ACARA I
PENGENALAN ALAT
Dosen Pengampu:
Ferryati Masitoh, S.Si., M.Si
Oleh:
NAMA : Andhika Ananda Wijaya
NIM : 180722639552
Off : G/2018
Asisten Praktikum : Oldheva Genisa Sabilau
Salsa Rizkia Alzahra
Penanganan suatu alat dan bahan penelitian yang ada di laboratorium sangat
bergantung pada fasilitas yang ada di laboratorium dan kepentingan pemakai
laboratorium. Fasilitas yang dimaksud adalah adanay ruang penyimpanan khusus,
runag persiapan dan tempat penyimpanan seperti lemari, kabin dan rak rak (Indrawan,
2015). Alat laboratoium merupakan suatu benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium yang dapat dipergunakan secara berulang ulang sebelum mulai
melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, praktikan terlebih dahulu haruslah
mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa
digunakan dalam suatu laboratorium (Emda, 2014).
1) Alat
2) Bahan
1. Jurnal online
2. Buku referensi
3. Modul praktikum
Menyiapkan Alat
dan Bahan
Mendeskripsikan
dan Menganalisis
Menyusun Laporan
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel Pengenalan Alat Praktikum Kualitas Air (Terlampir)
2. Tabel Pengenalan Alat Instrument Praktikum Kualitas Air (Terlampir)
VI. PEMBAHASAN
Praktikum kualitas air yang pertama ini praktikan dianjurkan untuk mengenali
dan mendeskripsikan atau menganalisis setiap peralatan yang akan digunakan dalam
kegiatan praktikum kualitas air. Peralatan yang digunakan dalam kegaiatan praktikum
kualitas air ini terbagi menjadi 2 jenis yang setiap peralatannya memiliki fungsinya
masing masing, yaitu peralatan gelas dan peralatan instrument. Dari pembagian kedua
jenis peralatan tersebut, yang terdiri dari peralatan gelas antara lain Gelas Erlenmeyer,
Pipet, Buret, Labu Takar, Gelas Beker, Kerucut Imhoff, Gelas Ukur, Tabung Reaksi,
Labu Kjehdal, Labu Pemanas, Botol BOD, Filtrasi atau Corong dan Pipet Gondok.
Sedangkan untuk peralatan instrument terdiri dari Timbangan, EC Meter, Ph Meter,
Spektrofotometer, Centrifuge, Thermometer Digital, Pengaduk, Pemanas, Oven,
Kulkas, Statif, Kaki Tiga dan Bunsen.
Peralatan gelas yang pertama adalah Gelas Erlenmeyer, Gelas ini memiliki
ukuran yang bervariasi, mulai dari 50 ml, 150 ml, 250 ml, 500 ml dan 1000 ml. Gelas
Erlenmeyer ini memiliki bentuk kerucut, leher gelas yang silinder dan dilengkapi
dengan dasar yang datar. Fungsi dari gelas ini adalah untuk mengukur serta
mencampurkan bahan bahan yang akan dianalisis dan sebagai tempat untuk
melakukan tirasi bahan. Peralatan gelas yang kedua adalah pipet, pipet ini memiliki 2
variasi berdasarkan bahan dasar permbuatnya, yaitu pipet plastic dan pipet kaca. Pipet
yang biasanya digunakan dalam praktikum kualitas air adalah pipet kaca, hal tersebut
disebabkan karena pada praktikum kualitas air umumnya menggunakan bahan bahan
kimia yang berbahaya dan tingkat konsentrasinya pekat untuk dicampurkan pada
sampel air yang sedang diteliti. Pipet memiliki fungsi sebagai suatu perantara untuk
mengambil larutan kimia dan zat zat cair lain yang akan dicampurkan ke dalam
sampel.
Peralatan gelas yang ketiga adalah Gelas Beker, gelas ini memiliki bentuk
silinder dengan dasar gelas yang rata dan memiliki berbagai macam ukuran, yaitu 50
ml, 150 ml, 250 ml sampai 500 ml. Jenis Gelas Beker terbagi menjadi 3, yaitu Gelas
Beker rendah, Gelas Beker tinggi dan Gelas Beker berdinding tebal. Gelas Beker
sendiri memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengendapkan atau menampung sampel
dan sebagai tempat untuk mencampur larutan kimia dengan sampel. Peralatan gelas
yang keempat adalah Kerucut Imhoff ini memiliki bentuk kerucut dan ukuran pada
kerucut ini sebesar 1000 ml. Kerucut Imhoff ini memiliki fungsi sebagai alat
pengukur volume lumpur yang mengendap pada saat sampel diuji dalam waktu
tertentu. Peralatan gelas kelima adalah Gelas Ukur, Gelas Ukur ini memiliki bentuk
silinder yang beraneka macam ukuran, dimana setiap garis penanda pada badan Gelas
Ukur mewakili jumlah cairan yang diukur. Ukuran Gelas Ukur sendiri terdiri dari 10
ml, 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml dan 1000 ml. Gelas Ukur memiliki fungsi
sebagai tempat untuk mengendapkan sampel dan untuk menentukan takaran seberapa
banyak sampel yang sedang diteliti. Gelas Ukur ini merupakan hal yang wajib ada
dalam melakukan uji laboratorium, karena dengan adanya gelas ukur ini praktikan
akan mudah dalam menentukan jumlah takaran bahan campuran atau sampel yang
sedang diteliti.
