Anda di halaman 1dari 21

Fisika Dasar

Kinematika
Satu dan Dua Dimensi
NAMA : MUHAMMAD ANZYS TAUFIQURROHMAN
NIM : M12230005
 Mekanika => ilmu yang mempelajari gerak
 Kinematika > mempelajari gerak tanpa melibatkan penyebab terjadinya gerak
 Dinamika > mempelajari gerak materi dan penyebab terjadinya gerak

KINEMATIKA SATU DIMENSI


1. Perpindahan dan Jarak

 Jarak panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu.
 Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke
keadaan akhir.
Jika misalnya ada seseorang yang pergi ke sekolah dari rumahnya, maka panjang jalan yang ia
tempuh dinamakan jarak. Sedangkan jarak antara rumah dan sekolah (membentuk garis lurus)
disebut perpindahan. Berikut adalah persamaan matematis perindahan :

= perpindahan
= posisi awal
= posisi akhir
2. Kelajuan dan Kecepatan

 Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Sedangkan kecepatan adalah besaran
vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Perbedaan mendasar antara
kelajuan dan kecepatan adalah kelajuan tidak memiliki arah (besaran skalar) sedangkan
kecepatan memiliki arah (besaran vektor).
 Rumus keduanya sama yaitu dimana v adalah kelajuan/kecepatan (m/s), s adalah jarak
(untuk kelajuan) atau perpindahan (untuk kecepatan) (m), dan t adalah waktu tempuh (s).
 Kemudian untuk kecepatan rata-rata bisa dirumuskan :
= posisi awal = waktu awal
= posisi akhir = waktu akhir
3. Kecepatan Sesaat

 Kecepatan sesaat adalah kemiringan garis lurus yang menyinggung kurva x terhadap t.
Disana terlihat bahwa jika selang waktu lebih kecil, maka garis lurusnya akan semakin
curam. Perpindahan ∆x bergantung pada selang waktu ∆t, jadi jika ∆t mendekati nol,
maka ∆x juga mendekati nol
 Berikut persamaan matematis kecepatan sesaat :

 Berikut adalah turunannya dalam notasi kalkulus:


4. Percepatan

 Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Setiap partikel yang bergerak
dengan kecepatan yang tidak konstan mengalami percepatan. Percepatan didefinisikan
sebagai rasio v/t dimana v adalah kecepatan (m/s) dan t adalah waktu (sekon). Satuan
percepatan adalah m/s2. Berikut adalah persamaan matematis percepatan:
5. Gerak pada Percepatan Konstan

 Suatu gerak satu dimensi juga dapat mengalami percepatan konstan. Misalnya saat benda
dijatuhkan dari ketinggian tertentu (dengan asumsi tidak ada gaya gesek dengan udara
atau di ruang hampa. Berikut 4 rumus persamaan pada 4 variabel
(posisi,kecepatan,percepatan, dan waktu) ketika percepatan konstan :

x adalah posisi akhir (m),0 adalah variabel awal, garis atas menandakan rata rata
6. Benda Jatuh

 Suatu gerak satu dimensi juga dapat mengalami percepatan konstan. Misalnya saat benda
dijatuhkan dari ketinggian tertentu (dengan asumsi tidak ada gaya gesek dengan udara
atau di ruang hampa). Misalnya saat benda dijatuhkan di bumi, maka pergerakannya akan
mengalami percepatan konstan yaitu setara percepatan gravitasi bumi (9,81 m/s 2).
 Berikut adalah rumus untuk mencari kecepatan benda dalam waktu tertentu:

 Dengan v adalah kecepatan (m/s), v0 adalah kecepatan awal atau mula-mula (m/s), a
adalah percepatan (m/s2), dan t adalah waktu (s).

KINEMATIKA DUA DIMENSI


 Pada persoalan gerak dua dimensi, posisi benda terdefinisi secara lengkap apabila
menggunakan dua buah koordinat posisi, yaitunya posisi di koordinat x dan y yang saling
tegak lurus. Arah sumbu x dan y dapat kita pilih secara sembarang asal tegak lurus.
Pemilihan arah dilakukan untuk mempermudah menyelesaikan persoalan. Contohnya
pada gerak sepanjang bidang miring kita sering memilih arah sumbu x searah kemiringan
bidang dan sumbu y tegak lurus bidang. Pada persoalan lain sumbu x sering dipilih
berarah horisontal sedangkan y berarah vertikal ke atas
1. Vektor dan Skalar

 Besaran Skalar : besaran yang mempunyai nilai besar saja (tidak mempunyai arah).
 Besaran Vektor : besaran yang mempunyai besar dan arah.
2. Tambahan dalam vektor

 Suatu benda memiliki posisi dan perpindahan. Posisi merupakan suatu


besaran skalar sedangkan perpindahan adalah besaran vektor. Perbedaaan keduanya
adalah sebagai berikut :  Posisi ( r ) merupakan kedudukan benda terhadap titik
acuan. Posisi dapat dinyatakan dengan vektor-vektor satuan pada sumbu x ditulis i, dan
sumbu y ditulis j. Persamaannya adalah sebagai berikut :  dan
 Sedangkan Perpindahan (Δr) adalah perubahan posisi benda dalam waktu tertentu.
Perpindahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 

 Karena perpindahan merupakan besaran vektor, sehingga perpindahan mempunyai arah.


Cara menentukan nilai arah pada perpindahan adalah sebagai berikut : 
3.Menentukan Komponen Vektor

 Dalam analisis suatu vektor terdapat dua komponen utama yang harus kita ketahui yaitu,
komponen horizontal (sumbu x) dan komponen vertikal (sumbu y). kedua komponen vektor
tersebut memiliki resultan yang memiliki besar dan arah. Nilai besar nya yaitu akar dari jumlah
kuadrat komponen x dan y sedangkan arahnya adalah tangen dari komponen vertikal dibagi
komponen horizontal. Cara menentukan komponen-komponen vektor adalah sebagai berikut : 
. Gerak Parabola

 Gerak parabola adalah resultan perpindahan suatu benda yang serentak melakukan gerak lurus
beraturan pada arah horizontal dan gerak lurus berubah beraturan pada arah vertikal.
Dalam menganalisis gerak parabola, kita dapat memandangnya sebagai dua gerak yang terpisah,
yaitu gerak lurus beraturan (GLB) pada sumbu-X dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) pada sumbu-Y. Tiap gerak ini tidak saling mempengauhi sehingga bola yang
dijatuhkan bebas dan bola yang dilempar horizontal pada saat bersamaan akan jatuh di tanah
pada saat yang bersamaan pula. Contoh gerak parabola dan komponen-komponenya ditunjukkan
pada gambar 5. Dalam menganalisis gerak parabola kita membuat tiga asumsi berikut : 
1. Percepatan jatuh bebas g memiliki besar yang tetap.
2. Pengaruh hambatan udara atau gesekan udara diabaikan
3. Rotasi bumi tidak mempengaruhi gerakan.
Grafik gerak parabola
 Pada gambar 5 terdapat komponen-komponen yang terjadi pada gerak parabola yaitu
persamaan kecepatan (kecepatan horizontal dan kecepatan vertikal), waktu tertinggi,
waktu terjauh, jarak terjauh, dan titik tertinggi. Rumus pada komponen-komponenya
adalah sebagai berikut : 
 Rumus kecepatan awal horizontal (Vox) dan kecepatan awal vertikal (Voy) yaitu : 

 Rumus jarak terjauh (Xh) dan titik tertinggi (Yh) adalah sebagai berikut : 

 Rumus Jarak Horizontal pada titik terjauh Xa  sama dengan dua kali rumus jarak terjauh
yaitu sebagai berikut :
 Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi : 

 dan Lama waktu terbang suatu benda (titik terakhir) adalah sebagai berikut : 
5. Kecepatan Relatif

 Kecepatan suatu benda dapat bersifat relative artinya acuan terhadap pengukuran
kecepatan harus dinyatakan dengan jelas. Untuk benda-benda yang berada di atas tanah,
umumnya kecepatan benda ditetapkan terhadap acuan tanah (pengamat yang diam di
tanah). Untuk benda-benda yang bergerak di permukaan air, umumnya kecepatan benda
ditetapkan terhadap acuan arus air. Kecepatan relatif A terhadap B (ditulis Vab) adalah
selisih antara kecepatan relatif A terhadap acuan bersama C (ditulis Vac) dengan
kecepatan relatif B terhadap acuan bersama C (ditulis V bc). Rumus kecepatan relative
dapat menjadi sebagai berikut : 
 Hal yang sama berlaku bagi perpindahan dan percepatan. Untuk tiga acuan A, B, dan C
berlaku : 
 Perpindahan relatif : 

 Percepatan relatif : 
TERIMAKASIH 

Silahkan bertanya 

Anda mungkin juga menyukai