Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FISIKA DASAR

GERAK DALAM DUA DAN TIGA DIMENSI

Dosen Pengampu: Novia Ayu Sekar Pertiwi, S.Si., M.Pd

Disusun Oleh:

1. M. Hilmi Arrofi’uddin (1904110055)

2. Lailatul Fikriyah (1904100116)

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH


TAMBAKBERAS

JOMBANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bab ini kita akan terus melihat aspek fisika yang menganalisis gerakan,
tetapi sekarang gerakannya bisa dalam dua atau tiga dimensi. Sebagai contoh, para
peneliti medis dan insinyur penerbangan mungkin berkonsentrasi pada fisika
belokan dua dan tiga dimensi yang diambil oleh pilot pesawat tempur dalam
perkelahian anjing karena jet berperforma tinggi modern dapat mengambil
tikungan yang sangat cepat sehingga pilot segera kehilangan kesadaran. . Seorang
insinyur olahraga mungkin fokus pada fisika bola basket. Misalnya, dalam
lemparan bebas (di mana seorang pemain mendapat tembakan tidak terbantahkan
di keranjang dari jarak sekitar 4,3 m), seorang pemain mungkin menggunakan
tembakan push overhand, di mana bola didorong menjauh dari ketinggian sebahu
dan kemudian dilepaskan. Atau pemain mungkin menggunakan tembakan loop di
bawah tangan, di mana bola dibawa ke atas dari sekitar level belt-line dan
dilepaskan. Teknik pertama adalah pilihan luar biasa di antara para pemain
profesional, tetapi Rick Barry yang legendaris menetapkan rekor untuk
pemotretan lemparan bebas dengan teknik di bawah tangan.

Gerakan dalam tiga dimensi tidak mudah dipahami. Misalnya, Anda mungkin
pandai mengendarai mobil di sepanjang jalan bebas hambatan (gerakan satu
dimensi) tetapi mungkin akan mengalami kesulitan dalam pendaratan pesawat di
landasan pacu (gerakan tiga dimensi) tanpa banyak pelatihan.
Dalam studi kami tentang gerakan dua dan tiga dimensi, kita mulai dengan posisi
dan perpindahan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud gerak dua dan tiga dimensi.?

2. Apa saja yang termasuk dalam gerak dua dan tiga dimensi.?

3. Apa saja contoh materi gerak dua dan tiga dimensi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui gerak dua dan tiga dimensi.

2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam gerak dua dan tiga
dimensi.

3. Untuk mengetahui contoh materi gerak dua dan tiga dimensi


BAB II

PEMBAHASAN

Selain dapat bergerak secara 1-Dimensi, benda juga dapat bergerak secara
2-Dimensi atau 3-Dimensi. Contoh gerak dalam 2-Dimensi diantaranya gerak
peluru dan gerak meingkar, Gerak dua dimensi dapat diuraikan menjadi dua arah
yang saling tegak lurus (misalnya dalam arah X dan Y). contoh gerak dalam
3-Dimensi diantaranya adalah gerakan melingkar seperti pegas, atau gerak
parabola yang tertiup angin dari arah tegak lurus bidang parabola. Gerak dalam
3-Dimensi dapat diuraikan menjadi kombinasi dalam tiga arah yang dalam arah
(X, Y dan Z).

1. Posisi dan Perpindahan

Salah satu cara umum untuk menemukan partikel (atau objek seperti partikel)
adalah dengan posisi

A. Vektor Posisi

Merupakan besaran vektor suatu posisi tertentu yang diukur dari titik
pusat (titik acuan).

Posisi r (x,y) jika dinyatakan pada vektor posisi adalah r = x i + y j


Besar vektor r dinyatakan :

Contoh :
Suatu benda berada 6 satuan pada sumbu x positif dan 8 satuan dari y positif.
Maka vektor posisi dan besar jarak posisi dari pusat sumbu koordinat adalah ?

