Disusun Oleh:
Nama : Suci Dwi Anggia
NIM : 2011911015
Kelas : Agroteknologi 5 B
1.2 Tujuan
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Tanaman cabai sama halnya dengan tanaman lain cabai juga memiliki
akar, daun, batang, buah, biji, dan bunga yang mana biasanya disebut dengan
morfologi dari tanaman cabai. Harpeas dalam Nurfalach Devi (2010)
menjelaskan bahwa:
a) Akar Cabai adalah tanaman semusim yang berbentuk perdu dengan
perakaran akar tunggang. Sistem perakaran tanaman cabai agak menyebar,
panjangnya berkisar 25-35 cm. Akar ini berfungsi antara lain menyerap air dan
zat makanan dari tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman.
c) Daun Daun cabai berbentuk hati, lonjong atau agak bulat telur
dengan posisi berselang seling, sedangkan menurut (Hewindati dalam
Nufalach, Devi, 2010, hlm. 7), daun cabai berbentuk memanjang oval dengan
ujung meruncing atau diistilahkan dengan oblongus acutus, tulang daun
berbentuk menyirip dilengkapi urat daun. Bagian permukaan daun berwarna
hijau muda dan hijau terang. Panjang daun berkisar 9-25 cm dengan lebar 3,5-
5 cm. Selain itu daun cabai merupakan daun tunggal, bertangkai, letak tersebar,
helaian daun berbentuk bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal
runcing, tepi rata, menyirip, panjang 5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kamera dan alat
pertanian lapangan. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih
cabai merah, top soil, kompos, pupuk kotoran sapi, pupuk kotoran ayam, pasir
tailing, polybag, dan ajir kayu.
1. Tinggi Tanaman
2. Jumlah Daun
3. Jumlah Cabang
4. Jumlah Bunga
5. Jumlah Buah
6. Berat Buah Panen Pertama.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
M0 M1 M2 M3 M4
8 MST 0 32 21 19,8 0
M0 M1 M2 M3 M4
1 MST 5 5 6 5 5
2 MST 7 8 8 7 5
3 MST 0 13 8 7 0
4 MST 9 17 9 9 6
5 MST 0 21 9 9 0
7 MST 0 23 11 12 0
8 MST 0 25 11 12 0
Tabel 3. Jumlah Cabang Tanaman Cabai
M0 M1 M2 M3 M4
1 MST 5 5 6 5 5
2 MST 7 8 8 7 5
3 MST 0 13 8 7 0
4 MST 9 17 9 9 6
5 MST 0 21 9 9 0
7 MST 0 23 11 12 0
8 MST 0 25 11 12 0
M0 M1 M2 M3 M4
1 MST 0 0 0 0 0
2 MST 0 0 0 0 0
3 MST 0 0 0 0 0
4 MST 0 0 0 0 0
5 MST 0 0 0 0 0
7 MST 0 0 0 0 0
8 MST 0 0 0 0 0
Tabel 5. Jumlah Buah Tanaman Cabai
M0 M1 M2 M3 M4
1 MST 0 0 0 0 0
2 MST 0 0 0 0 0
3 MST 0 0 0 0 0
4 MST 0 0 0 0 0
5 MST 0 0 0 0 0
7 MST 0 0 0 0 0
8 MST 0 0 0 0 0
4.2 Pembahasan
Perlakuan campuran top soil dengan kompos ayam dan kompos sapi
juga menunjukkan pertumbuhan cabai yang cukup baik. Di dalam pupuk
kandang kotoran sapi kandungan unsur N, P, K dan C organik yang diperoleh
dari proses mineralisasi bahan organik sehingga berfungsi sebagai
pembentukan jaringan tubuh tanaman dan karbohidrat (Hafizah et al., 2017).
Hasil penelitian (Safei et al. 2014), juga menunjukkan bahwa baik pada jenis
pupuk organik berupa pupuk kandang sapi (p1) maupun bokashi pupuk kandang
sapi (p2), dengan meningkatnya dosis pupuk-pupuk organik yang diberikan
cenderung menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung yang lebih
baik dibandingkan dengan tanpa pupuk organik. Hal ini dapat di duga bahwa
pemberian pupuk kandang pada tanaman cabai rawit mampu memperbaiki
kondisi lingkungan bagi pertumbuhan tanaman (Prasetya, 2014). Sebagaimana
di katakan oleh (Sarido, 2013) bahwa kelebihan pupuk kandang sapi atau pupuk
organik lainnya akan mampu merubah struktur tanah menjadi lebih baik bagi
perkembangan perakaran, meningkatkan daya pegang dan daya serap tanah
terhadap air, memperbaiki kehidupan organisme dalam tanah dan menambah
unsur hara di dalam tanah.
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Holilullah., Afandi dan H. Novpriansyah. 2015. Karakterisitik sifat fisik tanah pada
lahan produksi rendah dan tinggi di PT Great Giant Pineapple. Jurnal
Agrotek Tropika, 3(2): 278 – 282.
Imas, S., Damhuri, dan A., Munir. 2017. Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos
terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.).
Ampibi. 2 (1)
Nurwanto, A., Soedradjad, R., dan N., Sulistyaningsih. 2017. Aplikasi Berbagai
Dosis Pupuk Kalium dan Kompos terhadap Produksi Tanaman Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.). Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Agritrop.
15 (2): 181 – 193.
Prasetya ME. 2014. Pengaruh pupuk NPK mutiara dan pupuk kandang sapi
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah keriting varietas
arimbi (Capsicum annuum L.). Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan,13(2),
191-198.
Rindani, M. 2015. Kesesuaian lahan tanaman cabai merah di lahan jorong kota
Kenagarian Lubuak Batingkok, Kecamatan. Harau, Kabupaten. Lima Puluh
Kot Payakumbuh. Nasional Ecopedon. 2(2): 28-33.
Safei M, Rahmi A, Jannah N. 2014. Pengaruh Jenis Dan Dosis Pupuk Organik
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Melongena
L.) Varietas Mustang F-1. Jurnal AGRIFOR, 8(1), 59-66.
Sarido AD. 2013. Uji empat jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman cabai keriting (Capsicum annum L.). Agrifor, 12(1), 22-29.
Syam N, Suriyanti S, Killian LH. 2017. Pengaruh Jenis Pupuk Organik dan Urea
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Seledri (Apium graveolus L.).
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian, 1(2), 43-53.
LAMPIRAN
MEDIA TANAM
2. Top Soil
3. Top Soil + Kotoran Sapi (1:1)