Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL


TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.)
DENGAN PEMBERIAN MIKORIZA DAN BACILLUS
PADA LAHAN PASIR PANTAI BUGEL KULON PROGO

Usulan Penelitian untuk Tesis S-2


Program Studi Agronomi

Oleh :
Bimo Pramesthi Putro
16/403778/PPN/04075

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GAJAH MADA
JULI 2018
Usulan Penelitian
KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.)
DENGAN PEMBERIAN MIKORIZA DAN BACILLUS
PADA LAHAN PASIR PANTAI BUGEL KULON PROGO

Di ajukan oleh
Bimo Pramesthi Putro
16/403778/PPN/04075

Telah disetujui oleh


Pembimbing Utama

Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc Tanggal

Mengetahui
Pengelola Pascasarjana Pertanian
Program Studi Agronomi

(Ir. Budiastuti Kurniasih, M.Sc. Ph.D)

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya
sehingga penulisan proposal penelitian dengan judul “KAJIAN PERTUMBUHAN
DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.)
DENGAN PEMBERIAN MIKORIZA DAN BACILLUS PADA LAHAN PASIR
PANTAI BUGEL KULON PROGO” dapat diselesaikan untuk kemudian secepatnya
dilakukan penelitian untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar
kesarjanaan Strata 2 (S2). Kenyamanan adalah tujuan akhir dari semua usaha yang
kita lakukan, dan kenyamanan bagi saya adalah ketika saya dapat memenuhi pesan
terakhir Ayah tercinta Alm. Poniman ,S.Pd untuk mendapatkan gelar kesarjanaan
Strata 2 (S2). Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang membantu dan membimbing selama proses penelitian maupun
penulisan. Ucapan terima kasih ini disampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc selaku dosen pembimbing utama dan
selaku pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dan arahan selama saya menjalani perkuliahan
hingga penelitian.
2. Ibu Ir. Budiastuti Kurniasih, M.Sc. Ph.D selaku dosen pendamping yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan selama
penelitian.
3. Ibu tercinta di Pangkalan Bun yang selalu mendoakan dan mendukung
moril dan materi serta semangat hingga saya sampai disini.
4. Teman-teman seperjuangan Program Magister, Pascasarjana Fakultas
Pertanian UGM angkatan 2016 untuk semangat dan kenangan serta
menjadi bagian dalam perjalanan studi saya.
Saya menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan proposal ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.

Yogyakarta, JULI 2018

DAFTAR ISI
JUDUL PROPOSAL ...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................
1.3 TUJUAN PENELITIAN ............................................................................
1.4 MANFAAT PENELITIAN .........................................................................
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN ............................................................

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 CABAI MERAH KERITING (Capsicum annuum L.).................................
2.2 PASIR PANTAI.........................................................................................
2.3 MIKORIZA ...............................................................................................
2.4 BACILLUS ...............................................................................................

BAB 3 METODE
3.1 TEMPAT DAN PENELITIAN ...................................................................
3.2 BAHAN DAN ALAT .................................................................................
3.3 RANCANGAN PENELITIAN ...................................................................
3.4 VARIABLE PENGAMATAN ....................................................................
3.5 ANALISIS DATA ......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................


LAMPIRAN .............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.) adalah komoditas yang
menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia, ketersediaan cabai keriting di
Indonesia sering kali terjadi kenaikan harga yang sangat fluktuatif. Untuk
menstabilkan harga cabai keriting diperlukan ketersediaan pasokan cabai
keriting yang memadai kebutuhan masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan
hasil komoditas ini perlu diadakan usaha perluasan lahan dan mempersiapkan
benih agar tahan dalam kondisi apapun.
Perluasan lahan pertanian dibutuhkan untuk mengamankan ketersediaan
cabai keriting agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dan harga cabai keriting
relatif lebih stabil. Lahan marginal pun dipandang sebagai target perluasan
pertanian dengan kebutuhan khusus yang masih dapat diusahakan. Kebutuhan
khusus tersebut dikarenakan lahan pasir memiliki kekurangan seperti sangat
minimnya bahan organik, hal tersebut yang mengakibatkan pasir pantai
memiliki daya ikat air yang rendah.
Penambahan bahan organik sangat diperlukan dalam mempersiapkan
lahan pasir agar dapat dilakukan kegiatan pertanian dengan baik, serta
dilakukan penambahan agen biologis untuk mengefisiensikan penyerapan
bahan organik serta memberikan ketahanan terhadap tanaman. Agen biologis
yang digunakan Jamur Mikoriza yang bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan dan pemanfaatan Bacillus sp sebagai agen biologis yang mampu
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan bisa menjadi bahan
organik tanah.
Pemanfaatan bahan organik dan agen biologis diharapkan dapat
membantu pertumbuhan cabai keriting dengan baik pada lahan pasir pantai
sehingga mampu memberikan hasil yang baik pula.

1.2 Perumusan Masalah


a. Apakah ada peningkatan hasil baik secara morfologi dan anatomi serta hasil
panen dan biomasa cabai keriting dari perlakuan penambahan Mikoriza dan
Bacillus Sp pada lahan pasir pantai ?
b. Pada aplikasi Bacillus Sp berapa kalikah hasil terbaik yang ditunjukkan
Cabai Keriting ?
1.3 Tujuan Penelitian
Kajian pemanfaatan Jamur Mikoriza dan Bacillus Sp ini bertujuan untuk
mendapatkan data, fakta dan informasi yang jelas melalui tanggapan
pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai Keriting di lahan pasir pantai :
a. Mengetahui pengaruh penambahan Mikoriza dan Bacillus Sp pada Cabai
keriting di lahan pasir pantai.
b. Mengetahui tanggapan tanaman terhadap frekuensi aplikasi Bacillus Sp
pada Cabai keriting di lahan pasir pantai.
1.4 Manfaat Penelitian
Petani dapat meningkatan hasil cabai dengan cara sederhana dan
memanfaatkan agen biologis dalam perawatan untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bermaksud mengkaji pengaruh pemberian Jamur Mikoriza
pada benih dan pengaplikasikan Bacillus Sp terhadap hasil dan pertumbuhan
tanaman cabai merah keriting pada lahan pasir pantai.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.)
Cabai Merah merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai
ekonomis cukup penting. Konsumsi cabai relatife naik setiap tahunnya
namun dengan harga yang Fluktuasi disebabkan pasokan yang sangat
dipengaruhi musim dan luas wilayah tanam yang tidak seluas tanaman lain.
Upaya peningkatan produksi cabaipun menyebar hingga memanfaatkan
lahan-lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal seperti lahan
marginal salin di daerah pantai.
Tanaman cabai merah dapat tumbuh dengan baik pada berbagai jenis
tanah dengan drainase dan aerasi tanah yang cukup baik. Tanah yang ideal
untuk penanaman cabai adalah tanah yang gembur, remah, mengandung
cukup bahan organik, bebas dari gulma, dengan pH tanah 6-7 kelembaban
tanah dalam keadaan kepasitas lapang dan suhu tanah antara 20-30 oC
(Sumarni, N. dan A. Muharam. 2005. Budidaya Tanaman Cabai Merah Seri
Panduan Teknis PTT Cabai Merah No.2 Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
34 hal)

2.2 Pasir Pantai


Kualitas lahan pasir pada lahan yang telah digunakan selama 11 dan
19 tahun lebih baik dibanding tanah asli. Indeks kualitas tanah 0,35 pada
umur penggunaan lahan 19-28 tahun, 0,32 umur penggunaan lahan 11-18
tahun dan 0,28 umur penggunaan lahan 1-10 tahun dan 0,17 lahan tanah
pasir asli. Secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa produktivitas tanah rendah dilihat dari aspek C-organik,
KTK, tekstur dan wama (Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat 1994: Tabu
et al. (2005).
Penambahan pupuk organik yaitu Pupuk Kandang dari kotoran Ayam
dengan kandungan unsur haranya N 3,21%, P2O5 3,21%, K2O 1,57%, Ca
1,57%, Mg 1,57%, Mn 250 ppm dan Zn 315 ppm (Wiryanta dan Bernardius,
2002)

