Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN BAKSO GORENG AYAM TERHADAP UDANG

Peneliti : MARTILUS HIMAWAN OETOMO


NIM: 2074130010016

AKADEMI KULINER DAN PATISERI OTTIMMO INTERNASIONAL


SURABAYA
2021

i
PRAKATA

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal akhir penelitian
dengan judul “Pengaruh Penambahan Bumbu Rendang Terhadap Telor Asin”, dengan tepat
waktu. Peneliti menyadari bahwa penyusunan Proposal penelitian ini tidak lepas dari
bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Zaldy Iskandar, B.Sc. selaku Direktur Akademi Kuliner dan Patiseri OTTIMMO
Internasional
2. Irra Chrisyanti Dewi, S.Pd., M.SM selaku Ketua Program Studi Seni Kuliner Akademi
Kuliner dan Patiseri OTTIMMO Internasional
3. Latifahtur Rahmah S.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Akademi Kuliner
dan Patiseri OTTIMMO Internasional.
4. Semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat, dan membantu peneliti
sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam melakukan penelitian ini masih banyak
terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan. Untuk itu, peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan penelitian selanjutnya.

Surabaya, 15 Oktober 2021


Peneliti

HIMAWAN OETOMO

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………… ii


PRAKATA ………………………………………………………………………..... iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………... vi
… v
BABI. PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian ...................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II. TINJAUANPUSTAKA ................................................................................ 2
2.1 Daging Udang………............................................................................ 2
2.2 Bakso Goreng Ayam…….……. 4
………………………………………… 5
BAB III. TUJUAN DANMANFAATPENELITIAN …………………………….... 5
3.1 Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 5
3.2 Manfaat Penelitian ……………………………………………………… 6
BAB IV.METODE PENELITIAN ………………………………………………… 6
4.1 Bahandan Alat …………………………………………………………. 6
4.2 Waktu danTempat Penelitian ………………………………………….. 6
4.3 Prosedur Penelitian ……………………………………………………. 7
4.4 Pengamatan …………………………………………………………….
BAB V. RENCANA PENELITIAN ……………………………………………… 8
5.1 Anggaran Biaya …………………………………………………………. 8
5.2 Jadwal Penelitian …….…………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Anggaran Biaya ………………………………………………….………. 8


Tabel 5.2 Jadwal Penelitian………………………………………………………… 8

iv
DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 Daging Udang……………………………………………… 3

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daging ayam merupakan bahan makanan yang sangat penting karena merupakan
sumber protein hewani yang berkualitas tinggi dan mengandung asam amino esensial.
Daging udang mengandung zat-zat organik lainnya yang dapat mempertahankan
vitalitas tubuh, vitamin, dan mineral.
1.2 Fokus Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah pengaruh penambahan daging ayam dan udang terhadap
bakso goreng . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertumpu pada suatu
fokus. Fokus ini lebih mengarah pada pembahuruan informasi yang diperoleh dari hasil
analisis organoleptic.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh penambahan
bakso goreng ayam terhadap udang?

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daging Udang

Gambar 2.1 Udang


Sumber: Dokumen Pribadi (2021)

Bakso atau bakso goreng adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam
masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan
tepung tapioka, akan tetapi ada juga baso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau
udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah
kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang
goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia;
dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang
banyak di tawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan
mall-mall.

2
2.2 Bakso Goreng Ayam
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini ditunjukkan dari istilah
Bakso berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti ‘daging
babi giling’. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih
umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Seiring berkembangnya
waktu, istilah bakso menjadi lebih dikenal dengan ‘daging giling’ saja. Kini, kebanyakan
penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai
pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang.

3
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh penambahan bakso goreng ayam terhadap udang.

3.2 Manfaat Penelitian


1. Manfaat bagi pembaca:
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi untuk pengolahan
hasil sampah makanan yaitu kulit buah naga.
b. Bagi Akademi Kuliner dan Patiseri OTTIMMO Internasional
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan publikasi ilmiah universitas
dalam bentuk jurnal dan Hak Cipta sehingga Akademi menjadi lebih dikenal oleh
kalangan akademisi dan masyarakat pada umumnya. Penelitian ini juga dapat
mendorong terhadap penelitian dalam bidang pemanfaatan dan kandungan gizi hasil
perikanan daerah setempat.
c. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan memperluas
pengetahuan peneliti dalam riset diversifikasi dan kandungan gizi hasil perikanan
negara Indonesia, meningkatkan publikasi dosen.
d. Peneliti Berikutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk digunakan
sebagai acuan dan dasar dalam penelitian selanjutnya.

4
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam pembuatan bakso goreng ayam yaitu: daging
ayam, udang, bawang putih, garam, merica putih, kaldu ayam, minyak wijen, telur,
tepung sagu
Alat yang digunakan untuk pembuatan bakso goreng ayam yaitu:
wajan,sendok,baskom,plastik
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2021 hingga 15 Oktober
2021. Pembuatan Bakso Goreng ayam terhadap udang dilakukan di laboratorium
kuliner Akademi Kuliner dan Patiseri OTTIMMO Internasional.
4.3 Prosedur Penelitian
Prosedur Pembuatan bakso goreng ayam yaitu masukkan daging, garam, merica,
kaldu ayam, minyak menjadi satu, tambahkan tepung dan aduk.
Prosedur penelitian menggunakan Uji organoleptik atau uji indra merupakan
cara pengujian dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk
pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Dalam penilaian bahan pangan sifat
yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya. Indra yang
digunakan dalam menilai sifat indrawi adalah indera penglihatan, peraba, pembau dan
pengecap.
4.4 Pengamatan Uji Organoleptik
Manusia menerima makanan atau bahan pangan atas dasar karakteristik
tertentu yang dilukiskan berdasarkan rasa, perasaan (sense), dan persepsi yang
dihasilkannya. Persepsi yang dimaksud adalah pernyataan yang berasal dari faktor-
faktor penampakan fisik, seperti warna, ukuran, bentuk dan kerusakan fisik; faktor-
faktor kinestiteka, seperti tekstur, viskositas, konsistensi, perasaan dengan mulut
(mouthfeel), dan perasaan jari (finger feel); faktor-faktor flavor (kenikmatan) atau
sensasi, yaitu kombinasi bau (odor) dan rasa (taste).
Sedangkan menurut persepsi yang dihasilkan setiap orang mengecap makanan
dapat dikategorikan atas tiga faktor. Faktor-faktor penampakan fisik, seperti warna,
ukuran, bentuk, dan kerusakan fisik. Faktor-faktor kinestiteka, seperti tekstur,

5
viskositas, konsistensi, perasaan dengan mulut ( mouthfeel), dan perasaan jari (finger
feel). Faktor-faktor flavor (kenikmatan) atau sensasi, yaitu kombinasi bau (odor) dan
rasa (taste).
Dari pendapat diatas peneliti menyimpulkan untuk menggunakan uji warna,
uji tekstur, uji aroma, dan uji rasa. Semua uji tersebut akan diuji sendiri oleh peneliti
dan dideskripsikan pada hasil dan pembahasan.

6
BAB V
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

5.1 Anggaran Biaya


a. Pembuatan Sampel
No Bahan Baku Harga per kg Jumlah Total Harga
1 Daging ayam 30.000 300 gr 10.000
2 Udang 35.000 100 gr 3.500
3 Garam 10.000 50 gr 200
4. Kaldu ayam 15.000 50 gr 300
5. Tabung gas 5.000 1 biji 30.000

6. Minyak wijen 20.000 200 gr 20.000


Total biaya pembuatan sampel (Rp) 64.000

5.2 Jadwal Penelitian


Minggu ke-
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan bahan baku
2. Pembuatan produk
3. Analisis produk
4. Penulisan Proposal
5. Pengumpulan Proposal

DAFTAR PUSTAKA
Angkih (2018). Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Pengolahan Pie Susu Berbahan Dasar
Tepung Gayam ( Inocarpus Fagiferus ). Jurnal Bosaparis . Jurusan Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Universitas Pendidikan Ganesha Si. 9(1), 44–55.

7
Jaafar, Abdul Rahman, Mahmod, Vasudevan (2009). Proximate analysis of dragon fruit
(Hylecereus polyhizus). American Journal of Applied Sciences, 6(7), 1341–1346.
https://doi.org/10.3844/ajassp.2009.1341.1346
Mizrahi (2014). Vine-cacti pitayas: the new crops of the world. Revista Brasileira de
Fruticultura, 36(1), 124–138. https://doi.org/10.1590/0100-2945-452/13
Nurliyana, Syed Zahir, Mustapha Suleiman, Aisyah, & Kamarul Rahim, K. (2010).
Antioxidant study of pulps and peels of dragon fruits: A comparative study.
International Food Research Journal, 17(2), 367–375.
Pangan, Harapan, Elizabeth, (2015). Strategi Pencapaian Diversifikasi dan Kemandirian
Pangan: Antara Harapan dan Kenyataan. Iptek Tanaman Pangan, 6(2), 230–242.
Wahyuni. (2011). Pemanfaatan Kulit Buah Naga Super Merah (Hylicereus Costaricensis)
Sebagai Sumber Antioksidan Dan Pewarna Alami Pada Pembuatan Jelly. Teknologi
Pangan : Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 2(1).
https://doi.org/10.35891/tp.v2i1.482
Widyastuti (2019). Formulasi Sediaan Topikal Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga (Hylocereus
costaricensis). Jurnal Ipteks Terapan, 13(1), 20.
https://doi.org/10.22216/jit.2019.v13i1.217

Anda mungkin juga menyukai