Penulis
iii
Enten Juni Marlina. 1505104010025. Evaluasi Penggunaan Tepung Limbah Ikan Leubim
(Canthidermis maculata) Tanpa Fermentasi dan Fermentasi Terhadap Performan Ayam
Broiler. Program Studi Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Kuala.
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. M. Aman Yaman, M. Agric. Sc. dan Ir. Zulfan, M. Sc.
RINGKASAN
Sebagian bahan-bahan pakan yang digunakan untuk menyusun ransum ayam broiler
masih diimpor dan bersaing dengan kebutuhan manusia sehingga harga ransum ayam
broiler menjadi mahal. Salah satu bahan pakan tersebut adalah tepung ikan. Harga tepung
ikan komersil yang dijual di pasaran masih terlalu mahal. Oleh karena itu, tepung ikan
sebaiknya diolah sendiri oleh peternak dengan memanfaatkan sumberdaya perikanan lokal.
Jenis ikan yang banyak dijumpai di perairan Aceh antara lain adalah ikan leubim.
Nama dasar ikan ini adalah spotted oceanic triggerfish spesies Canthidermis maculata
(Eschemeyer, 1998). Hasil penelitian Faristha et al. (2003) dilaporkan penggunaan
tepung ikan leubim yang diolah dari ikan leubim utuh (termasuk tulang, daging, kulit, dan
isi perutnya) meningkatkan pertambahan berat badan ayam broiler dibandingkan dengan
penggunaan tepung ikan komersil dan tepung ikan yang diolah dari limbah pasar ikan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, tepung ikan leubim sangat berpotensi digunakan
dalam ransum ayam broiler dengan capaian berat badan akhir lebih tinggi dan biaya
ransum lebih murah.
Pada saat ini, harga ikan leubim semakin mahal sehingga pemanfaatannya untuk
diolah menjadi tepung ikan untuk makanan ternak menjadi tidak ekonomis lagi. Hal ini
dikarenakan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan ikan tersebut untuk diolah
menjadi ikan asin, bakso, dendeng dan lain-lain. Bagian ikan yang diambil adalah
dagingnya saja, sedangkan insang, sirip, kulit, tulang, jeroan, dan kepala dibuang. Pada
bagian yang terbuang masih menempel sejumlah daging yang ikut terbuang. Sehingga
limbah ikan leubim masih dapat diolah menjadi tepung ikan untuk makanan ayam.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan tepung limbah
ikan leubim terhadap pertumbuhan ayam broiler.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Peternakan (LLP), Program
Studi Perternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, dari tanggal 1 Juli sampai
dengan 4 Agustus 2019. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 ekor
DOC (day old chick) ayam broiler. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kelompok. Setiap
kelompok merupakan unit percobaan yang masing-masing terdiri dari 5 ekor anak ayam.
Penelitian ini menggunakan ransum perlakuan berupa penggunaan tepung limbah ikan
leubim yang dibuat tanpa melalui proses fermentasi dan yang melalui proses fermentasi
dengan taraf masing-masing 6 dan 12% dalam ransum ayam broiler. Ransum dasar yang
digunakan adalah ransum komersil ayam broiler CP512 100% (R1), tepung limbah ikan
leubim tanpa fermentasi 6 dan 12% (R2 dan R3), tepung limbah ikan leubim fermentasi 6
dan 12% (R4 dan R5). Parameter yang diukur adalah berat badan akhir, pertambahan berat
badan, konsumsi ransum, konversi ransum, dan mortalitas.
Hasil sidik ragam memperlihatkan berat badan akhir ayam broiler yang diberi
ransum dengan tepung limbah ikan leubim baik tanpa difermentasi (R2 dan R3) maupun
iv
difermentasi (R4 dan R5) sebagai substitusi sebagian ransum komersil, kecuali R2 nyata
(P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan seluruhnya ransum komersil
CP512 (R1).
Hasil sidik ragam memperlihatkan penggunaan tepung limbah ikan leubim baik tanpa
difermentasi (R2 dan R3) maupun difermentasi (R4 dan R5) di dalam ransum tidak
berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap rataan konsumsi ransum ayam broiler. Meskipun
demikian, ayam broiler yang diberikan ransum dengan penggunaan tepung limbah ikan
leubim baik tanpa difermentasi (R2 dan R3) maupun difermentasi (R4 dan R5) cenderung
mengkonsumsi ransum lebih tinggi daripada ayam broiler yang diberi 100% ransum
komersil CP512 (R1).
Hasil sidik ragam memperlihatkan penggunaan tepung limbah ikan leubim baik tanpa
difermentasi (R2‒R3) maupun difermentasi (R4‒R5) di dalam ransum tidak berpengaruh
nyata (P>0,05) terhadap rataan konversi ransum ayam broiler.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan tepung limbah ikan leubim apabila tidak difermentasi paling baik adalah pada
level 6% sebagai substitusi sebagian di dalam ransum komersil. Jika tepung limbah ikan
tersebut difermentasi dapat digunakan sampai 12%.
v
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN…………………………………….................................................. i
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ……………………………………… ii
KATA PENGANTAR…………………………………………….…........................ iii
RINGKASAN………………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………........................ vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………........................ viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………....................... ix
DAFTAR LAMPIRAN….……………………………………………....................... x
BAB I PENDAHULUAN………………………………………......................... 1
1.1. Latar Belakang……………………………….……........................ 1
1.2. Perumusan Masalah…………………………………………..…... 2
1.3. Tujuan Penelitian…………………………………......................... 2
1.4. Kegunaan Penelitian…………………………………………..….. 2
1.5. Hipotesis Penelitian……………………………............................. 3
vi
4.3. Konversi Ransum………………………………………………… 23
4.4. Mortalitas………………………………………………………… 24
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………... 26
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………………... 31
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
1. Ayam Broiler…………………………………………….……….. 4
2. Ikan Leubim dan Limbahnya………………………….................... 7
3. Tahapan Proses Pembuatan Tepung Limbah Ikan Leubim
Fermentasi dan Tanpa Fermentasi…………..…………………….. 15
4. Berat Badan Akhir Ayam Broiler pada Umur 5 minggu dari
Semua Perlakuan………………………........................................... 20
5. Total Konsumsi Ransum Ayam Broiler selama 5 minggu dari
Semua Perlakuan…………………………………………............... 23
6. Rataan Konversi Ransum Ayam Broiler 0–5 minggu dari Semua 24
Perlakuan…………………………………………………………...
ix
DAFTAR LAMPIRAN