Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan,


kesempatan dan kemudahan kepada kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai pembahasan dan penyelesaian masalah


gerak peluru secara detail, yang mengambil materi pembahasan dari berbagai
sumber-sumber terpercaya melalui internet dan buku-buku perpustakaan
UNISMUH MAKASSAR.

Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber untuk


menambah wawasan mahasiswa dalam ilmu fisika teknik walaupun makalah
ini masih membutuhkan banyak perbaikan dan masukan dari teman-teman
pembaca.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak-pihak yang telah


membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Terutama kepada pihak-
pihak perpustakaan yang telah banyak menyediakan referensi-referensi yang
lengkap sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Wassalamualaikum wr. Wb

Makassar, 12 Oktober 2017

Penyusun

KELOMPOK IV

GERAK PELURU Page 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4

A. BENDA DILEMPARKAN MEMBENTUK SUDUT ................................ 4


B. KECEPATAN DAN LINTASAN .............................................................. 5
1. Gerak Horisontal ................................................................................... 5
2. Gerak vertikal ....................................................................................... 6
C. GERAK PELURU PADA TITIK PUNCAK.............................................. 7
1. Waktu .................................................................................................... 7
2. Tinggi maksimum ................................................................................. 7
D. JARAK TERJAUH ..................................................................................... 8
E. PENYELESAIAN MASALAH GERAK PELURU .................................. 8

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

GERAK PELURU Page 2


BAB I

PENDAHULUAN

Gerak peluru (proyektil) adalah suatu benda yang diberi kecepatan awal
lalu kemudian menempu kecepatan lintasan yang arahnya sepenuhnya
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi dan hambatan udara. Bola baseball yang
dipukul, bola football yang ditendang, sebuah paket yang dijatuhkan dari
pesawat, peluru yang ditembakkan dari larasnya,serta para atlet yang
melakukan lompat jauh dan lompat tinggi adalah contoh proyektil.
Gerak peluru sebuah benda yang bergerak dalam suatu lengkungan di
dekat permukaan Bumi dapat dianalisis sebagai dua gerakan yang berbeda jika
hambatan udara dapat diabaikan. Komponen horizontal bersifat GLB (Gerak
Lurus Beraturan) karena gerak tersebut berada dalam kecepatan tetap,
sementara komponen vertikalnya bersifat GLBB (Gerak Lurus Berubah
Beraturan) karena mengalami percepatan konstan, g, seperti benda yang jatuh
vertikal dengan pengaruh gravitasi.
Fungsi dari gerak parabola cukup banyak, salah satunya dalam bidang
kemiliteran yaitu pada saat menembakan rudal maupun mortar, gerak peluru
ini membantu rudal untuk bisa mencapai tempat lawan dengan gerakan benda
berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu
dengan sudut tetap terhadap garis horisontal sehingga dapat mencapai tempat
tertentu dan menembakan ke arah yang benar atau mencapai tempat yang
diinginkan rudal ataupun mortir tersebut.
Galileo Galilei adalah yang pertama kali mendeskripsikan gerak peluru
secara akurat. Ia menunjukkan bahwa gerak tersebut bisa dipahami dengan
menganalisa komponen-komponen horisintal dan vertikal gerak tersebut
secara terpisah. Ini merupakan analisis inovatif, tidak pernah dilakukan oleh
siapapun sebelum Galileo. (analisis ini juga ideal ketika tidak
memperhitungkan hambatan udara). (Douglas C.Giancoli, Fisika Edisi
Kelima, Jilid I, (Jakarta: ERLANGGA, 2001), Cet.1, hlm.69.

GERAK PELURU Page 3


BAB II

PEMBAHASAN

A. BENDA DILEMPARKAN MEMBENTUK SUDUT


Mula-mula kita perhatikan bahwa gerak peluru selalu dibatasi pada
sebuah bidang vertikal yang ditentukan oleh arah dari kecepatan awal. Hal ini
karena percepatan akibat gravitasi murni vertikal, gravitasi tidak dapat
memindahkan peluru pada arah horizontal. Oleh karena itu gerak peluru
adalah gerak dua dimensi. Kita sebut bidang peluru sebagai bidang koordinat
xy, dengan sumbu x horizontal dan sumbu y vertikal ke atas.
Untuk memudahkan dalam memahami gerak peluru, kita mengambil
satu contoh sederhana yaitu 3 anak yang sedang menendang bola ke udara
dengan posisi badan dan cara menendang yang berbeda, sehingga vektor atau
arah bola setelah ditendang mengalami perbedaan saat melayang diudara, hal
ini dipengaruhi oleh besarnya sudut pada saat pertama kali ditendang dan
besar sudut ini akan berupa pada setiap vektor bola saat berada diudara.


tan =

GERAK PELURU Page 4


B. KECEPATAN DAN LINTASAN
Dari gambar diatas untuk menentukan kecepatan pada setiap titik pada
lintasan, sebagimana gambar diatas maka dilakukan dengan menjumlahkan
kedua komponen kecepatan (vx dan vy) secara vektor. Laju peluru (besar
kecepatannya) pada setiap saat adalah:

= +

Lintasan yang ditempuh oleh sebuah peluru disebut trayektori.


Kunci untuk menganalisa gerak peluru ini adalah kita dapat
memperlakukan koordinat x dan y secara terpisah. Percepatan pada komponen
x adalah nol, dan pada komponen y adalah konstan dan sama dengan g .
(ingat bahwa sesuai definisi g (g = 9,8 m/s2) selalu positif, sedangkan arah
koordinat yang kita pilih ay adalah positif). Jadi kita dapat menganalisis gerak
peluru sebagai kombinasi dari gerak horizontal dengan kecepatan konstan dan
gerak vertikal dengan percepatan konstan (ax = 0 dan ay = -9,8 m/s2).

1. Gerak Horisontal (x)


Pada arah horizontal tidak ada percepatan (a = 0) ataupun
perlambatan. Sehingga komponen horizontal kecepatan vx tetap konstan,
sama dengan nilai awalnya vx0 dan dengan demikian memiliki besar yang
sama pada setiap titik lintasan tersebut. Adapun persamaan-persamaan
Gerak Horisontal yaitu sebagai berikut:

=
= +
Ket : x = Jarak Tempuh (m)
x0 = Jarak awal (m)
vx = Kecepatan horisontal (m/s2)
t = Waktu tempuh (s)
vx0 = Kecepatan horizontal awal (m/s2)

GERAK PELURU Page 5


2. Gerak vertikal
Pada gerak vertikal bola mengalami percepatan vertikal ke bawah, g,
percepatan yang disebabkan oleh gravitasi Pada saat bola mengarah ke
atas maka percepatan atau a = g = konstan (negatif), sehingga
menyebabkan bola terus melambat sampai mencapai titik tertinggi pada
jalurnya (vy = 0). Adapun persamaan-persamaan yang digunakan untuk
gerak vertikal yaitu: (Cat. Jika arah y positif kebawah, maka tanda (-)
menjadi (+):
= gt

= + g

= gy
Ket : y = ketinggian maksimum (m)
y0 = Ketinggian awal (m)
vy = Kecepatan vertikal (m/s2)
t = Waktu tempuh (s)
vy0 = Kecepatan vertikal awal (m/s2)

Biasanya agar mudah posisi awal (pada waktu t = 0) dijadikan


koordinat, pada peristiwa ini maka x0 = y0 = 0. Titik pada contoh ini berupa
posisi bola tepat saat meninggalkan tangan pelempar atau posisi tepatsaat
meninggalkan laras peluru. Untuk menyatakan kecepatan awal v0 sebagai
besar v0 (laju awal) dan sudutnya terhadap sumbu x positif. Dalam bentuk v0
dan 0 komponen vx0 dan vy0 dari kecepatan awal adalah.

Dengan menggunakan hubungan ini maka dengan menetapkan x0 = y0 =


0. Kita dapatkan.

= = ( ) gt

= ( ) = ( ) g

GERAK PELURU Page 6


Kecepatan menyinggung lintasan(trayektori) pada setiap titik, kita dapat
menurunkan persamaan untuk bentuk trayektori ini dalambentuk x dan y
dengan mengeliminasikan t. dari per diatas, dengan asumsi x0 = y0 = 0,
diperoleh t = x / ( v0 cos 0 ) sehingga:


y = ( v0 sin 0 ) t gt2 y = ( tan 0 ) x x2

Jangan risaukan dari persamaan ini, yang penting adalah bentuk


umumnya. Besaran v0, tan 0 , cos 0 , dan g adalah konstan sehingga
persamaannya berbentuk:

C. PELURU PADA TITIK PUNCAK (WAKTU DAN HMAX)


1. Waktu(t)
Pada ketinggian maksimum maka kecepatannya adalah horizontal,
sehingga vy = 0. Maka:

.
vy = vy0 gt = atau =

2. Tinggi maksimum(hmax)

Pada ketinggian maksimuk juga kecepatan vertikalnya nol maka vy =


0, maka dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:


y = y0 + vy0 t gt2 y = hmax = y0 + vy0 t gt2

Atau

= - 2gy = =

Atau

= .

GERAK PELURU Page 7


D. JARAK TERJAUH
Untuk menentukan jarak tempuh terjauh (R) atau jarak yang perpindahan
horisontal bola dari titik awal sampai titik akhir, dapat di tulis dalam
persamaan sebagai berikut:

Waktu untuk mencapai jarak tempuh terjauh sama dengan dua kali
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi :

.
=

E. PENYELESAIAN MASALAH GERAK PELURU


Penyelesaian masalah gerak peluru memebutuhkan sedikit kreativitas,
dan tidak dilakukan dengan hanya engikuti beberapa aturan saja. Tentu saja
kita harus mengikuti menghindari untuk langsung memasukkan angka-angka
pada persamaan yang tampaknya cocok.
Sebagaimana biasa, baca dengan teliti dan gambar sebuah diagram
dengan hati-hati.
1. Analisis gerak horizontal dan vertikal secara terpisah. Jika diketahui
kecepatan awal, kita bias mengurangkannya menjadi komponen-
komponen x dan y nya.
2. Buat daftar besaran yang diketahui dan tidak diketahui, dengan memilih
= 0 dan = -g atau +g, bergantung apakah y positif keatas atau
kebawah. Ingat bahwa vx tidak pernah berubah sepanjang, dan bahwa vy
= 0 pada titik tertinggi lintasa yang kembali ke bawah. Kecepatan pada
saat sebelum menyentuh lantai biasanya tidak nol.
3. Pikirkan sebentar sebelum langsung menggunakan persamaan-
persamaan. Sedikit perencanaan akan menyebabkan jalan penyelesaian
yang panjang. Pakai persamaan sesuai yang telah dipaparkan dia atas,
gabungkan persamaan-persamaan jika perlu.

GERAK PELURU Page 8


Beberapah permasalah dalam gerak peluru dan bentuk-bentuk
penyelesaiannya yaitu sebagai beriku:

1. Melompat dari tebing. Seorang pemain pengganti mengendarai sebuah


motor yang melaju melompat dari atas sebuah tebing dengan ketinggian
50,0 m. seberapa cepat motor tersebut harus meninggalkan puncak tebing
jika harus mendarat di daratan rata dibawahnya, yang berjarak 90,0 m dari
kaki tebing.
Penyelesaian:
Kita mengambil arah y positif keatas, dengan puncak tebing sebagi y0 = 0,
sehingga dasar tebing berada pada y = -50,0 m. pertama, kita cari berapa
lama waktu yang diperlukan oleh motor untuk mencapai daratan di bawah.
Dengan arah vertikal (y) maka y0 = vy0 = 0;
1
= 0 + 0 2 g 2
1 1
= 0 + 0 2 g 2 = 2 g 2

Kita tentukan selesaikan untuk t dan tentukan y = -50,0 m

2 2(50,0 m)
= = = 3,19 s
g -9,80 m/s2

Untuk menghitung kecepatan awal vx0, kita gunakan persamaan dibawah,


kali ini untuk arah horizontal (x) dengan ax = 0 dan xo = 0;

= 0 + 0 = 0 + 0
90,0 m
0 = = = 28,2 m/s = 101 km / jam
3,19 s

2. Bola yang ditendang. Sebuah bola ditendang dengan sudut 0 = 37 ,


dengan kecepatan 20,0 m/s, sebagaimana pada gambar dibawah. Hitung
(a) tinggi maksimum, (b) waktu perjalanan sebelum bola menyentuh
tanah, (c) seberapa jauh dari titik awal bola menyentuh tanah, (d)vektor

GERAK PELURU Page 9


kecepatan pada ketinggian maksimum, dan (e) vektor percepatan pada
ketinggian maksimum. Anggap bola meninggalkan kaki pada ketinggian
maksimum.
Penyelesaian:
Pertama, kita ambil y positif ke atas. Komponen-komponen kecepatan
awal adalah sebagai berikut:)

0 = 0 cos 37,0 = (20,0 /)(0,799) = 16,0/

0 = 0 sin 37,0 = (20,0 / )(0,602) = 12,0/

(a) Pada ketinggian maksimum, kecepatan adalah horizontal sehingga vy = 0,


dan ini terjadi pada waktu;
= 0 gt
0 (12,0 /)
= = = 1,22
g (9,80/ 2 )
Dengan y0 = 0 kita dapatkan;
1
= 0 + 0 2 g 2
1
= (12,0 /)(1,22 ) 2 (9,80 m/ 2 )(1,22 )2 = 7,35

(b) Untuk menemunkan waktu yang diperlukan bola untuk kembali ke tanah,
kita gunakan persamaan berikut dengan y0 = 0 dan juga = 0 dan juga y
=0(permukaan tanah):
1
= + 0 2 g 2
1
0 = 0 + (12,0 / ) (9,80 / 2 ) 2
2
1 2(12,0 /)
[2 (9,80 m/ 2 ) 12,0 /] = 0 = 0 dan = 9,80 /2
= 2,45

(c) Jarak total yang ditempuh pada arah x didapat dengan memakai persamaan
berikut (x0 = 0, ax = 0, vxo = 16,0 m/s):
= 0 + 0
= 0 + (16,0 /)(2,45 ) = 39,2

GERAK PELURU Page 10


(d) Pada titik tetinggi, tidak ada komponen vertikal dari kecepatan. Hanya ada
komponen horizontal ( yang tetap konstan selama bola tersebut melayang
di udara), sehingga
v = 0 = 0 cos 37, 0 = 16,0 /
(e) Vektor percepatan adalah sama pada titik tertinggi maupun pada saat
lainnya yaitu 9,80 m/s dengan arah ke bawah.

GERAK PELURU Page 11


BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan yang kami penulis paparkan dalam makalah ini, maka
dapat penulis simpulkan bahwa, gerak peluru adalah gerak yang membentuk
sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada gerak parabola yang
gesekannya diabaikan, dan gaya yang bekerja hanya gaya berat atau
percepatan gravitasinya saja.

a. Gerak peluru adalah gerak benda yang dilemparkan ke atas membentuk


sudut tertentu terhadap permukaan tanah.
b. Gerak peluru dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal (sumbu-
y) yang merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan
arahhorizontal(sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan (GLB).
c. Benda tersebut bergerak karena ada gaya yang diberikan. Mengenai Gaya
dilemparkan dan sebagainya.Kita hanya memandang gerakan benda
tersebut setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara,itu semua terjadi
hanya dengan pengaruh gravitasi.
d. Seperti pada Gerak Jatuh Bebas, benda-benda yang melakukan gerak
parabola dipengaruhi oleh gravitasi, yang berarah ke bawah menuju (pusat
bumi) dengan besar g = 9,8 m/s2.

GERAK PELURU Page 12


DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi 5 Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Sears, Zemansky. 1994. Fisika Untuk Universitas Edisi 10, terjemahan:


Soedarjana, Amir Achmad, Bandung: Binacipta.

Utomo, Galih. Media Belajar Online: Gerak Peluru / Parabola.11 Oktober


2017. https://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2010/10/gerak-peluruparabola.

Searc, Francis W, Mark W. Zemansky, High D.young. 1987. UNIVERSITY


PHYSICS SIXTH EDITION. Reading, Massachusetts: Addison-Wesley.

GERAK PELURU Page 13

Anda mungkin juga menyukai