BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus
2. Untuk mengetahui pengertian gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
3. Untuk mengetahui rumus-rumus gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan
4. Untuk mengetahui cara menyelesaikan soal-soal dalam gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gerak Lurus
Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis lurus.
Pengertian gerak lurus tidak bisa dipisahkan dengan pengertian gerak. “Gerak adalah
perubahan kedudukan suatu benda atau partikel terhadap suatu acuan tertentu” .Acuan
tersebut dapat berupa acuan yang diam dan acuan yang bergerak. Gerak dengan acuan diam
biasa disebut dengan gerak nyata. Contoh gerak nyata adalah seseorang yang diam di tepi
jalan melihat sebuah mobil yang bergerak di jalan raya. Maka dapat dikatakan mobil tersebut
bergerak terhadap acuan orang yang diam di tepi jalan. Sedangkan gerak dengan acuan yang
bergerak biasa disebut gerak semu (relatif). Contoh gerak semu (relatif) adalah seseorang
yang berada dalam mobil melihat sebuah motor menyalipnya, maka dapat dikatakan bahwa
motor tersebut bergerak terhadap acuan orang yang berada dalam mobil tersebut.
“Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan tetap serta
menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu yang sama” (Azizah,2005:28)
Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ). Secara matematis, persamaan gerak lurus beraturan
adalah
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak
tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu
t (waktu). Berdasarkan gambar diatas, jarak tempuh merupakan luasan yang dibatasi oleh
grafik dengan sumbu t dalam selang waktu tertentu.
Sementara itu, hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t, diilustrasikan dalam sebuah
grafik s-t, sehingga diperoleh sebuah garis diagonal ke atas, tampak seperti pada gambar di
bawah ini :
Dari grafik hubungan s-t dapat dikatakan jarak yang ditempuh s benda berbanding lurus
dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak yang ditempuh.
Berdasarkan gambar tersebut, grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara
matematis merupakan harga tan α , di mana α adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu
t (waktu).
Jika pada saat t1 = 0 benda telah memiliki kecepatan v0 dan pada saat t2 = t benda memiliki
kecepatan vt, maka persamaannya menjadi seperti berikut.
Apabila s merupakan perpindahan yang ditempuh benda dalam interval waktu (t), maka
persamaan menjadi sebagai berikut.
Selanjutnya, untuk dapat menentukan kecepatan akhir sebuah benda yang mengalami
percepatan tetap pada jarak tertentu dari kedudukan awal tanpa mempersoalkan selang
waktunya,Anda dapat menghilangkan peubah t dengan mensubstitusikan persamaan
(diperoleh dari persamaan
) ke dalam persamaan
Rumus GLBB : vt = vo + gt
y = vot + gt2
vt2= vo2 + 2gy
s=v.t
s = 15 . 4
s = 60 m
t=5s
s=v.t
s = 15 . 5
s = 75 m
b. s = 3 km = 3000 m
t=
t= t = 200 s
Penyelesaian :
Sebelum mesin mobil mati
Vo = 0
a = 2 m/s2
t = 20 s
Vt = Vo + at
Vt = 0 + 2 . 20
Vt = 40 m/s2
V Setelah 2s
Vt = V0 – g . t
Vt =15 – 9,8 . 2
Vt = 15 – 19,6
Vt = – 4,6 m/s ( tanda negatif (-) arah ke bawah
Jika waktu tempuh Yusuf sama dengan waktu jatuh bola, maka bola tersebut akan mengenai
kepala Yusuf. Yusuf mengalami gerak lurus beraturan dengan v = 1,4 m/s, maka jarak Yusuf
semula dari kaki gedung adalah:
b. .......?
Jawab :
a. waktu jatuh
Waktu jatuh buah mangga memenuhi:
Dengan persamaan yang sama dapat diperoleh waktu jatuh buah kelapa sebesar:
Perbandingannya :
b . Kecepatan jatuh
Kecepatan jatuh buah mangga sebesar:
Dengan persamaan yang sama diperoleh kecepatan jatuh buah kelapa sebesar:
Berarti perbandingan kecepatan jatuh buah mangga dan buah kelapa dapat diperoleh:
2. Seorang anak sedang duduk pada cabang pohon tiba – tiba cabang pohon itu patah ,
anak tersebut jatuh membentur tanah setelah 0,5 s.
Jika g = 9,8 m/s2 . tentukan tinggi cabang pohon dari permukaan tanah ?
Penyelesaian :
Diketahui : ∆t = 0,5 s
g = 9,8 m/s2
Ditanya : h... ?
Jawab : ht = ½ g t2
h0,5 = ½ .9,8 . (0,5)2
h0,5 = 1,225 m
3. Dari soal nomor 2 , tentukan kelajuan anak pada saat membentur tanah ?
Pennyelesaian :
Diketahui : ∆t = 0,5 s
g = 9,8 m/s2
Ditanya : Vt... ?
Jawab : Vt = g t
Vt = 9,8 . 0,5 = 4,9 m/s
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari isi makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa:
· Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis
lurus.
· Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus
dengan kelajuan tetap.
· Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap.
3.2 Saran
Pepatah mengatakan “ tiada gading yang tak retak” begitulah makalah yang kami susun
diatas bila terdapat berbagai kesalahan kami dari tim penyusun mohon maaf.
Untuk para pembaca yang akan melakukan kegiatan sejenis untuk mengulangi pembuatan
makalah ini agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat dan valid.