OLEH
NAMA : NOVIYANTI
NIM : C1M017097
KELOMPOK : 15
PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti praktikum selanjutnya.
Menyetujui,
Analisis data
Jagung
𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ
% benih berkecambah = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ
19
=25 𝑥100%
=76%
𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
% benih normal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑥 100%
19
= 25 𝑥100%
=76%
𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑎𝑏𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
% benih abnormal : 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ
0
= 25 𝑥100%
=0%
𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑖
% benih mati = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑥 100%
6
=25 𝑥100%
=24%
Kacang tanah
𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ
% benih berkecambah = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ
16
=25 𝑥100%
=64%
𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
% benih normal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑥 100%
7
= 25 𝑥100%
=28%
𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑎𝑏𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
% benih abnormal : 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ
9
= 25 𝑥100%
= 36%
𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑖
% benih mati = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑖ℎ 𝑥 100%
9
=25 𝑥100%
=36%
4.2. Pembahasan
Kecambah normal yaitu kecambah yang menunjukkan potensi untuk
berkembang lebih lanjut menjadi tanaman normal. Ciri-cirinya yaitu
kecambah memiliki perkembangan sistem perakaran yang baik, terutama
akar primer dan akar seminal paling sedikit dua, perkembangan hipokotil
baik baik dan sempurna tanpa ada kerusakan pada jaringan, pertumbuhann
pumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik. Epikotil tumbuh
sempurna dengan kuncup normal dan memiliki satu kotiledon untuk
kecambah dari monokotil dan dua bagi dikotil. Kecambah abnormal yaitu
kecambha yang tidak menunjukkan adanya potensi untuk berkembangan
menjadi tanaman normal jika ditambahkan pada tanah berkualitas baik dan
di bawah kondisi yang sesuai bagi pertumbuhannya. Ciri-cirinya yaitu
kecambah rusak tanpa kotiledon, embrio pecah, dan akar primer pendek,
bentuk kecambah cacat, perkembangan bagian-bagian penting lemah dan
kurang seimbang. Plumula terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon
membengkok, akar pendek, kecambah kerdil, kecambah tidak membentuk
klorofil dan kecambah lunak.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa
pada benih tanaman jagung jumlah benih yang berkecambah yaitu
sebanyak 64 benih dengan persentase jumlah benih normal 76 % ,
abnormal 0 % dan benih yang mati 24 % benih dengan daya
berkecambah sebesar 76 % atau termasuk dalam kriteria mutu benih
kurang baik sehingga kurang layak untuk dijadikan benih yang bermutu
SNI. Sedangkan pada benih tanaman kacang tanah jumlah benih yang
berkecambah yaitu 41 benih dengan jumlah benih normal 28 %, abnormal
36 % dan benih yang mati 36 % benih dengan daya perkecambahannya
sebesar 64 % atau termasuk dalam kriteria mutu benih jelek sehingga
benih tersebut tidak layak menjadi benih yang berstandar SNI.
BAB V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1. Benih dikatakan tumbuh dengan normal apabila kecambah telah
memiliki akar daun dan batang, sedangkan dikatakan abnormal
apabila perkecambahan tidak sempurna (kerdil).
2. Benih yang tidak tumbuh saat perkecambahan disebabkan
karena lingkungan yang diberikan terlalu becek atau terlalu
kering (kekeringan) atau terserang jamur.
3. Daya perkecambahan pada benih tanaman jagung sebesar 76 %
dan benih kacang tanah sebesar 64 %
1.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto, T, Hilman, SB. 2012. Analisis Korelasi dan Koefisien Lintasan Hasil
Padi Sawah Pada Lahan Keracunan Fe. Penelitian Pertanian Tanaman
Pangan. Vol. 18 (2).