Oleh :
Bimo Pramesthi Putro
16/403778/PPN/04075
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GAJAH MADA
JULI 2018
Usulan Penelitian
KAJIAN PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.)
DENGAN PEMBERIAN MIKORIZA DAN BACILLUS
PADA LAHAN PASIR PANTAI BUGEL KULON PROGO
Di ajukan oleh
Bimo Pramesthi Putro
16/403778/PPN/04075
Mengetahui
Pengelola Pascasarjana Pertanian
Program Studi Agronomi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya
sehingga penulisan proposal penelitian dengan judul “KAJIAN PERTUMBUHAN
DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.)
DENGAN PEMBERIAN MIKORIZA DAN BACILLUS PADA LAHAN PASIR
PANTAI BUGEL KULON PROGO” dapat diselesaikan untuk kemudian secepatnya
dilakukan penelitian untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar
kesarjanaan Strata 2 (S2). Kenyamanan adalah tujuan akhir dari semua usaha yang
kita lakukan, dan kenyamanan bagi saya adalah ketika saya dapat memenuhi pesan
terakhir Ayah tercinta Alm. Poniman ,S.Pd untuk mendapatkan gelar kesarjanaan
Strata 2 (S2). Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang membantu dan membimbing selama proses penelitian maupun
penulisan. Ucapan terima kasih ini disampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Tohari, M.Sc selaku dosen pembimbing utama dan
selaku pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dan arahan selama saya menjalani perkuliahan
hingga penelitian.
2. Ibu Ir. Budiastuti Kurniasih, M.Sc. Ph.D selaku dosen pendamping yang
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan selama
penelitian.
3. Ibu tercinta di Pangkalan Bun yang selalu mendoakan dan mendukung
moril dan materi serta semangat hingga saya sampai disini.
4. Teman-teman seperjuangan Program Magister, Pascasarjana Fakultas
Pertanian UGM angkatan 2016 untuk semangat dan kenangan serta
menjadi bagian dalam perjalanan studi saya.
Saya menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan proposal ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
JUDUL PROPOSAL ...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................
1.3 TUJUAN PENELITIAN ............................................................................
1.4 MANFAAT PENELITIAN .........................................................................
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN ............................................................
BAB 3 METODE
3.1 TEMPAT DAN PENELITIAN ...................................................................
3.2 BAHAN DAN ALAT .................................................................................
3.3 RANCANGAN PENELITIAN ...................................................................
3.4 VARIABLE PENGAMATAN ....................................................................
3.5 ANALISIS DATA ......................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.) adalah komoditas yang
menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia, ketersediaan cabai keriting di
Indonesia sering kali terjadi kenaikan harga yang sangat fluktuatif. Untuk
menstabilkan harga cabai keriting diperlukan ketersediaan pasokan cabai
keriting yang memadai kebutuhan masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan
hasil komoditas ini perlu diadakan usaha perluasan lahan dan mempersiapkan
benih agar tahan dalam kondisi apapun.
Perluasan lahan pertanian dibutuhkan untuk mengamankan ketersediaan
cabai keriting agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dan harga cabai keriting
relatif lebih stabil. Lahan marginal pun dipandang sebagai target perluasan
pertanian dengan kebutuhan khusus yang masih dapat diusahakan. Kebutuhan
khusus tersebut dikarenakan lahan pasir memiliki kekurangan seperti sangat
minimnya bahan organik, hal tersebut yang mengakibatkan pasir pantai
memiliki daya ikat air yang rendah.
Penambahan bahan organik sangat diperlukan dalam mempersiapkan
lahan pasir agar dapat dilakukan kegiatan pertanian dengan baik, serta
dilakukan penambahan agen biologis untuk mengefisiensikan penyerapan
bahan organik serta memberikan ketahanan terhadap tanaman. Agen biologis
yang digunakan Jamur Mikoriza yang bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan dan pemanfaatan Bacillus sp sebagai agen biologis yang mampu
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan bisa menjadi bahan
organik tanah.
Pemanfaatan bahan organik dan agen biologis diharapkan dapat
membantu pertumbuhan cabai keriting dengan baik pada lahan pasir pantai
sehingga mampu memberikan hasil yang baik pula.
Ada tiga jenis mikoriza yang dapat bersimbiosis dengan akar tanaman
yaitu ektomikoriza, endomikoriza, dan ektendomikoriza. Jenis Endomikoriza
yang paling banyak dijumpai adalah fungi mikoriza arbuskular (FMA).
Endomikoriza membentuk struktur karakteristik khusus yang disebut
arbuskular dan vesikular. Arbuskular merupakan hifa bercabang, terbentuk
dalam sel-sel korteks akar yang dapat membentu mentransfer nutrisi
(terutama fosfat) dari tanah ke sistem perakaran. Vesikular merupakan
struktur fungi
2.3 Jamur Mikoriza
Mikoriza adalah hubungan simbiotik dan mutualistik antara akar
tanaman atau sel-sel akar yang hidup terutama sel epidermis dan korteks
(rhiza) dengan jamur non pathogen (myces), dan istilah mikoriza (jamur akar)
pertama kali diterapkan untuk asosiasi jamur dengan pohon pada tahun
1885 oleh A. B Frank, seorang ahli patologi hutan dari Jerman (Handayanto
& Hairiah,2007)( Handayanto, E., and K. Hairiah. "Biologi Tanah." Pustaka Adipura.
Yogyakarta 287 (2007).
Ada tiga jenis mikoriza yang dapat bersimbiosis dengan akar tanaman
yaitu ektomikoriza, endomikoriza, dan ektendomikoriza. Jenis Endomikoriza
yang paling banyak dijumpai adalah fungi mikoriza arbuskular (FMA).
Endomikoriza membentuk struktur karakteristik khusus yang disebut
arbuskular dan vesikular. Arbuskular merupakan hifa bercabang, terbentuk
dalam sel-sel korteks akar yang dapat membentu mentransfer nutrisi
(terutama fosfat) dari tanah ke sistem perakaran. Vesikular merupakan
struktur fungi
2.4 Bacillus T
BAB 3 METODE PENELITIAN
Lehmann, 2007
J. LehmannBio-energi dalam hitam
Depan. Ecol. Mengepung. , 5 ( 2007 ) , hlm. 381 - 387
Lehmann et al., 2006
J. Lehmann , J. Gaunt , M. RondonBio-char penyerapan dalam ekosistem
terestrial - tinjauan
Mitig. Menyesuaikan. Strat. Gumpal. Perubahan , 11 ( 2006 ) ., Pp 395 - 419
Kimetu et al., 2008
JM Kimetu , J. Lehmann , ON Solomon , DN Mugendi , JM Kinyangi , S. Riha ,
L. Verchot , JW Recha , AN PellReversibilitas tanah produktivitas cecline
dengan bahan organik dari kualitas yang berbeda sepanjang gradien
degradasi
Ekosistem , 11 ( 2008 ) , hlm. 726 – 739
Ahmad et al., 2014
M. Ahmad , AU Rajapaksha , JE Lim , M. Zhang , N. Bolan , D. Mohan , M. Vit
hanage , SS Lee , YS OkBiochar sebagai sorben untuk manajemen
kontaminan dalam tanah dan air: tinjauan
Chemosphere , 99 ( 2014 ) , hlm. 19 - 33
Lal, 2015b
R. Laleksekusi karbon dan meningkatkan produktivitas dengan pertanian
konservasi
J. Tanah Air conserv. , 70 ( 2015 ) , pp. 55A - 62A
Ray et al., 2015
DK Ray , JS Gerber , GK MacDonald , PC Baratvariasi Iklim menjelaskan
sepertiga dari variabilitas hasil panen global yang
Nat. Commun. , 6 ( 2015 ) , pp. 1 - 9
Lobell dan Field, 2007
DB Lobell , CB Lapanganskala global hubungan hasil-tanaman iklim dan
dampak pemanasan baru-baru ini
Sekitar. Res. Lett. , 2 ( 2007 ) , pp. 1 - 8
Bai et al., 2008
ZG Bai , DL Dent , L. Olsson , ME SchaepmanProxy penilaian global
degradasi lahan
Tanah Gunakan Mengelola. , 24 ( 2008 ) , hlm. 223 - 234
Lal 2009
R. Laldampak kualitas tanah dari penghapusan residu untuk produksi
bioetanol
Tanah Pengolahan tanah Res. , 102 ( 2009 ) , hlm. 233 - 241
Lorenz et al., 2007
K. Lorenz , R. Lal , CM Preston , KG NieropPenguatan tanah kolam renang
karbon organik dengan meningkatkan kontribusi dari (makro) molekul
bandel alifatik bio
Geoderma , 142 ( 2007 ) , pp. 1 - 10
Taghizadeh-Toosi et al., 2016
A. Taghizadeh-Toosi , BT Christensen , M. Glendining , JE Olese
nKonsolidasi karbon tanah omset model oleh peningkatan perkiraan
input karbon bawah tanah
Sci. . Rep , 6 ( 2016 ) , pp. 1 - 7
Raich et al., 2002
JW Raich , CS Potter , D. Bhagawativariabilitas dalam respirasi tanah
global, 1980-1994
Perubahan Global Biol. , 8 ( 2002 ) , pp. 800 - 812
Derek-Droesch et al., 2013
A. Derek-Droesch , S. Abiven , S. Jeffery , MS Robekheterogen respon hasil
tanaman global untuk biochar: analisis meta-regresi
Sekitar. Res. Lett. , 8 ( 2013 ) , p. 044.049
Atkinson et al., 2010
CJ Atkinson , JD Fitzgerald , NA Hippsmekanisme Potensi untuk mencapai
manfaat pertanian dari aplikasi biochar ke tanah beriklim: tinjauan
Tanaman Tanah , 337 ( 2010 ) ., Pp 1 - 18
Biederman dan Harpole 2013
LA Biederman , SW HarpoleBiochar dan dampaknya pada produktivitas
tanaman dan siklus hara: meta-analisis
GCB Bioenergi , 5 ( 2013 ) ., Pp 202 - 214
Jeffery et al., 2011
S. Jeffery , F. Verheijen , M. Van der Velde , A. BastosSebuah tinjauan
kuantitatif efek aplikasi biochar ke tanah pada produktivitas tanaman
menggunakan meta-analisis
Agric. Ecosyst. Mengepung. , 144 ( 2011 ) , hlm. 175 - 187
Lehmann et al., 2011
J. Lehmann , MC Rillig , JAC Thies , CA Masiello , WC Hockaday , D. Crowley
efek Biochar pada biota tanah - tinjauan
Tanah. Biol. Biochem. , 43 ( 2011 ) , hlm. 1812 - 1836
Lone et al., 2015
AH Lone , GR Najar , MA Ganie , JA Sofi , T. AliBiochar untuk kesehatan
tanah berkelanjutan: review dari prospek dan kekhawatiran
Pedosphere , 25 ( 2015 ) , hlm. 639 - 653
Mahar et al., 2015
A. Mahar , W. Ping , L. Ronghua , Z. ZHANGImobilisasi timbal dan
kadmium dalam amandemen tanah dengan menggunakan
terkontaminasi: tinjauan
Pedosphere , 25 ( 2015 ) , hlm. 555 - 568
Sohi et al., 2010
S. Sohi , E. Krull , E. Lopez-Capel , R. BolSebuah tinjauan biochar dan
penggunaannya dan fungsi di tanah
Adv. Agron. , 105 ( 2010 ) , hlm. 47 - 82
Solaiman dan Anawar 2015
ZM Solaiman , HM AnawarPenerapan biochars untuk kendala tanah:
tantangan dan solusi
Pedosphere , 25 ( 2015 ) , hlm. 631 - 638
Spokas et al., 2012
KA Spokas , KB Cantrell , JM Novak , DW Archer , JA Ippolito , HP Collins , A
A Boateng , IM Lima , MC Lamb , AJ McAloonBiochar: sintesis dari dampak
agronomi yang di luar penyerapan karbon
J. Lingkungan. Qual. , 41 ( 2012 ) , pp. 973 - 989
Wiszniewska et al., 2016
A. Wiszniewska , E. Hanus-Fajerska , E. MuszyŃ. Ska , K. Ciarkowsk
aamandemen organik alami untuk meningkatkan fitoremediasi tanah
tercemar: review kemajuan baru-baru ini
Pedosphere , 26 ( 2016 ) , pp. 1 - 12
Jay et al., 2015
C. Jay , J. Fitzgerald , N. Hipps , C. AtkinsonMengapa aplikasi biochar
jangka pendek tidak memiliki manfaat hasil: bukti dari tiga tanaman
lapangan-tumbuh
Tanah Gunakan Mengelola. , 31 ( 2015 ) , hlm. 241 - 250
Vaccari et al., 2015
F. Vaccari , A. Maienza , F. Miglietta , S. Baronti , S. Di
Lonardo , L. Giagnoni , A. Lagomarsino , A. Pozzi , E. Pusceddu , R. RanieriBi
ochar merangsang pertumbuhan tanaman tetapi tidak hasil buah
pengolahan tomat di tanah yang subur
Agric. Ecosyst. Mengepung. , 207 ( 2015 ) , hlm. 163 - 170
Mohan et al., 2007
D. Mohan , CU Pittman Jr , M. Bricka , F. Smith , B. Yancey , J. Mohammad ,
PH Steele , MF Alexandre-Franco , V. Gómez-Serrano , H. GongSerapan
arsenik, kadmium, dan timbal oleh karakter yang dihasilkan dari pirolisis
cepat dari kayu dan kulit kayu selama produksi bio-oil
J. koloid Antarmuka Sci. , 310 ( 2007 ) , hlm. 57 - 73
Cao et al., 2009
XD Cao , LQ Ma , B. Gao , W. HarrisDairy-kotoran yang berasal biochar
memimpin secara efektif SORBS dan atrazin
Mengepung. Sci. Technol. , 43 ( 2009 ) , hlm. 3285 - 3291
Taman et al., 2011
J. Park , G. Choppala , N. Bolan , J. Chung , T. ChuasavathiBiochar
mengurangi bioavailabilitas dan fitotoksisitas logam berat
Tanaman Tanah , 348 ( 2011 ) ., Pp 439 - 451
Qian et al., 2015
KZ Qian , A. Kumar , HL Zhang , D. Bellmer , R. Huhnkekemajuan terbaru
dalam pemanfaatan biochar
Renewa. Sust. Ener. Wahyu , 42 ( 2015 ) , hlm. 1055 - 1064
Xie et al., 2015
T. Xie , K. Reddy , CW Wang , E. Yargicoglu , K. SpokasKarakteristik dan
aplikasi biochar untuk rehabilitasi lingkungan: tinjauan
Crit. Rev. Lingkungan. Sci. Technol. , 45 ( 2015 ) , hlm. 939 - 969
nyanga et al., 2016
MI inyanga , B. Gao , Y. Yao , YW Xue , A. Zimmerman , A. Mosa , P. Pullam
manappallil , YS Ok , XD CaoSebuah tinjauan dari biochar sebagai murah
adsorben untuk air penghapusan logam berat
Crit. Rev. Env. Sci. Tec. , 46 ( 4 ) ( 2016 ) , hlm. 406 - 433
LAMPIRAN