Peralatan gelas yang keenam adalah Tabung Reaksi, Tabung Reaksi ini
memiliki berbagai macam ukuran, yaitu ukuran 50 sampai 200 mm. Tabung Reaksi
ini berbentuk tabung yang memanjang dan bagian atasnya terbuka, serta bagian
bawahnya berbentuk huruf U. Tabung Reaksi memiliki fungsi untuk tempat
berlangsungnya reaksi akibat dari adanya penambahan bahan kimia. Tabung Reaksi
juga umumnya menjadi peralatan yang wajib ada dalam suatu laboratorium untuk
mencampurkan bahan bahan kimia pada suatu sampel yang sedang diuji. Peralatan
gelas yang ketujuh adalah Buret, Buret ini memiliki bentuk silinder yang memanjang
hingga 50 ml dan memiliki garis ukur, serta sumbat yang berbentuk keran pada bagian
bawahnya. Buret memiliki fungsi sebagai alat yang digunakan untuk melakukan
proses titrasi pada sampel yang sedang diuji. Cara kerja alat Buret ini adalah dengan
memutar keran pada bagian bawah Buret, hal tersebut dilakukan untuk meneteskan
cairan untuk melakukan presisi sebelum proses titrasi. Tingkat akurasi alat ini
sangatlah akurat karena mampu mengatur setiap interval tetesan yang akan dicampur
kedalam sampel. Peralatan gelas yang kedelapan adalah Labu Takar, labu takar
sendiri memiliki bentuk seperti labu dengan leher labu yang memanjang keatas dan
memiliki berbagai macam ukuran, yaitu 100 ml, 250 ml, 500 ml dan 1000 ml. Labu
takar memiliki fungsi untuk mengukur atau memberi takaran pada volume cairan
tertentu atau mengukur suatu larutan dengan kadar yang sesuai.
Peralatan yang kedua belas adalah Filtrasi atau Corong Kaca, Filtrasi sendiri
memiliki bentuk seperti corong pada umumnya, namun yang membedakan bahan
dasar pada alat ini berupa kaca dan ukuran relative lebih kecil daripada corong pada
umumnya. Corong Kaca memiliki fungsi sebagai suatu alat yang digunakan untuk
menentukan konsentrasi atau menakar bahan kimia yang akan dicampur pada sampel.
Peralatan yang ketiga belas adalah Pipet Gondok, Pipet Gondok ini memiliki ukuran
20 ml. Pada Pipet Gondok ini memiliki sebuah bahan penyedot yang berada di
ujungnya dan batas maksimal pengambilan larutannya sekitar 20 ml. Namun apabila
lebih dari batas maksimal akan menyebabkan penyedot tersebut menjadi rusak. Pipet
Gondok memiliki fungsi sebagai suatu alat untuk mengambil sampel yang sedang
diuji pada setiap takaran yang telah ditentukan, umumnya Pipet Gondok ini
meberikan takaran sebesar 10 – 20 ml.
1. Peralatan yang akan digunakan dalam praktikum kualitas air terdiri dari 2
jenis, yaitu peralatan gelas dan peralatan instrument. Untuk peralatan gelas
memiliki sifat dan ketahanan yang tinggi sebagai suatu tempat untuk
melakukan pengujian sampel secara langsung dengan menggunakan alat
tersebut. Peralatan gelas terdiri dari Gelas Erlenmeyer Pipet, Buret, Labu
Takar, Gelas Beker, Kerucut Imhoff, Gelas Ukur, Tabung Reaksi, Labu
Kjehdal, Labu Pemanas, Botol BOD, Filtrasi atau Corong dan Pipet
Gondok. Sedangkan untuk peralatan instrument merupakan peralatan yang
digunakan untuk membantu pemrosesan pengujian sampel yang sedang
diteliti. Peralatan instrument terdiri dari Timbangan, EC Meter, Ph Meter,
Spektrofotometer, Centrifuge, Thermometer Digital, Pengaduk, Pemanas,
Oven, Kulkas, Statif, Kaki Tiga dan Bunsen.
2. Kedua jenis peralatan tersebut memiliki prinsip kerja yang berbeda beda,
umumnya untuk peralatan kaca digunakan sebagai tempat melakukan
pengujian sampel dengan mencampurkan bahan bahan kimia secara
langsung ke alat tersebut. Sedangkan untuk peralata instrument digunakan
sebagai suatu alat untuk membantu analisis pengujian sampel secara lebih
lanjut, hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan peralatan instrument
akan memberikan informasi secara detail mengenai sampel yang sedang
diuji.
2. Pembahasan
3. Kesimpulan
LAMPIRAN
No
Nama Alat Gambar Alat Fungsi atau Kegunaan
.