Anda di halaman 1dari 14

NAMA : AISYA SABRINA

NIM : 2008109010003

JURUSAN : FARMASI

KELAS : A6

ASISTEN : FITRI ANDRIANTI

GERAK PARABOLA

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pemahaman tentang wujud gerak dalam dua dimensi atau yang lebih dikenal
dengan nama gerak parabola.

2. LANDASAN TEORI

Gerak sebuah benda dalam ruang dapat dibagi menjadi gerak satu dimensi, gerak dua
dimensi, dan gerak tiga dimensi. Gerak satu dimensi adalah gerak dalam garis lurus, dengan
hanya satu variabel posisi sebagai fungsi waktu: x = f(t). Gerak dua dimensi adalah gerak yang
terjadi pada satu bidang datar. Variabel posisinya ada dua yaitu x dan y, sebagai fungsi waktu: x
= f(t) dan y = g(t). Gerak tiga dimensi adalahgerak dalam ruang yang dinyatakan dengan tiga
variabel posisi yaitu x, y, dan z, sebagai fungsi waktu: x = f(t), y = g(t) dan z = h(t). Gerak
parabola adalah gerak dalam dua dimensi, dengan objek yang bergerak dalam sebuah bidang
datar. Gerak parabola juga dikenal sebagai gerak lengkung. Gerak parabola terjadi ketika arah
gerak benda berbeda dengan arah gaya yang mempengaruhi gerak benda. Salah satu contoh
gerak parabola adalah gerak bola kaki ketika ditendang oleh pemain sepak bola, seperti pada
gambar 4.1. Bola ditendang dengan arah tendangan membentuk sudut α terhadap arah horizontal.
Saat bergerak, bola dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi yang arahnya vertikal ke bawah. Arah
gaya yang berbeda dengan arah gerak awal benda menyebabkan sepanjang geraknya lintasannya
mengalami pembelokan secara perlahan lahan. Dalam geraknya secara relatif terhadap masing
masing sumbu Y dan Y, besaran geraknya dapat diuraikan sebagai berikut. Percepatan benda ke
arah sumbu x adalah nol karena tidak ada gaya yang mengerjakan benda ke arah sumbu x.
Percepatan benda ke arah sumbu y adalah sebesar (- g) karena ada gaya gravitasi yang bekerja
pada benda ke arah sumby y.

𝑎𝑥 = 0, 𝑎𝑦 = −𝑔
Gambar 4.1 Konsep gerak parabola

Vektor kecepatan awal benda dapat dibagi ke dalam dua komponen, kecepatan ke arah
sumbu x, Vox, dan kecepatan ke arah sumbu y, Voy. Masing masing komponen itu dinyatakan
sebagai berikut:

Vox = Vo cos α , Voy = Vo sin α

Karena tidak ada gaya yang bekerja pada arah sumbu x, maka kecepatan ke arah sumbu x
bersifat konstan. Sementara pada arah sumbu y, ada gaya yang mempengaruhinya sehingga
kecepatan ke arah sumbu y tidak konstan tetapi berubah sebagai fungsi waktu:

Vx = Vox = Vo cos α, Vy = Voyt = Vo sin α – g.t (Tim pengajar fisika, 2020)

Gerak parabola adalah resultan perpindahan suatu benda yang serentak melakukan gerak
lurus beraturan pada arah horizontal dan gerak lurus berubah beraturan pada arah vertikal
(Kanginan, 1997). Dalam bukunya, Serway (2009) menyatakan bahwa gerak parabola adalah
gerak dua dimensi dengan percepatan konstan, dimana 𝑎𝑥 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑦 = −𝑔 atau gerak sebuah
benda titik yang dilemparkan dengan arah yang tidak vertikal sehingga gerakannya hanya
dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan membuat lintasan berbentuk parabola.

Dalam tulisan berjudul discovery on sciences (Kanginan, 2010) untuk menganalisis gerak
parabola, Galileo mengemukakan ide yang sangat berguna.Galileo menyatakan bahwa kita dapat
memandang gerak parabola sebagai gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal (sumbu X) dan
gerak lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal (sumbu Y) secara terpisah.

Gerak parabola mempunyai persamaan posisi dan kecepatan. Gerak parabola merupakan
gabungan dari gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Pada
sumbu X berlaku persamaan gerak lurus beraturan:

𝑉 = 𝑉𝑜, 𝑑𝑎𝑛 𝑋 = 𝑉𝑜.𝑡

Pada sumbu Y berlaku persamaan gerak lurus berubah beraturan:


1
𝑉 = 𝑉𝑜 + 𝑎𝑡, 𝑑𝑎𝑛 𝑌 = 𝑉𝑜.𝑡 + 2 at2

Percepatan pada arah sumbu Y merupakan percepatan gravitasi bumi yang arahnya ke bawah,
maka bukan percepatan linier.

𝑉𝑌 = 𝑉𝑜𝑌 + (−𝑔)𝑡

𝑉𝑌 = 𝑉𝑜𝑌 − 𝑔𝑡, 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑉𝑜𝑌 = 𝑉𝑜𝑠𝑖𝑛 ∝

𝑉𝑌 = 𝑉𝑜 sin ∝ −𝑔𝑡

Sehingga posisinya adalah :


1
𝑌 = 𝑉𝑜𝑌.𝑡 + (-g) t2
2

1
𝑌 = 𝑉𝑜𝑌.𝑡 + 2 gt2

1
𝑌 = 𝑉𝑜 sin α .𝑡 - 2 gt2

Pada gerak parabola, benda memiliki kecepatan pada komponen sumbu-x dan sumbu-y sehingga besar
kecepatan benda di sembarang titik secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

𝑣 = √𝑣𝑥 2 + 𝑣𝑦 2
Arah kecepatan benda terhadap sumbu mendatar (sumbu-x) dirumuskan sebagai berikut.

tan 𝜃 = 𝑣𝑦
𝑣𝑥
Oleh karena nilai vx selalu positif maka positif atau negatifnya sudut 𝜃 bergantung pada nilai vy (Sentia,

2019).
3. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

Table 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan

NO ALAT DAN BAHAN JUMLAH


1. Bola Pingpong 1
2. Bola kasti 1
3. Stopwatch (aplikasi smartphone) 1
4. Meja 1
5. Tali meter 1

4. METODE PERCOBAAN

Metode percobaan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

A. Menjatuhkan benda dari pinggir meja


1. Untuk percobaan ini diperlukan ruangan yang lumayan lebar. Meja diletakkan pada satu sisi
ruangan. Tinggi permukaan meja diukur dari lantai (h) hingga skala milimeter dengan
menggunakan mistar atau tali ukur, kemudian bagian depan meja tempat bola akan meluncur
jatuh dilapangkan. Skala jarak bantuan diberikan di depan meja untuk memudahkan
pengukuran posisi jatuhnya bola di lantai. Bola pingpong disentikkan dengan jari di
permukaan meja seperti illustrasi di bawah. Kekuatan di jari diberikan saat menyentil bola
agar bola pingpong meluncur dengan cepat saat tiba di pinggir meja. Kemudian posisi
jatuhnya bola ditandai di lantai. (biasanya bola pingpong akan memantul kembali setelah
menyentuh lantai. Untuk itu perlu minta bantuan satu orang untuk ikut membantu mengamati
posisi jatuhnya bola).

2. Waktu jatuhnya bola diukur sejak meninggalkan meja hingga mencapai lantai (t) dengan
menggunakan stopwatch dan jarak jatuhnya bola pingpong pada lantai dari posisi kaki meja
(x) dengan menggunakan mistar atau tali meter. Percobaan diulangi beberapa kali hingga
diperoleh 10 kali pencatatan waktu t dan jarak x. Pada setiap kali pengukuran, kekuatan
sentilan jari ke bola tidak harus sama. Data yang diperoleh diukur pada tabel di bawah ini.

Tinggi permukaan meja: 0,78 m

Bola Pingpong

No. Waktu jatuh (s) Jarak horizontal Keterangan


jatuhnya bola (x)
1. 0,85 s 0,45 m memantul
2. 0,53 s 0,56 m memantul
3. 0,53 s 0,58 m memantul
4. 0,53 s 0,70 m memantul
5. 0,80 s 0,62 m memantul
6. 0,60 s 0,52 m memantul
7. 0,60 s 0,57 m memantul
8. 0,73 s 0,35 m memantul
9. 0,47 s 0,45 m memantul
10. 0,60 s 0,59 m memantul

3. Percobaan di atas diulangi dengan mengganti bola pingpong dengan bola tennis. Untuk
langkah ini, bola tennis cukup didorong saja dengan tangan agar mencapai bibir meja dan
jatuh ke bawah. Percobaan dilakukan 10 kali pengukuran dengan kekuatan dorong yang
bervariasi agar jarak jatuhnya bola di lantai berbeda beda.

Tinggi permukaan meja: 0,78 m

Bola Tennis

No. Waktu jatuh (s) Jarak horizontal Keterangan


jatuhnya bola (x)
1. 0,67 s 0,53 m memantul
2. 0,93 s 0,52 m memantul
3. 0,79 s 0,54 m memantul
4. 0,86 s 0,67 m memantul
5. 0,98 s 0,39 m memantul
6. 0,66 s 0,57 m memantul
7. 0,91 s 0,67 m memantul
8. 0,40 s 0,36 m memantul
9. 0,80 s 0,40 m memantul
10. 0,60 s 0,51 m memantul

4. Aplikasi yang dapat melakukan playback video dalam gerak lambat diunduh. Banyak
aplikasi ini yang tersedia di Playstore. Beberapa aplikasi dicoba dan pilih yang anda
rasa cocok untuk menampilkan video dalam gerak lambat. (Beberapa smartphone
sudah menyediakan fasilitas playback dalam gerak lambat di fitur kameranya).
Pengambilan video dilakukan beberapa dan evaluasilah kualitas gerak lambat yang
dihasilkan.
5. HP anda diposisikan dengan menggunakan phone holder/tripod sehingga anda dapat
merekam video saat anda mendorong bola di atas meja, saat bola meluncur dari sisi meja,
hingga saat bola jatuh mencapai lantai. Posisi kamera diusahakan sejajar dengan permukaan
meja, pada posisi sekitar 2-4 meter dari bidang jatuhnya bola. Posisi kamera diusahakan
untuk dapat merekam seluruh bagian dari gerak benda. Saat pengambilan video, kamera tidak
boleh bergerak. Perekaman video dilakukan untuk gerak kedua bola yang tersedia (bola
pingpong dan bola tennis). Kemudian playback dilakukan dengan slow motion. Apakah anda
dapat melihat bahwa bola bergerak dalam lintasan yang melengkung ke bawah?
6. Aplikasi kamera di HP anda biasanya juga menyediakan fitur multiple shot, dimana anda
cukup sekali menekan tombol kemudian kamera akan mengambil 40 gambar secara
berturutan. Percobaan menjatuhkan bola dari meja diulangi dan ambil gambar dengan fitur
multiple shot. Saat gambar diambil, posisi kamera tetap, tidak berpindah.
7. Semua foto dan video yang anda dapat disimpan dalam satu folder, dan foto dan video
terbaik anda diberikan pada asisten

8. DATA DAN ANALISIS DATA


1. Tinggi permukaan meja : 0,78 m.
Bola Pingpong

No Waktu Jarak horizontal jatuhnya bola (x) Kecepatan awal Waktu jatuh
Jatuh (s) bola (m/s2) bola (s)
1 0,85 s 0,45 m 1,59 m/s2 0,39 s
2 0,53 s 0,56 m 1,98 m/s2 0,39 s
3 0,53 s 0,58 m 2,05 m/s2 0,39 s
4 0,53 s 0,70 m 2,48 m/s2 0,39 s
5 0,80 s 0,62 m 2,19 m/s2 0,39 s
6 0,60 s 0,52 m 1,84 m/s2 0,39 s
7 0,60 s 0,57 m 2,02 m/s2 0,39 s
8 0,73 s 0,35 m 1,24 m/s2 0,39 s
9 0,47 s 0,45 m 1,59 m/s2 0,39 s
10 0,60 s 0,59 m 2,09 m/s2 0,39 s
Tinggi permukaan meja : 0,78 m.
Bola kasti

No Waktu Jarak horizontal jatuhnya bola (x) Kecepatan awal Waktu jatuh
Jatuh (s) bola (m/s2) bola (s)
1 0,67 s 0,53 m 1,87 m/s2 0,39 s
2 0,93 s 0,52 m 1,84 m/s2 0,39 s
3 0,79 s 0,54 m 1,91 m/s2 0,39 s
4 0,86 s 0,67 m 2,37 m/s2 0,39 s
5 0,98 s 0,39 m 1,38 m/s2 0,39 s
6 0,66 s 0,57 m 2,02 m/s2 0,39 s
7 0,91 s 0,67 m 2,37 m/s2 0,39 s
8 0,40 s 0,36 m 1,27 m/s2 0,39 s
9 0,80 s 0,40 m 1,41 m/s2 0,39 s
10 0,60 s 0,51 m 1,80 m/s2 0,39 s

Setelah saya bandingkan, hanya satu kali percobaan yang waktu jatuhnya bolanya sama, baik
secara teoritis maupun aktual yaitu pada percobaan bola kasti pengulangan yang ke-lima.
Selain itu waktunya berbeda.

2. kecepatan awal terbesar pada bola pingpong yaitu pada pengulangan ke-empat dengan
kecepatan awal 2,48 m/s2 . sedangkan pada bola kasti kecepatan awal terbesarnya yaitu pada
pengulangan ke-empat dan ke-tujuh dengan kecepatan awal 2,37 m/s2 . Cara lain untuk
mendapatkan kecepatan awal yang lebih besar bisa dengan menendang bola atau dengan
menjentik lebih kuat.
3.

Bola kasti dan bola pingpong saat dijentikkan atau didorong dari atas meja hingga menyentuh
lantai akan membentuk seperti lengkungan diatas, namun tidak semua bisa berbentuk
lengkungan seperti itu, jika dijentik dengan sangat lambat kuat maka bola tidak membentuk
lintasan lengkung.

4. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu waktu jatuhnya bola berbeda secara aktual dan teoritis.
Untuk kecepatan awal terbesar pada bola pingpong adalah 2,48 m/s2, Sedangkan pada bola
kasti yaitu 2,37 m/s2 . Kemudian, bola yang dijentik akan membentuk lintasan yang
melengkung.
6. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Waktu jatuhnya bola secara teoritis dan aktual berbeda, kecuali pada percobaan kelima
menggunakan bola kasti yang mendapatkan waktu yang sama baik secara aktual maupun
secara teoritis yaitu 0,39 s.
2. Kecepatan awal terbesar pada bola pingpong adalah 2,48 m/s2, Sedangkan pada bola kasti
yaitu 2,37 m/s2 . Cara lain untuk mendapatkan kecepatan awal yang lebih besar yaitu dengan
menendang atau menjentikkan dan mendorong bola dengan lebih kuat.
3. Bola yang dijentikkan akan membentuk lintasan lengkungan dari tepi meja hingga mencapai
lantai.
4. Bola pingpong dan bola kasti akan memantul saat mencapai lantai.
DAFTAR PUSTAKA

Ilma Nafiatul. 2018. Pengaruh GUIDED INQUIRY Berbantuan phET SIMULATIONS Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Parabola.
Jawa Timur : Universitas Jember.

Kanginan, M. 1997. Seribu Pena Fisika SMA untuk Kelas XI (rangkuman materi contoh soal dan
pembahasan soal-soal evaluasi). Jakarta: Erlangga.

Kanginan, M. 2010. Physics for Senior High School. Jakarta: Erlangga.

Sentia. 2019. Pemahaman Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika Terhadap Konsep Gerak
Parabola. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tim Pengajar Fisika. 2020. Penuntun Praktikum Fisika. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala.
LAMPIRAN
Bola memantul

Bola memantul

Anda mungkin juga menyukai