Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH PERKEMBANGAN

DEMOKRASI DAN
DEMOKRASI DI INDONESIA
Kelompok 13
Anggota Kelompok 13 :

Siti Pujiyanti Adha

Aliefa Nazwa Aulia

Melanie Felissa Gunawan


PENDAHULUAN
◦ LATAR BELAKANG
Demokrasi adalah sistem politik di mana seluruh rakyat membuat, dan berhak membuat
keputusan dasar mengenai soal-soal penting dalam kebijakan publik.
Definisi demokrasi yang cukup terkenal berasal dari Abraham Lincoln yang berpendapat
bahwa demokrasi adalah pemerintahan untuk rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Makna kata demokrasi adalah ”kekuasaan oleh rakyat” istilah ini pertama kali digunakan
pada abad kelima SM oleh sejarawan Yunani kuno Herodontus dengan memadukan kata demos
yang berarti rakyat dan kratein yang berarti berkuasa.
SEJARAH
DEMOKRASI
Kelompok 13
◦ SEJARAH DEMOKRASI DI YUNANI KUNO
Berdasarkan informasi dari situs History Extra yang dikelola oleh BBC, konsep demokrasi dipercaya berasal dari Kota Athena. Namun, sebenarnya praktek demokrasi
mungkin saja sudah pernah terlaksana di berbagai daerah kecil lainnya.

Lalu, siapa yang punya ide untuk memulai demokrasi? Seorang bangsawan Yunani bernama Solon, yang juga merupakan seorang penyair, bisa dibilang punya andil dalam
konsep demokrasi. Solon bukanlah seorang demokrat, ia juga tidak benar-benar pernah membuat landasan bahwa rakyat yang menjadi pengatur pemerintahan.

Namun, di abad ke-6 SM, Solon membuat kebijakan yang bisa dibilang menjadi cikal bakal demokrasi. Saat itu, rakyat di Athena sedang bergejolak. Masyarakat di kuasai
oleh para bangsawan yang memiliki tanah bagus dan tentunya juga berkuasa di pemerintahan (Britannica, 2021).

Mereka terlilit hutang dan upah mereka seringkali dipotong. Parahnya, mereka para petani miskin, terkadang dijual untuk menjadi budak. Kalau hal tersebut dibiarkan
begitu saja, kemungkinan akan terjadi revolusi berdarah seperti bagian Yunani kuno lainnya. Karena itu, Solon akhirnya membuat sebuah solusi untuk masalah tersebut dengan
mengeluarkan beberapa kebijakan seperti berikut :

1. Penghapusan hutang.

2. Budak akibat hutang dibebaskan.

3. Pelarangan ekspor kecuali minyak zaitun.

4. Perajin imigran diberi kewarganegaraan.

5. Rakyat dibagi menjadi empat kelas sesuai dengan penghasilan mereka masing-masing.

6. Hak suara didistribusikan terhadap empat kelas yang ada.

Dilansir dari BBC (2011), kebijakan reformasi konstitusi yang ia buat tadi, menjadi dasar demokrasi yang kemudian dimulai oleh seorang aristokrat (bangsawan) bernama
Cleisthenes. Di abad ke-4, ada sekitar 1500 poleis (kota) yang tersebar di sekitar Laut Hitam dan Laut Mediterania yang memiliki bentuk pemerintahan masing-masing.
o
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI EROPA

Sementara sistem demokrasi di Yunani telah berlangsung sejak lama, demokrasi di Eropa baru dimulai sekitar abad ke-6 hingga ke-15. Pada
masa itu di Eropa berlaku sistem Vassal (budak) dan Lord (tuan). Kebebasan sangat dibatasi pada masa itu, semua aspek kehidupan sosial dan
spiritual dikuasi oleh Paus dan kaum gereja.

