Anda di halaman 1dari 10

Gerak Dalam Dua Dimensi

NAMA : AHMAD ZAENAL ABIDIN


NIM : 225430086
KELAS : SORE

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA


PRODI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PANCA MARGA
PROBOLINGGO
2023
Makalah Gerak dalam Dua Dimensi
Abstract : Mahasiswa dapat memahami Benda yang bergerak konstan
dan bergerak lurus berubah beraturan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keadaan gerak benda bisa di paparkan pada ruang 1 dimensi, 2 dimensi,
dan 3 dimensi. Keadaan gerak benda membahas tentang posisi,
kecepatan dan percepatan benda. Gerak pada dimensi 1 terjadi pada
gerak lurus, sedangkan gerak di ruang 2 dimensi pada gerak putar,dan
gerak pada ruang 3 dimensi yaitu pada gerak peluru.

1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk tugas kelompok mata
kuliah Fisika dasar 1 dan untuk menambah wawasan tentang gerak dua
dimensi.

BAB II
PEMBAHASAN

Apakah yang dimaksud dengan gerak secara Fisika? Gerak ditentukan


karena adanya kelajuan, kecepatan, dan percepatan benda. Seluruh
kajian tentang gerak benda yang dipelajari akan berhubungan dengan
kedudukan benda, kecepatan, percepatan, dan waktu. Dalam membahas
tentang gerak benda, seringkali benda dimisalkan sebagai partikel atau
benda titik, yaitu benda yang ukurannya diabaikan dan memiliki massa
tetap (konstan). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam
mempelajari gerak benda tersebut.
Dalam makalah ini, akan dipelajari materi tentang gerak dengan lebih
dalam menggunakan perhitungan vector, diferensial, dan integral.

2.1 Vektor Posisi


Besaran dalam Fisika digolongkan ke dalam dua kelompok,
yaitu besaran scalar dan besaran vector. Besaran scalar adalah besaran
yang memiliki nilai saja, sedangkan besaran vector adalah besaran yang
memiliki nilai dan arah. Apabila benda dianggap sebagai benda titik,
atau partikel, posisi benda tersebut pada suatu bidang dapat dinyatakan
dengan vector posisi r, yaitu sebuah vector yang ditarik dari titik asal
sampai ke posisi titik tersebut berada. Vektor posisi r suatu partikel
pada bidang xy dapat dinyatakan sebagai berikut :

(1-1)

Dengan (x, y) adalah koordinat partikel, sementara i dan j adalah vector


satuan yang menyatakan arah pada sumbu- x dan sumbu- y. Vektor
satuan memiliki nilai 1 satuan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 1.1 berikut :

Posisi partikel A di bidang xy adalah pada x = 5 cm dan y = 3 cm, atau


pada
Koordinat (5,3). Vektor posisi partikel A dinyatakan sebagai berikut :
)A? XAi + yA = (5i +3j) cm.

2.2 Perpindahan

Perpindahan adalah perubahan posisi (kedudukan) suatu benda


dalam waktu tertentu. Sebuah partikel berpindah dari titik P ke titik Q
menurut lintasan kurva PQ, seperti pada Gambar

1.2. Apabila posisi titik P dinyatakan sebagai rp dan posisi titik Q


dinyatakan sebagai )Q maka perpindahan yang terjadi dari titik P ke
titik Q tersebut adalah vector Br, yaitu
(1-2)
Br = )Q <)P
Gambar 1.2
Persamaan (1-2) jika diubah dalam kalimat dapat dinyatakan bahwa
perpindahan suatu benda sama dengan posisi akhir benda dikurangi
posisi awal. Bagaimanakah cara menentukan besar perpindahan yang
dilakukan oleh partikel tersebut? Setiap benda membutuhkan waktu
untuk berpindah atau mengubah kedudukannya. Dalam kasus
perpindahan tersebut, pada saat t = t1, partikel berada di titik P dengan
vector posisinya rp. Pada saat t = t2, partikel berada di titik Q dengan
vektor posisinya )Q.

Kemudian, apabila rP = (xpi + yj) dan )Q = (XQ1 + yQ*) Ada beberapa


penyebutan +en+alng keadaan khusus dari gerak benda yai+u:
Benda diam berarti possisi benda tetap atau tidak began+ung waktu
sehingga kecepa+a benda nol.
Benda bergerak berarti bila posisi benda berubah terhadap waktu.
Gerak lurus beratutan berarti gerak benda pada kecepatan tetap
sehingga percepatan yang dialami benda adalah nol.
Gerak lurus berubah beraturan berarti bila benda bergerak dengan
percepatan tetap GLBB merupakan gerak berarah lurusdan dalam
keadaan dipercepat atau diperlambat. Dalam keadaan dipercepat bila
percepatannya positif (a>0) dan merupakan gerak diperlambat apabila
a<0.

Kecepatan
Kecepatan berak benda adalah laju perubahan posisi benda itu.
Kecepatan benda merupakan besaran vektor yang dapat ditampilkan
dalam bentuk kecep atan rerata atau kecepatan sesaat.
Kecepatan Rerata
Kecepatan rerata adalah perubahan posisi benda dibagi dengan selang
waktunya.
Informasi kecepatan rerata sangatlah sederhana sebab hanya dilandasi
posisi dan waktu akhir dan awal saja. Arah kecepatan rerata adalah
posisi akhir benda relatif dan posisi awalnya dan selang waktunya
diambil dari waktu ketika benda mencapai posisi akhr dikurangi
dengan waktu keyika benda berda pada posisi awal.
Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat adalah kecepatan rerata pada selang waktu kecil.
Kecepatan sesaat merupakan tuunan posisi terhadap waktu. Artinya
bila □(—yt ) berubah terhadap waktu maka kecepatan sesaatnya dapat
diperoleh dengan menurunkannya terhadap t pada t yang diinginkan.
Mengacu paparan mengenai vektor , bahwa kecepatan sesaat
merupakan hasil perkalian antarakelajuan benda dengan vektor satuan
kecepatan itu.

Percepatan
Percepatan didefnisikan sebagai laju perubahan kecepatan terhadp
waktu. Jika kecepatan awal benda v0 dan berubah menjadi v selama
interval waktu t, maka percepatannya a, dapat dirumuskan dengan a =
(v-v_0)/t
dengan a adalah percepatan benda (m/s2)
v0 adalah kecepatan awal benda ( m/s )
v adalah kecepatan akhir benda ( m/s )
t adalah interval waktu ( s )

tidak semua percepatan adalah konstan namun secara umum


mendekati keadaan ini.

Gerak Lurus Beraturan


Apabila suatu benda adalah erak denan kelajua konstan pada suatu
lintasan garis yang lurus , maka dikatakan bahwa benda +ersebu+
bergerak lurus beraturan. (arak yang ditempuh s selama waktu t
dengan kelajuan v adalah
S = v.t , dengan
s adalah jarak tempuh ( m )
v adalah kelajuan ( m/s ) t adalah waktu tempuh ( s )

pada gerak lurus beraturan , kecepatan benda setiap saat selalu


konstan, artinya kecepatan awal sama dengan kecepatan akhir. Oleh
karena itu jarak yang ditempuh benda berbanding lurus dengan waktu.
Untuk menyelidiki bahwa pada gerak lurus beraturan itu kecepatan
suatu benda adalah konstan , harus melkukan kegiatan sebagai berikut
:
Rangkaikan pewaktu ketik, pita ketik, dan kereta dinamika pada
papan pada papan luncur.
Miringkan papan luncur sehingga kereta dinamika tepat akan
bergerak.
Berikan sedikit sentuhan sehingga kereta dinamika mulai bergerak
dan brsamaan dengan itu jalankan pewaktu detik.
Potong pita ketik setiap 5 ketikan dan tempelkan berurutan ke
samping sebagai diagram batang antara kecepatan dan waktu, da
terlihat bahwa kecepatan kereta dinamika setiap saat selalu konstan.

Gerak Lurus Berubah Beraturan


Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, benda dikatakan mengalami
gerak lurus beraturan jika memiiki kecepatan ynag konstan, apabila
sekarang kecepatannya berubah secara teratur, dengan kata lain
mengalami perubahan secara konstan maka gerak semacam ini
disebut gerak lurus berubah beraturan.
Dalam gerak dipercepat didapatkan beberapa besaran yaitu
perpindahan, kecepatan, dan percepatan yang bernilai positif, ataupun
bernilai negatif.

Perpindahan bernilai negatif berarti bahwa benda mengakhiri


gerakannya di belakang titik awal gerakan. Kecepatan negatif
menunjukkan bahwa gerak benda berlawanan dengan arah acuan atau
disebut gerak mundur. Percepatan negatif berarti bahwa benda
memperlambat gerakannya. Untuk menyelidiki bahwa pada gerak
lurus berubah beraturan percepatan suatu benda adalah konstan
dengan kata lain kecepatannya berubah secara teratur , dapat
dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
Rangkaikan pewaktu ketik, pita ketik, dan kereta dinamika pada
papan luncur.
Miringkan papan luncur lebih curam dibandingkan dengan kegiatan
pada gerak lurus beraturan dan tahan kereta dinamika agar tidak
meluncur.
Lepaskan kereta dinamika agar bergerak,dan bersamaan dengan itu
jalankan pewaktu ketik.
Potong pita ketik setiap 5 ketikan dan tempelkan urutan ke samping
sebagai diagram batang antara kecepatan dan waktu. Terlihat bahwa
kecepatan kereta dinamika setiap saat berubah secara teratur.

Hubungan antara Kecepatan dan Percepatan paa GLBB


Untuk menentuan kecepatan akhir dari suatu benda yang bergerak
dengan kecepatan awal dan mengalami percepatan tetap hasilnya
adalah

v = :0 + at , dengan v adalah kecepatan akhir ( m/s )


v0 adalah kecepatan awal ( m/s )
a adalah percepatan ( m/s2 )
t adalah interval waktu ( s )

Hubungan antara Perpindahan , Percepatan , dan Waktu pada


GLBB
Kecepatan akhir benda yang dipercepat selama waktu t adalah v = v0
+ at. Pertanyaan yang timbul adalah seberapa jauh benda bergerak
selama interval waktu t ini?
Jika mengetahui kecepatan rata-rata selamainterval waktu t, maka
dapat menentukan perpindahan benda s = vt. Untuk percepatan a
konstan kecepatan rata-rata benda dapat dicari seperti mencari rata-
rata dua bilangan
V rata-rata = v_(0+v)/2
Dengan v adalah kecepatan akhir benda. Karena v = v0 + at, maka
V rata-rata = (v_0+v_0+at)/2 = v0 + J at
Jadi perpindahan benda adalah
S ? ( v0 + J at ) t
S = v0t + J at2 dengan,

S adalah perpindahan ( m )
V0 adalah kecepatan awal ( m/s )
a adalah percepatan ( m/s2 )
t adalah interval waktu

Gerak Jatuh Bebas


Gerak jatuh bebas adalah gerak lurus berubah beraturan yang memilki
kecepatan awal sama dengan nol dan dan mengalami percepatan a =
g.
Dengan demikian kita dapat menerapkan rumus gerak lurus berubah
beraturan pada benda yang bergerak jatuh bebas. Kelajuan benda
ketika mencapai bumi pada gerak jauh bebas sama dengan kelajuan
yang diperlukan untuk melempar benda tersebut dari bumi ke
ketinggian h yang sama. Untuk membuktikan pernyataan ini,
menggunakan rumus

V2 ? v02 + 2as

Dengan menggntikan s dengan h maka diperoleh

V2 ? v02 + 2ah

Ketika benda dijatuhkan , maka v0 = 0 dan a = g, sehingga

V2 ? 2gh
V ? K2gh
DAFTAR PUSTAKA

[1] Badre, A.N. 2002, Shaping Web Usability: Interaction design


in context, Addison- Wesley, Boston.

[2] Suparmo , (2007), Uji Ketergunaan Situs Web jaringan


Perpustakaan Asosiasi Perguruan Tinggi Khatolik Di Indonesia
(APTIK) bagi Mahasiswa Yang Sedang Menulis Skripsi Pada
tahun Akademik 2006/2007 Di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Tesis Magister,Universitas Indonesia. di akses
10Desember 2008 dari
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16089

[3] www.eprints.binadarma.ac.id/2010/1/wahyuhidayat.pdf

Anda mungkin juga menyukai