang "elas dan kuat.
ara pemimpin negara, menteri, dan kepala delgasi sepakat bah2a demokrasi dapat
bertahan dan berkembang dinegara yang memiliki supremasi hukum, good go:ernance, dan
media massanya menikmati kebebasan dan komunitas sipilnya diperkuat dan memiliki akses
terhadap in%ormasi. Mereka mengutip bah2a kebebasan dan media yang bertanggung "a2ab
sebagai %actor penting dalam pencapaian demokrasi yang berkelan"utan dan akuntabilits publik.
##
Dengan mempertimbangkan bah2a komunitas sipil me2akili suara rakyat yang beragam,
mereka mengakui semakin pentingnya untuk mendorong dan memperkuat komunitas sipil
dihadapan perkembangan global. Meningkatkan iklim demokratis akan menghasilkan suasana
kondusi% untuk kelompok sipil dan akan mendorong partisipasi mereka dalam proses pembuatan
kebi"akan. artisipasi akti% penduduk dalam proses pembuatan kebi"akan seperti halnya "uga
keterbukaan dan transparansi dalam bagian ke2enangan adalah pra syarat untuk ber%ungsinya
demokrasi yang mampu untuk menghasilkan good go:ernance bagi masyarakat.
Mereka menerima bah2a semen"ak pertumbuhan demokrasi di suatu ka2asan dipicu oleh
kebi"aksanaan lokal dan tradisional, nilai-nilai dan prakteknya, maka tidak ada satu model
demokrasi yang sesuai untuk semua kelompok. Demokrasi harus ditumbuhkan dari akar rumput
melalui proses yang gradual dan incremental yang meningkatkan sistem politik. (kan tetapi,
sementara sistem demokrasi tidak seharusnya dipaksakan dari luar, ia haruslah tetap harmonis
dengan nilai-nilai dasar demokrasi. 0arus dimengerti bah2a meniru "alan pihak lain dalam
proses demokrasi tidak selalu beru"ung pada diterimanya demokrasi itu sendiri.
Mereka menyadari tentang pentingnya untuk melindungi pluralism dan keberagaman "ika
ingin demokrasi itu tumbuh kuat. Mereka menekankan bah2a pendekatan terhadap demokrasi
harus ber:ariasi menurut latar belakang politik, ekonomi, dan sosial negara dimana demokrasi itu
tumbuh. Meskipun demikian, terlepas dari beragamnya pendekatan yang dilakukan, mereka
secara teguh berkomitmen pada promosi nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi, dan bersatu
dalam determinasi merekauntuk membagi pengalaman dan praktik-praktik terbaik dalam proses
untuk menyuburkan demokrasi.
Mereka menyatakan bah2a penghargaan terhadap keberagaman dan saling
berdampingannya norma-norma yang berbeda, kepercayaan dan kultur, menyusun kekuatan
#5
demokrasi. &agi demokrasi untuk dapat ber"alan dengan baik, sangat penting untuk mengenali
dan secara berhati-hati mengatur keberagaman etnis, kultur dan identitas dan untuk membuat
keseimbangan antara tradisi dan modernisasi.
Mereka menegaskan bah2a demokrasi dapat dipertahankan hanya "ika terdapat iklim
yang kondusi% bagi perkembangannya. Mereka meru"uk bah2a beberapa negara telah berhasil
untuk memperdalam iklim demokrasi melalui pergantian pemerintaham yang berlangsung damai
melalui pemilihan yang demokratis. Meskipun demikian, tetap dipertegas bah2a pemilihan
umum yang teratur bukanlah satu-satunya %aktor terhadap pencapaian nilai-nilai demokrasi.
;aktor penting lainnya termasuk good go:ernance, penghargaan terhadap 0(M, dan adanya
supremasi hukum. 7idak ada kelompok atau komunitas demokratis yang tumbuh dalam
semalam, sebab hal ini hanya bisa dicapai melalui sebuah proses yang melibatkan serangkaian
pendekatan, dialog, dan perencanaan yang berhati-hati.
Mereka mengulangi kembali bah2a demokrasi tidak hanya me2akili keinginan kalangan
mayoritas, namun sebagai sebagai alat untuk membangun konsensus bersama. >leh karenanya,
demokrasi harus bersi%at inklusi%, responsi:e terhadap aspirasi rakyat, dan dipandang oleh
masyarakat dengan perasaan memiliki. (gar hal ini dapat men"adi nyata, demokrasi harus
ditumbuh-suburkan dalam iklim keterbukaan, perhormatan terhadap 0(M, dan supremasi
hukum.
Mereka menambahkan bah2a usaha untuk mendorong partisipasi demokrasi itu bukanlah
tanpa halangan. >leh karenanya, amatlah mendasar bagi tantangan ini untuk dihadapi dengan
sikap yang demokratis.
Mereka menu"ukkan bah2a demokrasi yang kuat dan menguntungkan membuat suatu
negara dapat mengatasi permasalahan dan tantangan "aman. Mereka menekankan bah2a
#4
demokrasi tidak hanya mengurangi kemiskinan, kemunduran ekonomi, dan tantangan 2aktu,
namun "uga membuka kesempatan untuk perkembangan ekonomi, sosial, dan politik.
'am-aran dem!kras d negara.negara A#EAN
Perkem-angan Dem!kras d M$anmar
Myanmar adalah sebuah negara kecil di ka2asan (sia tenggara, dengan "umlah penduduk
kurang lebih 5$ "uta orang. Se"ak memperoleh kemerdekaannya # <anuari )3#', Myanmar tidak
pernah sepi dengan pergolakan politik dan kudeta militer yang silih berganti. emerintahan yang
demokratis Myanmar tumbang setelah ter"adinya kudeta militer oleh <enderal !e Din pada
)34-. Dua puluh enam tahun kemudian, kembali negeri itu mengalami kudeta militer yang
dipimpin oleh <enderal Sa2 Maung. ada tanggal )3 september )3'', ter"adi pemberontakan
yang dikenal dengan nama pemberontakan '''', dengan dipelopori oleh akti:is mahasis2a.
5erakan pemberontakan ini disokong oleh rakyat dan para biksu &udha, namun di tindas dengan
kekerasan militer oleh <enderal Sa2 Maung. embantain terhadap gerakan ini ternyata tidak
menyurutkan perla2anan rakyat Myanmar terhadap re"im militer. 0al ini terbukti dengan
kemenangan (ung San Suu Kyi, dari partai Eiga !asional untuk Demokrasi *!ED+ dalam
pemilu )33$. !ED memenangi /3- dari #'5 kursi di parlemen, tetapi kemenangan itu tidak
diakui re,im militer. &ahkan pemimpin !ED, (ung San Suu Kyi ditahan oleh pemerintahan
re"im militer hingga tahun -$))
(ksi damai yang dilakukan para biksu di Myanmar bisa disimpulkan sebagai akumulasi
dari problem ekonomi ?politik yang dialami oleh rakyat Myanmar terutama kemiskinan dan
#.
pelanggaran 0(M. (ksi damai yang dilakukan oleh para biksu telah memicu keterlibatan massa
rakyat dalam "umlah besar. Dalam demonstrasi damai hari Senin, -# September -$)$ ratusan
ribu massa terlibat dan berpartisipasi dalam aksi tersebut.
7idak selamanya kediktatoran datang dari kudeta militer, tetapi bisa "uga le2at
mekanisme pemilu yang dimenangkan oleh kelompok sipil. olitik kediktatoran di butuhkan
untuk men"aga stabilitas politik dan menutup ruang bagi munculnya ge"olak politik hasil
kegagalan ekonomi. Dalam berbagai studi, peranan militer sangat dominan dalam membentuk
kehidupan politik otoriter. Setidaknya ada beberapa alasan militer selalu berkehendak untuk
tampil dalam kehidupan politik, yakni *)+. Kehendak terlibat dalam menguasai aset-aset ekonomi
dan bisnis. Di banyak negara yang pernah di kuasai oleh re"im militer, aset-aset ekonomi "ustru
tersentralisasi ditangan "unta dan klik penguasa sekelilingnya. 7erbukti bah2a re"im militer bisa
merupakan re"im paling anti demokrasi sekaligus re"im paling korup, karena sangat agressi%
dalam mengakumulasi tetapi tidak terlibat dalam hubungan produksi ekonomi. *-+. Kegagalan
politisi sipil dalam mengembangkan kepemimpinan politik yang kuat dan stabil. &agi pandangan
politik militer, demokrasi bisa dikatakan berbahaya karena terlalu memberi ruang pergesekan
dan merugikan rakyat. */+. Doktrin militer yang masih belum menghargai supremasi sipil. <ika
dilihat dalam konteks Myanmar, sepertinya militer Myanmar adalah kekuatan politik yang
selalu mendominasi dalam proses ekonomi-politik di negara tersebut paska mereka merdeka.
