Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

Judul Percobaan : Pengenalan Alat-Alat Laboratorium


Nama : Aliya Hafiya Halym
NIM : 2008109010006
Kelompok : 1(Satu)
Asisten : Teuku Ivan Auliansyah

LABORATORIUM KIMIA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2020
ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum tentang “Pengenalan Alat-Alat Laboratorium”. Tujuan


dari praktikum ini ialah untuk mengetahui jenis dan cara menggunakan peralatan
timbangan yang biasa digunakan di laboratorium kimia dan untuk mengetahui
beberapa jenis dan fungsi peralatan gelas yang digunakan di laboratorium kimia.
Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif studi literasi dan pemamparan
dari asisten laboratorium kimia sehingga praktikan dapat memperoleh pemahaman
mendalam sehingga praktikan dapat mengembangkan teori. Kesimpulan dari
praktikum ini adalah terdapat dua jenis timbangan yang biasa digunakan di
laboratorium kimia yaitu timbangan analitik dan timbangan triple beam, dan terdapat
beberapa peralatan gelas yaitu pipet ukur, pipet gondok, gelas ukur, gelas beker,
erlenmeyer, buret, labu ukur, spatula kaca, kaca arloji, corong, corong pisah, tabung
reaksi, kaca pipa U, kaca pipa L, pembakar spiritus, mortar/lumpang dan alu, cawan
porselen, plat tetes, dan pipet tetes. Dan beberapa alat pembantu yaitu kaki tiga,
spatula besi, segitiga porselen, penjepit tabung, rak tabung, suction bulb, kawat kasa,
statif dan klem, kertas saring, kertas lakmus, indikator universal, korek kayu, hot
plate, dan lemari asam. Dengan masing-masing cara penggunaannya yang diuraikan
pada pembahasan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


laboratorium adalah suatu bangunan berupa ruangan tertutup atau terbuka,
bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis yang di dalamnya
dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan sesuai dengan bidang keilmuan tertentu
untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan
pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu. Sedang laboratorium kimia
adalah suatu ruangan pengujian zat-zat kimia baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Laboratorium kimia dapat dibedakan lagi menjadi kimia analitik, kimia
organik, kimia anorganik, kimia instrumen, kimia fisika, dan lain-lain. Bekerja di
laboratorium kimia akan berhadapan dengan bahan kimia setiap saat. Setiap bahan
kimia memiliki sifat yang berbeda yang membutuhkan penangangan tertentu. Sifat
bahan kimia umumnya berbahaya, mengiritasi, toksik, dan mudah terbakar. Sedapat
mungkin kontak bahan kimia dengan kulit, pencernaan, pernafasan harus dihindari.
(Wardiyah,2016).
Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia
merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan.
Risiko kecelakaan dalam bekerja dapat terjadi pada setiap pekerjaan. Termasuk
bekerja di laboratorium kimia karena berpotensi menimbulkan bahaya, bahan yang
digunakan di laboratorium kimia mengandung bahan yang bersifat korosif, bahan
yang mudah terbakar, bahan oksidator, bahan bersifat iritan, bahan bersifat beracun
dan bahan bersifat mudah meledak. Sarana di laboratorium kimia seperti pemakaian
gas, pemakaian air, pemakaian listrik dan peralatan gelas dapat menjadi sumber
bahaya dalam laboratorium. Jenis-jenis bahaya yang sering menimbulkan kecelakaan
dalam laboratorium kimia adalah keracunan, iritasi, kebakaran, luka bakar, luka kulit
dan lain-lain bahaya. (Henny at all, 2009).
Dalam melakukan penelitian/percobaan di laboratorium, praktikan harus
mengetahui terlebih dahulu fungsi dan cara pemakaian alat-alat yang terdapat di
laboratorium. Oleh karena itu dilakukan percobaan dengan metode kualitatif, studi
literasi dan pemamparan dari asisten laboratorium kimia sehingga para praktikan
dapat mengetahui fungsi dari alat-alat yang tersedia di laboratorium. Sehingga dapat
terhindar dari penyalahgunaan alat di laboratorium yang dapat menimbulkan
kecelakan fatal. Dalam melakukan praktikum pengenalan alat laboraotium, praktikan
diharapkan dapat mengenal dan mengetahui alat-alat apa saja yang terdapat di
laboratorium serta fungsi dan cara memakainya. Manfaat dari dilaksanakannya
percobaan ini ialah praktikan dapat mengetahui fungsi dan cara kerja alat-alat
laboratorium kimia sehingga meminilisir kesalahan yang dapat terjadi saat melakukan
percobaan selanjutnya.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Untuk mengetahui jenis dan cara menggunakan peralatan timbangan yang
biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Untuk mengetahui beberapa jenis dan fungsi berbagai peralatan gelas yang
digunakan di laboratorium kimia

