OLEH:
RISYOEL SENDANA
P3A119050
KELAS: B
FAKULTAS TEKNIK
KEDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mekanika merupakan bagian dari fisika yang membicarakan hubungan antara gaya, materi, dan
gerak. Metode matematika yang dapat menjelaskan tentang gerak, khususnya memandang gerak
tanpa melihat penyebabnya dalam mekanika dikelompokkan dalam kinematika. Apabila
penyebab gerak itu dapat dilihat, maka dikelompokkan dalam dinamika.
Kinematika ini diberikan sebagai dasar kita untuk mempelajari konsep fisika lebih lanjut
utamanya yang berkaitan dengan gerak yang mengabaikan penyebabnya.
Gerak lurus adalah salah satu pembahasan yang sangat menarik. Gerak lurus juga merupakan hal
yang sangat penting dalam fisika. Konsep gerak lurus ini merupakan materi dasar dalam fisika.
Konsep ini juga menjadi materi yang fundamental. Selain itu, materi ini juga memberikan
pengaruh yang besar dalam penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis lurus.
Pengertian gerak lurus tidak bisa dipisahkan dengan pengertian gerak. “Gerak adalah perubahan
kedudukan suatu benda atau partikel terhadap suatu acuan tertentu” (Azizah,2005:26). Acuan
tersebut dapat berupa acuan yang diam dan acuan yang bergerak. Gerak dengan acuan diam
biasa disebut dengan gerak nyata. Contoh gerak nyata adalah seseorang yang diam di tepi jalan
melihat sebuah mobil yang bergerak di jalan raya. Maka dapat dikatakan mobil tersebut bergerak
terhadap acuan orang yang diam di tepi jalan. Sedangkan gerak dengan acuan yang bergerak
biasa disebut gerak semu (relatif). Contoh gerak semu (relatif) adalah seseorang yang berada
dalam mobil melihat sebuah motor menyalipnya, maka dapat dikatakan bahwa motor tersebut
bergerak terhadap acuan orang yang berada dalam mobil tersebut.
Pembahasan tentang fenomena gerak lurus memang sangat luas. Gerak lurus ini dibahas melalui
cabang ilmu yang bernama kinematika. Azizah (2005:26) menyatakan bahwa “kinematika adalah
ilmu yang mempelajari benda tanpa mempedulikan penyebab timbulnya gerak”. Kinematika
membahas gerak dengan melihat kedudukan, jarak, kecepatan, dan percepatan.
Salah satu aspek pembahasan kinematika adalah kedudukan. Azizah (2005:27 ) menyatakan
bahwa “kedudukan adalah letak suatu benda pada waktu tertentu terhadap acuan tertentu”.
Kedudukan biasanya dinyatakan dalam arah dan nilai jarak terhadap acuan tertentu.
Besaran lain yang berhubungan dengan gerak lurus adalah jarak dan perpindahan. Kedua besaran
ini biasanya dianggap sama, tetapi keduanya memiliki banyak perbedaan yang mencolok.
Perbedaan itu terlihat melalui pengertian keduanya. Jarak merupakan panjang lintasan yang telah
ditempuh benda selama bergerak. Jarak juga merupakan besaran skalar yang tidak
memperhitungkan posisi benda. Sedangkan perpindahan merupakan perubahan posisi awal (S0)
dan posisi akhir (St) suatu benda tanpa memperhitungkan bentuk dan panjang lintasannya.
Perpindahan juga merupakan besaran vector yang memiliki besar dan arah.
Besaran lain yang sangat penting dalam gerak lurus adalah kecepatan. Kecepatan adalah
perubahan posisi benda tiap satuan waktu. Namun, biasanya terjadi kerancuan antara kecepatan
dan kelajuan. Keduanya sering dikatakan sama, tetapi keduanya memiliki pengertian yang
berbeda. Ludolph (1984:184) menyatakan bahwa “kecepatan adalah besaran vektor yang
dinyatakan dengan nilai dan arah, sedangkan kelajuan adalah besaran skalar yang hanya
mempunyai nilai saja tanpa memperhitungkan arah”.
Besaran lain yang juga sangat penting dalam gerak adalah percepatan. Percepatan biasanya
dilambangkan dengan a. Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu.
Percepatan adalah besaran vektor. Percepatan memiliki arah dan nilai. Percepatan bisa bernilai
positif (+) maupun negatif (-) karena tergantung besarnya kecepatan. Jika bernilai positif disebut
percepatan, sedangkan bernilai negatif jika perlambatan.
Ditinjau dari sudut pandang kinematika, gerak terdiri atas gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB)
3. Gerak Lurus Beraturan (GLB)“
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan tetap serta
menempuh jarak yang sama untuk setiap waktu yang sama” (Azizah,2005:28)
Pada gerak lurus beraturan kecepatan yang dimiliki benda tetap ( v = tetap) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ).
Jika kecepatan v yang bergerak dengan laju konstan selama selang waktu t sekon, diilustrasikan
dalam sebuah grafik v-t, akan diperoleh sebuah garis lurus, tampak seperti di bawah ini :
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak tergantung
pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu t (waktu).
Berdasarkan gambar diatas, jarak tempuh merupakan luasan yang dibatasi oleh grafik dengan
sumbu t dalam selang waktu tertentu.
Sementara itu, hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t, diilustrasikan dalam sebuah
grafik s-t, sehingga diperoleh sebuah garis diagonal ke atas, tampak seperti pada gambar di
bawah ini :
Dari grafik hubungan s-t dapat dikatakan jarak yang ditempuh s benda berbanding lurus dengan
waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak yang ditempuh. Berdasarkan gambar
tersebut, grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara matematis merupakan harga tan
α , di mana α adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu t (waktu).
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan benda berubah secara beraturan dan mengalami percepatan tetap setiap waktu”
(Azizah,2005:30).
Pada gerak lurus berubah beraturan percepatan yang dimiliki benda adalah tetap, sedangkan
kecepatannya berubah beraturan.
Gerak lurus berubah beraturan ada dua macam yaitu :
1. GLBB dipercepat
2. GLBB diperlambat
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan dipercepat apabila
kecepatannya makin lama bertambah besar, sedangkan sebuah benda dikatakan melakukan gerak
lurus berubah beraturan diperlambat apabila kecepatannya makin lama berkurang sehingga pada
suatu saat benda itu menjadi diam (berhenti bergerak).
Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
b. s = 3 km = 3000 m
t=
t = t = 200 s
Jadi, mobil tersebut telah menempuh jarak sejauh 200m sejak mulai bergerak hingga berhenti
menempuh jarak 200 m.
Lawson mengendarai sebuah mobil dengan kecepatan 15 m/s selama waktu 10 detik. Jika
kecepatan akhirnya adalah 35 m/s, tentukan percepatan mobil tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : V0 = 15 m/s
t = 10 s
Vt = 35 m/s
Ditanya : a…. ?
Jawab : Vt = V0 + a . t
35 = 15 + a .10
35 – 15 = 10 a
10 = 10 a
a = 1 m/s2
Sebuah mobil mengurangi kelajuannya menjadi 25 m/s selama 1 menit. Jika perlambatan mobil
tersebut 2 m/s2, berapakah kelajuan mobil mula-mula?
Penyelsaian :
Diketahui : Vt = 25 m/s
t = 1 meneit = 60 s
a = 2 m/s2
Ditanya : V0 …. ?
Jawab : Vt = V0 - a . t ( diperlambat )
25 = V0 - 2 . 60
25 = V0 - 120
V0 = 145 m/s
V Setelah 2s
Vt = V0 – g . t
Vt =15 – 9,8 . 2
Vt = 15 – 19,6
Vt = – 4,6 m/s ( tanda negatif (-) arah ke bawah
1. Doni melempar sebuah bola dari puncak gedung apartemen setinggi 37,6m. Tepat pada saat
yang sama Yusuf yang tingginya 160 cm berjalan mendekati kaki gedung dengan kecepatan
tetap 1,4 m/s. Berapa jarak Yusuf dari kaki gedung tepat pada saat bola jatuh, jika bola yang
dijatuhkan tersebut tepat mengenai kepala Yusuf?
Penyelesaian:
Bola mengalami gerak jatuh bebas
v0 = 0
a = -g = -9,8 m/s2
Jarak tempuh bola = 37,6 m – 160 cm = 37,6 m – 1,6 m = 36 m. Jadi, y = -36.
Jika waktu tempuh Yusuf sama dengan waktu jatuh bola, maka bola tersebut akan mengenai
kepala Yusuf. Yusuf mengalami gerak lurus beraturan dengan v = 1,4 m/s, maka jarak Yusuf
semula dari kaki gedung adalah:
1. Buah mangga (m = 0,3 kg) jatuh dari pohonnya dengan ketinggian 2 m. Sedangkan buah
kelapa (m = 0,3 kg) jatuh dari atas pohonnya berketinggian 8 m. Tentukan:
a. perbandingan waktu jatuh buah mangga dan buah kelapa,
b. perbandingan kecepatan jatuh buah mangga dan buah kelapa.
Penyelesaian
Diketahui :
h1 = 2 m (mangga)
h2 = 8 m (kelapa)
g = 10 m/s2
Ditanya : a. .........?
b. .......?
Jawab :
a. waktu jatuh
Waktu jatuh buah mangga memenuhi:
Dengan persamaan yang sama dapat diperoleh waktu jatuh buah kelapa sebesar:
Perbandingannya :
b . Kecepatan jatuh
Kecepatan jatuh buah mangga sebesar:
Dengan persamaan yang sama diperoleh kecepatan jatuh buah kelapa sebesar:
Berarti perbandingan kecepatan jatuh buah mangga dan buah kelapa dapat diperoleh:
2. Seorang anak sedang duduk pada cabang pohon tiba – tiba cabang pohon itu patah , anak
tersebut jatuh membentur tanah setelah 0,5 s.
Jika g = 9,8 m/s2 . tentukan tinggi cabang pohon dari permukaan tanah ?
Penyelesaian :
Diketahui : ∆t = 0,5 s
g = 9,8 m/s2
Ditanya : h... ?
Jawab : ht = ½ g t2
h0,5 = ½ .9,8 . (0,5)2
h0,5 = 1,225 m
3. Dari soal nomor 2 , tentukan kelajuan anak pada saat membentur tanah ?
Pennyelesaian :
Diketahui : ∆t = 0,5 s
g = 9,8 m/s2
Ditanya : Vt... ?
Jawab : Vt = g t
Vt = 9,8 . 0,5 = 4,9 m/s
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari isi makalah ini, dapat disimpulkan bahwa:
Gerak lurus merupakan peristiwa gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis lurus.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan
kelajuan tetap.
Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB) adalah Gerak suatu benda pada lintasan garis lurus
dengan percepatan tetap.
2. Saran
Pepatah mengatakan “ tiada gading yang tak retak” begitulah makalah yang saya susun diatas
bila terdapat berbagai kesalahan dari saya mohon maaf.