Kendati re"im-re"im militer di berbagai negara sudah mulai tumbang satu ?per satu
namun prospek kehidupan demokrasi di Myanmar masih sangat "auh. 0al ini disebabkan karena
demokrasi butuh dorongan dan sokongan yang kuat dari rakyat dan disisi lain militer harus
disingkirkan dari gelanggang politik. Aksistensi "unta militer di Myanmar, bukannya tanpa
#'
tantangan dan perla2anan, setidaknya se"ak kudeta tahun )34-, berbagai perla2anan muncul
baik di pelopori oleh mahasis2a, akti:is partai, maupun kaum biksu &udha.
Kekuatan ?kekuatan politik dan oposisi yang potensial menumbangkan re"im militer di
Myanmar ada dalam beberapa kelompok yakni@ *)+. (kti:is dari Eiga !asional untuk
Demokrasi*!ED+, yang dipimpin oleh (ung San Suu Kyi *putri pe"uang pembebasan nasaional
Myanmar (ung San+. Kekuatan politik !ED cukup signi%ikan dan pernah mendapat dukungan
politik rakyat Myanmar dalam pemilu )33$ dengan memenangkan mayoritas kursi di arlemen.
0ingga sekarang, boleh dikatakan !ED lah kekuatan oposisi-demokratik paling intens
melakukan perla2anan terhadap pemerintahan "unta militer. *-+ 5erakan Mahasis2a yang
tersebar di kampus-kampus besar di Myanmar. Aksistensi mereka pernah menggemparkan ketika
mahasis2a melakukan pemberontakan )3'', dan ditumpas dengan kekerasan oleh militer. Dalam
kerusuhan tersebut di sebutkan bah2a sekitar /$$$ akti:is mahasis2a dan anggota partai oposisi
dikabarkan terbunuh oleh militer. */+. &iksu &udha yang men"adi pelopor kebangkitan
perla2anan kaum pro-demokrasi Myanmar. Keterlibatan para biksu ini sudah se"ak dalam
per"uangan kemerdekaan mela2an kolonialisme 8nggris, hingga terlibat dalam pemberontakan
mahasis2a tahun )3''. pengaruh politik para biksu ini tidak bisa disepelekan, mengingat dari 5$
"uta rakyat Myanmar '5V-nya adalah pemeluk agama &udha. Keterlibatan para biksu dalam
aksi-aksi demonstrasi akan diikuti dengan keterlibatan massa rakyat, karena aksi para biksu
dimaknai sebagai petun"uk ada hal yang tidak beresBmenyimpang dalam kehidupan politik. *#+.
(kti:is 0(M dan !5> yang lebih banyak beker"a dalam kampanye dan menggalang solidaritas
8nternasional untuk rakyat Myanmar. !egosiasi yang dilakukan akti:is 0(M dengan melobby
pemerintah negara-negara lain dan lembaga 0(M internasional untuk memberikan sanksi atas
"unta militer di Myanmar.
#3
Men"elang hari kedelapan protes terhadap pemerintahan "unta militer di Myanmar,
"umlah pemrotes meningkat secara drastis hingga mencapai )$$.$$$ orang. Mobilisasi ini boleh
dikatakan sebagai mobilisasi terbesar se"ak pemberontakan mahasis2a yang gagal tahun )3''.
(ksi ini dipelopori oleh para biksu dengan memba2a mangkuk terbalik sebagai simbol biksu
menolak derma dari "unta, dan diikuti oleh para akti:is dari Eiga !asional untuk
Demokrasi*!ED+. Kendati "umlah pemrotes semakin meningkat dan potensi menyulut krisis
politik di Myanmar, namun pihak "unta belum mengambil tindakan untuk meredam aksi tersebut.
<unta yakin, bah2a tindakan kekerasan militer hanya akan mempercepat pemberontakan dan
perla2anan dimana-mana.
roses politik di Myanmar kedepan sangat dipengaruhi oleh mobilisasi politik anti "unta
dan penciutan kepercayaan rakyat atas "unta. Kehidupan politik dan proses demokrasi di
Myanmar akan di pengaruhi beberapa hal@ ertama desakan kuat dari kekuatan demokrasi dalam
hal ini sangat di pengaruhi dua kekuatan aksi massa yakni para biksu dan akti:is !ED. ara
biksu menghendaki pergantian terhadap "unta secara damai, sedangkan para akti:is !ED
menghendaki kemenangan demokrasi harus diperdalam hingga membersihkan politik Myanmar
dari "unta. 4edua dinamika politik ka2asan, dimana beberapa negara ?negara (SA(! seperti
Iietnam, Malaysia, dan hilipina sudah menyerukan kepada "unta untuk menghargai proses
demokrasi dan membuka dialog. 4eti&a 7ekanan dunia internasional terutama &&, (S, dan
9ni-Aropa yang menginginkan "unta membuka proses demokrasi di Myanmar. !amun citra
negati% (S dalam meng-install demokrasi di negara dunia ketiga "adi catatan buruk bagi 2arga
Myanmar untuk tidak percaya seketika dengan negara adikuasa tersebut. 4eti&a krisis ekonomi
yang saat ini melilit Myanmar akan memaksa "unta berhati-hati melakukan tindakan kekerasan,
sedangkan disisi lain mobilisasi akan semakin membesar karena di stimulasi krisis.
5$
Perkem-angan Dem!kras d Ind!nesa
Sebelum era >rde &aru di 8ndonesia, sudah terdapat kelompok intelektual yang
mengembangkan pemikiran ideologi yang berdasar pada nilai-nilai sekuler seperti pragmatism,
rasionalisme, dan internasionalisme. Diantara pernyataan pada masa )3#$-an dan )34$-an yang
mempunyai pengaruh besar pada masa a2al >rde &aru adalah pernyataan dari pemimpin artai
Sosialis 8ndonesia *S8+ pada saat itu, yaitu Sutan Syahrir. 7u"uan yang dibayangkannya
mengenai 8ndonesia adalah suatu perekonomian industrial, suatu masyarakat yang egaliter, dan
suatu negara kese"ahteraan yang akti% berdasar a,as-a,as demokrasi
/.
ada dasa2arsa itu, meskipun S8 sendiri sudah dilarang oleh pemerintah Sukarno pada
tahun )34$, gagasan itu mendapat kekuatan baru akibat ter"adinya dua perkembangan. Yang
pertama adalah kembalinya se"umlah intelektual berpikiran re%ormis yang baru sa"a memperoleh
dera"at doktor dari uni:ersitas-uni:ersitas di (merika Serikat, dan yang kedua adalah tersedianya
teori-teori ilmu sosial baru yang mendukung per"uangan mereka. Setidak-tidaknya ada /
pemikiran yang mempengaruhi mereka pada dasa2arsa )34$-an.
ertama adalah hipotesis Eipset bah2a demokrasi politik umumnya ter"adi sesudah
ter"adi keberhasilan pembangunan ekonomi. &erdasarkan pena%siran terhadap se"arah
pertumbuhan demokrasi-demokrasi di &arat, ia menyatakan bah2a yang berhasil mencapai
kehidupan demokrasi yang liberal dan stabil adalah bangsa-bangsa yang sudah menikmati
tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi
/'
.
Yang kedua adalah argumen Daniel &ell tentang the end o% 8deology. (rgumen ini
menyatakan bah2a akibat dari kema"uan teknologi, pembangunan ekonomi di &arat telah
/.
6 Dilliam Eiddle, Moderni,ing 8ndonesian olitics dalam olitical articipation in Modern (ndonesia, !e2
0a:en= Yale 9ni:ersity South Aast (sian Studies, )3./, hal. )./
/'
Seymor M. Eipset, olitical Man" Social Bases of olitics, !e2 York= (nchor, )34/, bab. -
5)
berhasil menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi pada saat 6e:olusi 8ndustri,
sehingga bangsa-bangsa &arat pada saat itu *)34$-an+ memandang politik berdasarkan ideologi
sebagai sesuatu yang sudah usang. &ell menyatakan bah2a yang berlaku sekarang adalah politik
konsensus, bah2a di dunia &arat sekarang terdapat konsensus longgar mengenai isu-isu
politik
/3
. (rgumen ini hendak menun"ukkan bah2a masalah-masalah masa kini telah membuat
kebi"aksanaan pemerintah telah men"adi begitu kompleks, sehingga para ahli teknis harus diberi
peran utama dan bah2a dalam masyarakat modern para politisi tradisional harus memberi
tempat kepada para pakar, yang disebut teknokrat.
