HORTIKULTURA
“ BUDIDAYA SAYURAN KANGKUNG SECARA
HIDROPONIK “
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidroponik sistem wick sangat tepat digunakan bagi pemula yang ingin
bertanam dengan cara hidroponik, karena prinsipnya yang mendasar hanya
memanfaatkan kapilaritas air. Hidroponik dengan system wick mudah dan murah
untuk digunakan. Keunggulan lainnya adalah tidak memerlukan perawatan
khusus, mudah dalam merakit, portabel (dapat dipindahkan), dan cocok di lahan
terbatas (Diah, 2015).
Ada dua jenis kangkung yang biasa dikonsumsi yaitu kangkung air dan
kangkung darat. Kangkung air mempunyai daun panjang dengan daun agak
tumpul berwarna hijau kelam biasa ditanam di pinggir kolam atau rawa-rawa.
Kangkung darat mempunyai daun yang panjang ujungnya yang runcing biasanya
ditanam di tempat yang agak kering.
1.2 Tujuan
1. Mampu untuk menanam benih tanaman secara hidroponik
BAB II
METODE PRAKTIKUM
1 1 18,5 6
2 19 6
3 13,5 8
4 20 8
5 9,7 6
6 17 7
Rata-Rata 16,2 7
2 1 20 6
2 22,4 8
3 15,2 8
4 23 8
5 25 6
6 19,2 8
Rata-Rata 20,8 7
3 1 22 6
2 25,4 9
3 17 8
4 24,2 8
5 29 7
6 21,5 8
Rata-Rata 23,1 8
4 1 23 5
2 28 13
3 20 8
4 25,1 11
5 36 11
6 25 5
Rata-rata 26 9
5 1 24 4
2 32 14
3 24 8
4 28 12
5 40 12
6 22 6
Rata-rata 28,5 9
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman kangkung (Ipomoea aquatica)
selama 5 hari berturut-turut yang dilakukan 1 MST (Minggu Setelah Tanam)
menunjukkan bahwa penanaman tanaman kangkung secara hidroponik system
wick menunjukkan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
nutrisi pada hidroponik merupakan factor utama yang menentukan keberhasilan
dalam budidaya tanaman secara hidroponik. Selain itu, pH air juga mempengaruhi
keberhasilan budidaya hidroponik. Berdasarkan pengamatan, nutrisi yang
diberikan pada tanaman kangkung sebanyak 10 ml/Liter air, sehingga membuat
tanaman kekurangan unsur hara hingga tanaman menjadi layu, maka dari itu perlu
ditambahkan lagi sebanyak 20 ml/Liter air agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik sesuai dosis pupuk yang telah dianjurkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, S., Ansar, A., dan Putra, G. M. D. 2019. Pengaruh Intensitas Cahaya
Lampu dan Lama Penyinaran Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung
(Ipomea reptans Poir) Pada Sistem Hidroponik Indoor. Jurnal Ilmiah
Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 7(1), 43-51.
Bunga, N. I. 2021. Nutrisi Organik Sistem Hidroponik Wick Pada Tanaman Sawi
dan Kangkung. Jurnal Riset Unkrit ,Vol.3 No.1
Marliani, V.P. 2011. Analisis Kandungan Hara N dan P serta Klorofil Tebu
Transgenik IPB 1 yang di Tanam di Kebun Percobaan PG Djatiroto, Jawa
Timur. Bogor: Faperta Institut Pertanian Bogor.
Marlina, I., Triyono, S., & Tusi, A. 2015. Pengaruh Media Tanam Granul Dari
Tanah Liat Terhadap Pertumbuhan Sayuran Hidroponik Sistem Sumbu the
Effect of Clay-Made Granules Material on the Vegetables Hydroponic
Growth With Wick Systems. Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol, 4(2),
143-150.
Ramadiani, F.T., A.D. Susila. 2014. Sumber dan frekuensi aplikasi larutan
hara sebagai pengganti AB mix pada budidaya sayuran daun secara
hidroponik. J. Hort Indonesia. 5(1): 36-46.
Iqbal,M. 2006. Penggunaan pupuk majemuk sebagai sumber hara pada budidaya
bayam secara hidroponik dengan tiga cara fertigasi.Skripsi. Institut
Pertanian Bogor.Bogor.
Sesanti, RN, Hidayat, dan Sismanto. (2016). Pengaruh Berbagai Formula Nutrisi
Dan Ukuran Rockwool Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Pakchoi.
Laporan Penelitian. Politeknik Negeri Lampung. Bandar Lampung
Qalyubi, I. M. Pudjojono, Suhardjo Widodo. 2014. Tanaman Kangkung Pada
Sistem Irigasi Hidroponik Nft ( Nutrient Film Technique ), Teknologi
Pertanian vol. 1, pp. 2–6, 2014.
LAMPIRAN