AGROTEKNOLOGI
ACARA 2
MEDIA TANAM
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rizal Firrizzqi Alfi Syach
NPM : 2010401052
Kelas : Agroteknologi B
Asisten Praktikum : Nur Afifah & Zainul Abidin Zaki
Tanah adalah salah satu hal yang sangat penting dan diperlukan pada proses
budidaya tanaman, hal tersebut dikarenakan tanah adalah media dari tanaman tersebut
untuk hidup, tumbuh dan juga berkembang. Pada tanah terdapat unsur-unsur hara baik
itu mikro ataupun makro. Untuk golongan unsur hara makro menurut Dinas Pangan,
Pertanian dan Perikanan (2018) bahwa unsur hara yang sifatnya makro adalah unsur
Nitrogen, Phospor, Kalium, Magnesium, Sulfur dan Calsium. Sedangkan untuk yang
golongan unsur hara mikro adalah Cl, Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo. Pada setiap tanah musti
memiliki akan kedua golongan unsur tersebut agar tanaman yang dibudidayakan dapat
tubuh dengan baik. Dan pada unur hara makro adalah golongan dari unsur yang banyak
diperlukan tanaman dibanding dengan unsur hara mikro (Mpapa, 2016)
Tanah adalah salah satu dari beberapa jenis media tanam yang digunakan untuk
budidaya tanaman. Pada tanah tidak seluruhnya memiliki unsur hara mikro ataupun
makro yang baik dan cukup bagi tumbuhan maka karena itu seringkali adanya
penambahan dari pupuk. Penambahan pupuk memiliki fungsi untuk memperbaiki dan
menambah unsur hara tanah dan pupuk terbagi menjadi 2 yakni organic dan anorganik,
untuk pupuk organic terdiri atas pupuk hijau, kompos, pupuk kandang dan pupuk hayati
(Kurnia, 2014).
Dalam budidaya tanaman atau suatu komoditas diawali dari adanya penanaman
benih atau biji kemudian mengalami perkecambahan, kemudian pertumbuhan
vegetative, pertumbuhan generative dan akhinya yakni pada kematian dari tanaman.
Pada perkecambahan jika ditinjau dari definisinya adalah suatu proses awal dalam
tumbuhnya suatu tanaman dari benih atau biji yang tumbuh dan nantinya akan menjadi
tanaman baru yang sempurna. Tipe perkecambahan dari benih dibagi menjadi 2 yakni
epigeal dan hypogeal, menurut Awalurohmah (2019) perbedaan antara kedua tipe
perkecambahan adalah pada epigeal kotiledonnya terangkat ke atas tanah sedangkan
hypogeal tetap didalam tanah. Selain itu dalam perkecambahan pasti terdapat fakro
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari pekecambahan benih. Faktor yang
mepengaruhi dalam perkecambahan dibagi 2 yakni dalam (hormon, gen, tingkat
kekerasan kulit dan ukuran biji serta persediaa makanan), dan luar yang terdiri dari air,
temperature, medium dan oksigen (Imansari dan Haryanti, 2017)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengamatan
Ket : P1 = Media Tanah
P2 = Media Tanah + Pupuk Kandang (2:1)
P3 = Media Tanah + Pupuk Kandang + Pasir (1:1:1)
1. Pengamatan setiap hari (selama satu minggu)
Perlakuan Jumlah Tanaman Tumbuh Rata-
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Rata
1 2 3 4 5 6 7
P1 U1 0 5 7 7 7 7 7 6.09
U2 0 7 8 8 8 8 8
U3 0 6 8 8 6 6 7
P2 U1 0 3 4 9 7 7 8 4.57
U2 0 2 4 5 5 5 5
U3 0 6 5 6 5 5 5
P3 U1 0 7 8 8 8 8 8 6.38
U2 0 5 7 7 7 7 7
U3 0 7 8 8 8 8 8
4.1.2 Perhitungan
4.1.2.1 Gaya Kecambah
Rumus =
1) P1U1 =
2) P1U2 =
3) P1U3 =
4) P2U1 =
5) P2U2 =
6) P2U3 =
7) P3U1 =
8) P3U2 =
9) P3U3 =
Gaya Kecambah
100
90
80
70
60
50
Gaya Kecambah
40
30
20
10
0
P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P3U1 P3U2 P3U3
4.1.3.2 Grafik Indeks Vigor
Indeks Vigor
4,5
3,5
2,5
2 Indeks Vigor
1,5
0,5
0
P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P3U1 P3U2 P3U3
Tinggi Tanaman
100
90
80
70
60
P3
50
P2
40
P1
30
20
10
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Jumlah Daun
20
18
16
14
12
P3
10
P2
8
P1
6
4
2
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Panjang Akar
18
16
14
12
10
8 Panjang Akar
0
P1 P2 P3
4.1.3.5 Grafik Berat Basah dan Berat Kering
a. Berat Basah Brangkas Bawah dan Atas
0,6
0,5
0,4
0,1
0
P1 P2 P3
2,5
0,5
0
P1 P2 P3
4.2 Pembahasan
Pada hasil yang didapatkan untuk praktikum dari acara ke 2 “Media Tanam”
didapati beberapa jenis hasil data mulai dari data perkecambahan, indeks vigor, jumlah
daun dan tinggi tanaman, panjang akar dan berat brangkas atas dan brangkas bawar.
Pada gaya berkecambah didapati hasil bahwa untuk perlakuan dengan gaya kecambah
paling tinggi adalah pada perlakuan P2U1 atau perlakuan 2 ulangan satu dengan biji
yang berkecambah dari satu polybag tersebut mencapai 90% atau 9 dari 10 benih
berhasil berkecambah selanjutnya yang paling rendah adalah P2U2 dengan presentasi
gaya berkecambahnya hanya 50% atau 5 benih dari 10 benih yang tumbuh, pada hal ini
terdapat benih yang tidak berkecambah ataupun sudah berkecambah namun akhirnya
mati dan penyebabnya bisa dari faktor dalam atau luar benih tersebut. Kemudian pada
perhitungan dari indeks vigor yang telah dijabarkan dan digan=mbarkan pada grafik
bahwa hasil dari benih yang memiliki indeks vigor tertinggi dari keseluruhan percobaan
yang dilakukan adalah pada perlakuan P1U2 (Perlakuan 1 ulangan ke 2), P3U1
(Perlakuan ke 3 ulangan ke 1) dan P3U3 (Perlakuan 3 ulangan ke 3), dari hasil
ketiganya didapati indeks vigor yang sama yakni 3.83 sedangkan pada indeks vigor
yang paling rendah terdapat pada perlakuan P2U2 (Perlakuan 2 ulangan ke 2) dengan
indeks vigornya 1,91. Dalam perkecambahan sesuai menurut Imansari dan Haryanti
(2017) bahwa Faktor yang mepengaruhi dalam perkecambahan dibagi 2 yakni dalam
(hormon, gen, tingkat kekerasan kulit dan ukuran biji serta persediaa makanan), dan luar
yang terdiri dari air, temperature, medium dan oksigen.
Pada data yang diambil dari jumlah daun dan juga tinggi tanaman yang
dilakukan selama 4 minggu dengan pengambilan data diambil sekali setiapminggu
didapati bahwa pada hasil perlakuan ke 3 atau media tanam dari tanah: pupuk kandang :
pasir memiliki data dari jumlah daun dan tinggi tanaman paling baik sedangkan pada
media tanam tanah adalah paling kurang dibandingkan dengan media tanah dan pupuk
kandang. Dalam hal ini mengapa media tanah, pupuk kandang dan pasir menjadi media
dengan petumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun paling baik karena mlau dari
penambahan pupuk yang mana berfungsi dalam penambahan dari unsur hara dalam
tanah sehingga tanah menjadi lebih subur selain itu juga dari pasir yang menyebabkan
aerasi dan drainasi dari tanah yang menjadi lebih baik dibanding dengan kedua media
lainnya. Akan tetapi pada jumlah daun didapati terdapat penurunan pada seluruh
perlakuan media yang dilakukan hal tersebut dikarenakan dari tanaman kedelai yang
ditanam pada bagian daunnya terserang hama ulat dimana ulat adalah termasuk dalam
organisme pengganggu tanaman atau OPT. Dari definisinya untuk OPT (organisme
pengganggu tanaman) adalah suatu orgnasime yang dapat menimbulkan atau membuat
kerusakan pada tanaman secara biokimia, fisik, fisiologis atau yang lain dala proses
budidaya (Pakpahan dan Doni, 2019). Hama dari ulat ini memakan daun yang
menyebabkan daun dari tanaman berkurang jumlahnya.
Selanjutnya pada data dan diagram batang dari panjang akar dimana dari ke 3
perlakuan media yang dilakukan didapatkan dari hasil bahwa pada media tanah dan
pupuk lah yang dilihat dari rata rata data pada diagram memiliki data panjang akar
paling baik dan yang paling rendah pada media tanah:pupuk:pasir. Pada hal ini
penyebab dari panjang akar yang pendek atau tidak panjang dapat dikarenakan oleh
pemberian air yang kurang atau tanaman mengalami kekeringan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa selama praktikum berlangsung dalam pemberian dalam air pada media
untuk tanah:pupuk:pasir termasuk kurang dibanding dengan yang lain dimana panjang
akarnya lebih panjang dari media peerlakuan ke-3 ini.
Hasil yang didapatkan dari perhitungan berat penimbangan brangkas atas dan
brangkas bawah dari tanaman baik itu berat basah atau berat kering adalah untuk rata-
rata berat basah dari brangkas bawah paling berat yakni pada perlakuan P2 (0.53)
sedangkan yang terendah pada P1 (0.30), kemudian untuk brangkas atasnya adalah
perlakuan ke 3 (2.59) dan terendah pada P2 (1.73). selain itu untuk rata-rata berat kering
dari brangkas atas dan bawah yang paling tinggi untuk brangaks bawah adalah P2
(0.22) tersendah pada P1(0.13) dan brangkas atasnya adalah P3(1.13) dan terendah pada
P2 (0.72). hasil yang didapatkan dari berat kering sebelumnya yakni dengan cara
tanaman dikering anginkan, proses pengeringan ini memiliki tujuan untuk
menghilangkan kadar air dalam tanaman.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah media tanam memiliki pengaruh terhadap
tanaman yang dibudidayakan dimulai dari gaya berkecambah dan indeks vigornya
dimana pada media tanah adalah media dengan gaya berkecambah dan indeks vigornya
tersendah dibandingkan dengan yang lain, selain itu pada jumlah daun dan tinggi
tanaman didapatkan hasil bahwa untuk media tanam perlakuan 3 memberikan pengaruh
pada pertumbuhannya dimana menjadikan rata-rata tanaman perakuan ke 3 adalah
tanaman dengan jumlah daun dan dan tinggi tanaman paling baik dibanding dengan
kedua media lainnya selain itu juga dalam berat brangkas atas baik kering atau basah
untuk perlakuan 3 adalah yang paling baik.
DAFTAR PUSTAKA
Penimbangan