Anda di halaman 1dari 19

GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS

BERUBAH BERATURAN

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh :

Nama / NIM : M Afiandy Triatmojo / 221910901036


Fakultas / Jurusan : Fakultas Teknik / Teknik Pertambangan
Kelompok : 04
Asisten : Arya Satria Novantara
Koordinator Asisten : Dziky Nanda Pratama
Tanggal praktikum / Jam : 27 September 2022 / 17.00

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika merupakan ilmu yang menganalisis alam, dilakukan untuk memahami


bagaimana alam semesta berperilaku (Trianto, 2011). Ilmu fisika juga terjadi pada
diri kita, dimana kita dapat berdiri tegak tanpa melayang di bumi ini. Tak hanya
pada kita, ketika sedang duduk, berjalan, bekerja dan kegiatan-kegiatan lainnya
tidak terlepas dari konsep fisika. Namun, terkadang manusia kurang menyadari
bahwa peristiwa fisika selalu mengiringi kehidupannya, sehingga dianggap
sebagai peristiwa yang lumrah terjadi. Hal tersebut baru diketahui maknanya
setelah mengenal dan mempelajari ilmu fisika.

Gerak termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika, yang merupakan


cabang dari fisika. Seseorang ilmuwan Inggris yang telah berjasa dalam ilmu
Fisika terutama dinamika, yakni Sir Isaac Newton (1642-1727). Ia
mengungkapkan tiga hukumnya yang terkenal tentang gerak. Hingga saat ini,
penemuannya tentang gaya dan gerak masih digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, terutama dalam bidang teknologi modern yang semakin pesat.

Gerak ditinjau dari besar kecepatan gerak dibagi menjadi 2 yaitu gerak lurus
beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Dalam hal ini, gerak
memiliki variabel tertentu seperti percepatan dan waktu yang dapat dihitung untuk
mengetahui secara mateamtis gerak suatu benda tersebut. Memahami suatu
perhitungan ini perlu dilakukan hal yang spesifik agar dapat memperoleh hasil
yang presisi dan akurat menurut data yang ada.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, kita tahu bahwa tujuan
praktikum kali ini adalah memberi pemahaman lebih tentang gerak lurus
beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) serta memberi
informasi mengenai tata cara penghitungan data yang ada dengan konsep gerak
lurus. Karena peralatan yang membantu kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari
konsep GLB dan GLBB.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada praktikum gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan kali ini yaitu :

1. Bagaimana hubungan jarak terhadap waktu pada GLB ?


2. Bagaimana hubungan kecepatan terhadap waktu pada GLB ?
3. Bagaimana percepatan pada kereta dinamika bermotor pada GLBB ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum gerak lurus berauturan dan gerak lurus berubah
beraturan kali ini adalah sebagai berikut :

1. Mampu memahami tentang jarak dan perpindahan.


2. Mampu menghitung laju dan kecepatan rata-rata.
3. Mampu menentukan perlajuan dan percepatan rata-rata.
4. Mampu memahami tentang gerak lurus beraturan.
5. Mampu memahami tentang gerak lurus berubah beraturan.

1.4 Manfaat

Manfaat dari melakukan praktikum gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan kali ini adalah agar menjadi lebih paham mengenai konsep
gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang mana hampir semua
alat yang kita pakai untuk menunjang kehidupan sehari-hari menerapkan konsep
GLB dan GLBB.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gerak

Suatu pemahaman tentang sebuah benda yang bergerak sekitar abad ke-16
dan ke-17 M oleh beberapa ilmuwan diantaranya Galileo Galilae (1564-1642) dan
sir Isaac Newton (1642-1727). Studi terhadap benda bergerak termasuk ke dalam
bidang kinematika. (Humaira,Rani,dkk.,2016).
Gerak hanya berada di sepanjang garis lurus. Garisnya mungkin
vertikal (seperti gerak pada buah yang jatuh dari pohonnya), horizontal (seperti
gerak mobil di jalan raya, atau miring, tetapi harus garis lurus. Objek bergerak
dapat berupa partikel (yang kita artikan sebuah objek seperti titik, misalnya
elektron), atau objek yang bergerak seperti partikel (dimana setiap bagian
bergerak dalam arah dan kecepatan yang sama). Seekor babi beku yang tergelincir
di atas papan seluncur dapat dipertimbangkan bergerak seperti sebuah partikel
akan tetapi, tumbleweed yang jatuh terguling tidak akan dianggap seperti itu,
karena beberapa titik di dalamnya bergerak ke arah yang berbeda.
(Halliday.1978).
Sebuah benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut mengalami
perubahan terhadap benda lain di sekelilingnya. Jadi gerak adalah perubahan
kedudukan atau posisi sebuah benda terhadap suatu titik acuan tertentu.
Berdasarkan bentuk lintasannya gerak dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Gerak lurus, yaitu gerak yang lintasannya berupa garis lurus.


2. Gerak lengkung yaitu gerak yang lintasannya berupa garis
lengkung/tidak lurus

Dalam praktikum ini lebih ditekan pada gerak lurus. Jika ditinjau dari besar
kecepatan gerak setiap saat, gerak lurus dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Gerak lurus beraturan (GLB)


2. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
2.1.1 Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Sebuah benda dikatakan bergerak lurus beraturan, jika lintasan dari benda
merupakan garis lurus dan kecepatanya setiap saat adalah tetap. Dalam kehidupan
sehari-hari, sangat sulit untuk mendapatkan sebuah benda yang bergerak lurus
beraturan secara ideal. Akan tetapi dalam pendekatannya terdapat beberapa
contoh yang dapat dianalogikan sebagai gerak lurus beraturan. Misalnya, pada rel
yang lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak lurus. Jika kereta api
menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama,
maka gerak kereta api dapat disebut gerak lurus beraturan. Secara umum
hubungan jarak tempuh (s) dan kecepatan (v) dituliskan sebagai berikut :

s=v t

Dimana :
s = jarak tempuh (m)
t = selang waktu (s)
v = kecepatan (m/s)

Gambar 2.1 Grafik GLB


(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

2.1.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan
lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB aalah bahwa dari waktu ke
waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga
gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan.
(Ruwanto, B. 2006).
Sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dibagi menjadi dua, yaitu :

1. GLBB dipercepat, yaitu kecepatannya bertambah secara teratur pada setiap


saat
2. GLBB diperlambat, yaitu kecepatannya berkurang secara teratur pada
setiap saat (Pramono, 2014)

Jika dibuat grafik hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t) dari gerak lurus
berubah beraturan untuk beberapa keadaan, akan diperoleh sebagai berikut :

Gambar 2.2 Grafik GLBB


(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

Percepatan sebuah benda memenuhi persamaan :

∆v
a= dengan ∆ v=v t−v 0 , ∆ t=t t −t 0
∆t

Sehingga dapat dituliskan menjadi :

v t −v 0
a= , jika t 0=0, maka a t=¿ v t−v 0
t t −t 0

Atau dapat dituliskan menjadi :

v t=v 0 +at

Dimana :
v = kecepatan awal (m/s)

vt = kecepatan setelah t sekon (m/s)

a = percepatan ( )
m
s
2

t = waktu (sekon)

Gambar 2.3 Grafik GLBB


(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

Perhatikan Gambar 2.3, kecepatan awal benda v0 , kecepatan akhir benda vt ,


dan waktu untuk menempuh lintasan tersebut (t) diketahui, jarak tempuh benda
yang bergerak lurus beraturan dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini.
Jarak yang ditempuh (s) = luas daerah yang diarsir (luas trapesium).

1
s=(v 0+ v t )( t)
2

Dengan mensubsitusikan persamaan v t=v 0 +at ke dalam persamaan tersebut,


diperoleh :

s= ( v 0 + v t ) ( 12 t )
s= ( 2 v 0 +at ) ( 12 t )
s=v 0 t ( 12 a t )
2

Jarak tempuh (s) merupakan fungsi kuadrat dari selang waktu (t). Jika
digambarkan dalam bentuk grafik hubungan (s) terhadap (t) akan diperoleh grafik
seperti Gambar2. 4. Untuk harga a positif, kelengkungan grafiknya ke atas,
sedangkan untuk a negatif kelengkungan grafiknya menghadap ke bawah. Jika
bernilai a positif dikatakan benda mengalami percepatan dan jika a berharga
negatif benda mengalami perlambatan.

Gambar 2.4 Grafik hubungan (s) terhadap (t)


(Sumber : Tim Penyusun, 2020)

Dengan persamaan-persamaan gerak lurus berubah beraturan tersebut,


jarak tempuh (s) merupakan fungsi kecepatan awal (v0), percepatan ( a ) dan
waktu tempuh (t). Dengan menghilangkan variabel t, akan diperoleh persamaan
baru yang tidak bergantung pada waktu, yaitu :

2 2
v t =v 0 +2 as

(Tim Penyusun, 2020)


BAB 3

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan antara lain:

1. Balok bertingkat
2. Beban 50 gram
3. Catu daya
4. Kaki rel
5. Kereta dinamika bermotor
6. Kertas grafik
7. Lem kertas
8. Penggaris logam
9. Penyambung rel
10. Pewaktu ketik dan pita kertas
11. Rel presisi
12. Steaker perangkai
13. Tumpakan berpenjepit

3.2 Metode Kerja

Metode kerja praktikum gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan antara lain:

3.2.1 Gerak Lurus Beraturan

1. Rangkai alat seperti pada gambar 5.1, letakkan salah satu rel balok
bertingkat di tingkat paling tinggi.
2. Pada saat catu daya masih dalam keadaan mati (off) hubungkan pewaktu
ketik ke catu daya dan catu daya ke soket jala-jala listrik.
3. Potong pita kertas lebih kurang 1 m dan pasang pewaktu ketik. Jepit salah
satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta dinamika. Pastikan pita
kertas berada di bawah kertas karbon.
4. Hidupkan catu daya dan pindahkan kontak saklar ke posisi level 1.
5. Ketika kereta dinamika mendekati ujung rel presisi, tahan kereta
menggunakan tangan.
6. Ambil pita kertas, periksa titik-titik yang ada.
7. Gunakan 5 ketik sebagai satuan waktu. Potong pita kertas secara beruntun
dimulai dari awal gerak kereta setiap 5 ketik.
8. Tempel potongan pita kertas secara berurutan, untuk membuat kurva laju
terhadap waktu.
9. Ulangi langkah tersebut dengan memindahkan kontak saklar ke level 2.

Gambar 5.1
Sumber : fisikabc.com

3.2.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan

1. Rangkai alat seperti percobaan sebelumnya, letakkan salah satu kaki rel
pad balok bertingkat di tingkat paling tinggi.
2. Pada saat catu daya masih dalam keadaan mati (off) hubungkan pewaktu
ketik ke catu daya dan catu daya ke soket jala-jala listrik.
3. Potong pita kertas lebih kurang 1 m dan pasang pewaktu ketik. Jepit salah
satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta dinamika. Pastikan pita
kertas berada di bawah kertas karbon.
4. Tahan kereta dinamika pada ujung rel yang ditempatkan balok bertingkat
5. Hidupkan catu daya
6. Lepaskan kereta dinamika, ketika mendekati ujung rel tahan dengan
tangan
7. Ambil pita kertas dari kereta dinamika, periksa titik-titik yang ada pada
8. Gunakan 5 ketik sebagai satuan waktu. Potong pita kertas secara berurutan
dari awal gerak kereta dinamika.
9. Tempel potongan kertas pita secara berurutan.

3.3 Metode Analisis Data


Adapun analisis data yang digunakan untuk menganalisa data hasil
praktikum,antara lain:
3.3.1 Tabel
Tabel 3.1 gerak lurus beraturan
Kecepatan Panjang Banyak Waktu v 𝑉̅ ∆𝑉 I K AP
kertas ketik (detik)

Tabel 3.2 gerak lurus berubah beraturan


Titik Kecepatan awal Kecepatan akhir Waktu a � ∆𝑎 I K AP
Va Vt (detik) �
̅
n L Va n L Vt n t
(ketik) (cm (ketik) (cm)
)
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang diperoleh dari praktikum gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan antara lain sebagai berikut:

4.1.1 Tabel Gerak Lurus Beraturan

Kecepatan Panjang Banyak Waktu v 𝑉̅ ∆𝑉 I K AP


kertas ketik (detik)

V1 20 G1 2,25 8,889 7,905 8,913 35% 65% 2


V1 30 G2 3,54 8,475
V1 40 G3 4,78 8,368
V2 20 G4 1,22 16,393 15,625 16,536 34% 66% 2
V2 30 G5 1,84 16,304
V2 40 G6 2,5 16

4.1.2 Tabel Gerak Lurus Berubah Beraturan

Titi Kecepatan awal Kecepatan akhir Waktu a 𝑎̅ ∆𝑎 I K AP


k Va Vt (detik)

n L V n L V n t
(ketik (cm a (ketik (cm t
) ) ) )
V1 5 G7 7 5 G8 1 10 0,2 20 20 6,1 23,5 76,5 3
1 3 % %
V2 5 G7 8 5 G9 9 15 0,3 3, 3, 7,1 17,5 82,5 3
3 3 2 % %
4.2 Pembahasan

Perubahan posisi benda dari A ke B dan kembali ke A dalam kurun waktu


tertentu pada sebuah garis lurus di sebut gerak lurus . Gerak lurus terjadi karena
adanya perpindahan benda dari A menuju B dalam lintasan garis lurus, kecepatan
tertentu dan waktu tertentu.
Ada dua hal yang perlu di pelajari dalam gerak yaitu jarak dan perpindahan. Jarak
merupakan panjang lintasan yang di tempuh benda dari A menuju B dan akhirnya
kembali ke posisi A . Dalam artian jarak tidak memperhatikan arah dari benda
hanya memperhatikan kuantitas . Sehingga jarak merupakan besaran skalar.
Besaran jarak digunakan pada pengukuran kecepatan.

Perpindahan merupakan pengukuran posisi benda yang didasarkan pada


titik acuan. Sejauh apapun benda bergerak ketika dia kembali ketitik acuan
perpindahan nya sama dengan nol. Dalam artian perpindahan sangat
memperhatikan posisi ( arah) sehingga, perpindahan merupakan besaran vektor.
Pada saat benda bergerak, ada banyak hal yang harus di perhatikan.
Ketika benda bergerak, pastinya ada posisi awal benda tersebut . Posisi
awal ini di sebut titik acuan . Posisi awal benda ini sering di sebut dengan Xo.
Ketika benda bergerak pasti akan menempuh jarak tertentu hingga menuju sebuah
titik. Posisi dari Xo ke titik akhir di sebut jarak tempuh (s). Untuk mencapai posisi
dari Xo ke titik akhir pasti terjadi dalam kurun waktu tertentu di sebut dengan t.
Dari penjelasan tersebut dapat di peroleh bahwa benda akan mengalami
perubahan posisi dari A ke B dalam kurun waktu tertentu. Perubahan posisi benda
terhadap waktu di sebut kecepatan benda.
Sehingga, secara garis besar perubahan posisi benda atau gerak benda di
bagi menjadi dua bagian yaitu Gerak lurus beraturan dan Gerak lurus berubah
beraturan beraturan.

a. Gerak Lurus Beraturan


Definisi gerak lurus beraturan adalah ketika benda bergerak dalam lintasan
gerak lurus dan memiliki perubahan posisi dari A ke B serta dalam kurun waktu
tertentu. Dalam hal ini, benda bergerak dalam waktu yang konsisten. Setiap
perubahan posisi benda dalam setiap waktu itu sama . Ketika benda menempuh
jarak 1 meter dalam satu detik , maka benda tersebut akan konsisten dalam 1
sekon pasti menempuh 1 meter.
Syarat yang harus di penuhi dalam gerak lurus beraturan adalah
a. lintasan lurus. Peristiwa gerak lurus beraturan terjadi dalam
lintasan garis lurus tidak melingkar atau lain lain
b. kecepatan nya selalu konstan tidak ada perubahan kecepatan pada
titik tertentu. Mulai benda pada t= 0 hingga t= n selalu sama .
c. percepatan nya sama dengan nol (a=0) dikarenakan tidak ada
perubahan kecepatan sehingga tidak ada percepatan yang di
peroleh.

Sehingga, dari syarat syarat tersebut gerak lurus beraturan dapat di tuliskan dalam
rumus sistematis:
V = S/t
V= kecepatan
S= jarak
t= waktu
Kecepatan itu berbanding lurus dengan jarak tempuh dan berbanding terbalik
dengan waktu.
Pada saat percobaan kereta dinamika motor, dilakukan pada lintasan yang
datar dan lurus di karenakan ketinggian dan kemiringan akan mempengaruhi
gerak benda . Pada saat kemiringan tertentu pasti akan ada gaya luar yang bekerja.
Dalam artian, GLB merupakan penerapan hukum Newton l dimana £F = 0. Gaya
gesek dan gaya berat benda di abaikan.

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak lurus berubah beraturan adalah perubahan posisi benda tertentu dari
titik A menuju titik B dalam kurun waktu tertentu yang mengalami perubahan
kecepatan pada saat waktu tertentu.
Gerak lurus berubah beraturan terjadi ketika benda bergerak karena adanya
gaya luar yang bekerja. Gerak benda ini akan selalu berubah tergantung gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Selain itu, ketinggian juga sangat mempengaruhi
suatu benda bergerak . Pada saat ketinggian tertentu, benda akan mengalami posisi
di kemiringan tertentu yang membentuk sudut. Pada saat ketinggian tersebut
benda akan mengalami gaya tarik bumi sebesar W (gaya beratnya) sehingga
kecepatan nya akan berubah.
Benda yang mengalami glbb memiliki kecepatan awal yang berbeda beda.
Dimana, kecepatan awal benda bisa saja nol dan berubah menjadi X dan
seterusnya. Sehingga ada perbedaan setiap kurun waktu tertentu. Gaya tarik bumi
terhadap benda tersebut mengakibatkan adanya percepatan di karenakan
perubahan kecepatan. Pada percobaan mobil dinamika motor yang kami lakukan,
ada beberapa hal yang menarik yang perlu di ketahui.
Ketika kami meletakkan kreta api di posisi ketinggian tertentu , lintasan
berubah menjadi turunan sehingga lintasan membentuk sudut tertentu. Perubahan
sudut dari 180° ke (180- a)° sehingga memungkinkan benda akan mengalami
perubahan kecepatan pada saat tertentu. Nah ,pada percobaan kami yang membuat
lintasan pada ketinggian x memungkinkan benda bergerak lebih cepat di
karenakan ada gaya luar yang bekerja. Jika gaya gesek di abaikan , maka gaya
yang bekerja satu satu nya adalah gaya berat benda W× a° . Sehingga, gaya berat
ini akan membuat benda bergerak kebawah lebih cepat.
Ketinggian ini akan membentuk suatu ilustrasi bidang datar yaitu konsep
segitiga. Sehingga, lintasan benda tersebut adalah bidang miring nya dan
ketinggian adalah sisi tegak lurus yang membentuk sudut 90° sehingga akan
membuat benda akan mengalami perubahan energi yang disebut dengan energi
mekanik = Energi kinetik + Energi potensial. Perubahan energi ini akan
mempengaruhi kecepatan suatu benda.
Dari perubahan kecepatan tersebut, diperoleh 3 persamaan secara umum

Vt= Vo + a.t
Vt² = Vo² + 2as
S= Vo.t + 1/2 a.t²

Dari persamaan tersebut, kita peroleh banyak persamaan baru . Sehingga


dapat di tarik kesimpulan bahwa ketinggian benda memperingaruhi kecepatan
suatu benda. Kecepatan suatu benda berpengaruh terhadap gerak yang terjadi.
Dari kecepatan dalam kurun waktu tertentu kita dapat menentukan benda tersebut
bergerak dengan gerak lurus beraturan atau gerak lurus berubah beraturan.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan kali ini adalah :
1. Karakteristik Gerak Lurus Beraturan dapat dibuktikan dengan
melakukan percobaan menggunakan ticker timer dengan
memperhatikan perubahan jarak ketukan pada kertas ticker timer.
GLB ini ditandai dengan tetap atau konstannya jarak antar titik
pada kertas ticker timer atau tidak mengalami perubahan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan jika dilihat dengan menggunakan
percobaan ticker timer,maka akan terjadi perubahan jarak antar
titik pada kertas ticker timer. Dimana semakin bertambahnya
waktu, juga semakin lebar jarak antartitiknya, hal ini GLBB
mengalami percepatan. Pada saat GLBB mengalami perlambatan,
jarak antar titik di kertas ticker timer semakin lama semakin
menyempit.
3. Perpindahan adalah total lintasan yang ditempuh dari titik awal
benda bergerak sampai benda tersebut berhenti.
4. Diketahui bahwa hubungan antara kecepatan (kelajuan) dengan
waktu adalah semakin bertambahnya waktu, maka kecepatan benda
semakin besar akibat adanya percepatan.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan kali ini adalah, praktikan harus memahami dan
mengetahui hal yang akan dilakukan sebelum percobaan dilakukan.
Praktikan harus menmahami konsep gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan, serta praktikan juga harus memperhatikan instruksi
yang diberikan oleh asisten agar praktikum berjalan lancar dan sesuai.
Harus selalu teliti dalam menghitung titik-titik yang dihasilkan ticker time.
DAFTAR PUSTAKA

Giancolli, Dauglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Rani, H., & Dkk. 2016. Pillar of Physics. Padang: UNP


Pramono, H. 2014. Panduan Praktikum. Cirebon : SyariahNurjati Press
Ruwanto, B. 2006. Fisika Kelompok Teknologi. Jakarta : Yudistira

Tim Penyusun. 2020. Modul Praktikum Fisika Dasar. Jember: FMIPA Universitas
Jember

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: bumi aksara

Anda mungkin juga menyukai