Parameter Umur Amelioran


Asli 1-10 tahun 11-18 tahun 19-28 tahun
Tekstur (%)
Pasir (%) 98,87 a 97,82 ab 96,98 ab 96,80 b
Debu (%) 0,88 b 1,43 b 2,25 b 3,28 a
Liat (%) 0,25 ns 0,76 ns 0,50 ns 0,76 ns
Kelas Tekstur Pasiran
pH (H2O) (%) 6,55 ab 6,21 bc 6,90 a 5,88 c
C-organik (%) 0,15 c 0,25 bc 0,34 ab 0,43 a
N-total (%) 0,01 ns 0,02 ns 0,02 ns 0,03 ns
P2O5 (ppm/100g) 15,76 c 89,35 ab 139,03 ab 172,55 a
K-dd (ppm/100g) 0,32 ns 0,18 ns 0,26 ns 0,25 ns
BV (g/cc) 1,80 b 2,73 a 1,78 b 1,65 c
BJ (g/cc) 2,85 ns 2,81 ns 2,80 ns 2,85 ns
Porositas (%) 0,37 b 0,37 b 0,36 b 0,42 a
Indek Kualitas Lahan 0,17 b 0,28 ab 0,32 a 0,35 a
IKA (D+L) Pasir 0,01 ns 0,022 ns 0,031 ns 0,042 ns

Mikoriza adalah hubungan simbiotik dan mutualistik antara akar


tanaman atau sel-sel akar yang hidup terutama sel epidermis dan korteks
(rhiza) dengan jamur non pathogen (myces), dan istilah mikoriza (jamur akar)
pertama kali diterapkan untuk asosiasi jamur dengan pohon pada tahun
1885 oleh A. B Frank, seorang ahli patologi hutan dari Jerman (Handayanto
& Hairiah,2007)( Handayanto, E., and K. Hairiah. "Biologi Tanah." Pustaka Adipura.
Yogyakarta 287 (2007).

Ada tiga jenis mikoriza yang dapat bersimbiosis dengan akar tanaman
yaitu ektomikoriza, endomikoriza, dan ektendomikoriza. Jenis Endomikoriza
yang paling banyak dijumpai adalah fungi mikoriza arbuskular (FMA).
Endomikoriza membentuk struktur karakteristik khusus yang disebut
arbuskular dan vesikular. Arbuskular merupakan hifa bercabang, terbentuk
dalam sel-sel korteks akar yang dapat membentu mentransfer nutrisi
(terutama fosfat) dari tanah ke sistem perakaran. Vesikular merupakan
struktur fungi
2.3 Jamur Mikoriza
Mikoriza adalah hubungan simbiotik dan mutualistik antara akar
tanaman atau sel-sel akar yang hidup terutama sel epidermis dan korteks
(rhiza) dengan jamur non pathogen (myces), dan istilah mikoriza (jamur akar)
pertama kali diterapkan untuk asosiasi jamur dengan pohon pada tahun
1885 oleh A. B Frank, seorang ahli patologi hutan dari Jerman (Handayanto
& Hairiah,2007)( Handayanto, E., and K. Hairiah. "Biologi Tanah." Pustaka Adipura.
Yogyakarta 287 (2007).

