Oleh :
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris [1] pembelajaran merupakan proses
yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu : belajar tertuju kepada segala sesuatu
yang harus dilakukan Siswa / Mahasiswa, mengajar berorientasi pada segala
sesuatu yang harus dilakukan oleh Guru / Dosen sebagai pemberi pelajaran.
Pokok dari pembelajaran adalah semua upaya yang dilakukan oleh guru
(pengajar) agar dapat berlangsungnya suatu proses belajar pada diri peserta didik.
Di dalam pembelajaran banyak terjadi kegiatan untuk mencapai hasil yang
diinginkan seperti halnya memilih, mengembangkan dan menetapkan metode,
dimana pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan
dengan cara mengorganisasikan, menyampaikan materi serta mengelola jalannya
pembelajaran. oleh sebab itu diperlukan adanya upaya-upaya guna mempermudah
peserta didik untuk mempelajarinya. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu
diadakannya praktikum ( Ambarwati, S., & Prodjosantoso, A. K., 2018).
2
1.2 Tujuan Pratikum
Tujuan dari pratikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengenal dan
mengetahui alat – alat yang di gunakan di laboraturium pada pratikum dasar –
dasar perlindungan tanaman beserta fungsinya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Andriani, R..,
2016).
Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin
(Prayitno, T. A. 2017).
3
III METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat
Adapun beberapa macam alat yang di gunakan dalam Praktikum Dasar-
Dasar Perlindungan Tanaman di laboratorium Universitas Teuku Umar, antara
lain :
a) ATK j) Lampu bunsen
b) Erlemenyer k) Cawan petri
c) Gelas ukur l) Vortex
d) Tabung reaksi m) Oven
e) Glass beker n) Pinset
f) Pipet tetes o) Hot plate
g) Jarum ose p) LAFC
h) Batang pengaduk q) Timbangan
i) Spatula analitic
3.2 Bahan
Cara kerja
1. Menyiapkan ATK dan dokumentasi untuk mencatat setiap data dan kegiatan
yang di lakukan untuk di paparkan ke dalam sebuah laporan.
2. Setelah selesai mencatat dan mendokumentasi seluruh alat yang berhubungan
dengan pengujian benih di laboraturium benih, pratikan diharusakan
membuat laporan mengenai pratikum pengenalan alat – alat yang terdapat di
laboratorium tersebut.
4
Adapun hasil yang didapat dari kegiatan pratikum yang telah dilakuakan
ialah:
1. Autoclave
Batang Pengaduk
2.
3. Cawan Petri
4. Erlemenyer
5. Gelas Ukur
Glass Beker
6.
5
Hot Plate
7.
Jarum Ose
8.
9. LAFC
11. Oven
Pinset
12.
Pipet Tetes
13.
6
Spatula
14.
Tabung Reaksi
15.
Timbangan
16.
Analitic
Vortex
17.
1. Alkohol
2. chlorine
7
3. spirtus
4.2. Pembahasan
Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang
berjudul pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannya laboratorium ini
adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara
penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan
diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di laboratorium.
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat,
berikut akan diuraikan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan kemampuan
yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam proses
kegiatan pratikum.
1) Autoclave
Menstrilisasi alat dan media tanam degtan tekanan uap tertentu.
2) Batang Pengaduk
Untuk mencampur bahan kimia dan cairan untuk keperluan laboraturim,
selain untuk mencampurkan larutan, fungsi batang pengaduk juga untuk
membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan
memecahkan emulsi pada suatu ekstrasi.
3) Cawan Petri
Membiakkan (kultivasi) mikroorganisme dan menumbuhkan benih,
selain itu juga cawan petri dapat di jadikan sbagai wadah bahan pada benih.
4) Erlemenyer
Menjadi wadah dari bahan kimia cair. Gelas ini juga sering digunakan untuk
proses titrasi, dan sebsgai wadah pemsak dan pelarut bahan media tanam pada
suatu budidaya perbanyakan tanaman (kuljar) khususnya.
8
5) Glass Ukur
Mengukur volume larutan atau zat cair dengan tepat.
6) Glaas Beker
Sebagai wadah penampung, yang di gunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memeansakan cairanyang biasanya di gunakan didalam
laboratorium.
7) Hot Plate
Untuk memanaskan atau mengahangatkan sekaligus mencampurkan atau
menghomogenkan larutan kimia.
8) Jarum Ose
Untuk mengambil mikroba atau suatu objek lainnya, biasanya jarum ose ini
di gunakan pada saat repotting (pindah tanam)
9) LAFC
Sebagai tempat perlakuan kegaiatan mulai dari persiapan abahan tanam,
inokulasi, atau penanaman dan pemindahan tanaman dari suatu tempat ke tempat
lain dalam satu kultur.
10) Lampu Bunsen
Untuk pemanasan, , pembakaran dan sterilisasi pada alat dan bahan tanam.
11) Oven
Memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium atau objek-
objek lainnya.
12) Pinset
Mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram
antibiotik
13) Pipet Tetes
untuk mengambil bahan suatu larutan dengan skala (ukuran kecil).
14) Spatula
Pengambilan bahan dengan jumlah yang sedikit dan berukuran kecil
15) Tabung Reaksi
Tempat mereaksikan dua larutan/bahan kimia atau lebih, serta sebagai
tempat mengembangbiakan mikroba dalam media cair.
16) Timbangan Analitic
9
Fungsi timbangan analitik pada dasarnya sama seperti timbangan pada
umumnya, yakni untuk mengukur massa benda, hanya saja timbangan
analitic ini mencantumkan beberapa angka di belakang koma (,), sehingga
timbangan ini menjadi suatu alat penimbang yang lebih akurat dari pada
timbangan lainnya.
17) Vortex
Fungsi vortex umumnya hampir sama dengan hot plate, hanya saja vortex
ini hanya bisa digunakan untuk tabung reaksi.
Pada tabel 4.1.2 Bahan , tabel ini menjelaskan tentang bahan – abhan apa
saja yang diperluakn dalam partikum dasar – dasar perlindungan tanaman ini,
berikut akan di paparkan penjelasan fungsi dari bahan - bahah tersebut.
1). Alkohol
2) Chlorine
3) Spirtus
Spirtus di gunakan sebagai bahan bakar lampu bunsen, tanpa adanya spirtus
maka lampu buntes tidak akan dapat menyala.
Dari bahan - bahan di atas, sebetulnya memiliki fungsi dan tujuan yang
sama yaitu untuk tetap dapat menajaga suatu kesterilan dan dapat mencegah
terjadinya kontaminasi pada suatu obejek yang telah di tentukan.
V. KESIMPULAN
10
Berdasarkan dari pengenalan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-
dilakukan .
DAFTAR PUSTAKA
Aruan, R. B., Nyana, I. D. N., Siadi, I. K., & Raka, I. G. N. (2018). Toleransi
penundaan prosesing terhadap mutu fisik dan mutu fisiologis benih kedelai
(Glycine max L. Merril). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 7(2), 264-
2749.
Fatiqin, A., Lestari, D., Apriani, I., Irohmi, M., Sunarti, R. N., Suroto, S., ... &
Irawan, Y. (2019). Uji Mutu Fisik Dan Fisiologi Benih Flamboyan
(Delonix regia), Mangium (Acacia mangium Wild.), Sengon (Falcataria
moluccana), Krasi (Acacia crassicarpa) Di Balai Perbenihan Tanaman
Hutan (BPTH) Wilayah I. In Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi Terapan (Vol. 2).
11
Ningsih, M. K., Biantary, M. P., & Jumani, J. (2015). Uji Mutu Fisik dan
Fisiologis Benih Pohon Penghasil Gaharu (Aquilaria Microcarpa Baill.)
Berdasarkan Fenotipe Pohon Induk di Khdtk Samboja Kabupaten Kutai
Kartanegara. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 14(2), 221-
238.
DOKUMENTASI PRATIKUM
12
13
14