Oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mempelajari beberapa metode uji
viabilitas benih secara tidak langsung menggunakan larutan tetrazolium.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
berkaitan dengan respirasi. Kelebihan metode TZ meliputi waktu pengujian yang
singkat, sangat tepat diaplikasikan pada benih yang mengalami dormansi serta
benih yang mengalami pemasakan lanjutan (after ripening), tingkat ketelitian
tinggi, sedangkan kelemahannya memerlukan keahlian dan pelatihan yang
intensif, bersifat laboratoris, tidak dapat mendeteksi kerusakan akibat fungi atau
mikroba lainnya dan bersifat merusak (Zanzibar et all., 2009).
Kriteria benih hidup uji Tetrazolium (Tz) adalah bila radikel dan kotiledon
berwarna merah (M) atau merah muda (Mm) tanpa warna putih (P),
gametofitbetinaberwarnamerahsampaiputih(≤ 20% warna putih dengan ≥ 50%
warna merah), benih mati bila terdapat warna putih pada radikel atau kotiledon,
luasan warna putih padagametofit betina ≥ 20% dan warna merahnya ≤ 50%.
Semakin luas pola pewarnaan, intensitas tinggi serta terletak pada bagian-bagian
penting dari setiap struktur tumbuh maka menunjukkan bahwa benih berpeluang
menjadi kecambah normal (Rahmawati et all., 2013).
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat
Alat yang di gunakan dalam pratikum ini ialah alat – alat yang di gunakan di
laboratorium benih fakultas pertanian UTU.
3.2 Bahan
5
A. Tabel Pengamatan
1. Pengamatan uji tetrazolium pada benih ………….
No Indikasi Warna
Jumlah
Rata-Rata
Persentase
6
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat dari kegiatan pratikum yang telah dilakuakan
ialah:
Indikasi Warna
No Merah
Merah muda Merah Tua Merah Sebagian
cerah
1. 3 4 4 4
Jumlah 3 4 4 4
Rata – Rata - - - -
Persentase 20% 26,6% 26,6% 26,6%
4.2. Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang tabel hasil percobaan yang di
terapkan pada pratikum Dasar –Dasar Ilmu Benih minggu ke- 6 yang berjudul
VIABILITAS SECARA TIDAK LANGSUNG.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat sebuah metode yang di
terapkan pada pratikum tersebut. Yaitu metode perendaman terhadap benih
kedelai menggunakan larutan tetrazolium.
Adapun langkah – langkah yang harus di perhatikan adalah :
Benih di rendam terlebih dahulu dengan menggunakan air biasa selama 24
jam lalu benih di belah menjadi 2 bagian dan di rendam kembali dengan
laruta berupa:
1g larutan tetra / 100 ml Aquadest
7
Dan melakukan perhitungan untuk mengetahui presentase pengamatan pada
uji viabilitas benih secara tidak langsung dengan menggunakan larutan
tetrazolium tersebut, dengan rumus :
RUMUS :
Merah Cerah :
Merah Muda :
Merah Tua :
Merah Sebagian :
Prinsip metode Tetrazolium (Tz) adalah bahwa setiap sel hidup akan
berwarna merah oleh reduksi dari suatu pewarnaan garam tetrazolium dan
membentuk endapan formazan merah, sedangkan sel-sel mati akan berwarna
putih. Enzim yang mendorong terjadinya proses ini adalah dehidrogenase yang
berkaitan dengan respirasi. Kelebihan metode TZ meliputi waktu pengujian yang
singkat, sangat tepat diaplikasikan pada benih yang mengalami dormansi serta
benih yang mengalami pemasakan lanjutan (after ripening), tingkat ketelitian
tinggi, sedangkan kelemahannya memerlukan keahlian dan pelatihan yang
intensif, bersifat laboratoris, tidak dapat mendeteksi kerusakan akibat fungi atau
mikroba lainnya dan bersifat merusak.
8
BAB V
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Farida, Z.N.L.E., D. Saptadi dan Respatijarti. 2017. Uji vigor dan viabilitas benih
dua klon karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) pada beberapa periode
penyimpanan. Jurnal Produksi Tanaman, 5(3): 484-492.
Leisolo, M.K., J. Riry dan E. Matatula. 2013. Pengujian viabilitas dan vigor benih
beberapa jenis tanaman yang beredar di pasaran kota Ambon. Jurnal
Agrologia, 2(1):1-9.
Purbojati, L., Faiza dan C. Suwarno. 2009. Studi alternatif substrat kertas untuk
pengujian viabilitas benih dengan metode uji diatas kertas. Jurnal Bul.
Agron, 34(1):55-61.
Zanzíbar, M. 2009. Kajian metode uji cepat sebagai metode resmi pengujian
kualitas benih tanaman hutan di Indonesia. Jurnal Standardisasi,11(1): 38-
45.
Zanzíbar, M. dan N.H. erdiana. 2010. Akurasi metode uji cepat dalam menduga
mutu fisiologis benih damar. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman,7(4):181-
189.
10
LAMPIRAN
11