7eori ketiga adalah yang dia"ukan oleh 0untington tentang akibat negati% dari mobilisasi
sosial tak-terkendali di masyarakat sedang berkembang. Menurut 0untington yang lebih penting
bagi masyarakat itu adalah pelembagaan politik. Demi kelestariannya, pemerintah negara-negara
baru itu harus menyalurkan tuntutan rakyat akan partisipasi melalui cara-cara yang tertib
#$
ada perkembangannya kemudian, para kelompok intelektual ini mendapat sambutan dari
kaum militer di 8ndonesia pada saat itu. Mereka sudah se"ak lama berusaha merumuskan cara-
cara untuk men"amin posisi yang sah dalam arena politik nasional, dan dapat dikatakan bah2a
sepan"ang tahun )35$-4$, 7!8-(D berusaha mencari rumusan yang memberinya keabsahan
untuk ikut bermain dalam arena politik, dan pada akhir )35$-an ditemukan rumusan yang disebut
D2i ;ungsi (&68. Dikalangan pemimpin 7!8-(D terdapat beberapa per2ira yang bertekad
untuk menggunakan militer melalui skema D2i ;ungsi (&68 sebagai motor penggerak proses
pembangunan.
!amun meskipun terdapat konsensus mengenai perlunya pembaharuan dan modernisasi
sistem politik, terdapat ketidak sepakatan tentang proses pelaksanaannya. Kaum intelektual sipil
/3
Daniel &ell, $!e 1nd of (deolo&y, !e2 York= 1ollier, )34$, hal. /3.
#$
Samuel . 0untington, olitical De:elopments and olitical Decay dalam *orld olitic :ol.). no. /, )345
5-
maupun militer bersepakat bah2a sebuah organisasi politik baru harus diciptakan untuk
melaksanakan pembaharuan dan mencegah kemunculan re,im militeristik, namun timbul
pertanyaan, yaitu bagaimana harus memulai re%ormasi ini.
Sebagian dari mereka percaya bah2a masa a2al >rde &aru adalah kesempatan yang unik
untuk melaksanakan pembaharuan sistem politik 8ndonesia. Setelah mengalami pemerintahan
Demokrasi 7erpimpin yang otoriter, mereka menganggap demokratisasi kebidupan politik
8ndonesia merupakan tu"uan >rde &aru. Mereka "uga berharap bah2a para per2ira militer
radikal akan memberikan dukungan kuat pada re%ormasi demokratis karena re%ormasi seperti itu
akan merombak sistem kepartaian yang di2ariskan oleh >rde Eama yang otoriter.
&eberapa per2ira pada kenyataannya memang mendukung mereka. Kelompok Dr. 9mar
Kayam misalnya, yang pada saat itu men"abat sebagai Direktur <enderal 6adio 7ele:isi dan
;ilm, menekankan pentingnya untuk membangun sebuah partai massa untuk menandingi partai-
partai politik yang ada
#)

!amun ada "uga yang menganggap bah2a strategi itu tidak realistis. Kelompok kedua ini
menyadari bah2a banyak politisi partai, terutama dari !8 dan !9, yang mendapatkan
dukungan kuat dari penduduk desa, sehingga esensial untuk tetap membiarkan partai-partai tetap
hidup, meskipun untuk sementara. endekatan kedua ini di2akili oleh kaum intelektual disekitar
Mashuri, yang kemudian men"abat sebagai Menteri endidikan. 8a menganggap upaya
memperoleh kedudukan strategis dalam birokrasi atau D6 sebagai hal yang lebih penting dan
e%ekti% dibandingkan dengan kegiatan turun ke desa dan memobilisasi massa
#-
Kelompok yang pertama disebut ini menganggap bah2a para pemimpin partai politik di
8ndonesia telah melakukan tiga kesalahan, yaitu mereka terlalu menekankan pada pertimbangan
#)
Mochtar MasNoed, (ndonesian 1conomy and olitical Structure, disertasi doktor, >hio State uni:ersity, )3'/.
#-
8bid, hal. )')
5/
ideologi dalam menilai kebi"aksanaan publik, kedua mereka dituduh hanya memperhatikan
kepentingan orang-orang dekat dan menggunakan dukungan rakyat untuk melindungi
kepentingan tersebut, dan ketiga, mereka biasanya direkrut melalui penun"ukan oleh pimpinan di
partai pusat, sehingga pimpinan partai men"adisebuah oligarki yang tidak bertanggung "a2ab
pada pendukungnya.
9ntuk mengatasi hal tersebut, mereka menganggap bah2a sistem kepartaian yang ada
saat itu harus dirombak, dan mekanisme yang dianggap paling e%ekti% adalah suatu sistem
pemilihan berdasar distrik beranggota tunggal, suatu sistem yang bertentangan dengan sistem
proporsional yang berlaku. Dengan sistem ini, mereka berharap bisa menyederhanakan "umlah
partai di parlemen dan memaksa pimpinan oligarkis partai untuk men"adi lebih tanggap terhadap
para pendukung mereka. !amun sesudah mendapatkan perla2anan yang kuat dari politisi partai
dan gagal memperoleh dukungan dari <enderal Soeharto, mereka kemudian lebih menekankan
strategi mengkooptasi pimpinan partai dan membina suatu koalisi baru yang berorientasi
pembangunan di D6
#/
Kemenangan kelompok kedua, berkat dukungan dari penguasa saat itu, membuat proses
re%ormasi menu"u demokrasi mengalami penundaan, sebab penguasa dominan saat itu
menganggap stabilitas politik sebagai hal yang lebih utama. ada a2al )34', terlihat "elas bah2a
gagasan membangun sebuah organisasi politik baru berbasis massa mengalami kemunduran
karena kekurangan dukungan. Strategi pembaharuan kepartaian secara radikal melalui sistem
pemilihan baru "uga mengalami kekalahan pada bulan !o:ember )34.. Sebelumnya, pada tahun
itu, pemerintah menga"ukan 699 pemilihan umum yang mengusulkan suatu sistem deistrik
berbasis kabupaten, namun panitia khusus yang membahas masalah ini di D6 menghadapi
perla2anan sengit dari politisi partai yang saat itu masih dominan, dan gagal menghasilkan
#/
8bid, hal. )'-
5#
keputusan. emerintah kemudian menarik kembali 699 tersebut dan menggantikannya dengan
699 lain yang mendukung sistem proporsional. 699 baru tersebut diterima D6 sesudah
pemerintah merecall para politisi radikal >rde &aru yang diangkat pemerintah tahun )344.
ada tahun )34' ini gerakan untuk menciptakan politik yang lebih partisipatoris
mengalami kemacetan. Sebagian besar intelektual radikal yang ingin men"adikan >rde &aru
sebuah demokrasi kehilangan pengaruh. Mereka disingkirkan dari "abatan pemerintah dan dari
D6. ada saat yang sama, para pendukung mereka di kalangan tentara "uga kehilangan
kekuasaan. 0al ini ditambah pula dengan sikap pemimpin saat itu, yaitu "endral Soeharto, yang
mendorong para per2ira-per2ira militer untuk semakin melibatkan diri dalam berbagai kehoatan
politik dan ekonomi.
Demokrasi diba2ah kepemimpinan Soeharto mengalami kemandekan, dan salah satu
penyebabnya adalah ia mendorong sebuah ideologi pembangunanisme yang sudah dire:isi.
Masih tetap mempertahankan nilai-nilai yang men"adi ciri pembangunan ekonomi= pembuatan
kebi"akan publik yang rasional, e%isiensi, e%ekti:itas, dan pragmatism. !amun :ersi yang baru ini
sangat banyak memuat unsur ketertiban. ada akhir dasa2arsa itu, di 8ndonesia berkembang
ideologi yang memberi pembenaran pada pengorbanan politik demi pembangunan ekonomi, dan
hal ini berlan"ut hingga re,imnya berakhir pada tahun )33' akibat krisis ekonomi dunia yang
mengakibatkan ter"adinya gerakan peopleNs po2er yang menuntutnya untuk mundur dari
"abatannya sebagai presiden 68.
aska mundurnya Soeharto, iklim demokrasi di 8ndonesia mulai mengalami
pembaharuan. Dimulai dari era residen 0abibie, yang memberikan opsi re%erendum pada
bagian 8ndonesia pada saat itu, yaitu 7imor 7imur, yang dilanda kon%lik sipil selama bertahun-
tahun. Meskipun 7imor 7imur kemudian memisahkan diri dari 8ndonesia, namun langkah
55
residen 0abibie dapat dipandang sebagai tindakan yang demokratis, sebab memberikan pilihan
bagi masyarakat 7imor Eeste untuk menentukan nasib mereka sendiri. &erlan"ut kemudian pada
era residen (bdurrahman Dahib, yang melakukan langkah signi%ikan dengan mencabut 99
ers yang membatasi gerak media saat itu. Semen"ak saat itu, media massa di 8ndonesia
mengalami perkembangan yang sangat signi%ikan hingga saat ini, pada era pemerintahan Susilo
&ambang Yudhoyono.
BAB I/
0U*UD PERANAN BALI DEM+CRAC, )+RUM
A. Peranan Bal Dem!%ra%$ )!rum
&ali Democracy ;orum merupakan sebuah panggung penting untuk berdialog antar
pemerintah (sia dalam mencari cara guna mempromosikan demokrasi melalui usaha sukarela
mereka sendiri. (gar demokrasi dapat sungguh berakar, adalah sangat penting untuk membangun
sebuah masyarakat dimana perdamaian dan keamanan ter"amin baik di tingkat nasional maupun
ka2asan dan dimana seluruh tanggung "a2ab diambil dalam perspekti% keamanan manusia.
