DEMOKRASI DAN
DEMOKRASI DI INDONESIA
Kelompok 13
Anggota Kelompok 13 :
Lalu, siapa yang punya ide untuk memulai demokrasi? Seorang bangsawan Yunani bernama Solon, yang juga merupakan seorang penyair, bisa dibilang punya andil dalam
konsep demokrasi. Solon bukanlah seorang demokrat, ia juga tidak benar-benar pernah membuat landasan bahwa rakyat yang menjadi pengatur pemerintahan.
Namun, di abad ke-6 SM, Solon membuat kebijakan yang bisa dibilang menjadi cikal bakal demokrasi. Saat itu, rakyat di Athena sedang bergejolak. Masyarakat di kuasai
oleh para bangsawan yang memiliki tanah bagus dan tentunya juga berkuasa di pemerintahan (Britannica, 2021).
Mereka terlilit hutang dan upah mereka seringkali dipotong. Parahnya, mereka para petani miskin, terkadang dijual untuk menjadi budak. Kalau hal tersebut dibiarkan
begitu saja, kemungkinan akan terjadi revolusi berdarah seperti bagian Yunani kuno lainnya. Karena itu, Solon akhirnya membuat sebuah solusi untuk masalah tersebut dengan
mengeluarkan beberapa kebijakan seperti berikut :
1. Penghapusan hutang.
5. Rakyat dibagi menjadi empat kelas sesuai dengan penghasilan mereka masing-masing.
Dilansir dari BBC (2011), kebijakan reformasi konstitusi yang ia buat tadi, menjadi dasar demokrasi yang kemudian dimulai oleh seorang aristokrat (bangsawan) bernama
Cleisthenes. Di abad ke-4, ada sekitar 1500 poleis (kota) yang tersebar di sekitar Laut Hitam dan Laut Mediterania yang memiliki bentuk pemerintahan masing-masing.
o
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI EROPA
Sementara sistem demokrasi di Yunani telah berlangsung sejak lama, demokrasi di Eropa baru dimulai sekitar abad ke-6 hingga ke-15. Pada
masa itu di Eropa berlaku sistem Vassal (budak) dan Lord (tuan). Kebebasan sangat dibatasi pada masa itu, semua aspek kehidupan sosial dan
spiritual dikuasi oleh Paus dan kaum gereja.
Demokrasi tumbuh di Eropa bagian barat karena kebanyakan kaum budak dan rakyat jelata ingin melepaskan diri dari kebiasaan adat.
Kekuasaan otoritas gereja yang tidak selalu adil dan menyejahterakan seluruh masyarakat membuat orang-orang kecil merasa tidak dihargai.
Mereka pun bangkit dengan mengubah sistem menjadi demokrasi.
Beberapa negara di Eropa Barat telah mengaku menjadi negara demokratis, namun banyak yang belum sepenuhnya menjalankan sistem
demokrasi. Contoh negara besar yang nyata beralih sistem ke demokrasi tercatat dalam sejarah keruntuhan Uni Soviet. Setelah negara ini
mengalami konflik sampai pecah menjadi beberapa negara kecil, negara pecahan ini menerapkan sistem demokratis karena tidak ingin
mengulang lagi sejarah kelam sosialis – komunis.
Pemkembangan demokrasi di Eropa juga turut dipengaruhi oleh kemunculan Magna Charta (piagam besar) di Inggris pada 12 Juni 1215.
Magna Charta muncul sebagai akibat perselisihan antara Paus dan para kaum gereja dengan raja, yang waktu itu diperintah oleh raja John.
Perselisihan terjadi atas pemberberlakuan hak dan keinginan raja yang harus didasarkan pada hukum yang legal.
Keberadaan Magna Charta ini memang tak banyak dirasakan dampaknya oleh rakyat jelata, mengingat hanya berlaku untuk kalangan
bangsawan dan raja saja, namun kemunculan piagam ini menjadi langkah awal berlakunya demokrasi di benua biru.
o
PENGARUH REVOLUSI AMERIKA DAN PERANCIS
Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan demokrasi di
Indonesia. Berikut contoh-contohnya :
1. Inspirasi Ideologi: Revolusi Amerika (1775-1783) dan Revolusi Prancis (1789-1799) mengilhami gerakan-gerakan
perlawanan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
2. Gerakan Nasionalisme: Pengaruh revolusi Amerika dan Prancis membantu memperkuat semangat nasionalisme di
Indonesia.
3. Pemisahan Kekuasaan: Konsep pemisahan kekuasaan yang diperkenalkan oleh Montesquieu dalam Revolusi Prancis,
mempengaruhi tatanan politik Indonesia.
4. Hak Asasi Manusia: Prinsip-prinsip hak asasi manusia yang diperjuangkan dalam kedua revolusi tersebut memengaruhi
perkembangan hukum dan perlindungan hak-hak individu di Indonesia.
5. Semangat Perlawanan: Semangat perlawanan melawan penjajah yang dilihat dalam kedua revolusi tersebut memberikan
dorongan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda.
6. Demokrasi sebagai Model: Model demokrasi yang muncul dari revolusi Amerika dan Prancis menjadi acuan bagi
perancangan sistem politik di Indonesia pasca-kemerdekaan.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa implementasi demokrasi di Indonesia tidak selalu berjalan mulus, dan negara ini
mengalami tantangan dan perubahan dalam perjalanan sejarah demokrasinya. Namun, revolusi Amerika dan Prancis tetap
menjadi titik tolak penting dalam membentuk pandangan politik dan perkembangan demokrasi di Indonesia.
KONSEP
DEMOKRASI
Kelompok 13
Prinsip dan Pilar DEMOKRASI
◦ Prinsip-prinsip Demokrasi ◦ Pilar-pilar Demokrasi
Adapun yang menjadi prinsip-prinsip demokrasi ditinjau dari pendapat 1. Demokrasi Ketuhanan Yang Maha Esa
Alamudi yang kemudian dikenal dengan soko guru demokrasi adalah
sebagai berikut : 2. Demokrasi dengan Kecerdasan
1. Kedaulatan rakyat. 3. Demokrasi yang Berkedaulatan Rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
4. Demokrasi dengan Rule of Law
3. Kekuasaan mayoritas.
5. Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara
4. Hak-hak minoritas.
6. Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia
5. Jaminan hak asasi manusia.
7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
6. Pemilihan yang bebas dan jujur.
Fungsi dan peran demokrasi di Indonesia sangat penting dalam menjalankan sistem pemerintahan
yang adil, partisipatif, dan berkeadilan. Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami dinamika
yang cukup kompleks dan menjalani perkembangan yang sangat dinamis. Oleh karena itu, penting
bagi masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif dalam menjaga dan memperkuat demokrasi di
Indonesia.