1.3 Manfaat Percobaan


1. Praktikan dapat mengetahui jenis dan cara menggunakan peralatan timbangan
yang biasa digunakan di laboratorium kimia
2. Praktikan dapat mengetahui beberapa jenis dan fungsi berbagai peralatan
gelas yang digunakan di laboratorium kimia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kegiatan praktikum memberi peluang kepada peserta didik untuk menguji dan
mengaplikasi teori dalam kehidupan nyata (real world). Praktikum juga dapat
menarik minat siswa dalam mengembangkan konsep-konsep karena aktivitas
praktikum memungkinkan siswa memperoleh pengalaman langsung untuk mengamati
suatu fenomena. Pendek kata, praktikum mempunyai posisi penting dalam
mewujudkan kebermaknaan belajar sains. kegiatan belajar yang sepantasnya
pendekatan praktikum senantiasa diterapkan dalam pembelajaran sains.Berbicara
ihwal praktikum tentu tidak lepas dari ruang laboratorium. Keduanya bagai dua sisi
mata uang (Supriyadi,2018).
Laboratorium adalah suatu bangunan berupa ruangan tertutup atau terbuka,
bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis yang di dalamnya
dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan sesuai dengan bidang keilmuan tertentu
untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan
pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu. Sedang laboratorium kimia
adalah suatu ruangan pengujian zat-zat kimia baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Laboratorium kimia dapat dibedakan lagi menjadi kimia analitik, kimia
organik, kimia anorganik, kimia instrumen, kimia fisika, dan lain-lain
(Wardiyah,2016).
Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia
merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan.
Risiko kecelakaan dalam bekerja dapat terjadi pada setiap pekerjaan. Termasuk
bekerja di laboratorium kimia karena berpotensi menimbulkan bahaya, bahan yang
digunakan di laboratorium kimia mengandung bahan yang bersifat korosif, bahan
yang mudah terbakar, bahan oksidator, bahan bersifat iritan, bahan bersifat beracun
dan bahan bersifat mudah meledak (Henny at all, 2009).
Bekerja di laboratorium kimia akan berhadapan dengan bahan kimia setiap
saat. Setiap bahan kimia memiliki sifat yang berbeda yang membutuhkan
penangangan tertentu. Sifat bahan kimia umumnya berbahaya, mengiritasi, toksik,
dan mudah terbakar. Sedapat mungkin kontak bahan kimia dengan kulit, pencernaan,
pernafasan harus dihindari. Untuk menghindari bahaya kontaminasi bahan kimia
hendaklah setiap personel yang terlibat dalam kegiatan di laboratorium kimia harus
memahami budaya kesehatan dan keselamatan kerja (Wardiyah,2016).
Di laboratorium terdapat banyak alat yang digunakan ketika kita memulai
melakukan suatu praktikum atau percobaan. Dengan adanya alat-alat tersebut dapat
memudahkan praktikan dalam melakukan prosedur penelitian salah satunya yang
paling sering adalah prosedur pengukuran dalam IUPAC definisi mekanisasi; ini
menyatakan "mekanisasi adalah penggunaan perangkat mekanis untuk mengganti,
memperbaiki, memperpanjang atau melengkapi usaha manusia ". Definisi yang lebih
sederhana dari otomatisasi yang diterima secara luas oleh pekerja di lapangan adalah,
"penggunaan fasilitas apa pun baik elektronik atau mekanis, yang menghilangkan
beberapa aspek interaksi manual dan meningkatkan efisiensi proses analitis” (Peter,
1979).
Peralatan laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas, gelas dipilih
sebagai bahan pembuatan peralatan karena mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan. Sifat-sifat gelas yang menguntungkan antara lain : tembus cahaya
atau tembus pandang (opaque), kaku (rigid), tidak mudah bereaksi dengan bahan
kimia, memiliki titik didih tinggi sehingga tidak mudah meleleh, terutama pada
pemanasan biasa dibawah 1000 C, dan mudah dilas jika retak dan pecah
(Wardiyah,2016). Peralatan gelas harus dibongkar dan dibersihkan sesegera mungkin.
Pengalaman dengan kaleng pencuci piring rumahan memberi tahu Anda bahwa piring
lebih sulit dibersihkan jika dibiarkan kering. Jika ada kendala waktu, sebaiknya
lakukan tinggalkan barang pecah belah di dalam bak berisi air sabun (Nichols, 2017).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Timbangan (triple beam dan
analitik). Peralatan gelas (pipet ukur, pipet gondok, gelas ukur, gelas beker,
erlenmeyer, buret, labu takar/labu ukur, spatula kaca, kaca arloji, corong, corong
pisah, tabung reaksi, kaca pipa U, kaca pipa L, pembakar spiritus, mortar/lumpang
dan alu, cawan porselen,plat tetes, dan pipet tetes). Alat pembantu (kaki tiga, segitiga
porselen, penjepit tabung, rak tabung, suction bulb, kawat kasa, statif dan klem,
kertas saring, korek kayu, dan lemari asam).

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Timbangan Triple Beam

Timbangan Triple Beam

dibersihkan pan (daun timbangan) dengan kuas yang telah


tersedia

dilihat water pasnya

dinol-kan timbangan beserta wadah bahan yang dipakai


sebagai tempat bahan yang akan ditimbang

diletakkan bahan yang akan ditimbang pada pan/daun


timbangan

digerakkan pemberat (satuan 10 g) sampai penunjuk


(jarum) jatuh

dikembalikan satu lekukan ke belakang

dilakukan hal yang sama untuk pemberat terbesar


selanjutnya (satuan 1 g)

digerakkan penggeser (slider, satuan 1 g) sampai petunjuk


berayun tepat ke titik nol pada skala penunjuk

diangkat wadah tempat bahan dari pan


dikembalikan penggerak timbangan ke tempat semula
(skala nol)

ditekan plat kontrol dari bawah ke atas, “OFF” dan


bersihkan lagi ruang neraca dengan kuas.
Hasil

3.2.2 Timbangan Anailtik.

Timbangan Analitik

dibersihkan ruang neraca dengan kuas yang telah tersedia

diatur kedudukan neraca dengan memutar knop kanan-kiri


di bagian bawah alat, hingga gelembung udara water pas
tepat di tengah-tengah lingkaran

ditekan plat kontrol dengan hati-hati pada posisi “ON”,


nyala lampu akan terlihat

disiapkan botol timbang atau kaca arloji kosong, bersih dan


bening.

diempatkan botol timbang atau kaca arlogi di atas piring


timbang,

ditekan plat kontrol untuk “re-zero”, nyala lampu akan


kembali terlihat 0,00000

dimasukkan ke dalam wadah sampel sedikit demi sikit


sehingga nyala lampu menunjukkan massa bahan yang
ditimbang/dikehendaki

diangkat tempat wadah bahan dari piring timbang

di tekan plat kontrol dari bawah ke atas, “OFF”

dibersihkan lagi ruang neraca dengan kuas.