Demokrasi pada dasarnya adalah sebuah prinsip yang memungkinkan untuk mencegah kon%lik
dengan membicarakan perbedaan kita. &ahkan dalam masyarakat dimana proses demokratisasi
sedang bergerak ma"u, kon%rontasi antar agama ataupun permasalahan seputar kaum minoritas
dapat muncul, kadang-kadang berkembang men"adi kon%lik yang lengkap. >leh karena itu
penting sekali untuk men"aga rasa hormat yang dalam bagi keanekaragaman agama, suku dan
bahasa "ika ingin meraih demokrasi sebagai sebuah sistim politik bagi integrasi nasional.
54
&ali Democracy ;orum adalah sebuah %orum yang si%atnya in%ormal, dan presiden Susilo
&ambang Yudhoyono sendiri menyatakan akan tetap mempertahankan bentuk &D; seperti
demikian, agar sesuai dengan konteks diplomasi 8ndonesia yang mengedepankan so%t po2er.
Sesuai dengan si%atnya, maka &ali Democracy ;orum men"adi a"ang bagi negara-negara (sia
dan ka2asan lainnya yang mendukung demokrasi untuk saling berkumpul dan berbagi
pengalaman mengenai upaya-upaya terbaik untuk mema"ukan demokrasi. Setiap tahunnya, &ali
Democracy ;orum menitik-beratkan pada dimensi yang bebeda daripada demokrasi, dan untuk
agenda pelaksanaannya, maka dibentuklah 8D *8nstitute %or eace and Democracy+. 8D
kemudian menggunakan hasil-hasil yang disepakati pada pertemuan tahunan &ali Democracy
;orum sebagai acuan untuk agenda pelaksanaan program ker"anya.
ada &ali Democracy ;orum 8, mereka mempela"ari tema luas tentang membangun dan
menkonsolidasikan demokrasi di (sia termasuk pada bagaimana cara untuk menyeimbangkan
pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan demokrasi politik, memperluas peranan media,
mempermudah partisipasi indi:idual, dan bagaimana untuk menciptakan kultur demokrasi yang
mempertahankan perdamaian. Memperkuat institute demokrasi dan prosesnya dipandang sebagai
hal yang ktirikal untuk menciptakan lingkungan dimana demokrasi dapat tumbuh subur.
&ali Democracy ;orum 88 mengeksplorasi hubungan antara perkembangan, demokrasi,
dan supremasi hukum di (sia. ertemuan tersebut menitik-beratkan pada kebutuhan dan
tantangan untuk menge:aluasi dampak supremasi hukum yang demokratis terhadap
perkembangannya. ertemuan ini ber%okus pada pembangunan proses, organisasi, institusi, dan
aturan main demokrasi. 8nstitusi demokrasi yang memungkinkan perkembangan yang
berkelan"utan dengan melayani masyarakat dan memungkinkan partisipasi dipandang sebagai hal
yang :ital. ersamaan "ender dan perlindungan terhadap kaum minoritas dipandang sebagai hal
5.
yang %undamental untuk membangun demokrasi yang sebenarnya dan untuk men"amin
perkembangan yang berkelan"utan.
&ali Democracy ;orum 888 melihat pada cara-cara dimana demokrasi dilaksanakan sesuai
dengan cita-citanya untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di (sia. 0ubungan antara
memperkuat norma-norma institusi demokrasi dan prakteknya, dan mempertahankan perdamaian
adalah hal-hal yang didiskusikan. Semua yang negara-negara peserta &D; berada pada titik-titik
yang berbeda pada per"alanan menu"u baik demokrasi maupun perdamaian. Kontribusi penting
daripada demokrasi adalah kemampuannya untuk menciptakan insenti% bagi negara, kelompok
sipil, dan masyarakat umum untuk beker"asama dalam konteks yang membangun.
Nla.Nla dan Pendekatan $ang dtera"kan !leh Insttut &!r Pea%e and Dem!%ra%$
Demokrasi tidak dapat secara sederhana ditanamkan secara paksa dari luar. 8a harus
ditanamkan secara lokal dan dikembangkan melalui proses u"i coba dan penyesuaian yang
didasarkan pada nilai-nilaia, kultur, dan sensibilitas dari para masyarakat yang
mempraktekkannya. 9ntuk dasar itulah, pendekatan daripada 8nstitut %or eace and Democracy
didasarkan pada prinsip-prinsip berikut
##
=
Mendukung roses 7umbuh-Kembang Demokrasi yang bersi%at lokal. Demokrasi
dan perdamaian harus dikembangkan dan didasarkan dalam konteks dimana
mereka diterapkan. 8ni berarti mempertimbangkan kerumitan se"arah, kultur,
institusi- yang terdapat didalamnya, dan proses pendekatan dalam
mempromosikan perdamaian dan demokrasi.
##
http://www.instituteforpeaceanddemocracy.org/ diakses pada tanggal 11 September 2012
5'
endekatan komprehensi%, prosedural dan struktural. endekatan yang holistic
atau menyeluruh harus digunakan dalam mengimplementasikan re%ormasi
demokratis. 8ni termasuk mempela"ari proses dan tata cara prosedur, institusi, dan
struktur negara yang mempengaruhi dan membentuk demokrasi. 8D membangun
diatas struktur yang sudah ada sembari mendukung inisiati% baru, menciptakan
pengetahuan akumulati% yang mengikutsertakan pengalaman masa lalu
Mengikutsertakan pembuat kebi"akan dalam akti%itas dan program ker"a.
Kebi"akan yang e%ekti% berdasarkan pada pengertian terhadap tantangan dan
kesuksesan dalam prakteknya. 8D mempertemukan pembuat kebi"akan satu
dengan yang lainnya, dan "uga dengan praktisi dan peneliti, untuk membagi
keahlian dan pengetahuan mengenai implementasi re%ormasi demokrasi. 8ni
menyediakan dasar untuk membangun dan menkonsolidasikan demokrasi dan
memastikan tercapainya tu"uan yang di"an"ikan terhadap masyarakat.
rogram 8D dapat ditelusuri secara detil sesuai dengan tema- daripada &ali Democracy
;orum, seperti Demokrasi, Supremasi 0ukum dan perkembangannya@ Sinergitas dan Demokrasi,
romosi erdamaian dan Stabilitas. rogram dan Kegiatan 8D telah mengambil berbagai bentuk
termasuk pertukaran dengan pemimpin Mesir sebagai negara yang sedang dalam masa transisi
menu"u demokrasi, kun"ungan ke berbagai pemilihan umum di negara-negara (sia, 2orkshop
dan latihan dengan partai-partai politik dan sistem electoral yang berbeda-beda, dan
berpartisipasi dalam dialog dalam mendukung negara-negara dengan demokrasi yang sedang
bertumbuh.
53
8D "uga berkomitmen pada program untuk pengembangan institusi yang bertu"uan untuk
memperkuat kapasitasnya untuk memba2akan program ker"a yang berkualitas yang mampu
memenuhi agenda daripada &D; dan dapat lebih e%ekti% dalam mempromosikan perdamaian dan
demokrasi diseluruh 8ndonesia, (sia, dan Dunia.
rogram dan agenda ker"a 8D dapat dikelompokkan kedalam 5 grup
#5
, yaitu=
). Membagi pengalaman dan pembela"aran yang dipela"ari dalam demokrasi dan
perdamaian
-. Membangun pengetahuan dan pengembangan ketrampilan dalam
mempromosikan demokrasi dan perdamaian
/. Merancang dan menkonsolidasikan institusi-institusi demokratis
#. Membuat demokrasi ber"alan= kepemimpinan, inisiati% dan "e"aring
5. Memperkuat 8D sebagai sebuah institusi@ pengembangan institusi dan sistem
pendukung
rogram ker"a 8D semen"ak tahun -$$3 adalah sebagai berikut
#4
=
Seminar 9pdate on the 8ndonesian Alection pada tanggal /$ Maret -$$3 di &ali,
8ndonesia. Seminar ini adalah program ker"a pertama 8D, berupa sebuah program ker"asama
antara 8D dan 1entre %or Democratic 8nstitutions *1D8+ di (!9, didukung oleh Departemen
Euar !egeri 6epublik 8ndonesia. embicara pada seminar ini termasuk Stephen Sherlock *rekan
ker"a 1D8+ dan (bdul 0a%id, (nshary *ketua K9+. Seminar ini diketuai oleh direktur 1D8, Dr.
&en"amin 6eilly, dan Direktur Aksekuti% 8D, Dr. 8. Ketut utra Ara2an. ara peserta antara lain
#5
http=BB222.institute%orpeaceanddemocracy.orgB2p-contentBuploadsB-$)-B$.B1omprehensi:e-rogram-report-
-$)$--$)).pd% diakses pada tanggal )) September -$)-
#4
http=BB222.institute%orpeaceanddemocracy.orgBipd-programs-and-acti:itiesBpast-pro"ect diakses pada tanggal ))
September -$)-
4$
termasuk %igure politik, diplomat, akademisi dari berbagai uni:ersitas di &ali, dan pe"abar
pemerintahan di &ali.
8ndonesian Alection Iisiting rogram *AI+ pada tanggal 4-3 <uli -$$3 di 8ndonesia.
AI adalah program ker"asama antara 8D dan Deplu 68. 7u"uannya adalah untuk memberikan
pandangan terhadap pe"abat tinggi dari negara lain mengenai proses pemilihan presiden di
8ndonesia. Delegasinya terdiri dari -/ negara, termasuk (%ghanistan, (ustralia, &angladesh,
&runei Darussalam, Kambo"a, 1hina, 8ndonesia, 8raQ, <epang, Ka,akhstan, Korea, Eaos D6,
Maldi:a, Myanmar, !e2 Realand, akistan, apua !e2 5uinea, Singapura, Sri Eanka, 7hailand,
7imor Eeste, 9ni Amirat (rab dan Iietnam. &elanda dan (merika Serikat bertindak sebagai
pengamat. ara delegasi dibagi men"adi 5 grup dan tiap grup mengun"ungi 7S di 7angerang,
Yogyakarta, Malang, &anyuasin, dan Denpasar.
residential ;riends o% 8ndonesia yang diadakan pada tanggal )# (gustus -$$3 di
8ndonesia. rogram ini dihadiri oleh )5 tamu dari )/ negara, yaitu (ustralia, &ra,il, 1hina,
Mesir, 8ndia, <epang. 6ussia, (%rika Selatan, Korea Selatan, S2edia, (merika Serikat, 7hailand
dan 8nggris. Sebelum menghadiri upacara peringatan hari kemerdekaan di 8stana Merdeka
<akarta dan menghadiri 6esepsi Kenegaraan, para delegasi berpartisipasi dalam kegiatan lain,
termasuk seminar dan diskusi di &ali, yang diadakan oleh ker"asama antara Deplu 68 dan 8D,
didukung oleh 9ni:ersitas 9dayana, &ali.
6e%leHion on a Decade o% 8ndonesian 6e%orm yang dilaksanakan pada tanggal .-'
September -$$3 di &ali, 8ndonesia. 8D dan uni:ersitas 9dayana beker"asama dalam merancang
seminar ini. Diadakan di &ali berurutan dengan peringatan #. tahun uni:ersitas 9dayana. Eebih
4)
dari -5$ peserta, pro%essor dan penga"ar di 9ni:ersita 9dayana dan uni:ersitas lainnya di &ali,
pe"abat pemerintah, mahasis2a, dan akti:is menghadiri acara ini.
ada tahun -$)$, program ker"a 8D sesuai dengan tema &D; adalah sebagai berikut=
Dorkshop Angaging 1iti,ens in the &udget 1ycle and ublic Ser:ice Deli:ery rocess1
pada tanggal -#--4 !o:ember -$)$ di &ali, 8ndonesia. rogram ker"asama ini dilangsungkan
oleh 8D dan !D8 dengan melibatkan per2akilan kelompok sipil dari &angladesh, Kambo"a,
8ndia, 8ndonesia, Malaysia, Mongolia, akistan, dan 7imor Eeste. ara peserta mendiskusikan
tantangan yang mereka hadapi dalam menga2asi proses pemerintahan lokal. ara peserta "uga
mengun"ungi kantor-kantor pemerintahan, %asilitas rumah sakit dan penampungan air di kota
Denpasar, &ali. ada hari terakhir 2orkshop ini, para peserta membagi ide dan inisiati% dalam
melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan anggaran dan proses pelaksanaan kebi"akan
publik di negara-negara mereka.
Dorkshop Alectoral Systems, arties and arliaments= Making the 1onnections pada
tanggal ))-)- !o:ember -$)$ di &ali, 8ndonesia. 8D dan 1D8 beker"asama dalam
melaksanakan 2orkshop ini untuk mendiskusikan komposisi dan proses di parlemen, khususnya
perilaku partai-partai dan anggota indi:idual didalamnya, berbagai sistem pemilihan dan sistem
kepartaian yang dipengaruhi oleh mereka, dan perbedaan serta kesamaan antara berbagai negara
yang diamati dalam seminar ini. ara pesertanya adalah ahli-ahli seperti &en"amin 6eilly
*(!9B<09+, 0enry >kole *9!5B(!9+, &ri" Eal *(!9+, aul 6o2land *!D8+, Stephen
Sherlock *1D8+, 8 Ketut utra Ara2an *8D+, Ad2ard (spinall *(!9+, <on ;raenkel *(!9+,
0adar 5umay *1A76>+, Dirk 7omsa *Ea 7robe 9ni:ersity+, Sarah Shair-6esen%ield *9ni:ersity
o% !orth 1arolina+, !orm Kelly *1D8+, Marcus Miet,ner *(!9+ dan 5rant 0arrison *1D8+.
4-
Dorkshop Dri:ing and Strengthening the olitical o2er o% the 1i:il Sector pada
tanggal )5 ? ). >ktober -$)$ di &angkok, 7hailand.
Direktur Aksekuti% menerima undangan dari olitical De:elopment 1ouncil, 7hailand, untuk
berpartisipasi dalam (nnual Dorkshop -$)$= Dri:ing and Strengthening the olitical o2er o%
the 1i:il Sector.
Dorkshop Democratic Eeadership tanggal )$ ? )# >ktober -$)$ di &ali, 8ndonesia.
8D dan kementrian Euar !egeri 8ndonesia beker"asama dalam menyelenggarakan sebuah
2orkshop yang dihadiri oleh ). peserta dari )# negara partisipan, yaitu dari (%ghanistan,
&angladesh, ;i"i, 8ndonesia, <epang, Eao D6, Maldi:a, Myanmar, akistan, alestine, !5,
7imor Eeste, Ianuatu dan Iietnam. embicaranya ialah Dr. 0assan Dira"uda *mantan Menteri
Euar !egeri 8ndonesia+, Dr. (kbar 7and"ung *mantan ketua umum artai 5olkar+ dan &ibit
Samad 6ianto *ketua Komisi emberantasan Korupsi+.
Kon%erensi mengenai Anergi 7erbarukan Sustainable Anergy tanggal . ? ' >ktober
-$)$ di &ali, 8ndonesia. 8D membantu ;akultas 7eknik 9ni:ersitas 9dayana dalam
menyelenggarakan kon%erensi ini. ro%. Dr. Amil Salim, anggota de2an pertimbangan presiden
Susilo &ambang Yudhoyono, adalah keynote speaker pada kon%erensi ini.
&ilateral Meeting 8ndonesia ? the 9nited States tanggal )5-). September -$)$ di
Dashington, D.1., 9S(. Direktur eksekuti% 8D berperan serta sebagai anggota delegasi
8ndonesia dalam pertemuan bilateral mengenai Dorking 5roup on Democracy and 1i:il
Society di Dashington, D.1., 9S(. &eberapa subyek yang dibicarakan adalah pemilihan umum
dan partisipannya, pengembangan pemerintahan yang demokratis, termasuk keterlibatan
4/
masyarakat sipil, pemberantasan korupsi dan meningkatkan transparansi, pembangunan
perdamaian dan resolusi kon%lik.
Alection Iisiting rogram tanggal )3--# (gustus -$)$ di 1anberra, (ustralia Direktur
eksekuti% 8D diundang oleh (ustralian Alectoral 1ommission *(A1+ untuk berpartisipasi dalam
Alection Iisiting rogram di (ustralia. Sementara di (ustralia, beliau kemudian memimpin
sebuah sesi yang diorganisir oleh 1entre %or Democratic 8nstitutions *1D8+ untuk mendiskusikan
pengalaman yang dipela"ari dan bagaimana pengalaman (ustralia yang mungkin rele:an untuk
para negara peserta &D; yang tergabung dalam program ini.
Donor Meeting pada tanggal 3 (gustus -$)$ di &ali, 8ndonesia. er2akilan dari 4 negara donor,
yaitu (ustralia, <epang, &elanda, !e2 Realand, !or2egia dan (merika Serikat menghadiri
pertemuan di uni:ersitas 9dayana dimana direktur eksekuti% dan rektor dari uni:ersitas 9dayana
memberikan pen"elasan dan men"a2ab pertanyaan mengenai status resmi 8D dan implikasinya
bagi para pendonor. Mereka "uga menerima pen"elasan mengenai kegiatan, baik yang telah
dilakukan maupun yang akan dilakukan, dan perencanaan strategi 8D. ara partisipan ini
kemudian menyetu"ui bah2a pertukaran in%ormasi ini harus berlangsung setidaknya - kali dalam
setahun.
Alection Iisiting rogram pada tanggal '-)- <uli -$)$ di 7okyo, <epang. Direktur
eksekuti% 8D diundang oleh pemerintah <epang untuk menghadiri Alection Iisiting rogram di
<epang.
4#
Dorkshop on proposal 2riting pada tanggal 5 ? 4 <uli -$)$ di &ali, 8ndonesia. !D8
mensponsori dan memba2akan 2orkshop - hari mengenai penulisan proposal untuk sta% 8D
dan akademisi dari uni:ersitas 9dayana, Darmade2a, dan 9ndiknas di &ali.
7raining on S> pada tanggal )$-)- <uni -$)$.di &ali, 8ndonesia. enasihat keuangan,
ditun"uk oleh (us(8D, yang mengembangkan S> *Standar >% rocedure+ untuk 8D,
menyelenggarakan pelatihan untuk sta% 8D, termasuk dalam hal keuangan.
Diskusi pada tanggal /) Mei -$)$ di &ali, 8ndonesia. 8D dan kesekretariatan Dakil
residen 68 beker"asama menyelenggarakan sebuah diskusi Democracy in (sia %rom
8ndonesiaNs erspecti:e= a !ecessity or a !eedC dimana pesertanya adalah pe"abat
pemerintahan dan akademisi di &ali.
Alection Iisiting rogram pada tanggal )# Mei -$)$. Di Manila, ;ilipina. Direktur
Aksekuti% 8D ikut serta dalam Alection Iisiting rogram di ;ilipna, didukung oleh pemerintah
<epang.
residential Eecture pada tanggal ). Mei -$)$ di &ali, 8ndonesia. Mantan presiden
olandia, Eech Dalesa, memba2akan ceramah kepresidenan mengenai !ation &uilding di
olandia, bertempat di uni:ersitas 9dayana. Kuliah ini dihadiri oleh -5$ partisipan, sebagian
besar adalah pro%essor dan penga"ar di uni:ersitas 9dayana.
8ndia ? 8ndonesia anel Discussion pada tanggal / Mei -$)$ di &ali, 8ndonesia.
Kementrian Euar !egeri, emerintah, dan kedutaan besar 8ndia di <akarta, usat Kebudayaan
45
8ndia, pemda &ali, dan 8D beker"asama menyelenggarakan sebuah diskusi panel berta"uk 8ndia
? 8ndonesia= 1i:ili,ation 1onnections@ !e2 Strategic artnership bertempat di uni:ersitas
9dayana, yang dihadiri oleh akademisi, komunitas 8ndia di &ali, dan komunitas-komunitas di
&ali.
Dorkshop 8ndonesian and (sian Democratic 7ransition and 6e%orm AHperiences pada
tanggal -- ? -5 Maret -$)$ di &ali, 8ndonesia. 8D dan 8DA( 8nternasional beker"ama
mengembangkan dan menerapkan sebuah 2orkshop berta"uk 8ndonesian and (sian Democratic
7ransition and 6e%orm AHperiences. Dorkshop ini mengidenti%ikasi pela"aran dari pengalaman
8ndonesia dalam membuat norma, institusi, dan praktek demokrasi, dipandu melalui dinamika
kenegaraan dan situasi sosial 8ndonesia yang dinamis. Sesi pembela"aran dan berbagi
pengalaman mencerminkan capaian, per"uangan, dan tantangan yang dihadapi 8ndonesia selama
proses demokratisasi. Dorkshop ini ber%okus pada rancangan institusi, per2akilan pemerintahan,
hubungan sipil-militer, desentralisasi, dan kelompok sipil. Sebanyak // peserta berasal dari
8ndonesia, !epal, Myanmar, 7imor Eeste, ;ilipina, 7hailand, (%ghanistan dan &angladesh.
arliamentary 6esearch Sta%% ro%essional Skills De:elopment 1ourse pada tangal )5 ?
-# Maret -$)$ di 1anberra, (ustralia. 8D dan 1D8 beker"asama dalam mengembangkan dan
menerapkan sebuah program pelatihan untuk para sta%% yang bertugas dalam mengad:okasi
8ndonesia dan 7imor Eeste. elatihan ini meliputi permasalahan dalam berurusan dengan publik,
kelompok kepentingan, media massa, media lainnya, dan pemangku kepentingan lainnya dengan
tu"uan untuk meningkatkan kualitas diskusi dan legislasi, bagaimana dalam melaksanakan
penelitian, memahami peranan parlemen dalam akuntabilitas pemerintahan sebagaimana pula
peranannya dalam legislasi, dan permasalahan lain yang terkait.
44
rogram ker"a 8D pada tahun -$)) meliputi kegiatan berikut=
Seminar Dialogue on Deepening Angaging 2ith Amerging Democratic o2ers in
Democracy Supports in D.1 pada tanggal .-' ;ebruari -$)) di Dashington D1, 9S. Direktur
Aksekuti% 8D, sebagai anggota delegasi 8ndonesia, menghadiri seminar 7Dialo&ue on
Deepenin& Democratic 1n&a&in& 3it! 1mer&in& o3ers in Support of Democracy8 bertempat
di Dashington D.1, (merika.
ertemuan dengan ro%. Alinor >strom pada tanggal 3 ? )) ;ebruari -$)). Di 8ndiana
9ni:ersity. Direktur eksekuti% 8D bertemu dengan ro%. Alinor >strom di 8ndiana 9ni:ersity
untuk membicarakan kemungkina bagi 8D untuk menyelenggarakan presentasi oleh ro%. elinor
>strom sebagai bagian dari program !obel Eaureate.
Donors Meeting pada tanggal - Maret -$)) di Kementrian Euar !egeri, <akarta,
8ndonesia. ertemuan dengan seluruh per2akilan donor 8D diadakan untuk membahas
perkembangan 8D dan menkoordinasi dukungan donor.
Kuliah 9mum mengenai krisis di 7imur 7engah oleh Dr. 0assan Dira"uda pada tanggal
-# Maret -$)) di ;akultas 8sipol, uni:ersitas 9dayana. atron 8D, Dr. 0assan Dira"uda,
memba2akan kuliah umum tentang transisi demokrasi di (%rika 9tara dan 7imur 7engah.
eserta kuliah terdiri dari akademisi %akultas 8sipol uni:ersitas 9dayana, %akultas 0ukum, dan
perguruan tinggi lainnya di &ali.
Alection Iisiting rogram <apan pada tanggal 5-)/ (pril -$)) di 7okyo, <epang.
4.
&oard o% (d:isors Meeting pada tanggal -) (pril -$)) di <akarta, untuk membahas
perkembangan 8D dan program-program prioritas.
Kuliah 9mum oleh Mr. (nis 0. &a"rektare:ic dari (ustria pada tanggal -/ Mei -$)) di
;akultas 0ukum, 9ni:ersitas 9dayana. Dihadiri oleh sekitar )$$ akademisi.
Dorkshop Agypt ? 8ndonesian Dialogue on Democratic 7ransition pada tanggal -# ? -.
Mei -$)) di <akarta. Dorkshop ini menyediakan ruang %orum untuk berbagi pengalaman antara
Mesir dan 8ndonesia, dihadiri oleh -$ partisipan dari kedua negara. ;okus diskusi adalah pada
Setting the (genda dan mengenali tugas kritikal yang harus diselesaikan agar transisi politik
dan konsolidasi demokrasi di Mesir dapat ber"alan. ara pembicara yang hadir adalah Dr. 8 Ketut
utra Ara2an, Dr. 0assan Dira"uda, Mrs. ro%. Dr. De2i ;ortuna (n2ar, Dr. 6i,al Sukma,
Mayor <enderal Sudra"at, ro%. Dr. <imly (sshiddiQie S0, dan Dr. M. 0idayat !ur2ahid M(.
&oard o% (d:isor Meeting pada tanggal /) Mei -$)). Di Kementrian Euar !egeri,
<akarta. Sebuah pertemuan dengan de2an penasihat 8D diadakan untuk membahas
perkembangan 8D dan program-program prioritas.
&oard o% (d:isors and ;riends o% 8D Meeting pada tanggal ) <uni -$)) di <akarta, untuk
membahas perkembangan 8D dan program-program prioritas.
&oard o% (d:isors Meeting pada tanggal /$ <uni -$)) di <akarta. Sebuah pertemuan
khusus oleh de2an penasihat 8D diadakan untuk membahas perkembangan kantor baru 8D dan
agenda untuk &D; 8I.
4'
1rans Montana ;orum pada tanggal ----5 <uni -$)) di &elgia dan -4-/$ <uni -$)) di
Iienna.
Alection Iisiting rogram 7hailand pada tanggal )-5 <uli -$)) di &angkok.
Strategic lanning Dorkshop pada tanggal )'--$ <uli -$)) di &ali. Sebagai bagian dari
program "angka pan"ang dukungan pengembangan organisasi dari pemerintah &elanda,
diba2akan oleh MD; asi%ik-8ndonesia, 2orkhop ini diadakan untuk mengembangkan misi dan
:isi pernyataan 8D.