Ada tiga jenis mikoriza yang dapat bersimbiosis dengan akar tanaman
yaitu ektomikoriza, endomikoriza, dan ektendomikoriza. Jenis Endomikoriza
yang paling banyak dijumpai adalah fungi mikoriza arbuskular (FMA).
Endomikoriza membentuk struktur karakteristik khusus yang disebut
arbuskular dan vesikular. Arbuskular merupakan hifa bercabang, terbentuk
dalam sel-sel korteks akar yang dapat membentu mentransfer nutrisi
(terutama fosfat) dari tanah ke sistem perakaran. Vesikular merupakan
struktur fungi
2.4 Bacillus T
BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dimulai dari Penyemaian benih dilakukan di Desa Bugel
Kec. Panjatan, Kab. Kulon Progo, serta penanaman dilakukan di Lahan
Pantai Bugel, Desa Bugel Kec. Panjatan, Kab. Kulon Progo pada tanggal 26
Juli 2018.
3.2 Bahan dan Alat
3.3 Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap
dengan 2 Faktor 5 Perlakuan dengan 3 ulangan dan Pengamatan dimulai
dari penyemaian benih dengan kode :
 M0 untuk tanpa Mikoriza
 M1 untuk Mikoriza
 B0 untuk perlakuan tanpa penyemprotan Bacillus
 B1 untuk penyemprotan 2 kali
 B2 untuk penyemprotan 4 kali
 B3 untuk penyemprotan 6 kali
 B4 untuk penyemprotan 8 kali
Metode yang gunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok
Lengkap untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan (B) dengan 3 kali
ulangan (R).
Perlakuan Keterangan
M0B0 Tanpa Mikoriza Tanpa Bacillus
M0B1 Tanpa Mikoriza Bacillus 2 kali
M0B2 Tanpa Mikoriza Bacillus 4 kali
M0B3 Tanpa Mikoriza Bacillus 6 kali
M0B4 Tanpa Mikoriza Bacillus 8 kali
M1B0 Mikoriza Tanpa Bacillus
M1B1 Mikoriza Bacillus 2 kali
M1B2 Mikoriza Bacillus 4 kali
M1B3 Mikoriza Bacillus 6 kali
M1B4 Mikoriza Bacillus 8 kali
Tabel 1. Rancangan Kombinasi Perlakuan cabai dan kedelai dengan
perendaman

Dengan Denah Pertanaman sebagai berikut :


3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.5 Variable Pengamatan
Indikator Pengamatan Cabai
1. Luas Daun
2. Berat Segar Daun
3. Berat Kering Daun
4. Berat Segar Akar
5. Berat Kering Akar
6. Luas Permukaan Akar
7. Berat Segar Batang
8. Berat Kering Batang
9. Tinggi Tanaman
10. Jumlah Daun
11. Berat Segar Buah
12. Berat Kering Buah
Analisis Pertumbuhan
1. Indeks Luas Daun
2. Laju Pertumbuhan Tanaman
3. Laju Asimilat Bersih
4. Berat Kering Tanaman
5. Indeks Panen
Komponen Hasil
1. Jumlah Cabang
2. Jumlah Buah/Tanaman
Fsiologi
1. Prolin
2. Klorofil
3. Licore

3.6 Analisis Data


DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, E.A., 2016. Seed priming to alleviate salinity stress in germinating


seeds. Journal of plant physiology, 192, pp.38-46.
KHAN, A.A. Preplant physiological seed conditioning. Horticultural Review, v.13, p.131-181, 1992.

Lehmann, 2007
J. LehmannBio-energi dalam hitam
Depan. Ecol. Mengepung. , 5 ( 2007 ) , hlm. 381 - 387
Lehmann et al., 2006
J. Lehmann , J. Gaunt , M. RondonBio-char penyerapan dalam ekosistem
terestrial - tinjauan
Mitig. Menyesuaikan. Strat. Gumpal. Perubahan , 11 ( 2006 ) ., Pp 395 - 419
Kimetu et al., 2008
JM Kimetu , J. Lehmann , ON Solomon , DN Mugendi , JM Kinyangi , S. Riha , 
L. Verchot , JW Recha , AN PellReversibilitas tanah produktivitas cecline
dengan bahan organik dari kualitas yang berbeda sepanjang gradien
degradasi
Ekosistem , 11 ( 2008 ) , hlm. 726 – 739
Ahmad et al., 2014
M. Ahmad , AU Rajapaksha , JE Lim , M. Zhang , N. Bolan , D. Mohan , M. Vit
hanage , SS Lee , YS OkBiochar sebagai sorben untuk manajemen
kontaminan dalam tanah dan air: tinjauan
Chemosphere , 99 ( 2014 ) , hlm. 19 - 33
Lal, 2015b
R. Laleksekusi karbon dan meningkatkan produktivitas dengan pertanian
konservasi
J. Tanah Air conserv. , 70 ( 2015 ) , pp. 55A - 62A
Ray et al., 2015
DK Ray , JS Gerber , GK MacDonald , PC Baratvariasi Iklim menjelaskan
sepertiga dari variabilitas hasil panen global yang
Nat. Commun. , 6 ( 2015 ) , pp. 1 - 9
Lobell dan Field, 2007
DB Lobell , CB Lapanganskala global hubungan hasil-tanaman iklim dan
dampak pemanasan baru-baru ini
Sekitar. Res. Lett. , 2 ( 2007 ) , pp. 1 - 8
Bai et al., 2008
ZG Bai , DL Dent , L. Olsson , ME SchaepmanProxy penilaian global
degradasi lahan
Tanah Gunakan Mengelola. , 24 ( 2008 ) , hlm. 223 - 234
Lal 2009
R. Laldampak kualitas tanah dari penghapusan residu untuk produksi
bioetanol
Tanah Pengolahan tanah Res. , 102 ( 2009 ) , hlm. 233 - 241
Lorenz et al., 2007
K. Lorenz , R. Lal , CM Preston , KG NieropPenguatan tanah kolam renang
karbon organik dengan meningkatkan kontribusi dari (makro) molekul
bandel alifatik bio
Geoderma , 142 ( 2007 ) , pp. 1 - 10
Taghizadeh-Toosi et al., 2016
A. Taghizadeh-Toosi , BT Christensen , M. Glendining , JE Olese
nKonsolidasi karbon tanah omset model oleh peningkatan perkiraan
input karbon bawah tanah
Sci. . Rep , 6 ( 2016 ) , pp. 1 - 7
Raich et al., 2002
JW Raich , CS Potter , D. Bhagawativariabilitas dalam respirasi tanah
global, 1980-1994
Perubahan Global Biol. , 8 ( 2002 ) , pp. 800 - 812
Derek-Droesch et al., 2013
A. Derek-Droesch , S. Abiven , S. Jeffery , MS Robekheterogen respon hasil
tanaman global untuk biochar: analisis meta-regresi
Sekitar. Res. Lett. , 8 ( 2013 ) , p. 044.049
Atkinson et al., 2010
CJ Atkinson , JD Fitzgerald , NA Hippsmekanisme Potensi untuk mencapai
manfaat pertanian dari aplikasi biochar ke tanah beriklim: tinjauan
Tanaman Tanah , 337 ( 2010 ) ., Pp 1 - 18
Biederman dan Harpole 2013
LA Biederman , SW HarpoleBiochar dan dampaknya pada produktivitas
tanaman dan siklus hara: meta-analisis
GCB Bioenergi , 5 ( 2013 ) ., Pp 202 - 214
Jeffery et al., 2011
S. Jeffery , F. Verheijen , M. Van der Velde , A. BastosSebuah tinjauan
kuantitatif efek aplikasi biochar ke tanah pada produktivitas tanaman
menggunakan meta-analisis
Agric. Ecosyst. Mengepung. , 144 ( 2011 ) , hlm. 175 - 187
Lehmann et al., 2011
J. Lehmann , MC Rillig , JAC Thies , CA Masiello , WC Hockaday , D. Crowley
efek Biochar pada biota tanah - tinjauan
Tanah. Biol. Biochem. , 43 ( 2011 ) , hlm. 1812 - 1836