Hasil
3.2.3 Bola Hisap

Bola Hisap

dikosongkan bola dengan menekan ujung atas pipa (A).

dipasang ujung bagian bawah ke pipet.

ditekan pipa bawah bola (S) untuk menghisap cairan ke


atas.

dilepaskan pijitan, maka hisapan akan berhenti.

dikeluarkan cairan dengan memijit pipa cabang (E).

dilepaskan segera bola dari pipetnya dan membiarkan


udara masuk ke dalam bola kembali, setelah menggunakan
karet hisap ini

dihindari larutan apapun masuk ke dalam bola hisab.


Hasil

3.2.4 Pipet Gondok

Pipet Gondok

dicuci dan dikeringkan pipet,

dibilas pipet dengan larutan yang akan diambil.

dipipet larutan dengan menggunakan bola hisap

ditepatkan volume larutan yang dipipet sesuai dengan


kapasitas alat.

diamati kapasitas volume untuk larutan yang bening


berdasarkan pada miniskus kecembungannya.

dilihat pipet dengan mata secara horizontal/sejajar,pipet


harus benar-benar vertikal

dimiringkan penampung dengan ujung pipet menempel di


dinding,

dikeluarkan tetesan akhir di ujung dengan cara digosok


pada permukaan gelas.
dibiarkan bibir pipet tetap kontak dengan dinding
penampung lebih kurang selama 15 menit, setelah cairan
habis

dialirkan larutan kedalam penampung.

tidak boleh diikutkan cairan yang tersisa dalam pipet, baik


dengan cara ditiup ataupun dengan cara lain
Hasil
3.2.5

3.2.5 Pipet Ukur

Pipet Ukur

dicuci dan dikeringkan pipet,

dibilas pipet dengan larutan yang akan diambil.

dihisap larutan dengan menggunakan bola hisap

ditepatkan volume larutan yang dipipet sesuai dengan


kapasitas alat.

diamati kapasitas volume untuk larutan yang bening


berdasarkan pada miniskus kecembungannya.

dilihat pipet dengan mata secara horizontal/sejajar,pipet


harus benar-benar vertikal

dimiringkan penampung dengan ujung pipet menempel di


dinding,

dikeluarkan tetesan akhir di ujung dengan cara digosok


pada permukaan gelas.

dibiarkan bibir pipet tetap kontak dengan dinding


penampung lebih kurang selama 15 menit, setelah cairan
habis

dialirkan larutan kedalam penampung.

tidak boleh diikutkan cairan yang tersisa dalam pipet, baik


dengan cara ditiup ataupun dengan cara lain

Hasil
3.2.6 Buret

Buret

dipakai masing-masing 3 kali larutan bila dengan aquades

dicek apakah keran/katup berfungsi baik (tidak bocor)

diusahakan agar tidak ada gelembung udara sepanjang


cairan dalam kolom saat pengisian

didalam pemakaian minimum cairan tersisi 20%

dilakukan pengisian cairan dengan menggunakan corong,

dilepas corong sebelum titrasi dimulai.

Hasil

3.2.7 Labu Takar

Labu Takar

dibilas labu ukur dengan baik.

dimasukkan dengan hati-hati bahan cairan pekat atau


padatan menggunakan corong ke dalam labu takar.

ditambahkan aquadest atau bahan pengencer lain yang


diperlukan.

dibilas sisa bahan pada wadah penimbang tanpa


mengangkat corong pada labu.

ditambahkan bahan pengencer dengan hati-hati sampai isi


labu menjadi setengahnya.

diakukan pengocokan dengan menggoyangkan labu


berkali-kali sampai didapat larutan yang homogen.

ditambahkan bahan pengencer dengan hati-hati sewaktu


mendekati garis tanda, menggunakan pipet penetes hingga
dasar miniskus segaris dengan garis tanda labu.

Hasil
BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

No. Nama dan Gambar Alat Fungsi


Timbangan Triple Beam Digunakan untuk menimbang
bahan/benda dengan ketelitian
tinggi.

Timbangan Analitik Digunakan untuk menimbang


bahan/benda dengan ketelitian
lebih tinggi lagi.

Pipet Ukur Digunakan untuk memindahkan


volume.

Pipet Gondok Digunakan untuk memindahkan


volume dengan ketelitian yang
lebih tinggi dari pipet ukur.
4
Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur
volume cairan.

Buret Digunakan untuk tritasi.

Statif dan Klem Digunakan untuk menyangga


buret.

Spatula Kaca Digunakan untuk mengaduk


larutan.

8
Spatula Besi Digunakan untuk mengambil
suatu senyawa yang berupa
bubuk.

Corong Digunakan untuk membantu


memasukkan cairan ke dalam
suatu wadah yang mulutnya
sempit.

10

Kaca Arloji Digunakan untuk wadah


menimbang zat-zat yang
berbentuk padatan.

11

Corong Pisah Digunakan untuk memisahkan


dua lapisan cairan atau lebih,
dalam cara pemisahan ekstraksi.

12
Labu Takar Digunakan untuk pengenceran

13

Erlenmeyer Digunakan untuk mengaduk


cairan melalui pengocokan dan
juga bisa digunakan untuk titrasi.

14

Gelas beker Digunakan untuk mengambil


larutan, menyimpan sementara
reagen, melarutkan dan
memindahkan larutan.
15

Tabung Reaksi Digunakan untuk melakukan


reaksi kimia dalam jumlah sedikit.