Discussion on eace and Democracy pada tanggal )) <uli -$)) di uni:ersitas 9dayana,
&ali. Disela-sela pelatihan kursus diplomasi yang diadakan oleh kemenlu, diplomat dari
Kambo"a, 8ndonesia, Eaos, Myanmar, !5, 7imor Eeste dan Iietnam mengun"ungi 8D dan
membahas perkembangannya..
<oint 1ommittee Meeting= 8ndonesia-9S 1omprehensi:e artnership pada tanggal )---#
<uli -$)) di &ali. ertemuan tingkat menteri ini diadakan untuk menge:aluasi penerapan
daripada 1omprehensi:e artnership yang diadakan oleh presiden 68 dan presiden (S pada
bulan !o:ember -$)$. Direktur Aksekuti% 8D adalah bagian dari delegasi 8ndonesia dalam
Kelompok Ker"a yang menangani demokrasi dan kelompok sipil.
Dorkshop on &uilding Alectoral Democracy in Agypt= Eessoned Eearn %rom the
8ndonesian AHperience pada tanggal -5--4 <uli -$)) di 1airo, Mesir. Diskusi ini adalah bagian
kedua dari dialog Mesir-8ndonesia yang ber%okus pada pemilihan yang akan berlangsung di
Mesir.
43
rogram residential ;riends o% 8ndonesia pada tanggal )3 (gustus -$)) di uni:ersitas
9dayana. eserta dari (ustralia, 1hina, 8nggris, 8ndia, <epang, 6ussia, Korea Selatan dan (S
menghadiri diskusi tentang 9$!e /ole of 'S1'6 in romotin& Democracy and eace: sebagai
bagian dari program ini.
(cademic 1ommittee Meeting at 6otary eace 1enter, 1hulalongkorn 9ni:ersity pada
tanggal )--)/ September -$)) di 6otary eace 1entre, 1hulalongkorn 9ni:ersity, &angkok,
7hailand
Kon%erensi bertema Strengthening 8nternational 1ooperation on Democracy Support
pada tanggal 5-4 >ktober -$)) di &ellagio, 8talia, yang bertu"uan untuk memperkuat ker"asama
translantik untuk dukungan terhadap demokrasi dan menghasilkan se"umlah rekomendasi untuk
komunitas donor translantik.
Kun"ungan oleh peserta Diplomatic 7raining 1ourse tanggal ). >ktober -$)) di
;akultas 8sipol, 9ni:ersitas 9dayana.
Dorkshop and 7raining on the Ampo2ering %or Alectoral Management &ody o% Agypt ?
8ndonesia pada tanggal -$--- >ktober -$)) di 7angerang, 8ndonesia. Sesi ketiga dari dialog
Mesir-8ndonesia mencakup pula latihan dan kun"ungan elektoral.
(sian olitical Eeadership rogram *(E+ 1urriculum De:elopment Meeting pada
tanggal -4--. >ktober -$)) di kantor !D8, <akarta. 8D bertemu dengan !D8 di <akarta untuk
mulai mempersiapkan kurikulum untuk (sian olitical Eeadership rogram *(E+ yang akan
berlangsung pada bulan Maret -$)-.
.$
6ound 7able Discussion dengan ro% Matthe2 Shugart berta"uk Alectoral System
6e%orm in 8ndonesia since )33'= AHperiment, Successes and ;ailure pada tanggal )# !o:ember
-$)) di 1anberra, (ustralia.
ertemuan dengan Eeanne 0o2ie pada tanggal )4 !o:ember -$)) di Sydney, (ustralia,
untuk men"a"aki kemungkinan untuk program ker"asama dengan 9ni:ersitas Sidney pada tahun
-$)-.
&ali Media ;orum= 7he 6ole o% Athical <ournalism and Media Support in Anhancing
Democratic articipation in a 1hanging 8n%ormation An:ironment pada tanggal .-3 Desember
-$)) di &ali, 8ndonesia. Sebuah %orum diskusi yang mempela"ari permasalahan-permaslahan
yang terkait dengan peran media massa dalam demokrasi.
&ali Democracy ;orum 8I pada tanggal '-3 Desember -$)) di !usa Dua &ali,
8ndonesia.
Dorkshop bertema Money politics, Iote &uying and 1lientelism in Southeast (sia pada
tanggal )--)/ Desember -$)) di Sanur, &ali. Merupakan program baru 8D yang bertu"uan
untuk mempela"ari elemen-elemen dan pengaruh tentang money politic bagi perkembangan
demokrasi.
Diskusi dengan Komite emilihan di ro:insi &ali pada tanggal )# Desember -$)).
(kti:itas ini adalah lan"utan dari dialog Mesir-8ndonesia untuk memperkuat badan pemilihan
umum di Mesir dan 8ndonesia.
.)
Dorkshop berta"uk Alectoral Systems, arties and arliaments pada tanggal )5-)4
Desember -$)) di Sanur &each 0otel, &ali.
7raining %or arliamentary 6esearchers tanggal -$--) Desember -$)) di <akarta, sebuah
program latihan untuk sta% peneliti parlementer untuk meningkatkan kapasitas dari para peneliti
untuk men"a2ab kebutuhan dari parlemen, termasuk anggota, komite, dan badan parlementer
lain, serta partai politik dan %aksi-%aksi di D6 68.
rogram 8D pada tahun -$)- meliputi kegiatan berikut
#.
=
(sian olitical Eeadership rogram *(E+, sebuah program yang bertu"uan untuk
mempromosikan perubahan "angka pan"ang, modernisasi dan pembaharuan partai politik di
ka2asan (sia. rogram ini bertu"uan untuk menemukan dan melatih pemimpin politik muda dan
para akti%is untuk men"adi kompeten dan pemimpin potensial yang memahami ke2a"iban
mereka. Selain itu "uga untuk mempromosikan partai politik untuk men"adi institusi demokratis
yang e%ekti% dalam memba2akan aspirasi konstituen mereka, dalam pemerintahan maupun
dalam oposisi, dan memungkinkan pelayanan publik.
Making DomenNs olitical Angagement A%%ecti:e, sebuah program yang mempela"ari
keterlibatan politik perempuan di &ali. rogram ini mengambil pendekatan berbasis bukti
langsung, dimulai dengan tahapan penelitian untuk mempela"ari tingkatan dan isu di seputar
keterlibatan politik perempuan dan kemudian menggunakan bahan-bahan ini sebagai bahan
in%ormasi bagi para akti%is yang membangun temuan penelitian ini.
B. Peluang Bal Dem!%ra%$ )!rum
#.
http=BB222.institute%orpeaceanddemocracy.orgBipd-programs-and-acti:itiesBcurrent-programs diakses pada
tanggal )) September -$)-
.-
eluang yang dimiliki oleh &ali Democracy ;orum sebagai upaya untuk mema"ukan
demokrasi dan sebagai a"ang untuk bertukar pengalaman dalam mempromosikan nilai-nilai
demokrasi dan perdamaian ini amatlah besar. 0al ini terbukti dari semakin luasnya dimensi
demokrasi yang dibahas pada tiap pertemuan tahunannya. Selain itu "umlah peserta dan negara
pengamat yang semakin bertambah menun"ukkan adanya peningkatan "umlah negara yang
concern dengan penerapan demokrasi di negara mereka.
!amun demokrasi bukanlah suatu hal yang bisa dipaksakan dari luar. Demokrasi perlu
untuk sesuai dengan nilai-nilai lokal suatu masyarakat, untuk dapat diterapkan di masyarakat
tersebut. 8nilah peluang bagi &ali Democracy ;orum dalam mencari dan menemukan cara-cara
penerapan demokrasi yang sesuai bagi negara-negara dengan kultur budaya dan norma-norma
hidup yang berbeda-beda. roses diskusi dan berbagi pengalaman ini "uga memungkinkan
ter"adinya interaksi lebih "auh diantara para peserta yang berasal dari berbagai negara yang
berbeda-beda, sehingga proses pengenalan dan penyamaan persepsi dapat berlangsung secara
lebih mendalam.
elaksanaan &ali Democracy ;orum yang mengedepankan diskusi dan berbagi
pengalaman "uga sesuai dengan koridor diplomasi 8ndonesia yang mengedepankan so%t po2er
dalam mencari dan menemukan akar permasalahan yang menghalangi ter"adinya proses
demokrasi.
./
BAB /
Kesm"ulan dan saran.saran
A. Kesm"ulan
eranan &ali Democracy ;orum sebagai sebuah bentuk ker"asama internasional dalam
mema"ukan demokrasi adalah sebagai 2u"ud usaha untuk menemukan cara-cara yang paling
sesuai dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi di negara-negara dengan kultur budaya dan
norma-norma hidup yang berbeda-beda. 9saha ini didasari akan pentingnya usaha dalam
menemukan %ormulasi yang tepat dalam menerapkan nilai-nilai dan institusi demokrasi. ara
peserta &D; yang terdiri dari cakupan akademisi, praktisi media massa, pe"abat pemerintahan,
hingga pada kelompok sipil dan masyarakat a2am, menun"ukkan bah2a %orum ini menyadari
"ika demokrasi itu harus diterapkan secara menyeluruh disegala aspek.
Dalam setiap pertemuannya, %orum ini kemudian merumuskan aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi dan tindakan-tindakan apa yang perlu
dilakukan dalam mendukung ter2u"udnya penerapan nilai-nilai demokrasi tersebut. Selain itu,
.#
dibentuknya 8D sebagai perpan"angan tangan &D; dalam mengimplementasikan hasil-hasil
yang diperoleh dalam pertemuan tahunan &D; menun"ukkan 2u"ud nyata peran &D; dalam
mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan perdamaian, namun "uga senantiasa menge:aluasi
se"auh mana keberhasilan yang telah dicapai dan langkah-langkah apa yang akan diambil
selan"utnya.
&D; sebagai %orum yang digagas oleh 8ndonesia menun"ukkan 2u"ud partisipasi
8ndonesia dalam mema"ukan demokrasi di 2ilayah (SA(! pada khususnya, dan (sia pada
umumnya. Sebagai negara yang dianggap berhasil dalam mema"ukan demokrasi, 8ndonesia
merasa perlu dalam membagi pengalaman, namun sekaligus "uga mengambil pela"aran dari
negara-negara lain yang sedang maupun telah berhasil dalam transisi menu"u negara yang
demokratis. Dengan adanya &D;, 8ndonesia akan memiliki peluang untuk melaksanakan hal
tersebut, sekaligus "uga membuka ker"asama dengan negara-negara lain untuk semakin
mema"ukan demokrasi.
erlu disadari, bah2a &D; adalah sebuah %orum yang bersi%at in%ormal, dalam artian
hasil-hasil yang disepakati dalam %orum ini tidak memiliki landasan yang mengikat. !amun
2u"ud implementasi daripada hasil-hasil tersebut akan dilaksanakan oleh 8D pada setiap
tahunnya sesuai dengan tema &D; yang berlangsung pada saat itu.
B. #aran.saran
0endaknya untuk kedepannya, negara-negara peserta &ali Democracy ;orum
semakin mempererat ker"asama dalam usaha mema"ukan demokrasi dengan
meman%aatkan %orum ini sebagai a"ang untuk saling berkomunikasi dan men"alin
hubungan melalui ker"asama yang saling menguntungkan.
.5
0endaknya untuk kedepannya, para peserta %orum &ali Democracy ;orum
diperluas lingkupannya dengan semakin mengikut-sertakan para pemuda dan pela"ar,
kemudian program-program yang disepakati untuk dilaksanakan semakin beragam dan
menyentuh semua aspek yang dapat mendukung semakin ter2u"udnya nilai-nilai
demokrasi.
0endaknya negara-negara peserta &ali Democracy ;orum ini menyadari
pentingnya %orum ini, dan men"amin kelangsungan program-program yang disepakati
pada %orum ini didalam negeri masing-masing dengan memberikan bantuan anggaran dan
teknis sebisa mungkin.
.4
Da%tar ustaka
Buku
&anyu er2ita, (nak (gung dan Mochamad Yani, Yanyan, en&antar (lmu Hu+un&an
(nternasional, &andung= 6ema"a 6osdakarya, -$$5.
&entham, <eremy, 7he Dorks o% <eremy&entham, :ol )), Adinburgh= D. 7ait, )'#/
&obbio, !, *!ic! Socialism., 1ambridge= olity ress, )3'.
------------- Democracy and Dictators!ip, 1ambride= olity ress, )3'.
1allinicos, (. 7he /e%en&e of History" Mar0ism and t!e 1ast 1uropean /e%olutions,
1ambridge= olity ress, )33)
1hee:er, Daniel S., dan 0a:iland <r., 0. ;ield, #r&ani)in& For eace " (nternational
#r&ani)ation in *orld 'ffair, !e2 York= 0oughton Mi%%lin 1o, )34..
1lapham, 1, dan Diseman, <, 1onclusion= assessing the prospects %or the consolidation o%
democracy in (%rica, Democracy and olitical 1hange in (%rica, Eondon= 6outledge, )335
Dahl, 6obert (, olyarc!y" articipation and #pposition, !e2 0a:en= Yale 9ni:ersity ress,
)3.)
Diamond, Earry. Ein,, <. <uan, dan Martin Eipset, Seymour, Democracy in De%elopin&
Countries, &oulder, Eynne 6ienner, )33'
5arreton, M. dalam Manor, <, *ed+ olitical Democrati,ation in Eatin (merica and 7he 1risis in
aradigms, /et!inkin& $!ird *orld olitics, 0arlo2= Eongman, )33)
..
0ayness, <e%%,, Demokrasi dan Masyarakat Sipil di Dunia Ketiga= 5erakan olitik &aru Kaum
7erpinggir, Yayasan >bor 8ndonesia, <akarta, -$$$
0elds, Model o% Democracy.
0untington, Samuel , olitical De:elopments and olitical Decay dalam *orld olitic :ol.).
no. /, )345
<esudason, <, Statist Democracy and the Eimits to 1i:il Society in Malaysia, <ournal o%
1ommon2ealth and 1omparati:e olitics, )335
Krouse, 6. D, Democratic 7heory and ractice, 1ambridge= 1ambridge 9ni:ersity ress, )3'/
Eiddle, 6. Dilliam, Moderni,ing 8ndonesian olitics dalam olitical articipation in Modern
(ndonesia, !e2 0a:en= Yale 9ni:ersity South Aast (sian Studies, )3./
Eipset, Seymour M. olitical Man" Social Bases of olitics, !e2 York= (nchor, )34/
&ell, Daniel, $!e 1nd of (deolo&y, !e2 York= 1ollier, )34$
Madison, <ames, dalam Meyers, M, $!e Mind of $!e Founder" Sources of $!e olitical $!ou&!t
of -ames Madison, 8ndianapolis= &obbs-Merrill, )3./
MarH, Karl, $!e Ci%il *ar in France, eking= ;oreign Eanguages ress, )3.$
MasNoed, Mochtar. (ndonesian 1conomy and olitical Structure, disertasi doktor, >hio State
uni:ersity, )3'/
Migdal, <. Strong Societies and Deak States= State-Society 6elation and State 1apabilities in the
7hird Dorld, rinceton= rinceton 9ni:ersity ress, )33'
!ielsen, 0ans-<orgen, Den C!ilenske $ransitionproces, (arhus= 9ni:ersity o% (arhus, 8nstitute
o% olitical Science. )33)
otter, D, dalam 0elds, D *ed+ Democrati,ation in (sia, rospect for Democracy, 1ambridge=
olity, )33/
,e2orski, (dam, Democracy and t!e Market" olitical and 1conomic /eforms in 1astern
1urope and 2atin 'merica, 1ambridge= 1ambridge 9ni:ersity ress, )33)
6udy, 7. May, Hukum (nternasional 2, &andung= 6e%ika (ditama, -$$-
------------------, Studi Strate&is Dalam $ransformasi Sistem (nternasional asca eran& Din&in,
&andung= 7. 6e%ika (ditama, -$$-.
Schumpeter, <oseph. Capitalism,Socialism and Democracy *)3#-@ reprint, Eondon=(llen and
9n2in, )3.4
.'
Shin, D. 1, >n 7he 7hird 2a:e o% Democrati,ation= a Synthesis and e:aluation o% the recent
theory and research, *orld olitics
Dhitehead, E, dalam 0eld, D *ed+ 7he (lternati:es o% Eiberal Democracy= a Eatin erspecti:e,
rospects %or Democracy, 1ambridge= olity, )33/
#tus Internet
http=BB222.embassyo%indonesia.orgBe:entsBbaliOdemocracyO%orumO888.htm
http=BB222.institute%orpeaceanddemocracy.orgB
http=BB222.institute%orpeaceanddemocracy.orgB2p-contentBuploadsB-$)-B$.B1omprehensi:e-
rogram-report--$)$--$)).pd%
http=BB222.institute%orpeaceanddemocracy.orgBipd-programs-and-acti:itiesBpast-pro"ect
http=BB222.institute%orpeaceanddemocracy.orgBipd-programs-and-acti:itiesBcurrent-programs
http=BB222.scribd.comBdocB)4$.5..'BDemokrasi,
http=BBphicumbrit,.blogspot.comB-$)$B$4Bpengertian-demokrasi-menurut-para-ahli.html
http=BB222.embassyo%indonesia.orgBe:entsBbaliOdemocracyO%orumO888.htm
http=BB222.kemlu.go.idBagesB8n%ormationSheet.aspHC8DJ#.PlJid
http=BB222.mo%a.go."pBregionBasia-paciBindonesiaBbd%Bstate)))-.html
.3

Anda mungkin juga menyukai