Jawab :
diketahui x = 6 satuan dan y = 8 satuan, maka :
Vektor posisi : r = 6 i + 8 j

Besar vektor posisi :

B. Vektor Perpindahan

Suatu benda dikatakan melakukan perpindahan jika posisi dari benda


tersebut mengalami perubahan terhadap titik acuan. Vektor perubahan posisi
disebut dengan vektor perpindahan. Berikut uraian tentang vektor
perpindahan.
Contoh :
C. Vektor Posisi Terhadap Fungsi Waktu

Suatu vektor posisi dapat pula dinyatakan dalam sebuah persamaan yang
mengandung unsur waktu (t), contoh

2. Kecepatan Rata-Rata dan Kecepatan Sesaat


Jika sebuah partikel bergerak dari satu titik ke titik lain, kita mungkin
perlu tahu seberapa cepat ia bergerak.

A. Kecepatan Rata-Rata

Kecepatan rata-rata umumnya yaitu sesuatu yang bergerak dalam selang


waktu tertentu dan dalam geraknya tidak berhenti, benda tersebut tidak selalu
bergerak dengan kelajuan tetap.

Rumus :

dengan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
Δr = perpindahan (m)
Δt = selang waktu (s)

Persamaan (1) apabila dinyatakan dalam vektor satuan, maka:

dengan:
v = kecepatan rata-rata
vx = Δx/Δy =komponen kecepatan rata-rata pada sumbu x
vy = Δy/Δt = komponen kecepatan rata-rata pada sumbu y

Tanda garis di atas besaran v menyatakan harga rata-rata, arah kecepatan rata-rata
v searah dengan perpindahan Δr.

B. Kecepatan Sesaat

Percepatan sesaat adalah limit dari percepatan rata-rata per interval waktu
yang amat kecil. Dalam kalculus, percepatan sesaat merupakan turunan
vektor kecepatan terhadap waktu. Kecepataan sesaat sama dengan besarnya
perubahan sesaat dari posisi terhadap waktu.

Rumus :

dr/dt adalah turunan pertama fungsi vertor posisi tergadap waktu.

Jika r = xi + yj dan Δr = Δxi + Δyj

maka,

v = vx i + vy j

dengan:

v = vektor kecepatan sesaat(m/s)

vx = dx/dt = komponen kecepatan sesaat pada sumbu x (m/s)

vy = dy/dt = komponen kecepatan sesaat pada sumbu y (m/s)

Arah kecepatan sesaat merupakan arah garis singgung lintasan di titik tersebut.

3. Percepatan Rata-Rata dan Percepatan Sesaat


A. Percepatan Rata-Rata
Tiap benda yang mengalami perubahan kecepatan, baik besarnya saja
atau arahnya saja atau kedua-duanya, akan mengalami percepatan. Percepatan
rata-rata (a) adalah hasil bagi antara perubahan kecepatan ( Δv ) dengan
selang waktu yang digunakan selama perubahan kecepatan tersebut ( Δt ).

Rumus :

a = Δv / Δt
a = (v2 - v1) / (t2 - t1)
Keterangan:
a : perceptan rata-rata (m/s2)
Δv : perubahan kecepatan (m/s)
Δt : selang waktu (s)
v1 : kecepatan awal (m/s)
v2 : kecepatan akhir (m/s)
t1 : waktu awal (s)
t2 : waktu akhir (s)

B. Percepatan Sesaat

Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat


singkat. Seperti halnya menghitung kecepatan sesaat, untuk menghitung
percepatan sesaat, Kita perlu melakukan pengukuran perubahan kecepatan dalam
selang waktu yang singkat (mendekati nol).
Percepatan sesaat dapat ditentukan dari nilai limit percepatan rata-rata dengan
Δt mendekati nol. Jika diketahui grafik v-t gerak maka percepatan sesaat
menyatakan gradien garis singgung kurva seperti pada grafik berikut ini.

Misalkan besar kecepatan gerak benda berubah tiap saat sesuai grafik v-t
pada gambar diatas. Dengan mengacu pengertian percepatan sesaat di atas
maka dapat dituliskan rumus percepatannya yaitu:

4. Gerakan Proyektil

Gerakan Proyektil adalah sebuah objek yang meluncur diudara dan


bergerak tidak dengan daya dorongan sendiri. Benda yang bergerak jatuh
bebas dan tunduk terhadap gaya gravitasi dan tahanan udara.
Jika kita memperhatikan gambar diatas , kita dapat menyimpulkan bahwa
gerak parabola memiliki 3 titik kondisi.

Dari gambar di atas bisa kita lihat, setidaknya ada 3 titik kondisi dalam gerak
parabola, yaitu:

 Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda memiliki kecepatan
awal .
 Pada titik B, benda berada di akhir lintasannya.
 Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada
ketinggian maksimal , pada titik ini kecepatan vertikal benda
besarnya 0 (nol) ( ).

Komponen yang Terdapat pada Gerak Parabola


Gerak parabola sendiri adalah kombinasi dari komponen gerak horizontal (sumbu
x) dan komponen gerak vertikal (sumbu y).

Mari kita bahas kedua komponennya:

 Komponen gerak parabola sisi horizontal (pada sumbu X):


o Komponen gerak horizontal besarnya selalu tetap dalam setiap
rentang waktu karena tidak terdapat percepatan maupun
perlambatan pada sumbu x , sehingga:

o Terdapat sudut (θ) antara kecepatan benda (V) dengan komponen


gerak horizontal dalam setiap rentang waktu, sehingga:

o Karena tidak terdapat percepatan maupun perlambatan pada sumbu


X, maka untuk mencari jarak yang ditempuh benda (x) pada selang
waktu (t) dapat kita hitung dengan rumus:
 Komponen gerak parabola sisi vertikal (pada sumbu y):
o Komponen gerak vertikal besarnya selalu berubah dalam setiap
rentang waktu karena benda dipengaruhi percepatan gravitasi (g)
pada sumbu y. Jadi kamu harus pahami bahwa benda mengalami
perlambatan akibat gravitasi
o Terdapat sudut [θ] antara kecepatan benda (V) dengan komponen
gerak vertikal , sehingga:

o Karena dipengaruhi percepatan gravitasi, maka komponen gerak


vertikal pada selang waktu (t) dapat kita cari dengan rumus:

o Kita dapat mencari ketinggian benda (y) pada selang waktu (t)
dengan rumus:

 Terdapat pula persamaan-persamaan untuk menentukan besaran gerak


parabola lainnya:

o Apabila tidak diketahui komponen waktu, kita dapat langsung


mencari jarak tempuh benda terjauh ( ), yakni dari titik A
hingga ke titik B, dengan menggabungkan kedua komponen gerak.
Komponen gerak horizontal:

Komponen gerak vertikal:

Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, kita


mendapatkan persamaan:

o Kita dapat pula langsung menghitung ketinggian benda


maksimum dengan persamaan:

o Selain itu, dengan dengan menggunakan teorema Pythagoras kita


dapat mencari kecepatan benda jika kedua komponen lainnya
diketahui.

o Jika diketahui kedua komponen kecepatan, kita juga dapat


mengetahui besarnya sudut θ yang dibentuk, yaitu:

Contoh Soal :
1. Joko menendang bola dengan sudut elevasi 45o. Bola jatuh dengan jarak
mendatar sejauh 5 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, kecepatan awal bola
adalah ?

Jawaban :

Menghitung kecepatan awal jika jarak terjauh diketahui:

x = vo² sin 2α x 1/g


5 = vo² sin (2×45) x 1/10
5 = vo² sin 90 x 1/10
5 = vo² x 1 x 1/10
50 = vo²
vo = √50
vo = 5√2 m/s

2. Ali melempar bola basket dengan kecepatan 20 m/s dan sudut elevasi 30o.
Waktu yang dibutuhkan bola basket untuk sampai dititik tertinggi adalah…? (g =
10 m/s2)

Jawaban :

Menghitung waktu untuk mencapai ketinggian maksimum:

t = v0 sin θ / g = 20 m/s sin 30o / 10 m/s2

t = 20 m/s . (1/2) / (10 m/s2) = 1 sekon

Anda mungkin juga menyukai