16

Spiritus Digunakan untuk memanaskan


bahan baik berupa padat maupun
cair.

17

Kaki Tiga Besi yang menyangga ring dan


18 digunakan untuk menahan kawat
kasa dalam pemanasan
Kain Kasa Kawat yang dilapisi dengan asbes,
digunakan sebagai alas dalam
penyebaran panas yang berasal
dari suatu pembakar.
19

Segitiga Porselen Digunakan untuk menahan wadah


pada saat pemanasan atau corong
pada waktu penyaringan.

20

Penjepit Tabung Digunakan sebagai penjepit


tabung reaksi seperti pada proses
pemanasan dan lain-lain.

21

Korek Kayu Sebagai sumber api. Digunakan


korek kayu karena memiliki jarak
antara jari dengan bahan sehingga
lebih aman.

22
Kertas Saring Digunakan untuk memfilter
(menyaring) endapan.

23

Mortal dan Alu Digunakan untuk menghancurkan


bahan menjadi bubuk.

24

Suction Bulb Digunakan untuk membantu


proses pengambilan cairan

25

Cawan Porselen Digunakan untuk wadah


menimbang atau wadah
pemanasan.

26

Pipet L Biasa digunakan untuk


penghubung selang pada
praktikum

27
Pipet U Biasanya digunakan untuk
membuat jembatan garam.

28

Pipet Tetes Digunakan untuk mengambil


larutan dalam jumlah kecil.

29

Rak Tabung Reaksi Tempat meletakkan tabung reaksi.

30

Plat Tetes Sebagai tempat menaruh larutan


yang ingin dicoba dengan kertas
lakmus atau indikator universal.

31

Kertas Lakmus Untuk menentukan larutan


tergolong asam/basa.

32
Indikator Universal Digunakan untuk mengukur pH.

33

Hot Plate Sebagai alat pemanas (lebih


modern dari spiritus)

34

Lemari Asam Tempat mengoleksikan zat-zat


pekat dan/atau zat-zat yang
mudah menguap.

