Anda di halaman 1dari 10

1.

PENGUKURAN BESARAN DAN SATUAN


1.Besaran

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta mempunyai
satuan. Besaran dibagi menjadi 2 yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

 Besaran Pokok

Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika.
Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam. Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang
tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang (tiga dimensi).

 Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak
macamnya.

1. Satuan

Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau membandingkan besaran dengan yang
lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi
standar dari suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan
menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk
memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut para ahli sepakat untuk
menggunakan satu system satuan yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional,
disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).

Link Tutorial Pengukuran Besaran dan Satuan          :

Link Here

Link Here

2. KINEMATIKA DAN GERAK DALAM SATU


DIMENSI
Gerak adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan aksi, dinamika, atau terkadang
gerakan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu benda  dikatakan bergerak apabila kedudukannya
berubah terhadap acuan/posisi tertentu. Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat
berubah terhadap suatu acuan tertentu. Konsep mengenai gerak yang dirumuskan dan dipahami
saat ini didasarkan pada kajian Galileo dan Newton. Cabang ilmu fisika yang mempelajari
tentang gerak disebut mekanika. Mekanika terdiri dari kinematika dan dinamika.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa memperdulikan
penyebab terjadinya gerak tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak
dengan menganalisis seluruh penyebab yang menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Seperti apa
yang menyebabkan sebuah bulu ayam jatuh tidak bersamaan dengan kertas yang diremas.
Padahal menurut Galileo semua benda akan jatuh bersamaan jika dijatuhkan dari ketinggian yang
sama.

1. GERAK LURUS

Gerak lurus adalah gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak
berbelok-belok). Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada
rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Seperti gerak kereta api di rel
yang lurus.

1). Posisi

Posisi atau kedudukan adalah suatu kondisi vektor yang merepresentasikan keberadaan satu
titik terhadap titik lainnya yang bisa dijabarkan dengan koordinat kartesius, dengan titik (0,0)
adalah titik yang selain dua titik tersebut namun masih berkolerasi atau salah satu dari dua titik
tersebut.

2). Jarak dan Perpindahan

Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu
tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Jarak merupakan besaran skalar
karena tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak selalu bernilai positif. Besaran jarak
adalah ‘s’.

Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke
keadaan akhirnya. Perpindahan merupakan besaran vektor(untuk lebih jelasnya, simak gambar di
bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar kedudukan awal dan akhir suatu objek.
Besaran perpindahan adalah ‘d’. Untuk mengetahui perbedaan antara jarak dan perpindahan,
mari kita simak gambar dibawah ini:

3). Kelajuan dan Kecepatan

Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Kelajuan tidak memiliki arah sehingga
termasuk besaran skalar. Rumus kelajuan adalah sebagai berikut:

Keterangan:
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu tempuh (s)
Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah.
Kecepatan juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah. Misal sebuah mobil bergerak ke
timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan rumus kelajuan
bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)

4).Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap.
Cara menghitung jarak dari suatu gerak beraturan. Yaitu dengan mengalikan kecepatan(m/s)
dengan selang waktu(s).

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)

5).Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan
kecepatannya berubah secara beraturan/berpola. Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu GLBB
dipercepat dan GLBB diperlambat. Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
vt  = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)

6).Percepatan

Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Percepatan termasuk


besaran vektor. Satuan SI percepatan adalah m/s2. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif.
Bila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami
percepatan positif ini bertambah (dipercepat). Sedangkan bila negatif, hal ini berarti
kecepatannya menurun (diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak
berubah, maka resultan percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut.

Keterangan:
a = percepatan rata-rata (m/s2)
= perubahan kecepatan (m/s)
= selang waktu (s)

B.     Gerak GLBB Dalam Kehidupan

       1).Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian tanpa kecepatan awal
yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda yang jatuh bebas di ruang hampa mendapat
percepatan yang sama. Benda-benda tersebut jika di kenyataan mungkin disebabkan karena gaya
gesek dengan udara. Rumus-rumus gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut.

Keterangan:
vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
h = jarak yang ditempuh benda (m)
t = selang waktu (s)

2). Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan
kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus gerak vertikal ke bawah adalah
sebagai berikut.

Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)

3).Gerak Vertikal ke Atas


Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan
awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun. Rumus gerak vertikal ke atas adalah
sebagai berikut.

Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang berlaku di titik tertinggi
adalah sebagai berikut.

Keterangan:
tnaik = selang waktu dari titik pelemparn hingga mencapai titik tertinggi (s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)

Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya adalah:

Link Tutorial Kinematika dan Gerak dalam Satu Dimensi :

Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

3. GERAK DALAM DUA DIMENSI


Gerak dua dimensi merupakan gerak yang dapat diuraikan menjadi 2 arah koordinat yaitu
sumbu-x dan sumbu-y. Gerak dua dimensi berbeda dengan gerak lurus (materi kelas X) yang
hanya satu dimensi. Diantara contoh gerak dua dimensi adalah gerak parabola.

1. Vektor Posisi

Vektor posisi merupakan besaran vektor suatu posisi tertentu yang diukur dari titik pusat (titik
acuhan). Perhatikan ilustrasi berikut.
Posisi r (x,y) jika dinyatakan pada vektor posisi adalah r = x i + y j
Besar vektor r dinyatakan :

2.Vektor Perpindahan

Suatu benda dikatakan melakukan perpindahan jika posisi dari benda tersebut mengalami
perubahan terhadap titik acuan. Vektor perubahan posisi disebut dengan vektor perpindahan.
Berikut uraian tentang vektor perpindahan.

1. Vektor Posisi Terhadap Fungsi Waktu

Suatu vektor posisi dapat pula dinyatakan dalam sebuah persamaan yang mengandung unsur
waktu (t),

Link Tutorial Gerak Dalam Dua Dimensi       :

Link Here

4. DINAMIKA
Dinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari penyebab benda bergerak. Ketika
benda bergerak akan dilihat apa yang menyebabkan benda tersebut bisa bergerak.

Benda ini dapat bergerak tak lain karena ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Sehingga
dalam dinamika kita akan mempelajari tentang gaya-gaya yang menyebabkan benda bergerak,
yang kemudian dituangkan dalam hukum-hukum Newton tentang Gerak.

1. Hukum – Hukum Newton

 Hukum 1 Newton

“  Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-
mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus
beraturan dengan kecepatan tetap.”

Secara matematis, Hukum I Newton dapat ditulis sebagai berikut:

Berlaku pada saat :

– Benda dalam keadaan diam

– Benda sedang bergerak dengan kecepatan benda konstan   (GLB).

– Tepat akan bergerak

 Hukum Newton 2
“Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang
bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.” 

Secara matematis, Hukum II Newton dapat ditulis sebagai berikut :

Berlaku pada saat :

– Benda sedang bergerak dengan kecepatan benda berubah (GLBB).

Rumus GLBB

 Hukum Newton 3

“Gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada masing-masing benda adalah sama
besar dan berlawanan arah.”

1. Jenis – Jenis Gaya

 Gaya Berat (w)

Gaya berat atau berat didefinisikan sebagai perkalian antara massa benda dengan percepatan
gravitasi.

 Gaya Normal (N)

Gaya normal adalah gaya yang timbul akibat adanya interaksi antara partikel-partikel. Gaya
normal umumnya terjadi pada dua benda yang bersentuhan dan memiliki arah tegak lurus
bidang sentuh. Pada benda yang digantung bebas tidak terdapat gaya normal.

 Gaya Gesek (f)

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda
bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan.

Persamaan gaya gesek adalah :

Dengan :

μ = koefisien gesek

N = gaya normal

Link Tutorial Dinamika Gerak            :


Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

Link Here

5. USAHA DAN ENERGI


6. Usaha

Usaha merupakan proses perubahan Energi dan usaha ini selalu dihubungkan dengan gaya (F)
yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain, bila ada gaya yang
menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap
benda tersebut.

Apabila usaha tersebut dirumuskan secara matematis dapat di tuliskan sebagai berikut.

W = Fs S

Keterangan    :

W        : Besar Usaha (kg . m2/s2, joule atau newton . meter)

 Fs        : Besar komponen gaya pada arah perpindahan (newton)

s          : Besar perpindahan (m)

1. Energi

Menurut fisika, Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha

 Energi Potensial
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki akibat kedudukan benda tersebut terhadap bidang
acuannya. Energi Potensial gravitasi suatu benda yang bermassa m dan berada di dalam medan
gravitasi benda lain yang bermassa M (dalam kasus ini diambil bumi yang bermassa M)

Dengan titik acuan di tak hingga,

G = tetapan gravitasi umum = 6,67 x 10-11 N m2/kg2

M= massa bumi

M= massa benda

r  = jarak benda dari pusat bumi

Apabila permukaan bumi sebagai bidang potensial nol dan ketinggian tidak melebihi 1000 km
(percepatan gravitasi tidak terlalu berbeda, dianggap konstan), perumusan energi potensial,
secara matematis dapat ditulis :

Ep = m g h

Keterangan :

Ep = energi potensial (joule)

m  = massa benda (kg)

g    = percepatan gravitasi (m/s2)

h    = ketinggian dari muka bumi (m)

 Energi Kinetik

Sebuah benda yang bermasa m dan bergerak dengan laju v, mempunyai energi kinetic sebesar Ek
dengan kata lain, energi kinetic suatu benda adalah energi yang dipunyai benda yang bergerak.
Berarti setiap benda yang bergerak mempunyai energi kinetic Ek, secara matematis energi
kinetic dapat dituliskan sebagai berikut.
Rumus :

Keterangan :

m        = massa benda (kg)

v         = laju benda (m/s)

Ek      = energi kinetic (joule)

Anda mungkin juga menyukai