Lone et al., 2015
AH Lone , GR Najar , MA Ganie , JA Sofi , T. AliBiochar untuk kesehatan
tanah berkelanjutan: review dari prospek dan kekhawatiran
Pedosphere , 25 ( 2015 ) , hlm. 639 - 653
Mahar et al., 2015
A. Mahar , W. Ping , L. Ronghua , Z. ZHANGImobilisasi timbal dan
kadmium dalam amandemen tanah dengan menggunakan
terkontaminasi: tinjauan
Pedosphere , 25 ( 2015 ) , hlm. 555 - 568
Sohi et al., 2010
S. Sohi , E. Krull , E. Lopez-Capel , R. BolSebuah tinjauan biochar dan
penggunaannya dan fungsi di tanah
Adv. Agron. , 105 ( 2010 ) , hlm. 47 - 82
Solaiman dan Anawar 2015
ZM Solaiman , HM AnawarPenerapan biochars untuk kendala tanah:
tantangan dan solusi
Pedosphere , 25 ( 2015 ) , hlm. 631 - 638
Spokas et al., 2012
KA Spokas , KB Cantrell , JM Novak , DW Archer , JA Ippolito , HP Collins , A
A Boateng , IM Lima , MC Lamb , AJ McAloonBiochar: sintesis dari dampak
agronomi yang di luar penyerapan karbon
J. Lingkungan. Qual. , 41 ( 2012 ) , pp. 973 - 989
Wiszniewska et al., 2016
A. Wiszniewska , E. Hanus-Fajerska , E. MuszyŃ. Ska , K. Ciarkowsk
aamandemen organik alami untuk meningkatkan fitoremediasi tanah
tercemar: review kemajuan baru-baru ini
Pedosphere , 26 ( 2016 ) , pp. 1 - 12
Jay et al., 2015
C. Jay , J. Fitzgerald , N. Hipps , C. AtkinsonMengapa aplikasi biochar
jangka pendek tidak memiliki manfaat hasil: bukti dari tiga tanaman
lapangan-tumbuh
Tanah Gunakan Mengelola. , 31 ( 2015 ) , hlm. 241 - 250
Vaccari et al., 2015
F. Vaccari , A. Maienza , F. Miglietta , S. Baronti , S. Di
Lonardo , L. Giagnoni , A. Lagomarsino , A. Pozzi , E. Pusceddu , R. RanieriBi
ochar merangsang pertumbuhan tanaman tetapi tidak hasil buah
pengolahan tomat di tanah yang subur
Agric. Ecosyst. Mengepung. , 207 ( 2015 ) , hlm. 163 - 170
Mohan et al., 2007
D. Mohan , CU Pittman Jr , M. Bricka , F. Smith , B. Yancey , J. Mohammad , 
PH Steele , MF Alexandre-Franco , V. Gómez-Serrano , H. GongSerapan
arsenik, kadmium, dan timbal oleh karakter yang dihasilkan dari pirolisis
cepat dari kayu dan kulit kayu selama produksi bio-oil
J. koloid Antarmuka Sci. , 310 ( 2007 ) , hlm. 57 - 73
Cao et al., 2009
XD Cao , LQ Ma , B. Gao , W. HarrisDairy-kotoran yang berasal biochar
memimpin secara efektif SORBS dan atrazin
Mengepung. Sci. Technol. , 43 ( 2009 ) , hlm. 3285 - 3291
Taman et al., 2011
J. Park , G. Choppala , N. Bolan , J. Chung , T. ChuasavathiBiochar
mengurangi bioavailabilitas dan fitotoksisitas logam berat
Tanaman Tanah , 348 ( 2011 ) ., Pp 439 - 451
Qian et al., 2015
KZ Qian , A. Kumar , HL Zhang , D. Bellmer , R. Huhnkekemajuan terbaru
dalam pemanfaatan biochar
Renewa. Sust. Ener. Wahyu , 42 ( 2015 ) , hlm. 1055 - 1064
Xie et al., 2015
T. Xie , K. Reddy , CW Wang , E. Yargicoglu , K. SpokasKarakteristik dan
aplikasi biochar untuk rehabilitasi lingkungan: tinjauan
Crit. Rev. Lingkungan. Sci. Technol. , 45 ( 2015 ) , hlm. 939 - 969
nyanga et al., 2016
MI inyanga , B. Gao , Y. Yao , YW Xue , A. Zimmerman , A. Mosa , P. Pullam
manappallil , YS Ok , XD CaoSebuah tinjauan dari biochar sebagai murah
adsorben untuk air penghapusan logam berat
Crit. Rev. Env. Sci. Tec. , 46 ( 4 ) ( 2016 ) , hlm. 406 - 433
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai