Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada ibu
Raisa Baharuddin, SP., M.Si selaku Dosen Pengampu yang banyak memberikan
arahan dan bimbingan dalam penulisan laporan praktikum ini hingga selesai.
Hortikultura.
praktikum ini. Namun, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
semoga laporan ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan praktikum yang
akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iv
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Praktikum 2
C. Pelaksanaan Praktikum 7
D. Parameter Pengamatan 9
V. PENUTUP 11
A. Kesimpulan11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
unggulan yang bernilai ekonomi tinggi. Cabai rawit merupakan sayuran yang
dapur, bahan utama industri saus, industri bubuk cabai, industri mie instan,
Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus
dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di
Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan
dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai
Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang.
Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.
Cabai rawit merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
konsumsi masyarakat per kapita terhadap cabai cukup tinggi, demikian pula cabai
Cabai rawit akan bertumbuh dan berproduksi dengan baik apabila ditanam
pada lingkungan yang optimum, baik iklim maupun tanah tempat tumbuhnya.
2
Tanah yang baik untuk cabe rawit adalah gembur, subur, porous dan banyak
terdiri dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk
yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan atau manusia seperti pupuk kandang,
pupuk hijau dan kompos baik yang berbentuk cair maupun padat. Pupuk organik
berfungsi memperbaiki kesuburan tanah kimia, fisik dan biologis tanah. Pupuk
anorganik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan
bahan asal cabai, mulai dari kebutuhan rumah tangga, permintaan pasar, bahkan
sampai pada kebutuhan ekspor luar negeri. Maka dari itu perlu diadakan teknik
B. Rumusan Masalah
cara budidaya tanaman cabai rawit di lahan PMK yang baik dan benar agar
C. Tujuan Praktikum
tanaman cabai rawit di lahan PMK yang baik dan benar agar menghasilkan
Cabai (Capsicum sp.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang
merupakan salah satu tanaman hortikultura dari jenis sayuran yang memiliki buah
hortikultura dari famili Solanaceae yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Cabai
rawit digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan. Secara umum buah cabai
rawit mengandung zat gizi antara lain lemak, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor,
besi, vitamin A, B1, B2, C dan senyawa alkaloid seperti capsicin oleoresin,
bahan bumbu masak, ramuan obat tradisional, industri pangan dan pakan unggas
(Cahyono, 2003).
juga sebagai sumber vitamin (vitamin A, B1, dan C), protein, karbohidrat, lemak,
kalsium, fosfor dan besi, serta mengandung senyawa koloid, capsaicin, flavonoid,
(Setiadi, 2001).
rawit dengan luas panen 125,122 Ha, produksi 713,502 Ton, dan produktivitasnya
4
5,70 Ton/Ha. Sedangkan data tahun 2014 dengan luas Panen 134,882 Ha,
produksi 800,473 Ton, produktivitas 5,93 Ton/Ha (Badan Pusat Statistik dan
Cabai rawit adalah tanaman perdu yang tingginya hanya sekitar 50-135 cm.
tanaman ini tumbuh tegak lurus ke atas. Akar cabai rawit merupakan akar
tunggang. Akar tanaman ini umumnya berada dekat dengan permukaan tanah dan
melebar sejauh 30-50 cm secara vertikal, akar cabai rawit dapat menembus tanah
sampai kedalaman 30-60 cm. Batangnya kaku dan tidak bertrikoma. Daunnya
merupakan daun tunggal yang bertangkai. Helaian daun bulat telur memanjang
atau bulat telur bentuk lanset, dengan pangkal runcing dan ujung yang
(Tjandra, 2011).
Bunga cabai rawit terletak di ujung atau nampak di ketiak, dengan tangkai
tegak. Warnanya putih atau putih kehijauan, ada juga yang berwarna ungu.
Mahkota bunga berjumlah 4-7 helai dan berbentuk bintang. Bunga dapat berupa
bunga tunggal atau 2-3 letaknya berdekatan. Bunga cabai rawit ini bersifat
warnanya merah, rasanya sangat pedas, dengan ujung yang mengangguk 1,5-2,5
cm. Buah cabai rawit tumbuh tegak mengarah ke atas. Buah yang masih muda
berwarna putih kehijauan atau hijau tua. Ketika sudah tua menjadi hijau
Cabai rawit tumbuh baik di tanah bertekstur lempung, lempung berpasir dan
lempung berdebu. Namun, cabai ini masih bisa tumbuh baik pada tekstur tanah
yang agak berat, seperti lempung berliat. Beberapa kultivar cabai rawit local
bahkan bisa tumbuh dengan baik pada tekstur tanah yang lebih berat lagi, seperti
Menurut Tjandra (2011), tanah yang tidak baik untuk penanaman cabai
rawit adalah tanah yang strukturnya padat dan tidak berongga. Tanah semacam ini
akan sulit ditembus air pada saat penyiraman sehingga air akan tergenang. Selain
itu, tanah tidak akan memberikan keleluasan bagi akar tanaman untuk bergerak,
karena sulit ditembus akar tanaman. Akibatnya, tanaman sulit menyerap air dan
zat hara pada tanah. Jenis tanah yang tidak baik untuk pertumbuhan cabai rawit
antara lain tanah liat, tanah berkaolin, tanah berbatu, dan tanah berpasir.
Karena sifat adaptasinya paling luas diantara jenis cabai, maka sebagian
besar cabai rawit bisa ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi. Namun,
cabai rawit yang ditanam di dataran tinggi akan mengalami umur panen dan masa
panen yang lebih lama, tetapi hasil panennya masih relatif sama dibandingkan
dengan jika kultivar yang sama ditanam di dataran rendah (Tjandra, 2011).
dengan nilai pH 5,5 – 6,5. Jika pH tanah kurang dari 5,5, tanah harus diberi kapur
diserap oleh akar tanaman, sehingga terjadi kekurangan beberapa unsur makanan
berkisar 6-7. Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur hara di
dalamnya, terutama fosfor (P) dan kalsium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau
6
sulit terserap tanaman. Kondisi tanah yang masam dapat menjadi media
Kebanyakan nutrien lebih banyak tersedia dalam nilai pH antara 6,0 dan 7,0. Ca,
Mg, K, dan Mo lebih banyak tersedia dalam tanah yang basa, dan Zn, Mn, B
kurang tersedia. Fe, Mn, dan Al mungkin dapat larut sampai ketingkat beracun
Sama seperti tanaman hortikultura buah lainnya, tanaman cabai rawit juga
matahari dari pagi hingga sore. Selain itu tanaman ini menyukai lahan dengan
sistem drainase yang lancar, terutama pada musim hujan (Sitompul dan Bambang,
1995).
berada dalam bentuk yang tersedia, seimbang dan konsentrasi yang optimum serta
Berdasarkan hal itu, maka usaha peningkatan produksi cabai dapat dilakukan
7
dengan cara perbaikan teknik budidaya yang meliputi pemupukan dengan pupuk
Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Pratikum ini
dilaksanakan selama 3 bulan, Terhitung dari bulan Maret 2023 sampai dengan
Juni 2023.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih cabai
rawit, polybag, pupuk kandang, kotoran kambing, tanah, NPK 16:16:16, NPK
Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul, garu,
gembor, tali rafia, kayu, cutter, ajir, meteran, seng, gunting, kamera, timbangan
C. Pelaksanaan Praktikum
Lalu lahan diratakan dengan menggunakan cangkul agar memudahkan pada saat
pembuatan plot.
2. Pembuatan Plot
3. Pemupukan Dasar
4. Penyemaian Benih
lalu benih ditutup dengan tanah. Setelah itu benih disiram menggunakan gembor
5. Penanaman
dipersemaian dengan kriteria bibit yang memiliki 4-6 helai daun. Penanaman
dilakukan dengan cara mengeluarkan bibit dari polybag. Lalu tanam bibit pada
6. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara rutin sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan
b. Penyiangan
penyerapan air dan unsur hara antara tanaman cabai rawit dengan gulma.
menggunakan cangkul.
c. Pemberian Ajir
Pemberian ajir pada tanaman cabai rawit berguna untuk penguat atau
penopang agar tanaman cabai rawit dapat tumbuh tegak secara optimal.
d. Pemupukan
tanam. Pupuk yang diberikan yaitu NPK 16;16;16, NPK Yara, Urea, Kieserit dan
AB Mix.
9
7. Pemanenan
Pemanenan cabai rawit dilakukan jika sudah siap panen dengan kriteria
panen yang dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti warna dan ukurannya. Cabai
rawit yang sudah siap panen biasanya berumur tidak lebih dari 7 bulan.
D. Parameter Pengamatan
cabai rawit. Biasanya umur panen tanaman cabai rawit tidak lebih dari 7 bulan.
bentuk tabel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil pengamatan umur panen tanaman cabai rawit disajikan dalam
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada sampel tanaman cabai
rawit yang dapat dipanen dikarenakan umur muncul bunga yang lambat dan lama.
Selain itu juga dikarenakan oleh faktor lingkungan, faktor cuaca yang kurang
Data hasil pengamatan berat buah tanaman cabai rawit disajikan dalam
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa berat buah tanaman cabai rawit pada
sampel 1-8 yaitu 0,15 g. Hasil panen yang didapat sedikit dan berat buah yang
dan faktor cuaca yang kurang mendukung sehingga hasil yang didapat kurang
A. Kesimpulan
hortikultura dari famili Solanaceae yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Cabai
rawit digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan. Secara umum buah cabai
rawit mengandung zat gizi antara lain lemak, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor,
besi, vitamin A, B1, B2, C dan senyawa alkaloid seperti capsicin oleoresin,
perbaikan teknik budidaya yang meliputi pemupukan dengan pupuk organik dan
B. Saran
rawit agar hasil produksi nya maksimal dan lebih diperhatikan lagi dalam hal
pemeliharaan tanaman karena hama dan penyakit pada tanaman cabai rawit dapat
Badan Pusat Statistik dan direktorat Jenderal Holtikultura. 2013. Statistik Luas
Panen, Produksi dan Produktifitas Cabai. Kalimantan Selatan.
Cahyono. 2003. Cabai Rawit Teknik Budidaya Dan Analisis Usaha Tani.
Kanisius. Yogyakarta.
Prajnanta. 2011. Agribisnis Cabai Hibrida. Jakarta : Penebar Swadaya. 162 hlm.
Setiadi. 2001. Jenis dan Budidaya Cabai Rawit. Jakarta : Penebar Swadaya. 106
hlm.
Sitompul dan Bambang. 1995. Pengaruh Beberapa Jarak Tanam Cabai Rawit
(Capsicum frustencens L.)Dan Hasil Tanaman Cabai. Geologi Dan Mineral
Tanah. Pustaka Jaya. Jakarta.
berkisar antara 20-28 cm dan diameter batang antara 1.5-2.5 cm. Percabangan
batang berwarna hijau dengan panjang mencapai 5-7 cm dengan diameter cabang
dikotom sekitar 0.5-1 cm. Bentuk percabangan menggarpu dengan posisi daun
berselang-seling, daun berbentuk hati, lonjong atau agak bulat telur. Buah muda
berwarna hijau tua setelah masak menjadi merah cerah. Biji yang masih muda
berwarna kuning, setelah tua menjadi coklat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar
4 mm. Rasa buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang
tinggi. Organ penting dalam tanaman cabai meliputi bagian cabai rawit
bumbu dapur.
15
M. Agung Samudra Sinaga lahir pada tanggal 07 September 2002 di desa Lubuk
di Jl. Melon, Perum. BMP IV, Gading Marpoyan, Pandau Jaya, Siak Hulu,
Kampar, Riau. Penulis bersekolah Di SDN 002 Lubuk Batu Tinggal pada tahun