Demokrasi tumbuh di Eropa bagian barat karena kebanyakan kaum budak dan rakyat jelata ingin melepaskan diri dari kebiasaan adat.
Kekuasaan otoritas gereja yang tidak selalu adil dan menyejahterakan seluruh masyarakat membuat orang-orang kecil merasa tidak dihargai.
Mereka pun bangkit dengan mengubah sistem menjadi demokrasi.

Beberapa negara di Eropa Barat telah mengaku menjadi negara demokratis, namun banyak yang belum sepenuhnya menjalankan sistem
demokrasi. Contoh negara besar yang nyata beralih sistem ke demokrasi tercatat dalam sejarah keruntuhan Uni Soviet. Setelah negara ini
mengalami konflik sampai pecah menjadi beberapa negara kecil, negara pecahan ini menerapkan sistem demokratis karena tidak ingin
mengulang lagi sejarah kelam sosialis – komunis.

Pemkembangan demokrasi di Eropa juga turut dipengaruhi oleh kemunculan Magna Charta (piagam besar) di Inggris pada 12 Juni 1215.
Magna Charta muncul sebagai akibat perselisihan antara Paus dan para kaum gereja dengan raja, yang waktu itu diperintah oleh raja John.
Perselisihan terjadi atas pemberberlakuan hak dan keinginan raja yang harus didasarkan pada hukum yang legal.

Keberadaan Magna Charta ini memang tak banyak dirasakan dampaknya oleh rakyat jelata, mengingat hanya berlaku untuk kalangan
bangsawan dan raja saja, namun kemunculan piagam ini menjadi langkah awal berlakunya demokrasi di benua biru.
o
PENGARUH REVOLUSI AMERIKA DAN PERANCIS
Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan demokrasi di
Indonesia. Berikut contoh-contohnya :
1. Inspirasi Ideologi: Revolusi Amerika (1775-1783) dan Revolusi Prancis (1789-1799) mengilhami gerakan-gerakan
perlawanan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
2. Gerakan Nasionalisme: Pengaruh revolusi Amerika dan Prancis membantu memperkuat semangat nasionalisme di
Indonesia.
3. Pemisahan Kekuasaan: Konsep pemisahan kekuasaan yang diperkenalkan oleh Montesquieu dalam Revolusi Prancis,
mempengaruhi tatanan politik Indonesia.
4. Hak Asasi Manusia: Prinsip-prinsip hak asasi manusia yang diperjuangkan dalam kedua revolusi tersebut memengaruhi
perkembangan hukum dan perlindungan hak-hak individu di Indonesia.
5. Semangat Perlawanan: Semangat perlawanan melawan penjajah yang dilihat dalam kedua revolusi tersebut memberikan
dorongan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda.
6. Demokrasi sebagai Model: Model demokrasi yang muncul dari revolusi Amerika dan Prancis menjadi acuan bagi
perancangan sistem politik di Indonesia pasca-kemerdekaan.

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa implementasi demokrasi di Indonesia tidak selalu berjalan mulus, dan negara ini
mengalami tantangan dan perubahan dalam perjalanan sejarah demokrasinya. Namun, revolusi Amerika dan Prancis tetap
menjadi titik tolak penting dalam membentuk pandangan politik dan perkembangan demokrasi di Indonesia.
KONSEP
DEMOKRASI
Kelompok 13
Prinsip dan Pilar DEMOKRASI
◦ Prinsip-prinsip Demokrasi ◦ Pilar-pilar Demokrasi
Adapun yang menjadi prinsip-prinsip demokrasi ditinjau dari pendapat 1. Demokrasi Ketuhanan Yang Maha Esa
Alamudi yang kemudian dikenal dengan soko guru demokrasi adalah
sebagai berikut : 2. Demokrasi dengan Kecerdasan
1. Kedaulatan rakyat. 3. Demokrasi yang Berkedaulatan Rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
4. Demokrasi dengan Rule of Law
3. Kekuasaan mayoritas.
5. Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara
4. Hak-hak minoritas.
6. Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia
5. Jaminan hak asasi manusia.
7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
6. Pemilihan yang bebas dan jujur.

7. Persamaan di depan hukum. 8. Demokrasi dengan Otonomi Daerah

8. Proses hukum yang wajar. 9. Demokrasi dengan Kemakmuran


9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional. 10. Demokrasi yang Berkeadilan Sosial
10.Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.

11.Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.


PILAR-PILAR
DEMOKRASI DI
INDONESIA
Kelompok 13
SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata, yaitu sistem dan pemerintahan. Kata sistem dalam bahasa Inggris mengandung makna system,
yang berarti tatanan, susunan, jaringan, dan cara. Sedangkan istilah sistem dalam bahasa Yunani (systema) mengandung pengertian : 1) sebagai keseluruhan
yang tersusun dari banyak bagian, dan 2) hubungan yang berlangsung antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur.
Sedangkan pemerintahan berasal dari kata pemerintah dan kata pemerintah berasal dari kata perintah. Jadi, pengertian pemerintahan secara keseluruhan
adalah organ yang berwenang memproses pelayanan publik dan berkewajiban memproses pelayanan sipil bagi setiap orang melalui hubungan
pemerintahan, sehingga setiap anggota masyarakat yang bersangkutan menerimanya pada saat diperlukan, sesuai dengan tuntutan (harapan) yang
diperintah.
Indonesia sendiri memilih Sistem Presidensial sebagai dasar dari pemerintahan untuk negara ini. Sistem presidensi atau disebut juga dengan sistem
kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan
legislatif.
Untuk disebut sebagai sistem presidensial, setidaknya bentuk pemerintahan harus memiliki tiga unsur yaitu:
◦ Presiden yang dipilih rakyat
◦ Presiden secara bersamaan menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan dan dalam jabatannya ini mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan
yang terkait.
◦ Presiden harus dijamin memiliki kewenangan legislatif oleh UUD atau konstitusi.
Dalam sistem presidensial, presiden memiliki kedudukan yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan
politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan
terlibat masalah kriminal, kedudukan presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil
presiden akan menggantikan posisinya.
PROSES PEMILIHAN UMUM
Pemilihan umum di Indonesia menganut asas "LUBER" yang merupakan singkatan dari "Langsung, Umum, Bebas dan
Rahasia". Asas "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru.
◦ "Langsung" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan.
◦ "Umum" berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara.
◦ "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
◦ "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.
Kemudian pada era reformasi berkembang pula asas "Jurdil" yang merupakan singkatan dari "Jujur dan Adil". Asas "jujur"
mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara
yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk
menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas "adil" adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa
ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya
kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.
HAK ASASI MANUSIA
Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa Prancis: droits de
l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia
berlaku kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal. HAM pada
prinsipnya tidak dapat dicabut, tidak dapat dibagi-bagi, saling berhubungan, dan saling
bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau dalam kata lain,
negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak
asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan
oleh swasta.
FUNGSI DAN PERAN
DEMOKRASI DI
INDONESIA
Kelompok 13
Berikut adalah fungsi dan peran demokrasi di Indonesia secara singkat:

• Mewujudkan kedaulatan rakyat


• Menjamin hak asasi manusia
• Mendorong akuntabilitas pemerintah
• Melindungi keanekaragaman dan pluralisme
• Mendorong pembangunan ekonomi dan sosial
• Menjaga stabilitas politik
• Mendorong partisipasi masyarakat
• Menjaga keseimbangan kekuasaan

Fungsi dan peran demokrasi di Indonesia sangat penting dalam menjalankan sistem pemerintahan
yang adil, partisipatif, dan berkeadilan. Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami dinamika
yang cukup kompleks dan menjalani perkembangan yang sangat dinamis. Oleh karena itu, penting
bagi masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam menjaga dan memperkuat demokrasi di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai