Anda di halaman 1dari 7

KINEMATIKA PARTIKEL FISIKA DASAR

TUGAS RESUME MATERI FISIKA


NAMA Ahmad Bukhari Prastio
NPM 2307210054
KELAS B1 Teknik Sipil

TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
KINEMATIKA PARTIKEL
Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak suatu partikel. Posisi suatu
partikel didefinisikan sebagai vektor koordinat dari awal titik acuan ke partikel.
Kinematika adalah cabang fisika yang mempelajari tentang gerak. Benda dikatakan bergerak jika
benda mengalami perubahan posisi. Besar perubahan posisi dinyatakan sebagai perpindahan.
Perpindahan yang terjadi setiap satuan waktu disebut dengan kecepatan. Jika kecepatan benda
berubah maka kita mengenal besaran percepatan. Percepatan adalah perubahan kecepatan setiap
detik.

Posisi, perpindahan, kecepatan, dan percepatan adalah besaran-besaran fisika yang berkaitan
langsung dengan cabang kinematika. Dalam belajar tentunya kamu harus memahami rumus
kinematika gerak lurus & materi gerak lainnya dalam soal kinematika.

Besaran-besaran ini merupakan besaran vektor. Sehingga saat menyatakan nilai dari besaran-
besaran ini harus disertai dengan arahnya. Selain besaran-besaran kinematika dengan analisis
vektor tersebut, dalam kinematika juga dipelajari besaran skalar yang berkaitan langsung dengan
gerak, yaitu jarak, kelajuan dan perlajuan. Jarak menyatakan panjang lintasan yang ditempuh
suatu benda, kelajuan menyatakan besar jarak yang ditempuh setiap satuan waktu dan perlajuan
adalah perubahan kelajuan setiap satuan waktu.

Dalam mempelajari gerak, kinematika membagi gerak menjadi beberapa jenis. Berdasarkan
lintasannya gerak dibedakan menjadi gerak lurus dan tak lurus. Gerak lurus adalah gerak dengan
lintasan lurus. Gerak lurus dibedakan menjadi dua yaitu gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan. Pada gerak lurus nilai dari besaran vektor dan skalar
memiliki besar yang sama.

Gerak tak lurus adalah gerak dengan lintasan tak lurus. Ada banyak gerak jenis ini, namun yang
dipelajari hanya gerak parabola dan gerak melingkar. Gerak parabola merupakan gerak dengan
lintasan berupa parabola. Gerak ini merupakan perpaduan dua jenis gerak, yaitu gerak dengan
kecepatan konstan dan gerak dengan percepatan konstan.

1. PERGESERAN, KECEPATAN dan PERCEPATAN

1.1 PERGESERAN
Pergeseran adalah perubahan pada sesuatu atau penyesuaian cara melakukan sesuatu. Anda
bisa melakukan pergeseran (itulah kata bendanya), atau Anda bisa saja menggesernya (itulah kata
kerjanya).
Posisi dari suatu partikel di dalam suatu sistem koordinat dapat dinyatakan dengan vektor posisi:

𝑟̅ = i𝑥̅ +j𝑦̅ J ............................................................................................... 2.1

ika posisi suatu partikel pada koordinat kartesian terdapat pada titik (x,y), maka vektor posisi dapat dinyatakan
sebagai berikut :

Partikel bergerak dari pisisi pertama 1 𝑟̅ ke posisi kedua 2 𝑟 ̅ melalui lintasan sembarang (tidak
harus lurus). Pergeseran merupakan suatu vektor yang menyatakan perpindahan partikel dari
posisi pertama ke posisi kedua melalui garis lurus. Dengan demikian, pergeseran didefinisikan:
Δ𝑟̅=𝑟̅2-𝑟̅1 ............................................................................................... 2.2

1.2. KECEPATAN

Pertikel bergerak dengan suatu lintasan tertentu. Pada saat t1, partikel berada pada posisi 𝑟̅ 1dan
pada saat t2 partikel berada pada posisi 𝑟̅2 . Kecepatan adalah pergeseran partikel tiap satuan
waktu.

1.2.1. Kecepatan rata-rata


Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan posisi (perpindahan/pergeseran) suatu
partikel selama selang waktu tertentu. Secara matematis dirumuskan :

𝑣̅r = 𝑟̅2−𝑟̅1𝑡2−𝑡1 = Δ𝑟̅Δ𝑡̅ ............................................................................................... 2.3

1.2.2. Kecepatan sesaat

Kita dapat menghitung kecepatan pada saat tertentu dari sebuah partikel yang sedang bergerak.
Kecepatan semacam itu kita beri nama sebagai kecepatan sesaat. Lihat persamaan 2.3 di atas,
jika selang waktu pengukuran Δt dibuat mendekati harga nol maka diperoleh kecepatan sesaat,
yaitu kecepatan pada saat t tertentu. Sehingga kecepatan sesaat dapat dirumuskan:
𝑣 = lim Δ𝑟̅Δ𝑡̅ ............................................................................................... 2.4
Δ𝑡 → 0

Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :


𝑣 = 𝑑𝑟̅𝑑𝑡 ............................................................................................... 2.5
Secara lebih umum jika kita menganalisis gerak dalam 2 dimensi, kecepatan sesaat 𝑣 dinyatakan :

𝑣 = 𝑑𝑟̅𝑑𝑡 = 𝑑𝑟̅𝑑𝑡 𝑖̅ + d𝑦̅𝑑𝑡 𝑗̅ ............................................................................................... 2.6

𝑣 = 𝑣x𝑖̅ + 𝑣y𝑗̅
1.3. Percepatan
Sebuah partikel seringkali mengalami perubahan kecepatan selama pergerakannya. Percepatan
adalah sebuah besaran yang digunakan untuk menjelaskan kenyataan tersebut. Kita
mendefinisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu Δt. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:
𝑎̅ = 𝑣̅2−𝑣̅1 𝑡2−𝑡1 = Δ𝑣̅Δ𝑡 ............................................................................................... 2.7

1.3.2. Percepatan sesaat


Kita dapat menghitung percepatan pada saat tertentu dari sebuah partikel yang sedang bergerak.
Percepatan semacam itu kita beri nama sebagai percepatan sesaat. Lihat persamaan 2.7 di atas,
jika selang waktu pengukuran Δt dibuat mendekati harga nol maka diperoleh percepatan sesaat,
yaitu percepatan pada saat t tertentu. Sehingga percepatan sesaat dapat dirumuskan :
𝑎̅ = lim Δ𝑣̅Δ𝑡
Δ𝑡 → 0
Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
𝑎 = 𝑑𝑣̅𝑑𝑡 ............................................................................................... 2.8

Secara lebih umum jika kita menganalisis gerak dalam 2 dimensi, percepatan sesaat a
dinyatakan:

............................................................................................... 2.9

2. GERAK DALAM SATU DIMENSI DENGAN PERCEPATAN KONSTAN

Sebuah partikel dikatakan melakukan gerak satu dimensi jika selama pergeserannya partikel
hanya melibatkan satu sumbu koordinat saja untuk menunjukan arah gerakannya. Sebagai
contoh sebuah partikel yang bergerak di atas permukaan datar ke arah kanan dari suatu titik
acuan atau sebuah partikel yang mengalami gerak jatuh bebas dari ketinggian tertentu. Kita
biasa menggunakan sumbu x untuk menganalisis gerak pada arah horisontal dan sumbu y untuk
gerak vertikal.

2.1. Gerak dalam arah sumbu x

Gerak satu dimensi berarti partikel bergerak dalam satu arah saja, misalkan dalam arah sumbu x.
Sehingga pergeseran, kecepatan dan percepatan gerak tersebut dinyatakan:

............................................................................................... 2.10

Kita telah mendefinisikan percepatan rata-rata pada persamaan 2.7


Jika waktu mula-mula t1 = 0 dan t2 kita nyatakan sebagai selang waktu t, sedangkan v1 dinyatakan
sebagai kecepatan awal (vo) dan v2 merupakan kecepatan pada saat t yang dinyatakan dengan vx,
maka persamaan 2.7 dapat dinyatakan :

............................................................................................... 2.11

Persamaan ini menunjukan bahwa pada selang waktu t, kecepatan telah bertambah sebesar art
Jika percepatan konstan, maka kita juga dapat menyatakan bahwa kecepatan rata-ratanya adalah
kecepatan awal (vo) ditambah kecepatan pada selang waktu t (vt) dibagi dua :

............................................................................................... 2.12

Berdasarkan persamaan 2.10, kita juga dapat mengatakan bahwa vrt menyatakan pertambahan
posisi dalam selang waktu t. Dengan demikian maka posisi partikel dapat dinyatakan :

𝑥= x0 + vrt ............................................................................................... 2.13


Dengan mensubstitusikan persamaan 2.11 ke dalam persamaan 2.12, maka diperoleh :
𝑥= x0 + 12 ( v0 + vx )t ............................................................................................... 2.14
Berdasarkan persamaan 2.10 kita juga bisa merumuskan bahwa :
𝑡 = vt−v0𝑎
Jika persamaan tersebut yang kita subtitusikan ke persamaan 2.14, maka diperoleh :

Jika kita selesaikan persamaan tersebut maka diperoleh :

............................................................................................... 2.16

Pembahasan yang baru saja kita lakukan telah membawa kita pada suatu benang merah di mana
kita dapat menghubungkan keempat variabel dalam kinematika, yaitu posisi, kecepatan,
percepatan dan waktu dalam satu paket persamaan. Semua permasalahan tentang gerak
partikel dapat diselesaikan dengan menggunakan 4 buah persamaan berikut :
2.2. Gerak dalam arah sumbu y.
Persamaan gerak dalam arah sumbu y diturunkan persis sama dengan persamaan-persamaan
yang sudah diperoleh pada bagian 2.1 di atas. Sehingga kita akan menuliskan keempat
persamaan pokok gerak dalam arah sumbu y secara langsung sebagai berikut :

Contoh gerak dalam arah sumbu y adalah Gerak Jatuh Bebas dan Gerak Vertikal Ke atas.

2.2.1. Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah kondisi khusus dari gerak dalam arah sumbu y. Suatu partikel
dikatakan mengalami Gerak Jatuh Bebas ketika partikel tersebut jatuh dari ketinggian tertentu
(yo) dengan kecepatan awal vo = 0 dan dipercepat ke bawah oleh percepatan gravitasi bumi (g).
Dengan kata lain, pada Gerak Jatuh Bebas diberlakukan vo = 0, yo = 0 dan ay = g. Karena arah
gerak selalu ke bawah, maka arah ke bawah diberi tanda positif.Dengan memasukan batasan-
batasan tersebut dalam 4 persamaan pokok gerak 1 dimensi diperoleh persamaan-persamaan
untuk Gerak Jatuh Bebas sebagai berikut:
𝑣y = gt ............................................................................................... 2.17
𝑦 = 12 vy ............................................................................................... 2.18
𝑦 = 12 gt2 ............................................................................................... 2.19
Vy = 2gy............................................................................................... 2.20
2.2.2. Gerak Vertikal Ke atas
Gerak vertikal ke atas terjadi manakala suatu partikel dilemparkan secara vertikal ke atas
(membentuk sudut 00 terhadap sumbu y) dengan kecepatan awal (v0) tertentu. Partikel akan
mengalami percepatan negatif (perlambatan) akibat adanya percepatan gravitasi bumi (g) pada
arah yang berlawanan dengan arah kecepatan. Karena mengalami perlambatan maka pada saat
tertentu partikel akan mencapai titik tertingginya (berhenti) lalu terjatuh.
Berdasarkan definisi tersebut, maka kita dapat menurunkan paket persamaan untuk Gerak
Vertikal Ke Atas sebagai berikut :
vy = v0 – gt ............................................................................................... 2.21
y = y0 + 12⁄( v0 + vt)t ............................................................................................... 2.22
y = y0 + v0t - 12 gt2 ............................................................................................... 2.23
vy2 = v02 – 2g (y – y0) ............................................................................................... 2.23

3. Gerak Lurus
Gerak adalah suatu perubahan posisi suatu objek yang diamati yakni dari suatu titik acuan. Titik
acuan yang dimaksud itu didefinisikan ialah sebagai titik awal objek tersebut ataupun juga titik
tempat pengamat berada. Gerak lurus ini adalah gerak suatu obyek yang lintasannya itu berupa
garis lurus. Jenis gerak ini disebut juga dengan suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu
yang sama itu terjadi perpindahan yang besarnya juga sama.
Pada saat suatu objek itu bergerak, objek itu kemudian akan mengalami perubahan jarak dan
juga dapat pula mengalami perubahan posisi atau yang biasa disebut dengan perpindahan.
Berikut dijelaskan lebih lanjut,

*Jarak (distance) itu adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh oleh suatu objek yang
bergerak. Jarak itu hanya mempunyai nilai.
*Perpindahan (displacement) ini adalah panjang lintasan lurus yang diukur dari posisi awal itu
dengan posisi akhir dari objek tersebut. Perpindahan tersebut mempunyai nilai serta arah.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, jarak itu hanya mempunyai nilai sehingga merupakan besaran
skalar. Sedangkan untuk perpindahan itu merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah.
Besaran yang mempunyai nilai serta arah disebut dengan vektor.

Jenis-jenis Gerak Lurus


A.Gerak Lurus Beraturan(GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) ini merupakan suatu gerak lurus yang mempunyai kecepatan
yang tetap disebabkan karna tidak adanya percepatan pada objek. Jadi, nilai percepatan pada
objek yang mengalami GLB ini ialah nol (a = 0).
Rumus gerak beraturan:

Anda mungkin juga menyukai