PERENCANAAN KEPENDUDUKAN
(GEL 0208)
ACARA VII
Disusun oleh:
NIM : 18/426834/GE/08770
FAKULTAS GEOGRAFI
YOGYAKARTA
2019
I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
SD : 7-12 Tahun
SMP : 13-15 Tahun
SMA : 16-18 Tahun
Jumlah Guru = siswa per kelompok umur jenjang : rasio murid guru
Keterangan
= input = proses = output
V. HASIL PRAKTIKUM
Proyeksi adalah perkiraan tentang keadaan masa yang akan datang dengan
menggunakan data yg ada (sekarang). Selain itu, proyeksi memberi perkiraan
(perhitungan) mengenai keadaan pada masa mendatang dengan menggunakan
data yang ada (sekarang). Proyeksi penduduk adalah perhitungan matematis
jumlah penduduk masa yang akan datang dan dihitung berdasarkan jumlah
penduduk sekarang (Raharja, 2017) . Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
proyeksi adalah perkiraan tentang sesuatu hal di masa mendatang dengan
menggunakan kondisi sekarang. Oleh karena itu, proyeksi pendidikan adalah
perkiraan tentang pendidikan di masa mendatang, misalnya lima atau 10 tahun
mendatang yang dihitung dengan menggunakan kondisi pendidikan di masa
sekarang.
APK Jawa Tengah pada Tahun 2010 untuk jenjang pendidikan Sekolah
Dasar (SD) adalah 114,93. Untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) adalah 99,72. Untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
adalah 64,93. Kesenjangan APK semakin besar seiring meningkatnya jenjang
pendidikan. Nilai APK SD bisa lebih dari 100 persen karena populasi murid yang
bersekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu mencakup anak di luar batas
usia sekolah pada jenjang pendidikan tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh
adanya pendaftaran siswa usia dini, pendaftaran siswa yang telat bersekolah, atau
pengulangan kelas.
Proyeksi kebutuhan jumlah guru dan kelas Provinsi Jawa Tengah tahun
2025, 2035, dan 2045 mengalami penurunan. Pada tahun 2025 proyeksi jumlah
kelas SD,SMP, dan SMA berturut-turut adalah sebanyak 95.318, 41.785, dan
26.617 sedangkan proyeksi jumlah guru SD, SMP, dan SMA berturut-turut adalah
194.408, 60.033, dan 77.996. Pada tahun 2035 proyeksi jumlah kelas SD,SMP,
dan SMA berturut-turut adalah sebanyak 89.800, 39.720, dan 26.274 sedangkan
proyeksi jumlah guru SD, SMP, dan SMA berturut-turut adalah 183.154, 57.066,
dan 76.991. Pada tahun 2045 proyeksi jumlah kelas SD,SMP, dan SMA berturut-
turut adalah sebanyak 87.288, 38.210, dan 24.992 sedangkan proyeksi jumlah
guru SD, SMP, dan SMA berturut-turut adalah 178.030, 54.897, dan 73.233.
1. Proyeksi kebutuhan jumlah guru dan kelas Provinsi Jawa Tengah tahun
2025, 2035, dan 2045 mengalami penurunan. Pada tahun 2025 proyeksi
jumlah kelas SD,SMP, dan SMA berturut-turut adalah sebanyak 95.318,
41.785, dan 26.617 sedangkan proyeksi jumlah guru SD, SMP, dan SMA
berturut-turut adalah 194.408, 60.033, dan 77.996. Pada tahun 2035
proyeksi jumlah kelas SD,SMP, dan SMA berturut-turut adalah sebanyak
89.800, 39.720, dan 26.274 sedangkan proyeksi jumlah guru SD, SMP,
dan SMA berturut-turut adalah 183.154, 57.066, dan 76.991. Pada tahun
2045 proyeksi jumlah kelas SD,SMP, dan SMA berturut-turut adalah
sebanyak 87.288, 38.210, dan 24.992 sedangkan proyeksi jumlah guru SD,
SMP, dan SMA berturut-turut adalah 178.030, 54.897, dan 73.233.
BPS. 2010. Bahan Ajar Diklat Kompetensi Eselon IV Tahun 2010.Jakarta : Badan
Pusat Statistik.