35

4.2 Pembahasan
Terdapat banyak sekali alat yang berada di laboratorium. Dapat
diklasifikasikan sebagai alat yang digunakan sebagai pengukur massa, volume,
pemindah, peralatan gelas, dan beberapa alat pembantu lainnya. Terdapat dua jenis
timbangan yang biasa digunakan di laboratorium kimia yaitu timbangan analitik dan
timbangan triple beam, dan terdapat beberapa peralatan gelas yaitu pipet ukur, pipet
gondok, gelas ukur, gelas beker, erlenmeyer, buret, labu ukur, spatula kaca, kaca
arloji, corong, corong pisah, tabung reaksi, kaca pipa U, kaca pipa L, pembakar
spiritus, mortar/lumpang dan alu, cawan porselen,plat tetes, dan pipet tetes. Dan
beberapa alat pembantu yaitu kaki tiga, spatula besi, segitiga porselen, penjepit
tabung, rak tabung, suction bulb, kawat kasa, statif dan klem, kertas saring, kertas
lakmus, indikator universal, korek kayu, hot plate, dan lemari asam. Alat-alat tersebut
akan dipaparkan di paragraf-paragraf selanjutnya.
Timbangan triple beam atau timbangan yang memiliki tiga lengan adalah
salah satu timbangan yang sering digunakan di laboratorium kimia. Timbangan ini
memiliki tingkat ketelitian yang tinggi biasanya 0,01 gram. Bagian-bagiannya terdiri
atas pan, rider, beams, dan pointer. Cara menggunakannya ialah pertama dibersihkan
pan dengan kuas neraca, hal ini dilakukan supaya tidak ada benda yang menempel
pada pan sehingga dapat dihasilkan massa yang akurat. Kemudian rider di-nol-kan,
lalu diletakkan benda yang ingin ditimbang. Kemudian digeser rider sehingga pointer
sejajar dengan titik nol. Setelah digunakan, angkat kembali benda yang berada di atas
pan, lalu dibersihkan lagi timbangan dengan kuas neraca, dan diletakkan kembali
timbangan ke tempat penyimpanan.
Selain timbangan triple beam terdapat juga timbangan analitik yang sering
kita jumpai di laboratorium kimia. Timbangan ini memiliki tingkat ketelitian yang
lebih tinggi, dengan ketelitian yang beragam ada yang memiliki ketelitian 0,0001
dan 0,001 dan sebagainya. Cara menggunakan timbangan ini pertama dibersihkan
pan dengan kuas. Diatur waterpas sehingga gelembung udara tepat berada di tengah.
Lalu dimasukkan wadah bahan yang akan ditimbang seperti kaca arloji atau cawan
porselin. Setelah itu ditekan tare hingga angka di layar kembali menjadi nol, lalu
dimasukkan bahan yang akan ditimbang ke atas wadah. Setelah digunakan, angkat
kembali bahan yang berada di atas pan, lalu dibersihkan lagi timbangan dengan kuas
neraca, dan diletakkan kembali timbangan ke tempat penyimpanan.
Pipet ukur adalah salah satu alat yang kita jumpai di laboratorium kimia, alat
ini termasuk kedalam perlatan gelas yang berfungsi untuk memindahkan volume.
Ukuran dari pipet ukur ini bermacam-macam dari ukuran 1 mL, 2 mL, 5mL, 10 mL
dan sebagainya. Cara menggunakan alat ini adalah dengan bantuan suction bulb.
Suction bulb dipasangkan dengan pipet ukur, dipastikan terpasang dengan benar. Lalu
larutan dihisap ke dalam pipet ukur sesuai dengan volume yang diingkan. Lalu
larutan yang telah dihisap dimasukkan ke dalam wadah yang dituju. Setelah selesai
menggunakan pipet ukur,dibersihkan pipet ukur dengan air, hingga bersih lalu
diletakkan kembali di tempat penyimpanan.
Pipet gondok adalah salah satu alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian
tinggi. Pipet gondok merupakan salah satu alat yang kita jumpai di laboratorium
kimia, alat ini termasuk kedalam perlatan gelas yang berfungsi untuk memindahkan
volume. Perbedaan pipet ukur dengan pipet gondok, salah satunya adalah volume
larutan yang dihisap oleh pipet gondok harus sesuai dengan volume pipet gondok.
Cara menggunakannya hampir sama dengan pipet ukur. Setelah digunakan, alat
dibersihkan dan diletakkan di tempat penyimpanan.
Gelas ukur merupakan salah satu peralatan gelas yang terdapat di
laboratorium kimia. Gelas ukur berfungsi sebagai alat untuk memindahkan/pengukur
cairan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi. Gelas ukur memiliki volume
yang bermacam-macam, terdapat gelas ukur dengan volume 50 mL, 100 mL dan 250
mL. Cara menggunakan gelas ukur yaitu ada dua. Apabila kita mengukur volume
larutan yang tidak berwarna, diperhatikan batas meniskus cekung bagian bawah
(diukur dari bawah batas). Apabila mengukur volume larutan berwarna diperhatikan
batas meniskus cembung bagian atas (diukur dari atas batas). Dengan gelas ukur
harus diletakan pada daerah yang datar dan meniskus dibaca sejajar dengan mata.
Sesudah digunakan, dibersihkan gelas ukur dan diletakkan di tempat
penyimpanannya.
Buret merupakan salah satu peralatan gelas yang berfungsi sebagai alat untuk
memindahkan volume dengan ketelitian tinggi, biasanya digunakan dengan teknik
tritasi. Suatu tabung silinder panjang, dengan ujung atas terbuka, dan ujung bawah
dilengkapi keran pengatur tetesan dari gelas atau katup plastik. Ada dua jenis buret
yang ditentukan oleh ketelitiannya/pembacaan skalanya yaitu Mikro buret dengan
pembagian skala 0,10 – 0,05 mL dan Makro buret dengan pembagian skala 0,01 mL.
cara penggunaannya yaitu dipakai masing-masing 3 kali larutan bila dengan akuades,
dicek apakah keran/katup berfungsi baik (tidak bocor) dan diusahakan agar tidak ada
gelembung udara sepanjang cairan dalam kolom saat pengisian dan diukur dengan
mata yang tegak lurus dengan permukaan cairan. Sesudah digunakan, dicuci bersih
buret dan dilepaskan kran-nya dan disimpan kembali di tempat penyimpanan.
Statif dan klem merupakan peralatan yang pemakaiannya keduannya tidak
dapat dipisah. Statif dan skem digunakan untuk menyangga buret. Pengertian statif
adalah sebagai tempat untuk meletakkan klem. Sedangkan klem merupakan sebuah
alat jepit dari besi dan digunakan untuk menjepit alat gelas kimia. Cara menggunakan
statif dan klem yaitu : pertama diletakkan statif dan klem pada tempat yang datar ,
kemudian dipasang klem pada statis, selanjutnya disesuaikan tinggi klem pada statif.
dengan diputar mur yang berada di dekat statif. Setelah klem terpasang, kemudian
dipasangkan alat yang akan dijepit dengan mengecilkan ukuran mulut klem,
selanjutnya diletakkan peralatan laboratorium yang akan dijepit pada tengah mulut
klem dan jepit. Sesudah digunakan bongkar kembali peralatan yang telah digunakan,
dibersihkan dan diletakkan di tempat penyimpanan.
Spatula adalah salah satu jenis alat yang sering digunakan di laboraorium.
Terdapat beberapa jenis spatula seperti spatula kaca dan spatula besi. Spatula kaca
berbentuk batang panjang yang terbuat dari kaca, berfungsi untuk mengaduk cairan.
Sementara spatula besi terbuat dari bahan stainless steel, berfungsi untuk mengambil
bahan yang berupa bubuk/padatan. Sesudah digunakan, dicuci bersih spatula dan
disimpan kembali di tempat penyimpanan.
Corong adalah salah satu jenis peralatan laboratorium yang terbuat dari gelas.
Corong berfungsi untuk membantu memindahkan larutan ke dalam wadah yang
mulutnya sempit. Corong juga dapat digunakan untuk proses penyaringan dengan
cara meletakkan corong diatas gelas ukur, lalu diletakkan kertas saring diatas corong.
Setelah digunakkan, corong dicuci bersih dan disimpan kembali di tempat
penyimpanan.
Kaca arloji terbuat dari kaca atau gelas dengan berbentuk bulat dan cekung
kebawah. Alat ini adalah salah satu dari peralatan gelas laboratorium yang digunakan
sebagai tempat menimbang bahan kimia berupa pasta, padatan atau bubuk. Kaca
arloji juga dapat digunakan sebagai penutup gelas beaker. Fungsi lain yang dapat
dilakukan oleh kaca arloji adalah untuk menguapkan zat cair dalam jumlah kecil, dan
lain sebagainya. Setelah digunakan kaca arloji dibersihkan dan letakkan kembali kaca
arloji di tempat penyimpanan.
Corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi
cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua
fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak campur contohnya etil asetat. Untuk
memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong
dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang
dengan kuat (10 kali) untuk membuat dua fase larutan. Komponen yang memiliki
massa jenis tinggi berada di bawah, sedangkan komponen yang memiliki massa jenis
rendah berada di atas . Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk
melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar
pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian
dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong. Setelah
digunakan bersihkan corong pisah lalu letakan kembali ke tempat penyimpanan.
Labu takar adalah sebuah alat laboratorium yang terbuat dari
gelas berbentuk labu. Biasanya digunakan untuk mengukur larutan dengan ketelitian
yang sangat tinggi, dengan volume yang beragam yaitu 100 mL,250 mL, 500 mL, dan
1000 mL. Labu takar juga dapat digunakan untuk mengencerkan larutan. Sama
halnya dengan pipet ukur dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna,
penambahan aquades sampai titik terendah meniskus cekung. Untuk zat yang
berwarna, penambahan akuades hingga titik tertinggi meniskus cembung, dilihat
dengan mata yang tegak lurus sejajar dengan garis. Setelah digunakan labu takar
dicuci hingga bersih supaya tidak ada zat-zat yang menempel pada dinding labu takar,
dan disimpan kembali ke tempat penyimpanan
Erlenmeyer adalah alat laboratorim yang termasuk kedalam peralatan gelas.
Erlenmeyer merupakan sejenis labu laboratorium yang mempunyai dasar datar, leher
berbentuk silinder dan badan yang berbentuk kerucut. Berfungsi untuk mengukur
serta mencampur bahan-bahan, sebagai wadah untuk menampung larutan, bahan yang
padat maupun cairan, meracik dan melarutkan (menghomogenkan) bahan-bahan dan
lain sebaginya. Cara memegang erlenmeyer yaitu jari ibu jari dan telunjuk berada di
leher. Sesudah digunakan Erlenmeyer dibersihkan sehingga tidak ada bahan-bahan
yang menempel, dan diletakkan kembali ke tempat penyimpanan.
Gelas beker adalah alat yang sering kita gunakan di laboratorium. Gelas beker
merupakan alat laboratorium yang merupakan peralatan gelas. Berfungsi sebagai
wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan
cairan. Gelas beker memiliki skala ukuran yang terletak di dinding gelas, tetapi tidak
disarankan untuk mengukur larutan menggunakan gelas beker karena memiliki
ketelitian yang kurang akurat. Sesudah digunakan gelas beker dibersihkan dan
diletakkan kembali di tempat penyimpanan.
Tabung reaksi adalah alat laboratorium yang termasuk kedalam peralatan
gelas. Tabung reaksi sering digunakan di laboratorium berbentuk tabung dan
memiliki volume. Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan
kimia dalam skala kecil. Tabung ini juga mempunyai sifat tahan terhadap panas.
Sesudah dipakai tabung reaksi dibersihkan dan diletakkan kembali ke rak tabung
reaksi.
Pembakar Spiritus merupakan salah satu peralatan laboratorium yang berisi
spiritus (metanol) . Dalam laboratorium kimia spiritus digunakan untuk membakar
atau memanaskan larutan. Dalam pembakar spiritus ini memiliki sumbu yang akan
terhubung dengan spiritus sebagai bahan bakar didalamnya dan pada bagian atas
menjadi bagian yang akan terbakar. Cara menggunakan spirtus yaitu, pertama
ditunggu hingga spiritus menyerap ke dalam sumbu lalu dibakar sumbu dengan
menggunakan korek api. Untuk mematikan pembakar spiritus, gunakan tutup luar
untuk menutup bagian apinya. Pastikan kita tidak meniup api pada spiritus karena hal
tersebut tidak akan menyebabkan api mati. Sesudah digunakan, spiritus diletakkan
kembali ke tempat penyimpanan
Kaki tiga adalah salah satu alat dari peralatan laboratorium non-gelas. Kaki
tiga digunakan sebagai penyangga alat dalam proses pemanasan. Cara
menggunakannya yaitu dengan diletakkan alat pembakar di bawah kaki tiga
seperti pembakar spiritus dan diletakkan peralatan gelas diatasnya, tetapi diantara
kedua alat tersebut harus dipasang kawat kasa atau segitiga porselen di atas kaki tiga.
Setelah digunakan diambil bahan yang berada di atas kaki tiga, kemudian kaki tiga
dibersihkan dan diletakkan kembali ke tempat penyimpanan.
Kawat kasa adalah salah satu alat laboratorium yang membantu pada proses
pemanasan. Kasa kawat adalah lembaran kawat tipis yang dilengkapi dengan lapisan
keramik pada bagian tengahnya. Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan alat-alat
seperti gelas beker atau kaca arloji ketika proses pemanasan menggunakan pemanas
bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa juga ditopang alat kaki tiga pada bagian
bawahnya untuk membuat proses pemanasan berjalan maksimal. Setelah digunakan
kawat kasa dibersihkan dan diletakkan kembali ke tempat penyimpanan.
Segitiga porselen adalah peralatan laboratorium non-gelas. Segitiga porselen
terbuat dari kawat tahan panas. Digunakan sebagai penyangga atau penahan wadah
seperti cawan porselen saat proses pemanasan api langsung dengan ditopang oleh
kaki tiga dan terdapat pembakar spiritus dibawahnya. Segitiga porselen jarang
digunakan dari pada kain kasa. Setelah digunakan segitiga porselen diletakkan
kembali di tempat penyimpanan
Penjepit tabung merupakan salah satu alat laboratorium yang berfungsi untuk
menjepit tabung dan lainnya. Alat ini memiliki bentuk persegi dan berbahan dasar
kayu dengan jepitan yang dibuat dari baja. Cara menggunakannya yaitu dengan cara
ditekan bagian tengah penjepit, sehingga bagian kepala penjepit menjadi terbuka.
Setelah kepala penjepit ini terbuka, bisa langsung menjepitkannya pada tabung reaksi
yang diinginkan. Setelah digunakan, penjepit tabung dibersihkan, boleh dengan air
dan langsung dikeringkan lalu disimpan di tempat penyimpanan yang kering supaya
tidak berjamur.
Korek api kayu adalah sebuah alat untuk menyalakan api secara terkendali,
digunakan di laboratorium sebagai sumber api. Korek api kayu terdiri dari
batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya
fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekkan terhadap
satu permukaan khusus. Korek api kayu kayu dipilih dari pada korek api cricket
karena memiliki jarak antara tangan dengan sumber api, sehingga lebih aman
digunakan. Setelah digunakan limbah korek api segera dibuang ke tempat sampah.
Kertas saring merupakan peralatan laboratorium berbentuk sebuah lembaran
kertas yang digunakan untuk keperluan filtrasi atau menyaring zat cair dan memiliki
pori dengan ukuran tertentu. Cara menggunakannya yaitu kertas saring dilipat
menjadi setengah lingkaran lalu seperempat lingkaran. Selanjutnya dibuka kertas
saring tersebut hingga berbentuk kerucut dan ditempatkan pada bagian corong kaca.
Diteteskan akuades ataupun pelarut yang sesuai dengan bahan yang akan kita saring
untuk melekatkan kertas saring pada corong kaca. Setelah itu dapat dituangkan bahan
yang akan dipisah secara perlahan pada kertas saring. Setelah digunakan kertas saring
dibuang ke tempat sampah.
Mortar dan Alu merupakan salah satu peralatan laboratorium yang terbuat dari
keramik. Mortar adalah mangkuk, sementara alu adalah benda penumbuk berbentuk
panjang dan lonjong yang berat serta tumpul. Fungsi alat laboratorium ini adalah
untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat
padat atau kristal. Setelah digunakan dibersihkan dan dikeringkan mortar dan alu, lalu
disimpan di tempat penyimpanan.
Suction Bulb adalah salah satu peralatan laboratorium yang terbuat dari karet,
digunakan bersamaan dengan pipet ukur/pipet gondok. Digunakan untuk
memindahkan sejumlah volume larutan yang dipipet supaya masuk ke dalam pipet
ukur/pipet gondok.Suction bulb memiliki 3 saluran, yang masing-masing saluran
memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan
udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan
dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dari pipet ukur. Setelah digunakan, suction bulb dilepas dari
pipet ukur/pipet gondok kemudian dibersihkan dan diletakkan kembali ke tempat
penyimpanan.
Cawan porselen adalah salat satu peralatan laboratorium yang terbuat dari
keramik atau porselen. Digunakan sebagai wadah atau tempat penguapan bahan dari
bahan yang tidak mudah menguap, seperti garam dapur, gula dan sejenisnya. Cawan
ini biasanya digunakan dalam proses pemisahan campuran atau kristalisasi. Setelah
digunakan cawan porselen dicuci bersih lalu dikeringkan dan diletakkan kembali di
tempat penyimpanan.
Terdapat beberapa peralatan kimia yang berbentuk pipet yang biasa dijumpai
pada laboratorium, salah satunya ialah pipet L. Pipet L merupakan peralatan pipet
laboratorium berbentuk L yang terbuat dari kaca. Biasa digunakan untuk penghubung
selang pada praktikum. Juga dapat digunakan untuk mnentukan titik leleh suatu zat,
berdasarkan pada melelehnya suatu zat padat oleh panas dalam lubang pipa. Setelah
digunakan pipa dicuci hingga bersih dan diletakan di tempat penyimpanan.
Selain pipet L terdapat juga pipet U. Pipet U merupakan peralatan
laboratorium yang berbentuk U dan terbuat dari kaca. Digunakan untuk
menghubungkan tabung-tabung reaksi dan mengetahui adanya gas atau tidak suatu
bahan kimia. Berdasarkan pada bentuknya yang berbentuk U sehingga mampu
menyalurkan gas antara dua tabung reaksi. Setelah digunakan, pipet U dibersihkan
dan diletakkan kembali di tempat semula.
Kemudian contoh peralatan kimia yang berbentuk pipet terakhir ialah pipet
tetes. Pipet tetes merupakan jenis pipet yang digunakan untuk memindahkan larutan
dari suatu wadah ke wadah lain dengan jumlah yang sangat sedikit dan dengan
tingkat ketelitian pengukuran volume yang sangat rendah. Umumnya pipet tetes
digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu wadah ke wadah yang lain. Cara
menggunakannya yaitu dipencet karet pipet tetes, sehingga air masuk kedalam pipet
tetes, kemudian lepaskan jepitan untuk memindahkah larutan yang berada di dalam
pipet tetes ke wadah yang dituju. Setelah selesai digunakan, dicuci hingga bersih
pipet tetes dan diletakkan pada tempatnya.
Rak tabung reaksi merupakan salah satu alat dari peralatan laboratorium non-
gelas yang digunakan untuk menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi. Rak
tabung ini dibuat dari bahan dasar kayu tetapi ada juga yang terbuat dari stainless
steel, dan dapat menyimpan banyak tabung reaksi. Rak tabung reaksi sangat
diperlukan untuk menyangga tabung reaksi pada saat praktikum. Setelah digunakan
bersihkan rak tabung reaksi (tidak menggunakan air), lalu ditempatkan di tempat
penyimpanan yang kering dan tidak lembab agar tidak berjamur.
Plat tetes adalah salah satu pealatan laboratorium yang terbuat dari bahan
porselen. Plat tetes terdiri dari beberapa cekungan yang dapat diisi dengan sedikit
larutan. Plat tetes berfungsi sebagai penguji keasaman suatu larutan atau
mereaksikan larutan dalam jumlah sedikit. Pengujian dapat dilakukan dengan kertas
lakmus atau indikator universal. Setelah digunakan plat tetes dibersihkan dan
disimpan kembali ke tempat penyimpanan.
Kertas lakmus adalah sebuah kertas yang digunakan untuk menguji keasaman
dan kebasaan suatu larutan. Cara menggunakannya yaitu dengan mencelupkan kertas
lakmus masing-masing biru dan merah ke dalam larutan. Kemudian apabila setelah
dicelupkan pada suatu larutan kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru, dan
dicelupkan lakmus biru tidak berubah warna maka diketahui larutan tersebut bersifat
basa. Sedangkan sebaliknya, apabila pada suatu larutan dicelupkan lakmus biru
berubah warna menjadi merah, dan dicelupkan lakmus merah tidak berubah warna
maka larutan tersebut bersifat asam, dan apabila tidak terjadi perubahan warna ketika
dicelup kertas lakmus merah atau lakmus biru, maka larutan tersebut bersifat netral.
Setelah digunakan dan diperoleh hasil sifat basa/asam suatu larutan, kertas lakmus
dapat dibuang ke tempat sampah.
Indikator universal adalah indikator pH berisi larutan dari beberapa senyawa
yang menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada rentang pH antara 1-
14 untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan. Cara menggunakan alat ini
yaitu dengan mencelupkan kertas indikator universal ke dalam larutan yang berada
pada plat tetes. Kemudian warna akan berubah, lalu sesuaikan warna dengan peta
warna untuk mengetahui pH larutang yang diuji. Setelah digunakan buang indikator
universal ke tempat sampah, supaya bekas larutan yang diuji tidak mengenai benda
lain.
Hot plate adalah alat di laboratorium kimia yang digunakan untuk
memanaskan campuran. Sampel yang akan dipanaskan ditempatkan ke dalam
erlenmeyer atau gelas kimia. Cara penggunaan alat ini cukup sederhana kita tinggal
menyalakan kemudian menempatkan sampel diatas hot plate, kemudian diatur
suhunya sesuai yang diinginkan. Hot plate digunakan sebagai alat pemanas yang
lebih modern dibandingkan dengan pembakar spiritus.
Lemari asam sangat diperlukan di laboratorium. Lemari Asam berfungsi
untuk melindungi praktikan dari suatu bahaya yang cukup mengancam yaitu
terhirupnya suatu gas yang beracun selama proses praktikum yang dilakukan di
laboratorium. Fungsi lemari asam yang paling penting adalah pembuangan udara
limbah. Di laboratorium kimia, akan ada banyak jenis zat termasuk gas yang
berbahaya, untuk melindungi praktikan dan mencegah polutan selama pengujian dari
perluasan di laboratorium, lemari asam harus digunakan di dekat sumber polutan.
Lemari asam sebagai tempat pengoleksian zat-zat pekat/zat yang mudah menguap.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
1. Terdapat dua jenis timbangan yang biasa digunakan di laboratorium kimia
yaitu timbangan triple beam dan timbangan analitik. Cara menggunakan
timabangan triple beam ialah pertama dibersihkan pan dengan kuas neraca,
hal ini dilakukan supaya tidak ada benda yang menempel pada pan sehingga
dapat dihasilkan massa yang akurat. Kemudian rider di-nol-kan, lalu
diletakkan benda yang ingin ditimbang. Kemudian digeser rider sehingga
pointer sejajar dengan titik nol. Setelah digunakan, angkat kembali benda
yang berada di atas pan, lalu bersihkan lagi timbangan dengan kuas neraca,
dan diletakkan kembali timbangan ke tempat penyimpanan. Cara
menggunakan timbangan analitik ini pertama dibersihkan pan dengan kuas.
Diatur waterpas sehingga gelembung udara tepat berada di tengah. Lalu
dimasukkan wadah bahan yang akan ditimbang seperti kaca arloji atau cawan
porselin. Setelah itu ditekan tare hingga angka di layar kembali menjadi nol,
lalu masukkan bahan yang akan ditimbang ke atas wadah. Setelah digunakan,
angkat kembali bahan yang berada di atas pan, lalu bersihkan lagi timbangan
dengan kuas neraca, dan diletakkan kembali timbangan ke tempat
penyimpanan.
2. Terdapat beberapa peralatan gelas yang berfungsi sebagai alat pemindah yaitu
pipet ukur, pipet gondok, gelas ukur, buret. Peralatan yang berfungsi sebagai
alat penampung yaitu gelas beker, erlenmeyer labu ukur. Dan alat yang
termasuk kedalam peralatan gelas lainnya yaitu spatula kaca, kaca arloji,
corong, corong pisah, tabung reaksi, kaca pipa U, kaca pipa L, pembakar
spiritus, mortar/lumpang dan alu, cawan porselen,plat tetes, dan pipet tetes.
Dan beberapa alat pembantu yaitu kaki tiga, spatula besi, segitiga porselen,
penjepit tabung, rak tabung, suction bulb, kawat kasa, statif dan klem, kertas
saring, kertas lakmus, indikator universal, korek kayu, hot plate, dan lemari
asam.
DAFTAR PUSTAKA

Isnainy, Henny, Hamzah Hasyim, Rico Januar Sitorus.2014. Implementasi


Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya Tahun 2009.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(1) : 20.
Nichols, Lisa.2017. Organic Chemistry Laboratory Techniques 2nd Edition.Butte
Community College, Oroville.
Stockwell, Peter B.1979. A Total Systems Approach to Laboratory Automation. The
Journal of Automatic Chemistry. 1(4) : 216.
Supriyadi, dan Irna Lismawati.2018.Pra Praktikum: Pengembangan Ensiklopedia
Alat-Alat Laboratorium Biologi di SMP/MTs. Journal of Biology Education .
1(1) : 82.
Wardiyah.2016. Praktikum Kimia Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai