Apakah bahan bacaan tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan
pembelajaran pada CP: “…Peserta didik dapat memanfaatkan ragam gerak dan gaya
(force)”? Jika belum sesuai, apa lagi yang perlu ditambahkan?
Bahan bacaan sudah cukup untuk memperkuat materi dasar bagi guru mengenai gerak
dan gaya serta sudah sesuai dengan CP
Apakah integrasi kesilaman yang dikembangkan sudah tepat? Adakah ide lain?
Sebutkan!
Sudah sesuai mengenai gerak dan gaya. Tetapi mungkin bisa dengan ayat yang lain
yang lebih relevan dengan kehidupan
Hukum Newton I berbunyi, “Suatu benda yang sedang diam akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak
lurus beraturan akan terus bergerak lurus beraturan, jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama
dengan nol.” Secara matematis dapat ditulis persamaan F = 0. Jika benda tersebut ingin bergerak, maka harus ada
gaya yang mengenainya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surah al-Ra’d ayat 11
َلٗه ُمَع ِّقٰبٌت ِّم ْۢن َبْيِن َيَد ْيِه َوِم ْن َخ ْلِفٖه َيْح َفُظْو َنٗه ِم ْن َاْم ِر ِهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا اَل ُيَغِّيُر َم ا ِبَقْو ٍم َح ّٰت ى ُيَغ ِّيُرْو ا َم ا ِبَاْنُفِس ِهْۗم َوِاَذ آ َاَر اَد ُهّٰللا ِبَقْو ٍم
ُس ْۤو ًء ا َفاَل َم َر َّد َلٗه ۚ َوَم ا َلُهْم ِّم ْن ُد ْو ِنٖه ِم ْن َّواٍل
Artinya: Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun
tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(QS. Yasin:40)
Ayat di atas mempertegas gerak matahari dan bulan serta menjelaskan malam
dan siang terjadi pada saat yang bersamaan, hal ini menuntut bentuk bumi yang
bulat. Demikian pula pembuktian tentang adanya gejala malam dan siang di bumi
yang terus-menerus.
Adanya gerak bumi dapat dilihat dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-
Anbiya’: 33 sebagai berikut:
Artinya: Dan dialah yang Telah menciptakan malam dan siang, matahari dan
bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS.
Al-Anbiya’: 33)
Ayat tersebut menyatakan perpindahan bumi, matahari, dan bulan diangkasa, masing-
masing dengan geraknya yang nyata.
Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh suatu benda, sedangkan perpindahan
merupakan perubahan posisi yang dialami benda diukur dari titik awal dan titik akhir yang
dicapai. Sebagai contoh Amir berlari satu kali putaran mengelilingi lapangan berbentuk
lingkaran yang mempunyai jari-jari 7 m. Maka jarak yang ditempuh Amir adalah sama
dengan keliling lapangan yaitu:
22
2𝜋𝑟 = 2 𝑥 𝑥 7𝑚 = 44 𝑚 jarak yang telah ditempuh Amir.
7
Sedangkan perpindahan Amir adalah nol karena Amir kembali ke titik awal artinya tidak
ada perpindahan.
Kelajuan adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap waktu. Kelajuan termasuk
jenis besaran skalar yang hanya memiliki besar tanpa memperhitungkan arah.
Kelajuan suatu benda dapat kita ukur dengan alat speedometer.
Rumus Kelajuan:
𝑠
𝑣= 𝑚/𝑠
𝑡
Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m) t
= waktu (s)
Kecepatan diartikan sebagai cepat lambat perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu.
Kecepatan merupakan besaran vector dalam fisika yang mana
memiliki besar dan arah. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan adalah
velocimeter.
Rumus kecepatan:
∆𝑠
𝑣= 𝑚/𝑠
∆𝑡
Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
Δs = perpindahan (m)
Δt = waktu selama perpindahan (t)
3. Percepatan
Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan yang terjadi dalam waktu tertentu,
dalam hal ini secara matematis dapat dituliskan:
∆𝑣 𝑣2 − 𝑣1
𝑎 = ∆𝑡 = ∆𝑡
Keterangan:
a = percepatan (m/s2)
Δv = perubahan kecepatan (m/s) v2
= kecepatan akhir (m/s)
v1 = kecepatan awal (m/s) Δt =
waktu tempuh (s)
Tanda “Δ” dibaca delta yang artinya perubahan Percepatan ini dapat bernilai positif dan
negatif, percepatan akan bernilai positif jika benda bergerak dipercepat (kecepatan
bertambah) atau percepatan searah dengan kecepatannya sedangkan percepatan akan bernilai
negatif jika benda bergerak diperlambat (kecepatan menurun) atau percepatan
berlawanan arah dengan kecepatannya.
𝑠=𝑣𝑡
Keterangan:
s = perpindahan (m) v
= kecepatan (m/s) t =
waktu (s)
Pada gerak lurus berubah beraturan kecepatan benda yang bergerak berubah secara
beraturan (bisa meningkat atau menurun). Perubahan kecepatan ini disebut dengan
percepatan benda.
Berdasarkan nilai percepatan benda, gerak lurus berubah beraturan dibedakan menjadi
dua yakni gerak lurus berubah beraturan dipercepat (GLBB dipercepat) ketika
percepatan bernilai positif dan gerak lurus berubah beraturan diperlambat(GLBB
diperlambat) ketika percepatan bernilai negatif. Contoh GLBB dipercepat antara lain:
benda jatuh bebas, kendaraan yang di gas, benda menuruni bidang miring sedangkan
contoh GLBB diperlambat antara lain: benda
dilempar ke atas, kendaraan yang di rem, dan benda yang bergerak menaiki bidang miring.
Persamaan matematis pada gerak lurus berubah beraturan yakni:
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
1 2
𝑠 = 𝑠0 + 𝑣0𝑡 + 𝑎𝑡
2
𝑣2 = 𝑣2 + 2𝑎𝑠
𝑡 0
Keterangan:
Vt = kecepatan akhir (m/s)
Vo = kecepatan awal (m/s) a
= percepatan (m/s2)
s = jarak (m)
Bahan Bacaan 2. Gaya dan Hukum Newton
Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah, dan kecepatan
benda. Untuk membuka atau menutup pintu Anda perlu mendorong atau menarik daun pintu.
Dengan kata lain Anda mengerjakan gaya pada daun pintu. Gaya selalu memiliki beberapa arah,
saat mendorong daun pintu arah gaya searah dengan arah dorongan, sedang ketika menarik
pegangan daun pintu arah gaya searah dengan arah tarikan. Jika gaya yang diberikan pada daun
pintu cukup kuat maka pintu akan bergerak searah dengan gaya yang bekerja pada daun
pintutersebut.
Untuk mendeskripsikan gaya, Anda harus mengetahui dua hal yaitu besar dan arah gaya.
Sebagai contoh, lomba tarik tambang, kedua tim menarik tambang dengan gaya yang
berlawanan arah. Jika masing-masingmemberikan gaya yang sama, dengan kata lain terjadi
keseimbangan gaya.
Ada berapa jenis gaya yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari? Gaya dapat
dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuhcontohnya adalah gaya otot
dan gaya gesek. Gaya otot adalah gaya yangditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka
tubuh. Misalnya, seseorang hendak memanah dengan menarik mata panah ke arah belakang.
Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya dua buah benda yangsaling bergesekan.
Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada benda. Contohnya adalah
gaya gesekan antara meja dengan lantai. Meja yangdidorong ke depan akan bergerak ke depan,
namun pada waktu yang bersamaan meja juga akan mengalami gaya gesek yang berlawanan
dengan arah gerak meja.
Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan benda yang
dikenai. Contohnya seperti saat kita mendekatkan ujung magnet batang
dengan sebuah paku besi. Seketika paku besi akan tertarik dan menempel pada magnet batang. Hal
tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh gaya magnet yang ditimbulkan magnet batang. Selain
gaya magnet, gaya gravitasi pada orang yang sedang terjun payung juga merupakan contoh
gaya tak sentuh. Lebih lanjut tentang gaya dan interaksinya terhadap gerak benda akan
dibahas pada pembahasan tentang Hukum Newton tentang gerak.
Hukum Newton
Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada
suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Ada 3 hukum Newton tentang gerak, yaitu:
Hukum I Newton
Berbunyi: “Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, makabenda yang
awalnya diam akan tetap diam. Benda yang awalnya bergeraklurus beraturan akan
tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap.” Berdasarkan hukum ini, bahwa suatu
benda cenderung mempertahankankeadaannya. Benda yang diam akan cenderung untuk tetap
diam dan bendayang bergerak akan cenderung untuk tetap bergerak. Oleh karena itu,
HukumNewton I juga disebut sebagai hukum kelembaman atau hukum
inersia(dideskripsikan oleh Galileo).
Rumus:
ΣF = 0
Hukum II Newton
Berbunyi: “percepatan suatu benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada
benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa bendaitu”
Secara matematis hukum II Newton dapat ditulis:
𝛴𝐹 = 𝑚 𝑎
Keterangan:
Percepatan yang terdapat pada hukum II newton ini memberikan informasi kepada kita
bahwa ketika berlaku hukum II newton, maka jenis gerak bendaadalah gerak lurus berubah
beraturan. Selain itu, ada 2 hal yang perlu diperhatikan pada hukum II Newton tersebut
yakni:
Percepatan sebanding dengan gaya: hal ini berarti jika semakin besar gaya yang bekerja
pada suatu benda maka semakin besar pula percepatan yang di alami benda.
Percepatan berbanding terbalik dengan massa benda: hal ini berarti jika semakin besar
massa suatu benda maka percepatannya akan semakin kecil.
Pada kehidupan sehari-hari banyak sekali yang menggunakan prinsip Hukum Newton II, berikut adalah
contohnya:
Ketika lift dipercepat ke bawah lift tidak bisa memberikan gaya ke bawah pada orang, maka
Ketika kendaraan melaju, kendaraan akan mendapatkan percepatan yang berbanding lurus dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa.
Menjelaskan hubungan timbal balik gaya pada dua benda sehingga hukum III Newton sering disebut juga
sebagai hukum Aksi – reaksi, yang berbunyi: “Jika benda A memberikan gaya kepada benda B
(disebut gaya aksi), makabenda B akan memberikan gaya kepada benda A (disebut gaya reaksi).
Keduagaya ini sama besar tetapi berlawanan arah”
𝛴𝐹aksi = -𝛴𝐹reaksi