Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI 1

ACARA 1

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Disusun Oleh:

Sinta Nur Rizki

2111050044

TLM A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK D4

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021
I. Tujuan
a. Untuk mengetahui nama dan fungsi masing-masing bagian peralatan
yang ada di laboratorium.
b. Untuk mengetahui bagaimana cara merawat peralatan yang ada di
laboratorium.
c. Mampu memahami pada saat apa alat itu digunakan.

II. Dasar Teori


Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan
memahami cara kerja, serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain
untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja
dan fungsi dari masing-masing alat dan bahan, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan
sangatlah penting, agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan
dalam pelaksanaan praktikum dan apabila terjadi kecelakaan dalam
pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik
mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses
pemanasan, misalnya pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai
jenis dan macam yang kompleks sehingga dalam penggunaannya
memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi (Prabowo, 2009).
Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan
untuk melakukan suatu percobaan dan penelitian yang disebut praktikum.
Praktikum di laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-
ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita
tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum.
Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan.
Akan tetapi, selain sudah mengetahui masing-masing nama alat, praktiakn
juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan dan bagaimana cara
menggukannya.
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan
benda nyata dan juga mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains
bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih
abstrak yang memumungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman
secara dekat adalah titik awal untuk generalilsasi ilmiah dan pembuatan
teori. Sehingga praktik di laboratorium dan eksperimen merupakan bagian
yang esensial dalam pengajaran sains (Wahyudi, 2011).
Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat
mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakan di
dalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya
disimpan dalam sebuah lemari asam.
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-
alat yang ada di laboratorium, yatu masalah alat-alat yang digunakan dan
adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan
perhitungan.
Sebagian besar alat-alat yang dipakai dalam analisis kimia baik
yang klasik maupun instrumental dari tahap persiapan sampai tahap
pengukuran sebagian besar terbuat dari gelas. Selain itu ada pula alat yang
terbuat dari porselin besi dan karet (Tim Kimia, 2015).
Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam
laboratorium tersebut terbuat dari gelas (kaca). Meskipun alat-alat tersebut
telah siap dipakai, namun dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan
kadang kala diperlukan  sambungan-sambungan dengan gelas atau alat lain
untuk membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam, 2010).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang
digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada
yang terbuat dari gelas, kayu, porselen, aluminium, plastik dan lain-lain
sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan
terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada yang
hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan
bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Waltor,
2010).
Dalam mengukur suatu zat atau bahan hendaknya menggunakan
suatu alat. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu zat kimia adalah
gelas ukur. Akan tetapi, pengukuran dari gelas ukur ini penggunaannya
tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat praktikum pengukuran yang
mempunyai tingkat ketelitian tinggi yaitu pipet ukur. Namun pengukuran
dengan pipet ukur ini tidak terlepas juga dari ketelitian praktikan
(Rohman, 2011).
Bahan kimia atau kemikalia yang sering dipakai dalam analisis-
analisis kimia tersedia dalam bentuk-bentuk cair atau padat, dan dikemas
dalam botol plastik atau botol gelas yang gelap. Semua kemikali dibuat
oleh pabrik dengan kemurnian yang berbeda-beda. Derajat kemurnian
kemikalia yang dibuat di pabrik harus dicantumkan padda label botol
kemas bahan tersebut (Tim Kimia, 2014).
III. Hasil Pengamatan
A. ALAT-ALAT GELAS

No. Nama Alat Gambar


1. Labu Ukur

2. Gelas Ukur
3. Beaker Glass

4. Batang
Pengaduk

5. Corong

6. Gelas Arloji

7. Pipet Tetes

8. Pipet Ukur

9. Pipet Gondok
10. Buret

11. Labu Destilasi

12. Corong Pisah

13. Labu
Erlenmeyer

14. Kuvet

15. Tabung Pereaksi

16. Desikator
17. Labu Didih

18. Kondensor

19. Bilik Hitung

20. Objek Gelas

21. Deck Gelas

22. Pipet LED

23. Pipet Hb

24. Pipet Plastik

25. Kuvet Plastik


26. Mikropipet

27. Syringe

28. Penjepit Tabung


Reaksi
29. Filler & Bulb

30. Rak Tabung

31. Mortal and


Pastle

32. Gelas Ukur


Plastik

33. Cawan Petri

34. Botol
Timbangan

35. Staining Jar


36. Tabung Reaksi

37. Pipet Ukur

38. Chamber

39. Cawan Cowney

IV. Pembahasan
V. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Waltor, M. 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai